Você está na página 1de 4

ANALISA JURNAL

1. Judul Penelitian
Hubungan Aktivitas Fisik Dan Konstipasi Dengan Derajat Hemoroid Di URJ Bedah
RSUD Dr. Soegiri Lamongan.
2. Nama Peneliti

Sri Hananto Ponco Nugroho


3. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Unit Rawat Jalan (URJ) Bedah atau yang lebih
dikenal sebagai ruang poli bedah RSUD Dr. Soegiri Lamongan.
4. Alamat Jurnal
http://stikesmuhla.ac.id/wp-content/uploads/jurnalsurya/noXVIII/41-50Jurnal-Ponco.pdf (Vol.02, No.XVIII, Juni 2014).
5. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan aktivitas
fisik dan konstipasi dengan derajat hemoroid di URJ Bedah RSUD Dr.Soegiri
Lamongan.
6. Latar Belakang
Hemoroid dikenal dimasyarakat sebagai penyakit wasir atau ambeien
merupakan penyakit yang sering dijumpai dan telah ada sejak zaman dahulu.
Kurang lebih 70% manusia dewasa mempunyai wasir (Hemoroid), baik wasir
dalam, wasir luar maupun keduanya. Namun tidak semua penderita wasir ini
memerlukan pengobatan medis, yakni mereka yang mengeluhkan perdarahan,
adanya tonjolan dan gatal-gatal. Penyebab wasir sebenarnya sederhana, yakni
saat susah buang air besar dipaksakan mengeluarkan kotoran. Penyebab susah
buang air besar ini karena kurang minum, kurang makan serat, kurang olah
raga atau banyak duduk dan mengangkat beban berat (Chandrasoma, 2006 :
Price dan Wilson, 2006). Diatas umur 50 tahun, hemoroid sangat sering
terjadi. Sekitar separuh orang dewasa berhadapan dengan yang menimbulkan
rasa gatal, terbakar, perdarahan dan terasa menyakitkan. Hemoroid juga bisa
terjadi pada wanita hamil. Tekanan intra abdomen yang meningkat oleh

karena pertumbuhan janin dan juga karena adanya perubahan hormon


menyebabkan pelebaran vena hemoroidalis. Pada kebanyakan wanita,
hemoroid yang disebabkan oleh kehamilan merupakan hemoroid temporer
yang berarti akan hilang beberapa waktu setelah melahirkan.
Sepuluh juta orang di indonesia dilaporkan menderita hemoroid dengan
prevalensi lebih dari 4%. Data kasus hemoroid di URJ bedah RSUD
Dr.Soegiri Lamongan tahun 2009 tercatat jumlah pasien hemoroid sebanyak
335 pasien dan tahun 2010 tercatat jumlah pasien hemoroid berjumlah 333
pasien. Data bulan Januari - September 2011 jumlah seluruh kunjungan
pasien hemoroid sebanyak 304 pasien, sedangkan data bulan Mei 2011
sebanyak 37 pasien (12,17%), bulan Juni sebanyak 38 pasien (12,5%) Juli 35
pasien (11,51%) Agustus 35 pasien (11,51%) September sebanyak 35 pasien
(11,51%) dari seluruh kasus yang ada. Jadi masalah dari penelitian adalah
masih banyaknya pasien hemoroid di URJ Bedah RSUD Dr.Soegiri
Lamongan. Dari data di atas menunjukan masih banyaknya penderita hemorid
di RSUD Dr. Soegiri.
Masalah-masalah tersebut muncul disebabkan beberapa faktor, faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi terjadinya hemoroid antara lain : Faktor aktivitas
fisik, pola makan, kebiasaan BAB, konstipasi, kurang mobilisasi, pekerjaan,
anatomi, dan usia. Aktivitas merupakan aksi energenetik atau kearah
bergerak, semua aktivitas individu berbeda pada setiap individu, tergantung
pada kebiasaan hidup serta kegiatan sehari-hari. Seseorang dengan pekerjaan
yang berat tentu dia akan memiliki aktivitas yang berat pula, sebagai contoh
kuli bangunan akan mempunyai aktivitas yang lebih untuk menjalankan
aktivitasnya. Hal ini memerlukan adaptasi terhadap sistem tubuhnya dengan
memberikan tahanan pada vena hemoroidalis yang tinggi dan terjadi
penekanan yang berlebihan pada vena di daerah anus.
Konstipasi bersifat relatif, tergantung pada konsistensi tinja, frekuensi buang
air besar dan kesulitan keluarnya tinja. Konstipasi juga berarti bahwa
perjalanan tinja melalui kolon dan rektum mengalami penghambatan dan
biasanya disertai kesulitan defekasi.

Pola makan merupakan cara kerja mempertahankan kesehatan dan mencegah


atau membantu kesembuhan suatu penyakit. Apabila makan makanan kurang
serat dapat menyebabkan susah buang air besar yang disebut konstipasi dan
itu adalah salah satu dari faktor yang menyebabkan hemoroid.
Faktor anatomi dapat mempengaruhi terjadinya hemoroid internal. Karena
secara anatomis pada vena hemoroidalis tidak mempunyai klep sehingga
memudahkan terjadinya timbunan darah dalam pleksus hemoroidalis dan
prolaps terjadi karena kendornya jaringan di bawah mukosa dan kulit.
Faktor usia dianggap berpengaruh terhadap kejadian hemoroid karena pada
keadaan usia lanjut manusia telah mengalami penuaan pada fisiknya. Salah
satu perubahan di usia lanjut adalah menurunnya tonus sfingter.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti merumuskan pertanyaan
masalah sebagai berikut: Adakah hubungan aktivitas fisik dengan derajat
hemoroid? Adakah hubungan konstipasi dengan derajat hemoroid?
7. Metodelogi Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan metode studi analitik dengan pendekatan
cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik simple random
sampling, dengan variabel independen aktivitas fisik dan konstipasi, variabel
dependennya hemoroid. Data diambil dengan menggunakan lembar kuesioner
dan lembar observasi yang selanjutnya dilakukan uji spearman dan koefisien
kontingensi dengan tingkat kemaknaan = 0,05.
8. Subjek Penelitian
Pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling, yang di
dapatkan sampelnya sebanyak 33 responden.

9. Hasil Penelitian
Adapun kesimpulan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
Sebagian besar pasien hemoroid di URJ Bedah RSUD Dr.Soegiri

Lamongan aktivitas fisiknya cukup.


Sebagian besar pasien hemoroid di URJ Bedah RSUD Dr.Soegiri
Lamongan mengalami konstipasi.

Sebagian besar pasien hemoroid di URJ Bedah RSUD Dr.Soegiri

Lamongan mengalami hemoroid derajat II.


Terdapat hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan derajat
hemoroid pada pasien hemoroid di URJ Bedah RSUD Dr.Soegiri

Lamongan.
Terdapat hubungan yang signifikan antara konstipasi dengan derajat
hemoroid pada pasien hemoroid di URJ Bedah RSUD Dr.Soegiri
Lamongan.

10. Kelebihan Penelitian


-

Tabel yang dibuat pada analisis bivariat dan univariat lebih memudahkan
kita dalam mengetahui hasil penelitian.

Di dalam setiap pembahasan peneliti menyertakan teori-teori dan jurnaljurnal pendukung sehingga memudahkan pembaca untuk menangkap
semua hasil yang di dapat.

Dalam jurnal ini gaya bahasa penulisan sudah baik, penampilan jurnal juga
rapid an disertai dengan daftar pustaka.

Dapat memberikan informasi dan wawasan tentang penyakit hemoroid.

11. Kekurangan Penelitian


Populasi dalam penelitian ini tidak dijelaskan secara rinci teknik pengambilan
sampelnya.

12. Implikasi dalam Dunia Keperawatan


- Jurnal sangat berkontribusi dalam bidang keperawatan terutama untuk menambah
pengetahuan seputar penyakit hemoroid atau yang lebih dikenal dengan nama
ambien yang sering ditemukan di masyarakat.

Você também pode gostar