Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
NO. REVISI
00
HALAMAN
1/16
M. YUDI SETIAWAN
IPDA NRP 78040043
1.
Tujuan
Disusunnya Standar Operasional Prosedur (SOP) Penggalangan Intelijen bertujuan
untuk memberikan gambaran secara umum tentang penyelenggaraan mengenai kegiatankegiatan pokok dalam pelaksanaan penggalangan intelkam sehingga tercapai adanya
kesamaan persepsi dan keseragaman tindak serta memberikan pedoman kepada Anggota
Operasional dalam penyelenggara Penggalangan Intelijen secara terarah, terencana, efektif
dalam rangka mendukung dan mengamankan semua kebijaksanaan yang akan / telah
digariskan oleh pimpinan, menciptakan kondisi sasaran kearah yg menguntungkan bagi
kepentingan tupok polri.
2.
Pedoman/Acuan
2.1
2.2
Undang undang Nomor 8 tahun 1981 tentang Kitab Undang undang Hukum
Acara Pidana.
2.3
Surat Keputusan Kapolri No. Pol. : Skep / 37 / I / 2005 tanggal 31 Januari 2005
tentang Pedoman Intelijen Keamanan di lingkungan Kepolisian Negara
Republik Indonesia.
2.4
Surat Keputusan Kapolri No. Pol. : Skep / 993 / XII / 2005 tanggal 30 Desember
2005 tentang Pedoman Pelaksanaan Penggalangan Intelijen Keamanan.
3.
2.5
/ 2.5
Perkap Kapolri Nomor 23 tahun 2010 tanggal 23 September 2010 tentang Susunan
Organisasi dan tata kerja pada tingkat Kepolisian Resor dan Kepolisian Sektor.
2.6
Rencana Kerja Satuan Intelijen Keamanan Polres Gorontalo Kota Tahun 2016.
Pengertian
Dalam Standar Operasional Prosedur (SOP) ini yang dimaksud dengan :
3.1.
Penggalangan
Adalah semua usaha, pekerjaan, kegiatan dan tindakan yang dilakukan secara
berencana dan terarah oleh oleh organisasi organisasi khusus untuk membuat,
menciptakan dan atau merubah kondisi dan situasi di daerah tertentu dalam jangka
waktu tertentu yang menguntungkan pihak pengguna ( user ) atau menciptakan
suatu kondisi dan situasi yang diinginkan dengan taktik dan teknik intelijen.
3.2
Penggalangan Intelijen
Adalah Semua usaha pekerjaan Adalah semua usaha, pekerjaan, kegiatan dan
tindakan yang dilakukan secara berencana dan terarah oleh sarana sarana Intelijen,
khususnya untuk menciptakan dan atau merubah suatu kondisi didaerah tertentu /
lawan ( baik diluar maupun didalam negeri), dalam jangka waktu tertentu kepada
tingkat keadaan yang menguntungkan bagi pelaksanaan tugas Polri serta usaha
usaha untuk menghilangkan hambatan-hambatan terhadap pelaksanaan tugas pokok
Polri
3.3
3.4
3.5
Propoganda
Usaha dan kegiatan yang terorganisir untuk menyebarkan ide-ide doktrin-doktrin dan
prinsip-prinsip untuk maksud tertentu, untuk mendapatkan pengikut, untuk
mempengaruhi / membujuk orang agar menyetujui atau membenarkan pemikiran
logis seseorang dan menyatakan atau menganggap tidak adilnya permainan lawan.
/ 4. Alat .
4.
Alat
4.1
5.
4.2
4.3
Penyusupan.
Percerai beraian.
Pengingkaran.
Pengarahan.
Pergeseran
Penggabungan.
Didalam kegiatan Operasional Penggalang perlu ada perhatian terhadap adanya usaha
penyesuaian kepentingan pihak sasaran kearah kepentingan pihak penggalang.
Untuk itu perlu dilakukan kegiatan untuk menggeser ( sikap ) pmpinan sasaran ( kelompok /
organisasi / jaringan kejahatan yang berkuasa atau melumpuhkan / menghancurkan
kekuasaan serta pengaruh pimpinan tersebut. Sehingga menjadi tidak berfungsi dan dapat
dimanfaatkan untuk kepentingan pihak penggalang.
/ Agar...........
2).
Penyusupan.
a.
b.
a.
Pencerai Beraian.
a.
b.
c.
Pengingkaran.
Dilakukan dengan maksud agar anggota kelompok/organisasi sasaran dapat
dirubah/dialihkan loyalitas dan kepatuhannya dari kepemimpinan dan
pengaruh pihak mereka kearah kepatuhan dan loyalitas kepada pihak
penggalang dan mengingkari kepemimpinan /pengaruh pihak mereka.
Suatu penggalangan akan berhasil bila mendapat dukungan dari beberapa
anggota yang berpengaruh didalam kelompok/ jaringan sasaran tersebut.
Tahap pengingkaran ialah tahap kegiatan yang memanfaatkan hasil kegiatan
pencerai beraian berupa rapuhnya kesetiaan anggota organisasi / jaringan
kejahatan terhadap pengaruh pimpinannya atau kelompok.
4)
Pengarahan.
a. Sesudah berhasil menciptakan opini / kondisi dalam kelompok /
organisasi atau jaringan kejahatan dalam bentuk pengingkaran
tersebut, maka terbukalah kesempatan untuk mengarahkannya
kepada tujuan atau opini pihak penggalang, disamping dapatnya
tertanam kepercayaan sehingga diperoleh dukungan dari pihak
sasaran terhadap pihak penggalang.
b. Walaupun pencerai beraian sesuatu sasaran telah dilakukan
sedemikian jauhnya untuk kemudian dapat lebih mempermudah
kegiatan pengarahan, namun usaha pengarahan tidak dapat
dilakukan secara drastis melainkan memerlukan pengendalian yang
teliti dimana sasaran akan bergerak secara wajar tanpa paksaa,
dimana diperlukan waktu yang relative cukup lama.
5)
Penggeseran.
a. Setelah pengarahan berjalan beberapa waktu, pada suatu saat
keutuhan kelompok / jaringan kejahatan telah menjadi rapuh dan
bila pihak penggalang menilai keadaan tersebut telah memberikan
moment psycologi yang tepat, maka saatnya harus digunakan untuk
menggeser pimpinannya dalam arti mengkianati kelompok /
organisasi / jaringannya.
b. Dalam tahap pergeseran ini diusahakan untuk dapat menggeser (
sikap ) pimpinan, yang selanjutnya dapat mengarahkan para
pengikutnya kedalam pengaruh/kepatuhan pihak penggalang.
c. Penggeseran dipersiapkan dengan melakukan langkah langkah
pendahuluan sbb :
/ 1).............
1)
2)
3)
4)
6.
B.
Penggabungan.
a.
b.
Konstruktif / Persuasif.
Sasaran diarahkan untuk berpikir dan menentukan keputusan sendiri sesuai
dengan arah yang telah ditentukan oleh pihak penggalang, yaitu :
a.
b.
C.
Sasaran Penggalangan.
Sasaran penggalangan Intelkam ditujukan terhadap 4 bentuk kejahatan yang
terorganisir, yang dapat dibedakan atas :
1) Kelompok penjahat.
Kelompok penjahat dalam melakukan kejahatan sifatnya masih tradisional
atau sederhana, dilihat dari segi :
a.
b.
c.
Kemampuan Tehnik
Mobilitas
Modus Operandi
2) Organisasi Penjahat.
Dalam organ ini para anggota telah mempunyai pembagian tugas Masing
masing oknum memiliki keahlian tertentu dibidang kejahatan Relatif lebih
tinggi atau lebih maju dari segi :
a. Kemampuan Tehnik
b. Mobilitas
c. Modus Operandi
3) Jaringan /Sindikat kejahatan.
a. Merupakan Gradasi yang paling tinggi dilihat dari segi :
1)
2)
3)
4)
Kemampuan tehnik
Modus Operandi
Mobilitas
Lingkup daerah operasi.
E.
Pelaku
Modus Operandi
Meeting Place
Safe House
Tempat Konsolidasi
Tujuan Penggalangan.
1.
2.
3.
Teknik Penggalangan.
a. Perang Urat Syaraf / Propaganda.
i. Usaha untuk melumpuhkan urat syaraf kelompok/ organisasi/jaringan
kejahatan sehingga tidak mempunyai semangat untuk berbuat sesuatu.
ii. Bertujuan mempengaruhi pendapat , perasaan, sikap dan kelakuan
anggota kelompok / organisasi / jaringan kejahatan.
iii. Propaganda adalah informasi atau gagasan atau harapan, disiarkan secara
lisan atau tulisan serta gambar , bertujuan untuk mempengaruhi opini
masyarakat, sehingga sikap, keinginan dan emosinya secara perlahan akan
berubah cenderung melakukan kehendak pihak yang melancarkan
propaganda langsung maupun tidak langsung.
/ Jenis.
Jenis propaganda :
1.1 Propaganda Putih.
a)
b)
c)
d)
Propaganda Hitam.
a)
b)
c)
b. Desas desus
a.
b.
c.
d.
10
c. Gossip.
Penggunaan gossip untuk menciptakan pengingkaran anggota kelompok /
organisasi/ jaringan kejahatan terhadap integritas pimpinan kelompok/ organisasi/
jaringan kejahatan.
d. Kontak secara terselubung dengan anggota / pihak sasaran untuk menanamkan
pengaruh atau menarik simpati.
e. Terror.
Untuk menimbulkan keresahan, kegelisahan dan kekacauan dikalangan anggota
kelompok/ organisasi / jaringan kejahatan yang menentang penegakan hokum
serta kamtibmas.
Terror dapat dilakukan dengan cara :
a) Terror Fisik.
Terror dilakukan dengan serangkaian penangkapan , penahan , penculikan
dan pembunuhan .
b) Terror non Fisik.
Merupakan terror mental dengan pemberitaan pemberitaan yang
mengerikan atastindakan tegas terhadap anggota kelompok/ organisasi/
jaringan kejahatan.
f. Penetrasi (Penyusupan).
Melakukan penyusupan kedalam lingkungan kelompok /organisasi/ jaringan
kejahatan.
g. Memanfaatkan kelemahan kelemahan dan kebiasaan para anggota kelompok/
organisasi / jaringan kejahatan untuk membentuk opini.
h. Memanfaatkan kelemahan keadaan ekonomi.
F.
Taktik Penggalangan
Adalah ilmu dan seni didalam cara penggunaan personil beserta sarananya untuk
menunjang tercapainya suatu pelaksanaan operasi penggalangan secara berdaya dan
berhasil guna dalam rangka merubah dan menciptakan suatu kondisi yang
menguntungkan pihak penggalang.
Beberapa taktik penggalangan adalah sbb :
/ 1)...........
11
Media Penggalangan.
Adalah sarana yang digunakan untuk menyalurkan/ membawa pesan/kehendak
melalui tahap tahap penggalangan terhadap sasaran .
Media Penggalangan terdiri dari :
/ 1.
12
H.
1.
Personil.
a.
Face to face secara terselubung.
b.
Melalui oknum yang berpengaruh terhadap kelompok/ jaringan.
c.
Melalui kawan dekat, orang kepercayaan ataupun keluarga yang
bersangkutan.
2.
Thema penggalangan.
1.
2.
Syarat Thema.
a.
b.
c.
3.
6.
Pesan.
Adalah suatu ide penggalang berupa stimulant atau rangsangan yang telah
diperhitungkan untuk dapat diterima oleh pihak sasaran, sehingga secara
sadar sasaran mau berbuat menurut kehendak pihak penggalang.
Pesan harus selaras dengan pola teknik, taktik, media serta thema yang
dipilih.
PROSES PENGGALANGAN.
Operasi Penggalangan Intelkam dilaksanakan secara berencana dan terarah dan merupakan
suatu proses yang berlanjut sesuai siklus Intelijen. Proses tersebut meliputi beberapa
kegiatan sebagai berikut :
A.
Perencanaan.
1) Perumusan Target Operasi dari pimpinan
Dalam perumusan target operasi dari piminan dapat bersumber dari intel dasar,
Karakteristik daerah sasaran, Laporan Informasi serta prngumpulan Informasi
tentang Sikap masyarakat, Emosi masyarakat, kebiasaan masyarakat Opini
masyarakat, Motivasi masyarakat dan Agama.
/ 2).
13
2) Analisa Sasaran.
Dengan melakukan analisa tentang situasi, kondisi, kekuatan, trend
perkembangan dan kemungkinan kemungkinan lain tentang sasaran.
Pada langkah pertama telah dapat diketahui Intel Dasar dan karakteristik daerah
sasaran penggalangan sampai kepada perkembangan terakhir yang terjadi.
Sebagai langkah berikutnya adalah membuat analisa sasaran yaitu berusaha
mengetahui kelemahan serta kemampuan sasaran serta telah memperhitungkan
segala bentuk hambatan , gangguan serta opisisi pihak lawan.
Maka pada langkah kedua ini proses penganalisaan sudah dibarengi dengan niat
dan tujuan yang direncanakan.
3) Analisa Tugas
Untuk menentukan apa yang akan dilakukan atau merumuskan kondisi yang ingin
dicapai, Karena adanya perkembangan situasi dan kondisi actual, ataupun
terdapatnya keerbatasan keterbatasan, maka kita harus menentukan sasaran
atau target yang ingin dicapai. Target ini bisa dicapai apabila kita memiliki Teknik,
Methode, Thema dan Jaringan yang tepat. Apabila data awal yang diperlukan
untuk analisa sasaran kurang lengkap, dilakukan kegiatan pengumpulan informasi
actual terhadap sasaran penggalangan, terutama yang menyangkut aspek Sikap,
Emosi, Tingkah laku, Motif dan Pendapat. Kegiatan ini berupa kegiatan
Penyelidikan Penggalangan.
Cara cara melakukan Penyelidikan penggalangan sama sebagaimanA pada
pelaksanaan Penyelidikan dan dengan membuat Rencana Penyelidikan
penggalangan. Petugas penyelidikan penggalangan selesai melaksanakan
tugasnyan wajib membuat :
a.
b.
Laporan Informasi
Laporan Penugasan
Hal ini untuk melengkapi Target Operasi atau menjawab TO sehubungan dengan
kurangnya data awal.
4) Pembuatan Rencana Penggalangan.
Berdasarkan Informasi yang telah dapat dikumpulkan serta penganalisaan
terhadap kelompok / organisasi / jaringan kejahatan serta opisisi didaerah
sasaran maka rencana penggalangan mulai disusun, terdiri dari :
a.
Tujuan.
1.1
2.1
3.1
4.1
14
b.
c.
Tambahan Informasi
Sesuai dengan tujuan / tugas, kemungkinan terdapat kekurangan yang
harus dipenuhi atau untuk mendalami sesuatu masalah.
d.
Koordinasi.
Kadang dalam pelaksanaan operasi penggalangan perlu mengadakan
koordinasi dengan unit/ badan/instansi lain, dalam keharusan/keadaan
yang demikian perlu dijelaskan cara dan kepada siapa hal itu dilakukan.
e.
Situasi actual
Selama dalam proses pengumpulan informasidan pembuatan analisa,
kemugkinan terjadi perubahan situasi baik didaerah sasaran maupun
perubahan
secara
umum
sehingga
mempengaruhi
tujuan
penggalangan. Oleh karena itu untuk menyebutkan situasi actual harus
dijelaskan situasi sampai waktu tertentu.
f.
Pengelompokan Sasaran
Sasaran penggalangan harus sejelas mungkin terdiri dari perorangan
atau kelompok.
g.
h.
15
B.
C.
Pelaksanaan.
1.
2.
3.
Pengolahan.
1.
2.
3.
16
D.
Penyajian
Merupakan suatu methode tantang pendistribusian Intelijen dalam bentuk yang
sesuai dengan rencana dan tepat pada waktunya.
Dalam pelaksanaannya harus dilakukan dengan :
1)
Ketelitian.
2)
Tepat pada waktunya.
3)
Dengan bentuk tertentu
4)
Penyampaian yang tepat
5)
Security harus terjamin.
Bentuk bentuk penyampaian :
1) Lisan :
a.
b.
c.
d.
e.
Percakapan pribadi
Melalui Telepon/HP
Melalui HT
Briefing di peta situasi
Briefing dilapangan.
2) Tertulis :
a. Laporan khusus
b. Memo Intelijen.
3) Dengan menggunakan radio Telegrafi.
7.
6.
PENUTUP
Demikian Standar Operasional Prosedur (SOP) ini dibuat sebagai pedoman dan acuan
anggota Satuan Intelkam Polres Gorontalo dalam pelaksanaan tugas Operasional bidang
Penggalangan Intelijen secara terarah, terencana, efektif dalam rangka mendukung dan
mengamankan semua kebijaksanaan yang akan / telah digariskan oleh pimpinan,
menciptakan kondisi sasaran kearah yg menguntungkan bagi kepentingan tupok polri.