Você está na página 1de 8

AKUNTANSI PAJAK

PIUTANG
Piutang meliputi semua klaim dalam bentuk uang terhadap pihak lainnya, termasuk
individu, perusahaan atau organisasi lainnya Seomarso berpendapat, bahwa
Piutang merupakan kebiasaan bagi perusahaan untuk memberikan kelonggarankelonggaran

kepada

para

pelanggan

pada

waktu

melakukan

penjualan.

Kelonggaran-kelonggaran yang diberikan biasanya dalam bentuk mempernolehkan


para pelanggan tersebut membayar kemudian atas penjualan barang atau jasa
yang dilakukan (Soemarso, 2004 : 338).Sedangkan menurut buku Akuntansi
Perpajakan Sukrisno Agoes dan Estralita Trisnawati, Piutang adalah hak perusahaan
kepada pihak lain yang akan diterima dalam bentuk kas. Pajak pada dasarnya
merupakan iuran umum untuk mengisi kas negara/daerah yang menurut ketentuan
perundang-undangan bersifat memaksa untuk membiayai pengeluaran umum, dan
kepada pembayar pajak tidak diberikan imbalan secara langsung. Setiap perusahan
memiliki kegiatan oprasional usaha. Kegiatan pajak piutang peraturan pajak piutang
harus

di

patuhi

ketetapanny

perbankan.Syarat-syarat

karena

pendirian

di

perkuat

perusahaan

undang-undang

salah

satunya

keuangan

yaitu

syariat

pendidikan . Bidang usaha. Tatacara pendirian, Syarat izin usaha. Dan pajak piutang
itu seperti ketetapan yg harus di patuhi oleh si pembuat perjanjian karena memiliki
undang2.

Definisi Piutang Pajak PIUTANG 1. Definisi Piutang Piutang dagang merupakan jumlah
yang terutang oleh pembeli yang timbul karena penjualan kepadanya barang dagangan atau jasa
atau aktiva lainnya yang dilakukan secara kredit. Piutang dagang biasanya berupa suatu tagihan
kepada pembeli yang tidak disertai dengan dokumen yang mempunyai kekuatan hokum yang
dapt memaksa debitur untuk melakukan pembayaran. Oleh karena itu piutang ini sangatt riskan
terhadap kemungkinan tidak terbayar dikarenakan berbagai hal. Oleh karenanya dalam
melakukan penjualan secara kredit perusahaan harus yang harus dilakukan antara lain: 1.
Character, karakter merupakan sifat dasar atau tabiat dari seseorang yang sangat menentukan
pola piker dan pola tindakannya. Karakter pelanggan yang akan melakukan pembelian kredit
harus betul betul dijadikan referensi. 2. Criterion, criteria lebih sebagai
ukuran/skala/golongan pelanggan apakah dia termasuk pelanggan tetap atau bukan, apakah dia
termasuk pelanggan kecil, menengah atau besar. Termasuk apakah perusahaan pelanggan dalam
keadaan sehat atau tidak.

6. 6 3. Commitment, komitmen menyangkut tanggungjawab seseorang terhadap setiap apa


yang telah disepakati, pernah tidaknya seorang pelanggan mengingkari suatu kesepakatan
merupakan ukuran penting tingkat komitmen pelanggan yang bersangkutan. 4. Credibility,
kredibilitas menunjukkkan tingkat kepercayaan terhadap seseorang. Kepercayaan ini dapat
terbentuk dari pengetahuan tentang Capital (modal) dan Capacity (kemampuan) pelanggan untuk
memenuhi kewajibannya 5. Credit amount, pemberian kredit kepada seorang pelanggan perlu
ditetapkan batas maksimumnya, pemberian kredit kepadanya tidak diperbolehkan melebihi batas
maksimumnya yang dihitung dengan memperhatikan keempat karakteristik sebelumnya. 2.
Klasifikasi Piutang Tagihan bisa timbul dari berbagai macam sumber, tetapi jumlah yang terbesar
biasanya timbul dari penjualan barang atau jasa. Tagihan-tagihan yang dimiliki perusahaan dapat
dibaagi dalam dua kelompok yaitu : 1. Tagihan-tagihan yang tidak didukung dengan janji tertulis
disebut piutang. 2. Tagihan-tagihan yang didukung dengan janji tertulis disebut piutang wesel.
Piutang diklasifikasikan lagi dalam beberapa judul sebagai berikut : - Piutang dagang (usaha)
Piutang Usaha terjadi karena adanya pemberian kredit pada transaksi penjualan dari penjual pada
konsumen. Piutang dapat dicatat jika barang telah diserahkan. Terhadap piutang yang diragukan
tingkat kolektabilitasnya, perusahaan dapat menghapuskan dan membebankannya pada cadangan
dimaksud. Meskipun demikian, ketentuan pajak tidak memperkenankan pada cadangan
penghapusan tersebut. Ketentuan pajak lebih melihat realitas dan memberlakukan metode
penghapusan langsung (direct written off).
Adapun syarat-syarat penghapusan piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih
menurut UU PPh Nomor 36 Tahun 2008 Pasal 6 ayat (1) huruf (h) adalah sebagai
berikut (h.) piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih dengan syarat: 1. Telah
dibebankan sebagai biaya dalam laporan laba rugi komersial; 2. Wajib Pajak harus
menyerahkan daftar piutang yang tidak dapat ditagih kepada Direktorat Jenderal
Pajak; dan 3. Telah diserahkan perkara penagihannya kepada Pengadilan Negeri
atau instansi pemerintah yang menangani piutang negara; atau adanya perjanjian
tertulis mengenai penghapusan piutang/pembebasan utang antara kreditur dan
debitur yang bersangkutan; atau telah dipublikasikan dalam penerbitan umum atau
khusus; atau adanya pengakuan dari debitur bahwa utangnya telah dihapuskan
untuk jumlah utang tertentu; 4. syarat sebagaimana dimaksud pada angka 3 tidak
berlaku untuk penghapusan piutang tak tertagih debitur kecil sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf k;yang pelaksanaannya diatur lebih lanjut
dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan; Akan tetapi pembentukan
cadangan/pemupukan dana cadangan untuk jenis usaha tertentu, diperkenankan
membentu

penyisihan

(cadangan)

sesuai

dengan

PMK-81/PMK.03/2009

dan

ketentuan perpajakan UU PPh Nomor 36 Tahun 2008 Pasal 9 ayat (1) huruf (c) yang
berbunyi sebagai berikut; (c.) Pembentukan atau pemupukan dana cadangan,
kecuali: 1. cadangan piutang tak tertagih untuk usaha bank dan badan usaha lain
yang menyalurkan kredit, sewa guna usaha dengan hak opsi, perusahaan
pembiayaan konsumen, dan perusahaan anjak piutang; 2. cadangan untuk usaha
asuransi

termasuk

cadangan

bantuan

sosial

yang

dibentuk

oleh

Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial; 3. cadangan penjaminan untuk Lembaga Penjamin


Simpanan; 4. cadangan biaya reklamasi untuk usaha pertambangan; 5. cadangan
biaya penanaman kembali untuk usaha kehutanan
adangan biaya penutupan dan pemeliharaan tempat pembuangan limbah industri
untuk usaha pengolahan limbah industri, Metode penghapusan piutang uang yang
digunakan : 1. Metode Penghapusan Langsung (Direct Write-off Method) Pada
periode dimana terdapat piutang yang tidak dapat ditagih, maka ada saat itu
dilakukan pencatatan. Jurnal : Biaya piutang yang tidak tertagih xxx Piutang Dagang
xxx

1.

Metode

Penyisihan/Pencadangan

(Allowance

Method)

Piutang

yang

diperkirakan tidak dapat ditagih dicatat melalui ayat jurnal. Jurnal : Biaya piutang
yang tidak tertagih xxx Penyisihan piutang tidak tertagih xxx - Piutang bukan
dagang Piutang juga dapat timbul karena pemberian pinjaman kepada pihak ketiga
dan pegawai, klaim asuransi, restitusi pajak, royalty, dan lain-lain. Piutang dalam
Hubungan Istimewa Piutang dalam hubungan istimewa merupakan saldo tagihan
dari transaksi yang dilakukan dengan pihak dimana perusahaan mempunyai
hubungan istimewa.

Piutang dalam hubungan istimewa dapat timbul karena terjadinya transaksi seperti ;

9. 9 1. Pengeluaran atau pembebanan yang dilakukan oleh WP kepada pihak lain dalam
hubungan istimewa untuk biaya suatu usaha, seperti sewa kantor, asuransi, listrik, dan lain-lain;
penjualan harta tetap seperti mesin di mana pengeluaran atau pembebanan tersebut akan ditagih

lagi kepada pihak tersebut 2. Peminjaman dana 3. Transaksi penyerahan barang atau penyerahan
jas Menurut UU PPh Nomor 36 tahun 2008 pasal 18 ayat 4, (4) Hubungan istimewa sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) sampai dengan ayat (3d), Pasal 9 ayat (1) huruf f, dan Pasal 10 ayat (1)
dianggap ada apabila: 1. Wajib Pajak mempunyai penyertaan modal langsung atau tidak
langsung paling rendah 25% (dua puluh lima persen) pada Wajib Pajak lain; hubungan antara
Wajib Pajak dengan penyertaan paling rendah 25% (dua puluh lima persen) pada dua Wajib
Pajak atau lebih; atau hubungan di antara dua Wajib Pajak atau lebih yang disebut terakhir; 2.
Wajib Pajak menguasai Wajib Pajak lainnya atau dua atau lebih Wajib Pajak berada di bawah
penguasaan yang sama baik langsung maupun tidak langsung; atau 3. terdapat hubungan
keluarga baik sedarah maupun semenda dalam garis keturunan lurus dan/atau ke samping satu
derajat. - Piutang penghasilan. Piutang sangat penting dalam kegiatan penghimpunan bukti untuk
keperluan fiskal. Hal ini dilakukan karena sebaiknya sistem akuntansi dapat menyajikan saldo
piutang kepada pihak yang ada dalam hubungan istimewa dengan maksud untuk
mempermudahkan fiskus dalam mengetahui apakah wajib pajak melakukan penghindaran
pembayaran pajak melalui penetapan harga transfer (transfer pricing)
Adapun keterangan-keterangan yang dibutuhkan dalam pembukuan piutang yaitu ;

10. 10 1. Nama dan alamat lengkap debitur 2. Jumlah Piutang kepada masing-masing debitur 3.
Saat timbul maupun berkurangnya piutang 4. Jenis Piutang 5. Hak Penerimaan bunga 6. Tanggal
Jatuh Tempo piutang 7. Jumlah Piutang yang dapat dihapuskan 8. Keterangan lainnya yang
berkaitang dengan piutang Metode penghapusan secara langsung Metode penghapusan langsung
umumnya di gunakan oleh perusahan yang relative baru berdiri, yang belum mempunyai cukup
data-data historis tentang piutang-piutangnya, atau perusahaan yang sebagian kecil saja dari
penjualannya yang dilakukan secara kredit. Pada perusahaan-perusahaan besar atau perusahaan
yang sebagian besar penjualannya dilakukan secara kredit, yang sudah memiliki data-data
historis tentang piutang-piutangnya, penggunaan metode ini dirasa kurang dapat memberikan
informasi yang tepat bagi pengguna laporan keuangan. Penghapusan secara langsung tidak
memerlukan dilakukannya estimasi kerugian penghapusan piutang pada setiap akhir periode,
pencatatan terhadap piutang yang dihapuskan dilakukan langsung pada saat dinyatakan suatu
piutang harus dihapuskan karena suatu hal. Jurnal yang terkait dengan penghapusan piutang
menurut metode ini antara lain : 1. Jurnal saat dinyatakan suatu piutang harus dihapuskan :
Kerugian Penghapusan Piutang Rp. XXX,00 Piutang dagang Rp. XXX,00 2. Bila suatu piutang
yang telah dihapuskan dinyatakan kembali sebagai piutang yang akan dibayar oleh debiturnya
(piutang diketemukan kembali), maka :

11. 11 a. Bila dinyatakan dapat ditagih kembali pada periode yang sama dengan saat
dihapuskannya (sebelum tutup buku), maka jumlahnya adalah : Piutang dagang Rp XXX,00
Kerugian penghapusan piutang Rp XXX,00 b. Bila dinyatakan dapat ditagih kembali setelah
tutup buku, maka jurnalnya adalah : Piutang dagang Rp XXX,00 Laba dari piutang diketemukan
kembali Rp XXX,00 Metode Penghapusan Tidak Langsung Metode ini lebih sesuai digunakan
oleh perusahaan-perusahaan besar atau yang sebagian besar penjualannya dilakukan secara
kredit, yang mempunyai data-data historis tentang piutangnya. Pemakaian metode ini
mengharuskan dilakukannya estimasi pada setiap akhir periode akuntansi terhadap kemungkinan
piutang-piutang yang tidak dapat ditagih dalam periode akuntansiyang akan datang. Sebesar nilai
piutang yang diestimasi tidak dapat ditagih tersebut sudah boleh dianggap sebagai kerugian.
Jurnal-jurnal yang terkait dengan penghapusan piutang menurut metode ini antara lain : 1. Jurnal
saat dilakukan estimasi adanya piutang yang mungkin tidak dapat ditagih. Kerugian penghapusan
piutang Rp XXX,00 Cadangan penghapusan piutang Rp XXX,00 2. Saat dinyatakan suatu
piutang harus dihapuskan karena suatu hal : Cadangan penghapusan piutang Rp XXX,00 Piutang
dagang Rp XXX,00 3. Bila suatu piutang yang telah dihapuskan dinyatakan kembali sebagai
piutang yang akan dibayar oleh debiturnya (piutang diketemukan kembali), maka jurnalnya
adanya : Piutang dagang Rp XXX,00 Cadangan penghapusan piutang Rp XXX,00

12. 12 4. Cadangan Penghapusan Piutang Perkiraaan cadangan penghapusan piutang merupakan


perkiraan tandingan atau perkiraan penilai (contra account or valuation account) perkiraan
kontrolnya yaitu perkiraan piutang dagang. Di neraca saldo perkiraan ini dilaporkan sebagai
pengurang dari saldo perkiraan piutang dagang, dengan begitu maka piutang dagang dilaporkan
dalam neraca menurut nilai historis dan nilai wajarnya. a. Cadangan penghapusan piutang
dinaikkan sampai dengan /hingga sebesar persen tertentu dari saldo piutang. Menurut teknik
estimasi ini perushaan terlebih dulu menetapkan tingkat persentase yang akan digunakan sebagai
dasar untuk menentukan besarnya saldo perkiraan cadangan penghapusan piutang. Besarnya
persentase ini hanyalah suatu estimasi yang dapat ditentukan begitu saja atau berdasarkan
persentase rata-rata penghapusan piutang dari saldo piutang selama periode tertentu. Missal,
selama 5 tahun terakhir total penghapusan piutang Rp. 4.500.000,00 dan total saldo piutang
selama periode yang sama Rp. 45.000.000,00 maka besarnya estimasi cadangan penghapusan
piutang adalah 10 % dari saldo piutang. b. Cadangan Penghapusan piutang dinaikkan dengan
sebesar pesen tertentu dari saldo piutang. Menurut teknik estimasi ini saldo perkiraan cadangan
penghapusan piutang tidak diperhitungkan dalam melakukan estimasi kerugian penghapusan
piutang. c. Cadangan penghapusan piutang dinaikkan sampai dengan/hingga sebesar tertentu
berdasarkan analisis umur piutang. Pada teknik ini besarnya piutang dagang yang diperkirakan
tidak dapat ditagih ditentukan secara lebih realistis, sebab tingkat penghapusannya disesuaikan
dengan umur kadaluarsa piutang yang bersangkutan dari tanggal jatuh temponya. Semakin lama
umur kadaluarsa suatu piutang semakin besar kemungkinan tidak dapat ditagih kembali. Untuk
dapat menentukan umur kadaluarsa suatu piutang, maka setiap lembar faktur harus tertera syarat
pembayaran yang dgunakan. 5.Piutang Wesel Piutang wesel atau wesel tagih merupakan tagihan
atau piutang yang dinyatakan secara tertulis dalam bentuk surat perintah membayar (wesel) atau
surat kesanggupan membayar (promes). Wesel merupakan surat perintah tidak bersyarat yang

dibuat oleh kreditur debitur untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu di
masa yang akan datang

13. 13 kepada pihak pembuat wesel. Wesel tagih dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis
wesel, yaitu : 1. Berdasarkan masa jatuh temponya, wesel tagih diklasifikasikan dalam dia jenis
1). Wesel tagih jangka pendek, dan 2). Wesel tagih jangka panjang. 2. Berdasarkan ada tidaknya
pembebanan bunga, maka wesel tagih diklasifikaskan dalam dua jenis, yaitu: 1). Wesel tagih
tanpa bunga, 2). Wesel tagih berbunga. 3. Berdasarkan bisa tidaknya didiskontikan, wesel tagih
diklasifikasikan dalam dua jenis, yaitu: 1). Wesel tagih yang tidak dapat didiskontokan, 2). Wesel
tagih yang dapat didiskontokan. Wesel tagih/piutang wesel dapat timbul bersamaan dengan
terjadinya penjualan barang/jasa atau mutasi piutang usaha menjadi wesel tagih dengan cara
membuat wesel atau diterimanya promes. Ilustrasi : tanggal 4 April 2009 dijual barang dagangan
kepada Tn. KaLnadi seharga Rp. 7.500.000,00 dengan diaskep sebuah wesel 60 harian. Maka
jurnal untuk mencatat penjualan tersebut adalah : Wesel Tagih Rp. 7.500.000,00 Penjualan Rp.
7.500.000,00 PAJAK 1.Definisi Pajak Pajak pada dasarnya merupakan iuran umum untuk
mengisi kas negara/daerah yang menurut ketentuan perundang-undangan bersifat memaksa
untuk membiayai pengeluaran umum, dan kepada pembayar pajak tidak diberikan imbalan
secara langsung.

14. 14 Terhadap piutang-piutang yang telah lama dan sulit untuk ditagih akan dilimpahkan ke
Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPNKL) untuk dilakukan proses penagihan
sesuai dengan ketentuab yang berlaku. Terhadap piutang yang telah dilimpahkan ini, satuan kerja
yang mempunyai piutang tetap mengakui piutang tersebut sebagai asetnya di Neraca satuan kerja
yang bersangkutan dan harus mengungkapkan mengenai piutang yang dilimpahkan
penagihannya ke KPNKL pada Catatan atas Laporan Keuangan. 1. Pemberian pinjaman Piutang
karena pinjaman timbul sehubungan dengan adanya pinjaman yang diberikan pemerintah kepada
pemerintah lainnya, perorangan, BUMN/D, perusahaan swasta, atau organisasi lainnya. Definisi
Piutang Pajak Sebagaimana dikemukakan sebelumnya, piutang pajak diakui pada saat terbitnya
SKP dan/atau STP. Proses penyelesaian atas SKPdan STP akan diuraikan secara ringkas pada
bagian ini. Skp sebagaimana dimaksud dalam uu 28 tahun 2007 mengenai Perubahan Ketiga
Atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun1983 Tentang Ketentuan Umum Perpajakan (UU KUP)
Pasal 1 nomor15 adalah: surat ketetapan yang meliputi Surat Ketetapan PajakKurang Bayar,
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan, Surat Ketetapan Pajak Nihil, atau Surat
Ketetapan Pajak Lebih Bayar. Dalam hal ini, timbulnya piutang pajak disebabkan oleh SKP
KurangBayar (SKPKB) dan SKPKB Tambahan (SKPKBT).Lebih lanjut, menurut UU KUP yang
dimaksud SKPKB adalah:surat ketetapan pajak yang menentukan besarnya jumlah pokokpajak,
jumlah kredit pajak, jumlah kekurangan pembayaran pokokpajak, besarnya sanksi administrasi,
dan jumlah pajak yang masihharus dibayar (pasal 1 N o m o r 1 6 ) , dan SKPKBT adalah:
suratketetapan pajak yang menentukan tambahan atas jumlah pajak yang

15. 15 telah ditetapkan (pasal 1 Nomor 17).SKPKB diterbitkan akibat adanya kekurangan
pembayaranpajak dari yang seharusnya sebagaimana ditetapkan Undang-undang. SKPKB dapat

diterbitkan antara lain disebabkanberdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain terdapat
pajakyang terutang atau kurang dibayar, serta apabila wajib pajak tidak m e n ya m p a i k a n
Surat Pemberitahuan (SPT) dalam jangka waktuyang telah ditentukan dan setelah ditegur secara
tertulis tidakdisampaikan pada waktunya sebagaimana ditentukan dalam Surat Teguran (pasal 13
ayat (1)).Atas SKP tersebut, wajib pajak dapat mengajukan keberatankepada Dirjen Pajak
sebagaimana diatur dalam pasal 25 UU KUP.Dalam pengajuan keberatan ini, terdapat beberapa
hal yang harusdiperhatikan oleh wajib pajak yaitu:1 . Keberatan diajukan dalam jangka 3 (tiga)
bulan sejak diterbitkannya SKP.2.Dalam pengajuan keberatan tersebut, wajib pajak wajib
melunasi pajak yang masih harus dibayar paling sedikit sejumlah yangtelah disetujui Wajib
Pajak.Produk hukum yang dikeluarkan fiskus sehubungan dengan surat keberatan yang diajukan
wajib pajak adalah Surat Keputusan Keberatan. Surat Keputusan Keberatan ini hanya diberikan
atas surat keberatan yang memenuhi syarat formal. Surat Keputusan Keberatan dapat berupa
menerima seluruhnya, menerima sebagian,menolak, atau bahkan menambahkan pajak
terutang.Selain keberatan, sesuai dengan UU 16 Tahun 2000 Pasal 36 ayat (1) b, wajib pajak juga
dapat mengajukan permohonanpengurangan atau pembatalan SKP yang tidak benar.
Permohonanpengurangan ini harus:1.Diajukan atas suatu SKP tertentu, dan2 .Menyebutkan
jumlah pajak yang seharusnya terutang menurutwajib pajak.Permohonan ini dapat diajukan
apabila wajib pajak tidak dapatmemenuhi syarat formal pengajuan keberatan, namun,
secarasubstansial mempunyai alasan yang memadai. Terhadap permohonan dimaksud fiskus
dapat mengurangkan, menghapus,atau menguatkan ketetapan pajak yang dimohonkan tersebut.
Terhadap keputusan atas permohonan dan/atau keberatanyang diajukan, sebagaimana diatur
dalam UU 14 Tahun 2002 Tentang Pengadilan Pajak, wajib pajak masih dapat melakukanupaya
hukum yaitu banding, dengan memenuhi ketentuan a.l.: Keberadaan Piutang Pajak di Perusahaan
maupun di Pemerintah

16. 16 HAK MENDAHULU PIUTANG PAJAK (Pasal 21 Undang-Undang Nomor 28 TAHUN


2007) 1) Apa yang dimaksud dengan Hak Mendahulu Piutang Pajak berdasarkan Pasal 21
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 Negara mempunyai hak mendahulu untuk tagihan pajak
atas barang Wajib Pajak begitu pula atas barang-barang milik wakil yang menurut peraturan
perpajakan bertanggung jawab secara pribadi dan / atau secara renteng. Ketentuan tentang hak
mendahulu, meliputi pokok pajak, bunga, dan denda administrasi, kenaikan dan biaya penagihan.
2) Apa saja yang termasuk pengecualian atas Hak Mendahulu Piutang Pajak? Pengecualian Hak
mendahulu lebih kuat dari segala hak lainnya kecuali terhadap : Biaya perkara yang semata-mata
disebabkan karena suatu penghukuman untuk melelang suatu barang bergerak maupun tidak
bergerak. Biaya yang telah dikeluarkan untuk menyelamatkan suatu barang Biaya perkara yang
semata-mata disebabkan karena pelelangan dan penyelesaian suatu warisan, biaya ini
didahulukan daripada gadai dan hipotek. PENGHAPUSAN PIUTANG PAJAK : 1. KMK
No.565/KMK.04/2000 Jo KMK No. 539/KMK.03/2003 Berdasarkan piutang pajak yang

dihapuskan adalah piutang pajak yang jumlahnya masih harus ditagih sebagaimana tercantum
dalam STP, SKPKB, SKPKBT (termasuk SKP, BPHTB, SK Keberatan, SK Putusan Banding)
yang meliputi pajak kenaikan bunga dan atau denda. 1. Syarat-syarat piutang pajak yang
dihapuskan adalah Piutang pajak wajib pajak orang pribadi - Wajib pajak dan atau penanggung
pajak tidak dapat ditemukan atau meninggal dunia dengan tidak meninggalkan harta warisan atau
tidak ada ahli waris Wajib pajak dan atau penanggung pajak tidak mempunyai harta kekayaan
lagi Hak untuk melakukan penagihan pajak sudah daluwarsa atau sebab lain sesuai hasil
penelitian. Piutang wajib pajak badan Wajib pajak bubar, likuidasi atau pailit dan pengurus,
direksi, komisaris, pemegang saham, pemilik modal tidak dapat ditemukan Wajib pajak dan
atau penanggung pajak tidak memiliki harta kekayaan lagi Hak untuk melakukan penagihan
pajak sudah daluwarsa Sebab lain sesuai hasil penelitian
http://www.slideshare.net/fitrikamanurung/piutang-pajak

Você também pode gostar