Você está na página 1de 13

EFEK JAHE TERHADAP

PERKEMBANGAN JANIN
MATA KULIAH PERKEMBANGAN FETUS,
NEONATAL, ANAK, DAN KESEHATAN
MASYARAKAT

Dosen Pengampu Prof. Dr. Didik Tamtomo, dr., M.Kes., PAK.,


MM

Disusun Oleh :
INTAN WAHYU A

S021508026

DANTY INDRA P

S021508071

HIDAYAH NUR FADHILLAS021508073


LATIFAH SAFRIANA

S021508074

PROGRAM MAGISTER ILMU KESEHATAN


MASYARAKAT
MINAT KESEHATAN IBU DAN ANAK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET

EFEK JAHE TERHDAP PERKEMBANGAN JANIN


A. PENDAHULUAN
Sejak zaman dahulu masyarakat Indonesia mengenal dan
memanfaatkan tanaman berkhasiat obat sebagai salah satu upaya
dalam penanggulangan masalah kesehatan yang dihadapinya.
Menurut World Health Organization (WHO) diperkirakan 80%
penduduk

dunia

masih

menggunakan

pengobatan

tradisional

termasuk penggunaan obat yang berasal dari tanaman obat yang


sudah lama dikenal salah satunya yaitu jahe merah (Gholib, 2008).
Kandungan-kandungan kimia yang ada dalam jahe merah (zingiber
officinale Rosc.) bermanfaat untuk kesehatan tubuh, yang berfungsi
sebagai obat untuk asma, batuk, sakit perut, masuk angin, mual,
muntah,

dapat

menambah

nafsu

makan

dan

meningkatkan

stamina, serta membantu menetralisir tumpukan sisa asam urat


(Wijayakusuma, 2006).
Mual muntah atau emesis gravidarum dialami oleh sebagian
besar wanita hamil. Menurut Lacroix, dkk (2000) bahwa emesis
gravidarum

dialami

oleh

75%

wanita

hamil.

Keluhan

dalam

kehamilan ini sangat mengganggu kenyamanan ibu saat hamil.


Seperti yang telah diketahui mual muntah terjadi dalam kehamilan
trimester I yang mana dalam masa itu adalah masa organogenesis
yaitu masa pembentukan organ-organ penting bagi janin, sehingga
ibu hamil harus berhati-hati dalam mengkonsumsi segala jenis
makanan, minuman, dan obat-obatan karena dapat berpengaruh
dalam proses organogenesis. Salah satu yang bisa mengatasi
masalah tersebut adalah dengan meminum ekstra jahe, dimana
minuman ini dipercaya dalam mengatasi mual muntah selama
kehamilan.
Penelitian di Australia menyatakan bahwa jahe dapat memblok
serotin yakni senyawa kimia yang menyebabkan perut berkontraksi
sehingga menimbulkan perasaan mual muntah yang dialami ibu
hamil muda (Maulana, 2008). Menurut laporan penelitian di journal
of Obsetri and Ginaekology pada bulan Maret 2005, Prof. Caroline
Efek Jahe Terhadap Perkembangan Janin

Page| 1

Smith mengatakan bahwa jahe berkhasiat mengendurkan dan


melemahkan otot-otot pada saluran pencernaan sehingga mual
muntah banyak berkurang. Hal ini juga didukung dengan penelitian
yang dilakukan oleh Universitas Chiang Mai di Thailand juga
membuktikan keefektivitasan khasiat jahe pada ibu hamil dalam
mengatasi mual muntah. Sedangkan di Indonesia belum ada
penelitian tentang kandungan jahe tersebut.
Banyak

penelitian

menyebutkan

bahwa

jahe

sangat

berpengaruh dalam mengatasi mual muntah, tetapi apakah jahe


tersebut aman dikonsumsi untuk ibu hamil TMI? apakah jahe
tersebut berpengaruh terhadap perkembangan janin? penulis ingin
mengetahui

lebih

banyak

tentang

pengaruh

jahe

terhadap

perkembangan janin, sehingga dalam pembuatan tugas makalah ini


penulis mengambil judul efek jahe terhadap perkembangan janin.
B. PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN JAHE
Jahe merupakan akar akaran segar atau kering dari
Zingiber officinale. Jahe (Zingiber Officinale) telah digunakan
sebagai rempah-rempah selama lebih dari 2000 tahun dan
digunakan sebagai obat obatan. Akar dan ekstrak yang
diperoleh dari jahe mengandung polifenol senyawa 6-gingerol
dan turunannya, yang memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi.
Antioksidan yang sangat tinggi ini terbukti sangat efektif dengan
kemampuannya untuk menghancurkan radikal bebas (Farag et
al., 2000).
Cabang dari rimpang jahe, biasanya berbentuk jari
manusia dan memiliki bau harum, karena memiliki kandungan
minyak atsiri. Kandungan ilmiah lain yang dimiliki jahe adalah
gingerol, minyak terbang, dan limonene. Tanaman ini juga
mengandung zat aktif shogaol dan gingerol yang berfungsi
untuk membangkitkan energi.
2. JENIS JENIS JAHE

Efek Jahe Terhadap Perkembangan Janin

Page| 2

Menurut Wiraharja (2011) jenis tanaman jahe dibedakan


menjadi tiga jenis, yaitu:
a. Jahe putih atau kuning besar
Jahe ini disebut juga jahe gajah atau jahe badak.
Rimpangnya lebih besar dan gemuk, ruas rimpangnya lebih
menggembung dari kedua varietas lainnya. Jenis jahe ini bisa
dikonsumsi baik saat berumur muda maupun saat berumur
tua, baik sebagai jahe segar maupun olahan.

Gambar 1. Jahe Gajah


b. Jahe putih atau kuning kecil
Jenis jahe ini disebut juga jahe sunti atau jahe emprit.
Ruasnya kecil, agak rata, sampai agak sedikit menggembung.
Jahe ini selalu dipanen setelah berumur tua. Kandungan
minyak atsirinya lebih besar daripada jahe gajah sehingga
rasanya lebih pedas dan mengandung serat yang tinggi. Jahe
ini cocok untuk ramuan obat-obatan, atau untuk diekstrak
oleoresin dan minyak atsirinya.

Gambar 2. Jahe Emprit


c. Jahe merah
Rimpangnya berwarna merah dan lebih kecil dari pada
jahe putih kecil. Sama seperti jahe kecil, jahe merah selalu
dipanen setelah tua, dan juga memiliki kandungan minyak
atsiri yang sama dengan jahe kecil, sehingga cocok untuk
ramuan obat-obatan.

Efek Jahe Terhadap Perkembangan Janin

Page| 3

Gambar 3. Jahe Merah


3. KANDUNGAN JAHE
Kandungan yang

terdapat

di

dalam

jahe

selain

mengandung minyak atsiri, jahe juga mengandung berbagai zat


gizi seperti pada Tabel 1.
Tabel 1. Kandungan nutrisi per 100 gram jahe.
Nutritional Value of Ginger Root, Raw per 100 g (3.5 oz)
%
Daily
Need
Energy
20 kcal 80 Kj
Carbohydrates
17.77 g
Sugar
1.7 g
Dietary Fiber
2g
Fat
0.75 g
Protein
1.82 g
Thiamin (vitamin B1)
0.00.034 mg
Riboflavin (vitamin B2)
25 mg
Niacin (vitamin B3)
0.75 mg
Pantothenic acid (vitamin B5) 0.203 mg
Vitamin B6 Folate 11 3 %
0.16 mg
Vitamin C
5 mg
Calcium
16 mg
Iron
0.6 mg
Magnesium
43 mg
Phosporus
34 mg
Potassium
415 mg
Zinc
0.34 %

2%
2%
5%
4%
12 %
8%
2%
5%
12 %
5%
9%
3%

Sumber : Wiraharja (2011)

4. MANFAAT JAHE BAGI KESEHATAN


Manfaat jahe bagi kesehatan secara luas antara lain dapat
digunakan untuk mengatasi migren, motion sickness, mual postkemoterapi, mual dan muntah post-operasi, osteo arthritis,
rheumatoid arthritis, gangguan traktus urinarius post-stroke,

Efek Jahe Terhadap Perkembangan Janin

Page| 4

menurunkan berat badan, mempersingkat masa persalinan, dan


sebagai anti pembekuan darah, sedangkan manfaat jahe pada
saat kehamilan yaitu untuk mengurangi mual dan muntah dalam
kehamilan (Wiraharja, 2011).
5. BATAS DOSIS JAHE YANG DIBERIKAN
Dosis rata-rata yang biasa digunakan berkisar antara 0,52 gram berbentuk bubuk dan dimasukkan ke dalam kapsul. Bisa
juga digunakan dalam bentuk ekstrak kering atau jahe yang
masih segar. Dari beberapa penelitian didapatkan bahwa dosis
yang memberikan efek untuk mengurangi mual dan muntah
pada kehamilan trimester pertama adalah sebanyak 250 mg
jahe diminum 4 kali sehari, dapat diminum dalam bentuk sirup
maupun kapsul. Banyak penelitian membuktikan bahwa bubuk
jahe sebanyak 1 gram per hari dapat menghilangkan mual yang
disebabkan oleh berbagai faktor (Wiraharja, 2011).
6. PENGARUH JAHE TERHADAP KEHAMILAN DAN
PERKEMBANGAN JANIN
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Choi et al.
(2014), dengan judul Assessment of Fetal and Neonatal
Outcomes in The Off Spring of Women Who Had Been Treated
With Dried Ginger (Zingiberis Rhizoma Siccus) For A Variety of
Illnesses During Pregnancy, penelitian ini dirancang untuk
menyelidiki paparan jahe kering yang dikonsumsi selama
kehamilan

dihubungakn

dengan

perkembangan

janin

dan

neonatal yang dihasilkan. Sample yang digunakan adalah ibu


hamil yang mengkonsumsi jahe kering selama hamil serta
kelompok kontrol yaitu kelompok ibu hamil yang tidak pernah
mengkonsumsi jahe kering selama hamil. Hasil yang diperoleh
yaitu tidak terdapat peningkatan risiko utama malformasi yang
terdeteksi pada ibu hamil kelompok terpapar. Jadi jahe kering
disini tidak muncul sebagai teratogen yang utama.

Efek Jahe Terhadap Perkembangan Janin

Page| 5

Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Mohammed


(2016), dengan judul penelitian Evaluation of Embryotoxicity
For Major Components of Herbal Extracts Using The Chick
Embryonic Heart Micromass and Mouse D3 Embryonic Stem Cell
Systems

menyebutkan

bahwa

obat

herbal

yang

sering

digunakan oleh ibu hamil terutama saat trimester I dianggap


alami

tetapi

berbahaya,

yang

mana

dapat

menyebabkan

embryotoxicity. Oleh karena itu peneliti meneliti tentang efek


penggunaan obat herbal yang meliputi 6-gingerol, Ginkgolide A,
Ginkgolide

dan

Ginsenoside

Rg1.

Potensial

efek

yang

dievaluasi meliputi, perubahan kontraktilitas, viabilitas sel, dan


kandungan protein dalam sel. Pada metode yang kedua di
moderate

untuk

konsentrasi

yang

tinggi,

sehingga

hasil

penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa obat herbal yang


digunakan pada TMI kehamilan dimungkinkan tidak aman bagi
perkembangan janin.
Pada penelitian yang berjudul berjudul Effect of Ginger
Supplementation
Fenitrothion

on

Developmental

Insecticide

and/or

Toxicity

Lead

in

Induced
Albino

By

Rats

menyebutkan bahwa suplementasi jahe dapat menurunkan


jumlah angka kematian janin, pertumbuhan yang terganggu, dan
panjang janin yang disebabkan oleh insektisida atau pestisida.
Penelitian ini dilakukan untuk menyelidiki potensi jahe dalam
mengurangi toksisitas ibu hamil dan perkembangan janin yang
kemungkinan

disebabkan

karena

keracunan

insektisida

fenitrothion dan/ atau lead (sebagai asetat timbal) selama pra


dan pasca kehamilan pada tikus albino perempuan (Farag et al.,
2010).
Pemeriksaan janin pada bagian eksternal, visceral, dan
perubahan skeletal menunjukkan tidak ada efek embryotoxic
atau

teratogenic

pada

tikus

yang

diberi

ekstrak

jahe.

Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa ekstra jahe


yang

diberikan

pada

tikus

yang

Efek Jahe Terhadap Perkembangan Janin

hamil

selama

periode

Page| 6

organogenesis tidak menyebabkan perkembangan toxic pada


janin selama diberikan dengan dosis sampai 1000 mg/kg BB, hal
ini berdasarkan penelitian yang berjudul Investigation of The
Teratogenic Potential of A Zingiber Officinale Extract in The Rat
(Weidner dan Sigwart, 2001).
Penelitian dengan judul Effect of Ginger Tea on The Fetal
Development of Sprague-Dawley Rats mengatakan bahwa janin
yang terpapar teh jahe berat badannya menjadi lebih berat
daripada yang tidak terpapar teh jahe, tetapi hal tersebut tidak
berpengaruh

terhadap

ukuran

plasenta

janin.

Janin

yang

terpapar juga memiliki kemajuan dalam perkembangan skeletal,


hal ini dibuktikan dengan ukuran pusat osifikasi sternal dan
metacarpal. Study ini menunjukkan bahwa paparan teh jahe
dapat meningkatkan pertumbuhan janin, sehingga masa embryo
lebih cepat terlampaui (Wilkinson, 2000).
Menurut Surialaga (2006) dalam penelitian yang dilakukan
oleh Sukandar et al. (2009), mengatakan bahwa ekstrak etanol
rimpang jahe merah dan ekstrak etanol buah mengkudu telah
digunakan pada uji klinik sebagai obat antituberkulosis pada
pasien

dan

terbukti

bermanfaat

menyembuhkan

penyakit

tuberkulosis secara efektif.


Mengingat

penggunaan

kombinasi

tanaman

tersebut

ditujukan untuk penyakit tuberkulosis yang tinggi prevalensinya,


tidak tertutup kemungkinan penggunaan oleh ibu hamil. Oleh
karena itu, perlu dilakukan uji teratogenik untuk melihat efek
terhadap fetus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak
terlihat adanya kelainan tulang rangka pada semua dosis uji.
Dosis ekstrak jahe merah dan mengkudu 50-50 mg/kg BB tidak
menyebabkan resorpsi janin, tidak menghambat pertumbuhan,
tidak menggangu organ dan kerangka. Dosis kombinasi ekstrak
500 dan 500 mg/kg BB dan dosis kombinasi 1000 dan1000
mg/kg BB menyebabkan warna hati fetus menjadi merah tua
sampai hitam masing-masing 7,3 dan 8,3 % (Sukandar, 2009).

Efek Jahe Terhadap Perkembangan Janin

Page| 7

Berikut adalah gambar dari tulang rangka dan hati tikus yang
diberi perlakuan dan yang tidak diberi perlakuan :

A: fetus kelompok kontrol

B: fetus kelompok uji

dosis 50 mg/kg BB

C: fetus kelompok uji dosis 500 mg/kg BB D: fetus kelompok uji


dosis 1000 mg/kg BB

Keterangan :
A: kelompok kontrol

Efek Jahe Terhadap Perkembangan Janin

Page| 8

B: kelompok yang diberi jahe dan mengkudu 500 dan 1000


mg/kg BB
Berikut adalah efektifitas dan derajat keamanan jahe untuk
kehamilan yang disertai dengan mual muntah:

Sumber : Ding dan Leach (2013)

C. PENUTUP
1. Kesimpulan
Jahe merupakan akar akaran segar atau kering dari
Zingiber officinale. Jenis-jenis jahe yaitu jahe gajah, jahe emprit,
dan jahe merah. Kandungan yang terdapat di dalam jahe selain
mengandung minyak atsiri, jahe juga mengandung berbagai zat
gizi. Kandungan tersebut antara lain: karbohidrat, fat, protein,
thiamin, rivoflavin, niacin, pantothenic acid, vitamin B6, folate,
vitamin C, calcium, iron, magnesium, phosporus, potassium, dan
zink. Jahe sangat bermanfaat bagi kesehatan, salah satunya
pada saat kehamilan yaitu untuk mengatasi mual muntah. Dosis
konsumsi jahe dalam mengatasi mual dan muntah adalah 1

Efek Jahe Terhadap Perkembangan Janin

Page| 9

gram per hari. Jahe yang dikonsumsi pada saat hamil TM1 tidak
memberi pengaruh yang negatif bagi perkembangan janin,
dengan kata lain jahe aman dikonsumsi pada saat kehamilan
TM1.
2. Saran
a. Bagi ibu yang mengkonsumsi jahe saat hamil untuk mengatasi
mual muntah, diharapkan untuk memperhatikan dosis jahe
yang diminum dalam sehari agar tidak berpengaruh negatif
bagi perkembangan janin.
b. Bagi tenaga kesehatan agar memberi pendidikan kesehatan
pada ibu hamil terutama pada TM1, dalam memilih obat
herbal harus memperhatikan obat yang aman dan tidak
mempengaruhi perkembangan janin, misalnya jahe.

Efek Jahe Terhadap Perkembangan Janin

P a g e | 10

DAFTAR PUSTAKA
Choi

JS, Han JY, Ahn HK, Velazquez EY, dan Nava


AA. 2014.
Assessment of Fetal and Neonatal Outcomes in The Off Spring of
Women Who Had Been Treated With Dried Ginger (Zingiberis
Rhizoma Siccus) For A Variety of Illnesses During Pregnancy.
Journal of Obstetrics and Gynaecology 35 (2), pp. 125-130.

Ding M, Leach M, dan Bradley H. 2013. The Effectiveness and Safety


of Ginger For Pregnancy-Induced Nausea and Vomiting: A
Systematic Review. Women and Birth 26 (2013) e26e30.
Farag

AGA, Elhalwagy MEA, Farid HEA. 2010. Effect of Ginger


Supplementation on Developmental Toxicity Induced By
Fenitrothion Insecticide And/Or Lead In Albino Rats. Journal of
Pesticide Biochemistry and Physiology. 97 (3), pp. 267-274.

Gholib. 2008. Uji Daya Hambat Ekstrak Etanol Jahe Merah (Zingiber
officinale var. rubrum) dan Jahe Putih (Zingiber officinale var.
amarum)
Terhadap
Trichophyton
mentagrophytes
dan
Cryptococcus neoformans. Prosiding Seminar Nasional Teknologi
Peternakan dan Veteriner. Bogor. Pp. 827-830.
Lacroix R, Eason R, Eason E and Melzack R (2000). Nausea and
vomiting during pregnancy. A prospective study of its frequency,
intensity, and patterns of change. Am J Obstet Gynecol 182,931
937.
Maulana, M. 2008. Penyakit
Yogyakarta: Kata Hati.

kehamilan

dan

pengobatannya.

Mohammed OJ, Latif ML, dan Pratten MK. 2016. Evaluation of


Embryotoxicity For Major Components of Herbal Extracts Using
The Chick Embryonic Heart Micromass and Mouse D3 Embryonic
Stem Cell Systems. Journal of Reproductive Toxicology. 59, pp.
117-127.
Smith, C. 2010. 'Ginger reduces severity of nausea in early pregnancy
compared with vitamin B6, and the two treatments are similarly
effective for reducing number of vomiting episodes'. Evidenced
Based Nursing. vol 13, pp 40 - 40.
Smith, C., Crowther, C., Willson, K., Hotham, N. and McMillian, V. 2004.
'A randomized controlled trial of ginger to treat nausea and
vomiting in pregnancy'. Obstetrics and Gynecology. vol 103, no 4
pp 639 - 645.
Sukandar EY, Qowiyah A, dan Purnamasari RR. 2009. Uji Efek
Teratogenik Kombinasi Ekstrak Rimpang Jahe Merah dan Ekstrak
Efek Jahe Terhadap Perkembangan Janin

P a g e | 11

Buah Mengkudu pada Tikus Wistar. Bandung: Majalah Farmasi


Indonesia, 20(1), 48 54.
Weidner MS, dan Sigwart K. 2001. Investigation of The Teratogenic
Potential of A Zingiber Officinale Extract in The Rat. Journal of
Reproductive Toxicology. Volume 15, Issue 1, 2001, Pages 75-80.
Wijayakusuma, H. M. H. 2006. Tanaman Obat untuk Penyakit Anak.
Jakarta: Pustaka Populer Obor.
Wilkinson JM. 2000. Effect of Ginger Tea on The Fetal Development of
Sprague-Dawley Rats. Volume 14, Issue 6, Pages 507-512.
Wiraharja RS dkk. 2011. Kegunaan Jahe Untuk Mengatasi Gejala Mual
Dalam Kehamilan. Damianus Journal of Medicine; Vol.10 No.3
Oktober 2011: hlm. 161170.

Efek Jahe Terhadap Perkembangan Janin

P a g e | 12

Você também pode gostar