Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Disusun Oleh :
AMAL MULIA
10.07.0.011
Diajukan Oleh :
AMAL MULIA
10.07.0.011
Disetujui oleh :
Dosen Pembimbing I
Pada Tanggal :
Disusun Oleh :
AMAL MULIA
10.07.0.011
Disetujui Oleh:
Pada Tanggal :
Abstrak
Beton merupakan material konstruksi yang paling sering dipakai dan diminati
karena merupakan bahan dasar yang mudah dibentuk dengan harga yang relatif
murah dibanding dengan konstruksi lainnya. Untuk mendapatkan kuat tekan beton
yang tinggi, maka material penyusun beton harus mempunyai kualitas yang baik.
Kuat Tekan dan Modulus Elastistas beton merupakan parameter utama untuk
menentukan mutu beton. Kuat tekan beton merupakan kemampuan beton tersebut
dalam menahan beban yang dipikulnya. Tolak ukur yang umum dari sifat elastic
suatu bahan adalah Modulus elastisitas beton yang merupakan perbandingan dari
tekanan yang diberikan dengan perubahan bentuk persatuan panjang, sebagai
akibat dari tekanan yang diberikan.
Agregat Kasar dan Agregat halus yang sering digunakan di Batam sebagian
berasal dari daerah Bintan dan Karimun. Untuk mengetahui karakteristik material
dari daerah Bintan dan Karimun dapat dilakukan dengan uji properties dari
material tersebut. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Universitas Riau
Kepulauan Batam dengan membuat benda uji silinder beton ukuran 150 x 300 mm
sebanyak 16 benda uji untuk masing masing daerah dan dilakukan pengujian
umur 28 hari.
Dari hasil penelitian, penggunaan material agregat kasar dan agregat halus
dari daerah Karimun memiliki kualitas lebih baik dibandingkan dengan
penggunaan agregat kasar dan agregat halus dari daerah Bintan. Dari hasil
pengujian didapat kuat tekan beton rata-rata menggunakan material dari daerah
Karimun adalah 34,14 Mpa, sedangkan menggunakan material dari daerah
Bintan adalah 21,43 Mpa. Modulus Elastisitas beton normal (E c)=4700fc.
Sesuai dengan kuat Tekan Rencana fc 30 Mpa, maka Modolus Elastisitas beton
normal (E c) adalah 25.742,96 Mpa. Dari hasil pengujian dilaboratorium,
Modulus Elastisitas (E c) beton rata-rata dari daerah Bintan adalah 10.142,18
Mpa, sedangkan Modulus elastisitas (E c) beton dari daerah Karimun adalah
36.249,65 Mpa.
Kata kunci : Agregat, Uji Properties, Mix Design, Kuat Tekan(fc), Modulus
Elastisitas(E c).
1) Mahasiswa S1 Teknik Sipil, Universitas Riau Kepulaun, Batam.
2) Dosen Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Riau Kepulaun, Batam.
3) Dosen Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Riau Kepulaun, Batam
Abstract
Concrete is a construction material that is most frequently used and often in
great demand because it is a basic ingredient which is formed with a relatively
cheap price. To obtain a high compressive strength of concrete, the concrete
constituent materials must have a good quality. Concrete compressive strength
and modulus of elasticity of concrete is the main parameter to determine the
quality of concrete. Concrete compressive strength of the concrete is the ability to
withstand the burden of assuming. A common yardstick of the elastic properties of
a material is the modulus of elasticity of concrete that comparison of the pressure
exerted by the change in the form of a long unity, as a result of the pressure
exerted.
Coarse and fine aggregates that are often used in Batam, mostly from the
area of Bintan and Karimun. To know the material characteristics of the area of
Bintan and Karimun can be done by testing the properties of the material. This
research was conducted in university laboratories Riau islands of Batam to make
concrete cylinder specimen size of 150 x 300 mm up to 16 samples for each - each
region and testing the age of 28 days.
The results of research, the use of coarse aggregate material and fine
aggregate from the karimun have better quality than the coarse aggregate and
fine aggregate from the area of Bintan. the results obtained from testing the
strength of concrete on average using materials from the area karimun is 34.14
Mpa. while using material from bintan area is 21.43 Mpa. Modulus of elasticity of
normal concrete (Ec)=4700fc with compressive strength plan fc 30 Mpa is
25,742,96 Mpa. From the results of laboratory tests, the modulus of elasticity of
concrete average of bintan area is 10.142,18 MPa. While the modulus of
elasticity of concrete karimun area is 36.249,65 Mpa
Key word : Aggregate, properties test, Mix Design, Compressive Test (fc),
Elasticity test (Ec)
1) Mahasiswa S1 Teknik Sipil, Universitas Riau Kepulaun, Batam.
2) Dosen Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Riau Kepulaun, Batam.
3) Dosen Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Riau Kepulaun, Batam
PENDAHULUAN
2. Apakah
tahan
METODOLOGI PENELITIAN
Adapun metode penelitian yang penulis lakukan adalah dengan melakukan
penelitian langsung di laboratorium Universitas Riau Kepulauan Batam untuk
mendapatkan data-data yang diperlukan dalam Mix Design Beton Fc 30 Mpa
menggunakan agregat kasar dan agregat halus Bintan dan Karimun.
Flow Chart Penelitian
Mulai
Pengujian Bahan Beton
Semen
Agregat Halus
Pengujian:
Berat Jenis Semen
Agragat Kasar
Pengujian :
Analisa Saringan, Kadar
Lumpur, Berat Jenis,
Penyerapan Air
Pengujian:
Analisa Saringan, Kadar
Lumpur, Berat Jenis, SSD
Pasir,
Memenuhi
Syarat
Air
10
A
Pembuatan Sample / Benda Uji
Perawatan
Analisa
Hasil dan
Kesimpulan
Selesai
No
Jenis Semen
Berat Jenis
Semen
SNI
Keterangan
1.
PADANG Type I
3,05 t/m3
3,0-3,20 t/m3
Memenuhi SNI
11
Hasil Pengujian Berat Jenis semen didapat 3,05 t/m3. Berat Jenis semen PPC
berdasarkan SK SNI 15-2531-1991 berkisar antara 3,00 3,20 t/m3.
Hasil Pengujian Agregat Halus
No
Jenis Pengujian
1.
Kandungan Lumpur
Pasir Asli
2.
Kandungan Lumpur
Setelah dicuci
3.
4.
Agerat Halus
BINTAN
13,89 %
Agregat Halus
KARIMUN
13,12 %
SNI
Ket
5%
7,89 %
6,58%
5%
Tidak
Memenuhi
SNI
Tidak
Memenuhi
SNI
Memenuhi
SNI
-
3,52
3,52
( Gradasi No.1) ( Gradasi No.2 )
0,001583Kg/cm3 0,001657Kg/cm3
1,5-3,8
5.
2,457 t/m3
2,426 t/m3
2,4-2,9
t/m3
Memenuhi
SNI
6.
2,538 t/m3
2,538 t/m3
7.
Pemeriksaan SSD
Kondisi Ideal
Kondisi Ideal
2,4-2,9
t/m3
-
Memenuhi
SNI
-
No
Jenis Pengujian
1.
Pemeriksaan
Lumpur Kerikil
Modulus Halus
Kerikil
Pemeriksaan Berat
Satuan Kerikil
Berat Jenis Kerikil
Mutlak
Berat Jenis Kering
Tungku
Berat Jenis SSD
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Persentase
Penyerapan
Agregat Kasar
BINTAN
0,223%
Agregat Kasar
KARIMUN
0,830 %
SNI
Ket
1%
Memenuhi
SNI
Memenuhi
SNI
-
7,71
Ukuran 40 mm
0,0015 Kg/cm3
7,21
Ukuran 40 mm
0,0015 Kg/cm3
5,0-8,0
-
2,56 t/m3
2,52 t/m3
2,4-2,9 t/m3
2,55 t/m3
2,48 t/m3
2,4-2,9 t/m3
2,56 t/m3
2,49 t/m3
2,4-2,9 t/m3
0,09 %
0,64 %
Memenuhi
SNI
Memenuhi
SNI
Memenuhi
SNI
-
12
Dari Pengujian material diatas, dapat dibuat Mix Design beton fc 30 Mpa
dari masing- masing daerah, yaitu daerah Bintan dan dearah Karimun.
Mix Design Beton fc 30 Mpa Menggunakan Material Bintan Berdasarkan
SNI SNI-03-2834-1993
No
1.
2.
3.
4.
5.
Uraian
Kuat Tekan Yang disyaratkan pada umur
....Hari
Deviasi Standart ( S )
Nilai Tambah ( M )= 1,64 * S
Kuat Tekan Yang direncanakan f'cr = f'c
+M
Jenis Semen
Jumlah
30
Satuan
Mpa
7
12
42
Mpa
Mpa
Mpa
Porland Tipe 1
( PADANG )
Alami
Batu Pecah
0,388
0,60
0,388
30 -60 mm
40
190
489,691
316,667
489,69
I
36
64
2,55
2325
1645,31
592,31
1053,00
Ditetapkan
Agr. Halus
( Kg )
592,31
Agr. Kasar
( Kg )
1053,00
Grafik 1
Ditetapkan
Ditetapkan
mm
Kg/m3
Kg/m3
Kg/m3
Kg/m3
%
%
Kg/m3
Kg/m3
Kg/m3
Kg/m3
13
Uraian
Kuat Tekan Yang disyaratkan pada umur
28 Hari
Deviasi Standart ( S )
Nilai Tambah ( M )= 1,64 * S
Kuat Tekan Yang direncanakan f'cr = f'c
+M
Jenis Semen
Jumlah
30
Satuan
Mpa
7
12
42
Mpa
Mpa
Mpa
Porland Tipe 1
( PADANG )
Alami
Batu Pecah
0,40
0,60
0,388
30 -60 mm
40
190
489,69
316,67
489,69
II
29,5
70,5
2,51
2300
1620,31
477,99
1142,32
Ditetapkan
Agr. Halus
( Kg )
477,99
Agr. Kasar
( Kg )
1142,32
Grafik 1
Ditetapkan
Ditetapkan
mm
Kg/m3
Kg/m3
Kg/m3
Kg/m3
%
%
Kg/m3
Kg/m3
Kg/m3
Kg/m3
14
Hubungan
pengaruh nilai
slump
terhadap
kuat
tekan
diperoleh
15
Hubungan
pengaruh nilai
slump
terhadap
kuat
tekan
diperoleh
16
17
No
1.
2.
Bintan
(Mpa)
21,43
10.142,18
Karimun
(Mpa)
34,14
36.249,65
18
Kesimpulan
1. Material penyusun beton seperti agregat kasar dan agregat halus menentukan
kualitas beton yang dihasilkan. Semakin bagus material yang digunakan maka
akan menghasilkan kualitas yang baik. Dan sebaliknya.
No
1.
Pengujian
Bintan
3,05 t/m3
AGREGAT HALUS
a. Pemeriksaan Kandungan Lumpur Pasir Asli
b. Pemeriksaan Kandungan Lumpur Pasir setelah di
cuci
Ket
Ok
13,12%
<5%
No
7,89%
6,58%
<5%
No
3,52
0,001583
3,52
0,001657
1,5-3,8
-
Ok
-
2,457 t/m3
2,426 t/m3
Ok
AGREGAT KASAR
a. Pemeriksaan Kadar Lumpur Kerikil
b. Pemeriksaan Modulus Halus Butiran Kerikil
c. Pemeriksaan Berat Satuan Kaerikil
d. Pemeriksaan Berat Jenis Mutlak Kerikil
e. Pemeriksaan Berat Jenis Kering Tungku Kerikil
f. Pemeriksaan Berat Jenis SSD Kerikil
g. Persentase PenyerapanKerikil
4.
SNI
13,89%
Karimun
SEMEN
2,538 t/m
Kondisi Ideal
2,538 t/m
Kondisi Ideal
Ok
-
0,223%
7,71
0,0015
Kg/cm3
0,830%
7,21
0,0015
Kg/cm3
< 1%
5,0 - 8,0
Ok
Ok
2,56 t/m
2,55 t/m
2,52 t/m
2,48 t/m
Ok
Ok
2,56 t/m
0,09%
2,49 t/m
0,64%
Ok
-
21,43 Mpa
34,14 Mpa
Kuat Tekan
Rencana f'c =
30 Mpa
Bintan = No
Karimun = Ok
36249,65
Mpa
Ec Beton
Normal
=25742,96
Bintan = No
Karimun = Ok
10142,18
Mpa
19
No
1.
2.
3.
Hubungan
Karakteristik Material
Nilai Slump Beton
Agregat Halus
Agregat Kasar
Bintan
(%)
13,88
20,52
36,93
Karimun
(%)
36,81
32,18
39,77
20
DAFTAR PUSTAKA