Você está na página 1de 23

TUGAS

TEORI AKUNTANSI
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

OLEH :
KELOMPOK 9
YULIMEL SARI (13067/2009)
FEGI SYAHPUTRA (13069/2009)
IMAM ARIF PERMANA (98621/2009)
AYU PURNAMA SARI (98635/2009)
ROBERT DWI VANO (98637/2009)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2012
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN
0

IAS 1 menetapkan seluruh persyaratan yang berguna untuk menyajikan laporan


keuangan untuk kebutuhan umum, yang menguraikan pedoman untuk strukturnya, dan
mendasari persyaratan minimum atas isinya dan pengungkapannya. Tujuan laporan keuangan
adalah untuk memberikan informasi yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan
ekonomis. Tujuan IAS1

adalah untuk untuk

memastikan informasi yang dapat

diperbandingkan dengan menyajikan laporan keuangan entitas periode sebelumnya dan


dengan menyajikan laporan keuangan entitas lainnya. Laporan keuangan disusun atas dasar
kelangsungan hidup usaha(Going concern). Suatu entitas menyusun laporan keuangannya
berdasarkan dasar akuntansi akrual kecuali untuk laporan arus kas. (Ankarat, 2012:21)
1. Laporan Posisi Keuangan (IAS 1)
Sebelum masuk tentang laporan posisi keuangan, akan lebih baik kita
membahas tentang IAS 1 terlebih dahulu.
IAS 1
Tujuan dari IAS 1 ini adalah :
Dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose
financial statements) agar dapat dibandingkan dengan periode sebelumnya dan
entitas lain.
IAS 1 ini juga mengatur:
persyaratan bagi penyajian laporan keuangan
struktur laporan keuangan
persyaratan minimum
isi laporan keuangan.
Ruang lingkup dari IAS 1 adalah :
Entitas menerapkan Pernyataan ini dalam penyusunan dan penyajian laporan
keuangan bertujuan umum sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan.
Pernyataan ini tidak berlaku bagi penyusunan dan penyajian laporan keuangan entitas
syariah.
Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan
kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan dari laporan keuangan itu sendiri adalah :
memberikan informasi mengenai:
posisi keuangan,
kinerja keuangan
arus kas entitas
yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan
keputusan ekonomi.

Menunjukan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya


yang dipercayakan kepada mereka.
menyajikan informasi :
aset;
liabilitas;
ekuitas;
pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian;
kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya

sebagai pemilik;dan
arus kas.

Komponen laporan keuangan


Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari :

Laporan Posisi Keuangan (neraca pada akhir periode);

Laporan Laba Rugi Komprehensif selama periode;

Laporan Perubahan Ekuitas selama periode;

Laporan Arus Kas selama periode;

Catatan atas Laporan Keuangan berisi informasi ringkasan kebijakan


akuntansi penting dan informsi penjelasan lain.

Laporan Posisi Keuangan pada awal periode komparatif, ketika entitas :

menerapkan kebijakan akuntansi secara retrospektif

membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan

mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya.

Entitas menyajikan semua komponen laporan keuangan lengkap dengan


keutamaan yang sama. Manajemen entitas bertanggung jawab atas penyusunan dan
penyajian laporan keuangan.
Karakteristik umum dari IAS 1 adalah :

Penyajian secara wajar dan kepatuhan terhadap SAK :

Menyebutkan secara explisit kepatuhan terhadap SAK

Kepatuhan terhadap PSAK memberikan pemahaman yang salah


(kondisi jarang terjadi) tidak sesuai PSAK

Kelangsungan usaha; Laporan keuangan disusun berdasarkan asumsi


kelangsungan usaha, mengungkapkan fakta jika terjadi pelanggaran asumsi.

Akuntansi berbasis akrual

Material dan agregasi


2

Saling hapus

Tidak boleh kecuali disyaratkan atau diizinkan suatu


PSAK

Frekuensi pelaporan Tahunan

Informasi komparatif Periode sebelumnya

Konsistensi penyajian Penyajian dan klasifikasi


(Ankarat, 2012:21-24)

Laporan Posisi Keuangan (Neraca)


Laporan posisi keuagan atau yang sering disebut neraca, melaporkan asset,
liabilitas, dan modal entitas pada tanggal tertentu. Laporan ini merupakan sumber
informasi utama tentang posisi keuangan entitas karna merangkum elemen-elemn
yang berhubungan langsung dengan pengukuran posisi keuangan, yaitu asset,
liabilitas, adan ekuitas. (Martani,
Kegunaan
Kegunaan laporan posisi keuangan secara umum adalah untuk menilai
resiko-resiko entitas masa depan. Tujuan penggunaan laporan posisi keuangan
menggunakan laporan ini adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.

Mengevaluasi struktur pendanaan


Menganalisis likuiditas
Menilai solvabilitas
Menilai fleksibelitas keuangan
(Martani,2012:137-138)

Keterbatasan
1. Pilihan pengukurn beberapa asset tertentu berdasarkan biaya perolehan atau biaya
perolehan terdepresiasi, dan pada nilai kininya.
2. Tidak diperkenankan mengakui ast tidak berwujud yang mengandung nilai
manfaat, namun sulit di ukur nilainya secara objektif karna dihasilkan secara
internal, misalnya merek yang dihasilkan secara internal.
3. Rekayasa keuangan yang sering kali memingkinkan untuk menghasilakn
4.

pembiayaan off-balnce sheet.


Beberapa pengukuran nilai untuk beberapa unsur di laporan posisi keuangan
melibatkan pertimbangan dan estimasi, misalnya penentuan masa manfaat asset
tea dan estimasi kewajiban garansi.
(Martani,2012:138)

Identifikas laporan keuangan


Pos-pos lini berikut, sebagai sesuatu minimum yang harus disajikan di dalam
laporan posisi keuangan :
3

1. Aset. Asset adalah sumberdaya yang dikuasai oleh entitas sebagai akibat dari
peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dimasa depan diharapkan
akan diperoleh entitas. Yang termasuk asset (IAS 1):

Properti, pabrik dan

peralaan, investasi properti, aset tidak berwujud, aset keuangan, investasi yang
dicatat dengan metode ekuitas, aset pertanian, aset pajak tangguhan, aset pajak
kini, persediaan, piutang dagang, piutang lain-lain, kas dan setara kas.
2. Ekuitas. Ekuitas adalah hak residual atas asset entitas setelah dikurangi semua
liabilitas. Yang termasuk ekuitas (IAS 1): Modal dan cadangan modal yang
diterbitkan yang diatribusikan kepada pemegang ekuitas perusahaan induk, dan
pemilik minoritas.
3. Liabilitas. Liabilitas merupakan kewajiban entitas masa kini yang timbul dari
peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar
sumberdaya entitas yang mengandung manfaat ekonomi. Yang termasuk liabilitas
(IAS 1): Hutang pajak tangguhan, hutang pajak kini, hutang keuangan, provisi dan
hutang usaha dan hutang lainnya.
4. Aset dan Liabilitas yang dimiliki unntuk dijual. Total aset yang diklasifikasikasn
sebagai dimiliki untuk dijual termasuk didalamnya kelompok yang dihentikan
yang diklasifikasikan sebagai yang dimiliki untuk dijual, dan liabilitas termasuk di
dalam kelompok yang dihentikan yang diklasifikasikan sebagaiyang memiliki
untuk dijual sesuai Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) 5 mengenai
Aset Tidak Lancar Yang Dimiliki Untuk Dijual Dan Penghentia Operasi.
(Martani, 2012:138-139) (Ankarat,2012:25)
Klasifikasi Dalam Laporan Posisi Keuangan
Menurut PSAK 1 (revisi 2009) penyajian laporan keuangan, entitas
menyajikan asset sebagi asset lancer dan tidak lancer serta liabilitas sebagai liabilitas
jangka pendek dan jangka panjang sebagai klasifikasi terpisah dalam posisi keuangan
kecuali penyajian berdasarkan likuiditas memberikan informasi yang lebih relevan
dan dapat diandalkan.
Asset Lancar dan Tidak Lancar
Asset lancar menurut PSAK dan IFRS:
1. Mangharapkan untuk merealisasikan asset, atau bermaksud untuk menjual dan
mengkonsumsinya dalam siklus operasi normalnya.
2. Asset yang dimiliki dengan tujuan untuk diperdagangkan.
3. Asset yang diharapkan akan terealisai dalam jangka waktu 12 bulan sejak periode
pelaporan.
4. Berupa kas dan setara kas, kecuali dibatasi pertukaran atau penggunaannya untuk
menyelesaikan liabilitas sekurang-kurangnya 12 bulan setelah periode akuntansi.
4

Asset yang tidak termasuk dalam kategori diatas termasuk asset tidak lancer antara
lain:

Investasi jangka panjang


Asset tetap
Aset tak berwujud
Asset lain yang bersifat tidak lancer

Liabilitas Jangka Pendek (Lancar) Dan Jangka Panjang (Tidak Lancar)


Entitas mengklasifikasikan suatu utang lancer PSAK 1 (revisi 2009) dan IFRS:
1. Mengharapkan akan diselasikan dalam siklus operasi normalnya.
2. Liabilitas yang dimiliki untuk tujuan yang diperdagangkan misalnya instrument
derivative (PSAK 1), namun sebuah perubahan terhadap IAS 1 akibat dari proyek
perbaikan tahunan baru-baru inimengklasifikasikan liabilitas yang dimiliki untuk
dijual dan derivative tidak memerlukan unutk diklasifikasikan sebagai liabilitas
lancer.
3. Liabilitas jatuh tempo untuk dilunasi dalam 12 bulan setelah tanggal pelaporan.
4. Entitas tidak memiliki hak yang tidak kondisional untuk menangguhakan
penyelesaian liabilitas paling tidak un utk 2 bulan setelah pelaporan.
Liabilitas yang tidak termasuk kategori diatas diklasifikasikan sebagai liabilitas
jangka panjang.
Informasi Minimum Dalam Laporan Posisi Keuangan
Menurut PSAK 1 (revisi 2009) penyajian laporan keuangan, informasi minimum yang
harus tersaji pada posisi keuangan adalah:
1. Aset tetap
2. Property investasi
3. Asset tak berwujud
4. Asset keuangan
5. Investasi dengan menggunakan metode ekuitas
6. Persediaan
7. Piutang dagang dan piutang lainnya
8. Kas dan setara kas
9. Asset yang diklasifikasi yang dimiliki untuk dijual, termasuk kelompok lepasan
yang dimiliki untuk dijual
10. Utang dagang dan utang lainnya
11. Provisi
12. Liabilitas keuangan
13. Liabilitas dan asset untuk pajak kini
14. Liabilitas dan asset pajak tangguhan
15. Liabilitas yang termasuk kedalam kelompok lepasan yang diklasifikasi sebagai
dimiliki untuk dijual
16. Kepentingan non pengendali(sebagai bagian dari ekuitas)
17. Modal saham dan cadangan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
5

(Martani,2012:139-142) (Ankarat, 2012:26)


Bentuk Laporan Keuangan
a. Menurut PSAK
Aset

Liabilitas

Aset Lancar

Liabilitas Jangka Pendek

Aset tidak Lancar Liabilitas Jangka Panjang


Ekuitas
Hak Non Pengendali
Ekuitas yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk

b. Menurut IAS 1
ASET

Ekuitas

Aset tidak Lancar

Hak Non Pengendali

Aset Lancar

Ekuitas yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk


Liabilitas
Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Panjang

(Martani, 2012:143)
Bagaimana Informasi di Ungkapkan
Suatu informasi harus mengungkapkan setiap kelompok modal saham, jumlah
saham yang sudah di otorisasi, diterbitkan dan telah sepenuhnya dibayar, diterbitkan
tapi belum dibayar, nilai pari/nominal per saham. Rekonsiliasi jumlah saham yang
beredar pada awal dan akhir periode. Suatu entitas juga disyaratkan untuk
mengungkapkan haknya, saham preferen, dan pembatasan yang terkait dengan saham.
Saham dalam entitas yang dimiliki oleh entitas atau anak entitas juga harus
diungkapkan. Lagipula, saham yang dicadangkan untuk diterbitkan menurut opsi dan
kontrak untuk penjualan saham sesuai dengan ketentuan dan persyaratnnya juga harus
diungkapkan. Suatu deskripsi dari sifat san tujuan setiap cadangan di dalam ekuitas
juga harus diungkapkan.
(Ankarat, 2012:25)
6

2. Laporan Laba Rugi Komprehensif (IAS 1)


Laporan laba rugi komprehensif adalah laporan yang mengukur keberhasilan
kinerja perusahaan selama periode tertentu. Informasi kinerja perusahaan digunakan
untuk menilai dan memprediksi jumlah dan waktu atas ketidak pastian arus kas masa
depan. (Martani,
IAS 1 menawarkan pilihan penyajian terhadap semua pendapatan dan beban
yang diakui di dalam suatu periode; dalam pelaporan tunggal; atau dalam dua laporan;
yaitu suatu laporan yang menggambarkan komponen laba atau rugi, bersamaan
dengan laporan yang berawal dengan laba atau rugi dan menggambarkan komponen
perdapatan atau rugi komprehensif lain.
Standar menetapkan, sebagai suatu yang minimum, pos-pos lini berikut harus
disajikan didalam suatu laporan laba-rugi komprehensif.
Pendapatan, biaya keuangan, bagian dari laba atau rugi dari perusahaan asosiasi
dan perusahaan patungan yang dicatat dengan menggunakan metode ekuitas,
beban pajak, jumlah yang diharuskan untuk diungkapkan menurut Standar
Pelaporan Keuangan International ( IFRS ) 5 yang terkait dengan penghentian

operasi.
Laba atau rugi periode pelaporan
Setiap komponen laba-rugi komprehensif lainnya diklasifikasikan berdasarkan

sifatnya.
Setiap bagian dari laba-rugi komprehensif lainnya dari perusahaan asosiasi dan

perusahaan joint renture yang dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, dan
Total laba-rugi komprehensif.
Laba atau rugi periode pelaporan sama halnya dengan total laba-rugi

komprehensif untuk periode yang diatribusikan kepada pemilik non-pengendali dan


pemilik perusahaan induk diharuskan untuk diungkapkan secara terpisah.
Karena IAS 1 menguraikan pengungkapan minimum pos lini, maka suatu
entitas diijinkan menyajikan tambahan pos lini, dan subtotal di dalam laporan labarugi komprehensif dan laporan laba rugi terpisah (jika entitas boleh memilih untuk
menyajikan laporan ini). Tambahan pengungkapan semacam ini diizinkan bilamana
penyajian semacam ini adlaah relevan dengan suatu pemahaman mengenai kinerja
keuangan entitas.
Suatu entitas harus mengakui semua pos pendapatan dan beban dalam suatu
periode yang memperoleh laba atau rugi, kecuali Standar Pelaporan Keuangan
7

Internasional (IFRS) mensyaratkan atau mengizinkannya. Suatu entitas harus


menyajikan suatu entitas analisis beban yang diakui dalam laba atau rugi, dengan
menggunakan suatu klasifikasi atas dasar sifat atau fungsinya didalam entitas,
memberikan informasi manakah yangdapat diandalkan dan lebih relevan.

Sebuah contoh mengenai suatu klasifikas yang menggunakan metode sifat beban

Sebuah contoh mengenai suatu klasifikas yang menggunakan metode fungsi beban

(Ankarat,2012:25-30)
3. Laporan Perubahan Ekuitas (IAS 1)
Sebuah entitas diharuskan untuk menyajukan suatu laporan perubahan
ekuitas dengan memperlihatkan :

Total laba-rugi komprehensif untuk periode bersangkutan ( secara terpisah


mengungkapkan jumlah yang diatribusikan kepada pemilik perusahaan induk
dan kepada pemilik non-pengendali).
Untuk setiap komponen ekuitas, dampak dari penerapan berlaku surut atau
pernyataan kembali yang berlaku surut diharuskan oleh IAS 8 mengenai
kebijakan akuntansi, perubahan entitas akuntansi, dan kesalahan.
Untuk setiap komponen ekuitas, rekonsiliasi antara jumlah tercatat pada awal
dan akhir periode, secara terpisah mengungkapkan perubahan yang
diakibatkan oleh laba atau rugi, setiap pos dari laba-rugi komprehensif lain,
transaksi dengan pemilik, yang memperlihatkan kontribusi secara terpisah
oleh dan distribusi kepada pemilik dan perubahan atas hak kepemilikan pada
anak perusahaan yang tidak menyebabkan kehilangan kendali.
(Brough
Menurut PSAK 1 (revisi 2009) Penyajian Laporan Keuangan, laporan
perubahan ekuitas untuk suatu periode tertentu berisi informasi sebagai berikut.
1. Total Laba Rugi Komprehensif, dengan penyajian terpisah untuk jumlah
yang dialokasikan untuk pemilik induk perusahaan dan alokasi untuk
kepentingan nonpengendali.
2. Dampak setiap pengaruh penerapan retrospektif atau penyajian kembali
unutk setiap komponen ekuitas.
3. Rekonsialiasi atau perubahan selama periode berjalan untuk setiap
komponen ekuitas yang dihasilkan dari laba atau rugi setiap pos dari
pendapatan komprehensif lain, serta transaksi dengan pemilik, seperti
tambahan modal atau penarikan.
4. Dividen yang diakui dan jumlah dividen per saham.
(Martani, 2012:144-151)
4. Laporan Arus Kas (IAS 7)
Prisip Prinsip Ias7 (Statement Of Cash Flow)
Sesuai dengan kesepakatan pemerintah Indonesia sebagai anggota G20.
IFRS/IAS yang akan diadopsi ke dalam PSAK 2 pada Tahun 2010 salah satunya
adalah IAS 7 tentang cash flow statements. Dan penerapan penuhnya pada tanggal 1
januari 2011, kecuali untuk paragraf 53, 54dan 55 IAS 7 mengenai tanggal efektif
awal dan tangal efektif dari amandemen atas IAS 7. Informasi tentang arus kas suatu
perusahaan berguna bagi para pemakai laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan menilai
kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. Di Indonesia informasi
tentang arus kas diatur dalam PSAK 2, dimana pernyataan tersebut mencakup
9

pengaturan

mengenai

komponen,

pengakuan,

pengukuran,

penyajian

dan

pengungkapan laporan arus kas dalam laporan keuangan. Menurut IAS7 ( statement
of cash flows ), arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas. Kas
sendiri terdiri dari kas di tangan ( cash on hand ) dan rekening deposito. Sedangkan,
setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid,
berjangka pendek, dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah yang
dapat ditentukan danmemiliki risiko perubahan nilai yang tidak signifikan. Laporan
arus kas yang mengklasikasikanarus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi,
maupun pendanaan (financing) selama suatu periode. Berikut rincian dari IAS7 :
Tujuan IAS 7
Tujuan dari IAS 7 adalah dengan mewajibkan penyajian informasi mengenai
perubahan historis dalam kas dan setara kas suatu entitas melalui laporan arus kas,
yang mengklasifikasikan arus kas selama periode sesuai dengan operasi, investasi,
dan pendanaan.
Prinsip fundamental dalam IAS 7
Semua entitas yang menyusun laporan keuangan sesuai dengan SAK yang
diperlukan untuk menyajikan laporan arus kas. [IAS 7.1]. Laporan arus kas analisis
perubahan dalam kas dan setara kas selama suatu periode. Kas dan setara kas terdiri
dari kas simpanan tangan dan permintaan, bersama-sama dengan jangka pendek,
investasi likuid yang dapat segera dikonversi ke jumlah menjadi kas, dan yang
memiliki resiko signifikan perubahan nilai. Catatan panduan menunjukkan bahwa
investasi biasanya memenuhi definisi setara kas ketika telah jatuh tempo dalam waktu
tiga bulan atau kurang dari tanggal akuisisi. Penyertaan saham biasanya tidak
termasuk, kecuali mereka berada dalam suatu zat setara kas (misalnya saham prioritas
yang diperoleh dalam waktu tiga bulan dari tanggal pembelian kembali ditentukan
mereka). Cerukan yang harus dikembalikan saat diminta dan yangmerupakan bagian
integral dari manajemen kas entitas juga dimasukkan sebagai komponen kasdan setara
kas. [IAS 7.7-8]
Penyaj ian Laporan Arus Kas
Arus kas harus dianalisis antara operasi, investasi dan pendanaan. [IAS
7.10] prinsip-prinsip kunci yang ditetapkan oleh IAS 7 untuk penyusunan laporan arus
kas adalah sebagai berikut:
1. Operating activities / aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatanentitas yang tidak investasi atau pendanaan, arus kas operasi sehingga mencakup
10

kasyang diterima dari pelanggan dan kas kepada pemasok dan karyawan [IAS
7,14]
2. Investing activities / aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aset
jangka panjang dan investasi lainnya yang tidak dianggap sebagai setara kas [IAS
7,6]
3. Financing activities / aktivitas pendanaan adalah kegiatan yang mengubah
struktur modal dan pinjaman dari badan [IAS 7,6]
4. Arus kas bunga dan dividen yang diterima dan dibayarkan dapat diklasifikasikan
sebagaiaktivitas operasi, investasi, atau pembiayaan, asalkan diklasifikasikan
secara konsistendari waktu ke waktu [IAS 7,31]
5. Arus kas yang berasal dari pajak atas penghasilan biasanya diklasifikasikan
sebagaiaktivitas operasi, kecuali mereka secara khusus dapat diidentifikasi dengan
pembiayaanatau investasi aktivitas [IAS 7,35]
6. Untuk operasi arus kas, metode langsung penyajian dianjurkan, tetapi metode
tidak langsung diterima [IAS 7.18]
Metode langsung
Menunjukkan

setiap

kelompok

utama

penerimaan

kas

bruto

dan pengeluaran kas bruto. Arus kas operasi bagian dari laporan arus kas dengan
metodelangsung akan muncul sesuatu seperti ini:
Penerimaan kas dari pelanggan

xx, xxx

Pembayaran kas kepada pemasok

xx, xxx

Pembayaran kepada karyawan

xx, xxx

Pembayaran kas untuk beban operasi lain

xx, xxx

Bunga yang dibayar

xx, xxx

Pembayaran pajak penghasilan

xx, xxx

Kas bersih dari aktivitas operasi

xx, xxx

Metode tidak langsung


Menyesuaikan laba bersih dasar akrual atau rugi dengan dampak dari
transaksi non-tunai. Arus kas operasi bagian dari laporan arus kas dengan
metodetidak langsung akan muncul sesuatu seperti ini:
Laba sebelum pajak penghasilan bunga dan

xx, xxx

Tambahkan kembali depresiasi

xx, xxx

Tambahkan kembali amortisasi goodwill

xx, xxx
11

Kenaikan piutang

xx, xxx

Penurunan persediaan

xx, xxx

Kenaikan hutang usaha

xx, xxx

Beban bunga

Xx

Dikurangi bunga yang diakui tetapi belum dibayar

xx

Bunga yang dibayar

xx, xxx

Pembayaran pajak penghasilan

xx, xxx

Kas bersih dari aktivitas operasi

xx, xxx

7. Kurs yang digunakan untuk penjabaran transaksi dalam mata uang asing harus
dengantarif yang berlaku pada tanggal arus kas [IAS 7,25]
8. Arus kas anak perusahaan asing harus dijabarkan dengan menggunakan kurs tukar
yang berlaku ketika arus kas berlangsung [IAS 7,26]
9. Mengenai arus kas dari perusahaan asosiasi dan joint venture, dimana metode
ekuitasdigunakan, arus statementof kas harus melaporkan arus kas hanya antara
investor daninvestee; mana konsolidasi proporsional digunakan, laporan arus kas
harus mencakup berbagi venture's arus kas dari perusahaan asosiasi [IAS 7,37-38]
10. Agregat arus kas sehubungan dengan perolehan dan pelepasan anak perusahaan
dan unit bisnis lainnya harus disajikan secara terpisah dan diklasifikasikan sebagai
aktivitasinvestasi,

dengan

pengungkapan

tambahan

tertentu.

[IAS

7.39]

keseluruhan kas yangdibayarkan atau diterima sebagai pertimbangan harus


dilaporkan setelah dikurangi kasdan setara kas diperoleh atau dilepas [IAS 7,42]
11. Arus kas dari investasi dan pendanaan harus dilaporkan bruto oleh kelas
utama penerimaan kas dan kelas utama dari pembayaran tunai kecuali untuk
kasus-kasus berikut,yang dapat dilaporkan secara bersih: [IAS 7,22-24]
a. Kas penerimaan dan pembayaran atas nama nasabah (misalnya, penerimaan
dan pembayaran dari giro oleh bank, dan penerimaan yang dikumpulkan atas
namadan dibayarkan ke pemilik properti)
b. Penerimaan kas dan pembayaran untuk barang-barang dengan perputaran
cepat, jumlah yang besar, dan dengan jangka waktu singkat, umumnya kurang
dari tiga bulan (misalnya, biaya dan koleksi dari pelanggan kartu kredit, dan
pembeliandan penjualan investasi)
c. Kas penerimaan dan pembayaran yang berhubungan dengan deposito
olehlembaga keuangan
d. Kas uang muka dan

pinjaman

dibuat

untuk

pelanggan

dan

pembayarandaripadanya
12

12. Investasi dan transaksi keuangan yang tidak memerlukan penggunaan kas
harusdikeluarkan dari arus kas statementof, tetapi mereka harus diungkapkan
secara terpisah ditempat lain di laporan keuangan [IAS 7,43]
13. Komponen kas dan setara kas harus diungkapkan, dan rekonsiliasi yang disajikan
kepada jumlah yang dilaporkan dalam laporan posisi keuangan [IAS 7.45]
14. Jumlah kas dan setara kas yang dimiliki oleh entitas yang tidak tersedia untuk
digunakanoleh kelompok harus diungkapkan, bersama dengan komentar oleh
manajemen [IAS 7,48]
Perbedaan IAS dengan PSAK 2 adalah yaitu IAS 7, cash flow statements,
boleh pilih direct atau indirect method, extraordinary items dilarang. Sedangkan
PSAK 2, laporan arus kas sama dengan IRRS. PT Tbk harus direct method.
Extraordinary items tidak dilarang, diklasifikasi sebagai arus kas dari operasi,
investasi dan pendanaan.
(Ankarat, 2012:51-58)
5. Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan adalah suau bagian yang sangat penting dan bagian yang integral dari
laporan keuangan karena memberikan rincian mengenai pos-pos yang disajikan di
dalam komponen lain dari laporan keuangan sebagai tambahan dalam penyediaan
informasi mengenai dasar penyusunan laporan keuangan, dan kebijakan akuntansi
tertentu yang digunakan di dalam penyusunan laporan keuangan tersebut.
Pengungkapan Kebijakan Akuntansi
Suatu entirtas harus mengungkapkan secara ringkas kebijakan akuntani yang
signifikan :
1. Dasar pengukuran (atau basis) yang digunakan dalam penyusunan laporan
keuangan, dan kebijkan akuntansi lainnya yang digunakan adalah relevan bagi
suatu pemahaman laporan keuangan.
2. Pertimbangan. Bagian dari estimasi yang terkait bahwa manajemen melaksanakan
proses penerapan kebijakan akuntansi dan yang paling signifikan atas jumlah yang
diakui di dalam laporan keuangan.
3. Informasi mengenai asumsi yang terjadi di masa datang , dan sumber utama
lainnya mengenai ketidakpastian padaa khir periode pelaporan.
Pengungkapan lain-lain
Suatu entitas harus mengungkapkan didalam catatan :

13

1. Jumlah dividen yang diusulkan atau dideklarasikan sebelum laporan keuangan


diotorisasi untuk diterbitkan tetapi tidak diakui sebagai suatu distribusi kepada
pemilik selama periode yang bersangkutan, dan terkait jumlah per lembar sham.
2. Jumlah akumulasi dividen saham preferan yang tidak diakui.
3. Informasi yang menjadikan pengguna laporan keuangnya untuk mengevaluasi
tujuan , kebijakan dan proses entitas untuk pengelolaan modal.
Suatu entitas harus menggunakan hal berikut apabila tidak diungkapkan dalam
informasi yang diterbitkan dengan laporan keuangan :
1. Domisili dan bentuk hukum entitas, negara asal perusahaannya, alamat kantor
terdaftar (tempat bisnis utama)
2. Suatu deskripsi sifat kegiatan operasional entitas dan aktivitas utamanya
3. Nama perusahaan induk dan perusahaan induk utama dari kelompok.
(Ankarat,2012:30)
6. Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri
Perbedaan

antara PSAK 4 dan IAS 27 tentang Laporan keuangan Konsolidasi dan

laporan keuangan tersendiri adalah :


1. Istilah Penting
PSAK 4
1.

Pengendalian (Control) adalah kemampuan untuk mengatur kebijakan finansial


dan operasional dari suatu perusahaan untuk mendapatkan manfaat dari kegiatan
perusahaan tersebut.

2.

Anak perusahaan (Subsidiary) adalah perusahaan yang dikendalikan oleh


perusahaan lain (yang disebut induk perusahaan).

3.

Induk perusahaan (Parent company) adalah perusahaan yang memiliki satu atau
lebih anak perusahaan.

4.

Kelompok (group) perusahaan adalah kumpulan induk perusahaan dan seluruh


anak perusahaannya.

5.

Laporan keuangan konsolidasi adalah suatu laporan keuangan dari suatu group
perusahaan yang disajikan sebagai satu kesatuan ekonomi .

6.

Hak minoritas adalah bagian hasil usaha dan bagian aktiva neto dari anak
perusahaan yang tidak dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh
induk perusahaan.

IAS 27
14

1.

Kendali adalah kemampuan untuk mengatur kebijakan financial dan operasional


suatu entitas untuk mendapatkan manfaat ekonomi.

2.

Anak perusahaan adalah entitas yang dikendalikan oleh suatu entitas induk.

3.

Entitas induk (parent) adalah suatu entitas yang memiliki satu atau lebih entitas
anak.

4.

Grup adalah entitas induk beserta semua anak perusahaan.

5.

Laporan keuangan konsolidasi adalah laporan keuangan sekelompok entitas yang


disajikan sebagai satu entitas ekonomi tunggal.

6.

Kepentingan Non-Pengendali (sebelumnya dikenal sebagai hak minoritas) adalah


bagian dari ekuitas dari suatu entitas anak yang secara langsung atau tidak
langsung dimiliki oleh suatu entitas induk.

2. Prosedur Konsolidasi
PSAK 4
a. Saldo nilai tercatat (carrying amount) penyertaan induk perusahaan pada masingmasing anak perusahaan dieliminasi dengan ekuitas anak perusahaan yang
menjadi bagian induk perusahaan.
b. Saldo antar perusahaan dan transaksi antar perusahaan dalam kelompok
perusahaan tersebut, termasuk penjualan, beban dan dividen harus dieliminasi
seluruhnya.
c. Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi (unrealized profits) yang berasal
dari transaksi antar perusahaan harus dieliminasi.
d. Hak minoritas dalam laba bersih disajikan sebagai pengurang dari laba bersih
konsolidasi untuk mendapatkan jumlah laba bersih yang menjadi hak pemegang
saham induk perusahaan.
e. Hak minoritas dalam aktiva bersih disajikan tersendiri dalam neraca konsolidasi,
di antara ekuitas dan kewajiban.
f. Laporan keuangan induk perusahaan dan anak perusahaan yang digunakan dalam
penyusunan laporan keuangan konsolidasi lazimnya adalah laporan keuangan
dengan tanggal pelaporan yang sama.
g. Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi
yang sama untuk peristiwa dan transaksi sejenis dalam kondisi yang sama.
h. Bila akuisisi dilakukan dalam tahun berjalan, maka hasil usaha anak perusahaan
yang disajikan dalam laporan keuangan konsolidasi adalah hasil usaha yang
terhitung sejak tanggal akuisisi, yaitu sejak pengendalian secara efektif terjadi.
15

i. Kerugian yang menjadi bagian dari pemegang saham minoritas pada suatu anak
perusahaan dapat melebihi bagiannya dalam modal disetor.
j. Apabila anak perusahaan mengeluarkan saham preferen kumulatif yang dimiliki
oleh pemegang saham di luar group, maka induk perusahaan menghitung
bagiannya atas laba atau rugi anak perusahaan setelah dilakukan penyesuaian
terhadap dividen preferen, walaupun dividen tersebut belum dideklarasikan.
IAS 27
1. Nilai yang tercatat daripada investasi entitas induk pada setiap entitas anak dan
bahwa porsi ekuitas anak yang berhubungan dengan investasi entitas induk harus
dieliminasi dengan goodwill sebagai akibatnya.
2. Hak minoritas pada laba atau rugi entitas anak dan konsolidasian harus
diidentifikasi
3. Kepentingan non pengendali pada asset entitas anak dan dikonsolidasikan harus
diidentifikasi.
4. Saldo antar kelompok, transaksi, pendapatan, beban dan deviden harus dieliminasi
secara penuh.
5. Laporan keuangan baik dari entitas induk maupun entitas anak yang digunakan
dalam menyusun laporan keuangan konsolidasian harus dipersiapkan per tanggal
pelaporan yang sama
6. Kebijakan akuntansi yang di adopsi oleh entitas anak dan entitas induk harus sama
bila transaksi dan kejadian terjadi dalam kondisi yang sama
7. Hak minoritas harus disajikan tersendiri dari ekuitas entitas induk, walaupun
diperlihatkan dalam ekuitas.
3. Pengungkapan
PSAK 4 tentang laporan keuangan konsolidasi
1. Agar para pengguna laporan keuangan konsolidasi dapat memahami hubungan antara
perusahaan-perusahaan dalam suatu group, maka pengungkapan atas hal-hal berikut
harus dilakukan:
a. Daftar anak perusahaan (yang signifikan) yang antara lain mencakup: nama,
tempat kedudukan, persentase pemilikan dan persentase hak suara (apabila
berbeda dengan persentase pemilikan).
b. Alasan untuk tidak mengkonsolidasikan suatu anak perusahaan.
c. Sifat hubungan antara induk perusahaan dan anak perusahaan yang menyebabkan
induk perusahaan dapat melakukan pengendalian terhadap anak perusahaan
meskipun hak suara induk perusahaan, baik langsung maupun tidak langsung,
50% atau kurang.
16

2. Apabila laporan keuangan induk perusahaan disajikan tersendiri dengan tujuan untuk
memberikan informasi tambahan (bukan sebagai laporan keuangan pokok), metode
yang digunakan untuk mempertanggungjawabkan penyertaan pada anak perusahaan,
harus diungkapkan.
IAS 27 tentang laporan keuangan konsolidasi
Pengungkapan yang disyaratkan pada laporan keuangan konsolidasian
1. Dasar penentuan kendali bilamana entitas induk secara tidak langsung atau secara
langsung memiliki dari separuh kemampuan bersuara
2. Dasar kepemilikan bukan kendali secara konstitusional, walaupun secara langsung
atau secara tidak langsung memiliki lebih dari seaparuh patensi kemampuan
bersuara dari seorang investi
3. Periode palaporan suatu entitas anak bilaman tanggal atau periode pelaporan
berbeda dengan entitas induk, sepanjang dengan alasan penggunaan tanggal yang
berbeda
4. Sifat dan batasan restriksi yang siignifikan, jika ada, untuk suatu entitas anak
untuk mentransfer dana kepada entitas induk dalm bentuk dividen tunai atau
pelunasan uang muka atau pinjaman.
5. Suatu skedul pengungkapan efek

perubahan

kepemilikan

yang

tidak

mempengaruhi kehilangan kendali atas entitas anak pada porsi ekuitas yang
dikarakteristikkan kepada pemilik entitas induk.
6. Detail tertentu atas keuntungan atau kerugian apabila entitas induk hilang kendali
atas suatu entitas anak.
PSAK 3 tentang laporan keuangan sendiri
1. Apabila perusahaan melaporkan ringkasan informasi keuangan pada tanggal
laporan
keuangan interim, data berikut merupakan data minimum yang harus dilaporkan:
a. pendapatan atau penjualan kotor, beban, estimasi pajak penghasilan, pos luar
biasa (termasuk pengaruh terhadap pajak penghasilan yang terkait), pengaruh
b.
c.
d.
e.

kumulatif perubahan akuntansi, perubahan akuntansi dan laba bersih;


data laba bersih per saham untuk setiap periode interim yang disajikan;
pendapatan dan beban musiman;
perubahan yang penting dalam taksiran pajak penghasilan;
pelepasan suatu segmen usaha, pos luar biasa, transaksi tidak biasa dan tidak

sering terjadi;
f. kewajiban kontinjen;
g. perubahan akuntansi; dan
h. perubahan yang material pada unsur laporan arus kas.
17

2. Suatu perubahan kebijakan akuntansi harus diterapkan secara retrospektif dengan


melaporkan jumlah setiap penyesuaian yang terjadi yang berhubungan dengan
periode sebelumnya sebagai suatu penyesuaian pada saldo laba awal periode
(retained earnings), kecuali jika jumlah tersebut tidak dapat ditentukan secara
wajar. Informasi komparatif harus dinyatakan kembali, kecuali jika untuk
melaksanakannya dianggap tidak praktis. Pengaruh perubahan akuntansi terhadap
hasil keuangan untuk periode interim pada periode interim berikutnya harus
diungkapkan.
IAS 27 tentang pengungkapan yang disyaratkan pada laporan keuangan
tersendiri.

Fakta bahwa laporan keuangan laporan keuangan disusun tersendiri, maka opsi
pengecualian dari konsolidasian telah dilaksanakan, maka nama dan Negara asal
entitas atau residen dari entitas akhir atau antara yang mempunyai laporan
keuangan konsolidasian telah disusun menurut standar pelaporan keuangan
internasional (IFRS) untuk kegunaan umum, dan alamat dimana laporan keuangan

konsolidasian yang tersedia.


Daftar tentang investasi yang signifikan pada entitas anak, entitas yang
dikendalikan bersama-sama dan entitas asosiasi, termasuk nama,Negara assal
entitas atau residen, proporsi kepemilikan, dan proporsi kemempuan bersuara

7.

yang dimiliki apabila hal ini berbeda dengan hak kepemilikan.


Metode yang digunakan mepertanggung jawabkan investasi yang diungkapkan.
(IAI,2009:PSAK 3 dan 4) (Ankarat, 2012:191-207)
Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi
Pernyataan ini berhubungan dengan pengungkapan pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa dan transaksi antara perusahaan pelapor dan pihak
yang mempunyai hubungan istimewa.
Pengungkapan transaksi tidak diperlukan dalam laporan keuangan konsolidasi
sehubungan dengan transaksi intra-kelompok. Dalam laporan keuangan induk
perusahaan bila laporan itu tersedia atau ikut diterbitkan bersama dengan laporan
keuangan konsolidasi. Dalam laporan keuangan anak perusahaan yang dimiliki
seluruhnya oleh induk perusahaan dan telah disusun laporan keuangan konsolidasinya,
dan dalam laporan keuangan badan usaha milik negara/daerah mengenai transaksi
dengan badan usaha milik negara/daerah lainnya.
18

Pendefinisian
Berikut adalah pengertian istilah yang digunakan dalam Pernyataan ini:
a. Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa adalah pihak-pihak yang
dianggap mempunyai hubungan istimewa bila satu pihak mempunyai
kemampuan untuk mengendalikan pihak lain atau mempunyai pengaruh
signifikan atas pihak lain dalam mengambil keputusan keuangan dan
operasional
b. Transaksi antara Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa adalah
suatu pengalihan sumber daya atau kewajiban antara pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa, tanpa menghiraukan apakah suatu harga
diperhitungkan
c. Pengendalian adalah kepemilikan langsung melalui anak perusahaan dengan
lebih dari setengah hak suara dari suatu perusahaan, atau suatu kepentingan
substansial dalam hak suara dan kekuasaan untuk mengarahkan kebijakan
keuangan dan operasi manajemen perusahaan berdasarkan anggaran dasar atau
perjanjian
d. Pengaruh Signifikan (untuk tujuan Pernyataan ini) adalah penyertaan dalam
pengambilan keputusan kebijakan keuangan dan operasi suatu perusahaan,
tetapi tidak mengendalikan kebijakan itu. Pengaruh signifikan dapat dijalankan
dengan berbagai cara antara lain berdasarkan perwakilan dalam dewan
komisaris atau penyertaan dalam proses perumusan kebijakan, transaksi antar
perusahaan

yang

material,

pertukaran

karyawan

manajerial

atau

ketergantungan pada informasi teknis. Pengaruh signifikan dapat diperoleh


berdasarkan kepemilikan bersama, anggaran dasar atau perjanjian
Pernyataan ini hanya berlaku untuk pihak-pihak yang mempunyai hubungan
istimewa yang digambarkan sebagai berikut:
a. perusahaan

yang

melalui

satu

atau

lebih

perantara

(intermediaries),

mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian


bersama, dengan perusahaan pelapor (termasuk holding companies, subsidiaries
dan fellow subsidiaries)
b. Perusahaan asosiasi (associated company)
c. Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu
kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan,
dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang maksudkan dengan

19

anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau
dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor),
d. Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung
jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan
pelapor yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari
perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut
e. Perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik
secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam
(c) atau (d), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas
perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota
dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor
dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang
sama dengan perusahaan pelapor
Pihak-pihak berikut tidak dianggap sebagai pihak-pihak yang mempunyai
hubungan Istimewa:
a.
b.
c.
d.
e.

penyandang dana
serikat dagang
perusahaan pelayanan umum (public utilities)
departemen dan instansi pemerintah
satu-satunya pelanggan, pemasok, pemegang hak franchise, distributor atau
perwakilan/agen umum dengan siapa suatu perusahaan mengadakan transaksi
usaha dengan volume yang signifikan, semata-mata karena ketergantungan
ekonomis yang diakibatkan oleh keadaan

Persoalan Pihak-Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa


Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa merupakan gejala normal
dalam perniagaan dan usaha. Misalnya, perusahaan seringkali melaksanakan
kegiatannya secara terpisah-pisah melalui anak perusahaan dan atau perusahaan afiliasi,
memperoleh kepentingan dalam perusahaan lain - untuk tujuan investasi atau untuk
alasan perniagaan - dalam proporsi yang cukup untuk mengendalikan atau
melaksanakan pengaruh yang signifikan dalam pengambilan keputusan keuangan dan
operasi perusahaan penerima investasi (investee).
Berbagai macam metode digunakan untuk menentukan harga dalam suatu
transaksi antara pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Suatu cara untuk
menentukan harga dalam suatu transaksi antara pihak yang mempunyai hubungan
istimewa adalah dengan metode harga pasar bebas yang dapat diperbandingkan. Bila
barang atau jasa dipasok dalam suatu transaksi antara pihak yang mempunyai hubungan
20

istimewa, dan keadaan yang bersangkutan itu adalah serupa dengan keadaan dalam
transaksi perdagangan normal, metode ini sering digunakan. Metode ini juga sering
digunakan untuk menentukan biaya pembelanjaan.
Bila barang dialihkan antara pihak yang mempunyai hubungan istimewa
sebelum dijual kepada pihak yang independen, metode harga penjualan kembali (resale
price) sering digunakan. Metode ini mengurangi harga penjualan kembali dengan suatu
margin yang wajar. Metode ini juga digunakan untuk pengalihan/transfer sumber daya
lain, seperti hak dan jasa.
Pendekatan lain adalah metode biaya-plus (cost-plus method), yang
menambahkan suatu kenaikan (mark-up) tertentu pada biaya pemasok. Kesulitankesulitan mungkin dialami baik dalam menentukan unsur biaya yang dapat
diatribusikan maupun kenaikan (mark-up) tersebut. Di antara ukuran-ukuran yang
dapat membantu menentukan harga transfer adalah hasil (return) yang dapat
dibandingkan dalam industri sejenis atas volume penjualan atau modal yang digunakan.
Pengungkapan
Berikut ini adalah contoh situasi transaksi antara pihak yang mempunyai
hubungan istimewa yang mungkin memerlukan pengungkapan oleh suatu perusahaan
pelapor :
a.
b.
c.
d.
e.

pembelian atau penjualan barang


pembelian atau penjualan properti dan aktiva lain
pemberian atau penerimaan jasa
pengalihan riset dan pengembangan
pendanaan (termasuk pemberian pinjaman dan penyetoran modal baik secara tunai

maupun dalam bentuk natura)


f. garansi dan penjaminan (collateral)
g. kontrak manajemen
Agar pembaca laporan keuangan dapat mendapatkan gambaran tentang
pengaruh hubungan istimewa, perusahaan pelapor wajib mengungkapkan adanya
hubungan istimewa bila terdapat pengendalian (control), sehubungan dengan transaksi
antara pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
Jika terdapat transaksi antara pihak yang mempunyai hubungan istimewa,
perlu diungkapkan hakekat transaksi dan unsur-unsur transaksi yang diperlukan agar
laporan keuangan tersebut dapat dimengerti. Unsur-unsur ini biasanya mencakup :
a. suatu petunjuk mengenai volume transaksi, baik jumlahnya maupun proporsinya
b. jumlah atau proporsi pos-pos terbuka (outstanding items)
c. kebijakan harga
21

Pengungkapan

transaksi-transaksi

antar

perusahaan

yang

laporan

keuangannya telah dikonsolidasikan tidak diperlukan dalam laporan keuangan


konsolidasi karena laporan keuangan konsolidasi telah menyajikan informasi
mengenai induk perusahaan dan anak perusahaan sebagai satu kesatuan ekonomi.
(Ankarat, 2012:167-175)
DAFTAR PUSTAKA
Ankarath, Nandakumar et al,2012, Memahami IFRS: Standar Pelaporan Keuangan
lnternasional, Alih Bahasa: Priyo Darmawan, S.E, Ak, MBA, Indeks, Jakarta.
Martani, Dwi et al, 2012, Akuntansi Keuangan Menengah: Berbasis PSAK, Buku 1, Salemba
Empat, Jakarta.
IAI, 2009, Standar Akuntansi Keuangan. Edisi Revisi.

22

Você também pode gostar