Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
KELOMPOK 3
PENDAHULUAN
salah satu perangkat bagi rumah sakit dalam hal
peningkatan mutu pelayanan yang diberikan
kepada pelanggan
salah satu tools untuk memecahkan masalah
pelayanan yang ada
LATAR BELAKANG
demam tifoid termasuk 10 besar penyakit yang
ada di unit rawat inap.
ada beberapa rekam medik rawat inap demam
tifoid yang tidak diisi lengkap.
laporan rutin unit rekam medik diagnosa
demam tifoid masuk sepuluh besar rekam medik
tidak lengkap dalam hal pengisian.
Adanya kelengkapan SOP demam tifoid
TUJUAN
mengetahui apakah penatalaksanaan pasien
dengan demam tifoid sudah sesuai dengan SOP
yang ada
METODE
Pengumpulan sampel: April 2013
Penentuan sampel : JCI
Analisis data: data diolah dengan kriteria proses
yaitu dibandingkan dengan standar atau SOP
yang sudah ada
Kriteria dan standar: (tampilan wor standar
SOP)
DEMAM TIFOID
PENGERTIAN
Penyakit sistematik akut yang disebabkan oleh infeksi kuman Salmonella typhi atau Salmonella partatyphi.
DIAGNOSIS
Anamnesis : Demam naik secara bertangga pada minggu pertama lalu demam menetap (kontinyu) atau
remiten pada minggu kedua. Demam terutama sore/malam hari, sakit kepala, nyeri otot, anoreksia, mual,
muntah, obstipasi atau diare.
Pemeriksaan Fisik : febris, kesadaran berkabut, bradikardi relative (peningkatan suhu 1 0C tidak di ikuti
peningkatan denyut nadi 8 kali per menit), lidah yang berselaput (kotor di tengah, tepi dan ujung merah,
serta tremor). Hepatomegali, splenomegali, nyeri abdomen, roseolae (jarang pada orang Indonesia).
Laboratorium : Dapat ditmukan leukopeni, leukositosis, atau leukosit normal, aneosinofilia, limfopenia,
peningkatan LED, anemia ringan, trombositopenia, gangguan fungsi hati, kultur darah (biakan empedu)
positif atau peningkatan titer uji Widal > 4 kali lipat setelah satu minggu memastikan diagnosis. Kultur
darah negative tidak menyingkirkan diagnosis Uji Widal tunggal dengan titer antibodi O 1/320 atau H
1/640 disertai gambaran klinis khas menyokong diagnosis.
Hepatitis Tifosa
Bisa memenuhi 3 atau lebih criteria Khosia (1990). Hepatomegali, ikterik, kelainan laboratorium (antara
lain : bilirubin > 30,6 umol/1, peningkatan SGOT/SGPT, penurunan indeks PT), kelainan histopatologi.
Tifoid Karier
Ditemukannya kuman salmonella typhi dalam biakan feses atau urine pada seseorang tanpa tanda klinis
infeksi pada seseorang setelah 1 tahun pasca demam tifoid.
DIAGNOSIS BANDING
Infeksi Virus, Malaria
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pembuluh darah perifer lengkap, tes fungsi hati, serologi, kultur darah (biakan empedu).
TERAPI
10 APRIL
12APRIL
15APRIL
19APRIL
Keluhan
Utama
Demam,pusing,
batuk
T: 110/70
N: 100x/mnt
GCS:4/5/6
RR:20x/mnt
dbn
Demam menggigil
5 hr yll
140/80
100x/mnt
4/5/6
19x/mnt
T:38.8
LAB
Hb:14,6
Leu:15.200
Trom:337100
Eri:6,12 jt
PCV:45,9
Widal Test:
ST O:1/320
STH:1/80
SP A:SP B:1/160
RL,cefri,ranitidi
ne,anatsida,pam
ol curcuma
RL,Cefotaxim,
inj.Ranitidine.PCT
Terapi
Panas naik
turun slm 4
hr
Mual,nyeri
perut
Panas 5 hr yll
13,3
9800
216000
41,2
13,9
5.800
124.000
-
13
3500
272000
-
+ 1/320
+1/80
+1/160
+1/160
1/160
1/180
-
+1/640
+1/320
+1/160
+1/160
RL,cipro,curc
uma,snoralfit,
inj.ranitidine
IVFD
RL,Avelox,inj
oxid,ijn.odan
Thyamphenicol,primade
x,procurplus,mecola,pa
mol
120/80
80x/mnt
20x/mnt
dbn
HASIL
Analisis Data:
sebagian besar dari 8 rekam medik tidak terisi
sepenuhnya, Banyak yang kosong.
Proses penegakan diagnosis dalam hal
anamnesa belum memenuhi syarat diagnosis
demam tifoid, atau belum sesuai dengan SOP
yang ada
REKOMENDASI
Perlunya kesepakatan bersama tentang
pentingnya kelengkapan penulisan rekam medik
mengingatkan dokter atau mengembalikan lagi
rekam medik apabila ada rekam medik yang
penulisannya belum lengkap.
Perlunya kesepakatan bersama tentang
pentingnya penerapan SOP yang sudah
disepakati bersama