Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Disusun Oleh :
Aprilina Kartini
N1.15.010
PENGKAJIAN
Tanggal masuk RS
Bangsal dirawat
Nomor rekam medik
Tanggal pengkajian
Sumber data lainnya
: 7 Maret 2016
: R.6 (Gatoto Koco)
: 00075079
: 21 Maret 2016
: Pasien, catatan rekam medik.
A. IDENTITAS
1. Pasien
Nama
: Tn. F
Umur
: 32 tahun
Jenis kelamin
: Laki-laki
Alamat
: Weleri
Pekerjaan
: Buruh
Pendidikan
: SMA
Diagnosa medik : Skizofrenia tidak terinci
2. Identitas penanggung jawab
Nama
: Tn.I
Alamat
: Weleri
Pekerjaan
: Buruh
Hubungan
: Ayah
B. ALASAN MASUK DAN FAKTOR PRESIPITASI
Kurang lebih 1 bulan sebelum masuk rumah sakit pasien sulit tidur, gelisah,
sering mengamuk , pasien juga sering mendengarkan mendengarkan
bisikan-bisikan. Dalam sehari pasien sering sekali mendengarkan bisikanbisikan tersebut waktunya malam hari, kata-kata yang dibisikan adalah
bahwa pasien tidak berguna karena dari tamat dari SMA sampai sekarang
belum mendapatkan pekerjaan yang diinginkan dan layak.
C. FAKTOR PREDISPOSISI
Pasien belum pernah masuk RSJD, pasien tinggal serumah dengan ibu,
bapak, 2 saudara perempuannya .Tidak ada anggota keluarga yang
mengalami gangguan jiwa dan pasien tidak pernah mengalami pengalaman
masa lalu yang tidak menyenangkan. Pasien tidak mengalami hambatan
tumbuh kembang.
D. FISIK
1.
Tanda vital
TD : 130/80 mmHg
N : 79 x/menit
RR : 22 x/menit
S : 36,8C
2. Ukuran tubuh
BB : 89 kg
TB : 170 cm
3. Pemeriksaan fisik (head to toe)
a.
Kepala
Palpebra
: Merah muda.
Konjungtiva
: Tidak anemis.
Sklera
: Tidak ikterik.
Hidung
Mulut
Leher
Telinga
tiroid,
: Tidak ada penumpukan serumen,
tidak ada perdarahan, bentuk
telinga simetris.
b.
Dada
Paru
Abdomen :
I : Bentuk abdomen simetris, tidak ada benjolan, tidak ada lesi,
A : Peristaltik usus 14 x/menit.
d.
e.
Hanya
mampu
menggerakkan
ujung
E. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Keterangan :
: laki laki
: perempuan
: meninggal
: pasien
: tinggal satu rumah
Keterangan:
Pasien merupakan anak ke-4 dari 6 bersaudara, pasien tinggal serumah
dengan orang tua beserta 2 adik perempuannya, komunikasi dikeluarga
baik namun pasien lebih cenderung dekat dengan ibunya, keputusan
dalam keluarga diambil oleh ayahnya selaku kepala keluarga dan didalam
keluara tidak ada yang mengalami gangguan kejiwaan.
2.
Konsep diri
a. Gambaran diri atau citra tubuh :
Pasien mengatakan tidak ada yang tidak disukai dari anggota
b.
tubuhnya.
Identitas diri :
Pasien adalah anak ke-4 dari 6 bersaudara, pasien berusia 32
tahun. Berasal dari kendal tepatnya diWeleri, belum menikah dan
sebelum masuk RSJ pasien bekerja sebagai tuakang bantu-bantu
ditempat jualan mie ayam tetangganya, pasien mengatakan bahwa
c.
d.
Ideal diri :
Pasien
mengatakan
dirinya
berharap
segera
sembuh
dari
Harga diri :
Pasien mengatakan merasa senang dengan dirinya,namun pasien
sering merasa kurang berutung dan merasa malu karena belum
Hubungan sosial :
a. Di rumah :
Ketika di rumah pasien selalu berinteraksi dengan keluarganya
Pasien mengikuti jarang mengikuti perkumpulan disesanya
b.
Di RS :
Ketika di RS pasien merasa mempunyai banyak teman namun tidak
terlalu akrab, Pasien mengikuti kegiatan olahraga, bermain dengan
pasien lain di RS dan pasien mengikuti kegiatan rehab dari RS
4.
Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : Menurut kepercayaan pasien, pasien
mengalami kelainan karena sering mendengarkan suara bisikanb.
c.
F.
bisikan
Kegiatan ibadah : Pasien jarang sholat.
Pasien mengatakan sholat itu penting tetapi malas melakukannya.
STATUS MENTAL
1. Penampilan
Keadaan rambut
2.
3.
4.
5.
6.
Kulit
Kuku
: Rapi.
Gigi
: Lengkap, bersih.
Berpakaian
: Rapi.
Pembicaraan:
Pasien tidak apatis, tanggapan cepat, dapat memulai pembicaraan,
pembicaraan lancar
Aktivitas motorik :
Pasien tampak santai dan cepat tanggap
Alam perasaan :
Pasien tampak segar, bahagia. Pasien dapat mengikuti kegiatan ruangan
seperti makan bersama, olahraga, bermain, rehab dan lainnya
Afek :
Hasil observasi didapatkan afek pasien tepat atau biasa (appropriate).
Interaksi selama wawancara :
Selama berinteraksi, pasien kooperatif, dapat mempertahankan kontak
mata
7.
8.
Persepsi :
pasien mengatakan pasien sering mendengar suara-suara jika pasien
sedang sendiri terutama dimalam hari sebelum tidur
Proses pikir
:
Proses
pikir
pasien
sirkumstansial
(Pembicaraan
nampak
tetangganya
10. Tingkat kesadaran dan orientasi :
Pasien tampak tidak bingung, orientasi baik. Saat wawancara pasien tidak
bingung menjawab pertanyaan pertanyaan yang diajukan. Kemudian
saat ditanyakan hari, tanggal, jam dan tempat pasien mampu
menjawabnya dengan tepat.
11. Memori :
Memori pasien tidak ada gangguan. Pasien mampu menceritakan dan
mengingat kejadian dua minggu yang lalu.
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung :
Pasien mampu berkomunikasi dan berhitung. Saat diberi pertanyaan
pertanyaan pasien dapat menjawab. Saat ditanya mengenai berapa
saudaranya pasien juga dapat menjawab bahwa saudaranya 5 dan dia
adalah anak ke-4 dan mempunyai 1 kakak perempuan 2 kakak laki-laki
dan 2 adik perempuan.
13. Kemampuan penilaian :
Pasien mampu mengambil keputusan. Saat akan diajak wawancara,
pasien ditanya mau duduk dimana, pasien mampu memilih atau
memutuskan
14. Daya tilik diri :
Pasien mengatakan bahwa dirinya dibawa ke RS karena sakit dan pasien
mengetahui kalau pasien berada dirumah sakit jiwa karena pasien sering
mendengarkan suara-suara terutama dimalam hari sebelum tidur
G. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Makan
BAB / BAK
Mandi
Berpakaian
Istirahat dan tidu r
Penggunaan obat
Pemeliharaan kesehatan
Aktivitas dalam rumah
Aktivitas di luar rumah
: Mandiri
: Mandiri
: Mandiri
: Maandiri
: Mandiri
: Mandiri
: Ya
: Mandiri
: Mandiri
H. MEKANISME KOPING
Ketika mengalami suatu masalah, pasien sering berdiam diri di kamar dan
tidak mau makan.
I.
dari
lingkungan
masyarakat.
2. Pasien mengatakan tidak mengalami penolakan dari temantemannya.
3. Pasien mengatakan tidak mengalami penolakan dari keluarganya
4. Pasien mengatakan tidak tinggal di daerah yang beresiko seperti
perumahan kumuh, pelacuran, dan perumahan yang padat penduduknya.
5. Pasien mengatakan pasieng selama ii tinggal serumah sengan kedua orang
tuanya dan saudara-saudaranya.
6. Pasien mengatakan mampu menerima keadaannya
J.
.
PENGETAHUAN
Pasien tidak mengetahui mengenai mekanisme koping yang baik (tidak tahu
bagaimana cara mengungkapkan perasaanya), pasien tidak tahu arti
kesembuhan secara sosial. Pasien hanya merasa heran kenapa pasien bisa
sering mendapat bisikan
K. ASPEK MEDIK
1.
Diagnosa
2.
Program terapi
Data
Masalah
DS: Pasien mengatakan merasa senang dengan dirinya,namun HDR
pasien merasa kurang berutung dan merasa malu karena (Harga Diri
belum mendapatkan pekerjaan yang diinginkan dan layak Rendah)
sehingga sering diomongin oleh tetangga dan membuat
pasien merasa malu
DO:
- Pasien
tampak
sedih
dan
memegang
dada
saat
menceritakan keadannya
- Pasien kooperatif dan dapat mempertahankan kontak
mata
2. DS: Dalam sehari pasien sering sekali mendengarkan bisikan- Halusinasi
bisikan. Dalam sehari pasien sering sekali mendengarkan
bisikan-bisikan tersebut waktunya malam hari, kata-kata
yang dibisikan adalah bahwa pasien tidak berguna karena
dari tamat dari SMA sampai sekarang belum mendapatkan
pekerjaan yang diinginkan dan layak
DO:
3. POHON MASALAH
Resiko perilaku kekerasan
Halusinasi
HDR (Harga diri rendah)
III. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Harga diri rendah
2. Halusinasi.
IV. INTERVENSI
Rencana Tindakan Keperawatan Kesehatan Jiwa
di Unit Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa
Inisial : Tn. F
Ruangan : R. 6
(GATOT KOCO)
Diagnosa
SP 1
Keprawatan
Pasien
Keluarga
SP 2
1. Mendiskusikan jenis
1. Mengevaluasi
halusinasi pasien
kemampuan pasien
2. Mendiskusikan isi
dalam mengontrol
halusinasi dengan
halusinasi pasien
menghardik
3. Mendiskusikan waktu
2. Melatih pasien
halusinasi pasien
mengendalikan
4. Mendiskusikan frekuensi
halusinasi dengan
halusinasi pasien
cara bercakap-cakap
5. Mendiskusikan situasi
dengan orang lain
yang menimbulkan
3. Menganjurkan pasien
halusinasi
memasukkan dalam
6. Mendiskusikan respons
jadwal kegiatan
pasien terhadap
harian
halusinasi
7. Melatih pasien
mengontrol halusinasi:
menghardik halusinasi
8. Menganjurkan pasien
memasukkan cara
menghardik halusinasi
dalam jadwal kegiatan
harian
1. Mendiskusikan masalah 1. Melatih keluarga
mempraktekkan cara
yang dirasakan keluarga
SP 3
1. Mengevaluasi
kemampuan pasien
dalam mengontrol
halusinasi dengan
menghardik, dan
bercakap-cakap
dengan orang lain
2. Melatih pasien
mengendalikan
halusinasi dengan
melakukan kegiatan
(kegiatan yang biasa
dilakukan pasien)
3. Menganjurkan pasien
memasukkan dalam
jadwal kegiatan
harian
SP4
1. Mengevaluasi
kemampuan pasien
dalam mengontrol
halusinasi dengan
menghardik,
bercakap-cakap,
kegiatan teratur.
2. Memberikan
pendidikan
kesehatan tentang
penggunaan obat
secara teratur
3. Menganjurkan
pasien
memasukkan
dalam jadwal
kegiatan harian
1. Melatih keluarga
melakukan cara
4. Membantu
keluarga membuat
jadual aktivitas di
HDR
Pasien
(Harga Diri
Rendah)
Keluarga
merawat pasien
dengan halusinasi
merawat langsung
kepada pasien
halusinasi
rumah termasuk
minum obat
(discharge
planning)
5. Menjelaskan
follow up pasien
setelah pulang
1. Mengevaluasi jadwal
kegiatan harian pasien
2. Melatih kemampuan
kedua
3. Menganjurkan pasien
memasukkan dalam
jadwal kegiatan
harian
1. Melatih keluarga
mempraktekkan cara
merawat pasien
1.
Melatih keluarga
melakukan cara
merawat langsung
1. Membantu
keluarga membuat
jadual aktivitas di
rumah termasuk
minum obat
(discharge
planning)
2. Menjelaskan
follow up pasien
setelah pulang
dengan HDR
Ruangan : R. 6
(GATOT KOCO)
Evaluasi
DO:
- Pasien tampak sedih dan memegang dada saat menceritakan keadannya,
-Pasien kooperatif dan dapat mempertahankan kontak mata Dx. Kep. : Halusinasi
Tindakan :
-
Mengidentifikasi isi, frekuensi, waktu terjadi, situasi pencetus, perasaan, respon saat
halusinasi.
Menjelaskan cara mengontrol halusinasi : menghardik, melakukan kegiatan harian.
Melatih cara mengontrol halusinasi dengan menghardik.
Memasukkan ke jadwal kegiatan.
DS :Pasien mengatakan merasa senang dengan dirinya,namun pasien merasa kurang berutung
dan merasa malu karena belum mendapatkan pekerjaan yang diinginkan dan layak
sehingga sering diomongin oleh tetangga dan membuat pasien merasa malu
DO : - pasien tampak menceritakan dengan semangat dan sesekali pasien memegang telinga
mempraktekan saat dibisikan suara-suara
-Pasien kooperatif dan dapat mempertahankan kontak mata
Dx. Kep. : Halusinasi
Tindakan :
- Mengevaluasi latihan menghardik.
- Mengajarkan cara mengontrol halusinasi, bercakap cakap, melakukan kegiatan harian.
- Memasukkan ke jadwal harian.
Rencana Tindak Lanjut :
-
yang terjadwal.
Memasukkan ke jadwal harian.