Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Gambar 1
Sistem Dasar Metode Seismik
Sistem dasar metode seismik dapat dilihat
pada gambar 2. Suatu sumber getar (source)
akan menghasilkan gelombang seismik,
yang bila mengenai suatu permukaan akan
dipantulkan atau dibiaskan atau sebagian
dipantulkan dan sebagian dibiaskan. Suatu
alat penerima (receiver) akan merekam
waktu yang dibutuhkan gelombang tersebut
untuk merambat dari sumber getar ke
penerima.
Berdasarkan travel time tersebut dapat
ditentukan kecepatan gelombang ketika
melalui lapisan batuan. Kecepatan ini
tergantung pada lithologi, umur, kedalaman,
densitas, porositas, kandungan fluida dan
lain-lain.
Intepretasi
seismik
dalam
eksplorasi minyak dan gas bumi, adalah
untuk menentukan ketebalan suatu lapisan
batuan, struktur geologi, stratigrafi dan
penyebaran lapisan batuan, yang akhirnya
dipergunakan
untuk
menggambarkan
struktur bawah permukaan dalam bentuk
peta struktur (structure map) dan peta
ketebalan (isopach map atau isocohron
map).
recording.
a. Kegiatan surveying
Kegiatan ini bertujuan mempersiapkan
daerah telitian bagi survei lintasan untuk
membuat rintisan line seismik. Penyelidikan
seismik ini memerlukan penetuan koordinat
dan elevasi dari posisi setiap titik tembak
secara tepat. Dengan demikian posisi
lintasan dan titik tembak dapat digambarkan
dalam peta.
Kegiatan ini meliputi kegiatan-kegiatan
sebagai berikut :
- pembuatan lintasan, rintis, bridging
dan step
- pembuatan bench mark
- penempatan titik tembak dan interval
group geophone
- pengukuran topografi, elevasi,
kordinat dan pembuatan peta
Regu rintis bertugas membuat lintasan
seismik dan menentukan patok-patok titik
tembak (shoot point) serta interval group
geophone. Bila melalui sungai, rawa mereka
perlu membangun asteps dan step ladder.
Kadang-kadang diperlukan pula membangun
helipad.
Regu survei topografi bertugas :
- Mengukur elevasi dan koordinat
patok-patok titik tembak.
- Mengukur interval group geophone.
- Memasang pengukur bench mark.
- Memasang plat aluminium pada
pohon ditiap-tiap lima titik tembak,
menurut nomor titik tembak
bersangkutan.
Bench mark dengan besi cor beton, sengaja
dipasang ditiap-tiap ujung lintasan atau
ditempat yang dikenal dengan mudah
dilapangan, misalnya ditepi sungai dan
hampir umum terdapat disetiap intersection.
Sekarang ini dengan cara peletakan susunan
geophone dan pola penembakan tertentu
(system mulfold) dapat kita peroleh posisi
berikutnya.
Filtering terhadap noise.
Pe-convolusi, untuk menghilangkan
efek dari lapisan dangkal yang
menimbulkan revibrasi.
Koreksi statik, untuk menghilangkan
pengaruh topografi dan lapisan yang
lapuk dipermukaan. Koreksi ini
bertujuan membawa posisi titik
tembak dan geophone kesatu bidang
datar yang sama (datum paine).
Analisa kecepatan dari lapisan-lapisan
pemantul.
Koreksi dinamik, dimaksudkan untuk
mengusahakan agar semua trace pada
rekaman seismik seolah-olah terjadi
pada peristiwa pantulan normal,
sehingga tidak tergantung lagi pada
offset yang berlain-lainan.
Gambar 2
Ilustrasi Proses Pengambilan Data
Lapangan
Gambar 3
Contoh Hasil Seismogram
1.5 Teknik Intepretasi Seismik
Tujuan terpenting dalam intepretasi seismik
adalah mengolah data seismic menjadi
informasi geologi sebanyak mungkin,
terutama dalam bentuk struktur struktur
geologi. Intepretasi yang dilakukan sangat
memerlukan pengalaman dalam membaca
pola-pola seismik yang menunjukkan
adanya patahan, lipatan
dan kondisi
stratigrafi tertentu.
Penampang seismik yang dihasilkan
merupakan penampang waktu (time section).
Penampang ini dapat dikonversi ke
kedalaman (depth section). Namun konversi
ini terkadang tidak tepat karena tidak
akuratnya perhitungan yang dilakukan.
Karena itu para intepreter umumnya bekerja
dengan time section. Bila informasi tentang
2.
3.
4.
Gambar 4
Impedansi Akustik Relatif Dari Data
Seismik Tanpa Ikatan Data Sumur
1.6 Atribut seismik
Atribut seismik adalah informasi-informasi
dasar yang merupakan derivative dari suatu
pengukuran seismik. Menurut Brown,
informasi-informasi
dasar
tersebut
diklasifikasikan menjadi informasi waktu,
amplitudo, frekuensi dan atenuasi. Atribut
seismik waktu akan memberikan informasi
mengenai struktur seperti patahan. Atribut
seismik amplitudo dan frekuensi dapat
memberikan informasi mengenai stratigrafi
dan reservoir Sementara atribut seismik
atenuasi
berguna
untuk
memahami
informasi mengenai permebilitas.
u(t) = x(t) + i y(t)
Gambar 6
Berikut menunjukkan tipikal spektrum
amplitudo gelombang seismik (tras
ditunjukkan di sebelah kiri).
Terlihat rentang frekuensi gelombang
seismik 10-70Hz dengan frekuensi dominan
30Hz, juga karakter spektrum amplitudo
wavelet yang digunakan. Komponen
frekuensi rendah data sumur
1.6.3 Metode Atribut Trace Kompleks
A E. Barnes pada tahun 1993 telah
mendefinisikan sebuah instantaneous
bandwith sebagai perbandingan perubahan
magnitude ( atribut kuat reflaksi), sebagai
berikut:
Gambar 5
Perbandingan antara tras data real (x),
quadrature (y) dan envelope (E) serta
perbandingan antara data sesmik dengan
envelope untuk data lapangan.
Gambar 7
Perhitungan attribute kompleks yang
menggunakan anttribute envelove, fasa dan
frekuansi sesaat.
Gambar diatas merupakan contoh beberapa
attribute yang digunakan dalam metode
Gambar 8
Well seismic pada A1, B1 dan B3
Selanjutnya yaitu menentukan crossplot
Gambar 9
Crossplot antara densitas terhadap PImpedance a) pada sumur A1, b) sumur B1,
dan c) sumur A3
Dengan analisa atribut atenuasi diperoleh:
(a)
(b)
4. KESIMPULAN
1. Sumur A3 mempunyai potensi
adanya reservoir dibanding dengan
sumur A1 dan B1
2. Metode atribut atenuasi tidak
berhasil
dengan
baik
unutk
memetakan reservoir gas.
3. Pemetakan sumur A1 dan B1 kurang
baik karena ketebalan reservoirnya
sangat tipis, selain itu juga
disebabkan karena metode estimasi
Q ini sangat sensitife terhadap
kualitas data.
4. Seismik atribut memberikan hasil
properti reservoir yang cukup akurat
DAFTAR PUSTAKA
Sukmono. 2000. Seismic Inverse Untuk
Karakteristik
Reservoir.
Teknik
geofisika. Institut teknologi bandung.
Bandung
Sukmono. S. 2002. Interpretasi seismic
reflaksi. Teknik Geofisika. Institut
Teknologi Bandung. Bandung
(c)
Gambar 10
Penampang inverse seimik dan kualitas
seismic, a) sumur A1, b) sumur B1 dan c)
sumur A3
Dengan menggunakan metode atribut trace
kompleks, warna biru menunjukkan nilai Q
yang rendah sedang warna merah
menunjukkna nilai Q yang tinggi. Anomali
berupa zona gas dapat dipetakan dengan