Você está na página 1de 12

Analisis

Pangan

Members
Fandi Nasr
un C .
Shella Vale
ntina
Nur Sabrin
a
Rahmawa
ti
Wahyu Su
ci

KELAS B

MINERAL
Mineral adalah suatu zat yang
terdapat dalam alam dengan
komposisi kimia yang khas dan
biasanya mempunyai struktur
kristal yang jelas, yang kadangkadang dapat menjelma dalam
bentuk geometris tertentu. Oleh
karena itu Mineral tidak dapat
dibuat dalam tubuh. Kebutuhan
sehari-hari mineral yang
dibutuhkan oleh tubuh dapat
diperoleh dari diet seimbang.
Tetapi, seperti vitamin, mineral
berlebih dapat menghasilkan efek
toksik.

MINERAL
SULIT DISERAP
TUBUH
PENGIKAT (KHELAT)
ASAM AMINO / ASAM
ORGANIK
ASAM SITRAT, ASAM MALAT
ATAU PICOLINIC /
PICOLINATE.

KLASIFIKASI MINERAL
ESENSIAL

MINERAL MAKRO
KALSIUM
NATRIUM
KALIUM
MAGNESIUM
KLORIDA
FOSFOR
BELERANG

MINERAL MIKRO
BESI
ZINC
YODIUM
SELENIUM
TEMBAGA
MANGANAT
FLUOR
KOBALT

NON ESENSIAL

Adalah mineral yang


tidak dibutuhkan
serta tidak berguna
bagi tubuh. Seperti
Timbal Hitam (Pb),
Iron Oxide (Besi
Teroksidasi),
Merkuri, Arsenik,
Magnesium,
Aluminium atau
bahan-bahan kimia
hasil dari resapan
tanah.

Mineral dalam Bahan


Pangan
0 Bahan pangan mengandung abu sebagai komponen
anorganik yang tersusun atas beberapa jenis
mineral dengan komposisi yang beragam
0 Pangan sumber mineral : Susu, telur, biji-bijian,
serealia, buah dan sayur serta air minum

METODE ANALISIS
MINERAL
GRAVIMETRI

Mineral diendapkan kemudian ditimbang


Pengendapan harus selektif
Contoh : Penentuan Ca (Ca-oksalat)

VOLUMETRI

Titrasi Kompleksometri (dg EDTA)


Titrasi Reduksi-Oksidasi (dg KMnO4)
Titrasi Presipitasi (dg Ag)

KOLORIMETRI

Berdasarkan reaksi pembentukan warna


yang dapat menyerap atau meneruskan
sinar pada panjang gelombang tertentu
Contoh : Spektrofotometri,
Flamephotometer, AAS

HASIL RESUME JURNAL


INTERNATIONAL
Mineral Analysis of Pine Nuts
(Pinus spp.) Grown in New
Zealand

Foods 2013, 2, 143-150; doi:10.3390/foods2020143

Mineral Analysis of Pine Nuts (Pinus


spp.) Grown in New Zealand
Tujuan : Mengidentifikasi kandungan Pine
Nuts
di New Zealand dengan
membandingkan
berbagai macam
Pine Nuts lainnya
Metode : Spektrofotometri dengan ICP-EOS
(inductively coupled plasma
optical
emission
spechtrofotometer)
Prinsip : Eksitasi elektron menyebabkan
pemancaran energi foton

Mineral Analysis of Pine Nuts (Pinus


spp.) Grown in New Zealand
Cara Kerja
0Melarutkan 0,3 gram tiap sampel kacang pinus bubuk
dalam campuran HNO3 (69%) dan H2O2
(perbandingan 4:1) hinggal 5 ml.
0Memanaskan larutan campuran tersebut dalam suhu
90c selama 10 menit
0Menaikan suhu menjadi 170c selama 10 menit
0Pendinginan
0Mengencerkan larutan campuran dengan aquades
sampai 15 ml
0Melakukan analisis menggunakan Spektrofotometri
dengan ICP-EOS
0Melakukan langkah diatas pada masing masing
sampel

HASIL

Kesimpulan
0 Dari hasil yang didapat menunjukan kacang pinus

(Pine Nuts) Italian dari Selandia Baru mengandung


Mineral yang tinggi dibandingkan kancang pinus
(Pine Nuts) di negara lain .

REFERENSI
Vahanen.L.P . 2013 . Mineral Analysis of Pine
Nuts (Pinus spp.) Grown in New Zealand . Foods
2013, 2, 143-150
http://devyfitrii.blogspot.co.id/2014/01/makalahbiokimia_10.html

ENOUGH
THANK YOU FOR YRE
ATTENTION

Você também pode gostar