Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
ENDOKRIN
Nama
Nim
: 14121970
Kelas
: IIB
Dosen Pembimbing
Sastra,S.Kep.MSN
: Ns.Lenni
S1 Keperawatan
STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG
2016
A. Pengertian
Kelenjer endokrin atau kelenjer buntu adalah kelenjer yang
mengirimkan hasil sekresinya langsung ke dalam darah yang beredar
dalam jaringan. Kelenjer tanpa melewati duktus atau saluran dan hasil
sekresinya disebut hormon. Beberapa dari organ endokrin ada yang
menghasilkan satu macam hormon (hormon tunggal). Disamping itu juga
ada yang menghasilkan lebih dari satu macam hormon atau hormon
ganda, misalnya kelenjer hipofise sebagai pengatur kelenjer yang lain.
Berasal dari sel sel epitel yang melakukan proliferasi ke arah
pengingat sel epitel yang telah berproliferasi dan membentuk sebuah
kelenjer endokrin, tumbuh dan berkembang dalam pembuluh kapiler. Zat
yang dihasilkannya disebut hormon, dialirkan ke dalam darah. Dalam
keadaan fisiologi hormon mempunyai pengaturan sendiri sehingga
kadarnya selalu dalam keadaan optimum untuk menjaga keseimbangan
dalam organ yang berada di bawah pengaruhnya, mekanisme pengaturan
ini disebut sistem umpan balik negatif. Misalnya, hipofise terhadap
hormon seks yang dihasilkan oleh gonad, hipofise pars anterior
menghasilkan
gonadotropin
yang
merangsang
kelenjer
gonad
menghasilkan hormon seks. Hormon yang dihasilkan kelenjer endokrin
beberapa macam. Zat yang secara fungsional dapat dikualifikasikan
sebagai hormon kimia dikategorikan sebagai hormon organik
Fungsi kelenjer endokrin
1. Menghasilkan hormon yang dialirkan ke dalam darah yang
diperlukan oleh jaringan dalam tubuh tertentu
2. Mengontrol aktivitas kelenjer tubuh
3. Merangsang aktivitas kelenjer tubuh
4. Merangsang pertumbuhan jaringan
5. Mengatur metabolisme, oksidasi, meningkatkan absorpsi glukosa
pada usus halus
6. Memengaruhi metabolisme lemak, protein, hidratarang, vitamin,
mineral, dan air
Hormon yang bermolekul besar (polipeptida dan protei) tidak dapat
menembus sel dan bekerja pada permukaan sel. Hormon yang bermolekul
kecil (hormon steroid dan tiroid) mempunyai pengaruh terhadap spektrum
sel sel sasaran yang lebih luas, menembus membran sel berkaitan dengan
reseptor protein.
Kelenjer Hipofise
Suatu kelenjer endokrin yang terletak di dasar tengkorak yang
memegang peranan penting dalam sekresi hormon dari semua organ
Lobus Anterior
Lobus anterior (adenohipofesi) yang menghasilkan sejumlah hormon
yang bekerja sebagai zat pengendali produksi dari semua organ endokrin
yang lain.
1. Hormon somatotropik, mengendalikan pertumbuhan tubuh
2. Hormon tirotropik, mengendalikan kegiatan kelenjer tiroid dalm
menghasilkan hormon tiroksin
3. Hormon adrenokortikotropik (ACTH), mengendalikan kelenjer
suprarenal dalam menghasilkan kortisol yang berasal dari korteks
kelenjer suprarenal
4. Hormon gonadotropik berasal dari follicle stimulating hormone (FSH)
yang merangsang perkembangan folikel Graff dalam ovarium dan
pembentuk spermatozoa dalam testis
5. Luteinizing hormone (LH), mengendalikan sekresi estrogen dan
progesteron dalam ovarium dan testoteron dalam testis
6. Intertitial cell stimulating hormone (ICSH)
Lobus posterior
Lobus posterior disebut juga neurohipofise, mengeluarkan 2 jenis
hormon:
1. Hormon antidiuretik (ADH), mengatur jumlah air yang keluar melalui
ginjal, membuat kontraksi otot polos ADH disebut juga hormon
pituitrin
2. Hormon oksitoksin merangsang dan menguatkan kontraksi uterus
sewaktu melahirkan dan mengeluarkan air susu sewaktu menyusui.
Kelenjer hipofise terletak di dasar tengkorak, di dalam fosa hipofise
tulang sfenoid
Fisiologi kelenjer hipofise
Fungsi kelenjer hipofise dapat diatur oleh susunan saraf pusat
melalui hipotalamus. Pengaturan dilakukan oleh sejumlah hormon yang
dihasilkan oleh hipotalamus akibat rangsangan susunan saraf pusat.
Pengaturan sekresi hipotalamus diatur oleh hormon dan sinyal saraf yang
berasal dari hipotalamus, kecepatan seksresi hormon berbeda beda.
Berbagai hormon yang ada dalam darah dapat menghambat dan
mempercepat rangsangan dari hipotalamus.
Kelenjer tiroid
Terdiri atas dua buah lobus yang terletak disebelah kanan trakea,
diikat bersama oleh jaringan tiroid dan yang melintasi trakea di sebelah
depan. Kelenjer ini merupakan kelenjer yang terdapat di dalam leher
bagian depan bawah, melekat pada dinding laring.
Struktur kelenjer tiroid terdiri atas sejumlah besar vesikel vesikel
yang dibatasi oleh epitelium silinder, disatukan oleh jaringan ikat. Sel
selnya mengeluarkan sera, cairan yang bersifat lekat yaitu koloid tiroid
yang mengandung zat senyawa yodium dan dinamakan hormon tiroksin.
Sekret ini mengisi vesikel dan dari sini berjalan ke aliran darah baik
langsung maupun melalui saluran limfe.
Hipofungsi kelenjer ini menyebabkan penyakit kretinismus dan
penyakit miksedema. Hiperfungsi menyebabkan penyakit eksoftlakmik
goiter. Sekresi tiroid diatur oleh sebuah hormon dari lobus anterior
kelenjer hipofise yaitu oleh hormon tirotropik.
Fungsi kelenjer tiroid sangat erat dengan kegiatan metabolik dalam
hal pengaturan susunan kimia dan jaringan bekerja sebagai perangsang
proses oksidasi, mengatur penggunaan oksigen dan mengatur
pengeluaran karbondioksida. Hiposekresi/hipotiroidisme terjadi bila
kelenjer tiroid kurang mengeluarkan sekret pada waktu bayi,
mengakibatkan suatu keadaan yang dikenal sebagai kreatinisme berupa
hambatan pertumbuhan mental dan fisik. Pada orang dewasa kekurangan
sekresi menyebabkan miksedema, proses metabolik mundur dan terdapat
kecendrungan untuk bertambah berat, geraknya lambat cara berpikir dan
berbicara lamban, kulit menjadi tebal dan berkeringat, rambut rontok,
suhu badan di bawah normal dan denyut nadi melambat.
Fungsi kelenjer tiroid
1. Bekerja sebagai perangsang proses oksidasi
2. Mengatur penggunaan oksidasi
Meningkatkan
Meningkatkan
Meningkatkan
Meningkatkan
DAFTAR PUSTAKA