Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Pertama, kritis terhadap permasalahan yang dihadapi, sebagaimana tercantum dalam Surat AlIsra ayat 36: Dan janganlah engkau ikuti sesuatu yang tiada padamu pengetahuan tentangnya.
Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan isi hati, semua itu akan diminta
pertanggungjawabannya.
Kedua, bersedia menerima kebenaran dari mana pun datangnya, sebagaimana tercantum dalam
Surat Az-Zumar ayat 18: Maka gembirakanlah hamba-hamba-Ku yang menginventarisasi
pendapat-pendapat, lalu mengikuti yang terbaik. Mereka itulah yang memperoleh petunjuk Allah
dan mereka itulah kaum intelektual.
Ketiga, menggunakan daya nazhar (nalar) semaksimal mungkin, sebagaimana tercantum dalam
Surat Yunus ayat 101: Katakan: nalarilah apa yang ada di langit dan di bumi. Dan tidaklah
berguna segala ayat dan peringatan itu bagi kaum yang tidak percaya.
Menurut Surat Ali Imran 191-194, seorang ilmuwan atau intelektual Muslim harus mempunyai
sifat-sifat sebagai berikut:
1. Senantiasa dalam kondisi zikir, memelihara komitmen kepada ajaran Allah.
2. Mengembangkan daya fikir dalam menalari ciptaan Allah.
3. Memanfaatkan potensi dan kesempatan yang disediakan Allah.
4. Menjauhi perilaku menyimpang dari ajaran Allah.
5. Siap membela kebenaran dan keadilan serta memberantas kezaliman.
6. Teguh beriman kepada Allah dan Rasul dalam sikap dan perilaku.
7. Menyadari kekhilafan dan berusaha meningkatkan kemampuan diri.
8. Ikhlas berkorban mempersembahkan bakti hanya kepada Allah.
9. Berwawasan masa depan untuk kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
Terdapat tiga alasan pokok, mengapa kita perlu menguasai iptek, yaitu :
1. Ilmu pengetahuan yg berasal dari dunia Islam sudah diboyong oleh negara-negara barat. Ini
fakta, tidak bisa dipungkiri.
2. Negara-negara barat berupaya mencegah terjadinya pengembangan IPTEK di negara-negara
Islam. Ini fakta yang tak dapat dipungkiri.
3. Adanya upaya-upaya untuk melemahkan umat Islam dari memikirkan kemajuan IPTEK-nya,
misalnya umat Islam disodori persoalan-persoalan klasik agar umat Islam sibuk sendiri, ramai
sendiri dan akhirnya bertengkar sendiri.
Sumber Sumber Ilmu Pengetahuan Dalam Islam
Setelah kita mengetahui betapa tinggi perhatian Islam terhadap ilmu pengetahuan dan
betapa Allah SWT mewajibkan kepada kaum muslimin untuk belajar dan terus belajar, maka
Islampun telah mengatur dan menggariskan kepada ummatnya agar mereka menjadi ummat yang
terbaik (dalam ilmu pengetahuan dan dalam segala hal) dan agar mereka tidak salah dan tersesat,
dengan memberikan bingkai sumber pengetahuan berdasarkan urutan kebenarannya sebagai
berikut:
1.
sisi Allah SWT dan dalam pengawasannya, sehingga terjaga dari kesalahan, dan terbebas dari
segala vested interest apapun, karena ia diturunkan dari Yang Maha Berilmu dan Yang Maha
Adil. Sehingga tentang kewajiban mengambil ilmu dari keduanya, disampaikan Allah SWT
melalui berbagai perintah untuk memikirkan ayat-ayat-Nya (QS 12/1-3) dan menjadikan Nabi
SAW sebagai pemimpin dalam segala hal (QS 33/21).
2. Alam semesta:
Allah SWT telah memerintahkan manusia untuk memikirkan alam semesta (QS 3/190192) dan mengambil berbagai hukum serta manfaat darinya, diantara ayat2 yang telah dibuktikan
oleh pengetahuan modern.
3.
Diri manusia:
Allah SWT memerintahkan agar manusia memperhatikan tentang proses penciptaannya,
baik secara fisiologis/fisik (QS 86/5) maupun psikologis/jiwa manusia tersebut (QS 91/7-10).
4.
Sejarah:
Allah SWT memerintahkan manusia agar melihat kebenaran wahyu-Nya melalui lembar
sejarah (QS 12/111). Jika manusia masih ragu akan kebenaran wahyu-Nya dan akan datangnya
hari pembalasan, maka perhatikanlah kaum Nuh, Hud, Shalih, Firaun,
dan sebagainya, yang kesemuanya keberadaannya dibenarkan dalam sejarah hingga
saat ini.
Bila diteliti bahwa ayat pertama turun adalah (Iqra, artinya baca) QS. 96, Al Alaq 1-5.
Membaca dan menulis, adalah jendela ilmu pengetahuan. Dijelaskan, dengan membaca dan
menulis akan mendapatkan ilmu pengetahuan yang sebelumnya tidak diketahui (allamal-insana
maa lam yalam). Ilham dan ilmu belum berakhir. Wahyu Allah berfungsi sebagai sinyal dan
dorongan kepada manusia untuk mendalami pemahaman sehingga mampu membaca setiap
perubahan zaman dan pergantian masa. Adapun keistimewaan ilmu, menurut wahyu Allah,
antara lain :
1) Yang mengetahui pengertian ayat-ayat mutasyabihat hanyalah Allah dan orang-orang
yang dalam ilmunya (QS.2:7)
2) Orang berilmu mengakui bahwa tidak ada Tuhan selain Allah (QS.3:18)
3) Di atas orang berilmu, masih ada lagi yang Maha Tahu (QS.12:76)
4) Bertanyalah kepada ahli ilmu kalau kamu tidak tahu, (QS.16:43, dan 21:7)
5) Jangan engkau turuti apa-apa yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu (QS.17:36)
6) Kamu hanya mempunyai ilmu tentang ruh sedikit sekali (QS.17:85)
7) Memohonlah kepada Allah supaya ilmu bertambah (QS.20:114)
8) Ilmu mereka (orang yang menolak ajaran agama) tidak sampai tentang akhirat (QS.27:66)
9) Hanyalah orang-orang berilmu yang bisa mengerti (QS.29:43)
10) Yang takut kepada Tuhan hanyalah orang-orang berilmu (QS.35:28)
11) Tuhan meninggikan orang-orang beriman dan orang-orang berilmu beberapa tingkatan
(QS.58:11)
12) Tuhan mengajarkan dengan pena (tulis baca) dan mengajarkan kepada manusia ilmu yang
belum diketahuinya (QS.96:4-5)
Keutamaan orang-orang yang berilmu dan beriman sekaligus, diungkapkan Allah dalam ayat-
ayat berikut:
Katakanlah: Adakah sama orang-orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu?
kedokteran menjelaskan bahwa tidak kurang 350 ayat-ayat Al-Quran yang menerangkan tentang
masalah biologi dan kedokteran, menurutnya ayat-ayat yang berkaitan dengan masalah tersebut
berspektrum luas karena kedokteran dan biologi tidak hanya bersifat fisik-ekologik tetapi
berkaitan dengan kejiawaan, etika hukum dan kehidupan masyarakat .
Menurut Quraish Shihab pemaparan ayat-ayat Al-Quran tentang Kebenaran Ilmiah
tersebut lebih bertujuan untuk menunjukkan tentang kebesaran Tuhan dan ke Esa-anNya, serta
mendorong manusia seluruhnya mengadakan observasi dan penelitian demi lebih menguatkan
iman dan kepercayaan KepadaNya . Sedangkan dalam kitab tafsirnya Mahmud Saltut mengenai
hal ini mengatakan Sesungguhnya Tuhan tidak menurunkan Al-Quran untuk menjadi kitab
yang menerangkan kepada manusia mengenai teori-teori ilmiah, problem-problem seni serta
aneka warna pengetahuan .
Tujuan pokok Al-Quran bukan untuk menerangkan persoalan-persoalan ilmiah tetapi
tujuanya memberikan petunjuk-petunjuk kepada manusia demi kebahagian hidupnya di dunia
dan di akhirat kelak.
1. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
a. Pengertian Ilmu Pengetahuan.
Ilmu dalam bahasa Inggris science dari bahasa latin scientia yang artinya
pengetahuan, seire (mengetahui) sinonim yang paling akurat dalam bahasa yunani adalah
epestime.Kata ilmu dalam bahasa Arab ilm yang berarti memahami, mengerti, atau
mengetahui. Dalam kaitan penyerapan katanya, ilmu pengetahuan dapat berarti memahami suatu
pengetahuan, dan ilmu sosial dapat berarti mengetahui masalah-masalah sosial, dan lain
sebagainya.Ilmu (atau ilmu pengetahuan) adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki,
menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam
manusia .
Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan
kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari
keterbatasannya.Ilmu bukan sekedar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan
pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan
seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu
terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya.
Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi.
Contoh: Ilmu Alam hanya bisa menjadi pasti setelah lapangannya dibatasi ke dalam hal
yang bahani (materiil saja) atau ilmu psikologi hanya bisa meramalkan perilaku manusia jika
membatasi lingkup pandangannya ke dalam segi umum dari perilaku manusia yang kongkrit.
Berkenaan dengan contoh ini, ilmu-ilmu alam menjawab pertanyaan tentang berapa jauhnya
matahari dari bumi, atau ilmu psikologi menjawab apakah seorang pemudi sesuai untuk menjadi
perawat.Ilmu merupakan suatu pengetahuan yang mencoba menjelaskan rahasia alam agar
gejala-gejala alamiah tersebut tidak lagi merupakan misteri. Penjelasan ini akan memungkinkan
kita untuk meramalkan apa yang terjadi . Dengan demikian, penjelesan ini memungkinkan kita
untuk mengontrol gejala tersebut. Untuk itu ilmu membatasi ruang jelajah kegiatan pada daerah
pengalaman manusia. Artinya, obyek penjelejahanya meliputi segenap gejala yang ditangkap
Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: Berlapang-lapanglah
dalam majlis, Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan
apabila dikatakan: Berdirilah kamu, Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orangorang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa
derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Mujadilah (58) : 11).
Maksudnya dari ayat tersebut adalah Allah SWT akan mengangkat derajat (martabat) orang
orang yang melaksanakan perintahNya dan RasulNya dan orang orang yang berilmu
pengetahuan. Selanjutnya ayat ini mendorong kita mengadakan kegiatan di bidang ilmu
pengetahuan, dengan cara mengunjungi dan menghadiri majelis ilmu. Konsekuensi dari usaha
mencari ilmu, akan diperolehnya derajat yang tinggi dari Allah SWT.
Sedangkan dalam Hadis Nabi yang di riwayatkan oleh Ibnu Majah, menjelaskan betapa
pentingnya mencari ilmu sehingga menjadi sebuah keharusan.
Telah menceritakan kepadaku
Hisyam ibn Ammar, telah menceritakan kepadaku Hafs ibn Sulaiman, telah menceritakan
kepadaku Katsir ibn Syindzir dari Muhammad ibn Sirin dari Anas ibn Malik, ia berkata : Telah
bersabda Rasulullah SAW : Mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim dan orang yang
memberikan ilmu (kepercayaan) kepada yang bukan ahlinya bagaikan mengalungi babi hutan
dengan intan atau permata atau emas. (Sunan Ibn Majah no. 220)Hadits riwayat Ibn Majah
tersebut di atas, bahwa belajar adalah suatu keharusan dan juga menekankan bahwa jika suatu
ilmu (amanat, wewenang, kepercayaan) diberikan kepada orang yang bukan ahlinya maka
bagaikan mengalungi babi hutan dengan intan, permata atau emas. Kalimat perumpamaan ini
sebagai simbol bahwa perbuatan tersebut sia-sia (tidak ada manfaatnya) bahkan bisa
mengakibatkan kehancuran.
Menurut Al Ghazali ditinjau dari segi akal, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi adalah
sesuatu yang palin utama, karena dengan ilmu manusia akan sampai kepada Allah SWT dan
menjadi dekat denganNya. Dan pada akhirnya akan memperoleh kebahagiaan abadi dan
kenikmatan yang kekal. Ilmu menimbulkan kemuliaan dunia dan akhirat .Dalam kaitan ini kita
dapat mengatakan, bahwa ajaran Islamlah yang amat peduli terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan dengan berbagai aspeknya. Pada ayat tersebut terkandung juga motivasi yang amat
kuat agar orang giat menuntut ilmu pengetahuan, yaitu dengan memberikan kedudukan yang
tinggi dalam pandangan Allah SWT.
Namun dalam perkembangannya motivasi tersebut mengalami pasang surut. Ada saatsaat umat Islam giat mengembangkan ilmu pengetahuan sebagaimana yang telah pemakalah
uraikan di atas, dan ada saat-saat umat Islam mengalami kelesuan bahkan menjauhkan diri dari
ilmu pengetahuan sebagaimana kita menyimak sejarah Islam pada abad pertengahan.
Kembali kepada masalah keterkaitan Al Quran dengan ilmu pengetahuan, HM. Quraish
Shihab mengatakan : menurut hemat kami, membahas hubungan Al Quran dan ilmu
pengetahuan bukan dinilai dengan banyaknya cabang-cabang ilmu pengetahuan yang tersimpul
di dalamnya, dan bukan pula dengan menunjukkan kebenaran teori-teori ilmiah. Tetapi
pembahasan hendaknya diletakkan pada proporsi yang lebih sesuai dengan kemurnian dan
kesucian Al Quran dan sesuai dengan logika ilmu pengetahuan itu sendiri . Kandungan diambil
dari ayat Al Quran di atas adalah adanya petunjuk, landasan dan motivasi dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan bagi manusia.
Tidak sedikit orang yang beranggapan bahwa ketertinggalan umat Islam dalam bidang
ilmu pengetahuan dan teknologi dibandingkan dengan umat nasrani dan yahudi ( Barat / Eropa )
di karenakan dorongan dalam Al-Quran lebih menitik beratkan masalah dzikir dari pada fikir.
Didalam Al-Quran ratusan kali menyebutkan kata dzikir dan belasan ( 18 ) menyebut kata
fikir, dengan kata lain yang berpendapat demikian dzikir lebih penting dari pada fikir padahal
esensinya bukan itu. Kemunduran umat Islam karena melupakan dan meninggalkan hal-hal yang
prinsip tetapi menekankan dari segi lahirnya saja. Permasalah bukan terletak pada kata dzikir dan
fikir berapa kali disebut dalam Al-Quran, tetapi umat Islam melupakan kesadaran tentang betapa
pentingnya ilmu pengetahuan dan teknologi .
Kita perlu ingat kembali juga kepada surat Al Quran yang pertama kali diturunkan
kepada Rasulullah adalah menunjuk pada perintah mencari ilmu pengetahuan, yaitu dengan
memerintahkan untuk membaca, sebagai kunci ilmu pengetahuan, dan menyebut qalam sebagai
alat transformasi ilmu pengetahuan. Allah SWT berfirman :Bacalah dengan (menyebut) nama
Tuhanmu yang Menciptakan, Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan
Tuhanmulah yang Maha pemurah.Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia
mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
Dalam Q.S. Al-alaq ini Allah menyebutkan nikmat-Nya dengan mengajarkan manusia
apa yang tidak ia ketahui. Hal itu menunjukkan akan kemuliaan belajar dan ilmu pengetahuan.
Allah SWT mengawali surat dengan menganjurkan membaca yang timbul sifat tahu, lalu
mennyebutkan penciptaan manusia secara khusus dan umum.Sebenarnya penjelasan diatas dapat
kita jadikan sebagai landasan mengapa kita harus menguasai IPTEK. Dalam kaitan dengan
pentingya penguasaan IPTEK jika di tinjau dari aspek historis sosiologis maka terdapat tiga
alasan pokok, yakni:
a. Ilmu pengetahuan yang berasal dari dunia Islam sudah diboyong oleh negara-negara
barat. Ini fakta, tdk bisa dipungkiri.
b. Negara-negara barat berupaya mencegah terjadinya pengembangan IPTEK di negara-
a) Setiap Muslim, bahkan setiap orang, berkewajiban untuk mempelajari dan memahami Kitab
Suci yang dipercayainya.
b) Al-Quran diturunkan bukan hanya khusus ditujukan untuk orang-orang Arab ummiyyin yang
hidup pada masa Rasul saw. dan tidak pula hanya untuk masyarakat abad ke-20, tetapi untuk
seluruh manusia hingga akhir zaman..
c) Berpikir secara kontemporer sesuai dengan perkembangan zaman dan IPTEK dalam kaitannya
dengan pemahaman Al-Quran tidak berarti menafsirkan Al-Quran secara spekulatif atau terlepas
dari kaidah-kaidah penafsiran yang telah disepakati oleh para ahli yang memiliki otoritas dalam
bidang ini.
d) Salah satu sebab pokok kekeliruan dalam memahami dan menafsirkan Al-Quran adalah
keterbatasan pengetahuan seseorang menyangkut subjek bahasan ayat-ayat Al-Quran.
b. Pendapat Para Ulama tentang Penafsiran Ilmiah
Didalam Al-Quran banyak sekali ditemukan ayat-ayat tentang IPTEK, miskipun begitu
jelasnya ayat-ayat tentang IPTEK baik ilmu alam maupun ilmu sosial dalam Al-Quran, namun
para pakar tafsir dalam perjalanan dunia tafsir tetap saja menjadikan ilmu pengetahuan ( al-ilm,
knowlodge) sebagai obyek kajian yang eksistensinya masih diperdebatkan dikalangan peneliti
Al-Quran .
Disepakati oleh semua pihak bahwa penemuan-penemuan ilmiah, di samping ada yang
telah menjadi hakikat-hakikat ilmiah yang dapat dinilai telah memiliki kemapanan, ada pula
yang masih sangat relatif atau diperselisihkan sehingga tidak dapat dijamin kebenarannya.
Atas dasar larangan menafsirkan Al-Quran secara spekulatif, maka sementara ulama AlQuran tidak membenarkan penafsiran ayat-ayat berdasarkan penemuan-penemuan ilmiah yang
sifatnya belum mapan . Seorang ulama berpendapat bahwa Kita tidak ingin terulang apa yang
terjadi atas Perjanjian Lama ketika gereja menafsirkannya dengan penafsiran yang kemudian
ternyata bertentangan dengan penemuan para ilmuwan. Ada pula yang berpendapat bahwa Kita
berkewajiban menjelaskan Al-Quran secara ilmiah dan biarlah generasi berikut membuka tabir
kesalahan kita dan mengumumkannya.Bint Al-Syathi dalam bukunya, Al-Quran wa AlQadhaya Al-Washirah, secara tegas membedakan antara pemahaman dan penafsiran. Sedangkan
Al-Thabathabai, mufasir besar Syiah kontemporer, lebih senang menamai penjelasan makna
ayat-ayat Al-Quran secara ilmiah dengan nama tathbiq (penerapan). Pendapat-pendapat di atas
agaknya semata-mata bertujuan untuk menghindari jangan sampai Al-Quran dipersalahkan bila
di kemudian hari terbukti teori atau penemuan ilmiah tersebut keliru .
c. Penafsiran Ayat Ayat Ilmu Pengetahuan
Seperti yang telah dikemukakan di atas, para mufasir mengingatkan agar dalam
memahami atau menafsirkan ayat-ayat Al-Quran, khususnya yang berkaitan dengan penafsiran
ilmiah, seseorang dituntut untuk memperhatikan segi-segi bahasa Al-Quran serta korelasi antar
ayat.Seperti contoh, sebelum menetapkan bahwa ayat 88 Surah Al-Naml (yang berbunyi, Dan
kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka ia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai
jalannya awan), ini menginformasikan pergerakan gunung-gunung, atau peredaran bumi,
terlebih dahulu harus dipahami kaitan ayat ini dengan ayat-ayat sebelumnya. Apakah ia berbicara
tentang keadaan gunung dalam kehidupan duniawi kita dewasa ini atau keadaannya kelak di hari
kemudian. Karena, seperti diketahui, penyusunan ayat-ayat Al-Quran tidak didasarkan pada
kronologis masa turunnya, tetapi pada korelasi makna ayat-ayatnya, sehingga kandungan ayat
terdahulu selalu berkaitan dengan kandungan ayat kemudian.
Demikian pula halnya dengan segi kebahasaan. Ada sementara orang yang berusaha
memberikan legitimasi dari ayat-ayat Al-Quran terhadap penemuan-penemuan ilmiah dengan
mengabaikan kaidah kebahasaan.Ayat 22 Surah Al-Hijr, diterjemahkan oleh Tim Departemen
Agama dengan, Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan) dan
Kami turunkan hujan dari langit . Terjemahan ini, di samping mengabaikan arti huruf fa, juga
menambahkan kata tumbuh-tumbuhan sebagai penjelasan sehingga terjemahan tersebut
menginformasikan bahwa angin berfungsi mengawinkan tumbuh-tumbuhan.Hemat penulis,
terjemahan dan pandangan di atas tidak didukung oleh fa anzalna min al-sama maa yang
seharusnya diterjemahkan dengan maka kami turunkan hujan . Huruf fa yang berarti maka
menunjukkan adanya kaitan sebab dan akibat antara fungsi angin dan turunnya hujan, atau
perurutan logis antara keduanya sehingga tidak tepat huruf tersebut diterjemahkan dengan dan
sebagaimana tidak tepat penyisipan kata tumbuh-tumbuhan dalam terjemahan tersebut.
Bahkan tidak keliru jika dikatakan bahwa menterjemahkan lawaqiha dengan meniupkan
juga kurang tepat.Kamus-kamus bahasa mengisyaratkan bahwa kata tersebut digunakan antara
lain untuk menggambarkan inseminasi. Sehingga, atas dasar ini, Hanafi Ahmad menjadikan ayat
tersebut sebagai informasi tentang fungsi angin dalam menghasilkan atau mengantarkan
turunnya hujan, semakna dengan Firman Allah dalam surah Al-Nur ayat 43: Tidakkah kamu
lihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)-nya,
kemudian dijadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celahcelahnyaMemang, seperti yang dikemukakan di atas, sebab-sebab kekeliruan dalam memahami
atau menafsirkan ayat-ayat Al-Quran antara lain adalah kelemahan dalam bidang bahasa AlQuran, serta kedangkalan pengetahuan menyangkut objek bahasan ayat. Karena itu, walaupun
sudah terlambat, kita masih tetap menganjurkan kerja sama antar disiplin ilmu demi mencapai
pemahaman atau penafsiran yang tepat dari ayat-ayat Al-Quran dan demi membuktikan bahwa
Kitab Suci tersebut benar-benar bersumber dari Allah Yang Maha Mengetahui lagi Mahaesa itu.
Di Indonesia surat Ar-Rahman ayat 33 di jadikan dasar oleh sebagian cendekiawan kita
untuk membuktikan bahwa Al-Quran telah menegaskan dan membecirakan persoalan angkasa
luar. Mereka mengatakan :Sejak 14 abad yang lalu Al-Quran telah menegaskan bahwa manusia
sanggup menuju ruang angkasa selama mereka mempunyai kekuatan yaitu ilmu pengetahuan dan
teknologi .Realitasnya manusia memang sanggup menuju ke bulan dengan menggunakan dan
memanfaatkan media teknologi, tetapi apakah ayat tersebut memang berubungan dengan
masalah tersebut. Al-Quran : ( 55): 33.Hai jamaah jin dan manusia, jika kamu sanggup
menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, Maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya
kecuali dengan kekuatan.
Menurut Quraish Shihab tidak sependapat dengan penafsiran ayat tersebut yang di
hubungkan dengan permasalahan luar angkasa, tetapi membicarakan masalah keadaan akhirat
kelak yang menyampaikan tantangan manusia dan jin. Wahai sekalian manusia dan jin jika
kamu sekalian sanggaup untuk melarikan diri / keluar lingkungan langit dan bumi untuk
mengindari dari perhitungan kami atau yang kami adakan maka keluarlah, larilah, kamu tidak
akan dapat keluar kecuali dengan kekuatan, sedangkan kamu tidak punya kekuatan .Perintah
dalam ayat tersebut menunjukkan ketidak mampuan manusia dan jin untuk melaksanakanya.
Ayat tersebut dipahami demikian mengingat jika ayat tersebut di hubungkan dengan ayat
sebelumnya berbunyi : Kami akan memperhatikan ( mengadakan perhitungan ) sepenuhnya
kepadamu Hai manusia dan jin. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Hai jamaah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi,
Maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan.Menurut hemat
penulis kedua penafsiran tersebut tidak perlu dipertentangkan karena sudut pandangnya saja
yang berbeda. Dari teks ayat faktanya mengandung arti melintasi penjuru langit dan bumi.
Artinya secara konteknya menghubungkan dengan masalah luar angkasa dengan ayat tersebut
juga tidak salah. Asalkan jangan sampai dijadikan pembenaran mengenai teori luar angkasa atau
sebuah kuwajiban untuk mengikuti kebenaran ilmiah tersebut .
d. Ayat- Ayat Al-Quran tentang IPTEK
Allah SWT telah memerintahkan manusia untuk memikirkan alam semesta (QS 3: 90192) dan mengambil berbagai hukum serta manfaat darinya, diantara ayat- ayat yang telah
dibuktikan oleh pengetahuan modern seperti :
1) Ayat tentang asal mula alam semesta dari kabut/nebula (QS 41/11).
2) Ayat tentang urutan penciptaan (QS 79/28-30): Kegelapan (nebula dari kumpulan H dan He
yang bergerak pelan), adanya sumber cahaya akibat medan magnetik yang menghasilkan panas
radiasi termonuklir (bintang dan matahari) pembakaran atom H menjadi He lalu menjadi C lalu
menjadi O baru terbentuknya benda padat dan logam seperti planet (bumi) panas turun
menimbulkan kondensasi baru membentuk air baru mengakibatkan adanya kehidupan
(tumbuhan).
3) Ayat bahwa bintang2 merupakan sumber panas yang tinggi (QS 86/3),matahari sebagai contoh
tingkat panasnya mencapai 6000 derajat C.
4) Ayat tentang teori ekspansi kosmos (QS 51/47).
5) Ayat bahwa planet berada pada sistem tata surya terdekat (sama ad-dunya) (QS 37/6).
6) Ayat yang membedakan antara planet sebagai pemantul cahaya (nur/kaukab) dengan matahari
sebagai sumber cahaya (siraj) (QS 71/16).
7) Ayat tentang gaya tarik antar planet (QS 55/7).
8) Ayat tentang revolusi bumi mengedari matahari (QS 27/88).
9) Ayat bahwa matahari dan bulan memiliki waktu orbit yang berbeda2 (QS 55/5) dan garis edar
sendiri2 yang tetap (QS 36/40).
10) Ayat bahwa bumi ini bulat (kawwara-yukawwiru) dan melakukan rotasi (QS 39/5)
11) Ayat tentang tekanan udara rendah di angkasa (QS 6/125).
12) Ayat tentang akan sampainya manusia (astronaut) ke ruang angkasa dengan ilmu
pengetahuan (sulthan) (QS 55/33).
13) Ayat tentang jenis-jenis awan, proses penciptaan hujan es dan salju(QS 24/43).
14) Ayat tentang bahwa awal kehidupan dari air (QS 21/30).
15) Ayat bahwa angin sebagai mediasi dalam proses penyerbukan (pollen)tumbuhan (QS 15/22).
16) Ayat bahwa pada tumbuhan terdapat pasangan bunga jantan (etamine) dan bunga betina
(ovules) yang menghasilkan perkawinan (QS 13/3).
17) Ayat tentang proses terjadinya air susu yang bermula dari makanan(farts) lalu diserap oleh
darah (dam) lalu ke kelenjar air susu (QS 16/66),perlu dicatat bahwa peredaran darah baru
ditemukan oleh Harvey 10 abad setelah wafatnya nabi Muhammad SAW.
18) Ayat tentang penciptaan manusia dari air mani yang merupakan campuran (QS 76/2), mani
merupakan campuran dari 4 kelenjar, testicules (membuat spermatozoid), vesicules seminates
(membuat cairan yang bersama mani), prostrate (pemberi warna dan bau), Cooper & Mary
(pemberi cairan yang melekat dan lendir).
19) Ayat bahwa zyangote dikokohkan tempatnya dalam rahim (QS 22/5), dengan tumbuhnya
villis yang seperti akar yang menempel pada rahim.
20) Ayat tentang proses penciptaan manusia melalui mani (nuthfah) zygote yang melekat
(alaqah) segumpal daging/embryo (mudhghah) dibungkus oleh tulang dalam misenhyme
(izhama) tulang tersebut dibalut oleh otot dan daging (lahma) (QS 23/14).
Yang dimaksud dengan semua jenis nama disini adalah pengetahuan tentang segala
sesuatu termasuk hakikatnya, fungsinya, keadaan dan lain sebagainya. Kemudian ketika Allah
s.w.t. megisyaratkan kepada para malaikat agar membrikan penjelaskan tentang berbagai macam
ilmu pengetahuan, para malaikat menjawab:
qaa luww subhanaanaka laa ilma lanaa illaa maa allamtanaa. Innaka anta al halimun hakim
Artinya :
Mereka menjawab: Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang Telah
Engkau ajarkan kepada kami; Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mengetahu lagi Maha
Bijaksana. (QS.Al-Baqarah, 2:32)
Ayat di atas menjelaskan pada kita, bahwa semua ilmu pengetahuan tentang segala
sesuatu yang dimiliki makhluk-makhluk Allah s.w.t. baik diperoleh melalui teori-teori imah atau
dari wahu Illahi. Dalam perkembangan selanjutnya dapat ditarik kesimpulan, bahwa apabila
keduanya bersumber sumber yang satu yakni Allah s.w.t. tentunya tidak ada pertentanganpertentangan dan perbedaan-perbedaan, keduanya bersifat komplementeri (saling melengkapi)
dan tidak perlu dipertenangkan.
Seiring denga berkembangnya ilmu pengetahuan yang telah diturunkan Allah s.w.t. dari
masa nabi Adam hingga sekarang, sudah banyak sekali ilmu pengetahuan yang dapat kita
peroleh. Dan denga ilmu pengetahuan tersebut harusnya kita dapat mengetahui mana yang benar
dan mana yang buruk, serta mana hal yang harus kita lakukan dan mana hal yang harus kita
hindarkan.
Dalam mangahadapi budaya hedonisme, sudah seharusnya kita dapat menghindari
budaya tersebut karena Allah s.w.t. telah menyerukan kepada kita ilmu-ilmu yang berguna agar
kita tidak terjerumus dalam kehedonismean tersebut. Selain itu juga Allah s.w.t. sangat tidak
menyukai orang-orang yang berlebihan. Sehingga, kita dapat menangani dan menghindari
budaya hedonisme dengan cara bertawakal pada Allah s.w.t. dan selalu mengamalkan semua
yang telah Allah berikan kepada kita.
3. 4 Kegunaan IPTEK
Teknologi yang sebenarnya merupakan alat bentu/ekstensi kemampuan diri manusia.
Dewasa ini, telah menjadi sebuah kekuatan otonom yang justru membelenggu perilaku dan
gaya hidup kita sendiri. Dengan daya pengaruhnya yang sangat besar, karena ditopang pula oleh
system-sistem sosial yang kuat, dan dalam kecepatan yang makin tinggi, teknologi telah menjadi
pengarah hidup manusia. Masyarakat yang rendah kemampuan teknologinya cenderung
tergantung dan hanya mampu bereaksi terhadap dampak yang ditimbulkan oleh kecanggihan
teknologi.
Kita ketahui bahwa sebenarnya sejak dulu teknologi sudah ada atau manusia sudah
c. Kerahasiaan alat tes semakin terancam Melalui internet kita dapat memperoleh informasi
tentang tes psikologi, dan bahkan dapat memperoleh layanan tes psikologi secara langsung dari
internet.
d. Kecemasan teknologi
Selain itu ada kecemasan skala kecil akibat teknologi komputer.
Kerusakan komputer karena terserang virus, kehilangan berbagai file penting dalam komputer
inilah beberapa contoh stres yang terjadi karena teknologi. Rusaknya modem internet karena
disambar petir.
2. Bidang Ekonomi dan Industri
Dalam bidang ekonomi teknologi berkembang sangat pesat. Dari kemajuan teknologi dapat kita
rasakan manfaat positifnya antara lain:
a. Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi
b. Terjadinya industrialisasi
c. Produktifitas dunia industri semakin meningkat
Kemajuan teknologi akan meningkatkan kemampuan produktivitas dunia industri baik
dari aspek teknologi industri maupun pada aspek jenis produksi. Investasi dan reinvestasi yang
berlangsung secara besar-besaran yang akan semakin meningkatkan produktivitas dunia
ekonomi. Di masa depan, dampak perkembangan teknologi di dunia industri akan semakin
penting. Tanda-tanda telah menunjukkan bahwa akan segera muncul teknologi bisnis yang
memungkinkan konsumen secara individual melakukan kontak langsung dengan pabrik sehingga
pelayanan dapat dilaksanakan secara langsung dan selera individu dapat dipenuhi, dan yang lebih
penting konsumen tidak perlu pergi ke toko.
d. Persaingan dalam dunia kerja sehingga menuntut pekerja untuk selalu menambah skill dan
pengetahuan yang dimiliki.Kecenderungan perkembangan teknologi dan ekonomi, akan
berdampak pada penyerapan tenaga kerja dan kualifikasi tenaga kerja yang diperlukan.
Kualifikasi tenaga kerja dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan akan mengalami perubahan
yang cepat. Akibatnya, pendidikan yang diperlukan adalah pendidikan yang menghasilkan tenaga
kerja yang mampu mentransformasikan pengetahuan dan skill sesuai dengan tuntutan kebutuhan
tenaga kerja yang berubah tersebut.
e. Di bidang kedokteran dan kemajauan ekonomi mampu menjadikan produk kedokteran
menjadi komoditi Meskipun demikian ada pula dampak negatifnya antara lain;
1. Terjadinya pengangguran bagi tenaga kerja yang tidak mempunyai kualifikasi yang sesuai
dengan yang dibutuhkan
2. Sifat konsumtif sebagai akibat kompetisi yang ketat pada era globalisasi akan juga
melahirkan generasi yang secara moral mengalami kemerosotan: konsumtif, boros dan memiliki
jalan pintas yang bermental instant.
3. Bidang Sosial dan Budaya
Akibat kemajuan teknologi bisa kita lihat
a. Perbedaan kepribadian pria dan wanita. Banyak pakar yang berpendapat bahwa kini semakin
besar porsi wanita yang memegang posisi sebagai pemimpin, baik dalam dunia pemerintahan
maupun dalam dunia bisnis. Bahkan perubahan perilaku ke arah perilaku yang sebelumnya
merupakan pekerjaan pria semakin menonjol.Data yang tertulis dalam buku Megatrend for
Women:From Liberation to Leadership yang ditulis oleh Patricia Aburdene & John Naisbitt
(1993) menunjukkan bahwa peran wanita dalam kepemimpinan semakin membesar. Semakin
banyak wanita yang memasuki bidang politik, sebagai anggota parlemen, senator, gubernur,
menteri, dan berbagai jabatan penting lainnya.
b. Meningkatnya rasa percaya diriKemajuan ekonomi di negara-negara Asia melahirkan
fenomena yang menarik. Perkembangan dan kemajuan ekonomi telah meningkatkan rasa
percaya diri dan ketahanan diri sebagai suatu bangsa akan semakin kokoh. Bangsa-bangsa
Barat tidak lagi dapat melecehkan bangsa-bangsa Asia.
c. Tekanan, kompetisi yang tajam di pelbagai aspek kehidupan sebagai konsekuensi globalisasi,
akan melahirkan generasi yang disiplin, tekun dan pekerja keras Meskipun demikian kemajuan
teknologi akan berpengaruh negatip pada aspek budaya:
Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan remaja dan pelajar.
Kemajuan kehidupan ekonomi yang terlalu menekankan pada upaya pemenuhan berbagai
keinginan material, telah menyebabkan sebagian warga masyarakat menjadi kaya dalam materi
tetapi miskin dalam rohani.
Kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja semakin meningkat semakin lemahnya
kewibawaan tradisi-tradisi yang ada di masyarakat, seperti gotong royong dan tolong-menolong
telah melemahkan kekuatan-kekuatan sentripetal yang berperan penting dalam menciptakan
kesatuan sosial. Akibat lanjut bisa dilihat bersama, kenakalan dan tindak menyimpang di
kalangan remaja dan pelajar semakin meningkat dalam berbagai bentuknya, seperti perkelahian,
corat-coret, pelanggaran lalu lintas sampai tindak kejahatan.
Pola interaksi antar manusia yang berubah
Kehadiran komputer pada kebanyakan rumah tangga golongan menengah ke atas telah merubah
pola interaksi keluarga. Komputer yang disambungkan dengan telpon telah membuka peluang
bagi siapa saja untuk berhubungan dengan dunia luar. Program internet relay chatting (IRC),
internet, dan e-mail telah membuat orang asyik dengan kehidupannya sendiri. Selain itu
tersedianya berbagai warung internet (warnet) telah memberi peluang kepada banyak orang yang
tidak memiliki komputer dan saluran internet sendiri untuk berkomunikasi dengan orang lain
melalui internet. Kini semakin banyak orang yang menghabiskan waktunya sendirian dengan
komputer. Melalui program internet relay chatting (IRC) anak-anak bisa asyik mengobrol dengan
teman dan orang asing kapan saja.
4. Bidang Pendidikan
Teknologi mempunyai peran yang sangat penting dalam bidang pendidikan antara lain:
a. Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat
pendidikan. Dampak dari hal ini adalah guru bukannya satu-satunya sumber ilmu pengetahuan.
b. Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam
proses pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi terciptalah metode-metode baru yang
membuat siswa mampu memahami materi-materi yang abstrak, karena materi tersebut dengan
bantuan teknologi bisa dibuat abstrak.
c. Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka
Dengan kemajuan teknologi proses pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dengan
guru, tetapi bisa juga menggunakan jasa pos internet dan lain-lain.Disamping itu juga muncul
dampak negatif dalam proses pendidikan antara lain:
Kerahasiaan alat tes semakin terancam Program tes inteligensi seperti tes Raven, Differential
Aptitudes Test dapat diakses melalui compact disk.. Implikasi dari permasalahan ini adalah, tes
psikologi yang ada akan mudah sekali bocor, dan pengembangan tes psikologi harus berpacu
dengan kecepatan pembocoran melalui internet tersebut.
Penyalah gunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindak kriminal.
Kita tahu bahwa kemajuan di badang pendidikan juga mencetak generasi yang berepngetahuan
tinggi tetapi mempunyai moral yang rendah. Contonya dengan ilmu komputer yang tingi maka
orang akan berusaha menerobos sistem perbangkan dan lain-lain.
5. Bidang politik
a. Timbulnya kelas menengah baruPertumbuhan teknologi dan ekonomi di kawasan ini akan
mendorong munculnya kelas menengah baru. Kemampuan, keterampilan serta gaya hidup
mereka sudah tidak banyak berbeda dengan kelas menengah di negara-negera Barat. Dapat
diramalkan, kelas menengah baru ini akan menjadi pelopor untuk menuntut kebebasan politik
dan kebebasan berpendapat yang lebih besar.
b. Proses regenerasi kepemimpinan.Sudah barang tentu peralihan generasi kepemimpinan ini
akan berdampak dalam gaya dan substansi politik yang diterapkan. Nafas kebebasan dan
persamaan semakin kental.
c. Di bidang politik internasional, juga terdapat kecenderungan tumbuh berkembangnya
regionalisme. Kemajuan di bidang teknologi komunikasi telah menghasilkan kesadaran
regionalisme. Ditambah dengan kemajuan di bidang teknologi transportasi telah menyebabkan
meningkatnya kesadaran tersebut. Kesadaran itu akan terwujud dalam bidang kerjasama
ekonomi, sehingga regionalisme akan melahirkan kekuatan ekonomi baru.
DAFTAR PUSTAKA
http://aaotid.blogspot.co.id/2014/01/motivasi-islam-dalam-mengembangkanilmu.html?m=1
https://khamdanguru.wordpress.com/2011/10/17/teknologi-dalam-perspektif-alquran/
http://katabasbisbus.blogspot.co.id/2013/06/konsep-pengembangan-iptek-dalamislam.html?m=1
Diansah, Nur. Kegunaan dan Manfaat Perkembangan Tekhnologi. http://nurdiansah.blogspot.co.id/?m=1 (5 November 2015)