Laporan Kasus

Ikakom I - Banjar

Disusun Oleh
Asyha Kantifa
265411222009

Pembimbing
dr. Sari
Wahyuningrum

Identitas Pasien
Nama
Umur
Jenis Kelamin
Pekerjaan
No. RM
Alamat
Tangga Masuk

:
:
:
:
:
:

: Ny. K
70 tahun
Perempuan
Ibu rumah tangga
3 April 2016

Autoanamnesis
Keluhan Utama :
Nyeri pada saat buang air kecil
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke Puskesmas Banjar 3 dengan keluhan nyeri pada saat
buang air kecil. Nyeri dirasakan setelah beberapa saat kemudian pasien
memakan petai. Selain nyeri, pasien juga mengeluhkan terasa perih dan
panas, anyang-anyangan (+), demam (-), pusing (-), hematuria (-),
kencing batu (-), kencing pasir (-), nyeri pinggang (-), keputihan (-), mual
(-), muntah (-). Pasien pernah mengalami sakit yang sama sekitar 5
bulan yang lalu, namun sembuh setelah periksa ke dokter. BAB tidak
ada keluhan.

Riwayat Penyakit Dahulu :

Pasien pernah merasakan keluhan yang sama sekitar 5 bulan
yang lalu dan sudah pernah diobati.
Riwayat Penyakit Keluarga :
- Dikeluarga tidak ada yang mengeluhkan keluhan yang sama.
- Riwayat DM & hipertensi disangkal.
Riwayat Pengobatan :
Pasien belum pernah mengobati keluhannya.

Riwayat Alergi :
Pasien menyangkal adanya alergi obat maupun makanan.
Riwayat Psikososial :
Pasien mengatakan suka makan petai serta sering minum teh
untuk sehari hari dan jarang minum air putih.

Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : tampak sakit ringan
Kesadaran : compos mentis
Tanda vital
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Suhu
: tidak dilakukan
Pernapasan : tidak dilakukan
Nadi
: 88x/menit

Status Generalis
Kepala
Bentuk normochepal simetris
Mata
Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), edema palpebra (-)
Hidung
Deviasi septum (-), sekret (-/-), darah (-/-), hidung bagian luar
tidak ada kelainan, pernapasan cuping hidung (-)
Mulut
Bibir kering (-), sianosis (-), faring hiperemis(-), perdarahan
mukosa(-), perdarahan gusi (-), lidah kotor (-)

 Thorax
Inspeksi simetris dx-sn, tidak ada bagian dada yang tertinggal,
retraksi dinding dada (-), scar (-), otot bantu pernapasan (-)
Palpasi simetris, nyeri tekan (-)
Perkusi tidak dilakukan
Auskultasi suara napas vesikuler (+/+), lendir (-/-), ronkhi
(-/-), wheezing(-/-)
Abdomen
Inspeksi distensi abdomen (-), scar (-), peteki (-)
Palpasi hepatomegali (-) splenomegali (-), massa (-), turgor
kembali cepat, nyeri suprapubik (+)
Perkusi timpani
Auskultasi bising usus (+) normal

 Ekstremitas
Atas akral hangat, peteki (-/-), udem (-/-), pucat (-),
RCT < 2 detik
Bawah akral hangat, peteki (-/-), udem (-/-),
pucat (-), RCT < 2 detik
Tulang deformitas (-), nyeri tekan (-)
Sendi nyeri tekan (-), kemerahan (-)

Resume
Pasien perempuan berusia 70 tahun, datang ke
puskesmas dengan keluhan nyeri pada saat buang air
kecil sejak 3 hari sebelum datang ke puskesmas. Nyeri
dirasakan setelah beberapa saat kemudian pasien
memakan petai. Selain nyeri, pasien juga mengeluhkan
terasa perih dan panas, anyang-anyangan (+). Pasien
pernah mengalami sakit yang sama sekitar 5 bulan yang
lalu, namun sembuh setelah periksa ke dokter.
Pada pemeriksaan abdomen didapatkan nyeri tekan pada
suprapubik.

Diagnosis Kerja

Diagnosis Utama
Sistitis
Diagnosis Banding
Uretritis

Terapi
Cotrimoxazole 480mg 2x2.
Paracetamol 500 mg 3x1.

Tinjaun Pustaka
Infeksi Saluran Kemih

Definisi
Infeksi saluran kemih adalah suatu infeksi yang
melibatkan ginjal, ureter, buli-buli, ataupun uretra.

Epidemiologi
Perempuan >> laki-laki.

Etiologi

Klasifikasi
ISK Atas
Pielonefritis akut (laki-laki hipertrofi prostat) dan
kronik (tubulus & glomerulus).
Pielitis.
ISK Bawah
Sistitis, prostatitis, epidimitis, uretritis, sindrom
uretra.

Manifestasi Klinis
Lokal disuria, inkontinensia, nyeri uretra, nyeri
kandung kemih, nyeri kolik, nyeri ginjal.
Sistemik panas menggigil, septicemia, syok.

Pemeriksaan Penunjang

Analisis urin rutin.

Uji biokimia.
Mikrobiologi.
Renal Imaging Procedures.

Terapi
Ciprofloxacin 250mg/12 jam
Levofloxacin 250mg/24 jam
Cefixime 400mg/24 jam
Non-farmakologis :
Asupan cairan yang banyak.
Penggantian kateter yang teratur.
Pencegahan rekurensi ISK : menjaga kebersihan dan
higiene daerah uretra dan sekitarnya.