Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
TEORI AKUNTANSI
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN
OLEH :
KELOMPOK 9
YULIMEL SARI (13067/2009)
FEGI SYAHPUTRA (13069/2009)
IMAM ARIF PERMANA (98621/2009)
AYU PURNAMA SARI (98635/2009)
ROBERT DWI VANO (98637/2009)
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2012
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN
0
sebagai pemilik;dan
arus kas.
Saling hapus
Keterbatasan
1. Pilihan pengukurn beberapa asset tertentu berdasarkan biaya perolehan atau biaya
perolehan terdepresiasi, dan pada nilai kininya.
2. Tidak diperkenankan mengakui ast tidak berwujud yang mengandung nilai
manfaat, namun sulit di ukur nilainya secara objektif karna dihasilkan secara
internal, misalnya merek yang dihasilkan secara internal.
3. Rekayasa keuangan yang sering kali memingkinkan untuk menghasilakn
4.
1. Aset. Asset adalah sumberdaya yang dikuasai oleh entitas sebagai akibat dari
peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dimasa depan diharapkan
akan diperoleh entitas. Yang termasuk asset (IAS 1):
peralaan, investasi properti, aset tidak berwujud, aset keuangan, investasi yang
dicatat dengan metode ekuitas, aset pertanian, aset pajak tangguhan, aset pajak
kini, persediaan, piutang dagang, piutang lain-lain, kas dan setara kas.
2. Ekuitas. Ekuitas adalah hak residual atas asset entitas setelah dikurangi semua
liabilitas. Yang termasuk ekuitas (IAS 1): Modal dan cadangan modal yang
diterbitkan yang diatribusikan kepada pemegang ekuitas perusahaan induk, dan
pemilik minoritas.
3. Liabilitas. Liabilitas merupakan kewajiban entitas masa kini yang timbul dari
peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar
sumberdaya entitas yang mengandung manfaat ekonomi. Yang termasuk liabilitas
(IAS 1): Hutang pajak tangguhan, hutang pajak kini, hutang keuangan, provisi dan
hutang usaha dan hutang lainnya.
4. Aset dan Liabilitas yang dimiliki unntuk dijual. Total aset yang diklasifikasikasn
sebagai dimiliki untuk dijual termasuk didalamnya kelompok yang dihentikan
yang diklasifikasikan sebagai yang dimiliki untuk dijual, dan liabilitas termasuk di
dalam kelompok yang dihentikan yang diklasifikasikan sebagaiyang memiliki
untuk dijual sesuai Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) 5 mengenai
Aset Tidak Lancar Yang Dimiliki Untuk Dijual Dan Penghentia Operasi.
(Martani, 2012:138-139) (Ankarat,2012:25)
Klasifikasi Dalam Laporan Posisi Keuangan
Menurut PSAK 1 (revisi 2009) penyajian laporan keuangan, entitas
menyajikan asset sebagi asset lancer dan tidak lancer serta liabilitas sebagai liabilitas
jangka pendek dan jangka panjang sebagai klasifikasi terpisah dalam posisi keuangan
kecuali penyajian berdasarkan likuiditas memberikan informasi yang lebih relevan
dan dapat diandalkan.
Asset Lancar dan Tidak Lancar
Asset lancar menurut PSAK dan IFRS:
1. Mangharapkan untuk merealisasikan asset, atau bermaksud untuk menjual dan
mengkonsumsinya dalam siklus operasi normalnya.
2. Asset yang dimiliki dengan tujuan untuk diperdagangkan.
3. Asset yang diharapkan akan terealisai dalam jangka waktu 12 bulan sejak periode
pelaporan.
4. Berupa kas dan setara kas, kecuali dibatasi pertukaran atau penggunaannya untuk
menyelesaikan liabilitas sekurang-kurangnya 12 bulan setelah periode akuntansi.
4
Asset yang tidak termasuk dalam kategori diatas termasuk asset tidak lancer antara
lain:
Liabilitas
Aset Lancar
b. Menurut IAS 1
ASET
Ekuitas
Aset Lancar
(Martani, 2012:143)
Bagaimana Informasi di Ungkapkan
Suatu informasi harus mengungkapkan setiap kelompok modal saham, jumlah
saham yang sudah di otorisasi, diterbitkan dan telah sepenuhnya dibayar, diterbitkan
tapi belum dibayar, nilai pari/nominal per saham. Rekonsiliasi jumlah saham yang
beredar pada awal dan akhir periode. Suatu entitas juga disyaratkan untuk
mengungkapkan haknya, saham preferen, dan pembatasan yang terkait dengan saham.
Saham dalam entitas yang dimiliki oleh entitas atau anak entitas juga harus
diungkapkan. Lagipula, saham yang dicadangkan untuk diterbitkan menurut opsi dan
kontrak untuk penjualan saham sesuai dengan ketentuan dan persyaratnnya juga harus
diungkapkan. Suatu deskripsi dari sifat san tujuan setiap cadangan di dalam ekuitas
juga harus diungkapkan.
(Ankarat, 2012:25)
6
operasi.
Laba atau rugi periode pelaporan
Setiap komponen laba-rugi komprehensif lainnya diklasifikasikan berdasarkan
sifatnya.
Setiap bagian dari laba-rugi komprehensif lainnya dari perusahaan asosiasi dan
perusahaan joint renture yang dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, dan
Total laba-rugi komprehensif.
Laba atau rugi periode pelaporan sama halnya dengan total laba-rugi
Sebuah contoh mengenai suatu klasifikas yang menggunakan metode sifat beban
Sebuah contoh mengenai suatu klasifikas yang menggunakan metode fungsi beban
(Ankarat,2012:25-30)
3. Laporan Perubahan Ekuitas (IAS 1)
Sebuah entitas diharuskan untuk menyajukan suatu laporan perubahan
ekuitas dengan memperlihatkan :
pengaturan
mengenai
komponen,
pengakuan,
pengukuran,
penyajian
dan
pengungkapan laporan arus kas dalam laporan keuangan. Menurut IAS7 ( statement
of cash flows ), arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas. Kas
sendiri terdiri dari kas di tangan ( cash on hand ) dan rekening deposito. Sedangkan,
setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid,
berjangka pendek, dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah yang
dapat ditentukan danmemiliki risiko perubahan nilai yang tidak signifikan. Laporan
arus kas yang mengklasikasikanarus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi,
maupun pendanaan (financing) selama suatu periode. Berikut rincian dari IAS7 :
Tujuan IAS 7
Tujuan dari IAS 7 adalah dengan mewajibkan penyajian informasi mengenai
perubahan historis dalam kas dan setara kas suatu entitas melalui laporan arus kas,
yang mengklasifikasikan arus kas selama periode sesuai dengan operasi, investasi,
dan pendanaan.
Prinsip fundamental dalam IAS 7
Semua entitas yang menyusun laporan keuangan sesuai dengan SAK yang
diperlukan untuk menyajikan laporan arus kas. [IAS 7.1]. Laporan arus kas analisis
perubahan dalam kas dan setara kas selama suatu periode. Kas dan setara kas terdiri
dari kas simpanan tangan dan permintaan, bersama-sama dengan jangka pendek,
investasi likuid yang dapat segera dikonversi ke jumlah menjadi kas, dan yang
memiliki resiko signifikan perubahan nilai. Catatan panduan menunjukkan bahwa
investasi biasanya memenuhi definisi setara kas ketika telah jatuh tempo dalam waktu
tiga bulan atau kurang dari tanggal akuisisi. Penyertaan saham biasanya tidak
termasuk, kecuali mereka berada dalam suatu zat setara kas (misalnya saham prioritas
yang diperoleh dalam waktu tiga bulan dari tanggal pembelian kembali ditentukan
mereka). Cerukan yang harus dikembalikan saat diminta dan yangmerupakan bagian
integral dari manajemen kas entitas juga dimasukkan sebagai komponen kasdan setara
kas. [IAS 7.7-8]
Penyaj ian Laporan Arus Kas
Arus kas harus dianalisis antara operasi, investasi dan pendanaan. [IAS
7.10] prinsip-prinsip kunci yang ditetapkan oleh IAS 7 untuk penyusunan laporan arus
kas adalah sebagai berikut:
1. Operating activities / aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatanentitas yang tidak investasi atau pendanaan, arus kas operasi sehingga mencakup
10
kasyang diterima dari pelanggan dan kas kepada pemasok dan karyawan [IAS
7,14]
2. Investing activities / aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aset
jangka panjang dan investasi lainnya yang tidak dianggap sebagai setara kas [IAS
7,6]
3. Financing activities / aktivitas pendanaan adalah kegiatan yang mengubah
struktur modal dan pinjaman dari badan [IAS 7,6]
4. Arus kas bunga dan dividen yang diterima dan dibayarkan dapat diklasifikasikan
sebagaiaktivitas operasi, investasi, atau pembiayaan, asalkan diklasifikasikan
secara konsistendari waktu ke waktu [IAS 7,31]
5. Arus kas yang berasal dari pajak atas penghasilan biasanya diklasifikasikan
sebagaiaktivitas operasi, kecuali mereka secara khusus dapat diidentifikasi dengan
pembiayaanatau investasi aktivitas [IAS 7,35]
6. Untuk operasi arus kas, metode langsung penyajian dianjurkan, tetapi metode
tidak langsung diterima [IAS 7.18]
Metode langsung
Menunjukkan
setiap
kelompok
utama
penerimaan
kas
bruto
dan pengeluaran kas bruto. Arus kas operasi bagian dari laporan arus kas dengan
metodelangsung akan muncul sesuatu seperti ini:
Penerimaan kas dari pelanggan
xx, xxx
xx, xxx
xx, xxx
xx, xxx
xx, xxx
xx, xxx
xx, xxx
xx, xxx
xx, xxx
xx, xxx
11
Kenaikan piutang
xx, xxx
Penurunan persediaan
xx, xxx
xx, xxx
Beban bunga
Xx
xx
xx, xxx
xx, xxx
xx, xxx
7. Kurs yang digunakan untuk penjabaran transaksi dalam mata uang asing harus
dengantarif yang berlaku pada tanggal arus kas [IAS 7,25]
8. Arus kas anak perusahaan asing harus dijabarkan dengan menggunakan kurs tukar
yang berlaku ketika arus kas berlangsung [IAS 7,26]
9. Mengenai arus kas dari perusahaan asosiasi dan joint venture, dimana metode
ekuitasdigunakan, arus statementof kas harus melaporkan arus kas hanya antara
investor daninvestee; mana konsolidasi proporsional digunakan, laporan arus kas
harus mencakup berbagi venture's arus kas dari perusahaan asosiasi [IAS 7,37-38]
10. Agregat arus kas sehubungan dengan perolehan dan pelepasan anak perusahaan
dan unit bisnis lainnya harus disajikan secara terpisah dan diklasifikasikan sebagai
aktivitasinvestasi,
dengan
pengungkapan
tambahan
tertentu.
[IAS
7.39]
pinjaman
dibuat
untuk
pelanggan
dan
pembayarandaripadanya
12
12. Investasi dan transaksi keuangan yang tidak memerlukan penggunaan kas
harusdikeluarkan dari arus kas statementof, tetapi mereka harus diungkapkan
secara terpisah ditempat lain di laporan keuangan [IAS 7,43]
13. Komponen kas dan setara kas harus diungkapkan, dan rekonsiliasi yang disajikan
kepada jumlah yang dilaporkan dalam laporan posisi keuangan [IAS 7.45]
14. Jumlah kas dan setara kas yang dimiliki oleh entitas yang tidak tersedia untuk
digunakanoleh kelompok harus diungkapkan, bersama dengan komentar oleh
manajemen [IAS 7,48]
Perbedaan IAS dengan PSAK 2 adalah yaitu IAS 7, cash flow statements,
boleh pilih direct atau indirect method, extraordinary items dilarang. Sedangkan
PSAK 2, laporan arus kas sama dengan IRRS. PT Tbk harus direct method.
Extraordinary items tidak dilarang, diklasifikasi sebagai arus kas dari operasi,
investasi dan pendanaan.
(Ankarat, 2012:51-58)
5. Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan adalah suau bagian yang sangat penting dan bagian yang integral dari
laporan keuangan karena memberikan rincian mengenai pos-pos yang disajikan di
dalam komponen lain dari laporan keuangan sebagai tambahan dalam penyediaan
informasi mengenai dasar penyusunan laporan keuangan, dan kebijakan akuntansi
tertentu yang digunakan di dalam penyusunan laporan keuangan tersebut.
Pengungkapan Kebijakan Akuntansi
Suatu entirtas harus mengungkapkan secara ringkas kebijakan akuntani yang
signifikan :
1. Dasar pengukuran (atau basis) yang digunakan dalam penyusunan laporan
keuangan, dan kebijkan akuntansi lainnya yang digunakan adalah relevan bagi
suatu pemahaman laporan keuangan.
2. Pertimbangan. Bagian dari estimasi yang terkait bahwa manajemen melaksanakan
proses penerapan kebijakan akuntansi dan yang paling signifikan atas jumlah yang
diakui di dalam laporan keuangan.
3. Informasi mengenai asumsi yang terjadi di masa datang , dan sumber utama
lainnya mengenai ketidakpastian padaa khir periode pelaporan.
Pengungkapan lain-lain
Suatu entitas harus mengungkapkan didalam catatan :
13
2.
3.
Induk perusahaan (Parent company) adalah perusahaan yang memiliki satu atau
lebih anak perusahaan.
4.
5.
Laporan keuangan konsolidasi adalah suatu laporan keuangan dari suatu group
perusahaan yang disajikan sebagai satu kesatuan ekonomi .
6.
Hak minoritas adalah bagian hasil usaha dan bagian aktiva neto dari anak
perusahaan yang tidak dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh
induk perusahaan.
IAS 27
14
1.
2.
Anak perusahaan adalah entitas yang dikendalikan oleh suatu entitas induk.
3.
Entitas induk (parent) adalah suatu entitas yang memiliki satu atau lebih entitas
anak.
4.
5.
6.
2. Prosedur Konsolidasi
PSAK 4
a. Saldo nilai tercatat (carrying amount) penyertaan induk perusahaan pada masingmasing anak perusahaan dieliminasi dengan ekuitas anak perusahaan yang
menjadi bagian induk perusahaan.
b. Saldo antar perusahaan dan transaksi antar perusahaan dalam kelompok
perusahaan tersebut, termasuk penjualan, beban dan dividen harus dieliminasi
seluruhnya.
c. Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi (unrealized profits) yang berasal
dari transaksi antar perusahaan harus dieliminasi.
d. Hak minoritas dalam laba bersih disajikan sebagai pengurang dari laba bersih
konsolidasi untuk mendapatkan jumlah laba bersih yang menjadi hak pemegang
saham induk perusahaan.
e. Hak minoritas dalam aktiva bersih disajikan tersendiri dalam neraca konsolidasi,
di antara ekuitas dan kewajiban.
f. Laporan keuangan induk perusahaan dan anak perusahaan yang digunakan dalam
penyusunan laporan keuangan konsolidasi lazimnya adalah laporan keuangan
dengan tanggal pelaporan yang sama.
g. Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi
yang sama untuk peristiwa dan transaksi sejenis dalam kondisi yang sama.
h. Bila akuisisi dilakukan dalam tahun berjalan, maka hasil usaha anak perusahaan
yang disajikan dalam laporan keuangan konsolidasi adalah hasil usaha yang
terhitung sejak tanggal akuisisi, yaitu sejak pengendalian secara efektif terjadi.
15
i. Kerugian yang menjadi bagian dari pemegang saham minoritas pada suatu anak
perusahaan dapat melebihi bagiannya dalam modal disetor.
j. Apabila anak perusahaan mengeluarkan saham preferen kumulatif yang dimiliki
oleh pemegang saham di luar group, maka induk perusahaan menghitung
bagiannya atas laba atau rugi anak perusahaan setelah dilakukan penyesuaian
terhadap dividen preferen, walaupun dividen tersebut belum dideklarasikan.
IAS 27
1. Nilai yang tercatat daripada investasi entitas induk pada setiap entitas anak dan
bahwa porsi ekuitas anak yang berhubungan dengan investasi entitas induk harus
dieliminasi dengan goodwill sebagai akibatnya.
2. Hak minoritas pada laba atau rugi entitas anak dan konsolidasian harus
diidentifikasi
3. Kepentingan non pengendali pada asset entitas anak dan dikonsolidasikan harus
diidentifikasi.
4. Saldo antar kelompok, transaksi, pendapatan, beban dan deviden harus dieliminasi
secara penuh.
5. Laporan keuangan baik dari entitas induk maupun entitas anak yang digunakan
dalam menyusun laporan keuangan konsolidasian harus dipersiapkan per tanggal
pelaporan yang sama
6. Kebijakan akuntansi yang di adopsi oleh entitas anak dan entitas induk harus sama
bila transaksi dan kejadian terjadi dalam kondisi yang sama
7. Hak minoritas harus disajikan tersendiri dari ekuitas entitas induk, walaupun
diperlihatkan dalam ekuitas.
3. Pengungkapan
PSAK 4 tentang laporan keuangan konsolidasi
1. Agar para pengguna laporan keuangan konsolidasi dapat memahami hubungan antara
perusahaan-perusahaan dalam suatu group, maka pengungkapan atas hal-hal berikut
harus dilakukan:
a. Daftar anak perusahaan (yang signifikan) yang antara lain mencakup: nama,
tempat kedudukan, persentase pemilikan dan persentase hak suara (apabila
berbeda dengan persentase pemilikan).
b. Alasan untuk tidak mengkonsolidasikan suatu anak perusahaan.
c. Sifat hubungan antara induk perusahaan dan anak perusahaan yang menyebabkan
induk perusahaan dapat melakukan pengendalian terhadap anak perusahaan
meskipun hak suara induk perusahaan, baik langsung maupun tidak langsung,
50% atau kurang.
16
2. Apabila laporan keuangan induk perusahaan disajikan tersendiri dengan tujuan untuk
memberikan informasi tambahan (bukan sebagai laporan keuangan pokok), metode
yang digunakan untuk mempertanggungjawabkan penyertaan pada anak perusahaan,
harus diungkapkan.
IAS 27 tentang laporan keuangan konsolidasi
Pengungkapan yang disyaratkan pada laporan keuangan konsolidasian
1. Dasar penentuan kendali bilamana entitas induk secara tidak langsung atau secara
langsung memiliki dari separuh kemampuan bersuara
2. Dasar kepemilikan bukan kendali secara konstitusional, walaupun secara langsung
atau secara tidak langsung memiliki lebih dari seaparuh patensi kemampuan
bersuara dari seorang investi
3. Periode palaporan suatu entitas anak bilaman tanggal atau periode pelaporan
berbeda dengan entitas induk, sepanjang dengan alasan penggunaan tanggal yang
berbeda
4. Sifat dan batasan restriksi yang siignifikan, jika ada, untuk suatu entitas anak
untuk mentransfer dana kepada entitas induk dalm bentuk dividen tunai atau
pelunasan uang muka atau pinjaman.
5. Suatu skedul pengungkapan efek
perubahan
kepemilikan
yang
tidak
mempengaruhi kehilangan kendali atas entitas anak pada porsi ekuitas yang
dikarakteristikkan kepada pemilik entitas induk.
6. Detail tertentu atas keuntungan atau kerugian apabila entitas induk hilang kendali
atas suatu entitas anak.
PSAK 3 tentang laporan keuangan sendiri
1. Apabila perusahaan melaporkan ringkasan informasi keuangan pada tanggal
laporan
keuangan interim, data berikut merupakan data minimum yang harus dilaporkan:
a. pendapatan atau penjualan kotor, beban, estimasi pajak penghasilan, pos luar
biasa (termasuk pengaruh terhadap pajak penghasilan yang terkait), pengaruh
b.
c.
d.
e.
sering terjadi;
f. kewajiban kontinjen;
g. perubahan akuntansi; dan
h. perubahan yang material pada unsur laporan arus kas.
17
Fakta bahwa laporan keuangan laporan keuangan disusun tersendiri, maka opsi
pengecualian dari konsolidasian telah dilaksanakan, maka nama dan Negara asal
entitas atau residen dari entitas akhir atau antara yang mempunyai laporan
keuangan konsolidasian telah disusun menurut standar pelaporan keuangan
internasional (IFRS) untuk kegunaan umum, dan alamat dimana laporan keuangan
7.
Pendefinisian
Berikut adalah pengertian istilah yang digunakan dalam Pernyataan ini:
a. Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa adalah pihak-pihak yang
dianggap mempunyai hubungan istimewa bila satu pihak mempunyai
kemampuan untuk mengendalikan pihak lain atau mempunyai pengaruh
signifikan atas pihak lain dalam mengambil keputusan keuangan dan
operasional
b. Transaksi antara Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa adalah
suatu pengalihan sumber daya atau kewajiban antara pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa, tanpa menghiraukan apakah suatu harga
diperhitungkan
c. Pengendalian adalah kepemilikan langsung melalui anak perusahaan dengan
lebih dari setengah hak suara dari suatu perusahaan, atau suatu kepentingan
substansial dalam hak suara dan kekuasaan untuk mengarahkan kebijakan
keuangan dan operasi manajemen perusahaan berdasarkan anggaran dasar atau
perjanjian
d. Pengaruh Signifikan (untuk tujuan Pernyataan ini) adalah penyertaan dalam
pengambilan keputusan kebijakan keuangan dan operasi suatu perusahaan,
tetapi tidak mengendalikan kebijakan itu. Pengaruh signifikan dapat dijalankan
dengan berbagai cara antara lain berdasarkan perwakilan dalam dewan
komisaris atau penyertaan dalam proses perumusan kebijakan, transaksi antar
perusahaan
yang
material,
pertukaran
karyawan
manajerial
atau
yang
melalui
satu
atau
lebih
perantara
(intermediaries),
19
anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau
dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor),
d. Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung
jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan
pelapor yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari
perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut
e. Perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik
secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam
(c) atau (d), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas
perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota
dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor
dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang
sama dengan perusahaan pelapor
Pihak-pihak berikut tidak dianggap sebagai pihak-pihak yang mempunyai
hubungan Istimewa:
a.
b.
c.
d.
e.
penyandang dana
serikat dagang
perusahaan pelayanan umum (public utilities)
departemen dan instansi pemerintah
satu-satunya pelanggan, pemasok, pemegang hak franchise, distributor atau
perwakilan/agen umum dengan siapa suatu perusahaan mengadakan transaksi
usaha dengan volume yang signifikan, semata-mata karena ketergantungan
ekonomis yang diakibatkan oleh keadaan
istimewa, dan keadaan yang bersangkutan itu adalah serupa dengan keadaan dalam
transaksi perdagangan normal, metode ini sering digunakan. Metode ini juga sering
digunakan untuk menentukan biaya pembelanjaan.
Bila barang dialihkan antara pihak yang mempunyai hubungan istimewa
sebelum dijual kepada pihak yang independen, metode harga penjualan kembali (resale
price) sering digunakan. Metode ini mengurangi harga penjualan kembali dengan suatu
margin yang wajar. Metode ini juga digunakan untuk pengalihan/transfer sumber daya
lain, seperti hak dan jasa.
Pendekatan lain adalah metode biaya-plus (cost-plus method), yang
menambahkan suatu kenaikan (mark-up) tertentu pada biaya pemasok. Kesulitankesulitan mungkin dialami baik dalam menentukan unsur biaya yang dapat
diatribusikan maupun kenaikan (mark-up) tersebut. Di antara ukuran-ukuran yang
dapat membantu menentukan harga transfer adalah hasil (return) yang dapat
dibandingkan dalam industri sejenis atas volume penjualan atau modal yang digunakan.
Pengungkapan
Berikut ini adalah contoh situasi transaksi antara pihak yang mempunyai
hubungan istimewa yang mungkin memerlukan pengungkapan oleh suatu perusahaan
pelapor :
a.
b.
c.
d.
e.
Pengungkapan
transaksi-transaksi
antar
perusahaan
yang
laporan
22