Você está na página 1de 23

OM SWASTYASTU

Adaptasi
Adaptasi
Adaptasi
Adaptasi
Adaptasi
Adaptasi
Adaptasi
Adaptasi
Adaptasi
Adaptasi
Adaptasi
Adaptasi
Adaptasi
Adaptasi

Fisik dan Perilaku


Neonatus ke Kehidupan Luar Uterus
Fisiologis
Kardiovaskuler
Endokrin dan Metabolik
Hepatik
Renal
Neurologi
Imunologi
Hematopoetik
Sistem Reproduksi dan Seksual.
Perilaku
Suhu
Paru

Adaptasi fisik dan perilaku bayi baru lahir


harus diselesaikan sebelum periode neonatal
mencapai 28 hari kehidupan. Penyesuaian
kehidupan di luar uterus selama 24 jam
pertama merupakan masa yang kritis bagi
neonatus untuk selamat. Bayi baru lahir
dianggap kecil sekali dan lemah,
sepenuhnya bergantung pada orang lain.
Dalam 1 menit pertama setelah dilahirkan
secara normal bayi baru lahir beradaptasi
dari keberadaan fetal yang tergantung ke
keadaan mandiri, kemampuan mendapatkan
oksigenasi dan melanjutkan proses
kehidupan

Merupakan fase transisi dari lingkungan


yang hangat, gelap,penuh air ke dunia
luar yang penuh dengan cahaya lampu,
suara, dan rangsangan taktil.

Adaptasi sistem pernapasan, adaptasi


utama ke kehidupan luar uterus yang
diperlukan neonatus adalah
kemampuan untuk bernapas
Paru-paru fetal harus dikembangkan
secara cukup untuk menghasilkan
surfactan.

2 perubahan :
Penutupan foramen ovale. Begitu arteri
pulmonal dilatasi sebagai respon
terhadap oksigenasi jaringan paru,
tahanan vaskuler paru menurun dan
tekanan pada sisi kanan jantung
menurun.
Penutupan duktus arteriosus, suatu
pembuluh darah yang menghubungkan
aorta dengan arteri pulmonalis

Sistem endokrin adalah sistem utama yang


mengkoordinir penyesuaian bayi baru lahir
ke kehidupan luar uterus.
Thermoregulasi, kemampuan neonatus
menghasilkan panas dan mempertahankan
suhu tubuh normal, merupakan fungsi vital
metabolik yang diperantarai oleh sistem
neuroendokrin. Neonatus sangat rentan
terhadap hilangnya panas karena gabungan
sifat anatomi yang unik dan faktor
lingkungan sekeliling kelahiran.

Perkembangan normal jaringan hepar


dan duktus empedu penting supaya
hepar berfungsi saat lahir. Walaupun
hati neonatus tidak matang, namun
tetap mampu menjalankan fungsi vital
yang meliputi metabolisme
karbohidrat, menghasilkan faktor-faktor
pembekuan, konyugasi bilirubin, dan
menyimpan besi.

Walaupun urine diproduksi dan


diekskresi ke dalam cairan amniotik
oleh fetus dari bulan keempat
kehamilan, ginjal tetap tidak matang
saat lahir. Neonatus sangat terpapar
terhadap dehydrasi, acidosis, dan
ketidakseimbangan elektrolit jika
intake cairan normal dibatasi atau
terjadi muntah atau diare.

Sistem neurologi pada saat lahir belum


matang walaupun fungsi fisiologinya
sudah canggih dan kemampuan
perilaku neonatus membuktikan
keutuhan sistem neurologi.

Reaksi bayi terhadap infeksi saat lahir


terbatas. Fagositosis tampaknya
terbatas pada neonatus dan kadar
antibody khususnya IgM rendah

Pada saat lahir sumsum tulang


merupakan organ utama
hematopoetik. Perubahan hitung sel
darah merah, sel darah putih, dan
konsentrasi hemoglobin terjadi secara
perlahan-lahan selama 6 bulan
pertama kehidupan.

Tanda-tanda adaptasi fisik seksualreproduksi pada neonatus bisa tampak


beberapa hari setelah lahir. Bayi baru
lahir baik wanita maupun laki-laki bisa
menunjukkan pembesaran mammae
sementara, sebagai akibat rangsangan
estrogen. Testis secara normal turun ke
dalam kantong skrotum pada 90%
neonatus laki yang fullterm pada saat
lahir.

Periolde reaktifitas
Periode inaktifitas
Periode reaktifitas kedua

Periode ini tahapannya berbeda, yang


dimulai saat lahir, ditandai dengan
bangun dan tidur dan perubahanperubahan berfungsinya fisiologi.

Bisa disebut dengan fase tidur.


Pernapasan dan detak jantung pelan
sampai mencapai kecepatan istirahat
atau dasar.

fase ini bisa menunjukkan banyak


variabel dalam reaksi perilaku.
Kecepatan pernapasan dan jantung
bisa berubah secara cepat

Bayi memasuki suasana yang jauh


lebih dingin pada saat pelahiran,
dengan suhu kamar bersalin 21C yang
sangat berbeda dengan suhu dalam
kandungan, yaitu 37,7C. Ini
menyebabkan pendinginan cepat pada
bayi saat cairan amnion menguap dari
kulit.

Sebelum lahir janin melakukan pernapasan


dan menyebabkan paru matang,
menghasilkan surfaktan, dan mempunyai
alveolus yang memadai untuk pertukaran
gas. Sebelum lahir paru janin penuh
dengan cairan yang diekskresikan oleh paru
itu sendiri. Selama kelahiran, cairan ini
meninggalkan paru baik karena dipompa
menuju jalan napas dan keluar dari mulut
dan hidung, atau karena bergerak melintasi
dinding alveolar menuju pembuluh limfe
paru dan menuju duktus toraksis.

TERIMA KASIH

OM
SANTIH, SANTIH,
SANTIH

OM

Você também pode gostar