Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Kelenjar mamae yg bentuknya bulat ini merupakan kelenjar kulit atau apendiks kulit yang terletak
di fasia pektoralis. Pada bagian lateral atasnya jaringan kelenjar ini keluar dari bulatannya kearah aksila,
disebut penonjolan Spence atau ekor payudara. Setiap payudara terdiri dari 15-20 lobulus kelenjar yg
masing-masing memiliki saluran ke papilla mamae yang disebut duktus laktiferus. Diantara kelenjar
mamae dan fasia pektoralis, juga diantara kulit dan kelenjar tersebut mungkinterdapat jaringan lemak.
Diantara lobulus tersebut ada jaringan ikat yang disebut ligamentum Cooper yang memberi rangka untuk
payudara.
Perdarahan berasal dari cabang a. perforantes anterior dari a. mamaria interna, a.thorakalis lateralis
yang bercabang dari a. aksilaris dan beberapa a. interkostalis.
Persarafan kulit payudara diurus oleh cabang pleksus servikalis dan n. Intercostalis. Jaringan
kelenjar payudara sendiri diurus oleh saraf simpatik. Ada beberapa persarafan lagi yg perlu diingat
sehubungan dengan penyulit paralisis dan mati rasa pascabedah, yakni n. Intercostobrachialis dan n.
Cutaneus brachius medialis yang mengurus sensibilitas aksila dan bagian medial lengan atas.Saraf n.
Pektoralis yang mengurus m. Pektoralis mayor dan minor, n. Torakodorsalis yang mengurus m. Lattisimus
dorsi, dan n. Torakalis longus yang mengurus m. Serratus anterior sedapat mungkin dpertahankan pada
mastektomi dengan diseksi aksila.
Penyaliran limfe dari payudara kurang lebih 75% ke aksila, sebagian lagi ke kelenjar parasternal,
terutama dari bagian yang sentral dan medial dan ada pula penyaliran yang kekelenjar interpektoralis.
Diaksila terdapat rata-rata 50 buah kelenjar getah bening yang berada disepanjang arteri dan vena
brakhialis. Saluran limfe dari seluruh payudara mengalir kekelompok anterior aksila, kekelompok sentral
aksila, kelenjar aksila bagian dalam, yang lewat sepanjang v. Aksilaris dan berlanjut langsung kekelenjar
servikal bagian kaudal dalam di supraklavikuler.
Tumor Ganas
Terbanyak pada wanita, menduduki tempat nomor dua setelah Ca Cervix. Insidens usia bergerak
naik terus sejak usia 30 tahun dan tertinggi pada usia 45-65 tahun. Insidens Ca mamme pria hanya 1% dari
angka kejadian pada wanita.
Etiologi dan Faktor resiko :
-
melahirkan anak pertama setelah umur 30 tahun atau pada usia sangat muda
virus
Gambaran klinis
Pada payudara terdapat benjolan yang melekat pada jaringan sekitarnya ( tidak mobil), dengan
konsistensi keras, pengeluaran cairan abnormal dan pembesaran benjolan dalam waktu yang cepat.
Diagnosa
1.
Anamnesa
Keluhan utama
Misalnya : benjolan dan nyeri, putting discharge tapi tidak banyak, kulit dengan ulcerasi
dan kemerahan.
Bila ada nipple discharge :
Umum
umur
menarche
KB
Paru
Hati
Tulang
- tengkorak
- vertebrae
- costae
- tulang panjang
2.
Operasi ginekologis (orang yang dikastrasi atau ovarium dan uterus tidak ada)
Menopause
Pemeriksaan Fisik
Kulit, nipple, kelenjar mammae termasuk tumornya, kel.axillaris lengan
Inspeksi
Posisi duduk
-Pada sikap duduk, benjolan yang tidak teraba ketika penderita berbaring, kadang lebih
mudah ditemukan. Perabaan aksilla agaknya lebih mudah dilakukan pada posisi
duduk ini.
- Umumnya pasien mengetahui lokasinya
- Jika sudah diketahui lokasinya, kita gunakan fingertips. Kuadran per kuadran
menggunakan palpasi dengan bagian volar ujung jari, karena bagian ini yang sangat
sensitif.
- Bila tumor sudah teraba, tumor difixasi dengan tangan kiri. Sedangkan tangan kanan,
mempalpasi tumor dengan baik.
- Dengan kedua tangan, kita dapat meraba keadaan tumor; besarnya dan jumlahnya,
batasnya, nyeri tekan, indurasi, lobulasi, mobilitas, konsistensi (padat/kistik),
temperatur
- Setelah selesai dengan palpasi tumor, lakukan pula palpasi quadran per quadran.
- Pemeriksaan klinis yang cermat, 70% benar.
- Dengan memijat halus putting susu, dapat diketahui adanya pengeluaran cairan darah
atau nanah. Cairan yang keluar dari kedua putting harus dibandingkan. Pengeluaran
cairan dari putting diluar masa laktasi, dapat disebabkan beberapa kelainan seperti
Ca atau papilloma disalah satu ductus, dan kelainan yang disertai ectasia ductus.
Yang diperhatikan pada cairan dari putting payudara :
o
keluar bila seluruh mammae ditekan atau dari segmen yang tertentu
- Evaluasi aksilla (kelenjarnya dan mammae acessoris), kelenjar dan fossa supra
clavicula.
Clinical Staging (dengan T N M system)
T - Tumor
Tx
Tis
To
T1
No
N1
N2
a.
b.
N3
: KGB infra atau supra clavicula homolateral teraba dianggap menyebabkan edema lengan
M - Metastase
Mx
Mo
M1
Stage I` : T1
No-1a
Mo
85%
Stage II : To-1
N1b
Mo
65%
T2
Stage IIIa
Stage IIIb
No-1b Mo
: T3
No-1b
Mo
T1-3
N2
Mo
: T1-3
N3
Mo
N apa saja
Mo
T4
40 %
N apa saja
M1
10%
Pemeriksaan Sitologi
Indikasi biopsy :
- palpable mass
- mammografi positif
- nipple bleeding
- recurrent cyst
Hasil Pemeriksaan patologi anatomi
Sediaan lesi ganas secara khas memperlihatkan sel pleomorfik yang sangat besar dengan nukleoli yang
prominen dan sel-sel ganas individual dengan sitoplasma intak juga sering didapatkan. Lesi jinak akan
memperlihatkan nukleus yang ramping, kecil, tanpa nukleoli yang prominen.
Terapi
1. Pembedahan
Setelah hasil biopsy didapat, bila pemeriksaan biopsy menunjukkan tanda tumor jinak, maka operasi
diselesaikan. Tapi pada hasil yang menunjukkan tumor ganas, operasi dapat dilanjutkan dengan tindakan
bedah kuratif.
Mastektomi
Mastektomi radikal
Berupa mastektomi total dengan :
-
insisi kulit berbentuk elips dengan kulit papilla mammae ikut diangkat, insisi kulit lebih
kurang 5 cm diluar tumor
hematom
infeksi luka
seroma
maka harus dipasang penyalir hisap unutk mencegah seroma yang terdiri dari cairan luka
dan limfe. Cairan hari pertama bisa mencapai beberapa ratus ml. limfe jernih.
Cidera saraf
-
Bedah Paliatif
Bedah paliatif pada Ca mammae hampir tidak pernah dilakukan. Tumor Ca yang residif biasanya
pada awalnya saja tampak soliter, padahal sebenarnya sudah menyebar, sehingga pengangkatan tumor
residif sering tidak berguna.
Kadang dilakukan amputasi kelenjar mammae pada tumor yang tadinya tidak dapat diangkat
karena ukurannya, tapi kemudian diangkat juga setelah diperkecil oleh radiotherapy. Walaupun tujuannya
paliatif, kadang ada juga yang berhasil untuk waktu yang cukup berarti.
2. Radiotherapy
Radiotherapy biasanya digunakan pada terapi kuratif Breast Conserving Treatment (BCT). Dan
sebagai terapi tambahan atau sebagai paliatif.
Radiotherapy kuratif sebagai therapy tunggal lokoregional ( kawasan payudara dan ketiak) tidak
begitu efektif. Tetapi sebagai therapy tambahan pada tumor yang relative besar (T4) mungkin berguna.
Biasanya seluruh payudara dan kelenjar supraclavicle diradiasi. Penyulitnya adalah pembengkakan
lengan karena limfudem akibat rusaknya kel axilla supra clavicular.
Kesimpulan : Radiasi harus dipertimbangkan pada Ca mammae yang inoperable atau jika ada metastasis.
Kadang masih dapat dipikirkan amputasi mammae setelah tumor mengecil oleh radiasi.
3. Chemotherapy
Digunakan bila ada penyebaran sistemik dan juga dipakai sebagai therapy adjuvant. Kemotherapy
adjuvant diberikan pada pasien dengan metastasis kelenjar pada pemeriksaan histopatologi pasca
mastectomy. Tujuannya menghancurkan micro metastasis yang biasanya terdapat pada pasien yang kelenjar
axillanya sudah mengandung metastasis.
Obat yang diberikan :
Kombinasi (CMF)
Cyclofosfamid
Metrotrexate
5-fluor urasil
Selama 6 bulan pada perempuan usia menopause, sedang pada pasca menopause diberi therapy adjuvant
hormonal ( pil antiestrogen)
Kemotherapy paliatif pada pasien yang menderita metastasis sistemik, dipakai kombinasi
CMF atau Vinkristin dan Adriamysin atau
Kombinasi CAF
Cyclofosfamid
Adriamysin
5-fluor urasil
Konsistensi
Nyeri (pain)
Batas
Fiksasi pada
kulit/dinding dada
Skin dimpling
Nipple retraction
Nipple discharge
Tumor jinak
kenyal
Nyeri sering
regular
mobile
Tumor ganas
keras
Jarang nyeri
irregular
terfiksasi
+
+
Bilateral
Unilateral
Spontaneous/induced
Spontaneous
Darah, serosanguineous/serous
Clustered calcifications
kekuningan
Mammogram
Solid-
or
lucent-centered
spheres
Smooth
and
round
calcifications
mm in diameter
Architectural distortion
1 mm in diameter
Architectural
distortion
Staging (TNM)
Semakin dini semakin baik prognosisnya
Stadium I
5 10 tahun
Stadium II
70-50%
Stadium III
20-11%
Stadium IV
0-10%
90-80%
96,2%
Ca mammae pria
-
prognosis jelek karena metastasis cepat, tumbuhnya difus, sering memberi nodus-nodus.
Karena jaringan sekitar payudara tidaklah setebal pada wanita. Shingga pada tahap dini
sudah melekat ke jaringan sekitar.
2.
3.
4.
5.
6.
Wanita dengan riwayat keluarga (+); memerlukan pemeriksaan fisik oleh dokter lebih sering dan
pemeriksaan mammografi rutin/periodik sebelum umur 50 tahun.
Ada lima langkah dalam melakukan SADARI, yaitu :
1. Mulailah dengan mengamati payudara di cermin dengan bahu lurus dan lengan di pinggang. Disini,
yang harus diamati adalah bentuk payudara, ukuran dan warna. Karena rata-rata payudara berubah tanpa
kita sadari. Perubahan-perubahan yang perlu diwaspadai adalah : berkerut, cekung kedalam, atau menonjol
kedepan karena ada benjolan. Puting yang berubah posisi dimana seharusnya menonjol keluar, malahan
tertarik kedalam. Warna memerah, kasar dan sakit
2.
Kemudian angkat kedua lengan untuk melihat apakah ada kelainan pada kedua payudara
3.
Sementara masih didepan cermin, tekan puting apakah ada cairan yang keluar. ( bisa berupa cairan
payudara.
Menggunakan
jari,
buatlah
gerakan
keatas
dan
kebawah
berpindah
secara
mendatar/menyamping seperti sedang memotong rumput. Sambil rasakan seluruh jaringan payudara,
dibawah kulit dengan rabaan halus hingga rabaan yang sedikit lebih menekan.
5. Terakhir, rasakan payudara anda ketika sedang berdiri atau duduk. Bagi kebanyakan wanita, paling
mudah untuk merasakan payudaranya adalah ketika payudaranya sedang basah dan licin, sehingga paling
cocok adalah ketika sedang mandi dibawah shower. Lakukan seperti pada langkah ke-4, dan yakinkan
bahwa seluruh payudara sudah tercover oleh rabaan tangan.