Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
BAB II
LANDASAN TEORI
berfungsi
dengan
cara
untuk
mengikis/menghaluskan
digosokkan.
Halus
dan
permukaaan
kasarnya
kertas
pasir
amplas
tersebut.
Pada
pekerjaan
perbaikan
Amplas Basah
Amplas basah adalah suatu jenis amplas yang digunakan untuk
meratakan atau menghaluskan benda kerja dengan menggunakan air atau
spertus secara bersamaan.
backing
bahan fleksibel,
terbuat
yang
dari
digunakan
kertas,
pada
kertas
amplas
tahan
air,
merupakan
kain,
dan
synthetic fiberglass.
Amplas yang menggunakan material backing dari bahan kertas
tidak tahan
air
sehingga
hanya
dapat
digunakan
pada
pekerjaan
Partikel
abrasif
yang
terbuat
dari
silicon
carbide,
terpecah-
10
yang relatif keras. Ada dua metode yang digunakan dalam melapisi partikel
abrasive pada material backing, yaitu metode lapisan terbuka dan lapisan
tertutup. Pada metode lapisan terbuka, ada jarak yang lebih lebar diantara
partikel-pertikel. Hal ini memungkinkan partikel yang diamplas terlepas dari
partikel abrasif, dan mencegah permukaan amplas menjadi ntersumbat.
Metode lapisan terbuka ini terutama digunakan untuk pengamplasan kering
(dry-sanding).
Amplas tipe lapisan tertutup memiliki partikel abrasif yang dikemas
rapat dan digunakan terutama untuk pengamplasan basah (wet sanding),
dimana tidak ada resiko amplas menjadi tersumbat.
#80
#120
#180
#240
#320
#600
#1000
#2000
Menghapus Cat
Tipe
Mengamplas
pekerjaan
Plastik
dempul
Mengamplas
surface
Mengamplas cepat
12
setelah
top coat
Sebelum menggunakan amplas, faktor yang sangat penting adalah
memilih nomor grit yang berpengaruh pada hasil kerja, dan seberapa lama
pekerjaan dilakukan.
Sebagai contoh pemborosan waktu dan tenaga akan terjadi, apabila
amplas dengan kekasaran yang halus, misal #600 digunakan untuk mengupas
cat aslinya, apabila top coat diaplikasi setelah mengupas permukaan dengan
amplas yang memiliki grit #60, maka tidak akan diperoleh lapisan akhir yang
halus, seberapapun lapisan diaplikasikan.
Dalam praktek tanda yang ditinggalkan oleh amplas dengan grit #80
tidak dihilangkan dengan mudah oleh grit #200. oleh sebabitu, yang penting
untuk dilakukan adalah berganti pada grit yang lebih halus secara bertahap,
sehingga dapat menghilangkan goresan yang ditiggalkan oleh amplas
terdahulu.
e) Material sanding tipe lain
Disamping amplas, ada pula material sanding yang lain, yaitu material
dimana syntetic fiber dapat dikusutkan seperti felt. Menggunakan adesif,
partikel abrasif dikaitkan satu sama lain oleh fiber.
Oleh karena fleksibilitasnya, maka materialini sangat sesuai untuk
pekerjaan sanding permukaan yang memiliki konfigurasi panel relatif komplek
(rumit), yang tidak mudah dijangkau oleh amplas.
Oleh karena ketahanan air dan keandalannya yang tinggi maka ia dapat
digunakan pada pengamplasan basah dan pengamplasan kering .
2.6 Cara Mengamplas
13
aplikasi
14
menjadi
nilai
tinggi
dari
kayu
tersebut.
2. Kertas Amplas
Beberapa jenis amplas dibuat berdasarkan jenis material.
Ada amplas yang khusus dibuat untuk kayu yang keras misalnya.
Pilihlah kertas amplas yang tidak mudah rontok. Kebanyakan orang
berpikir bahwa apabila menggunakan kertas amplas yang paling
halus berarti akan mendapatkan permukaan kayu yang baik pula. Ini
tidak benar, lebih baik pengamplasan dilakukan secara bertahap
berdasarkan grit amplas.
Setelah melalui proses mesin atau alat tukang kayu (ketam,
serut dll), grit amplas pertama yang optimal bisa menggunakan no
80/100 untuk memotong esrat besar, marking mesin dan ujungujung kasar lainnya. Kemudian dilanjutkan dengan grit 120,
220/240. Pada level ini garis-garis kasar serat sudah tidak terlihat
lagi. Apabila anda perlu melanjutkan dengan grit 320 tidak masalah
dan ini juga tergantung dari jenis kayu yang digunakan. beberapa
jenis kayu keras terutama memang memerlukan pengamplasan
hingga grit 320 sebelum finishing.
3. Metode Pengamplasan
Anda boleh mengamplas berlawanan arah serat hanya pada
pengamplasan pertama, berarti pada waktu menggunakan amplas
kasar (grit 80/100). Langkah ini berfungsi untuk mempercepat dan
memotong serat kayu yang kasar dan membersihkannya dari cacatcacat kayu lebih cepat, kemudian pengamplasan harus dilanjutkan
hanya searah serat kayu hingga sebelum bahan finishing
15
kering.
Terutama
pada
sudut-sudut
kontruksi,
16
sudah
berkembang
dengan
sangat
maju
serta
17
untuk
menghidukan
mesin.
18
tiap
merknya,
untuk
lebih
jelasnya
bacalah
buku
gunakan
perlengkapan
pengaman
yang
dibuthkan saat
Potong
kertas
amplas
menggunakan gunting atau gunakan pisau karter dan satu buah penggaris
agar kertas rata saat dipotong. 1 lembar kertas gosok bisa dipotong menjadi
3 untuk mesin amplas dengan model panjang.
Kemudian
tekan
tuas
Gunakan
cara
yang
sama
19
Untuk jenis mesin amplas dengan variable speed, kita dapat mengatur
kecepatan mesin dengan memutar-mutar saklar.
Jika kantong debu sudah penuh, kita bisa melepasnya dan membuang
isinya dengan cara membuka reseliting pada kantong tersebut.
20
Kita
harus mengutamakan
keselamatan
dengan
menggunakan
setidaknya dua alat safety seperti masker dan kacamata. Setelah itu kertas
amplas khusus (rekomendasi kami adalah kertas amplas toho) di
pasangkan pada mesin amplas atau finishing sander. Lalu pasang power,
dan nyalakan.
21
BAB III
JURNAL PRAKTIKUM
22
Gambar 3.1
23
BAB IV
PERTANYAAN & JAWABAN
a) Pertanyaan
1. Sebutkan cara pemasangan kertas amplas dan cara
menggunakan pada mesin Belt Sander.
2. Sebutkan kelebihan dan kekurangan emplas kering dan
amplas basah.
3. Sebutkan cara pemasangan kertas amplas pada mesin
Finishing Sander.
4. Berikan contoh gambar dari mesin Belt Sander.
5. Hal apa saja yang harus diperhatikan dalam cara
pengamplasan? Sebutkan dan jelaskan.
b) Jawaban
a) Caranya adalah:
a. Sebelum melakukan pemasangan, pastikanlah steker atau colokan
pada belt sander tak terhubung pada stop kontak, hal ini bertujuan
untuk menghindari terjadinya sesuatu yang tak diharapkan. Untuk
cara pemasangan serta pemakaian belt sander berbeda-beda antara
merek yang satu dengan merek lainnya. Untuk lebih jelas
mengenai cara pemasangannya bacalah buku manual pemakaian
yang di ada satu paket pembelian.
b. Pastikan pula untuk menggunakan
kacamata
safety
serta
24
Suara berisik
25
Lalu masukkan kertas gosok dan tekan tuas untuk menjepit kertas
gosok.
4. Contoh gambar.
26
Kertas Amplas
Beberapa jenis amplas dibuat berdasarkan jenis material. Ada amplas
yang khusus dibuat untuk kayu yang keras misalnya. Pilihlah kertas amplas yang
tidak mudah rontok. Kebanyakan orang berpikir bahwa apabila menggunakan
kertas amplas yang paling halus berarti akan mendapatkan permukaan kayu yang
27
baik pula. Ini tidak benar, lebih baik pengamplasan dilakukan secara bertahap
berdasarkan grit amplas.
Setelah melalui proses mesin atau alat tukang kayu (ketam, serut dll), grit
amplas pertama yang optimal bisa menggunakan no 80/100 untuk memotong
esrat besar, marking mesin dan ujung-ujung kasar lainnya. Kemudian dilanjutkan
dengan grit 120, 220/240. Pada level ini garis-garis kasar serat sudah tidak
terlihat lagi. Apabila anda perlu melanjutkan dengan grit 320 tidak masalah dan
ini juga tergantung dari jenis kayu yang digunakan. beberapa jenis kayu keras
terutama memang memerlukan pengamplasan hingga grit 320 sebelum finishing.
c)
Metode Pengamplasan
Anda boleh mengamplas berlawanan arah serat hanya pada pengamplasan
pertama, berarti pada waktu menggunakan amplas kasar (grit 80/100). Langkah
ini berfungsi untuk mempercepat dan memotong serat kayu yang kasar dan
membersihkannya dari cacat-cacat kayu lebih cepat, kemudian pengamplasan
harus dilanjutkan hanya searah serat kayu hingga sebelum bahan finishing
diaplikasikan. Apabila pengamplasan dilakukan secara manual, sebaiknya
gunakan sebatang kayu yang dilapis dengan bahan lebih lunak (softboard) ukuran
sekitar 80x40x20mm sebagai 'klos' amplas. Klos ini akan membantu membuat
alur pengamplasan lebih rata dan datar. Selain itu pula tangan anda terhindar dari
kemungkinan luka karena goresan. Jika ada bekas lem sebaiknya dibersihkan
bersamaan pada waktu perakitan ataupun ketika lem setengah kering. Terutama
pada sudut-sudut kontruksi, pengamplasan perlu dilakukan dengan hati-hati.
Setelah itu bersihkan pula debu-debu yang menempel karena pengamplasan
dengan alat semprot angin bertekanan atau kain kering yang bersih. Sebisa
mungkin bahan finishing langsung diaplikasikan begitu benda kerja bersih dari
debu. Jangan menunda terlalu lama karena debu akan kembali menempel dalam
beberapa jam.
28
BAB V
KESIMPULAN
Setelah melakukan praktikum, mahasiswa dapat mengetahui beberapa hal.
Seperti:
1. Memperhatikan permukaan benda kerja yang akan diamplas sangat penting agar
tidak merusak benda kerja saat proses pengamplasan.
2. Proses mengamplas sangat penting dalam sebuah pekerjaan untuk memberikan
hasil yang terbaik dalam benda kerja.
29
30