Você está na página 1de 46

INFEKSI HEPATITIS DAN HIV DALAM

KEHAMILAN SERTA
PENATALAKSANAANNYA
(Referat)
Oleh:
Boby Arisofian
112014320

Pembimbing :
dr. Gunawan, SP.OG
ILMU KEBIDANAN DAN PENYAKIT KANDUNGAN
RSUD CIAWI
2016

Referat

LOGO

PENDAHULUAN

Hepatitis merupakan penyakit hepar yang paling sering mengenai


wanita hamil.
Infeksi virus hepatitis dapat menimbulkan masalah baik pada kehamilan,
persalinan, maupun pada bayi yang dilahirkan (vertikel transmission)
yang nantinya dapat menjadi pengidap hepatitis kronis dengan
kemungkinan terjadinya kanker hati primer atau sirosis hepatis setelah
dewasa.
Kejadian abortus, IUFD dan persalinan preterm merupakan komplikasi
yang paling sering terjadi pada wanita hamil dengan infeksi hepatitis.
Infeksi virus hepatitis yang paling sering menimbulkan komplikasi dalam
kehamilan adalah virus hepatitis B dan E (VHB & VHE).

Referat
LOGO

Hepatitis Virus B

LOGO
Referat

HEPATITIS VIRUS B
Gambaran Umum
VHB merupakan double stranded DNA 42nm dari klass Hepadnaviridae.

Referat
LOGO

HEPATITIS VIRUS B
Penularan dan Gejala Klinik
VHB 100 kali lebih infeksius daripada HIV dan paling sering
mengenai usia 15-39 tahun.
Penularan VHB dapat melalui kontak seksual ( 25 %), parenteral
seperti jarum suntik, dan penularan perinatal melalui kontak darah
ibu penderita kronis dengan membran mukus janin.
Diperkirakan 2-10 % infeksi VHB menjadi kronis dan sering
bersifat asimptomatik dimana 15-25 % meninggal sebelum
munculnya sirosis hepatis atau kanker hati.
Gejala akut dapat berupa mual, muntah, nafsu makan menurun,
demam, nyeri perut dan ikterik.

Referat
LOGO

HEPATITIS VIRUS B

Konsentrasi VHB dalam berbagai cairan tubuh dapat dibagi dalam 3


kategori yaitu :
konsentrasi tinggi (darah, serum, eksudat luka)
sedang (semen, cairan vagina, saliva)
rendah (urine, feses, keringat, air mata, air susu).

Referat
LOGO

HEPATITIS VIRUS B
Diagnosis
Diagnosis serologis dengan mendeteksi IgM antibodi terhadap antigen
core hepatitis (IgM anti HBc dan HbsAg)
Keduanya ada saat gejala muncul
HbsAg mendahului IgM anti HBc
HbsAg merupakan petanda yang pertama kali diperiksa secara rutin
HbsAg dapat menghilang biasanya dalam beberapa minggu sampai
bulan setelah kemunculannya, sebelum hilangnya IgM anti Hbc.

Referat
LOGO

HEPATITIS VIRUS B
HbeAg dan HBV DNA :
HBV DNA di serum merupakan petanda yang pertama muncul, akan
tetapi tidak rutin diperiksa
HbeAg biasanya terdeteksi setelah kemunculan HbsAg
Kedua petanda tersebut menghilang dalam beberapa minggu atau
bulan pada infeksi yang sembuh sendiri selanjutnya akan muncul anti
HBs dan anti Hbe menetap
Antibodi terhadap HbsAg (Anti Hbs)
Antibodi terakhir yang muncul
Merupakan antibodi penetral
Secara umum mengindikasikan kesembuhan dan kekebalan terhadap
reinfeksi

Referat
LOGO

HEPATITIS VIRUS B

Referat
LOGO

HEPATITIS VIRUS B
Pengaruh Terhadap Kehamilan dan Bayi
Dilaporkan 10-20 % ibu hamil dengan HBsAg positif yang tidak
mendapatkan imunoprofilaksis menularkan virus pada neonatusnya
Dan 90 % wanita hamil dengan seropositif untuk HBsAg dan
HBeAg menularkan virus secara vertikel kepada janinnya dengan
insiden 10 % pada trimester I dan 80-90 % pada trimester III
Infeksi VHB tidak menunjukkan efek teratogenik tapi mengakibatkan
insiden Berat Badan Lahir Rendah ( BBLR ) dan Prematuritas yang
lebih tinggi diantara ibu hamil yang terkena infeksi akut selama
kehamilan.

Referat
LOGO

HEPATITIS VIRUS B
Pencegahan
Profilaksis pada wanita hamil yang telah tereksposure dan rentan
terinfeksi adalah sbb :
Ketika kontak seksual dengan penderita hepatitis B terjadi dalam 14 hari
Berikan vaksin VHB kedalam m.deltoideus. Tersedia 2 monovalen
vaksin VHB untuk imunisasi pre-post eksposure yaitu Recombivax
HB dan Engerix-B. Dosis HBIg yang diberikan 0,06 ml/kgBB IM pada
lengan kontralateral.
Untuk profilaksis setelah tereksposure melalui perkutan atau luka
mukosa, dosis kedua HBIg dapat diberikan 1 bulan kemudian.
Ketika tereksposure dengan penderita kronis VHB
Pada kontak seksual, jarum suntik dan kontak nonseksual dalam rumah
dengan penderita kronis VHB dapat diberikan profilaksis post
eksposure dengan vaksin hepatitis B dengan dosis tunggal.

Referat
LOGO

HEPATITIS VIRUS B
Wanita hamil dengan karier VHB dianjurkan memperhatikan hal-hal sbb:
Tidak mengkonsumsi alkohol dan obat-obatan hepatotoksik seperti
asetaminophen
Jangan mendonorkan darah, organ tubuh, jaringan tubuh lain atau
semen
Tidak memakai bersama alat-alat yang dapat terkontaminasi darah
seperti sikat gigi,dsb.
Memberikan informasi pada ahli anak, kebidanan dan laboratorium
bahwa dirinya penderita hepatitis B carier.
Pastikan bayinya mendapatkan HBIg saat lahir, vaksin hepatitis B
dalam 1 minggu setelah lahir, 1 bulan dan 6 bulan kemudian.
Konsul teratur kedokter
Periksa fungsi hati.

Referat
LOGO

HEPATITIS VIRUS B
Terapi
Terapi infeksi akut VHB adalah supportif. Terdapat 4 jenis obat
dalm mengobati hepatitis B kronik yaitu interferon (IFN), Pegylatedinterferon, Lamivudin (3TC) dan Adefovir.
Interferon tidak diketahui mempunyai efek samping terhadap
embrio atau fetus. Data yang ada sangat terbatas tapi penggunaan
interferon dalam kehamilan mempunyai resiko yang lebih berat.
Tidak ada data yang mendukung fakta efek teratogenik lamivudin.
Lamivudin telah digunakan pada kehamilan lanjut sebagai usaha
mencegah transmisi perinatal VHB.

Referat
LOGO

Hepatitis Virus C

LOGO
Referat

HEPATITIS VIRUS C
Gambaran Umum
Virus ini termasuk klasifikasi flaviviridae, genus hepacivirus. Genom
HCV terdiri atas 9400 nukleutida, mengkode protein besar sekitar
seridu 3000 asam amino.

Referat
LOGO

HEPATITIS VIRUS C
Penularan dan Gejala Klinik
Masa inkubasi infeksi VHC adalah 2 minggu sampai 2 bulan dan
tidak semua penderita menunjukkan gejala klinis.
Sekitar 80 % penderita tidak menunjukkan gejala atau tanda
klinis.
Gejala klinis yang sering adalah lemah, letih, lesu, kehilangan
nafsu makan, nyeri perut, nyeri otot dan sendi, mual dan muntah.
Pada wanita hamil terjadi peningkatan kadar alkali phosphatase
(ALT)3-4 x normal karena plasenta juga menghasilkan ALT.

Referat
LOGO

HEPATITIS VIRUS C

Ada 2 bentuk infeksi VHC yaitu :


Infeksi Akut
Sekitar 20 % penderita dapat mengadakan perlawanan terhadap
infeksi VHC dalam 6 bulan setelah tereksposure tapi tidak
menghasilkan imunitas untuk infeksi berikutnya.
Infeksi Kronis
Sekitar 80 % penderita berkembang menjadi kronis dimana virus
dapat tidur (dormant) selama bertahun-tahun.

Referat
LOGO

HEPATITIS VIRUS C

Secara umum penularan dapat terjadi pada keadaan sbb :


Aktifitas seksual yang tidak aman baik vaginal, anal maupun
oral dengan penderita VHC positif. Walaupun VHC lebih
infeksius dari VHB dan HIV tetapi jarang ditularkan melalui
kontak seksual kecuali adanya kontak darah.
Melalaui kontak darah seperti jarum suntik, tranfusi darah,
dsb.
Penularan dari ibu keanak baik selama kehamilan maupun
saat persalinan.

Referat
LOGO

HEPATITIS VIRUS C

Sampai saat ini belum ada vaksin untuk VHC, untuk itu tindakan
preventif sangat penting peranannya dalam mencegah infeksi VHC.
Melakukan aktifitas seksual yang aman
Tidak menggunakan alat-alat yang bisa terkontaminasi virus seperti
jarum suntik, filter, syringe dsb.
Tidak menggunakan alat-alat yang bisa terkontaminasi darah
seperti sikat gigi dan gunting kuku.
Menggunakan pengaman ketika bekerja dan kontak dengan darah
penderita.

Referat
LOGO

HEPATITIS VIRUS C
Diagnosis

Diagnosis serologi
Deteksi anti HCV
Anti HCV dapat dideteksi pada 60% pasien selama masa akut dari
penyakit, 35% sisanya akan terdeteksi pada beberapa minggu atau
bulan kemudian
Secara umum anti HCV akan tetap terdeteksi untuk periode yang
panjang, baik pada pasien yang mengalami kesembuhan spontan
maupun yang berlanjut menjadi kronik

Referat
LOGO

HEPATITIS VIRUS C

Referat
LOGO

HEPATITIS VIRUS C
Pengaruh Terhadap Kehamilan dan Bayi
Transmisi perinatal VHC pada prinsipnya terjadi pada wanita yang
mempunyai titer RNA-VHC yang tinggi atau adanya ko-infeksi
dengan HIV.
Oleh karena belum ada imunoprofilaksis untuk VHC, maka tidak
ada vaksinasi atau imunoglobulin yang dapat diberikan pada bayi
baru lahir untuk mencegah penularan infeksi VHC. Sampai saat ini
belum ada penelitian yang mendukung VHC dapat ditularkan
melalui ASI.
Resiko wanita hamil menularkan VHC kepada bayi baru lahirnya
telah dihubungkan dengan level kuantitatif RNA dalam darahnya
dan juga ko-infeksi dengan HIV.

Referat
LOGO

HEPATITIS VIRUS C
Terapi
Terdapat 2 jenis obat-obatan dalam menterapi hepatitis C kronik
yaitu Pegylated Interferon (IFN) dan Ribavirin
Pada wanita usia reproduksi yang mendapatkan terapi hepatitis C
harus menyepakati untuk tidak hamil selama pengobatan dan 6
bulan sesudahnya dengan menggunakan konrasepsi yang efektif,
karena terapi Ribavirin bersifat teratogenik yang bisa
menimbulkan defek pada janin saat lahir dan abortus spontan
Wanita yang mendapat terapi kombinasi seharusnya tidak
menyusui karena sangat potensial menimbulkan efek samping
obat terhadap bayi

Referat
LOGO

Referat

LOGO

SIROSIS HEPATIS
Sirosis dan kehamilan

Wanita dengan sirosis yang simptomatik sering infertile. Mereka yang


akhirnya hamil biasanya memiliki keluaran yang buruk.
Komplikasi yang umum meliputi kegagalan hati transien, perdarahan
varises, persalinan preterm, pertumbuhan janin terhambat dan
kematian maternal.
Terapi sama seperti pada wanita yang tidak hamil.

Referat
LOGO

HIV Pada Kehamilan

Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah


virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh
manusia, sehingga terjadi defisiensi sistem
kekebalan tubuh, yang kemudian
menimbulkan sindroma dengan gejala
penyakit infeksi oportunistik yang disebut
Acquired Immune Deficiency Syndrome
(AIDS).

LOGO

HIV Virus RNA


Famili
: Retroviridae
Sub famili: Lentivirinae
Genus : Lentivirus
Spesies
: HIV-1 & HIV-2

LOGO

Struktur HIV

LOGO

Cara Penularan
1. Melalui hubungan seksual
2. Transmisi horizontal (kontak langsung
dengan darah/produk darah/jarum suntik)
3. Secara vertikal (dari ibu ke bayi)

LOGO

Faktor yang meningkatkan risiko penularan HIV dari


ibu ke anak
Faktor Ibu

Faktor bayi/anak

Faktor tindakan obstetri

Ibu baru terinfeksi HIV

Bayi lahir prematur dan


memiliki berat badan lahir
rendah

Jenis persalinan (pervaginam)

Ibu menderita infeksi virus, bakteri, parasit (seperti malaria) &


IMS

Pemberian ASI dalam periode


yang lama

Ibu mengalami KPD lebih


dari 4 jam

Ibu memiliki masalah pada payudara, seperi mastitis, abses, luka


di puting payudara

Pemberian mixed feeding

Terdapat tindakan medis yg


dapat meningkatkan kontak
antara darah ibu atau cairan
tubuh ibu dengan bayi

Ibu menderita kekurangan gizi

Bayi/anak memiliki luka di


mulut

LOGO

Waktu dan risiko penularan HIV dari ibu ke anak

Waktu
Selama Kehamilan
Ketika Persalinan
Penularan melalui ASI

Risiko
5 10 %
10 20 %
5 15 %

LOGO

Manifestasi Klinik
Stadium awal infeksi HIV
Stadium tanpa gejala
Stadium ARC (AIDS related complex)
Stadium AIDS

LOGO

Stadium Awal Infeksi

Serupa dengan gejala infeksi virus umumnya


yaitu berupa demam, sakit kepala, sakit
tenggorokan, mialgia, pembesaran kelenjar dan
rasa lemah.
Dalam waktu 3-6 bulan kemudian tes serologi
baru akan positif, karena telah terbentuk
antibodi.
Masa 3-6 bulan ini disebut window periode,
dimana penderita dapat menularkan namun
secara laboratorium hasil tes HIV-nya negatif.
LOGO

Stadium Tanpa Gejala

Fase akut akan diikuti fase kronik


asimptomatik yang lamanya bisa bertahuntahun (5-7 tahun).
Virus yang ada didalam tubuh secara pelanpelan terus menyerang sistem pertahanan
tubuhnya.
Walaupun tidak ada gejala, kita tetap dapat
mengisolasi virus dari darah pasien dan ini
berarti bahwa selama fase ini pasien juga
infeksius.
LOGO

Stadium AIDS Related Complex

Bila terjadi 2 atau lebih gejala klinis yang


berlangsung lebih dari 3 bulan, antara lain :

Berat badan turun lebih dari 10%


Demam lebih dari 380C
Keringat malam hari tanpa sebab yang jelas
Diare kronis tanpa sebab yang jelas
Rasa lelah berkepanjangan
Herpes zoster dan kandidiasis mulut
Pembesaran kelenjar limfe, anemia, leucopenia,
limfopenia, trombositopenia
Ditemukan antigen HIV atau antibodi terhadap HIV.
LOGO

Stadium AIDS

Dalam stadium ini kekebalan tubuh penderita


telah demikian rusaknya, sehingga pada tahap
ini penderita mudah diserang infeksi
oportunistik antara lain : TBC,
kandidiasistoxoplasmosis, pneumocystis, dll.
Gejala AIDS dikatakan lengkap bila gejala
ARC ditambah dengan satu atau lebih penyakit
oportunistik

LOGO

Pemeriksaan
Diagnostik
Yang dilakukan di Indonesia umumnya adalah
pemeriksaan serologis menggunakan rapid test
HIV atau ELISA.
Dilakukan secara serial menggunakan tiga reagen
HIV berbeda dalam hal preparasi antigen, prinsip
tes dan jenis antigen

Hasil pemeriksaan dinyatakan positif jika hasil


tes ketiga reagen positif.

LOGO

Pencegahan Penularan Infeksi HIV dari Ibu ke Anak

Terdapat 4 kegiatan :
I. Pencegahan penularan HIV pada perempuan
usia reproduksi
II. Pencegahan kehamilan yang tidak
direncanakan pada ibu HIV positif
III. Pencegahan penularan HIV dari ibu hamil HIV
positif ke bayi yang dikandungnya
IV. Pemberian dukungan psikologis, sosial dan
perawatan kepada ibu HIV positif beserta anak
dan keluarganya
LOGO

Pencegahan penularan HIV pada perempuan usia


reproduksi

Bertujuan mencegah perempuan muda usia reproduksi,


ibu hamil dan pasangannya agar tidak terinfeksi HIV.
Pemerintah dan berbagai lembaga swadaya masyarakat
menggunakan konsep ABCD, yaitu :
A (Abstinence), artinya absen seks ataupun tidak melakukan
hubungan seks bagi orang yang belum menikah
B (Be faithful), artinya bersikap saling setia kepada satu
pasangan seks
C (Condom), artinya cegah penularan HIV melalui hubungan
seksual dengan menggunakan kondom
D (Drug no), artinya dilarang menggunakan narkoba
LOGO

Pencegahan kehamilan yang tidak


direncanakan pada ibu HIV positif
Pada dasarnya perempuan dengan HIV positif tidak disarankan
untuk hamil.
Konseling yang berkualitas serta pengguanaan alat kontrasepsi
yang aman dan efektif akan membantu perempuan HIV positif
dalam melakukan hubungan seks yang aman, seta menghindari
terjadinya kehamilan yang tidak direncanakan.

Kontrasepsi pada ibu/perempuan HIV positif


(dual protection)
Menunda/mengatur kehamilan Kontrasepsi
jangka pendek / kontrasepsi jangka panjang +
kondom
Memutuskan tidak punya anak lagi
kontrasepsi mantap + kondom

LOGO

Pencegahan penularan HIV


dari ibu hamil HIV positif
ke bayi yang dikandungnya

Pemberian terapi antiretroviral


ARV diberikan kepada semua perempuan hamil HIV
positif tanpa harus memeriksakan kondisi CD4-nya
lebih dahulu.
Pemeriksaan CD4 pada ibu hamil HIV positif terutama
digunakan untuk memantau pengobatan.
Pemberian ARV pada ibu hamil HIV positif selain
dapat mengurangi risiko penularan HIV dari ibu ke
anak, adalah untuk mengoptimalkan kondisi kesehatan
ibu dengan cara menurunkan kadar HIV serendah
mungkin
LOGO

Tabel. Rekomendasi terapi ARV pada ibu hamil HIV positif dan ARV profilaksis pada bayi
Ibu
AZT + 3TC + NVP

Dapat diberikan sejak trimester 1


atau umur kehamilan <14 minggu,
ibu tidak anemia dan/atau CD4
<250sel/mm3 (karena efek
hepatotoksik NVP pada perempuan
biasa timbul jika CD4 <250sel/mm3)

AZT + 3TC + EVP

Dapat diberikan pada trimester 2 atau


umur kehamilan 14 minggu dan ibu
tidak anemia

TDF + 3TC + NVP

Dapat diberikan jika ibu anemia,


dapat diberikan sejak trimester 1

TDF + 3TC + EVP

Dapat diberikan jika ibu anemia,


diberikan mulai trimester 2

Bayi
AZT 4mg/KgBB, 2x/hari, mulai hari ke-1 hingga 6 minggu

LOGO

Persalinan yang aman


Pervaginam

Perabdominam

Syarat :

Syarat :

Pemberian ARV mulai pada

Pemberian ARV dimulai pada

<14 minggu (ART > 6bulan)

usia kehamilan >36 minggu

VL <1.000 kopi/mm3

(AR<6 bulan)
VL >1.000 kopi/mm3
Ada indikasi obstetri

Risiko penularan : 10-20 %

2-4 %

LOGO

Anjuran utama bagi ibu HIV positif adalah untuk tidak menyusui bayinya
dan menggantikannya dengan susu formula.
Persyaratan untuk dapat diberikan susu formula, yaitu :

Acceptable (mudah diterima)


Feasible (mudah dilakukan)
Affordable (terjangkau)
Sustainable (berkelanjutan)
Safe (aman penggunaannya)

Bila AFASS tidak bisa dipenuhi maka ASI boleh diberikan dengan
ketentuan : ASI eksklusif selama 6 bulan, sudah mendapatkan konseling
management laktasi, ibu sudah minum ARV minimal 4 atau 6 minggu
Sangat tidak dianjurkan mixed feeding. Hal ini disebabkan pemberian
susu formula yang merupakan benda asing dapat menimbulkan perubahan
mukosa dinding usus yang mempermudah masuknya HIV yang ada di
dalam ASI ke peredaran darah.
LOGO

Pemberian dukungan psikologis, sosial dan


perawatan kepada ibu HIV positif beserta anak
dan keluarganya
Upaya pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak
tidak terhenti setelah ibu melahirkan.
Ibu tersebut akan terus menjalani hidup dengan HIV
ditubuhnya, ia membutuhkan dukungan psikologis,
sosial dan perawatan sepanjang waktu.
Sangat penting dijaga faktor kerahasiaan status HIV
si ibu.

LOGO

Terima Kasih

LOGO

Você também pode gostar