Você está na página 1de 13

AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN: UJI

PENGENDALIAN DAN UJI SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI


Rekening dan Penggolongan Transaksi dalam Siklus Penjualan dan Penagihan
Tujuan audit siklus penjualan dan penagihan yaitu apakah saldo rekening yang
terpengaruh oleh siklus ini secara wajar disajikan sesuai dengan prinsip dasar akuntansi.
Yang masuk ke dalam siklus penjualan dan penagihan diperlihatkan Gambar berikut:

Terdapat 4 golongan transaksi dalam siklus penjualan dan penagihan kas:


1. Penjualan
2. Penerimaan kas
3. Retur penjualan dan potongan
4. Penghapusan piutang yang tak tertagih
5. Memperkirakan piutang tak tertagih
Kecuali penjualan tunai, setiap transaksi dan jumlah akhirnya akan masuk ke salah
satu dari rekening piutang atau cadangan piutang yang tak tertagih (diasumsikan
pengendalian internal pada golongan penjualan kredit dan tunai sama).

Fungsi Bisnis, Catatan dan Dokumen Terkait


Siklus penjualan dan penagihan yaitu proses pemindahan kepemilikan barang-barang dan
jasa kepada pelanggan setelah keduanya tersedia untuk dijual.
Terdapat 8 fungsi bisnis siklus penjualan dan penagihan. Proses pertama dari empat
proses merupakan pencatatan penjualan, sadangkan golongan transaksi lainnya hanya merupakan
bagian dari satu fungsi bisnis.

1. Memproses Pesanan Pelanggan


Titik awal dari keseluruhan siklus
Penawaran untuk membeli barang dengan ketentuan tertentu. Adanya penerimaan
pesanan pelanggan sering mengakibatkan terjadinya pesanan penjualan.
Pesanan pelanggan
Permintaan barang dari pelanggan. Pesanan yang diterima lewat telepon, surat, formulir
yang dikirim pelanggan atau jaringan lainnya antara penyalur dan pelanggan.
Pasanan penjual
Sebuah dokumen yang berisi uraian tentang barang, kuantitas
dan informasi yang berhubungan dengan barang yang dipesan oleh pelanggan.
Persetujuan kredit
Sebelum barang dikirim, orang yang mengotorisasi rekening penjualan terlebih dahulu
harus menyetujui kredit untuk pelanggan. Adanya persetujuan kredit pada pesanan
penjualan juga sebagai persetujuan untuk pengiriman barang.
2. Pengiriman Barang
Titik awal dari siklus dimana aset perusahaan dikelola. Perusahaan mengetahui adanya
penjualan ketika barang dikirim.
Dokumen pengiriman : Berisi tentang deskipsi barang yang dijual, kuantitas pengiriman, dan
data lain yang relevan (lembar asli dikirim kepada pelanggan, dan salinannya disimpan).
3. Tagihan kepada Pelanggan dan Pembukuan Penjualan
Pelanggan diberitahukan tentang jumlah yang harus dibayar untuk barang yang dibelinya,
harus dibuat dengan benar dan tepat waktu.
Faktur Penjualan : Menentukan jumlah barang yang dijual dan jatuh tempo pembayaran untuk
pelanggan (lembar asli dikirim kepada pelangggan, salinannya disimpan).
File Transaksi Penjualan : Berisi semua transaksi penjualan yang diproses melalui sistem
akuntansi untuk 1 periode. Informasi pada file transaksi penjualan digunakan untuk berbagai
catatan, daftar, atau laporan, tergantung perusahaan.

Jurnal Penjualan atau Daftarnya : Dibuat dalam berbagai periode, tetapi lebih sering untuk 1
bulan. Kecuali daftar/jurnal yang meliputi total masing-masing nomor rekening dibuat untuk
suatu periode waktu tertentu. Daftar/jurnal juga meliputi retur penjualan dan potongan, atau
daftar/jurnal yang terpisah dari transaksi tsb.
Piutang di Neraca Percobaan : Daftar jumlah piutang masing-masing pelanggan dan
waktunya. Neraca percobaan memperlihatkan umur piutang dan komponen saldo piutang dari
setiap pelanggan sampai pada tanggal laporannya.
Rekening Bulanan : Dokumen yang dikirim melalui pos/elektronik kepada pelanggan yang
menyatakan saldo rekening awal piutang, jumlah dan tanggal setiap penjualan, pembayaran
tunai yang diterima, memo kredit yang dikeluarkan, dan saldo akhir.
4. Pemprosesan dan Pencatatan Penerimaan Kas
Memproses dan mencatat penerimaan (meliputi menerima, menyimpan, dan mencatat
penerimaan tunai). Penerimaan tunai meliputi uang tunai dan cek.
Berita Pengiriman Uang : Digunakan untuk menunjukkan nama pelanggan, nomor faktur
penjualan, dan jumlah faktur ketika pembayaran diterima. Digunakan untuk mengotorisasi
setoran tunai dan untuk meningkatkan pengawasan terhadap penjagaan aset.
Daftar Penerimaan Tunai Sementara : Daftar yang dipersiapkan ketika uang tunai diterima
oleh seseorang yang tidak bertanggung jawab untuk mencatat penjualan, rekening piutang
atau uang tunai dan seseorang yang tidak mempunyai akses ke dalam catatan akuntansi.
File Transaksi Penerimaan Tunai : Berisi semua transaksi penerimaan tunai yang diproses
dengan sistem akuntansi dalam 1 periode (hari, minggu, atau bulan. Dan berisi informasi yang
sama dengan yang ada pada data transaksi penjualan.
Daftar atau Jurnal Penerimaan Tunai : Laporan yang dibuat dari data transaksi penerimaan
tunai yang berisi semua transaksi dalam berbagai periode.
5. Memproses dan Membukukan Penerimaan Tunai
Memo Kredit : Dokumen yang berisi pengurangan jumlah pembayaran dari pelanggan,karena
barangnya dikembalikan atau ditukar.
Jurnal Retur Penjualan dan Potongan Jurnal yang digunakan untuk mencatat retur penjualan
dan potongan. Jurnal ini mempunyai fungsi yang sama dengan jurnal penjualan.
6. Menghapus Piutang Tak Tertagih
Formulir Otorisasi Rekening Yang Tak Tertagih Dokumen yang digunakan secara internal
yang berisi kewenangan untuk menghapusbukukan piutang yang tak tertagih.

7. Menetapkan Piutang yang Tak Tertagih


Adanya cadangan untuk menentukan piutang yang tak dapat ditagih untuk periode
penjualan yang sekarang merupakan upaya perusahaan jika tidak dapat lagi menagihnya
dimasa yang akan datang.
Sebagian besar perusahaan, cadangan hutang yang tidak dapat ditagih merupakan
penyesuain manajemen terhadap cadangan piutang yang tak tertagih pada akhir periode.
8. Efek E-Commerce terhadap Siklus Penjualan dan Penagihan
Aktivitas manajemen penjualan dan penagihan pada perusahaan yang menggunakan
pasar elektronik maupun yang masih tradisional adalah sama
Manajemen akan tetap bertanggung jawab dengan menggunakan kebijakan akuntansi dan
pengawasan internal ketika beraktivitas dengan menggunakan e-commerce.
Pada beberapa perusahaan sistem penjualan online diintegrasikan dengan sistem
penjualan tradisional, sedang pada perusahaan lain membuat sistem pembukuan
akuntansi dan pengawasan internal secara terpisah untuk penjualan online.
Auditor harus mampu memahami kunci desain dan operasional pengawasan internal yang
ada pada e-commerce sebagai tambahan pemahaman terhadap pengawasan internal dalam
siklus penjualan dan penagihan.
Metodologi untuk Mendesain Tes Kontrol dan Tes Substantif Transaksi Penjualan
Dengan pengetahuan ini, sekarang kita dapat mempelajari desain tes kontrol dan tes
substantif transaksi untuk lima kelompok transaksi di dalam siklus.
Metodologi untuk Desain Tes Pengawasan dan Tes Substantif Transaksi Penjualan

Auditor menggunakan informasi yang diperoleh dari pengendalian internal dalam


memahami penilaian resiko pengendalian. Ada 4 langkah penting untuk penilaian tersebut.
1. Auditor memerlukan kerangka acuan untuk menilai resiko pengendalian (kerangka untuk
semua kelompok transaksi yaitu 6 transaksi yang berkaitan dengan audit).
2. Auditor harus mengidentifikasi pengendalian internal dan kelemahan penting dalam
penjualan.
3. Setelah mengidentifikasi pengendalian dan kelemahan, auditor menghubungkan
keduanya dengan tujuan audit.
4. Terakhir, auditor menilai risiko pengendalian pada masing masing tujuan dengan
mengevaluasi pengendalian dan kelemahan dari setiap tujuan. Langkah ini penting karena
mempengaruhi keputusan auditor tentang tes pengendalian dan tes substantif
Bagan Penjualan dan Penerimaan Hillsburg Hardware

Kemampuan Membagi Tugas Kemampuan membagi tugas berguna untuk mencegah berbagai
kesalahan, baik disengaja maunpun tidak disengaja.

Otorisasi yang Tepat Auditor harus memperhatikan otorisasi dari tiga titik kunci : kredit harus
benar benar disepakati sebelum penjualan berlangsung; barang barang harus dikirimkan bila
telah diotorisasi dengan tepat; dan harga, termasuk didalamnya, biaya pengiriman, dan diskon
harus diotorisasi.
Kelengkapan Catatan dan Dokumen Dengan sistem ini, hampir tidak ditemui kesalahan untuk
menagih pelanggan jika semua faktur dilaporkan secara periodik
Dokumen Bernomor Urut (Prenumbered) Bertujuan untuk mencegah kesalahan penagihan
atau pencatatan penjualan dan pembuatan salinan penagihan serta pencatatannya.
Laporan Bulanan Agar efektivitasnya maksimum, semua perbedaan saldo di dalam rekening
harus diserahkan pada petugas yang tidak bertanggungjawab terhadap penanganan uang atau
pencatatan penjualan atau rekening piutang.
Prosedur Verifikasi Internal Penggunaan program komputer atau orang khusus untuk
memeriksa pemrosesan dan pencatatan transaksi yang berhubungan dengan sasaran audit.
Transaksi Yang Berkaitan Dengan Sasaran Audit, Pedoman Pengawasan Yang Berlaku, Tes
Pengawasan, Kelemahan, Tes Substantif Transaksi Penerimaan Tunai Hillsburg Hardware

Urutan pembukuan untuk faktur penjualan yang dipilih dari jurnal penjualan dan
memperhatikan nomor yang dihilangkan dan nomor ganda atau faktur yang berada di luar urutan
adalah tes yang secara simultan memberikan bukti keberadaan atau kelengkapan.
Tes pengawasan yang sesuai untuk setiap pembagian tugas biasanya hanya terbatas pada
diskusi dan pengamatan auditor dengan personil. Beberapa tes pengawasan pada Tabel 13-2
dilakukan dengan menggunakan komputer. Pengawasan terakhir adalah kunci pengawasan untuk
mencegah penjualan fiktif.
Di dalam memutuskan tes substantif atas transaksi, beberapa prosedur biasanya
digunakan untuk setiap audit dengan mengabaikan yang lainnya, sementara yang lainnya
tergantung pada terpenuhinya pengawasan dan hasil dari tes pengawasan.
Prosedur audit yang digunakan dipengaruhi oleh internal dan tes pengawasan terhadap
sasaran. Menentukan tes substantif atas transaksi yang tepat pada prosedur penjualan relatif sulit
sebeb jumlahnya cukup banyak tergantung pada keadaan

Pencatatan Terhadap Penjualan Yang Terjadi. Untuk sasaran ini, auditor akan memperhatikan
tiga jenis kemungkinan kesalahan : penjualan yang masuk ke dalam jurnal tetapi tidak dilakukan
pengiriman, penjualan yang dicatat lebih dari sekali, dan pengiriman yang dilakukan untuk
pelanggan fiktif dan dicatat sebagai penjualan
Pencatatan Penjualan Dimana Pengirimannya Tidak Dilakukan Auditor dapat menelusuri
dari data yang dimasukkan ke dalam jurnal penjualan untuk meyakinkan bahwa salinan yang
menyangkut pengiriman dan dokumen pendukung lain yang ada.
Penjualan Yang Dicatat Lebih Dari Sekali Penjualan yang dicatat dua kali dapat diketahui
dengan memeriksa ulang daftar urut nomor dari catatan transaksi penjualan yang nomornya
dicatat dua kali.
Pengiriman Untuk Konsumen Palsu Penipuan jenis ini biasanya terjadi ketika orang yang
mencatat penjualan juga diberi hak untuk melakukan pengiriman. Pendekatan efektif lainnya
untuk mendeteksi tiga jenis kesalahan tersebut adalah dengan menelusuri kredit pada berkas
induk rekening piutang ke sumbernya.
Keberadaan Pencatatan Transaksi Penjualan Pada sebagian besar audit, tidak ada tes
substantif transaksi kelengkapan data untuk memeriksa penggelembungan pendapatan dan aset
yang lebih diperhatikan dalam audit transaksi penjualan dibanding pengecilannya.
Arah Tes Penting bagi auditor untuk memahami perbedaan antara menelusuri sumber dokumen
sampai ke jurnal dan menelusuri balik jurnal kembali ke dokumen sumber.

Arah Tes untuk Penjualan

Ketika mendesain prosedur audit untuk kelengkapan dan keberadaan, diawali dengan
menelusuri dokumen sangatlah penting. Ini disebut arah tes. Sebagai contoh, jika auditor
memperhatikan keberadaan tetapi menelusuri dari arah yang salah (dari dokumen pengiriman ke
jurnal), maka harus dilakukan audit yang serius untuk kekurangan pada keberadaan.

Penjualan dicatat dengan akurat Pencatatan dengan akurat transaksi penjualan yang
menyangkut jumlah pengiriman barang yang dipesan, pembuatan tagihan dengan akurat untuk
jumlah barang yang dikirim, dan mencatat dengan akurat jumlah tagihan di dalam
pembukuannya. Tes substantif dalam tiap audit akan memastikan apakah setiap aspek telah
dibuat dengan akurat.
Pencatatan Penjualan Yang Sesuai Dengan Klasifikasinya Pada umumnya tes penjualan
untuk kesesuaian klasifikasi merupakan bagian dari tes akurasi. Auditor menguji dokumen
pendukung untuk menentukan klasifikasi yang tepat dari satu transaksi dan membandingkannya
dengan rekening yang didebet.
Penjualan Dicatat dengan Tanggal Yang Benar Penjualan yang harus ditagih dan yang dicatat
segera setelah pengiriman dilakukan akan mencegah hilangnya transaksi dengan tidak sengaja
dari catatan dan untuk memastikan bahwa penjualan dicatat pada periode yang sesuai
Transaksi Penjualan Harus Dimasukkan di Dalam Berkas Induk dan Direkap Dengan
Benar Mencantumkan dengan tepat semua transaksi penjualan ke dalam berkas induk piutang
sanatlah penting karena keakuratan dalam pencatatannya akan mempengaruhi kemampuan klien
untuk menagih piutang yang belum dilunasi.
Transaksi Yang Berkaitan Dengan Sasaran Audit (Kolom 1) Walaupun beberapa pengawasan
internal memenuhi lebih dari satu tujuan, namun perlu dipertimbangkan sisi masing-masing
sasaran secara terpisah untuk memudahkan penilaian risiko pengawasan yang lebih baik.
Kunci Pengawasan Internal (Kolom 2) Jika pengawasan penting untuk memenuhi salah satu
sasaran tidak memadai, maka kemungkinan kesalahan yang berkaitan dengan sasaran
ditingkatkan dengan mengabaikan pengawasan untuk sasaran lain
Tes Pengawasan (Kolom 3) Untuk setiap pengawasan internal pada kolom 2, auditor mendesain
sebuah tes pengawasan untuk memverifikasi efektivitasnya.
Kelemahan (Kolom 4) Kelemahan yang diidentifikasi oleh auditor mengindikasikan tidak
adanya pengawasan yang efektif. Auditor ada yang merespon kelemahan di dalam pengendalian
internal dengan memperluas tes subtantif transaksi untuk menentukan apakah kelemahan hasil
dari kesalahan yang signifikan.
Tes Substantif Transaksi (Kolom 5) Tujuan tes ini akan menentukan apakah ada
kesalahan keuangan di dalam transaksi penjualan. Tes subtantif transaksi tidak secara langsung
berhubungan dengan kunci pengawasan atau kolom tes pengawasan, tetapi luasnya tes subtantif
transaksi tergantung pada keberadaan pengawasan dan hasil tes pengawasan.
Untuk merubah format isian desain program menjadi format kinerja audit program yang
dapat diterapkan, prosedur harus dikombinasikan. Kombinasi tersebut akan dilakukan sebagai
berikut :

Hapus prosedur yang ganda

Pastikan bahwa setiap dokumen akan diuji, semua prosedur akan diterapkan pada
dokumen dan akan selesai pada waktu itu juga

Memungkinkan auditor untuk melakukan urutan prosedur yang lebih efektif.

Retur Penjualan dan Penukaran Barang


Untuk retur penjualan dan pengurangan harga, penekanan umum biasanya pada tes
keberadaan pencatatan transaksi untuk membuka beralihnya uang tunai yang ditarik dari
rekening piutang yang disembunyikan melalui retur penjualan dan pengurangan harga yang
fiktif.
Walaupun penekanan untuk audit pada retur penjualan dan pengurangan harga sering
dilakukan dengan tes keberadaan pencatatan transaksi.
Retur penjualan dan pengurangan harga yang tidak dicatat bisa bersifat material dan
dapat digunakan oleh manajemen perusahaan untuk menekan pendapatan bersih.

Metodologi untuk Mendesain Tes Pengendalian dan Tes Substantif Transaksi Penerimaan
Uang Tunai
Tes pengendalian tergantung identifikasi auditor terhadap pengendalian dan tingkat
pengurangan risiko pengendalian yang mereka percayai.
Bagian penting yang menjadi tanggungjawab auditor dalam melakukan audit penerimaan
uang tunai adalah mengidentifikasi kelemahan pengendalian internal (penipuan).
Jenis penyalahgunaan uang yang paling sulit dideteksi adalah terjadi sebelum uang
dicatat dalam jurnal penerimaan uang tunai atau dalam daftar lainnya, terutama jika tanda terima
dan penerimaan uang tunai dicatat serempak.
Yang dilakukan adalah melacak berita pengiriman yang diberi nomor, daftar penerimaan
tunai sementara, catatan jurnal penerimaan uang tunai dan ke bagian catatan rekening piutang
sebagai tes substantif pencatatan penerimaan uang tunai.

Matriks Risiko Pengawasan Penerimaan Uang Tunai pada Perusahaan Hillsburg Hardware

Transaksi yang berkaitan Dengan Sasaran Audit, Petunjuk Pengawasan yang Berlaku, Tes
Pengawasan, Kelemahan, Tes Substantif Transaksi Penjualan Hillsburg Hardware

Você também pode gostar