Você está na página 1de 7

ARTRITIS GOUT

Artritis pirai (gout) merupakan kelompok penyakit heterogen


sebagai deposisi kristal monosodium urat pada jaringan atau akibat
supersaturasi asam urat di dalam cairan ekstraselular. Manifestasi klinik
deposisi urat melalui artritis gout akut, akumulasi kristal pada jaringan
yang merusak tulang (tofi), batu asam urat dan yang jarang addalah
kegagalan ginjal (gout nefropati).

Penyebab Gout

Asam urat merupakan zat sisa yang dibentuk oleh tubuh pada saat
regenerasi sel. Beberapa orang yang menderita gout membentuk lebih
banyak asam urat dalam tubuhnya dan tubuh anda tidak efektif dalam
membuang asam urat melalui air seni, sehingga asam urat menumpuk
dalam darah. Genetik, jenis kelamin dan nutrisi (peminum alkohol,
obesitas) memegang peranan penting dalam pembentukan penyakit
gout. Tingginya kadar asam urat didalam tubuh disebabkan 2 hal, yaitu :
- Produksi Asam Urat Berlebihan, yang disebabkan karena faktor genetik
(mutasi enzim HGRT), penderita leukemia, asupan tinggi purin, obesitas
dan hipertiglideridemia, konsumsi alkohol, konsumsi fruktose.
- Pengeluaran Asam Urat Berkurang, yang disebabkan karena faktor
genetik (penurunan ekskreasi fraksional urate), penyakit ginjal kronik,
obat-obatan dierutik tiazid salisilat pirazinamid, obesitas dan kurangnya
produksi urin.

Epidemiologi

Gout merupakan penyakit dominan pada pria dewasa, sedangkan


pada perempuan jarang sebelum menopause. Prevalensi gout bertambah
dengan meningkatnya taraf hidup. Pada pria African American lebih tinggi
dibandingkan dengan kelompok pria caucasian.

Patologi gout

Histologis dari tofus menunjukkan granuloma dikelilingi oleh butir


kristal monosodium urat (MSU), terutama sel mononuklear dan sel giant.
Terjadi erosi kartilago dan korteks tulang disekitar tofus. Pada artritis gout
akut, cairan sendi juga mengandung kristal monosodium urat monohidrat
pada 95% kasus. Pada cairan aspirasi dari sendi yg diambil segera pada
saat inflamasi akut akan ditemukan banyak kristal dalam leulosit
dikarenakan terjadi proses fagositosis.

Patogenesis

Serangan asam urat berhubungan dengan perubahan kadar asam


urat serum. Pengobatan dini dengan alopurinol yg menurunkan kadar
asam urat serum dapat memprepisipitasi serangan gout akut.
Terdapat peranan terpratur, pH dan kelarutan urat untuk timbul
serangan gout akut. Menurunnya kelarutan sodium urat pada tempratur
lebih rendah pada sendi perifer seperti kaki dan tangan. Prediksi untuk
pengendapan
kristal
MSU
pada
metatarsofalangeal-1
(MTP-1)
berhubungan dengan trauma ringan yg berulang ulang pd daerah
tersebut.
Keasaman dapat meninggikan nukleasi urat in vitro melalui
pementukan dari protonated solid phoses. Walaupun kelarutan
bertentangan dengan asam urat, biasanya kelarutan ini meninggi, pada
penurunan pH 7,5 menjadi 5,8 dan pengukuran Ph serta kapasitas buffer
pada sendi dengan gout gagal untuk menentukan adanya asidosis.
Menunjukkan bahwa perubahan pH secara akut tidak signifikan
mempengaruhi pembentukan kristal MSU sendi.
Peradangan atau inflamasi merupakan reaksi penting pada gout
terutama yg akut. Rx ini merupakan pertahanan tubuh non-spesifik untuk
menghindari kerusakan jaringan. Tujuan inflamasi yaitu; 1. Menetralisir
dan mneghancurkan agen penyebab; 2. Mencegah perluasan agen
penyebab ke jaringan yg lebih luas. Mekanisme peradangan pada gout
belum diketahui secara pasti. Hal ini diduga oleh peranan mediator kimia
dan selular. Pengeluaran mediator akibat aktivasi melalui berbagai jalur,
antara lain aktivasi komplemen dan seluler.

Aktivasi komplemen

Melalui jalur klasik, terjadi aktivasi komplemen C1 tanpa peran


immunoglobin. Saat MSU meninggi, terjadi aktivasi komplemen melalalui
jalur alternatif apabila jalur klasik terhambat. Opsonisasi partikel
berperan penting agar partikel tsb mudah dikenal, yang kemudian
difagosit dan dihancurkan oleh netrofil, monosit atau makrofag. Ini
membuktikan bahwa jalur aktivasi komplemen kaskade. Kristal urat
menyebabkan peradangan melalui mediator IL-1 dan TNF serta sel
radang netrofil dan makrofag.

Manifestasi klinik

Terdiri dari artritis gout akut, interkritikal gout dan gout menahun
dengan tofi. Ketiganya merupakan stadium yg klasik dan di dapat
deposisi yg progresif kristal urat.

Stadium artritis gout akut

Penyakit ini biasanya bersifat monoartikular dengan keluhan utama


nyeri, bengkak terasa hangat, merah dengan gejala sistemik berupa
demam, menggigil dan merasa lelah. Lokasi yang paling sering pada MTP1 yang biasa disebut padagra. Apabila proses penyakit berlangsung
berlanjut, dapat mengenai sendi lain yaitu pergelangan tangan/kaki, lutut
dan siku. Sembuh beberapa hari sampai beberapa minggu, bila tidak
diobati, rekuren yang multipel, interval antar serangan singkat dan dapat
mengenai beberapa sendi (Sydenham). Pada serangan akut yang tidak
berat, keluhan-keluhan dapat hilang dalam beberapa hari/jam. Pada
serangan akut yang berat, dapat sembuh dalam beberapa hari sampai
berminggu.
Fase pencetus serangan akut antara lain berupa trauma lokal, diet tinggi
purin, kelelahan fisik, stress, tindakan operasi, pemakaian obat diuretik
atau penurunan dan peningkatan asam urat.

Stadium interkritikal

Stadium ini merupakan kelanjutan stadium akut dimana terjadi periode


interkritik asimtomatik. Walaupun secara klinik tidak didapatkan tanda
radang akut, namun pada aspirasi sudah ditemukan kristal urat. Ini
menunjukkan bahwa proses peradangan tetap berlanjut walaupun tanpa
keluhan. Apabila tanpa penanganan yg baik dan pengaturan asam urat
yg tidak benar, maka dapat timbul serangan akut. Lebih sering yg dapat
mengenai beberapa sendi dan biasanya lebih berat dan akan berlanjut
menjadi stadium menahun dengan pembentukan tofi.

Stadium artritis gout menahun

Stadium ini umumnya pada pasien yg mengobati sendiri (self


meditation) sehingga dalam waktu lama tidak berobat secara teratur
pada dokter. Artritis gout menahun biasanya disertai tofi yg banyak dan
terdapat poliartikular. Tofi ini sering pecah dan sulit sembuh dengan obat,
kadang kadang dapat timbul infeksi sekunder. Lokasi tofi yg paling sering
pada cuping telinga, MTP-1, olecranon, tendon achilles dan jari tangan.
Pada stadium ini kadang disertai batu saluran kemih sampai penyakit
ginjal menahun.

Diagnosis
- Riwayat artritis monoartikuler khusus pada sendi MTP.
- Diikuti oleh stadium interkritik dimana bebas simptom.
- Resolusi sinovitis yg cepat dengan pengobatan kolkisin.
- Hiperurisemia serta menemukan kristal urat dalam tofi (diagnosis
spesifik).
Penatalaksanaan

Secara umum penanganan artritis gout adalah memberikan edukasi,


pengaturan diet, istirahat sendi dan pengobatan. Pengobatan dilakukan
secara dini agar tidak terjadi kerusakan sendi ataupun komplikasi lain,
misalnya ginjal. Pengobatan bertujuan menghilangkan keluhan nyeri
sendi dan peradangan dengan obat-obat, antara lain : kolkisin, obat antiinflamasi non steroid (OAINS), kortikosteroid, atau hormon ACTH. Otot
penurun asam urat seperti alopurinol, atau obat uric cosuric tidak boleh
diberikan pada stadium akut. Namun pada pasien yg telah rutin
mendapat obat penurun asam urat, sebaiknya tetap diberikan.
Pemberian kolkisin dosis standar untuk artritis gout akut secara oral 3-4
kali, 0,5-0,6 mg/hari dengan dosis max 6mg. Jenis OAINS yg banyak
dipakai pada AG akut adalah indometasin. Dosisnya 150-200 mg/hari
selama 2-3 hari dan dilanjutkan dengan75-100 mg/hari sampai minggu
berikutnya atau peradangan berkurang. Kortikosteroid dan ACTH diberikan
apabila kolkisin dan OAINS tidak efektif atau merupakan kontraindikasi.

Pencegahan

Makanan yang mengandung tinggi purin dan tinggi protein sudah lama
diketahui dapat menyebabkan dan meningkatkan risiko terkena gout.
Untuk menurunkan kadar asam urat dalam darah dapat dilakukan
sebagai berikut:
Pembatasan purin
Apabila telah terjadi pembengkakan sendi maka penderita gangguan
asam urat harus melakukan diet bebas purin. Namun karena hampir
semua bahan makanan sumber protein mengandung nukleoprotein maka
hal ini hampir tidak mungkin dilakukan. Maka yang harus dilakukan
adalah membatasi asupan purin menjadi 100-150 mg purin per hari (diet
normal biasanya mengandung 600-1.000 mg purin per hari). Makanmakanan yang mengandung purin antara lain;
o Jeroan (jantung, hati, lidah ginjal, usus)
o Sarden
o Kerang
o Ikan herring
o Kacang-kacangan
o Bayam
o Udang
o Daun melinjo
Kalori sesuai kebutuhan
Jumlah asupan kalori harus benar disesuaikan dengan kebutuhan tubuh
berdasarkan pada tinggi dan berat badan. Penderita gangguan asam urat

yang kelebihan berat badan, berat badannya harus diturunkan dengan


tetap memperhatikan jumlah konsumsi kalori. Asupan kalori yang terlalu
sedikit juga bisa meningkatkan kadar asam urat karena adanya badan
keton yang akan mengurangi pengeluaran asam urat melalui urin
Tinggi karbohidrat
Karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti dan ubi sangat baik
dikonsumsi oleh penderita gangguan asam urat karena akan
meningkatkan pengeluaran asam urat melalui urin. Konsumsi karbohidrat
kompleks ini sebaiknya tidak kurang dari 100 gram per hari. Karbohidrat
sederhana jenis fruktosa seperti gula, permen, arum manis, gulali, dan
sirop sebaiknya dihindari karena fruktosa akan meningkatkan kadar asam
urat dalam darah.
Rendah protein
Protein terutama yang berasal dari hewan dapat meningkatkan kadar
asam urat dalam darah. Sumber makanan yang mengandung protein
hewani dalam jumlah yang tinggi, misalnya hati, ginjal, otak, paru dan
limpa. Asupan protein yang dianjurkan bagi penderita gangguan asam
urat adalah sebesar 50-70 gram/hari atau 0,8-1 gram/kg berat
badan/hari. Sumber protein yang disarankan adalah protein nabati yang
berasal dari susu, keju dan telur.
Rendah lemak
Lemak dapat menghambat ekskresi asam urat melalui urin. Makanan
yang digoreng, bersantan, serta margarine dan mentega sebaiknya
dihindari. Konsumsi lemak sebaiknya sebanyak 15 persen dari total kalori.
Tinggi cairan
Konsumsi cairan yang tinggi dapat membantu membuang asam urat
melalui urin. Karena itu, Anda disarankan untuk menghabiskan minum
minimal sebanyak 2,5 liter atau 10 gelas sehari. Air minum ini bisa
berupa air putih masak, teh, atau kopi. Selain dari minuman, cairan bisa
diperoleh melalui buah-buahan segar yang mengandung banyak air.
Buah-buahan yang disarankan adalah semangka, melon, blewah, nanas,
belimbing manis, dan jambu air. Selain buah-buahan tersebut, buahbuahan yang lain juga boleh dikonsumsi karena buah-buahan sangat
sedikit mengandung purin. Buah-buahan yang sebaiknya dihindari adalah
alpukat dan durian, karena keduanya mempunyai kandungan lemak yang
tinggi.
Tanpa alkohol
Berdasarkan penelitian diketahui bahwa kadar asam urat mereka yang

mengonsumsi alkohol lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak


mengonsumsi alkohol. Hal ini adalah karena alkohol akan meningkatkan
asam laktat plasma. Asam laktat ini akan menghambat pengeluaran
asam urat dari tubuh. Gambaran artritis gout pada ibu jari kaki :

TUGAS MANDIRI ILMU PENYAKIT


DALAM
ARTRITIS GOUT

OLEH :
NURRISYA SHOLYHANNA PANE
1102009210

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI 2010/2011

Você também pode gostar