Você está na página 1de 11

TUGAS PEMINDAHAN TANAH MEKANIK

ALAT BERAT PENGGUSUR TANAH

Dosen Pembimbing :
WITA KRISTIANA,S.T,M.T.
NIP. 19770101 200801 2 037
Disusun Oleh:
NADIA PRETTY EXCESIA
DAB 113 046

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
2015

ALAT PENGGUSUR TANAH


Secara umum alat penggusur tanah dapat dibedakan menjadi dua yaitu Bulldozer (Buldoser)
loader dan scrapper. Buldoser dapat dibedakan menjadi dua yakni menggunakan roda
kelabang (Crawler Tractor Dozer) dan Buldoser yang menggunakan roda karet (Wheel
Tractor Dozer), Bentuk ke dua Buldoser tersebut seperti pada Gambar: 1.13

Crawler Tractor Dozer

Wheel Tractor Dozer

Pada dasarnya Buldoser menggunakan traktor sebagai tempat dudukan penggerak utama,
tetapi lazimnya traktor tersebut dilengkapi dengan sudu sehingga dapat berfungsi sebagai
Buldoser yang bisa untuk menggusur tanah.

1. BULLDOZER

Bulldozer adalah jenis peralatan konstruksi (biasa disebut alat berat atau construction
equipment) bertipe traktor menggunakan Track/ rantai serta dilengkapi dengan pisau (dikenal
dengan blade) yang terletak di depan. Bulldozer diaplikasikan untuk pekerjaan menggali,
mendorong dan menarik material (tanah, pasir, dsb).
Salah satu alat berat yang mempunyai roda rantai (track shoe), untuk pekerjaan serba
guna yang memliki kemampuan traksi yang tinggi. Bisa digunakan untuk menggali,
mendorong, menggusur, meratakan, menarik beban dan menimbun (Digging, cutting/filling,
pushing, spreading, grading, skidding dll). Mampu beroperasi didaerah yang lunak sampai
yang keras. Dengan swamp dozer untuk daerah yang sangat lunak dan didaerah yang sangat
keras perlu dibantu dengan ripper & alat garu) atau blasting (Peledakan dengan tujuan
pemecahan pada ukuran tertentu). Mampu beroperasi pada daerah yang miring (sudut
kemiringan tertentu), berbukit apalagi di daerah yang rata.
Untuk jarak dorong yang effisiensi antara 25 40 meter jangan lebih dari 100 meter,
jarak mundur jangan terlalu jauh, bila perlu mendorong dilakukan dengan estafet, mendorong
pada turunan lebih produktif dari pada tanjakan.
Attachment yang biasa menyertainya antara lain :
Bermacam-macam blade, towing, winch, ripper, tree pusher, herrow, disc plough, towed
scraper, sheep foot roller, peralatan pipe layer dan lain-lain.
Selain blade sebagai perlengkapan standar Bulldozer, pada sisi belakang Bulldozer
bisa dipasang perlengkapan tambahan berupa :

Ripper untuk membongkar material yang tidak dapat digali menggunakan blade,
biasanya untuk pekerjaan pembuatan jalan atau pertambangan.

Winch untuk menarik material, sering digunakan pada pekerjaan pengeluaran kayu di
hutan.

Umumnya bulldozer banyak digunakan di pekerjaan pertambangan, terutama untuk


pertambangan batubara. Fungsi utama Bulldozer ini digunakan untuk meratakan tanah,
menggali dan menumbangkan pohon saat proses land clearing.

2. LOADER
Loader adalah alat yang umum dipakai dalam proyek konstruksi untuk pekerjaan
pemuatan material hasil penggalian ke dalam truk atau membuat timbunan material. jarak
tempuh loader biasanya tidak terlalu jauh. pada bagian depan loader terdapat bucket sehingga
alat ini umumnya disebut front-end loader. Loader merupakan alat pemuat hasil gusuran atau
galian dari alat berat lain seperti grader, buldoser, dan sejenisnya. Alat ini pada prinsipnya
merupakan alat bantu yang berfungsi mengangkut material dari lokasi penimbunan ke alat
pengangkut lain. Selain itu, Loader juga berfungsi sebagai alat pembersih lokasi yang ringan,
menggali pondasi basement, menggusur tonggak-tonggak kayu kecil, menggusur bongkaran,
dan lain-lain.
Alat pengangkutan dalam proyek konstruksi dapat bergerak secara horizontal dan
vertikal. yang dimaksud dengan pergerakan horizintal adalah pengangkutan pada permukaan
tanah. Sedangkan pergerakan vertikal adalah pengangkutan dari satu ketinggian ke ketinggian
yang lain.yang termasuk alat pengangkut horizontal adalah loader dan truk. sedangkan alat
pengangkut vertikal adalah crane. Pelaksanaan pekerjaan konstruksi teknik tambang dengan
skala menengah sampai besar
hampir selalu melibatkan alat berat dalam pelaksanaannya, sehingga estimasi produktivitas
alat berat harus dihitung sebaik mungkin agar dapat mendekati kenyataan di lapangan.

Alat berat mirip dozer shovel, tetapi beroda karet (ban), sehingga baik kemampuan maupun
kegunaannya sedikit berbeda yaitu : hanya mampu beroperasi didaerah yanq keras dan rata,
kering tidak licin karena traksi di daerah basah akan rendah, tidak mampu mengambil tanah
bank sendiri atau tanpa dibantu lebih dulu oleh bulldozer.
Metode pemuatan pada alat pemuat/loader baik track shovel maupun wheel loader ada 3
macam :
1. I shape/cross loading
2. V shape loading
3. Pass loading dan metode lain yang jarang digunakan adalah load and carry.
Kelebihan wheel loader mobilitasnya tinggi dan manuver daerah
pemuatan loading point lebih sempit dibanding dengan track shovel dan kerusakan
permukaan loading point lebih kecil karena menggunakan ban karet.
Alat pemuat tersebut di atas dalam menempatkan muatan kedalam dump truck kurang bisa
merata, sehingga kadang-kadang bisa miring, faktor ini sangat dipengaruhi oleh skill
operator.

Alat berat jenis loader ini dapat mengangkut material dalam jarak pendek. Sebagai alat
pengangkut, kerja loader lebih baik dari buldoser. Dengan menggunakan loader tidak ada
material yang tercecer. Berikut ini dua jenis loader, yaitu:
1. Loader dengan roda rantai (Crawler Loader)

2. Loader dengan roda karet (Wheel Loader)

Dalam memilih alat pengangkut seperti loader perlu diperhitungkan beberapa hal,
misalnya perhitungkan berat muatan, jangan sampai melebihi berat dari loader itu sendiri.
Jika kondisi ini terjadi maka loader kemungkinan bisa terjungkal ke depan, lebih-lebih jika
memakai Wheel Loader. Wheel Loader berfungsi untuk memuat material ke dalam ADT atau
OHT. Pada wheel loader kecil dan menengah, dapat digunakan untuk aplikasi lain sesuai
attachment yang digunakan, misalnya WHA (Waste Handling Arrangement) Integrated
Toolcarrier, Forklift dan sebagainya.
Produktivitas alat berat dipengaruhi oleh 3 faktor utama, yaitu
1. kapasitas alat,
2. waktu siklus, dan
3. faktor koreksi.
Faktor koreksi atau faktor efisiensi terdiri dari berbagai hal, diantaranya adalah :
1. kondisi medan tempat alat bekerja,
2. kondisi mesin,
3. dan tingkat keahlian operator.
Tingkat keahlian operator akan sangat mempengaruhi produktivitas alat berat.
Pengkategorian operator alat berat yang selama ini dilakukan dibedakan menjadi 3, yaitu:
1. sangat baik,
2. rata-rata baik dan
3. kurang
Yang berlaku umum untuk semua jenis alat berat memiliki tingkat kesukaran atau
kerumitan yang berbeda pula dalam pengoperasiannya.
Fungsi utama alat berat loader pada pekerjaan konstruksi adalah sebagai alat pemuat,
terutama untuk memuat material ke dalam dumptruck. Alat ini juga sering digunakan di
stock pile untuk memindahkan material hasil pemecahan dari stone crusher.

loader beroda ban atau wheel-tractor-mounted terdiri atas 4-wheel-drive dan rearwheel drive. rear-wheel-drive bisa dipakai untuk menggali dan 4-wheel-drive cocok untuk
membawah bucket bermuatan penuh.
1.
2.

Loader terbagi atas dua jenis, yaitu:


Crawler Loader
Loader jenis ini menggunakan ban dari besi (track) yang cocok digunakan pada
daerah dengan kondisi medan berat dengan permukaan tanah yang tidak rata.
Wheel Loader
Wheel loader menggunakan ban karet sehingga memiliki mobilitas yang lebih tinggi
dibandingkan dengan crawler loader.

3. SCRAPPER
Alat ini digunakan untuk menggali muatannya sendiri, lalu mengangkut ke tempat
yang ditentukan, kemudian muatan itu disebagkan dan diratakan. Scrapper mampu menggali/
mengupas permukaan tanah sampai setebal + 2,5 mm atau menimbun suatu tempat sampai
tebal minimum + 2,5 mm pula. Scrapper dapat digunakan untuk memotong lereng tanggul
atau lereng bendungan, menggali tanah yang terdapat diantara bangunan beton, meratakan
jalan raya atau lapangan terbang.
Efisiensi penggunaan Scrapper tergantung pada:
(1) kedalaman tanah yang digali,
(2) kondisi mesin, dan
(3) operator yang bekerja.
Jika ditinjau dari penggeraknya, jenis Scrapper ada dua macam yakni:
(1) Scrapper yang ditarik Buldoser (Down Scrapper Tractor), dan
(2) Scrapper yang memiliki mesin penggerak sendiri (Self Propelled Scrappers).
Down Scrapper Tractor adalah jenis Scrapper kuno, Scrapper ini bekerja dengan
ditarik oleh Buldoser atau traktor sehingga punya kapasitas produksi yang kecil, sebab
gerakan Buldoser sebagai alat penarik sangat lamban, dan jarak angkut yang ekonomis
kurang dari 67 m. Self Propelled Scrappers adalah jenis Scrapper yang modern dan saat ini
banyak digunakan. Scrapper ini memiliki mesin penggerak khusus sehingga gerakannya gesit
dan lincah. Produksi Self Propelled Scrappers dapat tinggi, jika digunakan untuk mengangkut
jarak yang sedang (+ 5 km) efektivitasnya dapat menyaingi truck, baik itu dalam produksi
beaya tiap ton (m) maupun kecepatannya; bentuk Self Propelled Scrappers terdapat pada
Gambar: 1.5.

Gambar: 1.5 Self Propelled Scrappers


Scrapper dapat digunakan untuk memotong lereng tanggul atau lereng bendungan,
menggali tanah yang terdapat diantara bangunan beton, meratakan jalan raya atau
lapangan terbang. Efisiensi penggunaan Scrapper tergantung pada:
(1) kedalaman tanah yang digali,
(2) kondisi mesin,
(3) operator yang bekerja.
Jika ditinjau dari penggeraknya, jenis Scrapper ada dua macam yakni:
(1) Scrapper yang ditarik Buldoser (Down Scrapper Tractor)
(2) Scrapper yang memiliki mesin penggerak sendiri (Self Propelled Scrappers).
Down Scrapper Tractor adalah jenis Scrapper konvensional Scrapper ini bekerja dengan
ditarik oleh traktor sehingga punya kapasitas produksi yang kecil,
sebab gerakan Buldoser sebagai alat penarik sangat lamban, dan jarak angkut yang ekonomis
kurang dari 67 m.
Self Propelled Scrappers adalah jenis Scrapper yang modern dan saat ini banyak digunakan.
Scrapper ini memiliki mesin penggerak khusus sehingga gerakannya gesit dan lincah.
Produksi Self Propelled Scrappers dapat tinggi, jika digunakan untuk mengangkut jarak yang
sedang (+ 5 km) efektivitasnya dapat menyaingi truck, baik itu dalam produksi beaya tiap ton
(m3) maupun kecepatannya; bentuk Self Propelled Scrappers.
Scraper adalah alat gali tanah, umumnya digunakan di tambang terbuka.
Alat ini mampu melakukan tiga tugas sekaligus:
1. Memuat,
2. Mengangkut, dan
3. Membongkar muatan
Bentuk scraper mirip dengan truk biasa.Yang membedakannya yaitu bak bawah scraper
dapat diturunkan dengan ujungnya berbentuk seperti bilah.Saat scraper bergerak maju, bilah
akan menggaruk tanah mirip cara kerja sekop. Tanah garukan ini langsung ditampung dalam
bak. Setelah bak penuh bilah kemudian diangkat, dan melajulah scraper ke tempat
pembongkaran muatan. Alat ini cocok digunakan di lapisan yang tidak terlalu keras. Begitu
pula, tanah dengan banyak bongkah batu juga tidak cocok untuk scraper. Scraper efektif
digunakan jika jarak angkut tidak terlalu jauh. Artinya, tempat pemuatan dan pembongkaran
mesti berdekatan.

Contoh gambar scraper


Scraper berukuran besar umumnya mempunyai dua mesin untuk menggerakkan roda
depan dan belakang. Besar mesin dapat mencapai 550 hp per buahnya. Selain bermesin
sendiri, dikenal pula scaper tanpa mesin. Scraper jenis ini perlu ditarik alat lain untuk
pengoperasiannya. Hanya sedikit yang masih menggunakan alat jenis ini, Dua scraper dapat
dioperasikan bersama dengan formasi push-pull. Dalam formasi ini kedua scraper
digandengkan hingga dapat saling menarik-mendorong untuk mengoptimalkan kinerja. Di
medan yang berat, scraper juga sering dibantu oleh bulldozer, Tugas bulldozer mendorong
scraper untuk memberi tambahan tenaga.

A. Kegunaan/Fungsi
Scraper digunakan untuk memuat, memindahkan, menyebarkan dan membuang
material dalam rangka pemeliharaan jalan. dan bisa juga digunakan untuk menggali
muatannya sendiri, lalu mengangkut ke tempat yang ditentukan, kemudian muatan itu
disebarkan dan diratakan.
Scraper mampu menggali/ mengupas permukaan tanah sampai setebal + 2,5 mm atau
menimbun suatu tempat sampai tebal minimum + 2,5 mm pula.
1)
2)
3)
4)

Pemilihan scraper untuk pekerjaan ini tergantung pada :


Karakteristik Material yang di operasikan
Panjang jarak tempuh
Kondisi jalan
Alat bantu yang diperlukan

Scraper dapat digunakan untuk memotong lereng tanggul atau lereng bendungan,
menggali tanah yang terdapat diantara bangunan beton, meratakan jalan raya atau lapangan
terbang.
1)
2)

Efisiensi penggunaan scraper tergantung pada:


kedalaman tanah yang digali,
kondisi mesin, dan

3)

operator yang bekerja.


Jika ditinjau dari penggeraknya, jenis scraper ada dua macam yakni:
1) Scraper yang ditarik Buldoser (Down Scrapper Tractor), dan
2) Scraper yang memiliki mesin penggerak sendiri (Self Propelled Scrappers)
Scraper umumnya digolongkan berdasarkan typenya, scraper yang ditarik (towed
scraper), scraper bermotor (motorized scraper), dan scraper yang mengisi sendiri (self
loading scraper). Towed scraper umumnya ditarik crawler traktor dengan kekuatan mesin
300 hp atau lebih. Scraper jenis ini dapat menampung material sebanyak 6-30 m3. Daya
tampung motorized scraper adalah sebanyak 15-30 m3.
Motorized scraper mempunyai kekuatan 500 hp atau lebih dengan kecepatan mencapai
60 km/jam karena menggunakan alat penggerak ban. Akan tetapi daya cengkeram ban
terhadap tanah kurang sehingga scraper tipe ini dalam operasinya memerlukan bantuan
crawler traktor yang dilengkapi blade atau scraper lain.
Pengoperasian dengan alat bantu ini dilakukan dengan dua cara :
1) Push Loaded
Alat bantu dipakai hanya pada saat pengerukan dan pengisian. Pada saat bak
penampung telah penuh, scraper dapat bekerja sendiri. Dengan demikian alat bantu
dapat membantu tiga hingga lima scraper. Dengan adanya alat bantu, jarak tempuh
scraper dapat mencapai 3 km. Ukuran dozer yang dipakai tergantung dari daya muat
scraper.
2) Push Pull
Dua buah scraper dioperasikan dengan cara ini, keduanya saling membantu didalam
pengerukan.Scraper yang dibelakang mendorong scraper yang didepannya pada saat
pengerukan dan scraper didepannya menarik scraper yang dibelakang pada saat
pengerukan.
Karena kedua tipe scraper di atas tidak dapat memuat sendiri hasil pengerukannya,
maka scraper tertentu dilengkapi semacam conveyor untuk memuat tanah. Scraper seperti ini
dinamakan self loading scraper. Dengan adanya tambahan alat ini maka berat aklat bertambah
sekitar 10 15 %. Seperti disebutkan di atas, scraper dipakai untuk pengerukan top soil. Top
soil yang dipindahkan berkisar pada kedalaman 10 cm sampai 30 cm. Jika lahan yang akan
diangkat top soilnya mempunyai luas sedang maka self loading scrapr yang kecil atau crawler
traktor dengan scraper bowl dapat dipilih. Untuk lahan yang luas push loader scraper dengan
kecepatan tinggi menjadi pilihan.
Scraper juga dapat di gunakan untuk meratakan tanah di sekitar bangunan. Pekerjaan
ini di lakukan dalam jarak tempuh yang pendek. Jila jarak tempuh kurang dari 100 m, biaya
penggunaan alat ini sebaiknya dibandingkan dengan biaya penggunaan dozer atau grader.
B. Jenis - Jenis Scraper
Ada 2 macam Scraper yaitu :
1) Towed Scraper
Dalam operasinya ditarik buldozer karena memang tidak bermesin, tenaganya diambil
dari buldozer. Towed Scrapper jarak angkut tidak lebih dari 500 meter. Towed scraper

umumnya ditarik crawler traktor dengan kekuatan mesin 300 hp atau lebih. Scraper
jenis ini dapat menampung material 8 30 m3.
2) Motor Scraper
Dalam pengoperasiannya ada yang menggunakan mesin tunggal / Front dan ada yang
menggunakan mesin ganda / Front and Rear. Scraper yang bermesin tunggal harus
dibantu pendorong (buldozer), sedangkan yang bermesin ganda tidak harus dibantu
pendorong buldozer. Jarak angkut motor scraper antara (500 2000 meter), sangat
effektif material/tanah yang diambil tidak terlalu keras dan medan operasi
memotong/meratakan bukit yang cukup luas.

Você também pode gostar