Você está na página 1de 3

Metafora digunakan oleh seorang arsitek sebagai alat kreaifitas dengan menguji atau

mengembangkan fantasi, imajinasi yang dapat dikatakan sebagai stimulan atau batu
landasan yang baik (titik tolak), sehingga dapat mengembangkan pemikiran, pertanyaanpertanyaan baru terhadap objek yang sedang dipikirkan dan muncul intrepertasi baru.
Dapat juga memberikan suasana baru dalam konsep perancangan sehingga menghasilkan
konsep-konsep baru yang substansial dan inovatif.
Metafora dapat di kategorikan menjadi tiga :
Intanjible (tidak berwujud), konsep dasar : Individualitas Komunitas- Komunitas Tradisi
budaya.
- Berdasarkan konsep, gagasan atau ide, kondisi manusia, kualitas kehidupan
(individualitas, alam, sosial masyarakat, tradisi , budaya).
- Dirasakan secara non visual melalui nilai, komoditas, perasaan.
- Diungkapkan secara tidak langsung yang merupakan hasil perenungan.
Tanjible (berwujud), konsep dasar : Visual
Berdasarkan karakter visual atau material. Diungkapkan secara lugu, langsung sehingga
kurang atau tidak adanya pengkajian atau pemahaman terhadap makna atau esensi.
Contoh : Toko tempat menjual Hot Dog berbentuk Hot Dog, rumah sebagai istana, atap
sebagai langit.
Combined (gabungan), konsep dasar :
Material Visual Konsepsual, merupakan perpaduan antara Tanjible dengan Intangible.
Contohnya : komputer, sarang lebah
Orang lebih mengutamakan tangible daripada intanjible karena sipatnya yang lebih terlihat
artinya bangunan seperti teks atau dapat berbicara. Kekuatan bermetapora tergantung dari
tingkat pengetahuan dan visualisasi kita, ini lah yang akan membantu kita dalam
mengembangkan kreatifitas dan inspirasi.
Kita melakukan suatu perumpamaan pada saat kita berusaha untuk mentransfer sesuatu
objek/reperensi/makna, memahami sesuatu lewat pandangan lain, usaha untuk melihat
suatu objek agar berbeda dengan yang lain/hal baru, mengalihkan fokus suatu pertanyaan
kepertanyaan lain. Ditinjau dari sejarah Metafora ini diawali oleh para arsitek yang beraliran
expresionalisme di Jerman. Definisi tentang arsitektur sendiri merupakan suatu
perumpamaan (metafora).
Beberapa contoh dari Metafora :
Hans scharoun dengan rancangannya yaitu Bangunan Berlin Philharmonic (1956-1963)
sesuatu yang tanjible yaitu bukit yang diselimuti kebun anggur. Dia menggambarkan orang
orang adalah sebagai anggur dan lereng bukinya adalah bangunan dengan atap tendanya.
Boffil , Walden Seven tidak sebagai hutan alami tetapi yang digambarkan adalah

pemandangan alam yang tenang. Dan Kastil Kafka akan mengingatkan mimpi sesorang
yang telah membaca Kafka. Disini dia mewujudkan karyanya dengan Metafora dengan
langkah langkah menganalisa isi dan wujud.
Eero Saarinen merupakan seorang arsitek beraliran modern, menafsirkan tentang
konsepnya pada bangunan Terminal TWA di Bandar Udara Internasional Kennedy menjadi
ekspresi gerakan dan wisata sebagai gagasan pokok yang dapat mempersatukan seluruh
proyek.
Pada terminal Trans World Airways atau terminal TWA mempunyai tantangan ganda. Yang
pertama, menciptakan didalam kompleks terminal yang menjadi bagian dari idelwild
(sekarang Kennedy Internasional), suatu bangunan untuk TWA yang khusus dan
mengesankan. Yang kedua, merancang sebuah bangunan dimana arsitektur itu sendiri
akan mengekspresikan drama dan keistimewaan dan kegairahan perjalanan. Keinginan
arsitektur yang mengungkapkan terminal, bukan sebagai suatu tempat statis, terkurung,
tetapi sebagai suatu tempat pergerakan dan peralihan. Kenyataan bahwa bagi sebagian
orang terminal tersebut tampai sebagai seekor burung terbang merupakan hal yang benarbenar kebetulan saja. Itu merupakan hal yang paling akhir yang dipikirkan dalam
perancangan ini oleh Eero Saarinen sendiri. Namun tetap saja bagi setiap orang
mempunyai hak untuk menganggapnya seperti itu dan menjelaskan kepada orang awam
sebagai metafora burung, karena mereka lebih merasakan dari pandangan saja dari pada
hakikat didalamnya.
Kaleva, Gereja Kaleva digambarkan sepeti ikan. Ini dikarenakan ikan adalah telah
memberikan banyak makan kepada masyarakat Finlandia.
Gundrat Asplund, Perpustakaan umum di Stockolm, digambarkan perpustakaan sebagai
otak komunitas.
Charles Moore membahas tentang hal-hal yang amat menarik sehingga membuat dia
merasa ingin mengemukakan bahwa ia (Charles Moore) mempunya keinginan agar semua
bangunan mempunyai hakekat batu alam, yang kemudian dikembangkannya melalui cerita
yang dibuatnya sendiri. Batu alam merupakan metafora konseptual yang menunjukkan
bagaimana bangunan memiliki 2 pandangan atau hakekat tampilan secara bersamaan. Bila
view dari bagian luar, bangunan tersebut dapat mempunyai citra yang cocok dengan
sekitarnya. Ia dapat mempunyai citra yang berbeda disebelah dalam, seperti suatu
lingkungan atau keadaan yang dapat menghibur bagi yang memandang atau yang berada
didalamnya, teatrikal dan dramatis sehingga amat cocok untuk daerah peristirahatan.
Dalam bukunya berjudul In Paradise of Architecture metafora-metafora lain yang dibahas
meliputi Obelisk merupakan suatu teka-teki, Sumber adalah suatu suara, Kamar
merupakan suatu dunia, Pintu adalah suatu undangan, Deretan kolom adalah paduan
suara dan Rumah adalah suatu mimpi.

Kapel Notre-Dame-Du-Haut Ronchamp, arsitektur Kapel Notre-Dame-Du-Haut Ronchamp


cukup controversial, lepas bebas dari bentuk biasa gereja dan kapel yang pernah ada,
secara keseluruhan dapat interpretasikan sebagai telungkupan tapak tangan, kapal,
merpati, topi Italia bahkan dapat seperti ibu dan anak. Begitu banyak intrepertasi yang
ditimbulkan sehingga dapat dikatakan bahwa Le Courbusier telah berhasil membentuk
metafora Kapel Notre Dame Du Haut.
Dinding-dinding Kapel tidak ada yang lurus dan tegak seperti lazimnya bangunan pada
umumnya, tetapi semuanya merupakan komposisi dari diding meliuk-liuk, berdenah kurva.
Diantara lengkungan tersebut ada 3 yang membntuk belahan silinder, digunakan untuk
kapel lebih kecil. Dindingnya menerus menjulang ke atas membentuk menara.dinding di
sebelah barat melengkung seperti huruf j, ujung utara sangat tebal lebih dari 2 m, makin ke
selatan semakin tinggi mencuat ke atas juga semakin berkurang tebalnya. Dinding sangat
tebal ini diberi jendela besar kecil disusun bebas dalam komposisi seperti pada lukisan
abstrak total karya para pelukis De Stijl dari Belanda.
Setelah melihat beberapa contoh tadi maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa
dengan bermetapora hasil dari sebuah rancangan akan menjadi lebih bertenaga sesuai
dengan kepandaian masing-masing. Maka disini kita dituntut untuk dapat lebih banyak atau
memperkaya visulisasi paling tidak dengan membaca dan berpikir. Perumpamaan juga
mempunyai keuntungan dan kerugian ini tergantung dari sisi mana kita mengambil
perumpamaan ini. Kita dapat memulainya dari yang sesederhana mungkin dengan latihanlatihan yang natinya akan membawa kita pada keberhasilan dengan pengalaman yang
terus kita galih dengan pemikiran yang mendalam ini lah yang disebut masyarakat Yunani
sebagai Pemikir Stokastik.
Jadi Metafora diidentifikasi sebagai hubungan diantara benda-benda dimana hubunganhubungan yang terjadi lebih bersifat abstrak. Dalam hal ini metafora menggunakan katakata "seperti" atau "bagaikan" untuk melukiskan hubungan tersebut.

Você também pode gostar