Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Disusun oleh:
ISHAK HASTAGINA
HALAMAN JUDUL....................................................................................
KATA PENGANTAR...................................................................................
ii
DAFTAR ISI................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................
1.2 Tujuan..........................................................................................
1
2
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan...................................................................................
5.2 Saran.............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................
LAMPIRAN.................................................................................................
10
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Bakteri
Bakteri adalah domain yang terdiri dari makhluk hidup yang tidak memiliki
membran inti (prokariota). Bakteri terbagi menjadi Bacteria dan Archaebacteria,
namun Archaebakteria memiliki domain sendiri yang disebut Archaea. Ada
beberapa ciri bakteri antara lain tidak memiliki membran inti, tidak memiliki
organel bermembran, memiliki dinding sel peptidoglikan, dan materi asam
nukleatnya berupa plasmid (Postlethwait dan Hopson, 2006).
Bakteri dapat hidup soliter maupun berkoloni dan berkembang biak dengan
cara membelah diri. Bakteri memiliki habitat yang bervariasi, dari air, tanah,
udara, hingga dalam tubuh hewan, misalnya dalam usus manusia. Bakteri ada
yang dapat hidup secara anaerob, ada yang bersifat aerob, dan ada yang bersifar
aerob fakultatif yaitu dapat hidup pada kondisi anaerob, tapi bila ada oksigen,
metabolismenya bersifat aerob (Betsy dan Keogh. 2005).
Bakteri secara genetis diklasifikasikan menjadi 5 grup besar, yaitu
Proteobacteria,
Cyanobacteria,
Spirocheta,
Chlamydia,
dan
Firmicuta.
terkontaminasi karena mikroorganisme lain. Teknik aseptik ini sangat penting bila
bekerja dengan bakteri. Tujuan isolasi adalah untuuk mengisolasi bakteri serta
menguji aktivitass nukleasies dari sejumlah isolate yang dihasilkan (Amsi, 2010).
Dengan menumbuhkan dalam media padat sel-sel mikroba akan membentuk suatu
koloni sel yang tetap pada tempatnya. Dapat dilakukan dengan dua cara yaitu cara
penggoresan dan penaburan. Beberapa alat yang digunakan untuk menjalankan
prosedur ini adalah bunsen dan laminar air flow Bila tidak dijalankan dengan
tepat, ada kemungkinan kontaminasi oleh miroorganisme lain sehingga akan
mengganggu hasil yang diharapkan. Teknik aseptik juga melindungi laboran dari
kontaminasi bakteri (Singleton dan Sainsbury, 2006).
2.3 Media Biakan
Media pertumbuhan mikroorganisme (biakan) adalah suatu bahan yang terdiri
dari campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk
pertumbuhannya atau suatu substrat dimana mikroorganisme dapat tumbuh yang
disesuaikan dengan lingkungan hidupnya. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi
media berupa molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel.
Media kultur berdasarkan konsistensinya dibedakan atas tiga macam, yaitu:
Media cair (liquid medium) adalah medium berbentuk cair yang dapatdigunakan
untuk tujuan menumbuhkan atau membiakan mikroba, penelaahfermentasi, uji-uji
lainContohnya : Nutrient Broth (NB), Lactose Broth (LB) dan kaldu sapi.
Media semi padat (semi solid medium), biasanya digunakan untuk uji
mortalitas(pergerakan) mikroorganisme dan kemampuan fermentasi,Contohnya :
METODE PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari kamis, 7 januari 2016 di laboratorium
Mikrobiologi Teknologi Pengolahan Hasil Perkebunan.
3.2 Alat dan Bahan
Alat
- Stik triangle
- Cawan petri
- Autoklaf
- Erlenmeyer
- Bunsen
- Inkubator
- mikropipet
Bahan
- NA (Nutrien agar)
- air isi ulang (sampel)
7. Kemudian tambahkan 0,5 ml sampel air isi ulang kedalam 3 cawan petri
menggunakan mikropipet
8. Bakar kembali pinggiran cawan petri
9. Kemudian goyang cawan petri membentuk angka 8
10. Bakar stik triangle dan tunggu hingga agak dingin lalu buka sedikit tutup
cawan petri dan gosok secara perlahan sampai merata. Lalu tutup cawan
petri.
11. Masukkan kedalam inkubator sampai 1 hari
12. Keesokan harinya amati dan hitung jumlah koloni bakteri.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
No
1
Media
Cawan 1
Hasil
118
Cawan 2
61
Cawan 3`
87
Rata rata
88,66
4.2 Pembahasan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan yaitu mengisolasi bakteri,
metode yang digunakan yaitu metode spread platen (cawan sebar). Spread plate
adalah teknik menanam dengan menyebarkan suspensi bakteri di permukaan agar
diperoleh kultur murni. Setetes inokolum diletakan dalam sebuah medium agar
nutrien dalam cawan petridish dan dengan menggunakan batang kaca yang
bengkok dan steril. Inokulasi itu disebarkan dalam medium batang yang sama
dapat digunakan dapat menginokulasikan pinggan kedua untuk dapat menjamin
penyebaran bakteri yang merata dengan baik .Pada beberapa pinggan akan muncul
koloni koloni yang terpisah-pisah.
Metode hitungan cawan memiliki prinsip yaitu jika sel jasad renik yang
masih hidup ditumbuhkan pada medium agar, maka sel jasad renik tersebut akan
berkembangbiak membentuk koloni yang dapat dilihat langsung dan dihitung
dengan mata tanpa menggunakan mikroskop (Irianto, 2007). Dari data diatas
dapat kita lihat bahwa pada cawan 1 jumlah koloni bakteri yang dihasilkan yaitu
118, pada cawan 2 bakeri yang dihasilkan yaitu 61 dan pada cawan 3 bakteri yang
dihasilkan yaitu 87 koloni.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Mikroorganisme dibiakkan dilaboratorium pada bahan nutrien yang disebut
medium. Isolasi bakteri artinya memisahkan satu jenis bakteri dari biakkan
campuran menjadi biakan murni yaitu biakkan yang hanya terdiri dari satu jenis
mikrorganisme. Untuk mendapatkan biakkan murni dan biakkan campuran
dengan cara mengisolasi dan biakkan campuran. Biakkan murni tersebut
dikatakan berhasil jika mikroba yang diisolasi sama dengan aslinya baik
warna/ciri-ciri yang lainnya.
5.2 Saran
Saran untuk praktikum ini adalah agar selalu berada dalam keadaan yang
steril dan lebih berhati-hati agar dalam mengisolasi mikroba, mikroba lain yang
tidak diinginkan tidak tumbuh di dalam media pertumbuhan.
DAFTAR PUSTAKA
Dwidjoseputro, S. 1992. Mikrobiologi Pangan. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Fardiaz, S., 1992. Mikrobiologi Pangan I. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Jutono. 1972. Dasar-dasar Mikrobiologi Umum. Departemen Mikrobiologi
Fakultas Pertanian UGM. Yogyakarta.
Hasrah, H. 2015. http://hasrahhariss.blogspot.co.id. Laporan praktikum isolasi
mikroba. Diakses pada tanggal 13 januari 2016