Você está na página 1de 10

ANALISIS KEPUASAN KARYAWAN PT.

PHILIPS, TBK SURABAYA


BERDASARKAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA DENGAN
ANALISIS PROFIL MULTIVARIATE
Riza Ayu D.J1, Dra. Destri Susilaningrum, M.Si.2, Dwi Endah Kusrini, S.Si, M.Si.3
Mahasiswa Jurusan Statistika FMIPA-ITS1, Dosen Jurusan Statistika FMIPA-ITS2,3

Abstrak
Dalam suatu perusahaan, perpindahan karyawan pada umumnya dapat mengakibatkan kerugian
bagi perusahaan. Oleh karena itu, diperlukan upaya dari perusahaan untuk menekan/mengurangi
adanya perpindahan ini. Salah satu upaya tersebut diantaranya dengan meningkatkan kepuasan
kerja karyawan. Penelitian ini dilakukan di PT.Philips, Tbk Surabaya dengan mengambil sampel
sebanyak 43 orang secara Stratifikasi selanjutnya dilakukan pengolahan dan analisis data dengan
menggunakan metode Analisis Profil. Secara karakteristik 98% responden adalah pria, rata-rata
berusia 36 tahun, sudah menikah 94%, rata-rata sudah bekerja selama 16 tahun, 72% sebagai
operator. Berdasarkan Analisis Profil ternyata ada perbedaan profil kepuasan dari setiap divisi
baik secara parsial maupun general, dimana faktor yang sebagian besar divisi menyatakan tinggi
adalah faktor kesempatan untuk bekerja sendiri.
Kata-kata kunci: Kepuasan karyawan, Stratifikasi, Analisis Profil.

1. Pendahuluan
Sumber daya manusia dalam suatu perusahaan mutlak menjadi salah satu hal yang memegang
peran utama dalam menjalankan roda kehidupan perusahaan. Oleh karena itu, menjaga produktivitas
karyawan akan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kelangsungan perusahaan tersebut. Pada
kenyataannya, didalam perusahaan tak jarang dijumpai kasus penurunan produktivitas karyawan sehingga
perpindahan karyawan tidak dapat dihindari. Untuk itu, diperlukan upaya dari perusahaan untuk
menekan/mengurangi adanya perpindahan ini. Usaha menghilangkan atau mengurangi keinginan untuk
perpindahan kerja ini dapat dilakukan dengan meningkatkan kepuasan kerja karyawan.
Keterkaitan antara kepuasan kerja karyawan dan perpindahan ini sudah sering di teliti
sebelumnya, misalnya oleh Nanggoy dan Harianti (2005) yang menunjukkan bahwa variabel-variabel
yang berpengaruh pada turnover intention karyawan sebuah perusahaan adalah kepuasan pada pekerjaan,
quality of supervision, relationship with co-worker, promotion opportunities, dan pay dan menghasilkan
bahwa variabel yang memberikan pengaruh dominan adalah quality of supervision. Penelitian ini akan
menunjukkan bagaimana karakteristik dan profil kepuasan karyawan sehingga nantinya dapat dijadikan

masukan bagi manajemen perusahaan yaitu PT. Philips, Tbk Surabaya dalam pengambilan
keputusan untuk meningkatkan kepuasan karyawannya.
2. MANOVA Satu Arah
Multivariate Analysis of Varians (MANOVA) merupakan teknik analisis statistik yang digunakan
untuk menguji kesamaan beberapa variabel dari beberapa populasi secara sekaligus atau teknik untuk
menguji kesamaan vektor rata-rata dari beberapa populasi. Pada
umumnya
dalam
MANOVA
( , ) , = 1, , dimana sampel acak diambil secara
, ,,
~
diasumsikan bahwa
independen dari g populasi. Selanjutnya perumusan hipotesis pada pengujian MANOVA satu arah adalah
sebagai berikut:

==

=0

3. Analisis Profil
Analisis profil merupakan suatu metode yang dipergunakan dalam suatu keadaan dimana deretan
dari k perlakuan diatur menjadi dua atau lebih kelompok subject. Seluruh respon harus diatur dalam unit
1

yang sama. Lebih lanjut, dalam hal ini, diasumsikan bahwa respon untuk kelompok yang berbeda saling
independen satu sama lain.
Dalam analisis profil, dapat dirumuskan tiga tahap pengujian hipotesis yaitu:
1. Uji keparalelan profil
:

, i=2, 3, , p

Hipotesis nolnya dapat dituliskan menjadi


:

1 1
0 1

0
Dimana C adalah matriks kontras C 0

( p 1) xp
0
0
0
0

0
0
0

Pengujian untuk profil parallel untuk dua populasi yang berdistribusi normal dapat ditunjukkan
dalam persamaan berikut:
Tolak

dengan

c2

(profil parallel) pada tingkat jika


1
1
T ( x 1 x 2 )' C'
n1 n 2
2

CS pooled C' C( x1 x 2 ) c 2

(n1 n2 2)( p 1)
F p 1,n1 n2 p ( )
n1 n2 p

2. Uji keberimpitan profil


:
=
i=1, 2, ,p

). Di
Ketika profil telah parallel, nilai pertama berada di atas nilai kedua (
>
,
bawah kondisi ini, profil akan berimpit hanya jika jumlah 11 12 ... 1 p 1' 1 dan

21 22 ... 2 p 1' 2 adalah sama. Maka hipotesis nol untuk langkah ke dua dapat dituliskan

dalam persamaan

H 02 : 1' 1 1' 2
H 12 : 1' 1 1' 2
Untuk dua populasi normal, tolak H 02 : 1' 1 1' 2 (profil berimpit) pada tingkat jika

1
2
T 1' ( x1 x 2 ) 1' S pooled 1 1' ( x1 x 2 )

n1 n2

Untuk profil yang berimpit,


yang berdistribusi normal.

,..,

dan

1' ( x1 x 2 )
tn2 n 2 F1, n n 2
1
2
1
2
2

1
1
1' S pooled 1

n1 n2

,..,

adalah pengamatan dari populasi

3. Asumsi bahwa profil sama, semua mean yang sama menjadi mean yang konstan.
:
=
==
=
=
==
sehingga dapat dirumuskan hipotesisnya
adalah
2

H 03 : C 0
H 13 : C 0
Pengujian kesamaan level untuk dua populasi normal adalah
Tolak H 03 : C 0 (profil level) pada tingkat jika

n1 n2 x' C' CSC'1 Cx c 2


Dimana S adalah matriks kovarians sampel berdasarkan seluruh pengamatan

c2

n1 n2 1 p 1
F
( ) .
n1 n2 p 1 p1,n n p 1
1

dan

Analisis profil menggunakan plot data untuk memvisualkan pembandingan antar grup. Dalam
analisis profil, data digambarkan dengan titik-titik observasi atau variabel amatan pada sumbu X
sedangkan respon nilai pengmatan pada sumbu Y. Gambar profil berupa diagram garis masing-masing
group dalam satu gambar. Gambar ini kemudian dibuat menjadi profil garis yang menunjukkan nilai
terhadap titik respon untuk masing-masing group.
4. Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja (job satisfaction) adalah keadaan emosional karyawan yang terjadi maupun tidak
terjadi titik temu antara nilai balas jasa kerja karyawan dan perusahaan atau organisasi dengan tingkat
nilai balas jasa yang memang diinginkan oleh karyawan yang bersangkutan (Martoyo, 2000).
Schemerhom (1997) mengidentifikasi lima aspek yang terdapat dalam kepuasan kerja, yaitu
pekerjaan itu sendiri (Work It Self), supervision, teman sekerja (Workers), promosi (Promotion) dan
gaji/upah (Pay). Aspek-aspek lain yang terdapat dalam kepuasan kerja disebutkan oleh Stephen Robins
(1997) yaitu kerja, ganjaran yang pantas, kondisi kerja yang mendukung, rekan kerja yang mendukung,
dan kesesuaian kepribadian dengan pekerjaan.
5. Metodologi Penelitian
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini data primer. Data primer didapatkan dengan
menggunakan melakukan survey menggunakan alat bantu kuisioner. Teknik Sampling yang digunakan
adalah Metode Probability Sampling yaitu Metode Sampling Stratifikasi dimana strata didasarkan pada
divisi-divisi yang berada di PT. Philips, Tbk Surabaya. Metode ini dipilih karena diduga ada perbedaan
perlakuan karyawan pada setiap divisinya, dan diharapkan dapat memberikan sampel yang representatif.
Tidak ada informasi awal dari perusahaan tenatang kepuasan karyawan sehingga jumlah sampel
ditentukan dengan asumsi bahwa proporsi kepuasan karyawan adalah 0,5 maka ukuran sampel diperoleh
dengan menggunakan formula Yamane diperoleh jumlah sampel yang dibutuhkan adalah 43. Adapun
masing-masing ukuran sampel proporsional terhadap jumlah karyawan pada divisi masing-masing. Dari
beberapa divisi yang ada, akan diambil sampling dari empat divisi yaitu General Lamp Services (GLS)
sebanyak 21 sampel, Vertical Tubular Lamp (VTL) sebanyak 11 sampel, Lamp Components Factory
(LCF) sebanyak 7 sampel dan Auxiliry (AUX) sebanyak 4 sampel.
Pada penelitian ini terdapat dua variable penelitian yaitu variable demografi dan variable
kepuasan. Variable demografi terdiri dari Gender (X1), Usia Karyawan (X2), Status pernikahan (X3),
Jumlah tanggungan keluarga (X4), Lama bekerja (X5), Jabatan (X6), dan Riwayat pekerjaan sebelumnya
(X7). Variabel kepuasan terdiri dari Job Satisfaction yaitu Kesempatan untuk bekerja sendirian (J1),
Dapat mengerjakan sesuai hati nurani (J2), Hasil kerja meberikan jalan untuk promosi jabatan (J3),
Penerapan kebijakan perusahaan (J4), Kebebasan menggunakan hak untuk memberi keputusan (J5) serta
Social Support yang terdiri dari Dukungan kolega (S1), Dukungan keluarga (S2), Dukungan teman kerja
(S3), dan Dukungan Supervisor (S4)

Metode analisis yang akan digunakan untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini adalah
Analisis Deskriptif dan Analisis Profil.

1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk mencapai tujuan yang pertama yaitu mendeskripsikan
karakteristik-karakteristik karyawan dan kepuasannya pada pekerjaan serta hubungannya dengan
teman kerja pada divisi.

2. Multivariate Analysis of Varians (MANOVA)


Pengujian menggunakan MANOVA ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan efek
perlakuan pada setiap divisi. Pengujian ini dilakukan sebelum dilakukan analisis profil.
3. Analisis Profil
Untuk mengetahui profil kepuasan karyawan pada setiap divisi dilakukan analisis profil multivariate.
Langkah-langkah dalam analisis profil adalah sebagai berikut:
a. Melakukan tabulasi silang antara divisi dan variabel job satisfaction (J) dan social support (S)
dan selanjutnya membentuk struktur data dimana barisnya adalah divisi dan kolomnya adalah
variabel-variabel J dan S.
b. Membuat plot data untuk mengetahui perbandingan antar group secara visual.
c. Melakukan pengujian hipotesis baik uji keparalelan profil, uji keberimpitan profil maupun uji
kesamaan level profil.
6. Karakteristik Karyawan
Sebelum melakukan analisis lebih mendalam dilakukan pengujian validasi dan reliabilitas data.
Hasil pengujian validitas data pada variabel Job Satisfaction dan Social Support menunjukkan bahwa
seluruh data telah valid dengan korelasi yang telah signifikan pada taraf sebesar 0.05. Hasil pengujian
reliabilitas data juga menunjukkan bahwa nilai Cronbachs Alpha untuk Job Satisfaction dan Social
Support sebesar 0.916 dan 0.945 sudah lebih besar dari 0.7 sehingga dapat disimpulkan data telah
realibel.
Karakteristik karyawan untuk variabel jenis kelamin (gender) berskala nominal. Jenis kelamin
merupakan variabel karyawan yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan.
Tabel 4.1 Tabulasi silang jenis kelamin dan divisi
Gender
Divisi

Pria

Total

Perempuan

AUX

9%

9%

GLS

49%

49%

LCF

14%

2%

16%

VTL

26%

26%

TOTAL

98%

2%

100%

Tampak bahwa untuk semua divisi, karyawan laki-laki lebih mendominasi daripada perempuan
dengan prosentase 98%. Karyawan perempuan tampak pada divisi AUX dengan prosentase hanya 2%
karyawan.
Variabel usia karyawan ditunjukkan oleh nilai rata-rata usia karyawan untuk setiap divisi.
Berdasarkan Tabel 4.2 terlihat bahwa rata-rata usia karyawan dari keempat divisi tidak berbeda jauh yaitu
pada usia produktif kerja.

Tabel 4.2 Rata-rata usia karyawan


Divisi

Rata-rata usia karyawan (tahun)

AUX

39.75

GLS

35.57

LCF

34.86

VTL

35.36

Tabel 4.2 di atas hanya menunjukkan bahwa divisi AUX memiliki rata-rata usia karyawan yang
lebih tinggi daipada ketiga divisi yang lain yaitu 39,75 atau 40 tahun dan diikuti oleh divisi GLS, VTL
dan LCF dengan rata-rata usia karyawannya yang tidak berbeda jauh yaitu 35 tahun.
Variabel status pernikahan berskala nominal. Status pernikahan ini merupakan variabel
karyawan yang sudah atau belum menikah.
Tabel 4.3 Tabulasi Silang Status Pernikahan dan Divisi
Status Pernikahan
Divisi

Belum
Menikah

Menikah

Janda

Duda

Total

AUX

7%

2%

9%

GLS

2%

48%

51%

LCF

16%

16%

VTL

2%

23%

26%

TOTAL

4%

94%

2%

100%

Secara keseluruhan, pada setiap divisi karyawan telah menikah. Hanya terdapat dua divisi yaitu
pada GLS dan VTL yang memiliki karyawan yang belum menikah dengan prosentase masing-masing 2%
seperti yang ditunjukkan pada Tabel 4.3.
Variabel tanggungan keluarga berskala ratio. Tanggungan keluarga merupakan variabel karyawan
yang memiliki tanggungan keluarga dengan spesifikasi < 15 tahun, 15-55 tahun dan > 55 tahun. Pada
setiap divisi, rata-rata jumlah tanggungan keluarga terbesar terletak pada usia <15 tahun sebesar 9 orang
dan secara berurutan yaitu pada usia 15-55 tahun dan 55 tahun dengan jumlah sebesar 6 dan 4 orang.
Karyawan yang memiliki rata-rata tanggungan keluarga terbesar yaitu pada AUX, dan secara berturutturut VTL, GLS dan LCF. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut:
Tabel 4.4 Tabulasi Silang Rata-rata Tanggungan dan Divisi
Jumlah Tanggungan
Divisi

< 15
Thn

15-55
Thn

>55
Thn

Total

AUX

GLS

LCF

VTL

TOTAL

19

Variabel lama bekerja berskala ratio. Variabel ini merupakan keterangan telah berapa lama
responden bekerja di perusahaan ini. Dalam besaran bulan, perbandingan lama responden bekerja dapat
dilihat dalam Gambar 4.1 berikut
250
200
150
100
50
0
AUX

GLS

LCF

VTL

Gambar 4.1 Lama kerja karyawan (bulan)

Berdasarkan Gambar 4.4 nampak bahwa terdapat perbedaan pada rata-rata lama karyawan. Tampak
bahwa divisi AUX memiliki rata-rata waktu kerja karyawan yang paling besar jika dibandingkan dengan
divisi yang lain dan LCF memiliki rata-rata waktu kerja terkecil.
Variabel jabatan berskala ordinal. Jabatan merupakan variabel karyawan yang memiliki jabatan
mulai dari operator hingga supervisor. Berdasarkan Tabel 4.5, nampak bahwa jabatan paling dominan
adalah Operator diikuti oleh Engineer, Leader Supervisor, sebesar 72%, 10%, 10%, dan 6% serta
selanjutnya diikuti oleh Staf dan Sekretaris dengan prosentase yaitu 2% dan 0%. Divisi dengan jumlah
operator terbanyak adalah GLS dengan prosentase 57%.
Tabel 4.5 Tabulasi silang jabatan dan divisi
Jabatan
Divisi

St

Su

Total

AUX

2%

2%

2%

2%

8%

GLS

4%

51%

2%

57%

LCF

6%

2%

4%

2%

14%

VTL

2%

4%

15%

21%

Total

10%

10%

72%

2%

6%

100%

Ket : E = Engineer
L = Leader

O = Operator

St = Staff

S = Sekretaris

Su = Supervisor

Variabel riwayat pekerjaan sebelumnya merupakan keterangan apakah pernah bekerja di


perusahaan lain sebelumnya. Riwayat pekerjaan sebelumnya berskala nominal.

Tabel 4.6 Tabulasi silang riwayat pekerjaan dan divisi


Divisi

Pernah Bekerja di
Tempat Lain
Sebelumya

Total

Tidak

Ya

AUX

6%

2%

8%

GLS

30%

19%

49%

LCF

9%

4%

13%

VTL

19%

11%

30%

TOTAL

64%

36%

100%

Berdasarkan Tabel 4.6 tampak bahwa sebagian besar karyawan tidak pernah bekerja di
perusahaan lain sebelumnya, yaitu dengan prosentase sebesar 64%, karyawan lain menyebutkan bahwa
PT. Philips merupakan tempat mereka pertama kali bekerja dengan prosentase sebesar 36%.
Pada pengujian MANOVA terdapat beberapa asumsi yang harus terpenuhi yaitu berdistribusi
multivariate normal, homogenitas dan linearitas. Setelah dilakukan pengujian, data kepuasan karyawan
telah memenuhi asumsi tersebut.
7. Uji Beda Rata-rata Group dan Profil
Pengujian MANOVA dapat dilakukan dengan menggunakan hipotesis
:

=0

Dengan uji statistik lambda wilks, dapat diketahui bahwa nilai P_value lebih kecil dari nilai
yaitu 0,005 < 0,05. Maka dapat diambil keputusan bahwa tolak H0. Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam
kasus ini ada perbedaan efek perlakuan antar divisi sehingga dapat dilanjutkan untuk analisis selanjutnya
menggunakan analisis profil.
Pada analisis profil ini digunakan sembilan variabel kepuasan. Variabel tersebut dikelompokkan
menjadi variabel Job Satisfaction dan Social Support. Job Satisfaction terdiri dari kesempatan untuk
bekerja sendirian (J1), dapat mengerjakan pekerjaan sesuai hati nurani (J2), hasil kerja memberikan jalan
untuk promosi jabatan (J3), penerapan kebijakan perusahaan (J4) dan kebebasan menggunakan hak untuk
memberikan keputusan (J5). Sedangkan Social Support terdiri dari dukungan kolega (S1), dukungan
keluarga (S2), dukungan teman kerja (S3) dan supervisor support (S4).
Berdasarkan struktur data variabel tersebut selanjutnya dapat divisualkan profil kepuasan
karyawan pada tiap divisi dengan mengggunakan plot profil. Dalam plot profil, sumbu X atau garis
horizontal menggambarkan variabel-variabel yang diamati dan sumbu Y atau garis vertikal
menggambarkan nilai estimasi marjinal rata-rata.
Berdasarkan Gambar 4.2 tampak bahwa secara visual profil kepuasan karyawan dalam tiap divisi
sangatlah berbeda. Keempatnya tidak menunjukkan pola keparalelan atau kesejajaran. Pengamatan secara
parsial antar dua divisi pun mengindikasikan hal yang serupa. Tidak ada dua divisi yang menunjukkan
profil yang sama.

Profil Plot Kepuasan Karyawan*Divisi

divisi

2.60

AUX
GLS
LCF

Estimated Marginal Means

2.40

VTL
2.20

2.00

1.80

1.60

1.40

1.20
J1

J2

J3

J4

J5

S1

S2

S3

S4

Faktor Kepuasan Karyawan

Gambar 4.2 Profile Plot

Pada divisi AUX faktor kepuasan terendah ditunjukkan oleh faktor keempat yaitu penerapan
kebijakan perusahaan (J4) dan faktor kepuasan tertinggi diwakili faktor pertama yaitu kesempatan untuk
bekerja sendiri (J1). Divisi GLS memiliki faktor kepuasan terendah yang ditunjukkan oleh faktor ketujuh
yaitu dukungan keluarga (S2) dan faktor kepuasan tertinggi adalah faktor ketiga yaitu hasil kerja
meberikan jalan untuk promosi jabatan (J3). Pada divisi LCF faktor kepuasan terendah ditunjukkan oleh
faktor kedua yaitu dapat mengerjakan sesuai hati nurani (J2) dan faktor kepuasan tertinggi diwakili faktor
ketiga yaitu hasil kerja meberikan jalan untuk promosi jabatan (J3). Divisi VTL memiliki faktor kepuasan
terendah yang ditunjukkan oleh faktor terakhir yaitu dukungan supervisor (S4) dan faktor kepuasan
tertinggi adalah faktor ketiga yaitu hasil kerja meberikan jalan untuk promosi jabatan (J3). Perbandingan
nilai faktor kepuasan tersebut dapat pula dilihat pada Tabel 4.7 berikut:
Tabel 4.7 Perbandingan Rata-rata Profil
Variabel Kepuasan Karyawan
J1

J2

J3

J4

J5

S1

S2

S3

S4

AUX

2.59

2.25

1.54

1.33

1.46

1.35

1.36

1.32

1.36

GLS

1.91

2.25

2.38

2.23

2.00

2.01

1.87

2.20

2.13

LCF

2.27

2.03

2.34

2.23

2.06

2.05

2.10

2.12

2.09

VTL

2.07

2.30

2.55

2.54

2.15

2.12

2.12

2.12

1.99

Profile plot pada Gambar 4.2 juga menunjukkan bahwa pada faktor kepuasan pertama, keempat
divisi memiliki profil yang berbeda apabila dibandingkan dengan divisi yang lainnya. Pada faktor
kepuasan tampak dua divisi yaitu AUX dan LCF memiliki profil yang sama yaitu mengalami penurunan
sedangkan GLS dan VTL mengalami kenaikan. Sebaliknya pada faktor kepuasan ke tiga tampak divisi
AUX memiliki profil yang berbeda dengan yang lainnya yaitu menurun tajam. Pada profil ke empat tidak
jauh berbeda dari sebelumnya, yaitu AUX tampak mengalami penurunan yang cukup signifikan. Faktor
kepuasan ke lima dan keenam juga menunjukkan hal yang serupa. Pada faktor kepuasan ke tujuh, divisi
GLS memiliki pola profil yang berbeda yaitu menurun sedangkan divisi yang lain cenderung tetap. Pada
profil ke delapan hanya divisi GLS yang memiliki profil yang cenderung meningkat naik. Sebaliknya
pada faktor kepuasan ke sembilan, hanya divisi AUX yang mengalami kenaikan profil.
8

Untuk dapat mengetahui pola profil antar divisi lebih jelas dan tepat maka dilakukan pengujian
terhadap keparalelan, keberimpitan dan kedataran profil masing-masing.
1. Uji keparalelan profil
:
=
:

dengan melakukan pengujian keparalelan profil secara parsial, maka perbandingan hasil pengujian seperti
tampak pada Tabel 4.8
Tabel 4.8 Perbandingan pengujian keparalelan profil
Divisi

Statistik
Uji

AUX dan GLS

1.048

0.2395

Profil Tidak Paralel

AUX dan LCF

1.345

0.4408

Profil Tidak Paralel

AUX dan VTL

2.031

0.3486

Profil Tidak Paralel

GLS dan LCF

0.572

0.2356

Profil Tidak Paralel

GLS dan VTL

1.440

0.2327

Profil Tidak Paralel

LCF dan VTL

2.994

0.3098

Profil Tidak Paralel

c2

Kesimpulan

Berdasarkan Tabel 4.8di atas dapat diketahui bahwa secara parsial tidak ada profil yang saling
paralel satu sama lain. Hal ini juga membuktikan bahwa profil tidak berimpit dan tidak terletak dalam
satu level yang sama atau profil tidak flat sehingga tidak perlu dilakukan pengujian keberimpitan dan data
flat.
8. Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan maka dapat disimpulkan karakteristik karyawan
98 % karyawan berjenis kelamin pria, rata-rata berusia 36 tahun, 94% berstatus menikah, rata-rata sudah
bekerja selama 16 tahun, 72% sebagai operator, prosentase karyawan yang pernah bekerja di tempat lain
sebelumnya 36% lebih kecil dibandingkan dengan karyawan yang menyatakan bahwa PT.Philips
merupakan tempat bekerja pertamanya. Dengan menggunakan Analisis Profil dapat diketahui bahwa ada
perbedaan profil kepuasan dari masing-masing divisi, dimana pada divisi AUX variabel yang mempunyai
kepuasan terendah adalah variabel J4 yaitu penerapan kebijakan perusahaan dan kepuasan tertinggi pada
variabel J1 yaitu kesempatan unutuk bekerja sendiri, pada divisi GLS variabel S2 yaitu dukungan keluarga
yang mempunyai kepuasan terendah dan kepuasan tertinggi pada variabel J3 yaitu adanya hasil kerja yang
memberikan jalan bagi promosi jabatan, pada divisi LCF variabel yang mempunyai kepuasan terendah
adalah variabel J2 yaitu kesempatan untuk bekerja sendiri dan kepuasan tertinggi pada variabel J3 yaitu
hasil kerja memberikan jalan bagi promosi jabatan, dan pada Divisi VTL variabel yang mempunyai
kepuasan terendah adalah variabel S4 yaitu kesempatan untuk dukungan supervisor dan kepuasan tertinggi
pada variabel J3 yaitu adanya hasil kerja yang memberikan jalan bagi promosi jabatan. Diharapkan pihak
perusahaan yaitu PT. Philips, Tbk Surabaya hendaknya lebih memperhatikan faktor-faktor yang
9

cenderung menjadi faktor kepuasan terendah di mayoritas divisi yang ada seperti dukungan keluarga dan
supervisor. Selain itu, perusahaan hendaknya juga mengevaluasi kembali produktivitas divisi AUX
karena dibandingkan divisi yang lain, divisi AUX memiliki tingkat kepuasan yang lebih rendah. Bagi
peneliti selanjutnya perlu dicari lagi referensi terkait dengan penanganan kasus tidak terpenuhinya asumsi
homogenitas.
9. Daftar Pustaka
Bhapkar, P. V. (1977). Journal On Some Nonparametric Tests for Profile Analysis of Several
Multivariate Samples 265-277
Chinchilli, V.M., & Sen, K.P. (1982). Journal Multivariate Linear Rank Statistics for Profile Analysis
219-229.
Cochran, W.G. (1991). Teknik Penarikan Sampel. Jakarta:UI Press.
Hair, J.F dkk. (1998). Multivariate Data Analysis. New Jersey: Upper saddle river.
Johnson, R.A. & Wichern D.W. (1992). Applied Multivariate Statistical Analysis, Fifth Edition, Prentice
Hall Inc, New Jearsey.

Martoyo, S. (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia. BPFE: Yogyakarta.


Nanggoy, S. & Harianti, R. (2005). Pengaruh Kepuasan Kerja Karyawan Terhadap Turnover
Intention di PT Andalan Pasific Samudera di Surabaya. Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi
Universitas Kristen Petra, Surabaya.
Pujilistiyani, A.Y. (2007). Analisis Teori Kepuasan Kerja. http://www.google.com (12
September 2009)
Santoso, S. (2001). Buku Latihan SPSS Statistik Multivariate. Jakarta: PT EleX Media Komputindo.
Shapiro, S. S., and Francia, R.S. (1972). "An ApproXimate Analysis of Variance Test for Normality.
Journal of the American Statistical Association, 67 (337) (March): 215-216.

Shelton, M. (1998). Journal Basic Concepts in Profile Analysis of Means.


Susilo, J. (2008). Pengaruh Faktor Kepuasan Kerja terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pusat Pendidikan
Komputer Akuntansi di Yogyakarta. http://www.skripsi-thesis.com (12 September 2009).
Tukey, W.J. (1977). Exploratory Data Analysis. Addison Wesley Publishing Comp.
Walpole, R.E. (1995). Pengantar Statistika. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Wexley, Handoko, Yuki, Robins, R., Schemerhom.
http://www.wikipedia.org (12 September 2009).

10

(1997).

Kepuasan

Kerja

Karyawan.

Você também pode gostar