Você está na página 1de 59

PENYEGARAN TENTANG PENILAIAN

HASIL BELAJAR OLEH PENDIDIK


(Kerangka Programatik, Teoretik, dan Teknis)

Prof. Dr. Udin S. Winataputra, M.A.


(Narasumber Pengembangan dan Implementasi
Kurikulum 2013, Dosen FKIP dan PPs Universitas Terbuka)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


2015

Four-PROFESSIONAL-BELIEFS

1. ENTITAS PENDIDIKAN SEBAGAI PROSES


PEMBUDAYAAN DAN PEMBERDAYAAN

PENILAIAN PEMBELAJARAN
CAPAI
(ASSESSMENT)
(INSTRUCTION)
TUJUAN DIKNAS

AN
BELAJ
AR

BELAJAR
(LEARNING)

SISDIKNAS
BUDAYA, KEPEMIMPINAN, DAN MANAGEMEN PENDIDIKAN

(Winataputra:2013)
3

2.
LEARNING IS
A PROCESS OF BUILDING KNOWLEDGE
THROUGH
TRANSFORMATION OF EXPERIENCES Learning
(Kolb:1986)
(Belajar merupakan proses membangun pengetahuan melalui
transformasi/pengolahan sistimatis-sistemik pengalaman)

3.

ILA

...principle

...in order to meet the goals of


education, a constructive alignment
between instruction, learning, and
assessment is nessessary
(Biggs;1996, Gulliker et al: 2004)
5

4. PEMBELAJARAN SEBAGAI PROSES OTENTIK


Pencerdasan dan pembudayaan peserta didik.

AUTHENTIC
INSTRUCTI
ON

Internal
processes
within
student

AUTHENTIC
ASSESSME
NT
PERCEPTION
OF
AUTHENTICIT
YY

Authentic
learning

Tranfer

Success

Authentic
Achievemen
t
(Gulikers, Bastiaen, dan Kirchner:2004,Olahan Winataputra:2015)

SISTEM MAKRO KURIKULUM

Kurikulum
sebagai
idea, konsep

ARAS META - AKADEMIK/FILOSOFIS


(universal, netral, academic truth)
ARAS MAKRO
(Pemerintah, DPR

Pedoman
Implementasi
Kurikulum,Diklat,
Advokasi dll

ARAS MESO
(institusi, wilayah,)

Kurikulum Riil/
Praksis dalam
Konteks belajar
Dan pembelajaran

ARAS MIKRO
(satuan pendidikan,
situs belajar, kelas,
kehidupan)

Kurikulum
Sbg Kebijakan
Nasional
UUD,UU,PP,
Permendikbud

Sistem Kurikulum
(Curriculum system&
Curriculum engeneering)

(Beaucham:1975, Saylor&Alexander,1978, Oliva:1989, Winataputra;2012 )

DIMENSI PENGEMBANGAN KURIKULUM (MAKRO)


ALIRAN FILSAFAT
PENDIDIKAAN
Perenialism
Essentialism
Progressivism
Reconstructionism
EVALUASI KURIKULUM:
Penetapan Konteks dan
Tujuan
Pemilihan Model
Pelaksanaan
Revisi Kurikulum

N
O

STANDAR

RPJMN 2010-2014
SEKTOR PENDIDIKAN
Perubahan metodologi
pembelajaran
Penataan kurikulum
INPRES NOMOR 1 TAHUN
2010
Percepatan Pelaksanaan
Prioritas Pembangunan
Nasional: Penyempurnaan
kurikulum dan metode
pembelajaran aktif
berdasarkan nilai-nilai
Budaya bangsa untuk
membentuk daya saing
dan karakter bangsa

FILOSOFI KURIKULUM 2013 : UU Sisdiknas


Pasal 1 Butir 1 dan 2 : Hakikat Pendidikan : peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kompetensi yang berakar pada nilainilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan
tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.

TEORI PENGEMBANGAN KURIKULUM : UU Sisdiknas

Pasal 4 : azas, prinsip, sistem, proses, budaya, pola,


dan pengendalian mutu.
Pasal 3 : fungsi (mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa)
Teori berbasis Kecakapan pekerjaan organisasi
isi dan kompetensi sebagai pribadi yang dewasa
kepemilikan sikap, keterampilan, pengetahuan
secara holistik, atau formal, valuasional dan
praksiologi.

URAIAN

1.

KOMPETEN
SI LULUSAN

Dikembangkan sesuai tuntutan


kekinian Indonesia dan masa
depan sesuai kebutuhan.

2.

ISI

Diurai atas kecukupan dan


kesesuaian dengan kompetensi.

3.

PROSES

Dirancang berbasis kompetensi


dengan pendekatan scientific

4.

PENILAIA

Berbasis proses dan output


dengan teknik tes dan non tes

KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR


KURIKULUM DIKEMBANGKAN BERDASARKAN
ASPEK RELEVANSI (Pasal 38 UU Sisdiknas)

KURIKULUM 2013 (KBK):


Penyempurnaan Standar : KOMPETENSI
LULUSAN, ISI, PROSES, dan PENILAIAN
9

Pemetaan Regulasi Kurikulum dalam Sistem


Pendidikan Nasional

UU 20/2003
Sisdiknas
dan PP dan
19/2003
SNP),
diubah dg.PP
32/2013)
(Merujuk padaPsl.
UU3520/2003
Ttg
Sisdiknas
UU
14/2005
Ttg Guru;

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN


(PP 19/2005 SNP), diubah dg.PP 32/2013
Dan PP 3/2015)

(Permendikbud: 54/2013)

SKL
SI

SPras

SPTK

(Pmd.64/2
013)

Spro
(Pmd.65/2
013)

SPn
(Pmd.66/20
13)

8 Permendukbud: SKL, SI,


(Psl.Spras,
38 ayat (1))
UU 20/2003)
Spro, Spen,
SPTK,
SPI,
SPBia

Pemerintah
Daerah:
Satuan
Pendidikan

SPBia

Pemerintah : KEMDIKBUD,

KERANGKA DASAR
KURIKULUM

Permendikbud
Perangkat
Kurikulum: (16 Buah)

SPl

STRUKTUR KURIKULUM
BUKU PANDUAN
GURU
BUKU TEKS
PELAJARAN Pmd.
71/2013)

(Ps l. 38 ayat (2)) UU 20/2003)

KTSP
PEMBELAJARAN DAN
PENILAIAN (KTSP)

(PP 38/2007 UU 32/2006,


Psl. 38 ayat (2) UU 20/2003)

10

3
ESENSI UTAMA PENDIDIKAN
NASIONAL

11

Fungsi dan Tujuan Pendidikan


Nasional

UU No.20/2003 Sistem Pendidikan Nasional


Pasal 3

Fungsi

Mengembangkan kemampuan dan membentuk


watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa.

Tujuan
Untuk berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab.
12

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN: 1/4


SEKOLAH DASAR
Sikap
Memiliki [melalui menerima, menjalankan,
menghargai, menghayati, mengamalkan] perilaku
yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak
mulia [jujur, santun, peduli, disiplin, demokratis],
percaya diri, dan bertanggung jawab dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam , di sekitar rumah, sekolah, dan tempat
bermain
Pengetahu Memiliki [melalui mengetahui, memahami,
an
menerapkan, menganalisis, mengevaluasi]
pengetahuan faktual dan konseptual berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, dan budaya dalam wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian di lingkungan rumah, sekolah,
dan tempat bermain
Keterampil Memiliki [melalui mengamati, menanya, mencoba,
an
mengolah, menyaji, menalar, mencipta] kemampuan
pikir dan tindak yang produktif dan kreatif dalam

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN: 2/4


SMP
Sikap

Memiliki [melalui menerima, menjalankan,


menghargai, menghayati, mengamalkan] perilaku
yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak
mulia [jujur, santun, peduli, disiplin, demokratis],
percaya diri, dan bertanggung jawab dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam dalam jangkauan pergaulannya
Pengetahu Memiliki [melalui mengetahui, memahami,
an
menerapkan, menganalisis, mengevaluasi]
pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi,seni, budaya dalam wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait fenomena dan kejadian yang
tampak mata
Keterampil Memiliki [melalui mengamati, menanya, mencoba,
an
mengolah, menyaji, menalar, mencipta] kemampuan
pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN: 3/4


SMA
Sikap

Memiliki [melalui menerima, menjalankan, menghargai,


menghayati, mengamalkan] perilaku yang
mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia
[jujur, santun, peduli, disiplin, demokratis, patriotik],
danpercaya diri, dan bertanggung jawab dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan dirinya sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Pengetahua Memiliki [melalui mengetahui, memahami,
n
menerapkan, menganalisis, mengevaluasi]
pengetahuan prosedural dan metakognitif berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi,seni, budaya dalam wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian [pada bidang kajian
spesifik] sesuai bakat dan minatnya
Keterampila Memiliki [melalui mengamati, menanya, mencoba,
n
mengolah, menyaji, menalar, mencipta] kemampuan
pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN: 4/4


SMK
Sikap

Memiliki [melalui menerima, menjalankan,


menghargai, menghayati, mengamalkan] perilaku
yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak
mulia [jujur, santun, peduli, disiplin, demokratis,
patriotik], percaya diri, dan bertanggung jawab dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan dirinya sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Pengetahu Memiliki [melalui mengetahui, memahami,
an
menerapkan, menganalisis, mengevaluasi]
pengetahuan prosedural dan metakognitif dalam ilmu
pengetahuan, teknologi,seni, budaya dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian
[pada bidang kerja spesifik] sesuai bakat dan
minatnya
Keterampil Memiliki [melalui mengamati, menanya, mencoba,
an
mengolah, menyaji, menalar, mencipta] kemampuan
pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah

3
KONSEP BELAJAR,
PEMBELAJARAN, DAN
PENILAIAN OTENTIK

17

KI 3.Memahami pengetahuan faktual dan


konseptual dengan cara mengamati dan mencoba
[mendengar, melihat, membaca] serta menanya
berdasarkan rasa ingin tahu secara kritis tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya,
dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,

KI 1: Menerima,
menghargai, dan
menjalankan
ajaran agama
yang dianutnya

sekolah, dan tempat bermain.

KI-4 Menyajikan pengetahuan faktual dan


konseptual dalam bahasa yang jelas, logis, dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam
gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan perilaku
anak beriman dan berakhlak mulia.

KI 2:Memiliki
perilaku jujur,
disiplin,
tanggung
jawab, santun,
peduli, percaya
diri, dan cinta
tanah air dalam
berinteraksi
dengan
keluarga,
teman,
tetangga, dan
guru.

(Udin : 2013)

18

18

4
TUNTUTAN IDEAL
PEMBELAJARAN KURIKULUM
2013

19

20

Pendekatan Saintifik (epistemologikberbasis proses keilmuan)


Kegiatan Pokok Pembelajaran:
Mengamati
Menanya
Mengumpulkan
informasi
Mengasosiasi
Mengkomunikasika
n

21

Permendikbud No. 81A Tahun 2013


diubah dg
Permendikbud No. 104 Tahun 2014

KEGIATAN
BELAJARKEGIATAN BELAJAR
PEMBELAJAR
AN
Mengamati
Membaca, mendengar,
menyimak, melihat (tanpa
atau dengan alat)
Menanya

Mengajukan pertanyaan
tentang informasi yang
tidak dipahami dari apa
yang diamati atau
pertanyaan untuk
mendapatkan informasi
tambahan tentang apa
yang diamati (dimulai dari
pertanyaan faktual sampai

KOMPETENSI
YANG
DIKEMBANGKAN
Melatih
kesungguhan,
ketelitian,
mencari informasi
Mengembangkan
kreativitas, rasa
ingin tahu,
kemampuan
merumuskan
pertanyaan untuk
membentuk
pikiran kritis
yang perlu untuk

22

Mengumpulk
an informasi

- melakukan
eksperimen
- membaca sumber
lain selain buku
teks
- mengamati objek/
kejadian/
- aktivitas
- wawancara
dengan nara
sumber

Mengembangkan
sikap teliti,
jujur,sopan,
menghargai
pendapat orang
lain, kemampuan
berkomunikasi,
menerapkan
kemampuan
mengumpulkan
informasi melalui
berbagai cara yang
dipelajari,
mengembangkan
kebiasaan belajar
dan belajar
sepanjang hayat.

23

Mengasosiasi

- mengolah informasi yang


sudah dikumpulkan baik
terbatas dari hasil kegiatan
mengumpulkan/eksperimen
mau pun hasil dari kegiatan
mengamati dan kegiatan
mengumpulkan informasi.
- Pengolahan informasi yang
dikumpulkan dari yang
bersifat menambah keluasan
dan kedalaman sampai
kepada pengolahan
informasi yang bersifat
mencari solusi dari berbagai
sumber yang memiliki
pendapat yang berbeda
sampai kepada yang
bertentangan

Mengembang
kan sikap
jujur, teliti,
disiplin, taat
aturan, kerja
keras,
kemampuan
menerapkan
prosedur dan
kemampuan
berpikir
induktif serta
deduktif
dalam
menyimpulka
n.
24

Mengkomunikasi Menyampaika Mengembangkan


kan
n hasil
sikap jujur, teliti,
pengamatan, toleransi,
kesimpulan
kemampuan berpikir
berdasarkan
sistematis,
hasil analisis mengungkapkan
secara lisan,
pendapat dengan
tertulis, atau singkat dan jelas,
media
dan
lainnya.
mengembangkan
kemampuan
berbahasa yang baik
dan benar.
25

PENDEKATAN SAINTIFIK:
Pendekatan Pembelajaran Berbasis Proses Keilmuan/
Proses Epistemologi (knowing how)
Kegiatan Pokok Pembelajaran (learning
experiences-learning tasks, teacher
facilitation):

Mengamati
Menanya
Mengumpulka
n
informasi
Mengasosia

si
Mengkomu
ni-

Kemampuan:
kognitif,
afektif,
psikomotorik,
dan
kemampuan
konfluen

(Udin:2015)
26

RELASI FUNGSIONAL BELAJAR DAN PEMBELAJARAN


Proses Pembelajaran
(Interkasi Peserta Didik Guru Lingkungan belajar)

1
2
3
4
5

Mengamati
Menanya
Mengumpulka
n
informasi
Mengasosia

si
Mengkomu
nikasikan

Capaian pembelajaran
Sikap

Pengetahuan

Keterampilan

Menerima

Mengingat

Mengamati

Menjalankan

Memahami

Menanya

Menghargai

Menerapkan

Mencoba

Menghayati,

Menganalisis

Menalar

Mengamalka
n

Mengevaluasi

Menyaji

Mencipta

Mencipta

27

PENGGUNAAN TAXONOMY UNTUK PEMBELAJARAN

KNOWL-EDGE
DIMEN-SIONS

REMEMB
ER

UNDERSTA
ND

APPL
Y

ANALY
ZE

EVALUA
TE

CREAT
E

Factual
knowledge
Conceptua
l
knowledge
Procedural
knowledge
Metacogni
tive
Andersen,L.W., Krathwohl, D.R. Et.all:(2001)Learning, Teaching, and Assessing:
knowledge
A Revision of Blooms Taxonomy of Educational Objectives
28

PEMBELAJARAN UNTUK PENGEMBANGAN KOMPETENSI


SECARA INTEGRATIF-HOLISTIK
KOMPETESI
INTI

KOMPET
ENSI
DASAR

1.SIKAP
SPIRITUAL

1.1
1.2

INDIKATOR
KI 1,2 (Dampak
Pembelajaranterukurindicative)

2.2

PENGETAHUAN
4.
KETERAMPILAN
(Penggunaan
pengetahuan)

3.1
3.2

STRATEGI
PEMBELAJARA
N

1.1.1/1.2.1/2.1.
1./2.2.1 sbg
dampak
pengiring dari
3.1.1/4.1.1/3.2.
1/
4.2.1

2.SIKAP SOSIAL 2.1

3.

INDIKATOR
KI 3, 4
(Dampak
Pengiringternilai
-guiding)

3.1.1
3.2.1

4.1
4.2
4.1.1
4.2.1

1. Mengamati
2. Menanya
3. Mengeksplo
rasi
4. Menalar
5. Mengomuni
kasikan

29

KI 3.Memahami pengetahuan faktual dan


konseptual dengan cara mengamati dan mencoba
[mendengar, melihat, membaca] serta menanya
berdasarkan rasa ingin tahu secara kritis tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya,
dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,

KI 1: Menerima,
menghargai, dan
menjalankan
ajaran agama
yang dianutnya

sekolah, dan tempat bermain.

KI-4 Menyajikan pengetahuan faktual dan


konseptual dalam bahasa yang jelas, logis, dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam
gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan perilaku
anak beriman dan berakhlak mulia.

KI 2:Memiliki
perilaku jujur,
disiplin,
tanggung
jawab, santun,
peduli, percaya
diri, dan cinta
tanah air dalam
berinteraksi
dengan
keluarga,
teman,
tetangga, dan
guru.

(Udin : 2013)

30

30

KI 3.Memahami pengetahuan faktual dan


konseptual dengan cara mengamati dan mencoba
[mendengar, melihat, membaca] serta menanya
berdasarkan rasa ingin tahu secara kritis tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya,
dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,

KI 1: Menerima,
menghargai, dan
menjalankan
ajaran agama
yang dianutnya

KI 2:Memiliki
R
perilaku jujur,
U
T
disiplin,
K
U
sekolah, dan tempat bermain
.
tanggung
R
T
S
jawab, santun,
R
peduli, percaya
TE
N
diri, dan cinta
A
D
tanah air dalam
A
K
berinteraksi
MU
dengan
P Menyajikan pengetahuan faktual dan
KI-4
A
T MANDIRI
konseptual
bahasa
yang jelas, logis,MANDIRI
dan
keluarga,
A
MANDIRI
MANDIRI
T sistematis,dalam
dalam karya yang estetis dalam
teman,
gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
tetangga, dan
dalam tindakan yang mencerminkan perilaku
guru.
anak beriman dan berakhlak mulia.

(Udin : 2013)

31

31

PENILAIAN OTENTIK

32

KERANGKA DASAR PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN OTENTIK


(Gulikers, Bastiaen, dan Kirchner:2004)
AUTHENTI
C
ASSESSME
NT

AUTHENTIC
INSTRUCTI
ON
PERCEPTION
OF
AUTHENTICIT
YY

Internal
processes
within
student

Authentic
learning

Tranfer

Success

Authentic
Achievemen
t
33

Basic concepts:
authentic instruction (pembelajaran autentik)
authentic learning (proses belajar autentik)
authentic assessment (penilaian autentik)
authentic achievement (capaian belajar autentik)
authentic competency-based assessment (penilaian
berbasis kompetensi autentik)
Consequential validity (construct validity and
impact on student learning) (kesahihan berdampak nyata terhadap
belajar anak)
Gullikers, J.T.M., Bastiaens, T.J., Kirschner, P.A. (2004) A Five

Dimensional Framework fo Authentic Assessment, ETR&D, Vol


52, No.3,2004

34

What is it authenticity?
Essential elements:
Performance (tampilan prilaku)
realistic value of the task (nilai tugas riil)
cognitive demand-the thinking required
in criterion situation (tuntutan berpikir kontekstual)
degree of resemblance to the criterion
situation (tingkat kemiripan yang tinggi)
authentic task- a task that resembles
the criterion tasks with respect to the integration
of knowledge, skills, and attitudes (mencerminkan
keterpaduan pengetahuan, keterampilan, dan sikap)

35

THE MARZANOS NEW TAXONOMY (2007)

Self-System (SistemDiri/Pribadi)
Kepercayaan ttg
pentingnya
pengetahuan

Kepercayaan diri
terhadap kemampuan
menangani sesuatu

Perasaan terkait
pengetahuan

Metacognitive-System (Sistem Metakognisi)


Memperjelas
Memantau
tujuan belajar penerapan
pengetahuan

Memantau
kejelasan

Memantau
kecermatan

Cognitive-System (Sistem Berpikir)


Pengungkapa
n
pengetahuan

Pemahaman

Analisisi/pengu
raian

Penggunaan
pengetahuan

Knowledge-Domain (Ranah Pengetahuan)


Informasi/fakt
a

Prosedur Mental

Prosedur
Jasmaniah/Fis
Olahan dari Marzano RJ. and Kendal (2007) The New Taxonom
(Winataputra:2014)
ik

36

THE MARZANOS NEW TAXONOMY (2007)Self-System (SistemDiri/Pribadi)


Kepercayaan
ttg
pentingnya
pengetahuan

Kepercayaan diri
terhadap
kemampuan
menangani sesuatu

Perasaan
terkait
pengetahuan

Metacognitive-System (Sistem
Metakognisi)
Memperjel
as tujuan
belajar

Memantau
penerapan
pengetahu
an

Memantau
kejelasan

Memantau
kecermata
n
METACOGNITIVE
YSTEM

Cognitive-System (Sistem Berpikir)


Pengungka
pan
pengetahu
an

Pemahama
n

Analisisi/pe
nguraian

Penggunaa
n
pengetahu
an

Knowledge-Domain (Ranah
Pengetahuan)
Informasi/f
akta

Prosedur Men tal

Prosedur
Jasmaniah/
Fisik

SELFSYSTEM

COGNITIVE
SYSTEM

KnowledgeDomain

Olahan dari Marzano RJ. and Kendal (2007) The New Taxonom -Olahan Winataputra:2014)

37

6
KETENTUAN PENILAIAN:
PERMENDIKBUD 104/2014

38

Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik adalah


proses pengumpulan informasi/bukti tentang
capaian pembelajaran peserta didik dalam
kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial,
kompetensi pengetahuan, dan kompetensi
keterampilan yang dilakukan secara
terencana dan sistematis, selama dan setelah
proses pembelajaran; ( Pasal 1.1. Permendikbud
104/2014)

39

Penilaian Autentik adalah bentuk penilaian yang


menghendaki peserta didik menampilkan sikap,
menggunakan pengetahuan dan keterampilan
yang diperoleh dari pembelajaran dalam
melakukan tugas pada situasi yang
sesungguhnya; (Pasal1.2.Permendikbud 104/2014)

40

Ketuntasan Belajar merupakan tingkat minimal


pencapaian kompetensi sikap, pengetahuan,
dan keterampilan meliputi ketuntasan
penguasaan substansi dan ketuntasan belajar
dalam konteks kurun waktu belajar; (Pasal 1.3.
Permendikbud 104/2014)

41

Pasal 2
(1)Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dilaksanakan
dalam bentuk penilaian Autentik dan non-autentik.
(2) Penilaian Autentik sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) merupakan pendekatan utama dalam Penilaian
Hasil Belajar oleh Pendidik.
(3) Bentuk penilaian Autentik sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) mencakup penilaian berdasarkan
pengamatan, tugas ke lapangan, portofolio, projek,
produk, jurnal, kerja laboratorium, dan unjuk kerja,
serta penilaian diri. (Pemendikbud 104/2014)
42

(4) Penilaian Diri sebagaimana dimaksud pada ayat (3)


merupakan teknik penilaian sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang dilakukan sendiri oleh peserta didik
secara reflektif.
(5) Bentuk penilaian non-autentik sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) mencakup tes, ulangan, dan ujian.
(6) Pendidik dapat menggunakan penilaian teman sebaya
untuk memperkuat Penilaian Autentik dan non-autentik
sebagaimana dimaksud pada ayat (1). (Pasal 2 Permendikbud
104/2014)

43

Pasal 3
(1)Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik berfungsi untuk memantau
kemajuan belajar, memantau hasil belajar, dan mendeteksi
kebutuhan perbaikan hasil belajar peserta didik secara
berkesinambungan.
(2) Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilaksanakan untuk memenuhi fungsi formatif dan
sumatif dalam penilaian.
(3) Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik memiliki tujuan untuk:
a. mengetahui tingkat penguasaan kompetensi;
b. menetapkan ketuntasan penguasaan kompetensi;
c. menetapkan program perbaikan atau pengayaan berdasarkan
tingkat penguasaan kompetensi; dan
d. memperbaiki proses pembelajaran.
44

Pasal 4
(1) Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik diterapkan berdasarkan
prinsip umum dan prinsip khusus.
(2) Prinsip umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku
untuk semua bentuk penilaian.
(3) Prinsip umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
sahih, objektif, adil, terpadu, terbuka, holistik dan
berkesinambungan, sistematis, akuntabel, dan edukatif.
(4) Prinsip khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku
untuk masing-masing bentuk penilaian.
(5) Prinsip khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
mengacu kepada karakteristik pendekatan, model, dan instrumen
yang digunakan.

45

(6) Prinsip khusus untuk Penilaian Autentik meliputi:


a. materi penilaian dikembangkan dari kurikulum;
b. bersifat lintas muatan atau mata pelajaran;
c. berkaitan dengan kemampuan peserta didik;
d. berbasis kinerja peserta didik;
e. memotivasi belajar peserta didik;
f. menekankan pada kegiatan dan pengalaman belajar peserta didik;
g. memberi kebebasan peserta didik untuk mengkonstruksi responnya;
h. menekankan keterpaduan sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
i. mengembangkan kemampuan berpikir divergen;
j. menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pembelajaran;
k. menghendaki balikan yang segera dan terus menerus;
l. menekankan konteks yang mencerminkan dunia nyata;
m. terkait dengan dunia kerja;
n. menggunakan data yang diperoleh langsung dari dunia nyata; dan
o. menggunakan berbagai cara dan instrumen;
(7) Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik menggunakan acuan kriteria.
(8) Acuan kriteria sebagaimana dimaksud pada ayat (7) merupakan penilaian
kemajuan peserta didik dibandingkan dengan kriteria capaian kompetensi
yang ditetapkan.
46

Pasal 5
(1) Lingkup Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik mencakup kompetensi sikap spiritual,
kompetensi sikap sosial, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan.
(2) Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik terhadap kompetensi sikap spiritual dan
kompetensi sikap sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi tingkatan sikap:
menerima, menanggapi, menghargai, menghayati, dan mengamalkan nilai spiritual dan nilai
sosial.
(3) Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik terhadap kompetensi pengetahuan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi tingkatan kemampuan mengetahui, memahami,
menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan faktual, pengetahuan konseptual,
pengetahuan prosedural, dan pengetahuan metakognitif.
(4) Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik terhadap kompetensi keterampilan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencakup keterampilan abstrak dan keterampilan
konkrit.
(5) Keterampilan abstrak sebagaimana dimaksud pada ayat (4) merupakan kemampuan
belajar yang meliputi: mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/mencoba,
menalar/mengasosiasi, dan mengomunikasikan
(6) Keterampilan konkrit sebagaimana dimaksud pada ayat (4) merupakan kemampuan belajar
yang meliputi: meniru, melakukan, menguraikan, merangkai, memodifikasi, dan mencipta.
(7) Sasaran penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (4) digunakan sesuai dengan
karakteristik muatan pembelajaran.
47

Pasal 6
(1) Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dilakukan terhadap penguasaan tingkat
kompetensi sebagai capaian pembelajaran.
(2) Tingkat kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan batas
minimal pencapaian kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan
kompetensi keterampilan.
(3) Kompetensi sikap sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dinyatakan dalam
deskripsi kualitas berdasarkan modus.
(4) Kompetensi pengetahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) untuk
kemampuan berpikir pada berbagai tingkat pengetahuan dinyatakan dalam
predikat berdasarkan skor rerata.
(5) Kompetensi keterampilan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dinyatakan
dalam deskripsi kemahiran berdasarkan rerata dari capaian optimum.
(6) Penguasaan tingkat kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dinyatakan dalam bentuk deskripsi kemampuan dan/atau skor yang
dipersyaratkan pada tingkat tertentu.
(7) Khusus untuk SD/MI Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik terhadap
kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan
dinyatakan dalam bentuk deskripsi.
48

Pasal 7
(1) Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik untuk kompetensi sikap, kompetensi
pengetahuan, dan kompetensi keterampilan menggunakan skala penilaian.
(2) Skala penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk kompetensi
sikap menggunakan rentang predikat Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C),
dan Kurang (K).
(3) Skala penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk kompetensi
pengetahuan dan kompetensi keterampilan menggunakan rentang angka dan
huruf 4,00 (A) - 1,00 (D) dengan rincian sebagai berikut:
a. 3,85 - 4,00 dengan huruf A;
b. 3,51 - 3,84 dengan huruf A-;
c. 3,18 - 3,50 dengan huruf B+;
d. 2,85 - 3,17 dengan huruf B;
e. 2,51 - 2,84 dengan huruf B-;
f. 2,18 - 2,50 dengan huruf C+;
g. 1,85 - 2,17 dengan huruf C;
h. 1,51 - 1,84 dengan huruf C-;
i. 1,18 - 1,50 dengan huruf D+; dan
j. 1,00 - 1,17 dengan huruf D.
49

Pasal 8
(1) Ketuntasan belajar merupakan tingkat minimal pencapaian kompetensi
sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan meliputi:
a. ketuntasan penguasaan substansi; dan
b. ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar.
(2) Ketuntasan penguasaan substansi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a merupakan ketuntasan belajar peserta didik untuk setiap kompetensi
dasar yang ditetapkan.
(3) Ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri atas ketuntasan belajar dalam:
a. setiap semester; dan
b. setiap tahun pelajaran.
(4) Ketuntasan belajar dalam setiap semester sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) huruf a merupakan keberhasilan peserta didik menguasai kompetensi
dari setiap muatan pembelajaran dalam satu semester.
(5) Ketuntasan belajar dalam setiap tahun pelajaran sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) huruf b merupakan keberhasilan peserta didik menguasai
kompetensi dari setiap muatan pembelajaran pada semester ganjil dan genap
dalam satu tahun pelajaran untuk menentukan kenaikan kelas.
50

Pasal 9
(1) Modus untuk ketuntasan kompetensi sikap
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (3) ditetapkan
dengan predikat Baik.
(2) Skor rerata untuk ketuntasan kompetensi pengetahuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (4) ditetapkan
paling kecil 2,67.
(3) Capaian optimum untuk ketuntasan kompetensi
keterampilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat
(5) ditetapkan paling kecil 2,67.

51

Pasal 10
(1) Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dilaksanakan
dengan menggunakan instrumen penilaian.
(2) Instrumen penilaian sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) untuk kompetensi pengetahuan paling sedikit
memuat komponen materi, konstruksi, dan bahasa.
(3) Instrumen penilaian sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) untuk kompetensi keterampilan paling sedikit
memuat komponen materi dan konstruksi.
(4) Instrumen penilaian sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) untuk kompetensi sikap paling sedikit memuat
materi.

52

Pasal 11
(1) Pelaporan hasil belajar dilakukan oleh Pendidik.
(2) Pelaporan hasil belajar oleh Pendidik sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diberikan dalam bentuk laporan hasil semua bentuk
penilaian.
(3) Pelaporan hasil belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan hasil pengolahan oleh Pendidik dengan menggunakan
kriteria sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (3), ayat (4), dan
ayat (5).
(4) Pelaporan hasil belajar oleh Pendidik sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) digunakan oleh Satuan Pendidikan untuk mengisi
Rapor.
(5) Rapor sebagaimana dimaksud pada ayat (4) berisi laporan
capaian hasil belajar dalam bentuk angka dan deskripsi.
(6) Khusus untuk SD/MI Rapor sebagaimana dimaksud pada
Khusus untuk SD/MI Rapor sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
berisi laporan capaian hasil belajar dalam bentuk deskripsi.
53

Pasal 12
(1) Hasil belajar yang diperoleh dari penilaian oleh Pendidik
digunakan untuk menentukan promosi peserta didik.
(2) Promosi peserta didik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
untuk:
a. SD/MI menggunakan prinsip kenaikan kelas otomatis; dan
b. SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK menggunakan prinsip
kenaikan kelas berdasarkan kriteria.
(3) Kriteria sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b ditetapkan
berdasarkan ketuntasan kompetensi pengetahuan, keterampilan,
dan/atau sikap.
(4) Peserta didik SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK dinyatakan
tidak naik kelas apabila hasil belajar dari paling sedikit 3 (tiga) mata
pelajaran pada kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan/atau
sikap belum tuntas/belum baik.
54

Prinsip khusus dalam Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik berisikan


prinsip-prinsip Penilaian Autentik sebagai berikut.
1. Materi penilaian dikembangkan dari kurikulum.
2. Bersifat lintas muatan atau mata pelajaran.
3. Berkaitan dengan kemampuan peserta didik.
4. Berbasis kinerja peserta didik.
5. Memotivasi belajar peserta didik.
6. Menekankan pada kegiatan dan pengalaman belajar peserta didik.
7. Memberi kebebasan peserta didik untuk mengkonstruksi responnya.
8. Menekankan keterpaduan sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
9. Mengembangkan kemampuan berpikir divergen.
10. Menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pembelajaran.
11. Menghendaki balikan yang segera dan terus menerus.
12. Menekankan konteks yang mencerminkan dunia nyata.
13. Terkait dengan dunia kerja.
14. Menggunakan data yang diperoleh langsung dari dunia nyata.
15. Menggunakan berbagai cara dan instrumen. (Lampiran Permendikbud
104/2014)
55

No.

Tingkat Kompetensi

1.
2.

Tingkat 0
Tingkat 1

3.

Tingkat 2

4.

Tingkat 3

5.

Tingkat 4

6.
7.

Tingkat 4A
Tingkat 5

8.

Tingkat 6

Tingkat Kelas
TK/RA
Kelas I SD/MI/SDLB/PAKET A
Kelas II SD/MI/SDLB/PAKET A
Kelas III SD/MI/SDLB/PAKET A
Kelas IV SD/MI/SDLB/PAKET A
Kelas V SD/MI/SDLB/PAKET A
Kelas VI SD/MI/SDLB/PAKET A
Kelas VII SMP/MTs/SMPLB/PAKET B
Kelas VIII SMP/MTs/SMPLB/PAKET B
Kelas IX SMP/MTs/SMPLB/ PAKET B
Kelas X SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/
PAKET
C/PAKET C KEJURUAN
Kelas XI SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/
PAKET C/PAKET C KEJURUAN
Kelas XII SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/
PAKET C/PAKET C KEJURUAN
56

Nilai ketuntasan kompetensi sikap dituangkan dalam bentuk


predikat, yakni predikat Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C),
dan Kurang (K) sebagaimana tertera pada tabel berikut.

Nilai Ketuntasan Sikap


(Predikat)
Sangat Baik (SB)
Baik (B)
Cukup (C)
Kurang (K)
Ketuntasan Belajar untuk sikap (KD pada KI-1 dan
KI-2) ditetapkan dengan predikat Baik (B).

57

Nilai ketuntasan kompetensi pengetahuan dan keterampilan dituangkan dalam


bentuk angka dan huruf, yakni 4,00 1,00 untuk angka yang ekuivalen dengan
huruf A sampai dengan D sebagaimana tertera pada tabel berikut.
Nilai Ketuntasan

Pengetahuan dan Keterampilan


Rentang Angka Huruf
3,85 4,00
A
3,51 3,84
A3,18 3,50
B+
2,85 3,17
B
2,51 2,84
B2,18 2,50
C+
1,85 2,17
C
1,51 1,84
C1,18 1,50
D+
1,00 1,17
D
Ketuntasan Belajar untuk pengetahuan ditetapkan dengan skor rerata 2,67 untuk
keterampilan ditetapkan dengan capaian optimum 2,67.
Khusus untuk SD/MI ketuntasan sikap, pengetahuan dan keterampilan
ditetapkan dalam bentuk deskripsi yang didasarkan pada modus, skor rerata dan
capaian optimum.

58

TERIMA KASIH

59

Você também pode gostar