Você está na página 1de 11

AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN :

PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF


ATAS TRANSAKSI

Disusun Oleh :

STEVANI

1351086

NIA NATASSYA

1351198

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA


EKONOMI AKUNTANSI

2016

A. AKUN DAN KELAS TRANSAKSI DALAM SIKLUS PENJUALAN SERTA


PENAGIHAN
Tujuan keseluruhan dari audit siklus penjualan dan penagihan adalah mengevaluasi apakah
saldo akun yang dipengaruhi oleh siklus tersebut telah disajikan secara wajar sesuai dengan
prinsip prinsip akuntansi yang diterima umum.
Gambar diatas menunjukkan cara informasi akuntansi mengalir melalui berbagai akun
dalam siklus penjualan dan penagihan . gambar tersebut menunjukkan bahwa lima kelas
transaksi dalam siklus penjualan dan penaguhan antara lain :
1.

Penjualan ( penjualan tunai dan kredit )

2.

Penerimaan kas

3.

Retur dan pengurangan penjualan

4.

Penghapusan piutang tak tertagih

5.

Estimasi beban piutang tak tertagih

Gambar diatas juga menunjukkan bahwa, kecuali penjualan tunai, setiap transaksi dan jumlah
yang dihasilkan pada akhirnya akan dimasukkan dalam salah satu dari dua akun neraca, yaitu
akun piutang usaha atau penyisihan untuk pitang tak tertagih. Untuk mudahnya, kita
mengasumsikan bahwa ada pengendalian internal yang sama baik untuk penjualan tunai maupun
penjualan kredit
B. FUNGSI BISNIS DALAM SIKLUS DAN DOKUMEN SERTA CATATAN TERKAIT
Siklus Penjualan dan Penagihan melibatkan keputusan serta proses yang diperlukan untuk
mengalihkan kepemilikan barang dan jasa kepada pelanggan setelah keduanya tersedia untuk
dijual. Hal ini diawali dengan permintaan oleh seorang pelanggan dan diakhiri dengan konversi
bahan atau jasa menjadi piutang usaha yang akhirnya menjadi kas.
Kelas Transaksi, Akun, Fungsi Bisnis, dan Dokumen serta Catatan terkait untuk Siklus
Penjualan dan Penagihan.
Kelas Transaksi

Akun

Fungsi Bisnis

Dokumen Dan Catatan


Pesanan pelanggan
Pesanan penjualan
Pesanan pelanggan atau

Penjualan

Pemroses pesanan

pesanan penjualan

pelanggan

Dokumen pengiriman

Pemberian kredit

Faktur penjualan

Pengiriman barang

File transaksi penjualan

Penagihan

Jurnal penjualan atau listing

pelanggan dan

File induk piutang usaha

Penjualan piutang

pencatatan

Neraca saldo piutang usaha

usaha

penjualan

Laporan bulanan
Remittance advice
Prelisting penerimaan kas
File transaksi penerimaan

Penerimaan Kas

Kas di bank ( debet

Pemroses dan

kas

dari penerimaan

pencatatan

Jurnal penerimaan kas atau

kas ) piutang usaha

penerimaan kas

listing

Retur dan

Pemroses dan

Retur Dan

pengurangan

pencatatan retur

Memo kredit

Pengurangan

penjualan

dan pengurangan

Jurnal retur dan

Penjualan
Penghapusan

Pitang usaha
Piutang Usaha

penjualan
Penghapusan

pengurangan penjualan
Formulir otorisasi piutang

Piutang tak

Penyisihan untuk

piutang usaha tak

tak tertagih

Tertagih

piutang tak tertagih


Beban piutang tak

tertagih

Jurnal umum

tertagih
Beban Piutang tak

Penyisihan untuk

Penyediaan piutang

Tertagih

piutang tak tertagih

tak tertagih

Jurnal umum

Pada kolom diatas sebelum dapat menilai resiko pengendalian dan merancang pengujian
pengendalian serta pengujian substansif atas transaksi harus memaham fungsi bisnis dan
dokumen serta catatan suatu perusahaan.
1. Pemrosesan pesanan pelanggan
Permintaan pelanggan atas barang dagang akan mengawali siklus secara keseluruhan.
-

Pesanan pelanggan (Customer Order) adalah permintaan akan barang dagang


yang diajukan oleh pelanggan. Pesanan tersebut dapat diterima melalui telepon,
surat, formulir tercetak yang telah dikirimkan oleh pelanggan, pesanan pelanggan

yang diajukan secara elektronik melalui internet atau hubungan jaringan lainnya
Pesanan penjualan (Sales order) adalah dokumen untuk mengkomunikasikan
deskripsi, kuantitas dan informasi terkait mengenai barang yang dipesan oleh
pelanggan.

2. Pemberian Kredit
Sebelum barang dikirim,orang yang berwenang harus menyetujui kredit bagi
pelanggan yang akan melakukan penjualan secara kredit.
3. Pengiriman Barang

Fungsi penting ini merupakan titik awal siklus dimana perusahaan akan menyerahkan
aktiva. Dokumen pengiriman dibuat pada waktu pengiriman, yang dilakukan secara
otomatis oleh computer dan sering kali berupa salinan bill of lading.
-

Dokumen pengiriman dibuat untuk mengawali pengiriman barang, yang


menunjukkan deskripsi barang dagang, kuantitas yang dikirimkan, data yang

relevan lainnya.
Bill of lading merupakan kontrak tertulis mengenai pengiriman barang antara
pembawa dan penjual. Seringkali dikirim secara elektronik.

4. Penagihan Pelanggan dan Pencatatan Penjualan


Aspek paling penting dalam penagihan adalah :
-

Semua pengiriman telah ditagih (kelengkapan= completeness)


Tidak ada pengiriman yang ditagih lebih dari satu kali (keterjadiaan= occurrence)
Setiap pengiriman ditagih dalam jumlah yang tepat (Keakuratan = accuracy)

Dalam sebagian besar system, penagihan pelanggan mencakup menyiapkan beberapa


salinan faktur dan memperbaharui secara simultan file transaksi penjualan, file induk
piutang usaha dan file induk buku besar umum untuk penjualan serta piutang usaha
-

Faktur penjualan adalah dokumen untuk menunjukkan deskripsi dan kuantitas


barang yang dijual, harga, ongkos angkut, asuransi, syarat, dan data relevan

lainnya.
File transaksi penjualan merupakan file yang dihasilkan computer yang
mencantumkan semua transaksi penjualan yang diproses oleh system akuntansi

selama 1 periode.
Jurnal penjualan atau listing merupakan listing atau laporan yang dibuat dari file
transaksi penjualan yang biasanya mencantumkan nama pelanggan, tanggal,
jumlah, klasifikasi akun atau klasifikasi bagi setiap transaksi seperti divisi atau

lini produk.
File piutang usaha merupakan file computer yang digunakan untuk mencatat
penjualan individual, penerimaan kas, serta retur dan pengurangan penjualan bagi
setiap pelanggan dan untuk memertahankan saldo akun pelanggan.

Neraca saldo piutang usaha merupakan daftar atau laporan ini menunjukkan

jumlah piutang dari setiap pelanggan pada suatu titik waktu.


Laporan bulanan merupakan dokumen yang dikirimkan melalui surat atau secara
elektronik kepada setiap pelanggan yang menunjukkan saldo awal piutang
usahanya, jumlah dan tanggal setiap penjualan, pembayaran kas yang diterima,
memo kredit yang diterbitkan, dan saldo akhir jatuh tempo.

5. Pemrosesan dan Pencatatan Penerimaan Kas


- Remittance advice adalah dokumen computer yang dikirimkan kepada pelanggan
-

dan biasanya dikembalikan kepada penjual beserta pembayaran kas.


Preslisting penerimaan kas adalah daftar yang disusun ketika kas diterima oleh
seseorang yang tidak memiliki tanggung jawab untuk mecatat penjualan , piutang

usaha, kas dan yang tidak memiliki akses ke catatan akuntansi.


File transaksi penerimaan kas merupakan file yang dihasilkan computer yang
mencantumkan semua transaksi penerimaan kas yang diproses oleh akuntansi

selama 1 periode.
Jurnal penerimaan kas merupakan listing atau laporan ini berasal dari file
transaksi penerimaan kas dan mecantumkan semua transaksi selama suatu periode
waktu.

6. Pemrosesan dan Pencatatan Rektur dan Pengurangan Penjualan


- Memo Kredit adalah dokumen yang mengindikasikan pengurangan jumlah dari
-

pelanggan akibat retur barang atau pengurangan harga.


Jurnal retur dan Pengurangan Penjualan digunakan untuk mencatat retur dan
pengurangan jumlah.

7. Penghapusan Piutang Usaha Tidak Tertagih


Formulir otorisasi piutang tidak tertagih adalah dokumen yang digunakan dalam
lingkungan internal untuk menunjukkan otoritas menghapus suatu piutang usaha
sebagai tak tertagih.

8. Penyediaan Piutang Tak tertagih

Karena perusahaan diperkirakan tidak dapat menagih 100% penjualannya, prinsipprinsip akuntansi mengharuskan perusahaan untuk mencatat beban piutang tak
tertagih sebesar jumlah yang diperkirakan tidak dapat ditagih.
C. METODOLOGI UNTUK MERANCANG PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN
PENGUJIAN SUBSTANSIF ATAS TRANSAKSI PENJUALAN
Auditor menggunakan informasi yang diperoleh dalam memahami pengendalian internal
untuk menilai resiko pengendalian. Terdapat empat langkah yang penting dalam
pengendalian ini yaitu :
1. Auditor memerlukan kerangka kerja untuk menilai resiko pengendalian.
2. Auditor harus mengidentifikasi pengendalian internal kunci dan kelemahannya bagi
penjualan.
3. Setelah mengidentifikasi pengendalian dan kelemahannya, auditor lalu mengaitkannya
dengan tujuan .
4. Auditor menilai resiko pengendalian untuk setiap tujuan dengan mengevaluasi
pengendalian dan kelemahannya bagi setiap tujuan.
Pemisahan tugas yang memadai
Dapat membantu mencegah berbagai jenis salah saji baik akibat kesalahan maupun
penipuan atau kecurangan. Untuk mencegah kecurangan, manajemen harus menolak akses ke
kas bagi siapapun yang bertanggung jawab memasukkan informasi transaksi penjualan dan
penerimaan kas ke dalam computer.
Menentukan luas pengujian pengendalian
Luas pengujian pengendlian pada perusahaan nonpublic tergantung pada keefektifan
pengendalian dan sejauh mana auditor yakin bahwa pengujian itu dapat diandalkan untuk
mengurangi resiko pengendalian.

Merancang pengujian pengendalian untuk penjualan

Pengujian pengendalian yang sesuai untuk pemisahan tugas biasanya terbatas pada
pengamatan auditor atas aktivitas dan diskusi dengan personil. Mencatat penjualan yang terjadi
untuk tujuan ini, auditor harus memperhatikan tiga jenis salah saji yang mungkin terjadi :
-

Penjualan dimasukkan dalam jurnal sementara pengiriman tidak pernah dilakukan

Penjualan dicatat lebih dari satu kali

Pengiriman dilakukan kepada pelanggan fiktif dan dicatat sebagai penjualan.

Dua jenis salah saji yang pertama dapat disebabkan oleh kesalahan atau
kecurangan,sementara jenis yang terakhir selalu disebabkan oleh kecurangan. Konsekuensi
potensial dari ketiga jenis salah saji tersebut sangatlah besar karena akan menimbulkan lebih saji
aktiva dan laba.
Arah pengujian
Auditor harus memahami perbedaan antara menelusuri dokumen sumber kejurnal dan
memvouching dari jurnal kembali ke dokumen sumber. Pengujian pertama adalah untuk
transaksi yang dihilangkan (tujuan kelengkapan). Sementara yang kedua adalah untuk transaksi
yang tidak ada (tujuan keterjadian)
Penjualan dicatat dengan akurat
Pencatatan yang akurat atas transaksi penjualan harus memperhatikan hal hal berikut :

D.

Mengirimkan jumlah barang yang dipesan

Menagih dengan akurat sebesar jumlah barang yang dikirim

Mencatat dengan akurat jumlah yang ditagih dalam catatan akuntansi.


RETUR DAN PENGURANGAN PENJULAN
Tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi dan metode yang digunakan klien untuk

mengendalikan salah saji pada intinya sama seperti untuk memroses memo kredit yang telah
digambarkan bagi penjualan, dengan dua perbedaan. Perbedaan yang pertama adalah matrealitas.
Dalam banyak hal, retur dan pengurangan penjualan sangat tidak material sehingga auditor dapat
mengabaikannya. Perbedaan yang kedua adalah penekanan pada tujuan kejadian. Untuk retur
dan pengurangan penjualan, umumnya auditor menekankan pada pengujian transaksi yang

tercatat untuk mengungkapkan setiap pencurian kas dari penagihan piutang usaha yang ditutupi
oleh retur atau pengurangan penjualan fiktif.
Tujuan kelengkapan juga merupakan hal yang penting terutama dalam menguji saldo akun
untuk menentukan apakah retur dan penjualan ditetapkan terlalu rendah pada akhir tahun. Secara
alami , tujuan lainnya tidak boleh diabaikan, akan tetapi, karena tujuan dan metodologi untuk
mengaudit retur dan pengurangan penjualan pada intinya sama seperti untuk penjualan, tidak
dimasukkan studi yang mendalami mengenai hal tersebut. Jika ingin mengaudit retur dan
pengurangan penjualan, harus dapat menerapkan logika yang sma untuk mendapatkan
pengendalian, pengujian pengendalian, dan pengujian substansif atas transaksi yang sesuai guna
memverifikasi jumlahnya.
E.

METODOLOGI UNTUK MERANCANG PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN


PENGUJIAN SUBSTANSIF ATAS TRANSAKSI PENERIMAAN
Auditor menggunakan metodologi yang sama untuk merancang pengujian pengendalian

dan pengujian substansif atas transaksi penerimaan kas seperti yang digunakan untuk
penjualan. Prosedur audit untuk pengujian pengendalian , pengujian substansif atas transaksi
penerimaan kas dikembangkan dengan kerangka kerja yang sama seperti yang digunakan untuk
penjualan, tetapi tujuan khususnya diterapkan bagi penerimaan kas.
Berdasarkan tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi, auditor mengikuti proses
berikut ini :

Menentukan pengendalian internal kunci untuk setiap tujuan audit

Merancang pengujian pengendalian bagi setiap pengendalian yang digunakan untuk


mendukung pengurangan resiko pengendalian

Merancang pengujian substansif atas transaksi untuk menguji salah moneter bagi setiap
tujuan

Penyiapan Bukti Penerimaan Kas


Prosedur audit yang bermanfaat untuk menguji apakah semua penerimaan kas yang
dicatat telah disetorkan dalam akun atau rekening bank adalah bukti penerimaan kas ( proof of
cash receipts ). Dalam pengujian ini, total penerimaan kas yang dicatat dalam jumlah penerimaan
kas selama suatu periode tertentu, seperti bulan, akan direkonsiliasi dengan deposito atau setoran

actual yang dilakukan ke bank selama periode yang sama. Perbedaan diantara keduanya mungkin
diakibatkan oleh setoran dalam perjalanan dan pos pos lainnya, tetapi jumlahnya dapat
direkonsiliasi dan dibandingkan.
Pengujian untuk mengungkapkan lapping piutang usaha
Lapping piutang usaha yaitu penundaan ayat jurnal penagihan piutang usaha untuk menutupi
kekurangan kas yang ada. Penggelapan dilakukan seseorang yang menangani penerimaan kas
dan kemudian memasukkannya kedalam system computer.
Penggelapan ini sebenarnya dapat dicegah dengan mudah melalui pemisahan tugas dan
kebijakan cuti wajib bagi karyawan yang menangani kas sekaligus memasukkan penerimaan kas
kedalam system. Penggelapan ini dapat dideteksi dengan membandingkan nama, jumlah, dan
tanggalyang ditunjukkan pada remmitance advice dengan ayat jurnal penerimaan kas dan salinan
slip setoran terkait.
F.

PENGUJIAN AUDIT UNTUK MENGHAPUS PIUTANG TAK TERTAGIH


Auditor dalam melakukan audit atas penghapusan piutang usaha tak tertagih adalah

kemungkinan karyawan klien menutupi penggelapan dengan menghapus piutang usaha yang
sudah ditagih (tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi kejadian ). Pengendalian yang
penting untuk mencegah kecurangan ini adalah otorisasi yang tepat atas penghapusan piutang tak
tertagih harus diberikan oleh tingkat manajemen yang ditunjuk hanya setelah melalui
penyelidikan menyeluruh mengenai alas an pelanggan tidak mampu membayar.

Pengendalian internal tambahan atas saldo akun dan penyajian serta pengungkapan

Pengendalian internal juga berkaitan langsung dengan saldo akun penyajian serta
pengungkapan yang mungkin terjadi, meskipun belum diidentifikasi atau diuji sebagai
bagian dari pengujian pengendalian atau pengujian substansif transaksi. Untuk siklus
penjualan dan penagihan, hal tersebut kemungkinan akan mempengaruhi tujuan yang
terkait dengan saldo nilai yang dapat direalisasi dan hak serta kewajiban dan empat tujuan
penyajiannya serta pengungkapan.

Pengaruh hasil pengujian pengendalian dan pengujian substansif atas transaksi

Hasil dari pengujian pengendalian dan pengujian substansif atas transaksi memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap sisa audit, terutama terhadap pengujian substansif atas
rincian saldo. Bagian dari audit yang paling dipengaruhi oleh pengujian pengendalian dan
pengujian substansif atas transaksi dalam dalam siklus penjualan dan penagihan adalah
saldo piutang usaha, kas, beban piutang tak tertagih, dan penyisihan untuk piutang tak
tertagih.

Você também pode gostar