Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Disusun Oleh :
AYYUB
012116342
Pembimbin
dr. Abdul Hakam, Msi. Med., Sp. A
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2015
IDENTITAS PASIEN
Nama
Umur
Jenis kelamin
Alamat
Agama
Suku bangsa
Dirawat di
No. RM
Tanggal masuk
Tanggal anamnesis dan pemeriksaan
Tanggal pulang
: An. R.K
: 12 bulan
: Perempuan
: Gulang 04/01, Mejobo - Kudus
: Islam
: Jawa
: Bougenville 2
: 719911
: 31 Oktober 2015
: 1 November 2015 3 November 2015
: 3 November 2015
Anamnesis
Dilakukan alloanamnesa (ibu pasien) pada tanggal 1 November 2015 pukul
11.00 WIB di kamar H6, Bougenville 2.
Keluhan Utama
Demam naik turun 7 hari SMRS
Keluhan Tambahan
Mual muntah, tidak mau makan
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus dengan keluhan
demam naik turun sejak7 hari SMRS. BAB cair > 5x 1 hari SMRS, ampas (+), warna
kuning kehijauan, lendir (-), darah (-). Keluhan BAB cair juga disertai dengan
muntah. Muntah dialami sejak 1 hari SMRS, muntah 1x isi air, darah (-).
Ibu pasien mengaku sejak keluhan dialami pasien, pasien menjadi lebih rewel,
nafsu makan menurun dan malas makan, tapi pasien mau minum susu formula.
Riwayat BAK normal. Pasien sudah tidak mengkonsumsi ASI sejak usia 2 bulan dan
digantikan susu formula. Riwayat makan ibu pasien mengaku sering masak tapi
terkadang membeli makanan di warung makan.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit lainnya.
Pasien tidak pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya
Riwayat Penyakit Keluarga
2
Ibu pasien beberapa minggu lalu didiagnosis demam tifoid dan sekarang sudah
sembuh.
Riwayat Prenatal
Ibu pasien memeriksakan diri setiap bulan ke Posyandu. Pasien tidak pernah
mengalami sakit serius selama masa kehamilan.
Riwayat Kelahiran
Lahir secara spontan per vaginam dengan bantuan bidan puskesmas: G1P1A0
Berat badan
: 2900 gram
Panjang badan
: 50 cm
Lingkar kepala
: tidak diketahui
Lingkar dada
: tidak diketahui
Tanpa cacat bawaan
Riwayat Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak
Berat badan sekarang 8 kilogram, dengan panjang badan 70 cm. Pasien sudah
bisa duduk sendiri, bermain dengan benda benda disekitarnya dan sudah mampu
mengucapkan kata-kata tanpa arti.
Perkembangan
: Usia 4 bulan
Merangkak
: Usia 11 bulan
Bicara
: Usia 12 bulan
Berdiri
: Usia 12 bulan
Berjalan
: Usia 12 bulan
(normal: 13 bulan)
Kesan : pertumbuhan dan erkembangan anak dalam batas normal sesuai usia
Riwayat Makan dan Minum
Antopometri
Berat Badan
Panjang Badan
: 8 kg
: 70 cm
Indeks
Status Gizi
Batas
BB/U
>120 %
Gemuk (overweight)
110 120 %
Normal (Normoweight)
80 -110 %
Kurus (wasted)
60 -80 %
7
Mulut
Leher
Thorax
Inspeksi
mukoserosa
dari kedua liang hidung,
Gizi Cukup
(MEP ringan)
80 90napas
% cuping
hidung
(-) sedang)
Gizi kurang
(MEP
70 80 %
bibir kering (+), lidah kotor (+),Gusi berdarah (-),
Gizi buruk (MEP berat)
<70 %
stomatitis (-)
Trakea letak tengah, Tidak teraba pembesaran KGB
Bentuk normal, simetris saat inspirasi dan ekspirasi,
Palpasi
Perkusi
ekspirasi
Sonor
pada
lapangan
paru
Batas-batas jantung :
Batas atas : ICS III linea parastrenalis sinistra
Batas kanan : ICS IV linea sternalis dextra
Batas kiri : ICS V linea midklavikula sinistra
Auskultasi
o Bunyi napas
o Bunyi jantung
Abdomen
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Anggota gerak
Kulit
Bunyi nafas vesikuler, ronki -/-, wheezing -/Bunyi jantung I dan II regular, murmur (-), gallop (-)
Tampak cembung
Supel, hepar dan lien tidak teraba
Timpani pada semua kuadran
Bising usus (+) normal
Akral hangat, capillary refill time < 2 detik,
edema(-), sianosis(-)
Turgor baik, kulit tidak kering, sianosis (-), warna kulit
kuning langsat
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan dilakukan pada tanggal 31 Oktober 2015
8
Tanggal
Hemoglobin
Hematokrit
Trombosit
Leukosit
S typhi O
S typhi H
Hasil
12,7 g/dL
34,2%
379 103/ul
8,4 103 /ul
+ 1/320
+ 1/80
Nilai Rujukan
11,5-13,5 g/dL
34-40 %
150-450 103/ul
6,0-10,83/ul
Negative
Negative
Diagnosis Banding
Malaria
Diagnosis Kerja
Demam tifoid
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan Farmakologis
Ceftriaxon inj 2x150 mg
Ranitidine inj 2x1/4 amp
L-bio 1x sach
Zink tablet 1x tab
Paracetamol syr 3x1/2 cth
Penatalaksanaan non Farmakologis
Infus cairan RL 12 tpm
Tirah baring
Bubur non diet
Edukasi
bagaimana penularannya
Berikan susu dan makanan (lumat) bergizi untuk anak
Berikan anak makanan yang mengandung tinggi protein dan karbohidrat untuk
tinggi, mencret-mencret
Prognosis
ad Vitam
: dubia ad bonam
9
ad Fungtionam
ad Sanationam
: dubia ad bonam
: dubia ad bonam
Follow Up
Tanggal
S:
1/11/2015
Demam (+), kejang (-), batuk
(+), pilek (+), muntah (+), diare
(+), konjungtiva anemis (+)
2/11/2015
Demam (-), kejang (-), batuk
(minimal), pilek (minimal), muntah
(-), diare (+), bibir kering (+),
konjungtiva anemis (+)
O: KU
Kesadaran
GCS
Nadi
Suhu
RR
Mata
Cor
Lemas
Lemas
Compos mentis
15
131
Compos mentis
15
133
36,1
37,8
27
28
CA +/+, SI -/-, mata cekung (-)
CA +/+,SI -/-, mata cekung (-)
Bunyi jantung S1-S2 tunggal, Bunyi jantung S1-S2 tunggal,
Pulmonal
Abdomen
Kulit
Ekstremita
Demam tifoid
Demam tifoid
s
A:
10
P:
Tanggal
S:
3/11/2015
Demam (-), kejang (-), batuk (minimal), pilek
Infus cairan RL 12 tpm
Infus cairan RL 12 tpm
(-), muntah (-), diare (-), bibir kering (-),
konjungtiva
anemisRanitidine
(-), malas
makan
Ranitidine inj 2x1/4
amp
inj 2x1/4
amp(+),
minum (+)
L-bio 1x sach
L-bio 1x sach
O: KU
Baik
Zink tablet 1x tab
Zink tablet 1x tab
Kesadaran
Compos mentis
GCS
15 cth
Paracetamol syr 3x1/2
Paracetamol syr 3x1/2 cth
Nadi
133
Suhu
36
RR
28
Mata
CA -/- , SI -/-, mata cekung (-)
Cor
Bunyi jantung S1-S2 tunggal, reguler, murmur
Pulmonal
Abdomen
Kulit
Ekstremitas
A:
P:
11
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
berlangsung 7 hari atau lebih,diagnosis demam tifoid juga dapat dipertimbangkan bila anak
mengalami konstipasi atau diare,muntah,nyeri perut,sakit kepala atau batuk (WHO).
2.3
Etiologi
Sekitar 95% kasus demam tifoid di Indonesia disebabkan oleh S typhi,sementara
sisanya disebabkan oleh S.paratyphi. Keduanya merupakan bakteri Gram negative. Masa
inkubasi sekitar 10-14 hari
2.5 Patofisiologi
Bakteri awalnya masuk bersama makanan mencapai epitel usus halus ( ileum)
Inflamasi local,fagositosis,serta pelepasan endotoksin di lamina propia bakteri
menembus dinding usus hingga mencapai jaringan limfoid usus yang disebut plak peyeri.
Dari plak Peyeri bakteri dapat masuk ke aliran limfe mesenterika hingga ke aliran darah
( bacteremia 1) bertahan hidup dan mencapai jaringan retikuloendotelial ( hepar, limpa,
sumsum tulang) untuk bermultiplikasi memproduksi enterotoksin yang meningkatkan
kadar cAMP di dalam kripta usus yang menyebabkan keluarnya air dan elektrolit ke
lumen intestinal.Selanjutnya bakteri kembali beredar ke sirkulasi ( bacteremia 2) dan
menginvasi organ lain,baik intra maupun ekstraintestinal.
2.6 Diagnosis
Tanda dan gejala (WHO)
o Demam lebih dari 7 hari
12
o
o
o
o
o
Terlihat jelas sakit dan kondisi serius tanpa sebab yang jelas
Nyeri perut,kembung,mual,muntah,diare,konstipasi
Delirium
Hepatosplenomegali
Pada demam tifoid berat dapat disertai penurunan kesadaran,kejang dan
icterus
o Dapat timbul dengan tada yang tidak tipikal terutama pada bayi muda
sebagai penyakit demam akut disertai syok dan hipotermi
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan
fisik
bervariasi
dari
yang
ringan
sampai
berat
dengan
di
bagian tengah kotor dan pinggir hiperemis, meteorismus, hepatomegali lebih sering
dibandingkan splenomegali..
Pemeriksaan penunjang
o Laboratorium hematologi rutin : anemia, leukopenia, an-eosinofilia,
limfositosis relative, trombositopenia ( pada kasus berat)
o Peningkatan LED
o Peningkatan enzim transaminase
o Pemeriksaan Serologi:
-Serologi: peningkatan titer S.Typhi titer O 1:200 atau kenaikan 4 kali fase akut ke
fase kovalesens
- IgM dan IgG Salmonella Typhi ( typhi dot)
Pemeriksaan biakan Salmonella: -Pemeriksaan biakan darah terutama pada
minggu 1-2 dari perjalanan penyakit
-Biakan sumsum tulang masih positif sampai minggu ke 4
o Pemeriksaan radiologi:
Rontgen thorax bila diduga terjadi komplikasi pneumonia
Rontgen abdomen bila dicurigai terjadi komplikasi
intraintestinal
13
Influenza,gastroenteritis,malaria,demam
dengue,bronchitis
dan
dengue
bronkopneumonia.Pada
dan
demam
demam
tifoid
yang
berdarah
berat
sepsis,leukemia,limfoma,penyakit Hodgkin
2.8 Penatalaksanaan
Farmakologi
Kloramfenikol ( 50-100 mg/kgBB/hari) dibagi dalam 4 dosis per oral atau intravena)
Bedah
Bila ada komplikasi perforasi usus
Suportif
Pemantauan
o Evaluasi demam dengan memonitor suhu.Apabila pada hari ke 4-5 setelah
pengobatan demam tidak reda,maka harus segera kembali dievaluasi adakah
komplikasi ,sumber infeksi lain,resistensi S.Typhi terhadap antibiotic atau
salah menegakkan diagnosis
o Pasien dapat dipulangkan setelah 24 jam tanpa demam tanpa pemberian
antipiretik,nafsu makan membaik,klinis perbaikan, dan tanpa komplikasi.
Pengobatan dapat dilanjutkan di rumah.
Penyulit
-Intraintestinal:
perforasi
usus
atau
pendarahan
saluran
cerna:
suhu
DAFTAR PUSTAKA
Dr. R. Mulia Bangun, AAI, Prof. DR. L. Aulia, AAI, dan Prof. Dr. A. Effendi, AAI.
Abdomen. dr, Simbar Siitepu, AAI. Buku Ajar Anatomi 2 : Kepala, Leher, Thorax,
Abdomen, Pelvis Edisi 4. Medan : Bagian Anatomi FK USU 2006; 22-28.
Evelyn Pearce. Saluran Pencernaan dan Pencernaan Makanan. Evelyn Pearce Anatomi Dan
Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta : Gramedia 2006;188-195.
Luis Carlos Junqueira, dan Jos Carnerio. Saluran cerna. Luis Carlos Junqueira, Dan Jos
Carnerio. Histologi Dasar : Teks Dan Atlas. Jakarta : EGC 2007;295-306.
15
Glenda N. Lindseth.Gangguan Usus Halus dan Gangguan Usus Besar. Sylvia A Price, dan
Lorraine M. Wilson. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Edisi 6
Volume 1. Jakarta : EGC 2003. 437 - 459.
Larry K. Pickering dan John D. Snyder.Gastroenteritis. Waldo E. Nelson, MD, Richard E.
Behrman, MD, Robert Kliegman, MD, dan Ann M.Arvin, MD. Ilmu Kesehatan
Anak Nelson Edisi 15 Volume 2. Jakarta : EGC 1996; 889-893.
Bambang Subagyo dan Nurtjahjo Budi Santoso. Diare Akut . Mohammad Juffrie,dkk. Buku
Ajar Gastroenterologi-Hepatologi jilid I Jakarta : UKK GastroenterologiHepatologi IDAI 2010; 87-121.
Arif Mansjor, Kuspuji Triyanti, Rakmi Savitri, Wahyu Ika Wardhani, dan Wiwiek
Setiowulan. Gastroenterologi : Diare Akut. Arif Mansjor, Kuspuji Triyanti, Rakmi
Savitri, Wahyu Ika Wardhani, dan Wiwiek Setiowulan. Kapita Selekta Kedokteran
Edisi Ketiga Jilid 1. Jakarta : Media Aesculapius 2001
16