Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
DOSEN
: Suyanto., Ph.d., CA
Disusun oleh :
15/386973/PEK/20696
15/387027/PEK/20577
15/387039/PEK/20589
sedikit lebih baik di Swiss, namun pada umumnya masalah yang terjadi di Jerman, Swiss dan
Austria itu sama.
Kerangka peraturan yang relevan pada dasarnya dibangun di atas dua dasar, yaitu
pertama peraturan mengenai keawajiban untuk melakukan audit dan lingkup audit. Dalam hal
ini regulator mengatasi manajmen ataupun dewan pengawas dari organisasi tersebut secara
langsung. Peraturan tentang isu-isu tertentu yang terlibat dengan audit dan pedoman dasar
untuk melakukan audit yang nantinya akan codefied oleh auditor itu sendiri.
Kewajiban untuk memiliki audit yang dilakukan, ditetapkan dalam hukum nasional di
tiga negara, yaitu Jerman, Austri dan Swiss. Di Austria dan Jerman, hukum-hukum ini fokus
pada bentuk-bentuk hukum yang berbeda bahwa organisasi mungkin memiliki seperti
yayasan, perusahaan ataupun asosiasi. Untuk masing-masing badan hukun, undang-undang
khusus mengatur tentang ketentuan akuntansi yang relevan serta ruang lingkup dan isi audit.
Peraturan yang menangani organisasi nirlaba tidak ada, organisasi nirlaba tunduk pada aturan
yang sama seperti untuk keuntungan perusahaan.
Situasi seperti ini lazim dianggap lebih baik di Swiss dibanding di Jerman dan
Austria. Di Swiss, standar akuntansi terpisah untuk organisasi nirlaba (Swiss GAAP FER 21
atau Swiss Olympic GAAP) telah dibentuk. Selanjutnya, beberapa pedoman yang tidak
mengikat tentang isu-isu menangani akuntabilitas dan tatakelola telah sesuai. Sertifikasi yang
disyaratkan seperti dalam kasus sertifikat sumbangan ZEWO memberi mereka gelar cukup
relevansi praktis.Fokus pada sektor nirlaba hampir tidak ditangani, membiarkan auditor tanpa
banyak panduan tentang isu-isu kunci.
Bagian IV pada paper ini menjelaskan tentang penelitian audit di sektor nirlaba.
Dalam paper ini mencoba membahas topik yang pernah diteliti, akan tetapi masih
membutuhkan penelitian lebih lanjut, sebagai berikut:
a. Auditor menghadapi sebuah risiko lingkungan yang lebih kompleks karena
kegagalan mekanisme internal kontrol dan peningkatan pengawasan eksternal.
b. Struktur informal berperan penting dalam tata kelola dan audit sektor nirlaba
c. Sebagian besar isu yang diangkat mungkin menjadi lebih lazim pada sektor
nirlaba skala kecil dan menengah.
d. Hampir tidak ada tipikal situasi audit pada sektor nirlaba: spesialisasi sulit
diperoleh
e. Peran anggaran dan pendanaan meningkatkan ruang lingkup audit kepatuhan
f. Audit kinerja dari sektor nirlaba tidak hanya membutuhkan lebih banyak
standar tool kit untuk audit keuangan
g. Auditor independen seperti menjadi terancam karena nilai, persepti publik dan
emosional.
Sejauh ini sedikit perhatian yang diberikan pada isu yang berfokus pada audit nirlaba.
Banyak masalah yang memerlukan perhatian lebih dari auditor dan regulator. Mungkin,
prinsip-prinsip inti yang sama pada audit yang berlaku untuk kedua organisasi laba dan
organisasi nirlaba; Namun, ini tampaknya tidak cukup untuk menutupi pertanyaan yang
relevan yang muncul pada konteks nirlaba.
Peneliti dituntut untuk memperluas fokus studi pada spesifikasi audit di sektor nirlaba
dan juga pengembangan kerangka kerja yang komprehensif. Regulator dituntut untuk lebih
memperhatikan fokus ini. Lebih lanjut sangat perlu untuk memperluas hal ini agar tercipta
kerangka legal yang konsisten yang baik sehingga memberikan panduan yang cukup untuk
auditor.