Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Berdasar Histopatologi
a) SCLC (Small Cell Lung Cancer)
b) NSCLC (Non Small Cel Carcinoma)
Tx
No
Mo
TNM
Insitu
BARU
1997
Stage IA
Stage 0
Tis
Carcinoma
Stage I
T1-2
N0
M0
Stage IB
T2N0M0
Stage II
T1-2
N1
M0
Stage IIIa
T3
N0-1
M0
Stage IIIb
T1-3
N2
M0
Stage IV
T4
N0-3
M0
T1-3
N3
M0
Stage IV
T1-4
N1-3
MO
T.N.M
T1N0M0
T4 Any NM0
Any TN3M0
Any T Any NM1
Keterangan :
Tx 1. tumor terbukti ganas didapat dari sekret bronkopulmoner tapi tidak terlihat secara
bronkoskopi dan radiologis; 2. tumor tidak bisa dinilai pada staging retreatment
a)
MANIFESTASI
1) Lokal (Tumor Tumbuh Setempat)
Hemoptisis
Atelektasis
2) Invasi Lokal
Nyeri dada
Dispnea karena efusi pleura
Invasi ke perikardium terjadi tamponade
atau aritmia
Sindrom vena cava superior
Suara serak, karena penekanan pada nervus
laryngeal recurrent
invasi pada pleksus brakialis dan saraf
simpatis servikalis
4) Sindrom Paraneoplastik
5)
PENGELOMPOKAN MANISFESTASI
YANG LAIN:
1. Gangguan intra pulmoner
batuk kronis, batuk darah,sesak nafas,
chestpain
2. Gangguan intrathorax
Ekstensi mediastinal: penyempitan
syaraf (suara serak), obstruksi vaskuler
(syndroma vena capa superior), ekstensi
pericard (effusi pericard/tamponade),
kompresi esofageal (disfagia)
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. PEMERIKSAAN RADIOLOGI
a)
b)
c)
d)
Thorax foto
Pemeriksaan bone scanning
MRI (magnetik resonansi imaging)
CT scan paru
2. SITOLOGI SPUTUM
3.
PEMERIKSAAN HISTOPATOLOGI
a)
Bronkoskopi
b)
c)
d)
e)
mediastinoskopi
Biopsi
Torakoskopi
Torakotomi
4. PEMERIKSAAN SEROLOGI/TUMOR
MARKER
TERAPI/PENGOBATAN
1. PEMBEDAHAN
2. RADIOTERAPI
3. KEMOTERAPI
4. IMUNOTERAPI
TUMOR MEDIASTINUM
A. PENGERTIAN
Yaitu tumor yang terdapat di dalam
mediastinum yaitu rongga di antara paruparu kanan dan kiri
B. BATASAN MEDIASTINUM
Lateral
Anterior : sternum
: pleura mediastinalis
Jantung
aorta, dan arteri besar, pembuluh darah
vena besar,
trakea
kelenjar timus
Saraf autonum
jaringan ikat
MEDIALIS
POSTERIOR: neurogenik
1)
Timoma
- Stage I : belum invasi ke sekitar
- Stage II : invasi s/d pleura mediastinalis
- Stage III : invasi s/d pericardium
- Stage IV : Limphogen / hematogen
2)
Teratoid
- Kista dermoid
- Teratoma ( mesoderm )
3)
Limfoma
- Limfadenopathy, Hepatomegali, Splenomegali
4)
Tumor Tiroid
- Tumor berlobus, berasal dari Tiroid
5)
Kista pericardium
- Tumor terletak pada sinus cardiofrenicusdari
hasil fluoroskopi: kista berdenyut seirama
dengan denyut jantung
6)
Tumor neurogenik
- Dari saraf tepi: Neurofibroma, Neurolinoma
- Dari saraf simpati: Ganglion neurinoma,
Neuroblastoma, Simpatikoblastoma
- Dari paraganglion: Phaeocromocitoma,
Paraganglioma
7)
Kista Bronkhogenik
- Gejala : Batuk, sesak napas s/d sianosis
- Lokasi tumor di Paratracheal, Hilar,
Paraesophageus
D. ETIOLOGI
Secara umum faktor-faktor yang dianggap
sebagai penyebab tumor adalah :
a. Penyebab kimiawi.
Zat yang mengandung karbon dianggap
sebagai penyebabnya.
b. Faktor genetik (biomolekuler)
perubahan genetik termasuk perubahan
atau mutasi dalam gen normal dan
pengaruh protein bisa menekan atau
meningkatkan perkembangan tumor.
C. Faktor fisik
Secara fisik, tumor berkaitan dengan
trauma/pukulan berulang-ulang baik trauma fisik
maupun penyinaran. Penyinaran bisa berupa
sinar ultraviolet yang berasal ari sinar matahari
maupun sinar lain seperti sinar X (rontgen) dan
radiasi bom atom.
d. Penyebab bioorganisme
Misalnya virus, pernah dianggap sebagai kunci
penyebab tumor dengan ditemukannya hubungan
virus dengan penyakit tumor pada binatang
percobaan. Namun ternyata konsep itu tidak
berkembang lanjut pada manusia.
e. Faktor nutrisi
Salah satu contoh utama adalah dianggapnya
aflaktosin yang dihasilkan oleh jamur pada
kacang dan padi-padian sebagai pencetus
timbulnya tumor.
d. Faktor hormon
Pengaruh hormon dianggap cukup besar, namun
mekanisme dan kepastian peranannya belum
jelas.
E. PATOFISIOLOGI
Sebab-sebab keganasan pada tumor masih belum
jelas, tetapi virus, faktor lingkungan, faktor hormonal
dan faktor genetik semuanya berkaitan dengan risiko
terjadi tumor. Permulaan terjadinya tumor dimulai
dengan adanya zat yang bersifat initiation yang
merangsang permulaan terjadinya perubahan sel.
Diperlukan perangsangan yang lama dan
berkesinambungan untuk memici timbulnya penyakit
tumor. Initiati agent biasanya bisa berupa unsur kimia,
fisik atau biologis yang berkemampuan beraksi
langsung dan merubah struktur dasar dari komponen
genetic (DNA). Keadaan selanjutnya akibat
keterpaparan yang lama ditandai dengan
berkembangnya neoplasma dengan terbentuknya
formasi tumor. Hal ini dapat berlangsung lama, minggu
bahkan sampai tahunan.
E. GEJALA KLINIS
Dispnoe
Chest pain
G. Treatment
Treatment for mediastinal tumors depends
on the type of tumor.
For thymic cancers, surgery is the treatment of
choice. It may be followed by radiation or
chemotherapy, depending on the stage of the
tumor and the success of the surgery.
For lymphomas,chemotherapi followed by
radiation is the treatment of choice.
For neurogenic tumors of the posterior
mediastinum, surgery is the treatment of choice.
Immunoterapi
Misalnya interleukin 1 dan alpha interferon
Pemeriksaan fisik
Sistem pernafasan
Sesak nafas, nyeri dada
Batuk produktif tak efektif
Suara nafas: mengi pada inspirasi
Serak, paralysis pita suara.
Sistem kardiovaskuler
tachycardia, disritmia
menunjukkan efusi (gesekan pericardial)
2. Sirkulasi
Gejala: JVD, Tachicardi/disritmia, jari
tabuh.
3. Integritas ego
gejala: perasaan takut, menolak keadaan
Tanda: kegelisahan, insomnia, pertanyaan
yang diulang-ulang.
4. Eleminasi
gejala: diare yang hilang timbul (stres,
ketidakseimbangan hormonal), penurunan
frekuensi/jumlah urine
5. Makanan/cairan
gejala: anoreksia, penurunan BB, mual,
kesulitan menelan
Tanda: kurus, edema wajah, leher, dada,
punggung,
6. Nyeri/kenyamanan
gejala: nyeri dada, nyeri tulang/sendi
(erosi kartilago), dispagia
7. Pernafasan
gejala: batuk, nafas pendek, serak,
Tanda: Dispnoe, peningkatan fremitus
taktil, mengi, hemoptisis
8. Penyuluhan/Pembelajaran
PRIORITAS KEPERAWATAN
1. Mempertahankan/memperbaiki fungsi
pernapasan.
2. Mengontrol/menghilangkan nyeri.
3. Mendukung upaya mengatasi
diagnosa/situasi.
4. Memberikan informasi tentang proses
penyakit/prognosis dan program
pengobatan.
TUJUAN PEMULANGAN
1. Oksigenasi/ventilasi adekuat memenuhi
kebutuhan aktivitas individu.
2. Nyeri terkontrol.
3. Ansietas/takut menurun sampai tahap
dapat ditangani.
4.Bebas komplikasi yang dapat dicegah.
5. Proses penyakit / prognosis dan rencana
terapi dipahami.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri dada b/d kompresi syaraf, invasi kanker
ke pleura
2. Gangguan pertukaran gas b/d inadekuat
ventilasi (hipoventilasi)
3. Inefektif bersihan jalan nafas b/d akomulasi
sekret, keterbatasan gerakan dada, kelelahan
4. Anxietas b/d krisis situasi,ancaman kematian
5. Resiko nutrisi kurang b/d anoreksia
6. Kurangnya pengetahuan tentang proses
penyakit
PRINSIP INTERVENSI
1. Berikan posisi semi fowler
2. Berikan oksigen
3. Lakukan teknik manajemen nyeri (non
farmakologis)
4. Observasi TTV
5. Observasi status pernafasan
6. Berikan support psikis pada klien dan klg
7. Dorong masukan cairan peroral
8. Anjurkan untuk makan sedikit tapi sering
GAMBAR Ca Paru
Tumor paru
GAMBAR Ca Paru
GAMBAR Ca Paru