Você está na página 1de 18

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA TNT

DI LINGKUNGAN PANCAITANA KEL. PANCAITANA


KEC. SALOMEKKO KAB. BONE
TANGGAL 26 FEBRUARI 2012

I.

PENGUMPULAN DATA
A. BIODATA KK
Nama
Umur
Suku / bangsa
Agama
Pendidikan terakhir
Pekerjaan pokok
Penghasilan perbulan
Perkawinan ke
Lamanya menikah
Alamat

: TN T
: 28 Tahun
: Bugis / Indonesia
: Islam
: SD
: Petani
: Rp 500.000 / bulan
: 1 (pertama)
: 4 Tahun
: Lingkungan Pancaitana

B. SUSUNAN ANGGOTA KELUARGA


No

NAMA

L/

UMUR

1.

Jumarn

P
P

24 thn

Istri

IRT

SMP

2.

i
Ananda

1,1 thn

Anak kandung

C. GENOGRAM 3 generasi

HUB.DG KK

PEKERJAAN PENDIDIKAN

Ket :
: perempuan
: laki-laki
: serumah

D. POLA KEGIATAN SEHARI-HARI


1. Kebiasaan tidur
- Tidur siang : tidak teratur tergantung pada kemauan anggota keluarga
- Tidur malam : kebiasaan tidur malam mulai pukul 22.00 wita
2. Kebiasaan makan
a. Pola nutrisi keluarga
Nasi, lauk, sayur dan buah
b. Frekuensi makan
Kebiasaan makan anggota keluarga 3 x sehari
c. Makanan pantang :tidak ada
3. Personal hygiene dalam keluarga
a. Kebersihan rambut
- Mencuci rambut 3x / minggu
- Bahan pencuci rambut yaitu sampo
b. Kebersihan mulut dan gigi
- Kebiasaan menggosok gigi / hari : 2 x dengan menggunakan pasta gigi
c. Kebiasaan mandi perhari
Kebiasaan mandi anggota keluarga 2 x / hari
d. Kebiasaan mencuci tangan sebelum makan
Anggota keluarga selalu mencuci tangan sebelum makan
e. Kebiasaan memotong kuku
Kebisaan memotong kuku anggota keluarga sekali perminggu.
4. Penggunaan waktu senggang
Anggota keluarga menggunakan waktu senggang untuk menonton TV
5. Situasi sosial budaya dan ekonomi
a. Peranan anggota keluarga dan hubungannya dengan masyarakat

Ayah sebagai pencari nafkah , Ibu mengatur urusan rumah tangga


Hubungan keluarga dengan masyarakat sekitar baik.
Kegiatan masyarakat saling membantu dalam pekerjaan
Suku / agama
Anggota keluarga : suku bugis.
Anggota keluarga beragama islam.
Penghasilan
Pekerjaan suami adalah Wiraswasta
Penghasilan kurang lebih Rp 500.000 / bulan
E. SITUASI LINGKUNGAN
1. Keadaan rumah :
Luas rumah : 15 x 9 m
Keadaan rumah
Keluarga menempati rumahnya permanen dalam bentuk rumah batu
dengan perabot rumah cukup teratur.
Ventilasi udara
Ventilasi rumah cukup baik sehingga pertukaran udara dan sinar matahari

b.

c.

juga baik .
Klasifikasi rumah
Dibelakang rumah banyak sawah
Pekarangan rumah
Pekarangan rumah kurang bersih
2. Denah rumah : gambarkan sesuai kondisi rumah
Ket : Bentuk rumah semi permanen

TERAS
U
KAMAR
TAMU
KAMAR

RUANG TAMU
RUANG
KELUARGA
KAMAR

WC
DAPUR

3. Sumber air minum


Keluarga memperoleh air minum dari sumur gali dengan menggunakan
dinamo, airnya bersih,air tersebut digunakan untuk air minum, memasak,
mandi dan mencuci.
4. Jenis jamban
Jenis jamban keluarga yang dimiliki berupa jamban cemplung
5. Jenis SPAL
Jenis SPAL ( saluran pembuagan air limbah ) yang di gunakan dalam
keluarga adalah terbuka
6. Pembuangan sampah
Keluarga membuang sampah pada tempatnya lalu di bakar
7. Kepemilikan ternak
Keluarga tidak memiliki ternak
8. Pemanfaatan fasilitas kesehatan
Ibu dan keluarga memeriksakan diri ke rumah perawat jika ada keluhan
F. KEADAAN KESEHATAN KELUARGA
PMS
PMS adalah penyakit dapat di tularkan dari seorang kepada orang lain

melalui hubungan seksul.


PAP SMEAR
PAP SMEAR adalah pemeriksaan yang di lakukan untuk mendeteksi secara
dini terjadinya penyakit pada alat kelamin.
NARKOBA
Narkoba adalah obat-obat yang terlarang yang berbahaya bagi kesehatan
SADARI
SADARI atau pemeriksaan payudara sendiri adalah metode pemeriksaan

pada bagian payudara untuk mendeteksi adanya benjolan pada payudara


G. ANALISA DATA
1. Data Subjektif
a. Ibu mengatakan tidak menggunakan KB
b. Ibu mengatakan tidak ada suami di rumah
Data Objektif
Ibu tidak mengetahui tentang KB.
Analisa Data
Ibu bukan akseptor KB
2. Data subjektif
Ibu mengatakan tidak memiliki WC
Data Objektif

Tampak jamban cemplung


Analisa Data
Keluarga membuang membuang tinja di jamban cemplung
H. PERUMUSAN DIAGNOSA / MASALAH
Dari data yang telah dikumpulkan dan hasil analisa maka dapat dirumuskan
masalah-masalah keluarga TN M :
A. KELUARGA BERENCANA

No
.
1.
2.

KRITERIA
Sifat masalah
Kemungkinan
masalah

PERHITUNGAN
1/3 x1
2/3x1

NILAI
1/3

Ancaman

2/3

kesehatan
Ibu belum

dapat

Potensi

ingin

menggunakan KB

diubah
3.

PEMBENARAN

karena suami tidak


1/3 x 1

1/3

pencegahan

ada di rumah
Keluarga
tidak
yakin

bahwa

program KB akan
dapat
meningkatkan
kesejahteraan
4.

Penonjolan

0/2 x1

keluarga
Keluarga

masalah

mengatakan
banyak

anak

banyak rejeki
Total

B. KELUARGA MEMBUANG SAMPAH SEMBARANG TEMPAT


No

KRITERIA

PERHITUNGA

NILAI

PEMBENARAN

.
1.

Sifat ,masalah

N
2/3 x1

2/3

Kurang
pengetahuan
keluarga tentang
kesehatan

2.

3.

Kemungkinan

1/2 x1

lingkungan.
Keluarga dapat

masalah dapat

membuat

diubah

leher angsa

Potensi

2/3 x1

2/3

pencegahan

WC

Adanya
keinginan
keluarga

untuk

mengubah
keadaan
4.

Penonjolan

0/2 x1

lingkungan
Membuang tinja

masalah

pada

jamban

cemplung dapat
menjadi sumber
lalat yang dapat
menimbulkan
penyakit
Total

I. RENCANA TINDAKAN / INTERVENSI


Tanggal 26 Februari 2012, pukul 20.00 wita
1. Masalah keluarga Berencana
DS : Ibu mengatakan tidak ber KB

1/3

DO: ---Tujuan :
Keluarga dapat mengetahui tujuan dan manfaat KB
Keluarga dapat mengatur jarak kehamilan dengan KB
Ibu mengetahui keuntungan dan kerugian KB
Kriteria :
Ibu ingin menjadi akseptor KB
Ibu mengetahui jenis-jenis KB
Ibu mengetahui keuntungan dan kerugian KB
Rencana Tindakan / Intervensi
1. Berikan penjelasan tentang macam-macam KB dan efek sampingnya
Rasional : ibu dapat mengetahui dan mengerti macam-macam KB dan
efek sampingnya sehingga dapat menentukan pilihannya.
2. Berikan ibu motivasi untuk menjadi akseptor KB
Rasional : ibu dapat mengatur jarak kehamilannya.
2. Masalah kesehatan lingkungan
DS : Ibu mengatakan membuang sampah di sembarang tempat
DO : Tampak sampah berserakan di seberang jalan
Tujuan :
Keluarga mengerti tentang kesehatan lungkungan
Keluarga dapat membuang sampah dengan cara dibakar atau
dikubur
Kriteria :

Keluarga dapat menjelaskan tentang kesehatan lingkungan


Keluarga mengetahui hal yang akan timbul jika membuang
sampah disembarang tempat

Rencana Tindakan / Intervensi


1. Berikan penyuluhan tentang pentingnya kesehatan lingkungan
Rasional : keluarga mengetahui pentingnya kesehatan lingkungan.
2. Beritahu kepada keluarga untuk membuang sampah pada tempatnya
Rasional : mencegah timbulnya penyakit
3. Berikan penjelasan tentang penyakit yang dapat timbul jika membuang
sampah disembarang tempat
Rasional : mengetahui hal-hal yang dapat timbul jika membuang sampah
di sembarang tempat
J. IMPLEMENTASI

Tanggal 27 Februari 2012, pukul 08.00 wita


1. Masalah keluarga berencana
a. Memberikan penjelasan tentang macam-macam KB
Senggama terputus
Kondom
Pil
Suntikan
Tubektomi
Vasektomi
Hasil : ibu mengetahui macam-macam KB
b. Memberikan ibu motivasi untuk menjadi akseptor KB
Ibu dapat mengatur jarak kehamilannya
Hasil : Ibu belum bersedia menjadi akseptor KB
2. Masalah Lingkungan
a. Memberikan penyuluhan tentang pentingnya kesehatan lingkungan.
Hasil : Keluarga mengetahui pentingnya kesehatan lingkungan
b. Memberitahu kepada keluarga untuk membuang sampah pada tempatnya
Hasil : Keluarga bersedia melakukannya
c. Memberikan penjelasan tentang penyakit yang dapat timbul jika
membuang sampah disembarang tempat
Hasil : keluarga mengetahui penyakit yang dapat timbul jika membuang
sampah pada tempatnya
K. EVALUASI
Tanggal 27 Februari 2012, pukul 16.00 wita
1. Masalah keluarga berencana
a. Ibu mengetahui macam-macam KB
b. Ibu belum bersedia menjadi akseptor KB
2. Masalah kesehatan lingkungan
a. Keluarga mengetahui pentingnya kesehatan lingkungan
b. Keluarga bersedia melakukannya
c. keluarga mengetahui penyakit yang dapat timbul jika membuang sampah
pada tempatnya

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Topik

: Keluarga Berencana.

Waktu / Tempat

: Tanggal 28 Februari 2012 / Keluarga Binaan

Sasaran

: Pasangan Usia Subur ( PUS )

Tujuan Umum

: Ibu dapat mengerti macam-macam kontrasepsi KB

Tujuan Khusus

: Agar ibu mau menjadi akseptor KB.

Metode

: Ceramah.

Media

: leaflet
KELUARGA BERENCANA
Keluarga Berencana adalah suatu metode yang digunakan untuk mencegah

terjadinya kehamilan untuk mencapai keluarga yang sejahtera.


Jenis jenis KB :
1.

Metode Amenorea Laktasi ( MAL )


Metode Amenorea Laktasi ( MAL ) adalah jenis kontrasepsi yang
mengandalkan pemberian ASI secara eksklusif saja selama 6 bulan tanpa
memberikan tambahan makanan atau minuman lainnya.
MAL dipakai sebagai kontrasepsi, bila :

2.

Menyusui secara penuh bila pemberian 8 kali sehari.


Belum haid.
Umur bayi kurang dari 6 bulan.

Metode Keluarga Berencana Alamiah

Pantang Berkala atau Sistem Kalender


Senggama dihindari pada masa subur yaitu sekitar 14 hari sebelum dan sesudah
haid.

3. Metode Suhu Basal


Pantang senggama mulai dari awal siklus haid sampai sore hari ketiga berturutturut setelah suhu berada di atas garis pelindung

Senggama Terputus (Coitus Interuptus)

Metode keluarga berencana dimana pria mengeluarkan alat kelaminnya (penis)


dari vagina sebelum pia mencaai ejakulasi
4.

Metode Barier

Kondom
Kondom merupakan selubung / sarung karet yang dapat terbuat dari
berbagai bahan diantaranya lateks (karet), plastik (vinil), atau bahan alami
(produksi hewani) yang dipasang pada penis saat berhubungan seksual.
Kondom menghalangi pertemuan sperma dan sel telur dgn mengemas
sperma diujung selubung karet yg dipasang pd penis shgga sperma tdk tercurah
dalam saluran reproduksi perempuan.

Diafragma
Diafragma adalah kap berbentuk bulat cembung, terbuat dari lateks (karet)
yang diinsersikan ke dalam vagina selama berhubungan seksual dan menutup
serviks. Diafragma bekerja dengan cara menahan sperma agar tidak
mendapatkan akses mencapai saluran alat reproduksi bagian atas (uterus dan
tuba fallopi).

Spermisida
Spermisida adalah bahan kimia yang digunakan untuk menonaktifkan atau
membunuh sperma. Spermisida bekerja dengan menyebabkan sel membran
sperma terpecah, memperlambat pergerakan sperma dan menurunkan
kemampuan pembuahan sel telur.

5.

Kontrasepsi Kombinasi (Hormon Estrogen dan Progesteron)

Pil kombinasi
Ada 2 jenis pil kombinasi :
-

Monfasik, pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet


mengandung hormon aktif estrogen/progestin (E/P) dalam dosis yang sama,
dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.

Bifasik, tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung


hormon aktif estrogen/progestin (E/P) dengan 2 dosis yang berbeda, dengan 7
tablet tanpa hormon aktif.
Pil kombinasi bekerja dengan cara menekan ovulasi, mencegah
implantasi, mengakibatkan lendir serviks mengental sehingga sulit dilalui oleh
sperma, pergerakan tuba terganggu sehingga transportasi telur dengan
sendirinya akan terganggu pula.

Suntikan kombinasi
Jenis suntikan kombinasi adalah 25 mg Depo Medroksiprogesteron Asetat
dan 5 mg Estradiol Sipionat secara IM sebulan sekali.
Suntikan kombinasi bekerja dengan cara menekan ovulasi, membuat
lendir serviks menjadi kental sehingga penetrasi sperma terganggu, perubahan
pada endometium sehingga implantasi terganggu, menghambat transportasi
gamet oleh tuba.

6.

Kontrasepsi Progestin

Suntiksn progestin
Ada 2 jenis suntikan progestin, yaitu :
-

Depo

Medroksiprogesteron

Asetat

(Depo

Provera),

mengandung 100 mg DMPA yang diberikan setiap 3 bulan dengan IM.


-

Depo

Nerotisteron

Enantat

(Depo

Noristerat)

yang

mengandung 200 mg Noretindron Enantat diberikan setiap 2 bulan secara IM.


Suntikan progestin bekerja dengan cara mencegah ovulasi, mengentalkan
lendir

serviks

sehingga

menurunkan

kemampuan

penetrasi

sperma,

menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atrofi, menghambat transportasi


gamet oleh tuba.
7.

AKDR ( IUD )
AKDR adalah alat kontrasepsi dalam rahim. Jenis AKDR yaitu AKDR
CuT-380A. AKDR bekerja dengan cara menghambat kemampuan sperma untuk

masuk ke tuba fallopi, mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum


uteri, memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus.
AKDR bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu, walaupun
AKDR membuat sperma sulit masuk ke dalam alat reproduksi perempuan dan
mengurangi kemampuan sperma untuk fertilisasi.
8.

Kontrasepsi Mantap

Tubektomi
Tubektomi adalah prosedur bedah sukarela untuk menghentikan fertilisasi
(kesuburan) seorang perempuan. Jenis tubektomi yaitu, minilaparatomi dan
laparaskopi. Cara kerja tubektomi yaitu dengan cara mengoklusi tuba fallopi
(mengikat dan memotong atau memasang cincin) sehingga spera tidak dapat
bertemu dengan ovum.

Vasektomi
Vasektomi adalah prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas
reproduksi pria dengan melakukan insisi pada vas deferens sehingga alur
transportasi sperma tehambat.
Vasektomi merupakan upaya untuk menghentikan vertilitas dimana fungsi
reproduksi merupakan ancaman atau gangguan terhadap kesehatan pria dan
pasangannya serta melemahkan ketahanan dan kualitas keluarga.

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Topik

: Kesehatan lingkungan ( jamban keluarga yang sehat )

Waktu / Tempat

: Tanggal 29 Februari 2012 / Rumah Keluarga Binaan

Sasaran

: Keluarga binaan

Tujuan Umum

Setelah diberi penyuluhan di harapkan keluarga mampu


memahami pentingnya menjaga kesehatan lingkungan

Tujuan Khusus

Setelah diberi penyuluhan keluarga di harapkan untuk


menyebutkan

pengertian

kesehatan

lingkungan,,

menjelaskan ruang lingkup kesehatan , menjelaskan


pengaruh kesehatan lingkungan rumah terhadap kesehatan
lingkungan ,serta menciptakan lingkungan rumah yang
memenuhi syarat kesehatan kesehatan.

Materi

Metode

Media

Pengertian kesehatan lingkungan


Syarat-syarat lingkungan rumah yang sehat
Pengaruh kesehatan lingkungan rumah terhadap kesehatan
Ruang lingkup kesehatan lingkungan

Ceramah.
Tanya jawab

: leaflet

JAMBAN KELUARGA YANG SEHAT


1.

Pengertian kesehatan lingkungan


Kesehatan lingkungan adalah suatu keseimbangan yang harus ada antara
manusia dan lingkungan agar dapat terjamin kesehatan manusia khususnya
penghuni rumah.

2.

Syarat-syarat lingkungan rumah yang sehat

Harus mempunyai pekarangan /halaman yang cukup


Harus mempunyai ventilasi yang cukup yang memungkinkan sirkulasi udara

menjadi lancar
Harus cukup mendapat penerangan, baik siang maupun malam hari.
Mempunyai WC dan kamar mandi
Adanya sumber air yang sehat
Harus ada tempat pembuangan kotoran , sampah, dan air limbah yang baik.
Harus dapat mencegah perkembangan vektor penyakit misalnya Nyamuk, tikus,
dsb.

3. Pengaruh kesehatan lingkungan


Keluarga yang sehat biasanya berasal dari lingkungan yang sehat, apabila
kesehatan lingkungan rumah terjamin maka kesehatan keluarga dapat mejadi
rumah yang bersih dan juga memberikan kenyamanan bagi penghuninya.
Rumah yang ventilasinya cukup udara keluar masuk dapat menghindarkan
keluarga dari resiko terjadinya penyakit saluran pernafasan.
4. Ruang lingkup kesling

Penyediaan air bersih


Penyediaan tempat pencemaran air bersih dan pengeluaran limbah
Pengelolahan sampah
Pemberantasan vektor
Pencegahan dan pengawasan pencemaran tanah
Sanitasi makanan
Pengendalian pencemaran udara
Pengendalian kebisingan perumahan dan pemukiman
Tindakan pencegahan yang di perlukan untuk perlindungan lingkungan
Tindakan pencegahan yang di prlukan untuk perlindungan lingkungan.

5.

Syarat-syarat sumber air minum

Tidak berwarna ( jernih )


Tidak berbau
Tidak berbusa
Jarak dari WC minimal 10 meter.

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA


KELUARGA TN T
DI LINGKUNGAN PANCAITANA KEL.
PANCAITANA
KEC. SALOMEKKO, KAB. BONE
TANGGAL 26 FEBRUARI 2012

OLEH
NAMA

: SATRIANI

NIM

: BT 09 038

KELAS

: III A

AKBID BATARI TOJA WATAMPONE

TAHUN AJARAN 2011 / 2012

Você também pode gostar