Você está na página 1de 2

ANALISIS PUTUSAN PIDANA MATI TERHADAP

TERDAKWA KASUS NARKOTIKA DUO BALI NINE


Oleh:
Akbar Kalam Ramzy (14050724041)

BAB I
PENDAHULUAN
Perkembangan narkoba saat ini di Indonesia dihadapkan dengan ancaman
terhadap generasi penerus bangsa yang memprihatinkan.penggunaan narkoba di
Indonesia semakin marak, Badan Narkotika Nasional (BNN) mencatat sekira
empat juta orang jadi korban narkoba atau sekira 2,2 persen dari total penduduk
tanah air hal ini sudah masuk kategori lampu kuning.. Semakin meningkatnya
jumlah kasus peredaran obat terlarang secara illegal di Indonesia yang dari tahun
ke tahun. Indonesia dijadikan sebagai daerah tujuan operasi oleh sindikat jaringan
narkotika internasional, hal ini di tunjukkan dengan penangkapan 9 orang
berkwarganegaaran Asing yang bekerja sama menyelundupkan heroin seberat 8,2
Kg ke dalam Indonesia.dalam perjalanan hukumnya akhirnya dua dari Sembilan
terdakwa penyelundupan narkotika tersebut dijatuhi hukuman mati.
Hukuman mati yang dijatuhkan oleh pengadilan negeri Denpasar terhadap
dua orang terdakwa penyelundupan narkotika tenyata menimbulkan

sebuah

gejolak yang luar biasa,dimana timbul dua kubu antara mendukung pelaksanaan
hukuman mati dan menolak pelaksanaan hukuman mati.pendapat mulai
bermunculan dimana-mana,
Dalam tulisan ini ada tiga hal yang akan dibahas secara mendalam
diantaranya analisis:apa yang lebih baik?,mendukung hukuman mati? atau tolak
hukuman mati?lalu sikap yang harus diambil pemerintah bagaimana.?

BAB II
PEMBAHASAN
Mengapa hukuman mati tidak perlu dilakukan terhadap terdakwa penyelundupan
narkotika?

Alasan umum yang sering dilontarkan orang-orang untuk menolak


hukuman mati diantaranya adalah karena mereka menganggap manusia tidak
berhak mencabut nyawa manusia, urusan kematian dianggap urusan tuhan.
kita berharap bahwa tiap penjahat itu bisa bertobat. Jangankan membuat penjahat
tobat, mengubah perilaku masyarakat yang sederhana seperti buang sampah pada
tempatnya saja susahnya minta ampun. Hal ini karena terkait dengan lingkungan,
kehidupan di masa lalu (masa kecil), pengetahuan, dll, yang kesemuanya tidak
tidak bisa langsung diubah begitu saja. Manusia itu seperti tanah liat yang jadi
tembikar, ketika sudah kering (dewasa) sulit untuk dibentuk, memaksa
membentuknya ketika kering hanya akan membuatnya jadi pecah.

Você também pode gostar