Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
BAB I
KONSEP DASAR MEDIS
A. Pengertian
DHF (Dengue Haemorhagic Fever) atau DBD (Demam Berdarah Dengue) adalah
suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang masuk ke dalam tubuh melalui
gigitan nyamuk Aedes Aegypti.
B. Etiologi
Virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti.
C. Patofisiologi
Setelah virus dengue masuk ke dalam tubuh, pasien akan mengalami keluhan dan
gejala karena viremia, seperti demam, sakit kepala, mual, nyeri otot, pegal seluruh
badan, hiperemi ditenggorokan, timbulnya ruam dan kelainan yang mungkin muncul
pada system retikuloendotelial seperti pembesaran kelenjar-kelenjar getah bening, hati
dan limpa. Ruam pada DHF disebabkan karena kongesti pembuluh darah dibawah kulit.
Fenomena
patofisiologi
utama
yang
menentukan
berat
penyakit
dan
PATHWAY
Virus Dengue
Stimulus sel makrofag untuk
pirogen andogen
Masuk ke hipotalamus
Mengacaukan termoregulasi
Hiperpireksia
HIPERTERMI
pelepasan anvilaktosin C3a & C5a
Melepaskan histamin yang bersifat vasoaktif
Hospitalisasi
Perubahan status
informasi
kesehatan
inadekuat
Aidosis
metabolik
RESIKO SYOK
ANSIETAS
DEFISIENSI PENGETAHUAN
Hematokrit
Suplai O2 ke jaringan tidak adekuat
{ hipoksia jaringan }
Mobilitas usus
Metabolisme anaerob
NYERI
Anoreksia
Dehidrasi
KEKURANGAN VOLUME CAIRAN
Intake nutrisi berkurang
KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI KERANG DARI KEBUTUHAN TUBUH
Energi
Kelemahan , Aktivitas terbatas
INTOLERANSI AKTIVITAS
D. Manifestasi klinis
Demam tinggi selama 5-7 hari
Perdarahan terutama perdarahan di bawah kulit
Anoreksia, mual dan muntah, diare, konstipasi
Sakit kepala
Tanda-tanda renjatan (sianosis, kulit lembab dan dingin, tekanan darah menurun,
gelisah, nadi cepat dan lemah)
Hematuria, melena, epistaksis, hematemesis
Pembesaran hati, limpa, dan kelenjar geteh bening.
E. Klasifikasi DBD
Derajat I
: Demam, uji torniqet positif, trombositopeni dan hemokonsentrasi
Derajat II
: Perdarahan spontan di kulit
Derajat III
: Kegagalan sirkulasi (nadi cepat dan lemah, hipotensi, kulit dingin
lembab, gelisah)
Derajat IV : Renjatan berat (denyut nadi dan tekanan darah tidak dapat diukur)
F. Pemeriksaan Penunjang
Darah
1. Trombosit menurun.
2. HB meningkat lebih 20 %
3. HT meningkat lebih 20 %
4. Leukosit menurun pada hari ke 2 dan ke 3
5. Protein darah rendah
6. Ureum PH bisa meningkat
7. NA dan CL rendah
Serology : HI (hemaglutination inhibition test).
1. Rontgen thorax : Efusi pleura.
2. Uji test tourniket (+)
G. Penatalaksanaan Terapeutik
Tirah baring
Pemberian makanan lunak
Pemberian cairan melalui infuse
Pemberian cairan intra vena (biasanya ringer lactat, nacl) ringer lactate
merupakan cairan intra vena yang paling sering digunakan , mengandung Na + 130
mEq/liter , K+ 4 mEq/liter, korekter basa 28 mEq/liter , Cl 109 mEq/liter dan Ca = 3
mEq/liter.
Pemberian obat-obatan : antibiotic, antipiretik
Anti konvulsi jika terjadi kejang
Rum: 41
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan
tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat)
perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).
Al -Qashash:77
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan)
negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi
dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik,
kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.
demam
itu
menjauhkan
setiap
orang
mukmin
dari
api
neraka.
(HR. Al-Bazzar, dishohihkan Syeikh Albani dalam kitab Silsilah al Hadiits ash Shohihah
no. 1821).
Janganlah kamu mencaci-maki penyakit demam, kerana sesungguhnya (dengan
penyakit itu) Allah akan menghapuskan dosa-dosa anak Adam sebagaimana tungku api
menghilangkan kotoran-kotoran besi. (HR. Muslim no. 2575).
Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya, melainkan Allah
akan mengugurkan bersamanya dosa-dosanya seperti pohon yang mengugurkan daundaunnya. (HR. Bukhari no. 5660 dan Muslim no. 2571).
Tidaklah seseorang muslim ditimpa keletihan, penyakit, kesusahan, kesedihan,
gangguan, kegundah-gulanan hingga duri yang menusuknya, melainkan Allah akan
menghapuskan
sebagian
dari
kesalahan-kesalahannya.
akan
dihapuskan
dengan
dosa-dosanya.
BAB II
KONSEP DASAR KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. Biodata / Identitas
DHF dapat menyerang dewasa atau anak-anak terutama anak berumur < 15
tahun. Endemik didaerah Asia tropik.
2. Keluhan Utama : Panas / demam.
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Demam mendadak selama 2-7 hari dan kemudian demam turun dengan tandatanda lemah, ujung-ujung jari, telinga dan hidung teraba dingin dan lembab.
Demam disertai lemah, nafsu makan berkurang, muntah, nyeri pada anggota
badan, punggung, sendi, kepala dan perut, nyeri ulu hati, konstipasi atau diare.
4. Riwayat Penyakit Dahulu
Ada kemungkinan anak yang telah terjangkau penyakit DHF bisa berulang DHF
lagi, Tetapi penyakit ini tidak ada hubungannya dengan penyakit yang pernah diderita
dahulu.
5. Riwayat Penyakit Keluarga
Penyakit DHF bisa dibawa oleh nyamuk jadi jika dalam satu keluarga ada yang
menderita penyakit ini kemungkinan tertular itu besar.
6. Riwayat Kesehatan Keluarga
Daerah atau tempat yang sering dijadikan tempat nyamuk ini adalah lingkungan
yang kurang pencahayaan dan sinar matahari, banyak genangan air, vas and ban
bekas.
7. Riwayat Tumbuh Kembang Anak : Sesuai dengan tumbuh kembang klien.
8. ADL
o Nutrisi
: Dapat menjadi mual, muntah, anoreksia.
o Aktifitas
: Lebih banyak berdiam di rumah selama musim hujan dapat terjadi
nyeri otot dan sendi, pegal-pegal pada seluruh tubuh, menurunnya aktifitas bermain.
o Istirahat tidur : Dapat terganggu karena panas, sakit kepala dan nyeri.
o Eliminasi alvi : Dapat terjadi diare/ konstipasi, melena.
o Personal hygiene
: Pegal-pegal
pada
seluruh
tubuh
saat
panas
dapat meningkatkan ketergantungan kebutuhan perawatan diri.
9. Pemeriksaan
Keadaan umum
Suhu tubuh tinggi (39,4 41,1 0C), menggigit hipotensi,nadi cepat dan lemah.
Kulit
Tampak bintik merah (petekil), hematom, ekimosit.
Kepala
Mukosa mulut kering, perdarahan gusi, lidah kotor (kadang).
Dada
Nyeri tekan epigastrik, nafas cepat dan sering berat.
Abdomen
Pada palpasi teraba pembesaran hati dan limfe pada keadaan dehidrasi turgor kulit
menurun.
Anus dan genetalia
Dapat terganggu karena diare/ konstipasi.
Ekstrimitas atas dan bawah
Ekstrimitas dingin, sianosis.
10. Pemeriksaan Penunjang
Pada pemeriksaan darah pasien DHF akan di jumpai:
o Hb dan PCV meningkat (20%).
o Trombositopenia (100.000/ml).
o Leukopenia (mungkin normal atau leukositosis).
o Ig.D.dengue positif.
o Hasil pemeriksaan kimia darah menunjukan: hipoprotinemia, hipokloremia, dan
hiponatremia.
o Urium dan PH darah mungkin meningkat.
o Asidosis metabolik: pCO <35-40 mmHg HCO rendah.
o SGOT/SGPT memungkinkan meningkat.
B. Diagnosa keperawatan
a. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi virus.
b. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan volume cairan aktif.
c. Nyeri akut berhubungan dengan proses patologis penyakit.
d.
e.
C. Intervensi keperawatan
a. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi virus.
Tujuan & Kriteria Hasil
Intervensi
Rasional
{ NOC }
{ NIC }
Setelah dilakukan tindakan Fever Treatment :
Observasi tanda-tanda vital
keperawatan selama ... x 24
Tanda-tanda vital merupakan
tiap 3 jam.
jam, pasien akan :
acuan untuk mengetahui
Menunjukkan suhu tubuh
keadaan umum pasien.
dalam rentang normal.
Kompres hangat dapat
TTV normal.
mengembalikan
suhu
Beri kompres hangat pada
normal
memperlancar
bagian lipatan tubuh ( Paha
sirkulasi.
dan aksila ).
Untuk mengetahui adanya
ketidakseimbangan
cairan
tubuh.
Dapat menurunkan demam
Berikan obat anti piretik.
Temperature Regulation
Beri banyak minum ( 1-1,5
liter/hari) sedikit tapi sering
Peningkatan
akan
suhu
tubuh
menyebabkan
perlu
diimbangi
pemberian
cairan
I.V.
Pemberian
cairan
I.V
mengalami
volume
cairan
memenuhi
deficit
untuk
kebutuhan
cairan klien.
c. Nyeri akut berhubungan dengan proses patologis penyakit.
Tujuan & Kriteria Hasil
Intervensi
{ NOC }
{ NIC }
Setelah dilakukan tindakan Pain management
Rasional
faktor-faktor
yangfaktor
tersebut
maka
mempengaruhi
reaksiperawat dapat melakukan
intervensi
yang
sesuai
pasien terhadap nyeri.
dengan masalah klien.
Posisi yang nyaman dan
situasi yang tenang dapat
membuat perasaan yang
Berikan
posisi
yangnyaman pada pasien.
nyaman
dan
ciptakan
Dengan
suasana
suasana ruangan yanggembira pasien dapat
tenang.
sedikit mengalihkan
perhatiannya
Berikan suasana gembira
bagi pasien
terhadap
nyeri.
Obat
analgesik
dapat
Analgetic administration
Berikan analgesik sesuai
tipe dan beratnya nyeri .
d.
metabolisme.
Makanan dengan komposisi
TKTP berfungsi membantu
Nutrition Monitoring
mempercepat
proses
penyembuhan.
Timbang berat badan klien
tiap hari.
Berat badan merupakan
Monitor mual dan muntahsalah
pasien
satu
indicator
e.
mengalami
kekuatan fisiknya.
Keluarga merupakan orang
Libatkan keluarga dalam
terdekat dengan klien
pemenuhan ADL klien
Untuk mencegah terjadinya
Jelaskan pada keluarga
keadaan yang lebih parah
dan
klien
tentang
pentingnya
bedrest
ditempat tidur.
f. Resiko syok berhubungan dengan hipovilemik
Tujuan & Kriteria Hasil
Intervensi
Rasional
{ NOC }
{ NIC }
Setelah dilakukan tindakan Syok prevention
Monitor keadaan umum Memantau kondisi klien
keperawatan selama ... x 24
klien.
selama masa perawatan
jam, pasien akan :
TTV dalam batas normal
terutama
saat
terjadi
Natrium serum, kalium serum,
perdarahan sehingga tanda
kalsium serum, magnesium
pra syok, syok dapat
serum dalam batas normal.
ditangani.
Hematokrit dalam batas
Tanda vital dalam batas
normal
normal
menandakan
Observasi tanda-tanda vital
keadaan umum klien baik
Mengetahui balance cairan
dan elektrolit dalam
Monitor input dan outputKeterlibatan keluarga untuk
pasien
segera
melaporkan
jika
pada
untuk
lanjut
terhadap
perdarahan.
Untuk mengetahui adanya
Syok managemen
Cek
hemoglobin,
asodosis metabolik.
hematokrit, trombosit
Rasional
Mengetahui
orang
mengontrol cemas
klien
dan
memudahkan menentukan
gejala
cemas
TTV normal
Menunjukkan teknik untuk
tua
kecemasan
intervensi selanjutnya.
Untuk
menambah
Jelaskan
prosedur
pengobatan perawatan.
mengurangi
orang tua.
Untuk
informasi
Beri
kesempatan
pada
prosedur/
penjelasan
tindakan
akan dilakukan
memperoleh
yang
lebih
dan
mengurangi stress.
Memberikan penjelasan
tentang
Beri
kecemasan
proses penyakit,
tiapmenjelaskan
yangkemungkinan
terhadapperawatan
tentang
pemberian
intensif
jika
pasien
dan
bagi pasien
yang
optimal
Memberi
kepada
lebih
ketenangan
klien
dengan
Intervensi
{ NIC }
Teaching:
Disease
Rasional
tingkat
pendidikan
klien/
dengan
dapat
mudah
yang
mudah
dimengerti.
Jelaskan semua prosedur
yang akan dilakukan dan
manfaatnya pada klien.
Dengan
mengetahui
prosedur/tindakan
akan
dilakukan
yang
dan
manfaatnya,
Berikan kesempatan padakooperatif
klien/
klien
akan
dan
keluarga
untukkecemasannya menurun.
Mengurangi kecemasan
menanyakan hal-hal yang
dan memotivasi klien untuk
ingin diketahui sehubungan
kooperatif.
dengan
penyakit
yang
diderita klien.
DAFTAR PUSTAKA
Judith M. Wilkinson. & Nancy R. Ahern,(2012), Diagnosa Keperawatan Nanda NIC
NOC, Jakarta, EGC
Nurarif, Amin Huda % Kusuma, Hardhi, (2013), Aplikasi Asuhan Keperawatan NANDA
NIC-NOC, Jakarta, Medi Action Publishing.
Herdman, T. Heather. 2009. Diagnosa Keperawatan Nanda Internasional. EGC. Jakarta
Pasaribu, Syahril. 1992. Penatalaksanaan Demam Berdarah Dengue. Bagian Ilmu
Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara : Medan
Hendrayanto. 2004. Ilmu Penyakait Dalam : jilid 1. Jakarta : FKUI