Você está na página 1de 5

ANALISIS MODEL

Perbedaan Ukuran lengkung (Arch Length Discrepancy)


Analisis ini untuk mengetahui apakah lengkung basal dapat menampung gigi geligi secara
teratur. Penilaian dilakukan dengan cara membandingkan ukuran panjang lengkung gigi ideal
dengan panjang lengkung rahang. Jika hasilnya negatif berarti kekurangan ruangan, jika
hasilnya positif berarti terdapat kelebihan ruangan.
Rumusnya :
TSALD = SA - SR
TSALD = Tooth Size Arch Length Discrepancy
Space available (SA) = Daerah basal yang tersedia pada lengkung gigi (penentuannya
menggunakan bass wire)
Space required (SR) = Jumlah dari mesio-distal gigi premolar 2 kanan dankiri pada maksila
dan mandibula.
Analisis Bolton
Bolton memperkenalkan analisisnya di tahun 1958, yaitu dengan membandingkan ukuran
gigi rahang bawah terhadap rahang atas, baik pada regio anterior (Rasio anterior ) atau regio
total. Analisis Bolton dapat membantu memperkirakan overjet dan overbite yang akan
diperoleh pada akhir perawatan, sehingga dengan menggunakan analisis Bolton dalam
menyusun suatu rencana perawatan ortodontik akan sangat membantu untuk memperoleh
oklusi yang ideal serta overjet dan overbite yang optimal pada akhir perawatan.
a. Rasio Anterior
Rasio anterior = mesio distal gigi 33-43
Mandibula X100%

Jika rasio anterior lebih dari 77,2 berarti terdapat kelebihan ukuran gigi-gigi
pada mandibula. Jika kurang dari 77,2 maka terdapat kelebihan jumlah ukuran gigi
rahang atas. Kemudian mencari berapa kelebihan ukuran gigi pada maksila /
mandibula dengan cara mencari selisih mesio distal gigi 13-23 Maksila/ Mandibula
dengan md 13-23 Maksila/Mandibula koreksi pada tabel Bolton(Gambar 7 ).
b. Rasio Keseluruhan

Jika rasio keseluruhan lebih dari 91,3 maka kesalahan terdapat pada gigi rahang bawah. Jika
rasio kurang dari 91,3 berarti kesalahan ada pada gigi rahang atas. Kemudian mencari berapa
kelebihan ukuran gigi pada maksila / mandibula dengan cara mencari selisih mesio distal

gigi 13-23 Maksila/ Mandibula dengan md 16-26 Maksila/Mandibula koreksi pada tabel
Bolton(Gambar 7).

Gambar 7 Tabel Bolton


Analisis Pont
Dasar : dalam lengkung gigi (dental arch) dengan susunan gigi teratur terdapat hubungan
antara jumlah lebar mesiodistal keempat gigi insisivus atas dengan lebar lengkung inter
premolar pertama dan inter molar pertama.
Susunan normal :
Ideal : - Gigi-gigi yang lebar membutuhkan suatu lengkung yang lebar
Rasio anterior = mesio distal gigi 36-46
Mandibula X100%

membutuhkan suatu lengkung yang kecil


Ada keseimbangan antara besar gigi dengan lengkung gigi

Gigigigi
yang
kecil

Tujuan : untuk mengetahui apakah suatu lengkung gigi dalam keadaan kontraksi atau
distraksi atau normal.
- Kontraksi = kompresi = intraversion : sebagian atau seluruh lengkung gigi lebih
mendekati bidang midsagital.
- Distraksi = ekstraversion : sebagian atau seluruh lengkung gigi lebih menjauhi
bidang midsagital.
Derajat kontraksi/distraksi :
- Mild degree : hanya 5 mm
-

Medium degree : antara 5-10 mm

Extreem degree : >10 mm

Hubungan dirumuskan:
1. Untuk lengkung gigi yang normal jumlah lebar mesiodistal 4 insisivus atas tetap kali 100,
kemudian dibagi jarak transversal interpremolar pertama atas merupakan indeks premolar.
Indeks Premolar
= 80
Indeks Premolar
= I x 100
Jarak P1 P1
= 80
Jumlah lebar mesiodistal 4 insisivus tetap atas kali 100, kemudian dibagi jarak transversal
intermolar pertama tetap atas merupakan indeks molar.
Indeks Molar
= 64
Indeks Molar
= l x 100
jarak M1-M1
= 64
Pengukuran lebar mesiodistal I:
- diameter paling lebar dari masing-masing gigi insisivus
-

alat: jangka sorong.

Pengukuran jarak inter P1 :


- jarak antara tepi paling distal dari cekung mesial pada permukaan oklusal P1.
-

sudut distobukal pada tonjol bukal P1

Pengukuran jarak inter M1 :


- jarak antara cekung mesial pada permukaan oklusal M1
-

itik tertinggi tonjol tengah pada tonjol bukal M1

Menentukan jarak inter P1 & inter M1


1. Mengukur langsung dari model (yang sesungguhnya)
2. Dan perhitungan rumus (yang seharusnya)

3. Dari tabel Pont (sebagai bandingan).

Cara memakai tabel Pont :


1. Jumlahkan lebar mesiodistal 4 insisivus atas tetap, masing-masing diukur dengan
jangka sorong (dari model).
2. Cari ukuran tersebut dalam tabel.
Pada tabel (Gambar 8) terlihat bahwa, pada garis yang sama dalam kolom ke arah
kanan menunjukkan jarak antara premolar kanan dan kiri, sedangkan kolom
selanjutnya dalam garis yang sama menunjukkan jarak antara molar atas kanan dan
kiri. Juga dapat ditentukan pada kolom selanjutnya jarak antara insisivus dan premolar
atas

Gambar 8 Tabel Pont

METODE HOWES
(Ashley E. Howes, 1947)
Dasar:
1. Ada hubungan lebar lengkung gigi dengan panjang perimeter lengkung gigi.
2. Ada hubungan basal arch dengan coronal arch.
3. Keseimbangan basal arch dengan lebar mesiodistal gigi
a. Bila gigi dipertahankan dalam lengkung seharusnya lebar inter P1 sekurangkurangnya = 43 % dari ukuran mesiodistal M1-M1.
lebar inter P1: dari titik bagian dalam puncak tonjol bukal P1.
ukuran lengkung gigi: distal M1 kanan distal M1 kiri (mesiodistal 654321 I
123456)
Indeks Howes:
(P1-P1)
------------ = 43 %
(M1-M1)
b. Seharusnya lebar interfossa canina sekurang-kurangnya = 44% lebar
mesiodistal gigi anterior sampai molar kedua. Fossa canina terletak pada
apeks premolar pertama.
Indeks Howes:
Inter Fossa Canina
= -------------------------- 44 %
Jumlah M1-M1
= 44%
Kasus-kasus dengan lebar interfossa canina antara 37% - 44% lebar mesiodistal M1-M1,
keadaan ini dikategorikan dalam kasus yang meragukan. Mungkin dilakukan pencabutan gigi
atau pelebaran.
Bila lebar interfossa canina : jumlah M1-M1 < 37%, hal ini sebagai indikasi suatu basal arch
defisiensi sehingga pencabutan hams dilakukan.

Você também pode gostar