Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
NIM : A31115716
PEMAHAMAN ETIKA DAN PENILAIAN MORAL
A. ETIKA
1. Bagian Utama Etika
a. Meta-Etika (Studi Konsep Etika)
Meta-Etika sebagai suatu jalan menuju konsepsi atas benar atau tidaknya
suatu tindakan atau peristiwa. Dalam meta-etika, tindakan atau peristiwa
yang dibahas dipelajari berdasarkan hal itu sendiri dan dampak yang dibuatnya.
b. Etika Normatif (Studi Penentuan Nilai Etika)
Etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang ideal dan
seharusnya dimiliki oleh manusia atau apa yang seharusnya dijalankan oleh
manusia dantindakan apa yang bernilai dalam hidup ini. Jadi Etika Normatif
merupakan norma-norma yang dapat menuntun agar manusia bertindak
secara baik dan menghindarkan hal-hal yang buruk, sesuai dengan kaidah
atau norma yang disepakati dan berlaku di masyarakat.
c. Etika Terapan (Studi Penggunaan Nilai-Nilai Etika)
Etika terapan memberi pemahaman tentang spektrum bidang terapan etika
sekaligus
menunjukkan bahwa
etika
merupakan pengetahuan
praktis.
Berbagai bidang terapan di antaranya adalah bidang kesehatan, tanggungjawab sosial perusahaan atau yang biasa dikenal dengan istilah Inggris
Corporate
lainnya.
B. TEORI ETIKA
1. Teori Teleleologi
Teori teleleologi disebut juga teori konsekuensialis, menyatakan bahwa nilai moral
suatu
tindakan
ditentukan
semata-mata
oleh
Benar atau salahnya tindakan ditentukan oleh hasil atau akibat dari tindakan tersebut.
Teori Teleleologi yang sangat menonjol adalah utilitarianisme.
2. Teori Deontologi
Teori deontologi menekankan pada pelaksanaan kewajiban. Suatu perbuatan akan
baik
jika
didasari
atas
pelaksanaan
kewajiban,
jadi
selama
melakukan
kewajiban
yang
disebut
etika
Anak bernalar atas dasar hipotesis dan dalil melihat masalah dari
berbagai sudut pandang
(punishment)
Tahap 2: Relativistik Hedonism anak tidak lagi secara mutlak
tergantung aturan yang ada. Mereka mulai menyadari bahwa setiap
kejadian bersifat relative, dan anak lebih berorientasi pada prinsip
kesenangan. Menurut Mussen, dkk. Orientasi moral anak masih bersifat
melaksanakannya.
Tingkat Post-Konvensional
(Moralitas
Post-konvensional)
individu
pada tahap ini ada hubungan timbal balik antara individu dengan lingk
sosialnya, artinya bila seseorang melaksanakan kewajiban yang sesuai dengan
tuntutan norma sosial, maka ia berharap akan mendapatkan perlindungan dari
-
masyarakat.
Tahap 6: Prinsip Universal pada tahap ini ada norma etik dan norma pribadi
yang bersifat subjektif. Artinya: dalam hubungan antara seseorang dengan
masyarakat
ada
perbuatan/perilaku
unsur-unsur
itu
subjektif
baik/tidak
baik;
yang
menilai
bermoral/tidak
apakah
suatu
bermoral.
Disini
dibutuhkan unsur etik/norma etik yang sifatnya universal sebagai sumber untuk
menentukan suatu perilaku yang berhubungan dengan moralitas.