Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kuliah Pengenalan Pertanian merupakan salah satu cara memperkenalkan
mahasiswa dengan dunia nyata. Langkah ini ditempuh dalam upaya membekali
mahasiswa mengenal dunia pertanian (pertania tanaman pangan, peternakan
dan perikanan) terutama ditinjau dari sistem agribisnis dengan semua
subsistemnya di masyarakat. Hal ini juga diinspirasi oleh kondisi mahasiswa
pertanian umumnya, sebagian besar dari mereka berasal dari wilayah perkotaan
sehingga pengetahuan dan pemahaman dunia pertanian perlu diberikan kepada
mahasiswa.
Mahasiswa harus menginap dan hidup bersama keluarga petani selama 2
hari 1 malam di desa Sewukan, Dukun, Magelang, Jawa Tengah. Kegiatan ini
memiliki banyak manfaat positifnya bagi mahasiswa tingkat awal, sehingga
Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta
mulai tahun ajaran 2015/2016 menjadikan kegiatan ini sebagai mata kuliah
wajib pada jurusan Agribisnis dan Agroteknologi.
Melalui kegiatan Pengenalan Pertanian, mahasiswa pada keluarga petani
di pedesaan mahasiswa akan memiliki pengalaman pribadi yang diharapkan
mampu menjadikannya lebih berempati pada nasib dan kehidupan petani di
pedesaan. Secara teknis mereka akan memahami dan menguasai berbagai
teknologi usahatani yang diterapkan oleh petani (subsistem proses produksi
pertanian), secara ekonomis mereka dapat mengetahui bagaimana subsistem
pemasaran input-output pertanian, secara sosial mereka dapat memahami
bagaimana subsistem penunjang berperan dalam sistem agribisnis.
B. Tujuan
1. Mahasiswa mampu mengenali pengetahuan tanah, yang meliputi profil
tanah, jenis tanah, dan peruntukannya untuk budidaya tanaman.
2. Mahasiswa mampu mengenali pengetahuan dasar budidaya tanaman pangan
dan hortikultura.
3. Mahasiswa mampu melakukan observasi kegiatan budidaya tanaman pada
tingkat petani dengan metode pengamatan langsung.
4. Mahasiswa mampu mengenali sebagian kegiatan budidaya tanaman secara
benar.
5. Mahasiswa mampu mengenali kehidupan social ekonomi masyarakat tani
dan melakukan observasi.
6. Mahasiswa mampu mengenali kegiatan pertanian dalam skala industri.
7. Mahasiswa mampu melakukan praktik budidaya secara benar sesuai
komoditas.
8. Mahasiswa mampu menyusun laporan observasi yang meliputi analisis,
interprestasi dan kesimpulan.
C. Manfaat Kegiatan
a Menentukan tingkat perubahan perilaku mahasiswa setelah pengenalan
pertanian dilaksanakan yang bertujuan untuk pertanian berkelanjutan
b Mahasiswa jadi lebih mengetahui aktivitas kehidupan para petani sehari
c
hari
Mengetahui harga-harga sayuran yang dijual petani ke pengepul maupun
kekonsumen langsung
D. Pelaksanaan
Praktikum dilaksanakan pada :
Hari
: Sabtu - Minggu
Tanggal
: 21-22 November 2015
Tempat
: Desa Sewukan, Dukun, Magelang, Jawa Tengah
BAB II
KEGIATAN PENGENALAN PERTANIAN
A. PENGENALAN PROFIL TANAH, JENIS TANAH, KESESUAIAN
LAHAN
II
III
IV
Bentuk : Rata
datar
Rata miring
Berombak
Bergelombang
Tak beraturan
Patah patah
Melidah
Kelas Tekstur
Geluh pasiran
Geluh
pasiran
Pasir geluhan
Pasir geluhan
Struktur
Tipe
Ukuran
Derajat
Warna
pH
Bahan organic
Kapur
Granuler
Sedang
Granuler
Sedang
Granuler
Agak kasar
Granuler
Sedang
Agak kuat
Agak kuat
Agak kuat
Agak kuat
Dark brown
Brown
7,5 YR 3/2
5,5
+++
Tidak ada
7.5 YR 3/3
5
+++
Tidak ada
7,5 YR 4/3
5
++
Tidak ada
7,5 YR 2,5/3
5
+
Tidak ada
3. Waktu
Lamanya bahan induk mengalami pelapukan dan perkembangan tanah
memainkan peran penting dalam menentukan jenis tanah yang terbentuk.
4. Relief
Disebut juga faktor pembentukan tanah yang bekerja secara pasif dimana
wilayah tersebut lebih tinggi, biasanya lebih cepat proses pembentukannya
karena semakin banyak pengaruh iklim.
5. Organisme
Ini juga merupakan faktor yang aktif. Pelaku organisme itu sendiri dalam
proses pembentukan tanah adalah flora dan fauna baik yang mikro maupun
makro, karena biasanya organisme ini berfungsi sebagai penggembur sehingga
tanah dapat dibentuk.
Faktor-faktor tersebut saling berinteraksi membentuk bermacam-macam jenis
tanah. Organisme dalam tanah anatara lain petani, makhluk hidup, tinggi rendah.
Tabel 2
Kedalaman
Uraian
(cm) lapisan
vegetasi
tumbuhan.
( 0 - 17/22)
II.
(17/22 - 37/40)
III.
(37/40 - 52/54)
IV.
(52/54 +)
dijumpai
akar
tumbuhan,
hanya
dijumpai
akar
cm
sebagian
tanah
kekuningan
dan
Keterangan tambahan
Tanaman yang di budidayakan disekitar lahan adalah padi,cabai,bunga
kol,bawang daun,rumput gajah.
Profil tanah merupakan suatu irisan melintang pada tubuh tanah dibuat
dengan cara menggali lubang dengan ukuran tertentu dan kedalaman tertentu pula
sesuai dengan keadaan tanah dan keperluan penelitian. Tekanan pori diukur
relative terhadap tekanan atmosfer dinamakan muka air tanah. Tanah yang
diasumsikan jenuh walaupun sebenarnya tidak demikian karena adanya rongga
rongga udara (Pasaribu, 2007).
Horizon tanah merupakan suatu lapisan tanah yang hamper sejajar dengan
permukaan bumi yang merupakan hasil evolusi dan terdapat perbedaan sifat-sifat
diantara horizon-horizon yang berbatasan (Henry D Foth, 1984).
Ada enam horizon dan lapisan utama dalam tanah yang masing-masing
diberi symbol dengan satu huruf capital yaitu (dari atas ke bawah) O, A, E, B, C
dan horizon yang berbentuk batuan atau horizon R (Harjowigeno, 2003).
Horizon O didominasi oleh bahan organic pecahan-pecahan mineral
volumenya kecil dan beratnya biasa kurang dari separuhnya (Henry D Foth,
1984).
Asam organic dan CO2 yang diproduksi oleh tumbuhan yang membusuk
meresap ke bawah horizon E atau zona pencucian (Elevasi). Pencucian mineral
lempung dan terlarut ini dapat membuat horizon tanah berwarna pucat seperti
pasir (Hakim, 2007).
Horizon B atau zona akumulasi kadang agak melempung dan berwarna
merah atau coklat karena akibat kandungan hematite dan lionitnya (Pairunan,
1985).
Horizon C merupakan suatu lapisan yang sukar dipengaruhi oleh prosesproses pembentukan tanah dan tidak memiliki sifat-sifat horizon lainnya
(Henry D Foth, 1985).
Menurut Henry D Foth, factor-faktor perkembangan profil tanah yaitu :
a. Iklim, faktor yang paling menentukan dalam perkembangan profil tanah,
oleh karenanya karakteristik umum suatu tanah sanagt tergantung pada
perubahan kondisi iklim.
b. Tekstur tanah, menunjukkan kasar halusnya dari fraksi tanah halus.
Teristimewa tekstur merupakan perbandingan relative pasir, debu dan liat
atau kelompok partikel-partikel sekunder dengan ukuran lebih kecil dari
kerikil.
c. Struktur tanah menunjukkan kombinasi atau susunan partikel-partikel
tanah primer sampai pada partikel-partikel sekunder atau agregat.
d. Warna tanah, sifat tanah nyata dan mudah dikenali.
e. Batas lapisan tanah.
B. PENGENALAN BUDIDAYA TANAMAN TAHAP PRAPRODUKSI
(Pengolahan tanah, kebutuhan saprodi, dan teknik budidaya)
Pada pengenalan budidaya tanaman tahap produksi terdiri dari pengolahan
tanah, kebutuhan saprodi, dan teknik budidaya. Dibagian pengolahan lahan
akan dibahs tentang sistem olah tanah, pengolahan tanah, pupuk dasar
KEGIATAN
URAIAN
KETERANGAN
.
1.
Pengolahan Lahan
a.Sistem Olah Tanah
b.Pengolahan Tanah
Mencangkul
dosis)
Dengan cara
dicangkul
Pengolahan dengan
cara dicangkul
NPK 15:15:15
- Memantulkan
sinar matahari
- Mencegah gulma
a.Asal Benih
Beli
1 benih = Rp 150,-
b.Nama Varietas
Benih OR 52
c.Sistem Tanam
Tumpangsari
d.Jarak Tanam
1 bedeng 1 baris
e.Cara Tanam
Pembibitan
d.Pemulsaan (bahan)
2.
Sistem Tanam
- Cabai = 25 hari
- Bunga kol = 50 hari
Pemeliharaan
tanaman
berisi
tentang
pengairan,
pemupukan,
KEGIATAN
1.
Pemeliharaan Tanaman
URAIAN
KETERANGAN
1). Pengairan
Siram dan curah
hujan
b.Waktu
Tergantung musim
Pagi hari
c.Saluran irigasi
Teknis
Irigasi tersier
a.Sistem irigasi
2). Pemupukan
a.Jenis pupuk
b.Dosis
12 mL
1 gelas 1 lubang
c.Cara
siraman
Ditumpahkan
Tanaman tumbuh 10-15
d.Umur tanaman
10-15 hari
e.Frekuensi
3x
3). Pembumbunan
a.Waktu
10-15 hari
b.Alat
Tangan
c.Frekuensi
2-3x
Rumput
Mengganggu
penyerapan unsur hara
Gulma di bawah mulsa
(1). Cara
Khemis
dihilangkan dengan
pestisida
(2). Bahan
Herbisida
(3). Dosis
15mg/L
Setelah 100 hari
(4). Frekuensi
herbisida 2x
penyemprotan
-Di dalam mulsa
(5). Alat
Tangan dan
dicabut
sabit/clurit
-Di luar mulsa disabit
Jamur pangkal
batang
tumbuhan
(1). Cara
Khemis
Semprot/kocor
(2). Bahan
Fungisida
(3). Dosis
- Cair 2 mg/L
- Padat 1-2 gr/L
b.Penyakit
(4). Frekuensi
(5). Alat
(6). Umur tanaman
-Sebelum tanam
sekali
Semprot sprayer
Sprayer
c.Hama
Bekicot
(1). Cara
Khemis
(2). Bahan
Siputok,
Insektisida
Bekicot memakan
tanaman
Memakai bahan kimia
(3). Dosis
(4). Frekuensi
Ditabur 0,5-1
gr/tanaman
3x aplikasi, 5-10
minggu
(5). Alat
Penyemprotan
25 hari
5). Lainnya
Buncis
a.Perompesan
Tunas di bawah
cabang penyiangan
Tempat perambatan
b.Pemasangan ajir
Setengah bulan
tumbuhan setelah
tumbuh tinggi
2.
Panen
a.Umur tanaman
Siap panen
- Cabai: berwarna
b.Tanda-tanda
merah
- Bunga kol: bunga
sudah merekah
c.Cara
Dipetik dengan
tangan, mekanik
d.Alat
Mekanik
e.Frekuensi
Bertahap
Tangan
Tangan
Tergantung warna
cabai
pestisida
yang
berbahan
herbisida
dengan
dosis
5mg/L.
Penyemprotan dilakukan sebanyak 7-10 hari sekali. Setelah umur tanaman 100
hari herbisida disemprotkan sebnayak 2x pemyemprotan. Alat yang digunakan
biasanya tangan untuk membersihkan gulma yang berada di dalam mulsa dan
sabit (clurit) digunakan untuk membersihkan gulma yang berada di luar mulsa.
Penyakit yang biasa menyerang tanaman cabai adalah jamur pada pangkal
batang yang menjadi parasit pada tumbuhan.petani desa Sewukan membasmi
jamur dengan cara menyemprotkan cairan kimia yang berbahan fungisida
dengan dosi cair 2 mg/L dan padat 1-2 gr/L minimal 5-10 hari sekali pada saat
sebelum tanam dam setelah tanam 25 hari menggunakan sprayer. Di lahan
pertanian desa Sewukan juga sering terkena hama bekicot yang sering
memakan tanaman. Bekicot dapat dikendalikan dengan cara menyemprotkan
bahan kimia insektisida dengan dosis 0,5-1 gr/tanaman menggunakan sprayer
setelah umur tanaman mencapai 25 hari atau menggunakan siputok. Untuk
penanaman buncis dilakuakan perompesanpada tunas di bawah cabang
penyiangan. Setelah buncis berumur setengah bulan atau 15 hari dilakukan
pemasangan ajir sembagai tempat merambat tumbuhan setelah tumbuh tinggi.
Umur tanaman yang siap panen sekitar 100 hari setelah tanam deng ciriciri tanaman cabai berwarna merah dan bunga kol bunganya sudah merekah
dengan cara mekanik yaitu dipetik dengan tangan dalam waktu yang bertahap
tergantung warna cabai.
D. PENGENALAN BUDIDAYA TANAMAN TAHAP PASCA PANEN
1. Tanaman Cabai
KEGIATAN
URAIAN
KETERANGAN
Pascapanen
a.Pengemasan
Bagor/karung
b.Bahan
Plastik
c.Transportasi
Mobil pick up
d.Penanganan
Langsung di jual
e.Pengolahan
hasil
panennya
kepada
pengepul
lalu
pengepul
Dedi Kiswanto
BPD Sewukan
Ketua Pasar
Sutrisno
Sekretaris
Bendahara
Ika
Setyo Puji
Lestari SE
Sie Pungutan
1. Ngadiro
2. Untung
Sie Parkir
1. Kelik
2. Yanto
Sie
Kebersihan
Sukri
Sie Keamanan
Linmas Desa
Sewukan
MACAM TANAMAN
MK-1
MK-2
MK-3
a. Luas tanam
1800 m
1800 m
1800 m
b. Produksi
200 kg
200 kg
200 kg
Sayuran
Sayuran
Sayuran
segar
segar
segar
Rp 10.000
Rp 10.000
Rp 10.000
1800 m
1800 m
1800 m
Tanaman Buncis
1.
c. Bentuk hasil
d. Harga/satuan
2.
Tanaman Terong
a. Luas tanam
b. Produksi
200 kg
200 kg
200 kg
Sayuran
Sayuran
Sayuran
segar
segar
segar
Rp 3.000
Rp 3.000
Rp 3.000
a. Luas tanam
1800 m
1800 m
1800 m
b. Produksi
200 kg
200 kg
200 kg
Sayuran
Sayuran
Sayuran
segar
segar
segar
Rp 4.000
Rp 4.000
Rp 4.000
c. Bentuk hasil
d. Harga/satuan
Tanaman Bunga Kol
3.
c. Bentuk hasil
d. Harga/satuan
Pola Pergiliran Tanaman
Tabel 7
BULAN
LAHA
N
Tegal
Ket
MH
MK-1
MK-2
10
11
12
kebunan saya bisa mencapai 7 ons, katanya. Itu baru cerita dari kisah
bobot, belum dari kualitas rasa dan warna. Hal yang lebih unik lagi,
pemasaran buah naga hasil perkebunan sendiri dan mitranya tidak pernah
dilakukan di minimarket modern. Alasannya, dia tidak berkenan menjual
buah naga di gerai-gerai toko modern.Saya ingin membuktikan buah lokal
lebih baik dibandingkan buah impor. Khususnya buah naga. Kepada siapa
saya harus membuktikan itu? Tentu saja kepada masyarakat Indonesia. Oleh
karena itu saya hanya menjual buah naga di pasar-pasar, katanya.Melalui
sistem pemasaranseperti itu, Gun ingin memberi pemahaman kepada
masyarakat agar jangan terlalu silau denganproduk impor terutama buahbuahan yang terus menghimpit peredaran produk buah lokal.
Melalui kampanye mengonsumsi buah lokal, target utamanya agar
masyarakat memahami bahwa impor tidak selalu lebih baik dibandingkan
produksi dalam negeri ditengarai buah-buah impor memakai zat pengawet.
Sebagai perbandingan, buah pepaya yang juga menjadi salah satu komoditas
andalannya, harganya jauh lebih mahal dibandingkan buah sejenis dari mana
pun.
Buah pepaya secara umum mugkin dijual hanya sekitar Rp2.000 per
kilogram, sedangkan pepaya yang dibudidayakanPakde Gun mencapai
Rp10.000 per kilogramnya. Apa keistimewaannya, coba saja rasakan,
katanya membuat penasaran.
Kepiawaian membudidayakan berbagai buah dengan kualitas nomor
satu itu membuat Gun didaulat menjadi Ketua Asosiasi Buah Naga
Indonesia. Posisi itu juga dimanfaatkan untuk mengajak seluruh masyarakat
Indonesia berwirausaha melalui budi daya buah naga. Gun yang juga
menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Hortikultura Nasional
tersebut menyatakan jika produk buah lokal bisa menguasai pasar dalam
negeri, maka senilai Rp7,3 triliun per tahun menjadi kontribusi kepada
negara dari sektor industri buah-buahan dan hortikultura.
Sabila Farm menyediakan buah naga jenis buah berdaging putih dan merah.
Sabila Farm juga merupakan tempat P4S (Pusat Pelatihan Pertanian dan
Pedesaan Swadaya). Selama ini telah dipasarkan di Yogyakarta, Jakarta dan
Surabaya.
Luas kebun 2 ha, 2000 batang tanaman buah naga berumur antara 2 4
tahun
Dikelola oleh 5 orang tenaga kerja
Panen : bulan Nopember s/d April
Panen raya : Desember s/d Pebruari
Produksi 5 10 kg/ pohon atau sekitar 60 buah
Merapi Dragon Fruit
Jln. Kaliurang Km.18,5 Kertodadi, Pakembinangun ,Pakem, Sleman
Yogyakarta
b
2) Persiapan Lahan
Persiapan lahan bertujuan untuk memberikan kondisi lingkungan
yang sesuai dengan perkembangan tanaman dan pembentukan hasil.
Tanah terlebih dahulu diolah dan lapisan tanah dibolak balik
dengan menggunakan cangkul atau hand tractor dengan tujuan agar
tanah menjadi gembur. Selanjutnya membuat bedengan dengan
ukuran 1,5 m arah memanjang dan antar bedengan dibuat parit untuk
saluran air.
3) Persiapan Penanaman
Buat jarak tanam 2,5 m x 2m tergantung kesuburan tanah, jika tanah
subur maka jarak tanam diperlebar 2,5 m x 2,5 m. Tanah yang subur
dicirikan dengan warna tanah kehitaman, mengandung sedikit pasir
dan remah jika dipegang dan tanah tidak menggumpal. Buat lubanag
tanaman dengan kedalam 60 cm dengan lebar lubang tanaman 60 cm
x 60 cm.Buat tiang beton dengan 10 cm x 10 cm, ketinggian 2,5 m
bagian atas tiang deberi ban bekas sepeda motor dengan diameter 40
cm dan diberi besidengan arah silang dengan ukuran besi 30 cm.
4) Penanaman
Pada lubang tanaman yang sudah siap diletakkan beton dengan
kedalaman 50 cm dibawah permukaan tanah, sedang diatas
permukaan tanah 2 m timbun dengan tanah, kemudian diberi pupuk
yang sudah matang (kompos) 5 kg. Bibit yang sudah siap kemudian
ditanam, pada tiap-tiap penyangga ditanami 4 bibit naga yang
letaknya simetris antara satu dengan yang lain. Pada tiap-tiap beton
berisi 4 tanaman naga. Kemudian tiap 1-2 bulan diberi pupuk yang
sudah matang (kompos)dengan dosis 2- 5 kg / tanaman.
5) Pemeliharaan
a) Pemupukan
Pemupukan bertujuan untuk meningkatkan unsur hara dalam
tanah. Mengenal sifat pupuk sangat penting, hubungannya dengan
kebutuhan pupuk bagi tanaman buah naga. Unsur nitrogen (N)
dibutuhkan dalam jumlah yang elbih besar pada awal masa
pertumbuhan tanaman yakni sejak tanaman m,asih muda hingga
menjelang berbunga. Ketika tanaman buah naga mendekati masa
berbunga tanaman banyak membutuhkan pupuk dengan
kandungamn fosfor (P) dan kalium yang tinggi. Pupuk kandang
yang sudah matang diberikan dengan dosis 2-5 kg pertanaman,
dosis pemupukan ditingkatkan sesuai dengan pertumbuhan
tanaman dan diberikan 1-2 bulan selama 3 kali periode.
Selanjutnya setelah tiga periode (6 bulan), kemudian pupuk
dengan NPK berimbang (15 : 15: 15) sebanyak 2 sendok teh
pertanaman. Disamping itu bisa ditambahkan dengan pupuk
mikro misal : metalik dengan konsentrasi 4 cc perliter air, dan
masing- masing tanaman 3 liter. Pada umur 6 bulan beri pupuk
hortigo kuning dan hortigo power masing-masing 0,5 sendok teh
pertanaman.. Pemupukan harus dilakukan secara berkala sehingga
dapat dipenuhi respon yang cepat dari pertumbuhan buah
naga.Untuk pemupukan bulan ketujuh hingga kedua belas adalah
NPK 50 gr dan Za 20 gr per bulan per tiang (tempat tanaman).
Untuk tahun berikutnya tanaman diberikan pupuk NPK 75 gr dan
Za 30 gr per bulan per tiang.
b) Pemangkasan
Lakukan pemangkasan baik untuk pembentukan cabang baru
maupun cabang produktif . Pada umur 812 bulan tanaman akan
berbunga. Setelah petik buah batang dipotong untuk merangsang
tunas-tunas baru. Biasanya tunas baru itu tumbuh besar dan
menghadap ke langit, biarkan tinggi turus 1,5 meter kemudian
Aspek teknologi
1) Pemilihan Teknologi Berkaitan dengan pemilihan teknologi
Teknologi yang di gunakan oleh Sabila Farm dalam budidaya buah
naga yaitu dengan mengikuti teknologi yang berkembang. Untuk
memanfaatkan teknologi era sekarang namun tidak membuat
anggaran biaya yang dikeluarkan besar. Seperti buah naga akan
tumbuh dengan baik apabila selalu terkena sinar matahri, namun di
Sabila Farm yang terletak di kaki Gunung Merapi dengan udara
yang sejuk, maka solusi yang di lakukan oleh Sabila Farm yaitu
dengan memberi penerangan cahaya pada malam hari dan pada saat
musim hujan produksi akan di hentikan dan mengganti dengan
komoditas pepaya.
2) Rencana Kapasitas Produksi Kapasitas didefinisikan sebagai suatu
kemampuan pembatas dari unit produksi untuk berproduksi dalam
waktu tertentu.
3) Dari sisi masukan input :terdiri dari sarana dan prasarana produksi
Bibit buah naga :antara lain : pupuk, Tenaga kerja, saluran air,
peralatan (tiang penyangga, kawat/ besi, troli, pacul, golok dan tank
semprot)
4) Keluaran ( output ): bibit dan buah naga.
5) Perencenaan Letak Pabrik.
Bagi Perusahaan Manufaktur Letak pabrik sebagai tempat proses
produksi perlu dianalisis secara saksama karena sangat berpengaruh
terhadap banyak aspek, seperti biaya. Murah atau mahalnya harga
produk tergangtunga pula pada ketak pabrik karena jarak
berpengaruih terhadap harga di pasar. Pada Sabila Farm terletak di
Jl. Kaliurang KM 18,5. Pakem. Sleman. Yogyakarta yang notabene
adalah daerah yang sangat sejuk. Lahar dari Gunung Merapi ssangat
membantu dalam usaha Budidaya buah naga karena kesuburan dari
lahar gunung Merapi.
6) Perencanaan Tataletak (layout) Letak dari fasilitas-fasilitas tersebut
disusun secara efektif dan efisien agar proses produksi dapat
dijalankan. Tataletak kantor berada pada pada halaman depan pada
perkebunan buah naga Sabila Farm, gudang berada di belakang
kantor utama dan berdekatan dengan rumah pekerja Sabila Farm.
http://asmaulhusnayasin.blogspot.co.id/2013/06/tugas.html
http://souraeidaheni.blog.com/2012/06/29/tugas-manpro-buah-naga-salsabilafarm-yogyakarta/