Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
NAMA PERUSAHAAN
NAMA PEKERJAAN
TAHUN ANGGARAN
ETODA
ELAKSANAAN
PEKERJAAN PERSIAPAN
1
1.00
Ls
1.00
Ls
1.00
Bh
Dewatering
1.00
Ls
1.00
Bh
1.00
Ls
1.00
Ls
158.10
74.25
115.72
30.92
16.50
2050.85
kg
- Bekisting
16.50
16.50
9.00
1062.71
kg
- Bekisting
6.75
9.00
14.11
PEKERJAAN TANAH
1
PEKERJAAN BETON
1
Sloof 20x25
- Beton K225
- Besi Beton Polos
3260.05
kg
- Bekisting
35.28
14.11
21.41
2691.96
kg
1348.16
kg
- Bekisting
88.15
21.41
6.91
1926.20
kg
34.56
6.91
- Beton K200
0.02
7.34
kg
- Bekisting
0.18
0.02
Kolom 13x13
Balok 20x25
- Beton K200
0.72
166.19
kg
- Bekisting
2.52
0.72
0.87
229.97
kg
- Bekisting
4.37
0.87
4.18
1043.65
kg
23.05
4.18
Balok 20x10
- Beton K200
- Besi Beton Polos
10
Balok 13x15
- Beton K200
- Besi Beton Polos
- Bekisting
- Membongkar dan Menyiram Beton
288.73
495.02
5.76
918.13
404.87
61.18
10.73
PEKERJAAN LAIN-LAIN
1
1.00
Set
41.18
1.00
Set
61.18
1325.80
A. PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan Persiapan Meliputi :
1. Pembersihan Lapangan dan Penyiapan Lokasi Pekerjaan
Tahap awal memulai pekerjaan ini, kami melakukan Pembersihkan lokasi kerja dari
segala sesuatu yang memungkinkan akan dapat mengganggu kelancaran pekerjaan
sesuai petunjuk atau persetujan dari Pengawas Lapangan.
2. Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank
Setelah kita kerjakan pembersihan lapangan/lokasi kerja, selanjutnya kita
tentukan/tetapkan letak pagar dengan mengukurnya yang diawasi oleh Pengawas
Lapangan dan memancangkan ke dalam tanah patok-patok yang kuat, kemudian kita
hubungkan dengan papan kayu yang kuat dengan ketebalan minimum 2 cm, yang
sudah diketam rata pada sisi atasnya.
Pemasangan patok kita lakukan dengan jarak 1,50 meter papan bouwplank diperkuat
dengan patok kayu berukuran 5/7 cm atau dolken dari as pagar menurut gambar kerja.
3. Gudang dan Barak Kerja
Sebelum Kita Mengerjakan Pekerjaan Pembersihan Lokasi Pekerjaan, terlebih dahulu
Kami Akam Menyiapkan Gudang dan Barak Kerja Untuk sementara yang dapat berfungsi
sebagai Gudang Kerja yang dipergunakan sebagai tempat menyimpan barang/material,
peralatan maupun dapat digunakan sebagai los kerja bagi tempat tinggal sementara
tenaga kerja.
4. Dewatering
Pekerjaan dewatering dikerjakan agar tidak terjadi rembesan yang mengakibatkan
genangan air pada saat pelaksanaan pekerjaan pengecoran atau pemasangan batu
yang dapat merusak kualitas pekerjaan tersebut
Dewatering dengan menggunakan bahan karung plastik berisi tanah dan diperkuat
dengan memancang kayu agar tidak ambruk sedangkan untuk pengeringan
dilakukan dengan menggunakan pompa air. Pelaksanaan dewatering ini dapat
diselesaikan segera agar menghindari terjadinya perubahan cuaca.
5. Papan Nama Proyek
Setelah itu kita lanjutkan dengan membuat dan memasang papan nama proyek sebagai
informasi kepada masyarakat yang bahwa proyek tersebut sumber dana dari mana,
Dinas yang menangani kegiatan tersebut, kontraktor pelaksana dan jumlah anggaran
untuk pekerjaan tersebut.
Ukuran papan (120 x 90) cm harus dibuat dari papan kayu kelas II atau triplek 12
mm.
Tiang penyangga dan penyokong dibuat dari kayu kelas I ukuran (5x7) cm
Pemasangan papan nama sedemikian rupa sehingga tepi bawah terletak setinggi 2m
dari tanah. Bagian tanah tiang penyangga dan penyokong ditanam, di dalam lubang
penutup sekali. Dipapan nama ditulis sebagai berikut atau sesuai dengan petunjuk
Direksi
C.
1.2
PEKERJAAN BETON
Pekerjaan Beton ini dilaksanakan Pada :
Pondasi Tapak
Setelah Penggalian pondasi Tapak siap dikerjakan, sesuai dengan dimensi dan
ukuran yang ada, maka dapat dilakukan pemasangan tulangan pondasi Tapak,
setelah pemasangan tulangan dapat dilanjutkan dengan pemasangan cetakan atau
bekisting. Kemudian dapat dilakukan pengecoran pondasi dengan menggunakan
perbandingan campuran beton sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah
ditentukan.
Pekerjaan Kolom
Untuk menghindari pembobokan kembali beton sloof, besi tulangan kolom yang
sudah kita rakit sesuai ukurannya masingmasing dan besi angkur sudah terpasang
sesuai letaknya masing-masing sebelum pengecoran sloof. Baru kemudian setelah
pembongkaran bekisting sloof kita pasang bekisting kolom 20/20 cm dan setelah
mendapat persetujuan dari direksi dan konsultan pengawas kita lakukan
pengecoran. Untuk mendapatkan hasil pengecoran bagus, padat dan tidak lengket
pada saat pembukaan bekisting, sebelumnya permukaan bekisting bagian dalam kita
oles dengan minyak bekisting, dan pada saat pengecoran campuran beton kita aduk
dengan baik dan dipadatkan dengan vibrator concrete, maka permukaan beton akan
halus, padat & kokoh.
Pekerjaan Sloof
Pekerjaan ini kita kerjakan setelah pekerjaan pondasi. Besi tulangan untuk sloof
yang sudah kita rakit kita pasang diatas pondasi, diukur level atasnya dengan
menggunakan waterpass (selang timbang air) agar mendapatkan level atasnya sama
dan besi tulangan tersebut kita luruskan hingga pada sudutnya mendapat siku
sesuai yang dibutuhkan. Kemudian kita pasang bekisting/cetakan beton baru setelah
mendapatkan izin/persetujuan dari konsultan pengawas dan direksi kita lakukan
pengecoran.
Pekerjaan Balok
Pembesian dan pengecoran ring balk kita kerjakan setelah ukuran ketinggian
pasangan 1/2 batu bata 1:4 untuk dinding pagar sudah mencapai ukuran yang
ditentukan gambar kerja.
2.2
Konsultan pengawas dapat memeriksa semen yang disimpan dalam gudang pada
setiap waktu sebelum dipergunakan. Kontraktor harus bersedia untuk memberi
bantuan yang dibutuhkan oleh Konsultan pengawas Pekerjaan untuk pengambilan
contoh contoh tersebut,semen yang tidak dapat diterima sesuai pemeriksaan oleh
Konsultan Pengawas, harus tidak dipergunakan / diafkir
Jika semen yang dinyatakan tidak memuaskan tersebut telah dipergunakan untuk
beton, maka Konsultan Pengawas dapat memerintahkan agar beton tersebut
dibongkar dan diganti dengan memakai semen yang telah disetujui atas beban
kontraktor.
a. Pasir Beton harus terdiri dari pasir dengan butir-butir yang bersih dan bebas dari
bahan - bahan organis, Lumpur dan lain sebagainya, serta memenuhi komposisi
butir dan kekerasan seperti yang tercantum dalam NI - 2 PBI 1971.
b. Koral yang digunakan harus bersih dan bermutu baik serta mempunyai gradasi
dan kekerasan sesuai persyaratan yang tercantum dalam NI-2 PBI 1971, koral
yang digunakan ukuran 2/3 cm
c. Semua Baja tulangan beton harus baru. Mutu dan ukuran sesuai dengan
standard Indonesia untuk beton NI-2, PBI - 1971 atau ASTM Designation A-15,
dan harus disetujui oleh Konsultan Pengawas. Bila diperlukan Konsultan
Pengawas berhak meminta kepada kontraktor, surat keterangan tentang
pengujian oleh pabrik dari semua
baja
tulangan
beton
yang
disediakan
dihasilkan
suatu
konstruksi
beton
yang
sesuai
dengan
yang
besi beton
pengawas
c. Besi beton harus dipasang dengan teliti sesuai dengan gambar rencana. Untuk
menempatkan tulangan tetap tepat ditempatnya maka tulangan harus diikat
kuat
besi/cakar ayam perenggang dalam segala hal untuk besi beton yang
horizontal
digunakan penunjang yang tepat, sehingga tidak ada batang yang turun.
harus
d. Jarak bersih terkecil antara batang yang pararel apabila tidak ditentukan dalam
gambar rencana,minimal harus 1,2 kali ukuran terbesar dari agregat kasar dan
harus memberikan kesempatan masuknya alat penggetar beton.
e. Pada dasarnya jumlah luas tulangan harus sesuai dengan gambar rencana dan
perhitungan,apabila dipakai dimensi tulangan yang berbeda dengan gambar,
maka
yang menentukan adalah luas tulangan, dalam hal ini kontraktor diwajibkan
meminta persetujuan terlebih dahulu dari konsultan pengawas.
Selimut Beton
Penempatan besi beton di dalam cetakan tidak boleh menyinggung dinding atau
dasar cetakan,serta harus mempunyai jarak tetap untuk setiap bagian- bagian
konstruksi. Apabila tidak ditentukan di dalam gambar rencana,maka tebal selimut
beton untuk satu sisi pada masing-masing konstruksi adalah sebagai berikut :
a. Sloof
= 4,00 cm
b. Kolom = 3,00 cm
c. Balok
= 2,50 cm
harus
menyediakan
peralatan
dan
perlengkapan
yang
bahan
beton.
Perlengkapan-perlengkapan
tersebut
dan
pembentuk
beton
harus
dicampur
dan
diaduk
dalam
kekentalan dan warna yang merata dalam komposisi dan konsistensi dari
bentuk,dan
dalam
cetakan
harus
betul-betul
teliti
kuat
dan
aman
pada
mencegah
efektif
secara
lekatnya
pembongkaran
beton
pada
cetakan
beton.
cetakan
dan
Penggunaan
kontak
dengan
memudahkan dalam
minyak
besi
cetakan
harus
beton
yang
Pengecoran
a. Beton tidak boleh dicor sebelum semua pekerjaan cetakan, ukuran dan letak
baja tulangan beton sesuai gambar rencana/ pelaksanaan, pemasangan
sparing-sparing nstalasi, penyokong, pengikat dan lain-lainnya selesai
dikerjakan
sebelum pengecoran
dimulai
permukaan permukaan
yang
berhubungan dengan pengecoran harus sudah disetujui oleh
konsultan pengawas.
b. Segera sebelum pengecoran beton dimulai
tempat
pengecoran
beton
(cetakan)
,semua
harus
lepas.
bersih
Permukaan
dibasahi
dengan
merata
permukaan
dari
air
pada
yang
bekisting dengan
yang
akan
dicor
spesifikasi ini.
d.
hati-hati
dengan
teliti
dan
permukaan
Hasil pekerjaan beton yang tidak baik seperti sarang kerikil, permukaan
tidak mengikuti bentuk yang diinginkan, munculnya pembesian pada
permukaan beton, dan lain-lain yang tidak memenuhi syarat, harus
dibongkar kembali sebagian atau seluruhnya menurut perintah Direksi.
Untuk selanjutnya diganti atau diperbaiki segera atas resiko pemborong.
Kemudian pada bagian akhir pekerjaan ini, kita kerjakan pekerjaan akhir/finishing
pekerjaan, pembersihan akhir lokasi pekerjaan dan pelaporan/administrasi serta
dokumentasi akhir sebuah proyek.
Demikianlah metode pelaksanaan kami yang Insya Allah akan kami terapkan dilapangan
nanti apabila kami ditunjukkan sebagai pelaksana pada pekerjaan tersebut.
ABDUL HALIM
Direktur