Você está na página 1de 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Saluran komunikasi terbagi menjadi dua yaitu saluran komunikasi interpersonal dan
media massa serta saluran lokalit dan kosmopolit. Semakin berkembang nya zaman,
semakin banyak pula inovasi-inovasi yang bermunculan sebagai tanda adanya perubahan
sosial. Struktur sosial dan norma sistem dapat mempengaruhi sebuah inovasi dapat
diterima atau ditolak.

B. Rumusan Masalah

a. Saluran Komunikasi
b. Struktur Sosial dan Norma Sistem
c. Homofili dan Heterofili

C. Tujuan

Agar pembaca dapat memahami inovasi terbaru dari PLN dilihat dari sisi saluran dan
struktur sosial komunikasi inovasi.

D. Penjelasan Judul

"Inovasi Berlangganan Listrik Pra Bayar (Dilihat dari Segi Saluran dan Struktur
Sosial Komunikasi Inovasi)", adalah sebuah judul yang didalamnya memuat secara
ringkas bagaimana komunikasi dalam sosialisasi Listrik Pra Bayar sebagai sebuah
inovasi.

E. Sumber Data

a. Study Pustaka
b. Dari Penulis Makalah

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Saluran Komunikasi
Saluran komunikasi dapat di bagi menjadi dua yaitu:
1. saluran media massa dan interpersonal
2. saluran lokalit dan kosmopolit

Media massa hanya efektif untuk mengubah pengetahuan sasaran, terutama di negara
yang relatif sudah maju. Sedangkan antar pribadi sangat efektif untuk mengubah sikap
sasaran, terutama untuk golongan masyarakat penganut yang semakin lambat. Saluran
antar pribadi sangat efektif, hal ini sesuai dengan pendapat Lionberger dan Gwin (1982)
bahwa ada dua ciri yang harus diperhatikan dalam penerapan saluran antar pribadi yaitu:
1. Saluran antar pribadi sebenarnya merupakan saluran ganda sebab di dalam
berkomu-nikasi tatap-muka, tidak hanya memperhatikan bahasa yang digunakan,
tetapi juga menyangkut: ekspresi raut-muka, pakaian yang dikenakan, tingkat
kelantang-an suara, waktu yang tepat untuk berkomunikasi, tempat
berkomunikasi, dan lain -lain.
2. Saluran antarpribadi sering menghadapi hambatan (barrier) yang berupa :
kesenjangan budaya, generalisasi yang salah, perilaku yang mencuriga-kan,
kredibilitas sumber, makna dari kata yang digunakan, selingan yang
membingungkan, serta (g) gangguan-gangguan yang lain.

B. Struktur Sosial dan Norma Sistem


Struktur sosial terbentuk karena tersusunnya status dan posisi anggota dalam suatu
sistem, yang tampak pada hirarkhi kedudukan anggota. Struktur sosial merintangi atau
memudahkancepatnya penyebaran ide baru dan pengadopsian inovasi melalui apa yang
disebut “Efek Sistem”, atau “Pengaruh Sistem”. Norma-norma status sosial dan hirarkhi
yang ada di masyarakat mempengaruhi perilaku anggota-anggotanya.
Inovatif tidaknya seseorang bisa dipengaruhi dua variabel:
1) Variabel kepribadian seseorang yakni komunikasi sosialnya, sikap-sikapnya, dsb.
2) Ciri-ciri sistem sosialnya, modernkah atau tradisional.
Norma sistem adalah pedoman tingkah laku yang telah mapan bagi anggota suatu
sistem sosial tertentu. Norma-norma itu membatasi seberapa jauh suatu tingkah laku
boleh dilakukan atau tidak dan disamping itu norma itu bertindak sebagai pembimbing
atau ukuran dasar bagi perilaku anggota sistem. Norma sistem mempengaruhi perilaku
seseorang dalam mengadopsi inovasi.

C. HOMOFILI –HETEROFILI

1 •Homofili adalah suatu tingkat dimana pasangan individu yang berinteraksi


sepadan dalam perangkat tertentu seperti kepercayaan, nilai-nilai, pendidikan, status
sosial, dsb.

2
2 •Heterofili adalahsuatu tingkat dimana pasangan individu yang berkomunikasi
berbeda dalam ciri dan sifatnya.
3 Salah satu problem dalam proses penyebaran inovasi ialah bahwa sumber (agen
pembaru) sangat heterofili dengan penerimanya (anggota masyarakat). Misalnya
penyuluh yang baru lulus banyak menggunakan istilah-istilah yang teksbook. Mereka
tidak bercakap-cakap dalam bahasa yang sama. Maka penerima hanya terlongong-
longong tanpa mengerti maksudnya. Homofili dan Agen Pembaru
4 Kontak agen pembaru dengan anggota masyarakat lebih sering terjadi dengan
yang memiliki ciri:
5 a. Berstatus sosial lebih tinggi
6 b. Partisipasi sosialnya tinggi
7 c. Lebih tinggi pendidikan dan tingkat kemelekhurufannya
8 d. Klien yang lebih kosmopolit

3
BAB III
STUDY KASUS

A. Apa Itu Layanan Listrik Pra Bayar?

Layanan Listrik Pra Bayar merupakan bentuk pelayanan PLN dalam menjual
energi listrik dengan cara pelanggan membayar dimuka. Mudahnya, sebelum
menggunakan listrik dari PLN, pelanggan terlebih dahulu membeli sejumlah nominal
energi listrik, sesuai yang dibutuhkan. Dengan cara ini, kendali penggunaan listrik
sepenuhnya ada pada diri pelanggan. Kekhawatiran tagihan listrik membengkak tak perlu
lagi lagi terjadi. Baik yang disebabkan oleh penggunaan listrik yang tak terkontrol
maupun terjadinya kesalahan baca meter. Dengan membeli listrik di awal, hal-hal yang
tidak diinginkan tersebut tak perlu lagi terjadi. Tarip listrik Prabayar sesuai dengan Tarip
Dasar Listrik (TDL Tahun 2004), yakni Tarip Multiguna untuk pelanggan Reklame,
Billboard, pedagang Kaki-Lima dsb sebesar Rp 1.380/ kWh. Bila dibandingkan dengan
tarip reguler, maka listrik prabayar boleh dikatakan lebih murah. Karena pelanggan tidak
perlu lagi membayar Uang Jaminan Langganan (UJL), sementara harga per kWh-nya
tetap (flat). Dengan listrik prabayar, keuntungan ganda diperoleh pelanggan, disamping
dapat mengkontrol pemakaian listrik sesuai kemampuan biaya, juga tidak dikenakan UJL.

Keuntungan sebenarnya yang dapat dirasakan langsung oleh pelanggan prabayar


berupa :

• Tidak ada petugas pencatat meter yang datang ke rumah sehingga privasi tidak
terganggu.

• Tidak ada sanksi pemutusan

• Tidak dikenakan denda keterlambatan

• Tanpa Uang Jaminan Pelanggan

• Tidak dikenakan biaya beban bulanan

• Kemudahan pembelian setrum isi ulang

Selain itu, dengan semakin beragamnya kebutuhan yang harus dipenuhi, listrik prabayar
merupakan pilihan tepat untuk berhemat. Manfaat hemat yang didapat diantaranya :

• Pelanggan dapat mengendalikan pemakaian listrik untuk menghindari pemborosan

• Pelanggan dengan mudah dapat memantau pemakaian listriknya setiap saat.

4
• Pelanggan dapat menyesuaikan biaya pemakaian listrik dengan anggaran belanja.

Jadi, saat membeli energi listrik (isi ulang), pelanggan harus menunjukkan dan
memberikan kartu prabayar kepada petugas PLN untuk dilakukan pengisian energi listrik.
Tanpa kartu prabayar, pengisian ulang tidak dapat dilakukan. Layanan prabayar
menggunakan voucher token (semacam pulsa) bisa dinikmati, baik oleh pelanggan baru,
maupun pelanggan lama, khususnya pelanggan yang memanfaatkan layanan tegangan
rendah mulai 900 VA hingga 5.500 VA, dengan cara migrasi dari pascabayar ke
prabayar. Berbeda dengan perhitungan bagi pelanggan pascabayar, pelanggan prabayar
tak dikenakan biaya beban. “Untuk perhitungannya, jika pelanggan prabayar yang
memakai 900 VA per kWh-nya dikenakan Rp 602, untuk 1.300 VA dikenakan Rp 663
per kWh, dan 2.500 VA dikenakan Rp 666 per kWh.

Untuk bisa menikmati layanan ini, katanya, pelanggan bisa mendatangi loket
pelayanan PLN terdekat. Bagi pelanggan baru, mereka akan mengikuti prosedur seperti
pengajuan sambungan listrik. Adapun pelanggan lama tinggal mengisi formulir migrasi,
dan tanpa menunggu lama, petugas akan melakukan penggantian meter pascabayar ke
prabayar. Sama halnya seperti saat membeli pulsa isi ulang untuk ponsel, ia mengatakan
bahwa besaran token yang disediakan PLN beragam pilihan nilai, mulai Rp 20.000, Rp
50.000, Rp 100.000, Rp 250.000, Rp 500.000, hingga Rp 1 juta. Jumlah itu bisa
disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan untuk beberapa waktu ke depan. Jika token—
kode yang dimasukkan ke meter listrik prabayar—habis, maka pelanggan bisa
memperolehnya di sejumlah loket atau ATM yang telah bekerja sama dengan PLN, di
antaranya Kantor Pos, Bank BRI, Bank BNI, Bank Bukopin, dan BPR.

B. Kaitan Dengan Saluran dan Struktur Sosial Komunikasi Inovasi

Saluran komunikasi yang di gunakan dalam sosialisasi listrik pra bayar (LPB)
adalah saluran interpersonal. Cara ini di rasa sangat efektif karena dengan interpersonal
atau tatap muka bersifat:alur pesan yang disampaikan adalah dua arah, kemampuan untuk
memilih sasaran yang tepat lebih cepat, kemampuan untuk memecahkan masalah lebih
cepat, jenis umpan balik yang tinggi dan pengaruh yang mungkin di dapat adalah
perubahan sikap. Dengan tatap muka penyuluh dapat melihat langsung tanggapan
khalayak apakah dapat menerima atau menolak.

Beberapa daerah di Jawa Timur sudah banyak yang berlangganan listrik prabayar
ini. Hal ini di sebabkan khalayak sudah memiliki cirri-ciri system social modern, yaitu:
mempunyai sikap positif pada perubahan, Teknologi telah maju dengan sistem
pembagian kerja yang komplek, pendidikan dan ilmu pengetahuan di nilai tinggi,
hubungan social lebih bersifat rasional dan bisnis daripada emosional, pandangan yang
kosmopolit. Dalam penyuluhan program ini menggunakan teori heterofili karena dalam
memberikan penyuluhan, pasangan individu yang berkomunikasi memiliki perbedaan
cirri dan sifatnya.

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Saluran komunikasi dapat di bagi menjadi dua yaitu:
1.saluran media massa dan interpersonal
2.saluran lokalit dan kosmopolit
Struktur sosial terbentuk karena tersusunnya status dan posisi anggota dalam suatu
sistem, yang tampak pada hirarkhi kedudukan anggota. Norma-norma status sosial dan
hirarkhi yang ada di masyarakat mempengaruhi perilaku anggota-anggotanya.

Você também pode gostar