Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
TAHUN
2010
Jumlah
kematian
JENIS KELAMIN
L
151
52,43
137
47,57
JUMLAH
PERSENTASE
(%)
288
100
23 orang
7,98
menggunakan obat diabetes secara aman, teratur, dan pada waktu spesifik,
melakukan pemantauan glukosa darah secara mandiri dan memanfaatkan
berbagai informasi yang ada, melakukan perawatan kaki secara berkala,
mengelola diabetes dengan baik, mengembangkan sistem pendukung untuk
mengajarkan keterampilan, dan dapat mempergunakan fasilitas perawatan
kesehatan (www.alwis.com).
Diabetes Melitus merupakan salah satu penyakit yang mempunyai banyak
komplikasi. Menurut Askandar, komplikasi DM antara lain: kebutaan dan
gangguan penglihatan. Penyebab terbanyak dari amputasi kaki bagian bawah,
merupakan muara dari penyakit-penyakit lain yaitu: jantung, ginjal, tekanan
darah tinggi, kolesterol, dan lain-lain (Askandar, 1998).
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis mengambil
beberapa rumusan masalah sebagai berikut:
1.2.1 Bagaimana melakukan pengkajian data yang baik dan benar pada
klien dengan Diabetes Melitus.
1.2.2 Bagaimana merumuskan diagnosa perawatan yang baik dan benar
pada klien Diabetes Melitus.
1.2.3 Bagaimana menyusun rencana perawatan yang baik dan benar pada
klien Diabetes Melitus.
1.2.4 Bagaimana melaksanakan tindakan perawatan yang baik dan benar
pada klien Diabetes Melitus.
Melitus
dengan
menggunakan
pendekatan
proses
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
distribusi
tekanan
abnormal
sekunder
neuropati
bagian
ekstrimitas yang sudah rusak atau mati tersebut yang biasa disebut
dengan Amputasi.
Diabetes Melitus adalah suatu penyakit dimana kadar glukosa/gula
sederhana di dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan
atau menggunakan insulin secara adekuat
insulin
berkurang,
akibatnya
kemampuan
tubuh
Wirsung)
juga
hepatopancreaticae
terdapat
(sphincter
musculus
sphincter
Oddi)
mengitari
ampullae
ampulla
pancreatis
dan
cauda
pancreatis.
Arteria
2.1.3 Patofisiologi
Diabetes Melitus disebabkan oleh penurunan kecepatan insulin
oleh sel-sel beta pulau langerhans, sebagian besar patologi Diabetes
Melitus dikaitkan dengan satu dari tiga efek utama kekurangan insulin
sebagai berikut :
Pengurangan penggunaan glukosa oleh sel-sel tubuh, yang dapat
menyebabkan peningkatan konsentrasi glukosa dalam darah setinggi
300-1200 mg%/ml, peningkatan nyata mobilisasi lemak dari
penyimpanan lemak dapat menyebabkan kelainan metabolisme lemak
maupun
pengendapan
lipid
pada
dinding
vaskular
yang
eksresinya
ini
biasanya
akan
disertai
dengan
(poliuria)
yang
secara
langsung
dapat
pembuahan.
Pemantauan
yang
ketat
dan
dengan
atau tidak ada sama sekali. Diabetes tipe ini termasuk tipe
keturunan dan biasanya diderita sejak masih kanak-kanak,
mereka bergantung sepenuhnya kepada suntikan insulin.
2.1.4.2 DM tipe II (biasanya berawal dari resistensi insulin yang
predominan dengan defisiensi insulin relatif menuju ke defek
sekresi insulin yang predominan dengan resistensi insulin).
Diabetes tipe ini memiliki sel-sel pankreasnya yang masih
utuh tetapi tidak dapat menghasilkan insulin dalam jumlah
yang dibutuhkan, lagi pula insulin yang hanya sedikit ini tidak
secepatnya tersalurkan/dialirkan ke dalam peredaran darah,
berkat diet yang tepat, olah raga teratur, dan tablet insulin,
penyakit ini bisa ditanggulangi.
2.1.4.3 DM tipe spesifik lain:
Diabetes tipe ini, penderita memiliki pankreas yang masih
berfungsi menghasilkan insulin, tetapi insulin ini tidak
berfungsi secara efisien. Hal ini disebabkan terlalu banyak
lemak di dalam tubuh, jenis diabetes ini sangat umum pada
mereka yang menderita kegemukan (obesitas).
1; Defek genetik fungsi sel beta
a; Maturiti Onset of The Young (MODY) 1.2.3.4.5.6
(yang terbanyak MODY 3)
b; DNA mitokondria
c; dan lain-lain
lain-lain.
2.1.5 Tanda dan Gejala
2.1.5.1 Gejala
1; Gejala Akut
Gejala pada klien Diabetes yang satu dengan yang lain
tidaklah selalu sama, gejala-gejala umumnya timbul
dengan tidak mengurangi kemungkinan adanya variasi
gejala yang lain, dan bahkan ada penderita Diabetes yang
tidak menunjukkan gejala apapun sampai pada suatu saat
tertentu.
Pada permulaan gejala yang timbul meliputi tiga P
yaitu:
a; Polifagia/ banyak makan
Sejumlah besar kalori hilang ke dalam air kemih,
penderita mengalami penurunan berat badan, untuk
mengkompensasikan
hal
ini
penderita
sering
akan
membuang
urin
tambahan
untuk
2; Gejala kronik
Kadang-kadang penderita Diabetes Melitus tidak
menunjukkan adanya gejala akut atau mendadak, tetapi
penderita
tersebut
tidak
menunjukkan
gejala-gejala
Diabetes
Melitus
merupakan
faktor
yang
2; Kelainan mata
lain-lain.
3; Kelainan syaraf
CVD,
Neuropati
Diabetika
: Sirosis Hepatis
8; Asidosis
(Kapita Selekta kedokteran)
Sudah
lama
menimbulkan
diketahui
penurunan
bahwa
kadar
olah
raga
dapat
glukosa
darah
yang
kadar
kolesterol
dalam
darah
dan
2.2.1.6 Riwayat
Bio-Psiko-Sosial-Spiritual,
menurut
Virginia
Handerson
1; Pola Pernafasan
Pada pola pernafasan diperhatikan adalah frekwensi
pernafasan, gerakan dinding dada, pernafasan cuping
hidung, apakah klien merasa sesak, pada klien dengan
Diabetes Melitus biasanya tidak mengalami gangguan
pada sistem pernafasan.
2; Pola Nutrisi
Pada pola nutrisi yang ditanyakan adalah diet khusus,
suplement yang dikonsumsi, instruksi diet sebelumnya,
nafsu makan, jumlah cairan dan makanan yang masuk
perhari, ada tidaknya mual, muntah, kesulitan menelan,
3; Eliminasi
Pada pola ini yang perlu ditanyakan adalah jumlah
kebiasaan defekasi perhari, ada tidaknya konstipasi,
diarhea, inkontinensia, kebiasaan berkemih, ada/tidaknya
disuria, nocturia, urgensi, hematuri, retensi, inkontinentia,
ada/tidaknya terpasang kateter, Pada klien dengan
Diabetes Melitus mengalami gangguan dalam BAK,
karena efek peningkatan asupan cairan melalui Diit yang
juga berhubungan dengan efek peningkatan kadar gula
dalam darah, sehingga ginjal akan menghasilkan urin
dalam jumlah berlebih,yang menjadikan klien menjadi
sering BAK.
4; Gerak dan Keseimbangan Tubuh
mengalami
gangguan
dalam
memenuhi
kebutuhan berpakain.
7; Mempertahankan temperatur tubuh dan sirkulasi
Pada klien dengan Diabetes Melitus tidak terjadi
gangguan dalam hal temperatur atau sirkulasi.
8; Hygiene
Pada pengumpulan data, klien tidak mengalami
klien
mengalami
hambatan
dalam
mengalami gangguan
dalam
berhubungan
hygienenya,
hal
itu
dengan
Data
Psikologis
kebingungan,
sering
ketakutan,
bertanya
stress,
tentang
kecemasan,
penyakit
dan
: Diatas 120 mg / dl
: Diatas 200 mg / dl
: Diatas 200 mg / dl
b; Urin
Pemeriksaan reduksi biasanya 3 kali sehari
dilakukan 30 menit sebelum makan, dapat juga 4 kali
sehari, tetapi lebih lazim dilakukan 3 kali sehari
sebelum makan. Urin reduksi normal warna biru, bila
terdapat glukosa dalam urin :
Warna hijau
Warna kuning
++
Warna merah
+++
++++
- imunologi (autoimun)
Produktif
insulin
tidak seimbang
dengan
jumlah glukosa dalam darah
Perubahan reseptor hormon insulin,
Kerusakan
memberan
sel dan reaksi
intrasel
Penurunan sensitifitas
panas, dingin,
Neuropati
Penurunan
aliran darah ketungkai (makroDiabetes
angiopati)
Polidipsi
Poliphagi
Hipoglikemia/ Hiperglikemia
Ischemia
Resiko kerusakan integritas kulit
Penurunan fungsi imunitas
jaringan
Luka
Gangren
Gangguan Body imageIntoleransi Aktifitas
PROBLEM
Gangguan rasa
nyaman/nyeri
Gangguan
integritas kulit
Keterbatasan
aktivitas
Terjadinya
Hiperglikemia/
Hipoglikemia.
klien
tentang
penyakitnya
dan
luka
Kriteria hasil:
Klien tidak mengeluh kesakitan, tidak meringis, keadaan
luka membaik.
Rencana tindakan:
1; Kaji kualitas dan intensitas nyeri
R/: dengan mengetahui kualitas dan kuantitas nyeri
dapat
disesuaikan
dengan
terapi
pengobatan
dan
luka.
R/: jika alat dan penanganan luka dilakukan secara
steril dapat mempercepat proses kesembuhan luka
sehingga nyeri akan menghilang.
4; Konsultasi pada dokter jika nyeri tidak bisa hilang.
R/:
dengan
konsultasi
dengan
dokter
akan
penyembuhan
luka,
sehingga
bisa
tampak
Kriteria
Memberikan
bantuan
kepada
klien
dalam
Tujuan keperawatan:
Setelah diberikan tindakan perawatan selama 7 hari (7 x
24 jam) klien tidak mengalami hipoglikemia/hiperglikemia.
Kriteria Hasil:
Kadar gula darah stabil, sekitar angka normal, makanan
yang disediakan sesuai porsi rumah sakit dapat dihabiskan.
Rencana tindakan:
1; Beri penyuluhan tentang diit
R/: penyuluhan tentang diit bagi klien Diabetes
Melitus sangat penting sebab diet yang benar dapat
mencegah komplikasi hiperglikemia/hipoglikemia.
2; Observasi intake dan output
R/: Mencatat intake dan output untuk mengevaluasi
hiperglikemia/hipoglikemia
perawat
dapat
sehingga
dapat
mengurangi
kecemasan
dan
2.2.4 Implementasi/Pelaksanaan
Pelaksanaan perawatan merupakan realisasi dari rencana tindakan
perawatan yang telah ditetapkan dengan maksud agar kebutuhan klien
terpenuhi secara optimal.
2.2.5 Evaluasi
Evaluasi yang diharapkan pada klien Diabetes Melitus adalah
meliputi:
2.2.5.1 Klien menerima diet yang diberikan.
2.2.5.2 Luka sembuh dan kulit yang lain tidak terkena infeksi.
2.2.5.3 Nyeri dan rasa sakit pada luka hilang
2.2.5.4 Klien tidak cemas lagi.
2.2.5.5 Bisa melakukan aktivitas seperti biasa.
2.2.5.6 Tidak
ada
hipoglikemi.
tanda-tanda
komplikasi
hiperglikemi
atau
BAB 3
TINJAUAN KASUS
4.1 PENGKAJIAN
Hari, tanggal MRS
Jam MRS
Hari, tanggal pengkajian
Jam Pengkajian
No Rekam Medik
Diagnosa
Puskesmas
4.11; Data Biografi
: Ny S
Umur
: 45 thn
Jenis kelamin
: Perempuan
Suku/ bangsa
: Sasak/ Indonesia
Agama
: Islam
Pendidikan
: Tidak tamat SD
Pekerjaan
Status perkawinan
: Kawin
Alamat
:Tn S
Umur
:52 thn
Pekerjaan
:Swasta
:Suami
Alamat
:
:Perempuan
:Laki- Laki
:Perempuan yang sudah meninggal
:Laki- Laki yang sudah meninggal
Saat Sakit
mengeluarkan
darah,
frekwensi
klien
meminta
makanan
tambahan
dari
luar,
nafsu
makan
berkurang
dan
klien
hanya
mampu
BAK pada siang hari 8 kali (400cc) dan 56 kali (350 cc) pada malam hari (24 juni
2008), dengan warna kuning keruh, bau
khas urin.
4.1.3.4 Pola Gerak dan Keseimbangan
Sebelum sakit
mampu
kakinya
berdiri
sendiri,
seimbang
klien
juga
mampu
berdiri
dengan
kedua
seperti
mencuci,
memasak,
:Klien
mengatakan
mengalami
sejak
gangguan
sakit
dalam
tidak
istirahat
BAK
atau
terkadang
merasa
gangguan
dalam
menjaga
biasa
mandi
menggunakan
kali
sabun,
sehari
dengan
menggosok
gigi
Saat sakit
dalam
menjaga
kebersihan
2 hari
baju
panjang
berbahan
klien
mampu
menjaga
serta darah
mengatakan
tidak
mengalami
peningkatan
suhu
tubuh,
Saat sakit
Saat sakit
:Klien
mengatakan
tidak
mengalami
sekalipun
sakit
klien
mampu
dengannya
baik
dalam
:Klien
menganut
mengatakan
agama
sebelum
menjalankan
ibadah
menjalankan
puasa
islam,
sakit
sholat
klien
selalu
waktu,
selama
bulan
kehilangan
kepercayaan
dan
: Lemah
Kesadaran
: Compos Mentis
GCS
: E4V5M6
: TD
:170/100 mmHg
:88 x/mnt
:37,5 C
RR
:20 x/mnt
BB
: 45 kg
TB
: 156 cm
Wajah
Inspeksi
Palpasi
Mata
Inspeksi
mata
konjungtiva
tampak
anemis,
cekung
sklera
dan
tidak
sayu,
ikterus,
Hidung
Inspeksi
Mulut
Inspeksi
Leher
Inspeksi
Palpasi
Dada
Inspeksi
kehitaman,
pernafasan
spontan
tidak
ada
Auskultasi
Abdomen
Inspeksi
Auskultasi
Perkusi
: bunyi timpani.
Palpasi
Genetalia
Inspeksi
Integumen
Inspeksi
Extremitas
: oedem
, kekuatan otot
5
3
5
22
:Lumpuh
:Ada kontraksi
:Melawan
gravitasi
dengan sokongan
3
Hasil
261 Mg %
2.1 gr %
210 mg %
146 mg %
Nilai Normal
< 160 Mg %
3.55.0 gr %
< 200 mg %
< 200 mg %
Hasil
Nilai Normal
291 Mg %
2.7 Mg%
<160
0.6-11
Hasil
170Mg%
18U/L
10U/L
1.9gr%
212Mg%
157 Mg%
Nilia Normal
70-106 Mg%
<40 U/L
<41 U/L
3.5-5.0 gr%
<200 Mg%
<200 Mg %
1 gr/ 8 jam
- Metronidazole
1 flass/ 12 jam
- RI
3x 6 UI/ IM
Hasil
160 mg
17 U/L
15 U/L
2,3 gr %
2,5 mg %
180 mg
Nilai Normal
70-106
<40
<41
3,5-5,0
<200
<200
ANALISA DATA :
Tabel 4.5 Analisa data
NO SYMPTOM
ETIOLOGI
PROBLEM
1
D/S :
Pelebaran luka gangren Gangguan
- Klien mengeluh kesakitan
rasa nyaman
nyeri
pada daerah sekitar lukanya
mengenai syaraf tepi
D/O :
- Ada luka gangren di jari kaki
(Os Metatarsal 3, 4, 5)
sebelah kiri,klien tampak menekan reseptor nyeri
meringis
- Nadi : 88x / mnt
- Skala nyeri 4 (0-5 Mc. gill) Infuls nyeri disampaikan
skala nyeri : P: Nyeri terasa
pada kulit sekitar luka
Nyeri
gangren di Os metatarsal
3,4,5 sinistra, Q:Nyeri terasa
seperti terbakar, R:Nyeri pada
daerah luka dan kulit sekitar
luka gangren, S : Skala nyeri
4 (0-5 Mc gill), T : Nyeri
menetap
D/S :
Tingginya kadar
Kerusakan
- Klien merasa gatal pada glukosa/gula dalam integritas kulit
darah
daerah sekitar luka (pada kaki
sebelah kiri, Os metatarsal
3,4,5)
Penurunan aliran darah
D/O :
ketungkai
- Ada luka gangren pada Os
metatarsal 3,4,5
- Klien tampak meringis
Ischemia
- Kulit tampak kemerahan dan
terkelupas di daerah sekitar
kulit
Penurunan sensitifitas
dingin, panas, Nyeri
Penurunan fungsi imun
NO
3
D/S:
D/O:
-
Kerusakan integritas
kulit
SYMPTOM
ETIOLOGI
PROBLEM
Tingginya kadar glukosa Risiko tinggi
Klien mengeluh gatal, terasa
dalam darah
penyebaran
infeksi
panas dan kulit menegang
disekitar daerah luka
Penurunan aliran darah
ketungkai
Didaerah sekitar luka tampak
kemerahan
Didaerah sekitar luka tampak
Ischemia jaringan
bengkak
Ada nyeri tekan di daerah
sekitar luka
Gangren
Resti penyebaran infeksi
D/S :
Peningkatan kadar
Gangguan
- Klien mengeluh cepat lapar glukosa dalam darah
pemenuhan
kebutuhan
dan cepat kenyang
nutrisi
- Klien mengeluh merasa mual
Peningkatan osmolaritas
saat makan
oleh glukosa
D/O :
- Nafsu makan klien berkurang
- Mukosa oral kering
Ketidak seimbangan
- Turgor kulit menurun
- BB ideal (165 cm- 100) - 10 antara Diit, dengan
Pemberian Obat Anti
% (65- 6,5)= 58, 5
Diabetika oral (OAD)
- BB sekarang : 45 kg
- Klien
tidak
mampu dan Terapi insulin.
menghabiskan semua porsi
yang di sediakan di rumah
Hipoglikemia
sakit
- Klien tampak lemah
Nafsu makan berkurang,
mual, muntah
Intake berkurang
Nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
NO
SYMPTOM
ETIOLOGI
PROBLEM
D/S :
- Klien mengatakan badannya
terasa lemas
- Klien
mengeluh
pusing
setelah duduk yang lama.
D/O :
- Klien tampak mengantuk,
sering tertidur dipagi hari,
- Adanya luka gangren pada
jari kaki kiri (os metatarsal
3,4,5)
- Pemenuhan kebutuhan seharihari (ADL) dibantu oleh
perawat dan keluarga
Ketidak seimbangan
antara Diit, dengan
Pemberian Obat Anti
Diabetika oral (OAD)
dan Terapi insulin
Keterbatasan
aktivitas.
Hipoglikemia
Kelemahan otot,
Kekakuan extrimitas
Kerusakan mobilitas
fisik
Keterbatasan aktivitas
D/S :
Perubahan status
Kecemasan
- Klien sering bertanya tentang kesehatan dan kurang
penyakit dan kesembuhan pengetahuan klien
tentang penyakitnya
lukanya
D/O :
- Klien tampak gelisah, tatapan
Kurang pengetahuan
mata kosong.
kecemasan
integritas
kulit
sehubungan
dengan
Tingginya
kadar
No Tanggal
Diagnosa
Keperawatan
Tujuan dan
Kriteria
Rencana Tindakan
Rasional
Untuk
mengetahui
keadaan
kesehatan klien
Sebagai
data
awal
untuk
mengetahui
status kesehatan
klien
Dengan
mengetahui
kualitas
dan
kuantitas nyeri
dapat
disesuaikan
dengan
terapi
pengobatan dan
perawatan yang
diberikan.
Posisi
tidur
diatur agar tidak
menekan
luka
karena
penekanan pada
luka
dapat
menghambat
vaskulerisasi
jaringan
dan
dapat
meningkatkan
rasa nyeri
Rasional
steril
dalam dilakukan secara
mengobati luka. steril
dapat
mem-percepat
proses
kesembuhan
luka
sehingga
nyeri
akan
6; Konsultasi pada menghilang.
dokter jika nyeri6; Dengan
tidak bisa hilang konsultasi
dengan dokter
akan
memberikan
manfaat dalam
pemberian terapi
pengobatan dan
7; Tehnik
perawatan
pembalutan luka selanjutnya
yang
tidak7; Tehnik
terlalu ketat
pembalutan luka
yang
terlalu
ketat
akan
menekan
luka
dan
dapat
meningkatkan
nyeri
Diagnosa
Tujuan dan
Rencana Tindakan
Rasional
Keperawatan
Kriteria
25/07/11Gangguan
Setelah
1; Beri penjelasan1;Dengan
integritas kulitdilakukan
kepada
klien memberikan
sehubungan
tindakan
tentang proses penjelasan
dengan
perawatan
penyembuhan
tentang
proses
No Tanggal
2
No Tanggal
Diagnosa
Keperawatan
Tujuan dan
Kriteria
Rencana Tindakan
Rasional
5; Anjurkan pada5;kebersihan
diri
klien
untuk yang
terjaga
selalu menjaga dapat mengurangi
kebersihan
Risiko terjadinya
dirinya
kerusakan
integritas kulit
No Tanggal
Diagnosa
Keperawatan
Tujuan dan
Kriteria
Observasi
1; Deteksi
dini
tanda- tanda untuk
infeksi
penanganan
lebih dini
Lakukan cuci2; Mencegah
tangan
timbulnya
sebelum
infeksi silang
berhubungan
dengan klien
Pertahankan
tehnik aseptik3; Mencegah
pada prosedur terjadinya
infasif
infeksi
Beri perawatan
kulit
dan
massage
4; sirkulasi perifer
tulang
yang dapat terganggu
tertekan
yang
dapat
menempatkan
Risiko
terjadinya
keJaga kulit agar rusakan
pada
tetap
kulit
kering,seprai 5; Iritasi
pada
kering
dan kulit
dapat
tetap kencang
meningkatkan
Risiko infeksi
Rencana Tindakan
Rasional
6; Anjurkan
6; menurunkan
untuk makan terjadinya
dan
minum infeksi dengan
secara adekuat
7; Pertahankan
tehnik aseptik7;
pada prosedur
infasif
No Tanggal
Diagnosa
Keperawatan
Tujuan dan
Kriteria
2;
Beri
penjelasan
kepada
keluarga agar
tidak
memberikan
makanan
tambahan dari
luar
Rencana Tindakan
3; Beri
penyuluhan
tentang diit
mempertahankan
asupan nutrisi
Penanganan
awal
dapat
membantu
mencegah
timbulnya
sepsis.
Dapat
menyeimbangka
n kadar gula
darah sehingga
akan mencapai
kadar gula darah
sekitar normal,
atau
sekitar
normal,
mengarahkan
keberat
badan
normal
dan
mencegah
terjadinya
komplikasi
Pemberian
makanan
tambahan dari
luar yang tidak
sesuai
dengan
diit
dapat
mengacaukan
terapi diit yang
telah diberikan
dirumah sakit
Rasional
3; Penyuluhan
tentang diit bagi
klien Diabetes
Melitus sangat
penting
sebab
4;
4; Observasi
keadaan umum
dan tanda-tanda
hipoglikemia/hi
perglikemia
5;
5; Pemberian
terapi insulin
No Tanggal
Diagnosa
Keperawatan
Tujuan dan
Kriteria
Rencana Tindakan
6; Periksa gula6;
darah setiap 3
hari sekali dan
monitor
reduksi urin 3
kali sehari
Rasional
Dengan
melakukan
pemeriksaan
gula darah dan
urin
secara
teratur
akan
memberikan
gambaran
keadaan
klien
selama dirawat
serta mengetahui
No Tanggal
Diagnosa
Keperawatan
Klien
mengeluh
pusing bila
berdiri setelah
duduk yang
lama, Klien
tampak
mengantuk,
sering tertidur
dipagi hari,
adanya luka
gangren pada
jari kaki kiri
(osmetatarsal
3,4,5)
pemenuhan
Tujuan dan
Kriteria
Beri
1;
penjelasan
mengenai
prosedur
meminta
bantuan jika
klien
membutuhkan
bantuan.
2;
Jelaskan pada
keluarga untuk
membantu
klien bila tidak
bisa memenuhi
kebutuhan
sehari-hari,
seperti BAK,
Rencana Tindakan
Makan,
minum,
dan
mandi
3; Beri bantuan3;
kepada klien
dalam
memenuhi
kebutuhan
sehari-hari
sejauh
mana
perkembangan
status kesehatan
klien.
Prosedur
meminta
bantuan
yang
dijelaskan
kepada
klien,
agar klien tidak
me-maksakan
dirinya
melakukan
aktivitas
yang
belum
Mampu
dilaksanakan.
Penjelasan
kepada
keluarga klien
untuk membantu
klien jika belum
bisa di-lakukan
klien,
dengan
tujuan agar tidak
memperburuk
keadaan
Rasional
klien yang sudah
lemah.
Memberikan
bantuan kepada
klien
dalam
memenuhi
kebutuhan
sehari-hari bagi
perawat
merupakan salah
satu cara untuk
mengevaluasi
tingkat
perkembangan
klien
kebutuhan
sehari- hari
(ADL) dibantu
oleh perawat
dan keluarga
Diagnosa
Tujuan dan
Rencana Tindakan
Keperawatan
Kriteria
26/08/11 Kecemasan
Setelah
1; Observasi
1;
sehubungan dilakukan
tingkat
dengan
tindakan
kecemasan klien
perubahan
keperawatan
status
selama 3 hari (3
kesehatan dan x
24
jam)
kurangnya
diharapkan
informasi
kecemasan klien
mengenai
dapat berkurang,
2;
penyakitnya dengan kriteria
ditandai
hasil:
2; Beri penjelasan
dengan klien Klien dapat tidur tentang
sering bertanyanyenyak, klien penyebab
tentang
dapat mengerti terjadinya luka
penyakit dan tentang
dan
cara
kesembuhan penjelasan yang. penyembuhanny
lukanya, klien diberikan, klien a
tampak gelisah tampak
santai
dan tatapan
dan tidak gelisah
mata kosong lagi
No Tanggal
6
4; Kegiatankegiatan
yang
4; Anjurkan klien dilakukan klien
untuk
dapat
melatih
memenuhi
pergerakan otot
kebutuhanny-a secara bertahap
secara bertahap5; Menghabiskan
diit
yang
disediakan
5; Motivasi klien sangat penting
untuk
untuk
menghabiskan metabolisme
diit
yang tubuh,
karena
diberikan.
gejala-gejala
seperti
lemas,
gugup, gemetar,
disamping
dipengaruhi oleh
insulin
dan
pemasukan
nutrisi
Rasional
Dengan
mengkaji tingkat
kecemasan klien
sehingga dapat
menentukan
tindakan
perawatan yang
diberikan.
Penjelasan
mengenai
penyakit
dan
luka yang timbul
dapat
memberikan
gambaran yang
terarah
pada
klien sehingga
dapat
mengurangi
kecemasan dan
meningkatkan
partisipasi klien
dalam
pengobatan serta
tindakan
perawatan
3; Pendekatan yang
diberikan
tiap
melakukan
3; Lakukan
tindakan
pendekatan tiap bertujuan agar
melakukan
klien lebih yakin
tindakan
atas
tindakan
yang diberikan
perawat
No Tanggal
Diagnosa
Keperawatan
Tujuan dan
Kriteria
Rencana Tindakan
4; Ajarkan klien4;
tehnik relaksasi
dengan
cara
memikirkan halhal yang tidak
membuat
kecemasan
bertambah
5; Observasi rasa
cemas
klien5;
sebelum
dan
setelah
melakukan
tindakan
Rasional
Dengan tehnik
pengallihan
perhatian
diharapkan
kecemasan dapat
terkontrol
Mengobservasi
rasa cemas klien
bertujuan apakah
penjelasan dan
tindakan yang
telah diberikan
mampu
mengurangi
kecemasan
sebelumnya
6; Dengan
mendengarkan
6; Mendengarkan keluhan-keluhan
keluhan-keluhan klien bertujuan
klien.
untuk
memulihkan rasa
percaya
diri
klien
pada
perawat
dan
menandakan
bahwa perawat
memperhatikan
klien
: Ny S
Umur
: 45 Thn
No MR
: 887064
2; TD : 170/100 mmHg,
N :88 x/menit, S :37
C, RR :20 x/menit
3; klien
tampak
3; Melakukan pendekatan
kooperatif dan mau
sebelum melakukan
bekerja sama dalam
tindakan perawatan
tindakan
perawatan
yang diberikan
4; Klien tampak
4; Memberikan Terapi
kooperatif
insulin (IM 6 UI)
5; Diit klien (Bubur,sop
5; Memberikan Diit sesuai
sayur, oseng- oseng
terapi
tempe, telur rebus)
6; Klien menghabiskan
Diit yang diberikan
6; Memotivasi klien untuk
menghabiskan diit yang 7; Keluarga kien
diberikan
mengatakan mengerti
7; Memberikan penjelasan
tentang penjelasan
kepada keluarga agar
yang diberikan oleh
tidak memberikan
perawat dan berjanji
makanan tambahan dari
akan mematuhi
luar
anjuran perawat.
16.05
17.10
17.25
17.25
17.35
Tindakan Keperawatan
Respon/ Hasil
kehitaman, berbau,
mengeluarkan nanah
Paraf
09.20
09.25
09.30
09.40
09.50
10.05
10 15
dan darah
3 6; Mengobservasi tanda- 6; Pada kulit sekitar luka
tanda terjadinya infeksi tampak kemerahan,
kulit menegang, ada
pembengkakan, dan
ada nyeri tekan di
daerah sekitar luka.
7; Membalut luka dengan 7; klien tampak
2
bebat yang tidak terlalu kooperatif dan
ketat
mengatakan bebatnya
terasa tidak terlalu
ketat
8; Memberikan perawatan 8; Klien tampak nyaman,
3
pada kulit dengan cara
dan ikut memasagge
masagge tulang dan
daerah sekitar lututnya
daerah tertekan dengan
menggunakan minyak
kayu putih
9; Mengganti seprai dan 9; Klien tampak nyaman
merapikan linen yang
dan keadaan
3
digunakan klien
lingkungan yang sudah
rapi
10; Memberikan penjelasan 10; klien dan keluarga
pada klien dan keluarga mendengarkan
2
tentang proses
penjelasan dengan
penyembuhan lukanya
antusias, dan
yang lama dan
terkadang bertanya
menganjurkan pada
tentang hal- hal yang
klien untuk selalu
kurang dimengerti.
menjaga kebersihan
dirinya
11; klien menerima
11; Memberikan obat
injeksi cefotaxim 1gr
antidiabetika sesuai
dan metronidazole 1
2
program pengobatan
flass
12; Klien mengatakan
masih merasa nyeri
12; Mengobservasi kualitas
pada daerah luka
dan intensitas nyeri
disekitaar kaki
1
kirinya
Paraf
tidak tertekan
3
26-07-11
08.20
08.25
08.30
08.35
08.37
09.00
2 1; Mengobservasi keadaan1;
umum klien
2 2; Mengambil sample
2;
darah untuk
pemeriksaan
laboratorium
6 3; Observasi tingkat
3;
kecemasan yang
dirasakan klien
6 4; Memberikan penjelasan4;
mengapa harus
dilakukan tindakan
necrotomi
5;
2 5; Mengantarkan klien ke
Ok minor untuk
menjalani necrotomi
6;
2 6; Melakukan perawatan
luka di OK minor
7;
09.30
No Tgl /Jam DX
7; Melakukan pembalutan
luka dengan cara tidak
terlalu ketat
Tindakan Keperawatan
Respon/ Hasil
Paraf
09.30
6 8; Mengobservasi
8;
kecemasan klien setelah
dilakukan tindakan
necrotomi
klien mengatakan
setelah menjalani
necrotomi klien sudah
tidak merasa takut
lagi, klien
mengatakan dapat
menerima keadaan
dirinya yang
sekarang.
9; Mengobservasi kualitas 9; klien mengatakan
dan kuantitas nyeri
masih meras nyeri di
daerah sekitar luka,
sekala nyeri 4 (0-5)
10; Anjurkan klien
10; Klien mengambil
mengatur posisi
posisi semi fowler
senyaman mungkin
dwengan posisi kaki
tetap diatas bantal
11; TD : 150/80 mmHg,
11; Mengobservasi tandaN: 88 x/mnit, S : 36
tanda vital
C, RR :20 x / menit..
12; Klien tampak
kooperatif
12; Memberikan terapi
insulin dengan dosis 6 13; Klien dan keluarga
UI/IM
mendengarkan
13; Memberikan
dengan antusias
penyuluhan tentang
DIIT Diabetes Melitus 14; klien mengatakan
14; Menganjurkan klien
akan mematuhi
untuk menghabiskan
anjuran
diit yang diberikan
15; Memberikaan Diit
15; klien menghabiskan
sesuai terapi.
semua porsi yang
diberikan
09.35
09.40
09.55
10.00
10.10
10.30
11.05
4.5 EVALUASI
Nama
: Ny S
No MR
: 887064
Umur
: 45 Thn
NO
3
Tgl/jam
25/07/11
DX
2
Catatan Keperawatan
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dihentikan, klien pulang
S:
Paraf
NO
26/07/11
25/07/11
Tgl/jam
DX
O:
- Ada luka gangren pada Os metatarsal 3,4,5
sinistra.
- Kulit sekitar luka tampak terkelupas
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
I:
- Rawat luka 1 x sehari
- Pertahankan prinsip steril dalam perawatan
luka
Beri penjelasan pada klien tentang proses
penyembuhan lukanya
S:
- Klien mengatakan gatal- gatal yang dirasakan
sudah berkurang
O:
- Telah dilakukan necrotomi pada jari kaki
sebelah kiri (Os metatarsal 3,4,5)
- Kulit klien tampak kemerahan
- Kulit tampak tidak bengkak
- Turgor kulit klien sudah membaik
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dihentikan, klien pulang
S:
- Klien mengatakan masih merasa masih gatalgatal didaerah sekitar lukanya
O:
- Pada daerah sekitar luka tampak kemerahan
- Ada pembengkakan didaerah sekitar luka
- Ada nyeri tekan didaerah sekitar luka
A: Maslah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
Catatan Keperawatan
I:
- Observasi keadaan umum
- Observasi tanda- tanda vital
- Observasi tanda- tanda infeksi
Paraf
24/07/11
O:
- Nafsu makan klien masih baik
- Klien mengatakan masih mampu
menghabiskan porsi yang disediakan di
rumah sakit
- Klien mengatakan hari ini mendapat
makanan tambahan dari keluarganya.
7
NO
25/07/11
Tgl/jam
DX
Catatan Keperawatan
Paraf
26/07/11
S:
- Klien mengeluh masih merasa cepat lapar
dan juga cepat kenyang
- Klien juga mengatakan sudah tidak meminta
makanan tambahan lagi dari luar
- Keluarga mengatakan sudah mengikuti
anjuran perawat untuk tidak
- memberikan makanan tambahan untuk klien
O:
- Nafsu makan klien sudah kembali baik
- Klien mampu menghabiskan porsi yang
disediakan oleh rumah sakit
- Berdasarkan hasil pemeriksaan gula darah
masih tinggi (25/06/08)
Glukosa puasa : 170 Mg %
SGOT/ASL
: 18 U/L
SGPT/ALT
: 10 U/L
Alb umin
: 1,9 gr %
Kolesterol total : 212 mg %
Triglycerida
: 157 mg %
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
I:
- Beri diet sesuai terapi
- Beri terapi insulin
- Anjurkan klien untuk menghabiskan dietnya
- Berikan penyuluhan kepada keluarga tentang
diet Diabetes Melitus
25/07/11
S:
- Klien mengatakan sudah tidak pernah lagi
meminta makanan tambahan dari
keluarganya
O:
- Nafsu makan klien baik
- Klien mampu menghabiskan diet yang
diberikan di rumah sakit
NO
Tgl/jam
DX
Catatan Keperawatan
Paraf
10
NO
25/07/11
Tgl/jam
DX
Catatan Keperawatan
Paraf
11
12
25/07/11
26/07/11
S:
- Klien mengatakan dirinya masih merasa
cemas dengan keadaan kesehatanya
- Klien juga mengatakan tidak mengerti
tentang penyakitnya
O:
- Klien masih tampak gelisah
- Klien bertanya apakah lukanya bisa sembuh
atau tidak
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
I:
- Observasi keadaan umum
- Observasi tanda- tanda vital
- Observasi tingkat kecemasan klien
- Lakukan pendekatan sebelum melakukan
tindakan
- Dengarkan keluhan- keluhan klien
Beri penyuluhan tentang penyakit
S:
- Klien mengatakan dirinya masih merasa
cemas tentang keadaan kesehatanya
- Keluarga mengatakan mengerti tentang
penjelasan tentang penyakit Diabetes Melitus
yang telah diberikan.
O:
- Klien sudah tampak tenang
- Klien sudah tidak gelisah lagi
- Klien sudah tidak bertanya lagi tentang
penyakitnya
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan, klien pulang
BAB 4
PEMBAHASAN
2008 didapatkan data- data sebagai berikut: Klien mengeluh ada luka
dibagian kaki, tepatnya di jari kaki tengah, jari manis, jari kelingking pada
kaki sebelah kiri Luka sudah ada kira- kira sejak 1 bulan yang lalu, disertai
dengan pengeluaran nanah dan darah, klien mengeluh pusing, lemas, tidak
bertenaga, tidak kuat duduk lama apalagi berdiri, klien juga mengeluh kuat
makan, kuat minum dan pada malam hari bisa BAK > dari 5 kali, klien juga
mengatakan mempunyai riwayat banyak makan, banyak minum, banyak
kencing, TB: 156 cm, BB: 45 Kg, TD: 170/100mmHg, N: 88 x/mnt, Rr: 20
x/mnt, suhu:37,5 C, sedangkan menurut teori didapatkan data- data sebagai
berikut: adanya gejala kuat makan, kuat minum, kuat kencing terutama pada
malam hari, serta komplikasi- komplikasi yang muncul yang mengakibatkan
klien
gangren, serta keluhan seperti tidak ada nafsu makan, badan lemas, ada
riwayat keluarga yang menderita penyakit Diabetes Melitus, dan ada riwayat
melahirkan bayi dengan BBL lebih > 4000 gr yang juga merupakan salah
satu pencetus terjadinya Diabetes Melitus.
Secara nyata pengkajian pada Ny. S sesuai dengan teori hanya
beberapa keluhan yang tidak dimiliki yaitu tidak terjadinya komplikasi
TBC,dan tidak ada riwayat melahirkan bayi besar > 4000 kg, namun Ny S
pernah menjalani rawat inap di RSUD Mataram di ruang Bougenfil dengan
diagnosa Ashma Bronchiale.
Pada riwayat pemenuhan kebutuhan Bio Psiko Sosial - Spiritual,
dilihat dari 14 komponen hampir tidak ditemukan kesenjangan dengan yang
ada pada teori, yaitu: Pada kasus nyata Ny. S gangguan gangguan yang
ditemukan meliputi, gangguan rasa nyaman nyeri yang ditimbulkan oleh
adanya luka gangren pada Os metatasral 3,4,5 sinistra pada pemenuhan
kebutuhan nutrisi klien mengatakan cepat lapar dan haus akan tetapi klien
hanya dapat menghabiskan setengah porsi yang disediakan Rumah Sakit.
Pada pemenuhan aktivitas klien mengatakan pusing bila terlalu lama duduk
dan merasa pusing. Pada pola komunikasi klien dan keluarga mengatakan
cemas dengan keadaannya, klien terlihat tegang dan gelisah, tatapan mata
kosong, klien juga sering bertanya pada perawat apakah lukanya bisa
sembuh atau tidak.
Pada pemeriksaan fisik secara teori sering ditemukan data seperti adanya
status dehidrasi, keringat dingin, katarak, meringis karena nyeri, gugup,
ngantuk, gemetar, nadi cepat, terdapat pembesaran hati, refleks pergerakan
kaki akan hilang, adanya gagal jantung, radang paru- paru, hipertensi atau
hipotensi.
Sedangkan data yang diperoleh dari pemeriksaan fisik pada Ny S
adalah:
wajah tampak pucat dan sayu, tidak ada odema pada wajah,
ditetapkan
berdasarkan
berat
ringannya
masalah,
Hipoglikemia/Hiperglilkemia
sehubungan
dengan
peningkatan/penurunan
mengeluh
cepat
lapar
dan
kadar
cepat
glukosa/gula
kenyang,
tidak
darah,
mampu
mengangkat 6
5.2.1 Gangguan rasa nyaman nyeri sehubungan dengan adanya luka
ganggren yang melebar dan menngenai syaraf tepi.
5.2.2 Gangguan integritas kulit sehubungan dengan tingginya kadar gula
dalam darah.
5.2.3 Risiko tinggi penyebaran infeksi berhubungan dengan adanya luka
gangren.
5.2.4 Keterbatasan aktivitas sehubungan dengan adanya luka gangren dan
ketidak seimbangan antara diet dan terapi insulin.
5.2.5 Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh sehubungan dengan terjadinya
Hipoglikemia akibat pemberian obat antidiabetika dan terapi insulin.
5.2.6 Kecemasan sehubungan dengan kurang pengetahuan klien tentang
proses penyakit dan kesesembuhan lukanya.
Namun penulis mengangkat diagnosa keperawatan gangguan kebutuhan
nutrisi berhubungan dengan terjadinya hipoglikemi di dalam kasus nyata,
berhubungan
yang biasanya muncul akibat adanya kesalahan dosis terapi yang diberikan
dan termasuk dalam pembahasan Medis, sehingga penulis merasa kurang
memiliki data- data yang menunjang untuk mengangkat diagosa tersebut
menjadi salah satu masalah keperawatan yang diangkat dalam karya tulis
ini.
didapatkan beberapa
Klien pulang pada tanggal 26 Juni 2008 dengan keadaan umum baik,
tekanan darah 140/90 mmHg, dengan menggunakan korsi roda, klien
tampak segar dan mampu bertahan duduk dalam waktu yang lama tanpa
merasa pusing.
BAB 6
KASIMPULAN dan SARAN
6.1 KESIMPULAN
6.1.1 Tahap Pengkajian yang dilakukan penulis pada Ny S dapat
masalah,merumuskan
tujuan
keperawatan,menetapkan
raga
ringan
sesuai
dengan
kondisi
dan
kemampuan
6.2 SARAN
6.2.1
Teoritis
Diabetes Melitus adalah salah satu penyakit dengan persentase
cukup tinggi, Diharapkan melalui Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan
tim kesehatan yang terkait baik perawat, dokter, dan ahli gizi untuk
bersama-sama
dapat
mengawasi
perkembangan
status
kesehatan klien.
6.2.2
Praktisi
Dalam hal pengkajian diharapkan perawat mampu menggali
keluhan- keluhan klien secara menyeluruh sehingga diperoleh data
yang akurat untuk menentukan masalah yang dirasakan klien, selain
itu perawat perlu memberikan pendidikan kesehaatan tentang penyakit
Diabetes Melitus, dan mengingat penyakit Diabetes Melitus adalah
merupakan penyakit yang kemungkinan untuk kambuh sangat besar,
maka kepada perawat dihimbau agar tidak lupa memberikan
penyuluhan kesehatan tentang cara perawatan luka dirumah dengan
selalu memperhatikan kebersihan alat-alat yang digunakan, tentang
diet, misalnya dengan memberikan contoh takaran nasi, lauk, pauk,
buah-buahan yang tidak terlalu manis, dan jenis makanan lain ynag
dapat dikonsumsi sesuai dengan anjuran ahli gizi, jadwal makan
teratur, serta tidak lupa menganjurkan klien untuk rajin mengontrol
kesehatannya.
DAFTAR PUSTAKA
Pokok Bahasan
: Diabetes Mellitus
Sasaran
: Ny S
Hari, Tanggal
Jam
: 12.00 WITA
Waktu
: 1 x 15 menit
Tempat
Metode
: Diskusi
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
:
1;
2;
3;
Penyuluh
Pelaksanaan
waktu
Kegiatan Penyuluh
3 menit Perkenalan
1; Mengucapkan salam dan
memperkenalkan diri
2; Menjelaskan tujuan dari
penyuluhan
3; Kontrak waktu dengan klien
4; Menyampaikan materi yang akan
Kegiatan Peserta
Menjawab salam dan memdengar
Mendengar
Menyetujui
Mendengar
diberikan
6 menit Pelaksanaan
1; Menjelaskan pengertian Diabetes
Mellitus
2; Menyebutkan faktor penyebab
timbulnya Diabetes Mellitus
Menyebutkan tanda dan gejala
penyakit Diabetes Mellitus
Menjelaskan Penatalaksanaan
Diabetes Mellitus
3; Menjelasakan cara mengatasi
Diabetes Mellitus di rumah
4 menit Evaluasi
1; Menanyakan kepada klien tentang Menjawab pertanyaan
materi yang telah disampaikan
2; Memberi kesempatan kepada Ny
S untuk menanyakan hal-hal
Ny S menanyakan tentang halyang kurang dimengerti
hal yang belum dimengerti
2 menit Terminasi
1; Mengucapkan terima kasih kepada Menjawab salam
klien dan mengucapkan salam
2; Berjabat tangan dengan klien
Menjabat tangan perawat
MATERI PENYULUHAN
DIABETES MELLITUS
A; Diabetes Melitus
Suatu gejala kelainan dalam tubuh yang ditandai dengan tingginya
kadar gula darah dan adanya gula dalam air kencing (Ngafenan, 1999)
Atau Suatu penyakit menahun yang ditandai oleh kadar glukosa darah yang
melebihi nilai normal
Nilai Normal:
Gula Darah Sewaktu (GDS) < 120 mg/dl
Gula Darah Puasa (GDP)
:Pancuran
Melitus
:Madu/Gula
Diabetes Melitus :
Banyaknya air seni yang manis karena mengandung gula
Diabetes Melitus disebabkan oleh kekurangan hormon insulin yang dihasilkan
oleh pankreas sehingga dapat menurunkan kadar gula darah
B; Tanda dan Gejala
1. Gejala
Gejala Akut
Gejala pada pasien Diabetes yang satu dengan yang lain tidaklah
selalu sama, gejala-gejala umumnya timbul dengan tidak mengurangi
kemungkinan adanya variasi gejala yang lain, dan bahkan ada penderita
Diabetes yang tidak menunjukkan gejala apapun sampai pada suatu saat
tertentu.
Pada permulaan gejala yang timbul meliputi tiga P yaitu:
a) Polifagia/ banyak makan
Sejumlah besar kalori hilang ke dalam air kemih, penderita
atau
melahirkan
bayi
mati
(Dr.
H.
Askandar
BB : (TB-100)*10%
3; Melakukan Aktifitas Fisik (Olah raga)
Jenis olah raga yang baik adalah olah raga yang memperbaiki kesegaran
jasmani memenuhi ketahanan, kekkuatan tubuh(fleksibilitas),
keseimbangan ketegangan tenaga dan bersifat kontinue, ritmis.
E; Pengobatan
1; Minum obat anti diabetes secara teratur (dosis sesuai anjuran dokter)
2; Lakukan pemeriksaan Kesehatan termasuk pemeriksaan gula darah secara
teratur dan berkala ke puskesmas atau sarana pelayanan kesehatan lain.
Pokok Bahasan
Sasaran
: Ny S
Hari, Tanggal
Jam
: 12.00 WITA
Waktu
: 1 x 15 menit
Tempat
Metode
: Diskusi
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
:
4;
5;
6;
Penyuluh
Pelaksanaan
Kegiatan Peserta
Menjawab salam dan memdengar
Mendengar
Menyetujui
Mendengar
Materi Penyuluhan
DIET DIABETES MELLITUS
B; SYARAT DIET
Syarat Syarat Diet Penyakit Diabetes Mellitus adalah :
1; Energi yang cukup untuk mencapai dan mempertahankan berat badan
normal.
2; Kebutuhan protein normal yaitu 10-15 % dari kebutuhan energi total
3; Sumber lemak dalam jumlah terbatas yaitu makanan yang mudah dicerna,
makanan terutama diolah dengan cara dipanggang, dikukus, disetup,
direbus, dan dibakar.
D; Bahan makanan yang tidak dianjurkan adalah sebagai berikut :
1; Mengandung banyak gula sederhana seperti gula pasir, gula jawa, sirop,
selai, jeli, buah- buahan yang diawetkan dengan gula, susu kental manis,
minuman botol ringan dan es krim
2; Mengandung banyak lemak seperti cake, makanan siap saji / fast food, dan
goreng- gorengan
3; Mengandung banyak natrium seperti ikan asin, telur asin, dan makanan
lain yang diawetkan.
Bahan Makanan
Nasi
Telur ayam
Tempe
Sayuran A
Minyak
Penukar
1 porsi
1 porsi
1 porsi
S
2 porsi
Ukuran
1 gls
1 btr
1 ptg sdg
1 sdm
Menu
Nasi
Telur dadar
Oseng-osengtempe
Soop oyong dan tomat
Siang
Malam
Buah
Nasi
Ikan
Tempe
Sayuran B
Buah
Minyak
Buah
Nasi
Ayam tanpa kulit
tahu
Tahu sayuran B
Buah
Minyak
1 porsi
2 porsi
1 porsi
1 porsi
1 porsi
1 porsi
2 porsi
1 posri
2 porsi
1 porsi
1 porsi
1 porsi
1 porsi
1 porsi
1 ptg sdg
1 gls
1 ptg sdg
1 ptg sdg
1 gls
1 buah sdg
1 sdm
1 buah
1 ptg sdg
1 buah
1 ptong
1 gls
1 ptong
1 sdm
Pepaya
Nasi
Pepes ikan
Tempe goreng
Lalapan kacang panjang
Nanas
Pisang
Nasi
Ayam bakar
Tahu bacem
Sup buncis/ wortel
Pepaya
Nama Klien
: Ny S
Umur
: 45 Tahun
Alamat
Diagnosa Medis
: Diabetes Mellitus
Klien pulang
Kondisi klien
:
1; Keadaan umum baik
2; kesadaran Compos Mentis
3; Wajah tampak segar, mukosa oral lembab, mata tidak
cekung
4; Keadaan luka cukup baik
5; Turgor kulit baik, tidak bengkak dan terkelupas
6; tekanan darah : 140/90 mmHg, nadi 88 x/menit,
suhu : 36,5 C, dan pernafasan 20 x/menit
b;
Rahayu Anggraeni