Você está na página 1de 11

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

Isolasi Bakteri dengan Metode Cawan Sebar (Spread Plate)

Disusun oleh:
ISHAK HASTAGINA

140 500 121

TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERKEBUNAN


POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA
SAMARINDA
2016
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................

KATA PENGANTAR...................................................................................

ii

DAFTAR ISI................................................................................................

iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................
1.2 Tujuan..........................................................................................

1
2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Pengertian bakteri.........................................................................

2.2 Isolasi Bakteri...............................................................................

2.3 Media Biakan................................................................................

BAB III METODE PRAKTIKUM


3.1 Waktu dan Tempat........................................................................

3.2 Alat dan Bahan..............................................................................

3.3 Prosedur Praktikum......................................................................

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil..............................................................................................

4.2 Pembahasan .................................................................................

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan...................................................................................

5.2 Saran.............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................

LAMPIRAN.................................................................................................

10

BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Mikroorganisme merupakan mahluk hidup yang populasinya sangat besar dan
kompleks. Spesiesnya yang berjumlah ratusan terdapat di bagian-bagian tubuh
manusia, makanan, hewan dan lain-lain. Bukan hanya terdapat pada mahluk
hidup, mikroorganisme juga terdapat ditanah, air dan udara. Dalam kehidupan
terkadang kita membutuhkan suatu mikroorganisme tertentu untuk diisolasi atau
dibiakkan. Misalnya, bila hendak mengisolasi bakteri dari tanah/ benda padat
yang mudah tersuspensi atau terlarut, atau zat cair lain, maka dilakukan
serangkaian pengenceran (dilution series) terhadap zat tersebut. Sumber isolat dari
bakteri benda yang liat atau padat, misatnya daging maka zat tersebut dihancurkan
terlebih dahulu. Tehadap bakteri yang hanya terdapat dipermukaan maka
pengenceran dilakukan terhadap air tempat zat tersebut dicelupkan/ direndam.
Dan jika bakteri hendak diisolasi dari udara, cukup dengan membuka cawan petri
yang berisi media agar steril beberapa saat. Di dalam laboratorium mikrobiologi,
populasi bakteri ini dapat diisolasi menjadi kultur murni yang terdiri dari satu
jenis yang dapat dipelajari morfologi, sifat dan kemampuan biokimiawinya
(Hasrah, 2015).
Isolasi merupakan metode yang digunakan untuk memisahkan atau
memindahkan mikroba tertentu dari suatu lingkungan, sehingga diperoleh kultur
murni atau biakkan murni. Kultur murni ialah kultur yang sel-sel mikrobanya
berasal dari pembelahan dari satu sel tunggal. Beberapa cara yang dilakukan
untuk mengisolasi mikrooraganisme antara cara goresan (streak plate), cara
taburan/tuang (pour plate), cara sebar (spread plate), cara pengenceran (dilution
plate) serta micromanipulator. Berdasarkan uraian diatas, maka dilakukanlah
praktikum mengenai Isolasi Mikroba ini (Hasrah, 2015).

1.2 Tujuan Praktikum


Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui cara pembuatan media
tumbuh mikrobadan untuk mengetahui cara isolasi mikroba.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Bakteri
Bakteri adalah domain yang terdiri dari makhluk hidup yang tidak memiliki
membran inti (prokariota). Bakteri terbagi menjadi Bacteria dan Archaebacteria,
namun Archaebakteria memiliki domain sendiri yang disebut Archaea. Ada
beberapa ciri bakteri antara lain tidak memiliki membran inti, tidak memiliki
organel bermembran, memiliki dinding sel peptidoglikan, dan materi asam
nukleatnya berupa plasmid (Postlethwait dan Hopson, 2006).
Bakteri dapat hidup soliter maupun berkoloni dan berkembang biak dengan
cara membelah diri. Bakteri memiliki habitat yang bervariasi, dari air, tanah,
udara, hingga dalam tubuh hewan, misalnya dalam usus manusia. Bakteri ada
yang dapat hidup secara anaerob, ada yang bersifat aerob, dan ada yang bersifar
aerob fakultatif yaitu dapat hidup pada kondisi anaerob, tapi bila ada oksigen,
metabolismenya bersifat aerob (Betsy dan Keogh. 2005).
Bakteri secara genetis diklasifikasikan menjadi 5 grup besar, yaitu
Proteobacteria,

Cyanobacteria,

Spirocheta,

Chlamydia,

dan

Firmicuta.

Proteobacteria merupakan grup bakteri terbesar dan merupakan asal usul


mitokondria pada eukariota dengan proses endosimbiosis. Cyanobacteria
merupakan grup bakteri yang memiliki klorofil dan dapat berfotosintesis.
Spirocheta adalah kumpulan bakteri yang berbentuk spiral. Chlamydia adalah
bakteri dengan ukuran yang relatif kecil dibanding grup lain dan umum hidup
sebagai parasit. Firmicuta adalah bakteri yang umum memproduksi endspora
(Purves dan Sadava, 2003).
2.2 Isolasi bakteri
Isolasi bakteri adalah proses mengambil bakteri dari medium atau lingkungan
asalnya dan menumbuhkannya di medium buatan sehingga diperoleh biakan yang
murni. Bakteri dipindahkan dari satu tempat ke tempat lainnya harus
menggunakan prosedur aseptik. Aseptik berarti bebas dari sepsis, yaitu kondisi

terkontaminasi karena mikroorganisme lain. Teknik aseptik ini sangat penting bila
bekerja dengan bakteri. Tujuan isolasi adalah untuuk mengisolasi bakteri serta
menguji aktivitass nukleasies dari sejumlah isolate yang dihasilkan (Amsi, 2010).
Dengan menumbuhkan dalam media padat sel-sel mikroba akan membentuk suatu
koloni sel yang tetap pada tempatnya. Dapat dilakukan dengan dua cara yaitu cara
penggoresan dan penaburan. Beberapa alat yang digunakan untuk menjalankan
prosedur ini adalah bunsen dan laminar air flow Bila tidak dijalankan dengan
tepat, ada kemungkinan kontaminasi oleh miroorganisme lain sehingga akan
mengganggu hasil yang diharapkan. Teknik aseptik juga melindungi laboran dari
kontaminasi bakteri (Singleton dan Sainsbury, 2006).
2.3 Media Biakan
Media pertumbuhan mikroorganisme (biakan) adalah suatu bahan yang terdiri
dari campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk
pertumbuhannya atau suatu substrat dimana mikroorganisme dapat tumbuh yang
disesuaikan dengan lingkungan hidupnya. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi
media berupa molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel.
Media kultur berdasarkan konsistensinya dibedakan atas tiga macam, yaitu:

Media cair (liquid medium) adalah medium berbentuk cair yang dapatdigunakan
untuk tujuan menumbuhkan atau membiakan mikroba, penelaahfermentasi, uji-uji

lainContohnya : Nutrient Broth (NB), Lactose Broth (LB) dan kaldu sapi.
Media semi padat (semi solid medium), biasanya digunakan untuk uji
mortalitas(pergerakan) mikroorganisme dan kemampuan fermentasi,Contohnya :

Agar dengan konsentrasi rendah 0,5%.


Media padat (solid medium) adalah medium yang berbentuk padat yang dapatdigunakan
untuk menumbuhkan mikroba dipermukaan sehingga membentuk koloni yang
dapat dilihat, dihitung dan diisolasi.Contohnya: Nutrient Agar (NA), Plate Count
Agar (PCA), Potato DextroseAgar (PDA), gelatin, silika gel dan beberapa limbah
pertanian berbentuk padat.
BAB III

METODE PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari kamis, 7 januari 2016 di laboratorium
Mikrobiologi Teknologi Pengolahan Hasil Perkebunan.
3.2 Alat dan Bahan

Alat
- Stik triangle
- Cawan petri
- Autoklaf
- Erlenmeyer
- Bunsen
- Inkubator
- mikropipet

Bahan
- NA (Nutrien agar)
- air isi ulang (sampel)

3.3 Prosedur Praktikum


A. pembuatan media NA
1. siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. siapkan media NA
3. kemudian timbang media NA padat dengan neraca analitik sebanyak 25
gram
4. kemudian masukkan NA pada 25 gram kedalam gelas kimia dengan
mencampurkan aquades sebanyak 1 liter.
5. Lalu masukkan larutan NA kedalam erlenmeyer dengan takaran 500 ml,
250 ml, dan 250 ml.
6. Lalu tutup bagian kepala erlenmeyer dengan kapas.
B. Isolasi Mikroba
1. Pertama tama siapkan alat yang sudah disterilkan dan bahan yang akan
digunakan
2. Pakailah masker dan sarung tangan lateks untuk mencegah kontaminasi
mikroba
3. Masuklah kedalam ruangan laminer fro dan semprot tangan dengan
alkohol
4. Nyalakan bunsen dan bakar pinggiran cawan petri yang masih kosong
5. Buka sedikit cawan petri dan tuangkan media NA yang diencerkan sampai
setengah bagan cawan petri
6. Tunggu sampai media NA memadat

7. Kemudian tambahkan 0,5 ml sampel air isi ulang kedalam 3 cawan petri
menggunakan mikropipet
8. Bakar kembali pinggiran cawan petri
9. Kemudian goyang cawan petri membentuk angka 8
10. Bakar stik triangle dan tunggu hingga agak dingin lalu buka sedikit tutup
cawan petri dan gosok secara perlahan sampai merata. Lalu tutup cawan
petri.
11. Masukkan kedalam inkubator sampai 1 hari
12. Keesokan harinya amati dan hitung jumlah koloni bakteri.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
No
1

Media
Cawan 1

Hasil
118

Cawan 2

61

Cawan 3`

87

Rata rata
88,66

4.2 Pembahasan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan yaitu mengisolasi bakteri,
metode yang digunakan yaitu metode spread platen (cawan sebar). Spread plate
adalah teknik menanam dengan menyebarkan suspensi bakteri di permukaan agar
diperoleh kultur murni. Setetes inokolum diletakan dalam sebuah medium agar
nutrien dalam cawan petridish dan dengan menggunakan batang kaca yang
bengkok dan steril. Inokulasi itu disebarkan dalam medium batang yang sama
dapat digunakan dapat menginokulasikan pinggan kedua untuk dapat menjamin
penyebaran bakteri yang merata dengan baik .Pada beberapa pinggan akan muncul
koloni koloni yang terpisah-pisah.
Metode hitungan cawan memiliki prinsip yaitu jika sel jasad renik yang
masih hidup ditumbuhkan pada medium agar, maka sel jasad renik tersebut akan
berkembangbiak membentuk koloni yang dapat dilihat langsung dan dihitung
dengan mata tanpa menggunakan mikroskop (Irianto, 2007). Dari data diatas
dapat kita lihat bahwa pada cawan 1 jumlah koloni bakteri yang dihasilkan yaitu
118, pada cawan 2 bakeri yang dihasilkan yaitu 61 dan pada cawan 3 bakteri yang
dihasilkan yaitu 87 koloni.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Mikroorganisme dibiakkan dilaboratorium pada bahan nutrien yang disebut
medium. Isolasi bakteri artinya memisahkan satu jenis bakteri dari biakkan
campuran menjadi biakan murni yaitu biakkan yang hanya terdiri dari satu jenis
mikrorganisme. Untuk mendapatkan biakkan murni dan biakkan campuran
dengan cara mengisolasi dan biakkan campuran. Biakkan murni tersebut
dikatakan berhasil jika mikroba yang diisolasi sama dengan aslinya baik
warna/ciri-ciri yang lainnya.
5.2 Saran
Saran untuk praktikum ini adalah agar selalu berada dalam keadaan yang
steril dan lebih berhati-hati agar dalam mengisolasi mikroba, mikroba lain yang
tidak diinginkan tidak tumbuh di dalam media pertumbuhan.

DAFTAR PUSTAKA
Dwidjoseputro, S. 1992. Mikrobiologi Pangan. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Fardiaz, S., 1992. Mikrobiologi Pangan I. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Jutono. 1972. Dasar-dasar Mikrobiologi Umum. Departemen Mikrobiologi
Fakultas Pertanian UGM. Yogyakarta.
Hasrah, H. 2015. http://hasrahhariss.blogspot.co.id. Laporan praktikum isolasi
mikroba. Diakses pada tanggal 13 januari 2016

Você também pode gostar