Você está na página 1de 14

MATRIKS KAJIAN ON THE JOB LEARNING

CALON KEPALA SEKOLAH


KABUPATEN JENEPONTO
BAHAN KAJIAN : PENGELOLAAN PESERTA DIDIK

KONDISI IDEAL
1. Terdapat perencanaan penerimaan
peserta didik
2. Terdapat proses penerimaan peserta
didik yang meliputi:
a. Pembentukan panitia PPDB
b. Rapat kerja dan pembagian tugas
c. Proses pendaftaran
d. Proses Seleksi
e. Proses penentuan calon terpilih
f. Proses daftar ulang
3. Melakukan orientasi peserta didik
yang bersifat akademik
4. Mengatur kehadiran dan
ketidakhadiran peserta didik
5. Mengatur evaluasi peserta didik
6. Mengatur kenaikan kelas, mutasi
dan drop out
7. Mengatur kode etik dan peningkatan
disiplin peserta didik
8. Mengatur layanan bimbingan dan
konseling peserta didik
9. Mengatur organisasi peserta didik
yang meliputi OSIS
10. Melaksanakan kegiatan ekstra dan
kokurikuler untuk peserta didik

KONDISI NYATA
SMPN 1 BINAMU

SMPN KHUSUS JENEPONTO

1. Terdapat perencanaan penerimaan


peserta didik
2. Terdapat proses penerimaan peserta
didik yang meliputi:
a. Pembentukan panitia PPDB
b. Rapat kerja dan pembagian tugas
c. Proses pendaftaran
d. Proses Seleksi
e. Proses penentuan calon terpilih
f. Proses daftar ulang
3. Melakukan orientasi peserta didik
yang bersifat akademik
4. Mengatur kehadiran dan
ketidakhadiran peserta didik
5. Mengatur evaluasi peserta didik
6. Mengatur kenaikan kelas, mutasi dan
drop out
7. Mengatur kode etik dan peningkatan
disiplin peserta didik
8. Mengatur layanan bimbingan dan
konseling peserta didik
9. Mengatur organisasi peserta didik
yang meliputi OSIS
10. Melaksanakan kegiatan ekstra dan
kokurikuler untuk peserta didik

1. Terdapat perencanaan penerimaan


peserta didik
2. Terdapat proses penerimaan peserta
didik yang meliputi:
a. Pembentukan panitia PPDB
b. Rapat kerja dan pembagian tugas
c. Proses pendaftaran
d. Proses Seleksi
e. Proses penentuan calon terpilih
f. Proses daftar ulang
3. Melakukan orientasi peserta didik
yang bersifat akademik
4. Mengatur kehadiran dan
ketidakhadiran peserta didik
5. Mengatur evaluasi peserta didik
6. Mengatur kenaikan kelas, mutasi
dan drop out
7. Mengatur kode etik dan
peningkatan disiplin peserta didik
8. Mengatur layanan bimbingan dan
konseling peserta didik
9. Mengatur organisasi peserta didik
yang meliputi OSIS
10. Melaksanakan kegiatan ekstra dan
kokurikuler untuk peserta didik

KONTRIBUSI CALON
1. Hendaknya perencanaan
PPDB merujuk pada SPM
pendidikan dasar dengan
jumlah peserta didik
maksimal 36 siswa per
kelas
2. Hendaknya proses seleksi
dari tahap awal sampai
akhir dilaksanakan secara
terbuka/transparan
3. Hendaknya proses seleksi
dan kriteria kelulusan
disosialisasikan kepada
orang tua calon siswa,
masyarakat dan
pemangku kepentingan
lainnya.

KONDISI IDEAL

KONDISI NYATA
SMPN 1 BINAMU

11. Melakukan pembinaan prestasi


11. Melakukan pembinaan prestasi
unggulan.
unggulan.
12. Melakukan Pembinaan dan
12. Melakukan Pembinaan dan
pengembangan peserta didik berupa:
pengembangan peserta didik berupa:
a. Pengembangan bakat, minat,
a. Pengembangan bakat, minat,
kreatifitas, dan kemampuan
kreatifitas, dan kemampuan
b. Penyiapan perangkat pemantau
b. Tidak memiliki perangkat
bakat, minat, kreatifitas, dan
pemantau bakat, minat, kreatifitas,
kemampuan peserta didik
dan kemampuan peserta didik
c. Menyelenggarakan penuangan
c. Belum ada penuangan wahana
wahana kreatifitas
kreatifitas
d. Mewadahi/menyalurkan bakat,
d. Mewadahi/menyalurkan bakat,
minat, dan kreatifitas siswa
minat, dan kreatifitas siswa
e. Melaksanakan pemantauan
e. Melaksanakan pemantauan
kemampuan siswa
kemampuan siswa
13. Melakukan pelacakan terhadap
13. Belum melakukan pelacakan
alumni
terhadap alumni

SMPN KHUSUS JENEPONTO

KONTRIBUSI CALON

11. Melakukan pembinaan prestasi


unggulan.
12. Melakukan Pembinaan dan
pengembangan peserta didik berupa:
a. Pengembangan bakat, minat,
kreatifitas, dan kemampuan
b. Belum memiliki perangkat
pemantau bakat, minat, kreatifitas,
dan kemampuan peserta didik
c. Belum ada penuangan wahana
kreatifitas
d. Mewadahi/menyalurkan bakat,
minat, dan kreatifitas siswa
e. Melaksanakan pemantauan
kemampuan siswa
13. Belum melakukan pelacakan
4. Hendaknya melakukan
terhadap alumni
pelacakan terhadap
alumni
Peserta Diklat Cakep,

Drs. H. SYARIFUDDIN, M. Pd.


NIP.19690101 199412 1 007

LAPORAN
KAJIAN ON THE JOB LEARNING
BAHAN KAJIAN
(5)
PENGELOLAAN PESERTA DIDIK

OLEH :

Drs. H. SYARIFUDDIN, M. Pd.

PESERTA DIKLAT
CALON KEPALA SEKOLAH
TINGKAT KABUPATEN JENEPONTO
2011

HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN HASIL KAJIAN


PENGELOLAAN PESERTA DIDIK

Drs. H. SYARIFUDDIN, M. Pd
Peserta Diklat
Calon Kepala Sekolah Kabupaten Jeneponto
Tahun 2011
Telah melakukan pengkajian
Pengelolaan Peserta Didik
SMPN 1 Binamu dan SMPN Khusus Jeneponto

Jeneponto, 13 Oktober 2011


Kepala SMPN Khusus Jeneponto,

Kepala SMPN 1 Binamu,

H. SARIPUDDIN D., S. Pd., SE., MM.


NIP. 19660131 198903 1 007

D r s . S YA H R I R S A I N I
NIP. 19530406 198503 1

013

ii

PENDAHULUAN
Pengelolaan peserta didik (kesiswaaan) termasuk salah satu substansi
pengelolaan pendidikan dan menduduki posisi strategis karena ini merupakan
pusat layanan pendidikan. Berbagai macam kegiatan, baik yang berada di
dalam maupun di luar latar institusi persekolahan, tertuju kepada peserta didik.
Semua kegiatan pendidikan, yaitu yang berkenaan dengan manajemen
akademik, layanan pendukung akademik, sumber daya manusia, sumber daya
keuangan, sarana prasarana dan hubungan sekolah dengan masyarakat,
senantiasa diupayakan agar menjadi layanan pendidikan yang andal bagi
peserta didik.
Pengelolaan peserta didik adalah suatu pengaturan terhadap peserta
didik di sekolah, sejak peserta didik masuk sampai dengan peserta didik lulus,
bahkan setelah menjadi alumni. Oleh karena itu, kegiatan pengelolaan peserta
didik meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Perencanaan peserta didik;
2. Penerimaan peserta didik;
3. Orientasi peserta didik baru;
4. Mengatur kehadiran dan ketidakhadiran peserta didik di sekolah;
5. Mengatur evaluasi peserta didik;
6. Mengatur kenaikan tingkat peserta didik, mutasi dan drop out.
7. Mengatur kode etik, pengadilan dan peningkatan disiplin peserta didik.
8. Mengatur layanan peserta didik yang meliputi: layanan kepenasehatan
akademik dan administratif, layanan bimbingan dan konseling peserta
didik.
9. Mengatur organisasi peserta didik yang meliputi: Organisasi Siswa Intra
Sekolah (OSIS) dan organisasi alumni.
Seorang calon kepala sekolah diharapkan dapat memahami pengelolaan
peserta didik. Mengkaji pengelolaan peserta didik sekolah tempat magang
pada kegiatan on the job learning (OJL) bertujuan untuk melatih calon kepala
sekolah

mengembangkan

dimensi

kompetensi

manajerial

khususnya

kompetensi mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta didik


baru dan pengembangan kapasitas peserta didik.

PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengisian instrumen kajian pengelolaan peserta didik,
wawancara dengan kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan dan
matriks kajian pengelolaan peserta didik, berikut kami sajikan deskripsi hasil
kajian pengelolaan peserta didik sekolah tempat magang di sekolah sendiri dan
sekolah lain.
1. SMP Negeri 1 Binamu
SMPN 1 Binamu adalah sekolah lanjutan pertama yang tertua di
kabupaten Jeneponto. Sejak awal beroperasinya sampai dengan saat ini minat
orang tua siswa untuk menyekolahkan putra-putrinya di SMPN 1 Binamu tidak
pernah surut. Citra SMPN 1 Binamu dimata orang tua siswa masih tergolong
baik. Bahkan tak sedikit diantara mereka yang mengatakan bahwa mereka
adalah alumni sehingga ingin anaknya juga dapat bersekolah di sekolah ini.
Besarnya minat orang tua siswa yang ingin menyekolahkan putraputrinya di SMPN 1 Binamu merupakan satu masalah tersendiri dalam
pengelolaan sekolah terkhusus pada proses penerimaan calon siswa. Jumlah
pendaftar setiap tahunnya jauh melebihi kapasitas daya tampung yang
dipersiapkan sekolah. Bertambahnya sekolah-sekolah baru setingkat SMP yang
di bangun pemerintah di sekitar SMPN 1 Binamu tidak mengurangi jumlah
pendaftar calon siswa baru setiap tahun. SMPN 1 Binamu adalah sekolah yang
dijadikan prioritas utama oleh para pendaftar. Sekolah lain adalah tujuan
berikutnya jika nantinya mereka tidak berhasil lulus diterima di SMPN 1
Binamu.
Mengantisipasi adanya protes-protes terhadap hasil seleksi penerimaan
calon siswa baru maka tahapan-tahapan seleksi termasuk kriteria kelulusan
hendaknya disosialisasikan kepada orang tua calon siswa, masyarakat ataupun
pihak lain yang memiliki kepentingan untuk itu.
Menurut pengalaman saya selama mengabdi di SMPN 1 Binamu, hal yang
tidak bisa dihindari oleh kepala sekolah dan panitia seleksi PPDB adalah
adanya nota-nota sakti dari pejabat-pejabat daerah yang menginginkan agar
calon siswa tertentu diterima tanpa memperhatikan nilai tes dari calon siswa
tersebut. Hal inilah yang sering menjadi sorotan masyarakat umum sehingga
mereka juga berharap diperlakukan sama artinya anak-anak mereka juga harus
dinyatakan lulus dan diterima sebagai calon siswa baru SMPN 1 Binamu.
2

Dengan banyaknya kejadian-kejadian seperti tersebut, akhirnya jumlah siswa


yang sedianya hanya untuk 36 siswa perkelas menjadi sampai 40-an perkelas.
Menurut saya pribadi, pelayanan nota-nota sakti dapat dihindari dengan
memberikan pemahaman terhadap pejabat-pejabat daerah tentang pentingnya
pelaksanaan seleksi PPDB yang adil, jujur dan transparan. Pemberian
pemahaman

tersebut

dapat

dilakukan

dengan

mengadakan

sosialisasi

pelaksanaan seleksi PPDB dan mengundang para pejabat daerah sebelum


pelaksanaan seleksi. Dengan pelaksanaan PPDB yang adil, jujur dan transparan
akan menghasilkan calon-calon siswa baru yang mempunyai kemampuan
standar sehingga proses pengembangannya lebih mudah dibanding dengan
menerima calon siswa yang memiliki kompetensi dibawah standar misalnya
calon siswa yang belum lancar membaca huruf latin.
Seluruh rangkaian seleksi PPDB dilaksanakan secara gratis tanpa
memungut biaya dari orang tua atau calon siswa yang mendaftar. Proses
seleksi penerimaan siswa baru di SMPN 1 Binamu dilakukan dengan tahapan
sebagai berikut:
a) Calon siswa mengambil formulir yang disiapkan panitia secara gratis;
b) Formulir yang telah diisi lengkap dikembalikan ke panitia dengan
melampirkan syarat-syarat yang diminta diantaranya : foto kopi
ijazah/STTB/SKHUN, foto siswa, pernyataan orang tua/wali, dan tata
tertib sekolah yang sudah ditandatangani orang tua/wali siswa;
c) Pada saat pengembalian formulir, calon siswa sekaligus mengikuti tes
membaca latin dan mengaji bagi yang beragama Islam;
d) Mengikuti tes tertulis pada hari yang ditentukan. Materi pelajaran
yang masuk dalam tes seleksi adalah matematika dan bahasa
Indonesia.
e) Pengumuman lulus;
f) Pendaftaran ulang;
g) Pembagian gugus untuk kegiatan MOS;
h) Mengikuti kegiatan MOS;
i) Pembagian kelas.
Pelaksanaan orientasi siswa baru belum dilaksanakan dengan baik sesuai
dengan fungsi dan tujuannya. Pengurus OSIS lebih banyak berperan dalam
pelaksanaan orientasi tanpa adanya kontrol yang baik dari pihak guru atau
panitia orientasi. Orientasi bagi siswa-siswa baru hendaknya dilaksanakan
3

dengan perencanaan yang matang dan melibatkan guru, pegawai, dan


pengurus OSIS sehingga tujuan pelaksanaannya dapat tercapai.
Pengaturan kenaikan kelas di SMPN 1 Binamu diatur dalam kurikulum.
Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila memenuhi syarat :
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada dua semester di
kelas yang diikuti.
b. Maksimal memiliki 2 (dua) mata pelajaran yang nilainya dibawah nilai
KKM.
c. Memiliki nilai minimal Baik untuk aspek kepribadian, kelakuan, dan
kerajinan pada tingkatan kelas yang ikuti.
d. Kehadiran minimal 80%.
Pembinaan

dan

pengembangan

bakat,

minat,

kreatifitas,

dan

kemampuan peserta didik dilakukan pada kegiatan pengembangan diri siswa.


Kegiatan ini dilaksanakan setara 2 jam pelajaran pada hari Jumat pagi.
Kegiatan

pembinaan

dan

pengembangan

siswa

dilaksanakan

berdasarkan bakat dan minat yang paling menonjol dari siswa tersebut. Setiap
siswa hanya boleh memilih satu jenis kegiatan pengembangan diri. Pemilihan
dan pengelompokan siswa ke dalam kegiatan pengembangan diri dilakukan
dengan cara membagikan formulir pemilihan kegiatan pengembangan diri
yang disiapkan oleh sekolah. Jenis-jenis kegiatan pengembangan diri siswa
ditentukan berdasarkan kemampuan dan kesiapan sekolah dalam pembinaan
dan pengembangan bakat tersebut.
Kegiatan pengembangan diri siswa yang dibina sekolah berdasarkan
kondisi obyektif sekolah adalah :
a. Karate
Bertujuan untuk memiliki prestasi seni bela diri
b. Kegiatan PMR
1) Praktik PPPK
2) Memiliki jiwa sosial dan peduli kepada orang lain
3) Melatih siswa untuk cepat dan tepat dalam memberikan
pertolongan pertama
4) Membentuk piket UKS
c. Kepramukaan
1) Sebagai wahana siswa untuk berlatih berorganisasi
2) Melatih siswa untuk trampil dan mandiri
4

3) Melatih siswa untuk mempertahankan hidup


4) Memiliki jiwa sosial dan peduli kepada orang lain
5) Memiliki sikap kerjasama kelompok
6) Dapat menyelesaikan permasalahan dengan tepat
d. Bola Basket
e. Seni Tari
Kegiatan

pembinaan

peserta

didik

sebagaimana

diatur

dalam

permendiknas nomor 39 tahun 2008 juga sudah dilaksanakan di SMPN 1


Binamu. Jenis kegiatan pembinaan dimaksud adalah:
1. Pembinaan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha
dilakukan antara lain melalui kegiatan shalat dhuhur secara berjamaah di
mushallah sekolah, memperingati hari isra miraj, mengadakan maulid di
sekolah.
2. Pembinaan budi pekerti luhur atau akhlak mulia, antara lain
a. Melaksanakan tata tertib sekolah;
b. Melaksanakan gotong royong dan kerja bakti (bakti sosial);
c. Melaksanakan norma-norma yang berlaku dan tatakrama pergaulan;
d. Menumbuhkembangkan kesadaran untuk rela berkorban terhadap
sesama;
e. Menumbuhkembangkan sikap hormat dan menghargai warga sekolah;
f. Melaksanakan kegiatan 7K (Keamanan, kebersihan, ketertiban,
keindahan, kekeluargaan, kedamaian dan kerindangan).
3. Pembinaan kepribadian unggul, wawasan kebangsaan, dan bela negara,
antara lain :
a. Melaksanakan upacara bendera setiap hari senin, serta hari-hari besar
nasional;
b. Menyanyikan lagu-lagu nasional (Mars dan Hymne);
4. Pembinaan prestasi akademik, seni, dan/atau olahraga sesuai bakat dan
minat, antar lain mengadakan lomba mata pelajaran, PORSENI.
SMPN 1 Binamu belum melakukan usaha untuk melacak alumni ke mana
mereka melanjutkan atau sudah berkerja di mana saja mereka. Hal yang agak
mudah

dilakukan

memanfaatkan

sekarang

situs-situs

untuk

pertemanan

melacak
di

alumni

internet.

adalah

Sekolah

juga

dengan
dapat

membuat web atau blog yang dapat diakses oleh alumni-alumni kemudian
melampirkan satu menu untuk pelacakan alumni. Cara ini tentunya hanya bisa
5

mendeteksi alumni-alumni yang paham dengan penggunaan internet tetapi


paling tidak sudah ada satu usaha melacak alumni-alumni sekolah.
2. SMP Negeri Khusus Jeneponto
Sejak awal beroperasinya pada tahun pelajaran 2007/2008, SMPN Khusus
Jeneponto hanya menerima calon siswa baru sebanyak 20 orang setiap tahun.
Pembatasan

jumlah

yang

tergolong

sedikit

tersebut

terkait

dengan

kemampuan keuangan daerah, komitmen dan kebijakan pemerintah daerah


serta ketersediaan sarana dan prasarana sekolah.
SMPN Khusus Jeneponto memberikan layanan khusus kepada seluruh
siswa dan guru-gurunya termasuk siswa SLB dan SMA dengan menyediakan
konsumsi untuk makan siang setiap hari. Layanan khusus lainnya adalah
menyediakan asrama gratis bagi seluruh siswa untuk menginap terutama bagi
siswa yang bertempat tinggal jauh dari sekolah. Konsumsi untuk makan malam
dan sarapan pagi bagi siswa yang menginap di asrama ditanggung masingmasing oleh siswa. Siswa kelas IX diwajibkan tinggal di asrama sekolah guna
memantapkan persiapan menghadapi ujian kelulusan bagi siswa tersebut.
Guru-guru yang mengajar di sekolah ini direkrut dari sekolah-sekolah lain
di Jeneponto yang dianggap memiliki kompetensi dan kemampuan lebih
setelah ada penilaian dari kepala sekolah selama guru-guru tesebut mengabdi
selama kurang lebih dua tahun sebagai guru honorer. Beberapa guru
dinyatakan tidak layak sehingga tidak memperoleh SK dari pemerintah
kabupaten menjadi guru tetap di SMPN Khusus Jeneponto.
Pemberian layanan-layanan khusus tersebut dan beberapa kelebihan lain
yang dimiliki SMPN Khusus Jeneponto mengakibatkan minat orang tua calon
siswa ingin menyekolahkan anaknya di sekolah ini. Dengan jatah yang hanya
20 orang siswa pertahun dan ketatnya persaingan dalam seleksi penerimaan
siswa baru membuat orang tua siswa mencari celah agar anaknya diterima di
sekolah ini. Menurut keterangan kepala SMPN Khusus bahwa proses seleksi
PPDB dilaksanakan secara adil, jujur dan transparan.
Dalam usaha menghindari adanya kecurigaan orang tua calon siswa dan
masyarakat mengenai proses seleksi yang tidak adil, tidak jujur dan tidak
transparan maka sebaiknya pihak sekolah mensosialisasikan seluruh tahapan
seleksi dan membuka ruang kepada pihak-pihak terkait untuk memantau
pelaksanaan seleksi calon peserta didik baru.
6

Seluruh rangkaian seleksi PPDB dilaksanakan secara gratis tanpa


memungut biaya dari orang tua atau calon siswa yang mendaftar. Proses
seleksi penerimaan siswa baru di SMPN Khusus dilakukan dengan tahapan
sebagai berikut:
a) Calon siswa mengambil formulir yang disiapkan panitia secara gratis;
b) Formulir yang telah diisi lengkap dikembalikan ke panitia dengan
melampirkan syarat-syarat yang diminta diantaranya : foto kopi
ijazah/STTB/SKHUN,

foto

siswa,

pernyataan

orang

tua/wali

dan

keterangan siswa masuk peringkat 10 besar di sekolahnya;


c) Pada saat pengembalian formulir, calon siswa sekaligus mengikuti tes
membaca latin dan mengaji bagi yang beragama Islam;
d) Mengikuti tes tertulis pada hari yang ditentukan. Materi pelajaran
yang masuk dalam tes seleksi adalah matematika, bahasa Indonesia
dan IPA.
e) Pengumuman lulus;
f) Pendaftaran ulang;
g) Pembagian kelompok untuk kegiatan MOS;
h) Mengikuti kegiatan MOS.
Pengaturan kenaikan kelas di SMPN Khusus diatur dalam kurikulum
sekolah. Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila memenuhi syarat :
a) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada dua semester di
kelas yang diikuti.
b) Maksimal memiliki 3 (tiga) mata pelajaran yang nilainya dibawah nilai
KKM.
c) Memiliki nilai minimal Baik untuk aspek kepribadian, kelakuan, dan
kerajinan pada tingkatan kelas yang ikuti.
Kegiatan pengembangan diri siswa yang dibina SMPN Khusus adalah :
a) Kegiatan pelayanan konseling yaitu berkenaan dengan masalah diri
pribadi siswa dan kehidupan sosial, belajar, dan pembentukan karier
siswa terutama pengembangan kreatifitas dan bimbingan karier.
b) Kegiatan pengembangan pribadi dan kreatifitas siswa dilaksanakan
melalui kegiatan ekstrakurikuler dengan kegiatan-kegiatan sebagai
berikut:
1). Keagamaan meliputi: rohani Islam, shalat dhuhur berjamaah, dan
kultum;
7

2). Keolahragaan meliputi: Foot sal, bulu tangkis, basket, karate,


tennis meja;
3). Kepemimpinan meliputi: LDKS, PMR, Kepramukaan;
4). Seni meliputi: Dapur teater satu, paduan suara, tarian daerah,
modern dance, cheerleaders;
5). Pencinta alam, KIR, kelompok majalah kreasi, dan fotografi;
6). Meeting setiap hari meliputi: bahasa Inggris, bahasa Arab dan
bahasa daerah Makassar.
Sebagai sekolah baru, SMPN Khusus baru dua kali menamatkan siswa
yaitu pada tahun pelajaran 2009/2010 dan 2010/2011. Alumni-alumni SMPN
Khusus sebahagian besar lulus diterima masuk di SMAN Khusus Jeneponto
yang juga masih satu lokasi sehingga untuk sementara alumni-alumni SMPN
Khusus masih mudah dilacak keberadaannya dan pekerjaannya. Kedepan
diharapkan ada usaha-usaha yang dilakukan sekolah untuk melacak alumnialumni jika sekolah ini sudah banyak menamatkan alumni-alumninya. Cara
melacak alumni saat ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan situs-situs
pertemanan di internet atau memasang menu tertentu pada web atau blog
sekolah.

PENUTUP
Pengelolaan

peserta

didik

merupakan

fokus

utama

pengelolaan

pendidikan di sekolah. Pengelolaan peserta didik yang baik menentukan


keberhasilan peserta didik mengikuti pendidikan di sekolah tersebut.
Sebagai peserta diklat calon kepala sekolah, melalui tugas mengkaji
pengelolaan peserta didik, saya telah memperoleh banyak tambahan ilmu dan
pengalaman. Semoga ilmu yang saya peroleh dapat bermanfaat untuk
peningkatan mutu pendidikan Indonesia di masa depan, Amin.

Lampiran 17 : Laporan Hasil Kajian


Pengelolaan Peserta Didik

Você também pode gostar