Você está na página 1de 28

3.

1 Laporan Kasus
3.1. Pengkajian Sederhana
1) Pengumpulan Data
a. Identitas Klien
Nama

:Tn.S

Jenis kelamin

:Laki laki

Umur

:25 Tahun

Alamat

:Mutiara Baru,RT 02 RW 11,kec Bojong Gede

Pekerjaan

:Karyawan swasta

Status perkawinan

:Belum kawin

Agama

:Islam

Tanggal masuk RS

:02Aapril 2014

Tanggal Pengkajian

:03 April 2014

Diagnosa Medis

:Demam Thipoid

No. RM

:10868105

b. Identitas Penanggung Jawab


Nama

:Tn.A

Jenis kelamin

:Laki-laki

Umur

:61 Tahun

Pekerjaan
Alamat
Hubungan dengan klien

:Pedagang
:Mutiara Baru,RT 02 RW 11,kec Bojong Gede
:Ayah

2) Keluhan Utama
Klien mengatakan demam
3) Riwayat Kesehatan
a.

Riwayat Kesehatan Sekarang


Sebelum klien di rawat di rumah sakit klien mengatakan mengalami demam, belum BAB
selama 2 hari,tidak nafsu makan, selama 4 hari dan sudah di tangani dengan obat warung dan
keadaan klien Tidak ada perubahan. Pada tanggal 02 april 2014 keluarga klien membawa klien
ke rumah sakit RSUD Cibinong dengan keluhan yang samadengan di rumah, setelah di observasi

dokter menyarankan agar klien di rawat di rumah sakit ini di ruang flamboyan bagian penyakit
dalam.
b. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Saat di lakukan pengkajian klien mengatakan tidak mengalami penyakit seperti ini sebelumnya,
biasanya hanya demam biasa dan sembuh setelah di beri obat warung dank lien juga mengatakan
belum pernah di rawat di rumah sakit sebelumnya
c.

Riwayat Kesehatan Keluarga


Klien mengatakan bahwa ibunya pernah mempunyai penyakit thypoid dan sempat di rawat di
rumah sakit sentra medika selama 3 hari pada tahun 2012. Kakek klien meninggal di akibatkan
karena kecelakan dan cidera di bagian kepala

d. Riwayat Psikososial
Klien mengatakan khawatir dan cemas terhadap penyakitnya, klien dapat bersosialisasi
dengan baik dengan keluarga dank lien yang lain. Klien juga dapat merespon terhadap tim medis
e.

yaitu perawat dan dokter.


Riwayat Spiritual
Klien beragama islam, sebelum masuk RS klien taat beribadah sholat rajin 5 waktu
full, di rumah sakit klien jarang sholat. Klien selalu berdoa agar cepat sembuh.

f.

Pola Kebiasaan Sehari-hari


No
1

Pola kebiasaan
Pola nutrisi

Di rumah

Di rumah sakit

Makan
Jenis makan

nasi lauk pauk dan

Nasi tim

sayur mayur
3x sehari 1 porsi penuh
3x sehari, hanya habis

frekuensi

6 sendok atau porsi.


Minum
Jenis minum

Air putih, teh dan kopi


Kurang lebih 1 liter

Air putih

Frekuensi

Kurang lebih 3 gelas


aqua 1 gelas aqua 220
ml

Pola eliminasi
BAB
lembek

Konsistensi

kuning dengan bau

Warna

Tidak bias bab


Tidak bias bab

khas
1x setiap hari

frekuensi

Selama di rumah sakit


belum pernah bab

BAK

Warna

Kuning jernih

Kuning jernih

Frekuensi

6x sehari

3x sehari

Kurang lebih 850cc


Bekerja

Kurang lebih 425


selama di rumah sakit

Volume
Pola aktivitas

klien hanya beristirahat


dan

berbaring

di

tempat tidur
4

Pola istirahat tidur


Malam

Klien tidur dari jam


21.00 s/d 05.00
Klien tidak pernah tidur

Siang
Pola
hygiene

siangj

Klien tidur dari jam


23.00 s/d 05.00
Klien tidur siang 2
sampai 3 jam per hari

personal
2x sehari

1x sehari

Mandi

2x 1 minggu

Belum

Keramas

1x 1 minggu

Belum

Gunting kuku
g. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum : sedang
b. Kesadaran
: composmetis (CM)
pada saat di kaji GCS klien
Respon Motorik
: 6 (mengikuti perintah)
Respon Bicara
: 5 (orientasi baik)

Respon Mata

: 4 (spontan membuka mata)


+
: 15 (normal)

Jumlah score
c. tanda tanda vital
Tekanan Darah
: 130/90 mmHg
Nadi
:110 x/menit
Respirasi
: 22 x/menit
Suhu
: 38,oC
d. Pemeriksaan antropometri
BB sblm masuk RS : 67 Kg
BB saat pengkajian : 64 kg
TB
: 165 Cm
BB Ideal
: ( TB 100 ) x 90 %
= ( 165 100 ) x 90 %
= 65 x
= 58,5 Kg
e. Pemeriksaan Head to toe
1. Kepala
Inspeksi
: bentuk kepala simetris, warna rambut hitam tampak bersih tidak Nampak luka
atau benjolan
Palpasi :tidak teraba nyeri tekan, atau benjolan
2. Wajah
Inspeksi
: wajah tampak pucat.wajah tampa kkemerahan bentuk wajah oval, warna kulit
sawo matang tidak terdapat luka parut kulit bersih tidak berminyak dan berjerawad
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan atau benjolan
3. Mata
Inspeksi
: bentuk mata simetris, konjungtiva anemis, sclera berwarna putih dan mata
tampak cembung
Palpasi : tidak teraba nyeri tekan atau benjolan, dan tekanan kedua mata sama
Fungsi : mata masih berfungsi dengan baik dapat melihat dan dapat membaca dalam jarak jauh
mau jarak dekat
4. Hidung
Inspeksi
: bentuk hidung simetris, tampak bersih tidak terdapat scretdan tidak terdapat
benjolan atau luka
Palpasi : tidak teraba nyari tekan atau benjolan
Fungsi
: indera penciuman masih berfungsi dengan baik tanpa ada gangguan. Klien dapat
membedakan antara bau wangi-wangian dan bau minyak angin.
5. Telinga
Inspeksi
: bentuk telingan simetris tampak bersih tidak terlihat serumendi sekitar telingan
Palpasi : tidak teraba nyeri tekan atau benjolan
Fungsi : telinga masih berfungsi dengan baik bias mendengan secara normal tanpa bantuan alat.
6. Mulut

Inspeksi

: mulut tampak bersih, gigi lengkap dengan warna kekuning kuningan, lidah

tampak bersih dengan warna merah muda.


Fungsi
: pengecapan baik,klien bisa merasakan macam macam rasa, dan tidak ada
gangguan.
7. Leher
Inspeksi

: leher tampak bersih turgor kulit sedang tidak terlihan pembengkakan di area

leher.
Palpasi

: tidak teraba nyeri tekan atau benjolan.Dan tidak ada pembengkakan di area

sekitar leher.
8. Thorax / punggung
Inspeksi
: bentuk thorax simetris, pada saat bernafas pengembangan paru paru kanan dan
kiri sama, respirasi normal 22x/menit
Palpasi
: tekanan vocal fremitussama, tidak terdapat nyeri tekan pada bagian dada.
Perkusi : terdapat bunyi hiper sonor
Auskultasi
: suara nafas klien bronchovesikuler (inspirasi sama dengan ekspirasi) tidak
terdapat suara tambahan
9. Abdomen
Inspeksi
:perut klien terlihat buncit, umbilicus tidak menonjol dan berada di tengah,
terlihat adanya massa di perut bagian bawah dan disentri abdomen (kembung)
Auskultasi
: terdengar bising usus klien dengan frekuensi 9x/ menit
Palpasi
: teraba massa feces dibagian perut bawah kuadran kiri.
Perkusi
: saat di ketuk terdengar bunyi suara tympani
10. Ekstermitas atas
Inspeksi
: kedua tangan dapat di gerakkan tetapi tanagn kiri terganggu pergerakannya
karena terpasang infus RL,tampak berkeringat
Palpasi
: tidak terdapat nyeri tekan , benjolan
11. Ekstermitas bawah
Inspeksi
: kedua kaki dapat di gerakkan dengan normal tanpa bantuan alat apapun
Palpasi
: tidak terdapat nyeri tekan, benjolan
Fungsi
: ekstermitas bawah masih berfungsi dengan baik, tidak ada gangguan bias
berjalan , jongkok, hingga lari.
12. Genetalia
Tidak ada keluhan atau masalah di daerah genetalia,
13. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan Urine
Hasil Laboratorium tanggal 03 April 2014

Jenis pemeriksaan
I.Urine
* Urine rutin
-Warna
-Kekeruhan
-PH
-Glukosa
-Protein
-Billirubin
-Urobilin
-Blood
-leucocytes
-Nitrite
-keton
-spesific gravity
* Sendimen
-Eritrosit
-Leukosit
-Eoitel

Hasil

Nilai normal

Satuan

Kuning
Jernih
7,0
(-) neg
(-) neg
(-) neg
Normal
(-) neg
(-) neg
(-) neg
(-) neg
(-) neg
1,010
1
2
2

Kuning
Jernih
4,7-7,0
(-) neg
(-) neg
(-) neg
Normal
(-) neg
(-) neg
(-) neg
(-) neg
(-)neg
1.000-1.030
0-1
1-3
<6

/Lpb
/Lpb
/Lpb

b. Pemeriksaan Darah
Hasil Laboratorium pada tanggal 03 April 2014

JenisPemeriksaan

Hasil

Nilai Normal

Satuan

1. Haematologi
-Hb

10,9*

12.6

g/dL

-Leuco

6,55

4,5 10,5

103sel/uL

-Basofil

01

-Fasinofil

0*

13

-Batang

0*

26

-Segmen

55

50 70

-Limfosit

44*

20 40

-Monosit

1*

28

-Hematokrit

33*

36 48

-Trombosit

212

150 400

103sel/uL

-Diff count

2. Kimia darah
-SGPT

18

<36

U/L

-SGOT

19

<35

U/L

-Glukosasewaktu
3.Immunulogi

91,4

70-110

mg/dL

-H

1/160*

1/80

-AH

1//160*

1/80

-O

1/80

1/80

-AO

1/80

1/80

seralogi
-Widal test

Therapy klien
1.

2.

2)

Therapy oral :
Paracetamol 2 x 500 mg tab
Dulcolax susp 5 mg
Therapy inject :
Ceftriaxone 2 x 1 gr melalui intra vena (iv)
Ondansetron 2 x 4 mg melalui intra vena (iv)
Ranitidine 2 x 25 mg melalui intra vena (iv)
Infus RL 500 cc dalam 8 jam, 20 tpm
Analisa data

No
1

Data
DS : Klien mengatakan

Etiologi
Kuman salmonella thypi dan

Masalah
Peningkatan suhu

demam semenjak 4 hari

parathypi masuk ke dalam

tubuh (hipertermi)

yang lalu

saluran pencernaan

DO :
S : 380C

Invasi kuman salmonella

Wajah

tampak

thypi

kemerahan,
Ekstrimitas

atas

tampakklien berkringat

Sebagian di musnahkan oleh


asam lambung

Hasil pemeriksaan widal


(+)

Menyerang vili usus halus


Masuk ke peredaran darah
Respon peradangan oleh
endotoksin
Demam
Peningkatan suhu tubuh

DS : Klien mengatakan

(hipertermi)
Kumah salmonella thypi dan

mual dan tidak nafsu

parathypi masuk ke dalam

makan.

saluran pencernaan

DO :
klien

Ketidak
seimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan

tampak

lemas,

konjungtiva anemis,

Invasi kuman salmonella


thypi

klien hanya
menghabiskan 6 sendok
makan atau porsi

Sebagian di musnahkan oleh


asam lambung
Mengekresikan asam
lambung berlebih
Merangsang rasa mual di
medulla oblongata
Anoreksia

3) Diagnosa Keperawatan Yang Muncul Berdasarkan Prioritas


Setelah merumuskan analisa data di dapatkan diagnose yang muncul berdasarkan masalah klien
adalah :
1.

Peningkatan suhu tubuh (Hipertensi ) berhubungan dengan proses infeksi bakteri salmonella

2.

thypi
Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake yang tidak

adekuat (anoreksia)
3. Cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan klien tentang penyakitnya
4. Gangguan eliminasi BAB (konstipasi) berhubungan dengan peningkatan reabsorpsi cairan di
usus.

4). Rencana asuhan keperawatan


NO
1

Diagnosa Keperawatan
Tujuan
Peningkatan
suhu
tubuh Tujuan umum :
(hipertermi)
dengan

1.

Intervensi
Lakukan pendekatan
1.

berhubungan Setelah di lakukan perawatan kepada klien


proses

Membe
terhadap

infeksi suhu tubuh dapat menurun

rasa perc

salmonella thypi

Tujuan khusus :

klien

Di tandai dengan :

Setelah di lakukan asuhan

kesehatan
Mengeta

2.
DS : klien mengatakan demam keperawatan selama 1 x 242. Kaji tingkat kesadaran
semenjak 4 hari yang lalu

jam di harapkan suhu tubuh dan keadaan umum pasien

DO:

menurun

klien tampak lemas

Klien tampak segar

kulit kemerahan

Mukosa bibir lembab

klien tampak berkringat,

TTV :
TD : 130/90 MmHg
N : 110 x/ menit

menganal

Dengan kretria hasil :

mukosa bibir kering

klien seh

3.

Kaji

3.
penyebab

tingkat ke
Men

peningka

peningkatan suhu tubuh.


4. Beri kompres air hangat
Kulit tidak kemerahan
4.
Mengo
pada kening. Ketiak, dan
hangat
Suhu tubuh dalam batas daerah lipatan paha.

vasodilata

normal (36370c)

dengan ad

Rr : 22x/menit

luar, sara

S : 380C

ke

hip

menyebab

pembuluh

membuat
mengalir

menyebab

dari perm

membant
demam.

5. Anjurkan
sesuai
teratur

5.
klien minum

kebutuhan

dan

Minum

membant

demam d

yang hila
6.

Observasi tanda tanda


vital klien

6.

Menget
klien

7.

Anjuran
menghindari

klien
7.

Men

aktivitas meminim

berlebih.

tubuh se

panas dap
8. Kolaborasi dengan tim
8.

Cairan

medis dalam memberikan memenuh

cairan infus atau pariental dalam tub


9. Kolaborasi dengan tim
medis dalam pemberian
9.
obat anti piretik dan
antibiotik
2

Ketidak seimbangan nutrisi Tujuan umum :

1. Lakukan pendekatan

Obat

menurunk

antibiotic

infeksi sa
1.
Membe

kurang dari kebutuhan tubuh Setelah di lakukan perawatan kepada klien

terhadap

berhubungan dengan intake nafsu makan bertambah

rasa perc

yang tidak adekuat (anoreksia)

Tujuan khusus :

klien

Di tandai dengan :

Setelah di lakukan asuhan

kesehatan
2. Mengetah
DS : Klien mengatakan tidak keperawatan selama 1 x 242. Kaji keadaan umum klien
3. Kaji makanan yang di klien
nafsu makan
jam di harapkan klien
3.
Dap
sukai dan tidak di sukai
DO :
menghabiskan 1 porsi penuh
pemberia
klien
Klien tampak lemas
makanannya.
agar pe
Dengan kriteria hasil :
Wajah klien tampak pucat
pemasuka
Klien tampak segar
Konjungtiva anemis
maksimal
Wajah klien tidak pucat
Berat badan menurun
di ketahu
Klien hanya menghabiskan 6 Nafsu makan bertambah
penimban

sendok makan atau porsinya


Tanda tanda vital
TD : 130/90 MmHg
N : 110x/menit
Rr : 22x/menit
S : 380C

Berat badan naik


Porsi

makan

habiskan

4. Pantau berat badan klien


4.
dapat

Menge

berat bad
di selama 3 hari
5. Anjurkan klien memakan
5. Memban

makanannya selagi hangat klien.


Tanda tanda vital dalam
6. Observasi tanda tanda
rentan normah
vital
6. Mengeta
7. Dorong makan sedikit
klien
sedikit tapi sering
7. Dapat m
diit dan

pemecaha

meningka
8.

Jelaskan
intake

pentingnya
8.

nutrisi

adekuat
9.

pengguna
Memba

yang dapat

untuk menduku

penyembuhan penyakit.
lebih adek
Berikan terapi cairan
infus

9.

Memban
tubuh

euaporasi
10. Kolborasi dengan tim

medis untuk memberikan


10. Memban
therapy obat penambah
makan kl
nafsu makan.
perkemba

memberik
11. Kolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan
11.
diit

tinggi

rendah garan.

serat

dengan ke
Diit r

dan memudah

pencernaa

penyerap
sehingga
3

Gangguan rasa aman (cemas) Tujuan umum :

1.

usus halu
bina hubungan saling
1.
memb

berhubungan

dengan Setelah di lakukan perawatan percaya dengan klien dan terhadap

kurangnya pengetahuan klien klien tampak tenang

keluarganya,

tentang penyakit

Tujuan khusus :

DS : Klien mengatakan cemas

Setelah di lakukan asuhan

keterbuka

dan khawatir akan

keparawatan selama 1x24 jam


2.

penyakitnya

kepada

DO :

harapkan rasa aman terpenuhi

Klien tampak cemas


Klien tampak gelisah

klien dan keluarga klien

sering
menanyakan
penyakitnya

Dengan kriteria hasil :

klien,

timbul

klien

2.
kaji tingkat kesemasan

di klien
3.

3.

tenaga ke
men

kecemasa
agar klie

melakuka
berikan

penjelasan

mandiri

tentang
penyakit,
cemas berkurang / hilang
klien tampak tenang
penyebab,
dan
4.
agar
klien dan keluarganya
pengobatannya.
mengarti tentang penyakitnya4. Ajarkan teknik relaksasi memperc
5. mencipta
klien
tidak
merasa
klien merasa penyakitnya
dan distraksi
6. agar klien
5.
Batasi
jumlah
penyakitnya
semakin
parah
semakin parah
mendapat
nadi dalam rentan normal (60 pengunjung.
nadi cepat (tachycardia)
6. Anjurkan keluarga untuk
s/d 100)
110x/menit.
selalu menemani klien
Gangguan pola eliminasi BAB Tujuan umum :
1. Kaji kebutuhan eliminasi
1.
Meng
(konstipasi)

berhubungan Setelah di lakukan perawatan klien


eliminasi
2.
Anjurkan klien untuk
2.
Mem
dengan peningkatan reabsorpsi klien dapat bab secara normal
minum air hangat
makanan
cairan di usus halus
Tujuan khusus :
3. Mengeta
Di tandai dengan :
Setelah di lakukan asuhan
bising usu
3. Monitoring bising usus.
DS : Klien mengatakan tidak keperawatan kepada klien
4.
Meng
4.
Monitoring
feces,
bias bab semenjak 2 hari yang selama 1x24 jam di harapkan
eliminasi
frekuensi, konsistensi dan
lalu
kebutuhan eliminasi klien
volume.
DO :
dapat terpenuhi
5. Monitor resiko adanya
5.
Menget
-

klien belum ke kamar mandi Dengan kriteria hasil :

tanda dan gejala rufture komplika

usus / peritonitis
timbul.
untuk bab
BAB normal
6.
Identifikasi
factor
- teraba massa di daerah perut
Tidak terdapat massa di
penyebab dan konstribusi
bawah,
daerah perut bawah
6.
Men
- perut tampak kembung
Perut tidak kembung
konstipasi
konstipas
- bising usus 9x/menit
Bising usus dalam rentan
7. Kolaborasi dengan dokter
- aktivitas di bantu
dalam pemberian obat
normal
- tanda tanda vital:

TD : 130/90 MmHg
N : 110x/menit
Rr : 22x/menit
S : 380C

Aktivitas dapat di lakukan laktatif


8. Kolaborasi dengan ahli
7.
Untuk
secara mandiri
gizi
untuk
pemberian
diit

Tanda tanda vital dalam


merangsa
tinggi
serat.
rentan normal
sehingga

besar (BA
8. Untuk m

penyerap

5). Implementasi
Hari/tanggal
waktu
Kamis 3 april 14.15

No.Dx
Implementasi
1,2,3,4 1. Melakukan pendekatan kepada klien

2014

Respon :

(dinas siang)

DS:

Klien

mengatakan

percaya

terhadap tindakan perawat


DO : Klien dapat berkomunikasi
dengan baik terhadap perawat
2.

Mengkaji tingkat kesadaran dan


keadaan umum klien

14.32

1,2,3,4

Respon :
DS :
DO: Keadaan umum lemas, tingkat
kesadaran composmetis

3. Mengkaji penyebab peningkatan suhu


tubuh
14.46

Respon :
DS

:Klien

mengetahui

mengatakan
penyebab

suhu

tidak
tubuh

meningkat
DO : klien tampak kebingungan
4. Mengkaji tingkat kecemasan klien
Respon :
15.00

DS : Klien mengatakan khawatir


dengan penyakitnya
DO : Klien tampak cemas
5. Mengkaji kebutuhan eliminasi klien
Respon :
DS : Klien mengatakan tidak bias bab

15.27

dari 2 hari yang lalu


DO : Klien tidak terlihat ke kamar

Paraf

mandi untuk bab hanya berbaring di


tempat tidur.
6. Menganjurkan klien makan makanan
selagi hangat
Respon :
DS
15.39

Klien

mengatakan

nafsu

makannya bertambah
DO: Klien menghabiskan 10 sendok
makan dari porsinya.
7.

Menganjurkan klien untuk minum air


hangat
Respon:
DS:

16.00

DO: reaksi dari intervensi tidak terlihat


8. Memberikan kompres air hangat pada
kening, ketiak dan daerah lipatan paha
Respon :
DS: Klien mengatakan

panas di

badannya sudah berkurang


16.43

DO: Suhu tubuh klien menurun


9. Mengobservasi tanda tanda vital
Respon:
DS:
DO:
TD: 130/90 MmHg
N :110x/menit

17.00

1,2,3,4

Rr : 22x/menit
S :380C

10. Membantu perawat dalam pemberian


terapi obat antipiretik dan antibiotic
berupa : paracetamol 3x500 mg(oral),

ceftriaxone 2x1 gr (iv)


Respon:
DS: Klien mengatakan suhu tubuh
menurun setelah di beri obat
18.00

DO: Suhu 37,60C

11. Membantu perawat memberikan terapi


obat mual ondansetron 2x4 mg (iv)
Respon :
DS: klien mengatakan setelah di beri
obat rasa mual berkurang
DO: nafsu makan bertambah
12. Membantu perawat memberikan terapi
obat laktatif berupa dulcolox susp
Respon:
DS : Klien mengatakan dapat BAB
18.05

setelah di beri obat


DO : Tidak terdapat massa di perut
bawah
13.

Memberikan
penyakit

penjelasan

thypoid

tentang

penyebab

dan

pengobatannya
Respon:
DS: Klien mengatakan tidak terlalu
cemas dengan penyakitnya
18.10

DO: klien tampak tenang nadi :


100x/menit

19.00

Jumat 4 april 14.15


2014

1,2,4 1. Melakukan pendekatan kepada klien

(dinas

Respon :

siang)

DS:

Klien

mengatakan

percaya

terhadap tindakan perawat


DO : Klien dapat berkomunikasi
dengan baik terhadap perawat
2.
14.32

1,2,4

Mengkaji tingkat kesadaran dan


keadaan umum klien
Respon :
DS :
DO: Keadaan umum lemas, tingkat
kesadaran composmetis

3. Mengkaji peningkatan suhu tubuh


15.00

Respon :
DS: klien mengatakan badannya tidak
demam lagi
DO: Suhu tubuh klien menurun suhu
37,60C
4.

Mencatat status nutrisi pasien, turgor


kulit, berat badan,riwayat mual/muntah

15.27

dan diare
Respon:
DS: Klien mengatakan nafsu makan
bertambah
DO: status nutrisi bertambah, berat

badan 64 kg, riwayat mual ada, muntah


tidak ada, diare tidak ada.
5.Memberikan kompres air hangat pada
kening klien
Respon :
DS: Klien mengatakan tubuhnya tida
16.00

terlalu demam lagi./ menurun


DO: suhu klien 370C
6. Mengobservasi tanda-tanda vital
Respon:
DS :
DO:
TD: 130/80 MmHg

17.00

1,2,4

N : 100x/menit
S : 370C
Rr: 22x/menit
7. Mengkaji kebutuhan eliminasi klien
Respon :
DS : Klien mengatakan sudah bias
BAB seperti biasanya
DO : Tidak terdapat massa di bagian
perut bawah

17.20

4 8.

Membantu
memberikan

obat

perawat
antipiretik

dalam
dan

antibiotic berupa: paracetamol 3x500


mg (oral), ceftriaxone 2x1 gr (iv)
Respon :
DS: Klien mengatakan badannya sudah
tidak demam lagi setelah di beri obat
18.00

DO : Suhu tubuh klien 370C


9. Membantu perawat memberikan terapi

obat mual berupa ondansetron 2x4 mg


(iv)
Respon :
DS: Klien mengatakan rasa mual
berkurang
DO : Nafsu makan klien bertambah

18.05

Sabtu 3 april 14.15


2014

1,2 1. Melakukan pendekatan kepada klien

(dinas

Respon :

siang)

DS:

Klien

mengatakan

percaya

terhadap tindaka perawat


DO:

klien dapat mengungkapkan

perasaannya

dan

dapat

memberi

informasi dengan jelas.


2.

Mengkaji tingkat kesadaran dan


keadaan umum klien

14.32

1,2

Respon :
DS :
DO : Keadaan umum baik, kesadaran
composmetis

3.

Mencatat status nutrisi klien, turgor


kulit,berat

15.00

badan

dan

riwayat

mual/muntah dan diare


Respon :
DS

Klien

mengatakan

nafsu

makannya semakin bertambah


DO : Nutrisi klien bertambah, turgor
kulit baik, berat badan 64 kg, riwayat
mual berkurang muntah tidak ada,
diare tidak ada.
4. Mengobservasi tanda tanda vital
Respon :
DS :
DO :
16.00

1,2

TD : 130/90 MmHg
N : 92x/menit
S : 36,50C
Rr : 22x/menit
5.

Membantu
memberikan

obat

perawat
antipiretik

dalam
dan

antibiotic berupa: paracetamol 3x500


mg (oral), ceftriaxone 2x1 gr (iv)
Respon :
17.55

1,2

DS: Klien mengatakan badannya sudah


tidak demam lagi setelah di beri obat
DO : Suhu tubuh klien 36,50C
6. Membantu perawat memberikan terapi
obat mual berupa ondansetron 2x8mg
(iv)
Respon :
DS: Klien mengatakan rasa mual

sudah tidak ada


DO :Klien tampak segar dan nafsu
makan klien bertambah
18.00

6). Evaluasi
Hari/ tanggal
Kamis 3 april

No. Dx
1

2014 (siang)

Catatan perkembangan
S : Klien mengatakan demam, setelah di beri
obat panas menurun kemudian naik lagi
O:

Keadaan umum lemah

Klien mengeluarkan keringat

Terpasang infus RL 20 tpm

Suhu bada 380C


A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi di lanjutkan
S : Klien mengatakan tidak nafsu makan

O:

Klien tampak lemas


Wajah klien tampak pucat
Berat badan menurun
Klien hanya menghabiskan 6 sendok makan

Paraf

atau porsinya
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi di lanjutkan
S : Klien mengatakan cemas dan khawatir
dengan penyakitnya
O:
3

Klien tampak cemas


Klien dan keluarganya sering menanyakan
penyembuhan penyakitnya
Nadi cepat (tachycardia) 110x/menit
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi di lanjutkan
S : Klien mengatakan tidak bias BAB
semenjak 2 hari yang lalu
O:

Teraba massa di daerah perut bawah


Perut tampak kembung
Bising usus 9x/menit
Aktivitas di bantu
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi di lanjutkan

Jumat

april

S :Klien

2014 (siang)

mengatakan demamnya sudah

menurun
O:

Keadaan umum sedang

Keringat klien berkuranh

Terpasang infus RL 20 tpm

Suhu bada 37,60C

A : Masalah teratasi sebagian


P : Intervensi di lanjutkan
2

S : Klien mengatakan nafsu makan sudah


bertambah dari pada sebelumnya
O:
Keadaan umum sedang
Wajah klien tidak terlalu pucat
Berat badan masih sama 64 kg
Klien menghabiskan 10 sendok makan dalam
1 porsinya
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi di lanjutkan
S : Klien mengatakan sudah tidak cemas dan
khawatir dengan penyakitnya setelah di beri

penjelasan oleh perawat


O:

Klien tidak tampak cemas lagi


Klien dan keluarganya tidak menanyakan lagi

tentang penyembuhan penyakitnya


Nadi normal 92x/menit
A : Masalah teratasi
P : Intervensi di hentikan
S : Klien mengatakan sudah bias BAB seperti
biasanya
O:

Tidak teraba massa di daerah perut bawah


Perut tidak kembung
Bising usus 11x/menit
Sudah bias beraktivitas sendiri namun tangan
kiri di batasi oleh selang infus

A : Masalah teratasi
Sabtu

april

P : Intervensi di hentikan
S : Klien mengatakan sudah tidak demam lagi,

2014 (siang)

badan tidak terasa panas lagi


O:

Keadaan umum baik

Klien tidak tampak berkeringat lagi

Terpasang infus RL 20 tpm

Suhu bada 36,50C


A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
S : Klien mengatakan nafsu makan bertambah

O:

Keadaan klien baik


Wajah klien sudah tidak pucat
Berat badan masih sama 64 kg
Klien menghabiskan1 porsi makannya
TD : 120/90 MmHg
N : 92x/menit
S : 36,50C
Rr : 22x/menit
A : Masalahteratasi
P : Intervensi di hentikan
Dokter menganjurkan agar klien di rawat di
rumah atau klien sudah bias pulang.

BAB IV
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Setelah penulis melaksanakan Asuhan Keperawatan pada Tn.S dengan
Demam Thypoid yang di mulai dari tangga 3 april 2014 sampai dengan 5 april
2014 di ruangan Flamboyan kelas III di Rumah Sakit Umum Daerah Cibinong.
Maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa :
1. Pengkajian
Pengkajian klien Tn.S dengan demam Thypoid, meliputi :

b. Keluhan Utama
Pada saat pengkajian klien mengatakan merasa lemas, demam, serta mual.
c. Riwayat Kesehatan
1) Merasa lemas, demam, serta mual.
2) Tidak Pernah mengalami penyakit serupa.
3) Tidak Mempunyai penyakit turunan
d. Pemeriksaan Fisik
Kondisi klien sedang ( Compos Metis ).
e. Pemeriksaan penunjang
Cek Lab Urine, Cek lab darah
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang muncul pada kasus Tn.S denga demam
Thypoid yaitu sebagai berikut :
1. Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses infeksi dalam tubuh.
2. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan
3.

dengan mual dan anoreksia.


Gangguan rasa aman cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan

tentang penyakit
4. Gangguan eliminasi BAB (konstipasi) berhubungan dengan proses peradangan
pada usus halus.
3. Perencanaan
Perencanaan pada Tn.S dengan Demam Thypoid, sesuai dengan Diagnosa
Keperawatan, yang meliputi :
1) Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses infeksi dalam tubuh.
2) Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan
3)

dengan mual dan anoreksia.


Gangguan rasa aman cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan

tentang penyakit
4) Gangguan eliminasi BAB (konstipasi) berhubungan dengan proses peradangan
pada usus halus.
4. Implementasi
Implementasi pada Tn.S dengan Demam Thypoid dilakukan berdasarkan
1.
a)
b)
c)

perencanaan yang di dalam nya rasional (tujuan).


Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses infeksi dalam tubuh.
Observasi tanda-tanda vital (suhu, nadi, tekanan darah, pernafasan)
Anjurkan klien untuk banyak minum.
Berikan kompres hangat.

d)
2.

Berikan cairan intra vena dan obat-obatan sesuai program dokter.


Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan

dengan mual dan anoreksia.


Kaji keluhan mual yang dialami klien.
Berikan makanan yang mudah di telan.
Catat jumlah/ porsi makan yang di habiskan oleh klien setiap hari.
Berikan obat-obatan antiemertik sesuai program dokter

3. Gangguan rasa aman nyaman cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan


tentang penyakit

Kaji tingkat kecemasan klien


Memberikan penyelasan tentang penyakitnya

4.

Gangguan eliminasi BAB (konstipasi) berhubungan dengan proses peradangan


pada usus halus.

Kaji kebutuhan eliminasi klien


Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat laktatif.

5.
a.
b.
c.
d.

Evaluasi
Suhu tubuh kembali normal.
Teratasinya pemenuhan kebutuhan nutrisi
Teratasinya rasa cemas
Teratasinya pemenuhan eliminasi BAB

Você também pode gostar