Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
POKOK BAHASAN
Definisi
Prevalensi & Epidemiologi
Etiologi
Klasifikasi
Patofisiologi
Komplikasi
Diagnosa
Penanganan Angina
Tahapan penanganan Angina
Monitoring penanganan Angina
Interaksi obat
DEFINISI
-Sindrom Klinik yang dikarakterisasi oleh
ketidaknyamanan pada dada, rahang ,
bahu punggung atatu lengan (AHA/ACA
2002)
-Angina adalah nyeri hebat yang berasal
dari jantung yang terjadi akibat respon
atas ketidakcukupa n suplai oksigen ke
sel miokardial dalam memenuhi
kebutuhannya (Corwin, 1996)
DEFINISI (lanjutan)
-Angina Pektoris adalah suatu sindrom
klinis berupa serangan sakit dada yang
khas, yaitu seperti ditekan atau terasa
berat di dada yang seringkali menjalar ke
lengan kiri. Hal ini timbul pada saat
pasien melakukan aktivitas dan hilang
pada saat aktivitas dihentikan
(sumber: Kapita Selekta Kedokteran)
MANIFESTASI KLINIK
-Perasaan seperti diikat atau ditekan yang
bermula dari tengah dada yang secara
bertahap menyebat ke rahang bawah,
permukaan dalam tangan kiri, dan
permukaan ulnar jari manis dan jari klingking
-Tanda dan gejala terjadinya angina pektoris
dapat dilihat dari letaknya (daerah yang
terasa sakit), kulaitas sakit, hubungan
tinbulnya sakit dengan aktivitas dan lamanya
serangan
MANIFESTASI KLINIK
(lanjutan..)
-Ciri khas tanda dan gejala Angina Pektoris
dapat dilihat dari letak, kualitas rasa sakit
dan hubungan timbulnya rasa sakit dengan
aktivitas serta lama serangan
ETIOLOGI
Prinsip
02
Supply
02
Demand
ETIOLOGI
I. Atherosklerosis
Spasmus Pembuluh
Kororner
ETIOLOGI
II. Peningkatan kebutuhan oksigen
pada myokardial
Kondisi hipertensi
Kelainan katup jantung
III. Penurunan kapasitas membawa O2
darah
Anemia
Karboksihemoglobinemia
Mathemoglobbinea
Terpapar logam berat
ETIOLOGI
IV. Kelainan Kongenital
PATOGENESIS
Penimbunan lemak pada dinding arteri
Atherosklerosis
Penyempitan total
Infark Jantung
Iskemia
Miokardial
CAD
plaque
Atherosklerosis
Faktor Resiko
( DYSLIPIDEMIA , BP, DM,
Resistensi Insulin, Platelet,
Fibrinogen, dll)
Disadur dari
Dzau et al. Am Heart J. 1991;121:1244-1263
Trombosis
Koroner
Iskemia
Miokardial
CAD
Atherosklerosis
Faktor Resiko
( DYSLIPIDEMIA , BP, DM,
Resistensi Insulin, Platelet,
Fibrinogen, etc)
Disadur dari
Dzau et al. Am Heart J. 1991;121:1244-1263
CAD
Atherosklerosis
Faktor Resiko
( DYSLIPIDEMIA , BP, DM,
Insulin Resistance, Platelets,
Fibrinogen, etc)
Disadur dari
Dzau et al. Am Heart J. 1991;121:1244-1263
Pencegaha
n
Sekunder
Myocardial
Ischemia
CAD
Atherosklerosis
Pencegaha
n Primer
Faktor Resiko
( Dyslipidemia, BP, DM,
Insulin Resistance, Platelets,
Fibrinogen, etc)
Aritmia
Remodeling
Dilatasi
Ventrikel
Gagal Jantung
Kongestif
Stadium akhir
Penyakit jantung
Disadur dari
Dzau et al. Am Heart J. 1991;121:1244-1263
1. Angina kelas I
2. Angina kelas II
3. Angina kelas III
4. Angina kelas IV
1. Angina Stabil
2. Angina Tidak Stabil
3. Angina Variant (Prinzmetal)
Iskemia Jantung
Glikolisis Anaerob
Asam Laktat, pH miokardial
Angina
KOMPLIKASI
1.Aritmia
2.Infark Miokardial akut
3.Serangan Jantung
4.Kematian Mendadak (Sudden
Death)
DIAGNOSA
1.Sejarah dan Pemeriksaan Fisik
2.Tes Laboratorium Awal
3.Elektrokardiogram
4.Exercise Tolerance Testing
5.Cardiac Imaging
6.Echocardiographi
7.Kateter Kardiak dan Coronary
Arteriography
8.Biomarker Serum Infark
Miokardial
9.Biomarker Serum Lain
Contoh Elektrokardiogram
Contoh Elektrokardiogram
R
Segmen ST
T
S
Coronary Angiography
TERAPI ANGINA
Tujuan Terapi :
1. Menghilangkan sakit dada
2. Memperbaiki kualitas hidup
02
Supply
02
Demand
TERAPI NON-FARMAKOLOGI
1. Faktor Pencetus ~>Hindari
Kerja, Emosi, Cuaca,
TERAPI FARMAKOLOGI
# Obat Umum :
1. Monoterapi
- Senyawa Nitrat
- -bloker / Antagonis kanal kalsium
# Lain-lain :
- Antiplatelet/Antitrombin
- Transquezer
TERAPI FARMAKOLOGI
Mekanisme Obat Anti Angina
TERAPI ANGINA
Operasi
1. By Pass Surgery
2. Catetherization
TERAPI FARMAKOLOGI
Skema Umum Terapi Farmakologi
Tahap III
Tahap II
Tahap I
Angina Stabil
Terapi kombinasi
tiga obat
Terapi kombinasi
dua obat
Monoterapi
-Nifedipin + Diltiazem
- Nifedipin + Verapamil
Kombinasi dua
CCBt
Kombinasi dua
obat
Monoterapi
Tahap III
Tahap II
Tahap I
-Obat terpilih
-Ditambah CCB atau Beta Bloker
-CCB + Beta Bloker + Nitrat
Angina Varian
Farmakoterrapi
Awal
TERAPI FARMAKOLOGI
Senyawa Nitrat
Sediaan
Dosis (mg)
Sublingual NTG
0,15-0,4
Sublingual ISDN
2,5-10
Oral NTG spray
0,4-0,8
Buccal NTG
1-3
Oral ISDN
10-60
Oral NTG
6,5-19,5
2%
NTG
0,5-2 inci
Ointment
20
Oral ISMN
10-20 mg
Transdermal
25-500 g/menit
NTG
Intravena NTG
NTG : Nitrogliserin
ISDN : Isosorbid Dinitrat
ISMN : Isosorbid Mononitrat
Onset Kerja
Puncak
(menit)
Kerja (menit)
2-5
5-20
2-5
2-5
15-45
20-45
15-60
30
30-60
1-5
4-8
15-60
4-8
4-10
45-120
45-120
30-120
60-240
60-180
3-5
Durasi
10-30 menit
45-120 menit
10-30 menit
30-300 menit
2-6 jam
2-6 jam
3-8 jam
5-7 jam
sampai 24
jam
TERAPI FARMAKOLOGI
-bloker
Mekanisme kerja
Memperlambat denyut jantung dan mengurangi kontraktilitas jantung.
Selain itu, juga melindungi jantung dari impuls simpatikus-adrenergik
yang berlebihan. Dengan demikian kebutuhan jantung akan oksigen akan
menurun.
Efek Samping
Gejala saluran cerna seperti keluhan pada daerah lambung, mual,muntah,
diare, gangguan sistem saraf pusat seperti kelelahan, putus asa, linglung,
sakit kepala serta reaksi alergi pruritis dan eksantema walaupun jarang.
Pengurangan kekuatan kontraksi jantung, bradikardia, gangguan
penurunan tekanan darah, gangguan sirkulasi perifer, hipoglikemia, serta
yang paling utama adalah peningkatan resistensi pada saluran napas.
Kontraindikasi
Gagal jantung kongestif, bradikardia, asma, atau penyakit paru-paru
obstruktif kronis, hiperkolesterolemia atau hipergliseridemia, diabetes,
penyakit vaskular periferal.
TERAPI FARMAKOLOGI
Mekanisme -bloker
TERAPI FARMAKOLOGI
-bloker
Sifat Obat
Acebutolol
Atenolol
Pindolol
Propanolol
TERAPI FARMAKOLOGI
Antagonis Kalsium
Mekanisme kerja :
Kerja utama dari obat-obat tersebut adalah
menghambat voltage-dependent Calsium
channel atau memblok reseptor yang yang
mengatur masuknya ion kalsium ekstraselular
sehingga mengurangi kontraksi otot halus
arterial
TERAPI FARMAKOLOGI
Antagonis Kalsium
Antagonis
kalsium
Dosis
Efek samping
Kontraindikasi
Nifedipin
3 kali 10 mg
Pusing,
edema
periferal, Hipotensi, sakit pada
mual,
pemerahan
kulit, stenosis aortik, dan
takikardia,
sakit
kepala, kehamilan
lemah, dan hipotensi.
Nicardipin
3 kali 20 mg
Verapamil
80 mg tiap Gangguan
penghantaran
6-8 jam
rangsang
(blokade
AV)
tingkat
III,
bradikardia,
periferal edema atau gagal
jantung kongestif, pusing,
hipotensi, konstipasi, mual,
dan sakit kepala
Diltiazem
4 kali 30 mg
TERAPI FARMAKOLOGI
Antiplatelet
Aspirin
Aspirin memblok siklooksigenase platelet melalui asetilasi yang
ireversibel, sehingga mencegah pembentukan tromboksan A2 dengan
demikian mencegah agregasi platelet
Ticlopidine
Ticlopidine memblok agregasi platelet yang dimediasi oleh ADP dan
juga transformasi reseptor fibrinogen platelet menjadi bentuk yang
mempunyai affinitas tinggi
Clopidogrel
Clopidogrel mempengaruhi aktivasi kompleks glikoprotein IIb/IIIa yang
tergantung pada ADP dan secara efektif menghambat agregasi platelet
Antagonis Reseptor Glikoprotein IIb/IIIa Platelet
Antagonis glikoprotein IIb/IIIa, suatu reseptor pada platelet untuk
protein adhesif seperti fibrogen dan faktor von Willebrand,
menghambat jalur umum dalam adhesi, aktivasi dan agregasi platelet
TERAPI FARMAKOLOGI
Antiplatelet
Antiplatelet
Dosis
Efek Samping
Perhatian dan
Kontraindikasi
Aspirin
75-325 mg per
hari
Gangguan
gastrointestinal seperti
pendarahan dan/atau lesi
mukosa (gastritis erosif,
gastric ulcer), edema
pulmonari, menurunkan
sintesis hepatik faktor
koagulasi darah
Ticlodipine
250 mg dua
kali sehari
Neutropenia, purpura,
pendarahan, diare, mual,
dispepsia, ruam
Kelainan hemostatik
atau pendarahan
patologis aktif
(pendarahan peptic
ulcer, pendarahan
intrakranial),
hipersensitivitas
ticlopidine
TERAPI FARMAKOLOGI
Antitrombin
TERAPI FARMAKOLOGI
Heparin
Dosis dan Bentuk Sediaan :
Dalam bentuk IV dengan dosis disesuaikan APTT
(activated partial thromboplastin time)
Efek Samping :
Pendarahan (hemorrhage), iritasi, erythema, hematoma,
peningkatan konsentrasi serum AST dan ALT
Kontraindikasi :
Trombositopenia parah, hipersensitivitas, pasien dengan
pendarahan tidak terkontrol
Isosorbid
dinitrat
Rizatriptan
Sildefanil
Isosorbid
mononitrat
Rizatriptan
Sildefanil
Keterangan
Pusing, pingsan
Meningkatkan level serum NTG sehingga
meningkatkan efek samping
Melawan efek antiangina NTG
Vasospasmus, menurunkan aliran darah
ke jantung dan memperburuk angina
Hipotensi dan memicu infark miokardia
Vasokontriksi koroner
Vasospasmus, menurunkan aliran darah
ke jantung dan memperburuk angina
Hipotensi dan memicu infark miokardia
Vasospasmus, menurunkan aliran darah
ke jantung dan memperburuk angina
Hipotensi dan memicu infark miokardia
Keterangan
Atenolol
Cimetidin
Nizatidin
Penisilin
Bradikardia
Efek memperlambat jantung meningkat
Efek atenolol menurun
Labetolol
Cimetidin
NSAID
Fenoksibenzamin
Hipotensi postural
Efek labetolol menurun
Meningkatkan efek adrenergik bloker
Metoprolol
Barbiturat
Propafenone
Propranolol
Barbiturat
Halofenat
Fenotiazin
Propafenone
Epinefrin
Fenitoin
Terfenadine
Diuretik hemat kalium
Torsade de pointes
Torsade de pointes
Sotalol
Keterangan
Konsentrasi serum nifedipin
meningkat
Meningkatkan efek samping
Meningkatkan efek kardiak
depresan
Meningkatkan
absorpsi
nifedipin pada sediaan lepas
lambat
Meningkatkan efek samping
Menurunkan efek hipotensif
Serum level menurun
Konsentrasi serum digoksin
meningkat
Konsentrasi serum kuinidin
meningkat
Keterangan
Verapamil
Bupivacaine
Dantrolene
Diklofenak
Fluoxetin
Aspirin
Rifampisin
Sulfinpyrazon
Carbamazepin
Fenobarbital dan fenitoin
Digoksin
Kuinidin
Lithium
Teofilin
Diltiazem
Rifampisin
Carbamazepin dan fenitoin
H2-bloker
Digoksin
Siklosporin
Ticlopidin
Antikoagulan
Fenitoin
Maalox
Fenazon
Keterangan
Meningkatkan bioavailibilitas, absorpsi dan
serum level aspirin
Reaksi toksik pada penggunaan bersama
dengan aspirin dosis tinggi
Serum level diflunisal menurun
Memperburuk kerusakan gastrointestinal
Peningkatan pendarahan
Menurunkan efek antihipertensi captopril &
enalapril
Menurunkan efek diuretik bumetanide
Toksisitas terjadi pada pemberian aspirin
dalam dosis besar dan berulang
IUD tidak berfungsi
Waktu pendarahan lama
Dapat menurunkan kadar gula darah
Dapat mengakibatkan toksisitas metotrexat;
perlu pengaturan dosis metotrexat
Konsentrasi serum zafirlukast meningkat
Meningkatkan level serum NTG sehingga efek
samping meningkat
TERAPI FARMAKOLOGI
Interaksi Heparin dengan Obat Golongan Lain
Ketorolac
Resiko
pendarahan
kontraindikasi
gastrointestinal;
Aprotinin
Streptokinase
Ticlopidin