Você está na página 1de 17

ARTIKEL PERAN AKUNTANSI MANAJEMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Artikel Penerapan Akuntansi Manajemen dalam Pengambilan Keputusan A.


Definisi Akuntansi manajemen adalah suatu tipe informasi kuantitatif yang
menggunakan uang sebagai satuan ukuran, yang digunakan untuk membantu
manajemen dalam pelaksanaan pengelolaan perusahaan atau informasi
keuangan merupakan keluaran yang dihasilkan oleh tipe akuntansi manajemen
yang dimanfaatkan oleh pemakai intern organisasi. Pendapat lain Akuntansi
manajemen dapat didefinisikan suatu proses identifikasi, pengukuran,
pengumpulan, analisis, penyiapan, dan komunikasi informasi finansial yang
digunakan oleh manajemen untuk perencanaan, evaluasi, pengendalian dalam
suatu organisasi, serta untuk menjamin ketepatan penggunaan sumber-sumber
dan pertanggungjawaban atas sumber-sumber tersebut. Jika pandang dari segi
aspek informasi menurut R.A. Supriyono (1993, hal.18) akuntansi dapat
didefinisikan sebagai berikut : "Akuntansi adalah aktivitas yang menghasilkan
jasa yaitu berfungsi menyajikan informasi kuantitatif yang pada dasarnya
bersifat keuangan dari suatu satuan usaha atau organisasi tertentu, informasi
tersebut akan dapat dipakai oleh pihak eksternal maupun pihak internal untuk
pengambilan keputusan dengan memilih beberapa alternatif. Definisi di atas
menjelaskan tentang fungsi akuntansi sebagai sumber informasi keuangan yang
dibutuhkan oleh pihak eksternal untuk pengambilan keputusan, dan informasi
keuangan tersebut digunakan oleh pihak internal untuk pengambilan keputusan
dalam pemilihan alternatif Sedangkan menurut Charles T. Homgren (1993, hal.4)
definisi akuntansi manajemen diartikan sebagai berikut : "Akuntansi manajemen
(Management Accounting) adalah proses identifIkasi, pengukuran, akumulasi,
analisa, penyiapan, penafsiran, dan komunikasi tentang informasi yang
membantu masing-masing eksekutif untuk memenuhi tujuan organisasi".
Sedangkan organisasi dapat didefenisikan sebagai sekelompok orang yang
menyatu bersama karena beberapa tujuan bersama. B. Peran Akuntansi
Manajemen dalam Perusahaan /Organisasi Sebagaimana kita ketahui setiap
perusahaan memiliki tujuan untuk memperoleh keuntungan dari dana yang telah
ditanamkan. Di samping itu perusahaan juga mempunyai sasaran lain yaitu ingin
memperoleh dan mempertahankan reputasi integritas, wajar, dan dapat
dipercaya. Perusahaan ingin juga menjadi suatu kekuatan yang positif dalam
lingkungan social dan ekologi tempat perusahaan menjalankan aktifitas. Oleh
karena itu untuk mengoperasikan sebuah organisasi atau perusahaan yang
kompleks (besar dan rumit) dengan efisien dan efektif, maka manajemen
membutuhkan informasi terinci tentang operasi perusahaan. Seperti berapa
jumlah bahan yang harus disediakan, darimana bahan diperoleh, berapa jumlah
peralatan yang terpakai, berapa karyawan yang layak diperkerjakan dll. Dalam
hal ini dibutuhkan peran akuntansi manajemen sebagai suatu proses untuk
mengolah informasi keuangan untuk memenuhi keperluan para manajer dalam
perencanaan dan pengendalian aktivitas perusahaan untuk mencapai tujuan
tujuan perusahaan. Dalam penyusunan perencanaan ataupun pengambilan
keputusan seorang manajer memerlukan informasi informasi yang relevan
untuk meminimalisir resiko yang mungkin timbul dari perencanaan atau
keputusan yang telah dibuat. Oleh karena itu seorang pengolah informasi atau

akuntan harus dapat menyajikan informasi informasi yang relevan dan


berkualitas. Informasi yang disajikan dalam akuntansi manajemen ini merupakan
informasi utama yang dimiliki perusahaan. Informasi ini sangat berperan dalam
pembuatan keputusan bagi manajer, karena manajer merupakan pimpinan dan
peserta aktif dalam proses perencanaan, pengendalian, dan pengambilan
keputusan. Sedangkan informasi itu sendiri merupakan mesin yang berisi suatu
data, fakta, pengamatan, persepsi atau sesuatu yang lain yang menambah ilmu
pengetahuan. sehingga membuat manajemen terus berjalan. Dalam ketiadaan
aliran informasi yang kontinyu manajemen akan menjadi tidak berdaya dalam
melakukan sesuatu. Oleh karena itu, organisasi (perusahaan) diharuskan
memiliki jaringan yang luas, agar memungkinkan berbagai tingkat manajemen
dapat berhubungan melalui saluran komunikasi tersebut. Dengan adanya
informasi yang actual dan terpercaya maka manajer dapat mengambil keputusan
dengan lebih terarah dan efektif. C. Jenis dan Karakteristik Informasi Akuntansi
Manajemen Informasi yang digunakan manajemen sebagai dasar pengambilan
keputusan adalah informasi akuntansi manajemen dan merupakan informasi
yang utama yang dimiliki perusahaan. Informasi akuntansi manajemen terutama
digunakan oleh pimpinan perusahaan di dalam menunjang pelaksanaan fungsifungsi manajemen khususnya fungi perencanaan dan pengawasan. Menurut
Mas'ud Macfoedz (1990, hal.17) jenis-jenis informasi akuntansi manajemen
adalah sebagai berikut : 1. Akuntansi biaya penuh (full cost accounting) Informasi
Akuntansi Penuh (Full Accounting Information). Informasi akuntansi penuh
mencakup informasi masa lalu maupun informasi masa yang akan datang.
Informasi akuntansi penuh yang berisi informasi masa lalu bermanfaat untuk
pelaporan informasi keuangan kepada manajemen puncak dan pihak luar
perusahaan, analisis kemampuan menghasilkan laba, pemberian jawaban atas
pertanyaan berapa biaya yang telah dikeluarkan untuk sesuatu, dan
penentuan harga jual dalam cost type contract. Informasi akuntansi penuh yang
berisi informasi masa yang akan datang bermanfaat untuk penyusunan program,
penentuan harga jual normal, penentuan harga transfer, dan penentuan harga
jual yang diatur oleh pemerintah. 2. Informasi Akuntansi Diferensial (Differential
Accounting Information). Informasi akuntansi diferensial merupakan taksiran
perbedaan aktiva, pendapatan, dan/atau biaya dalam alternatif tindakan yang
lain. Informasi akuntansi diferensial mempunyai dua unsur pokok, yaitu
merupakan informasi masa yang akan datang dan berbeda di antara alternatif
yang dihadapi oleh pengambil keputusan. Informasi akuntansi diferensial yang
hanya bersangkutan dengan biaya disebut biaya diferensial (differential costs),
yang hanya bersangkutan dengan pendapatan disebut pendapatan diferensial
(differential revenue), dan yang bersangkutan dengan aktiva disebut aktiva
diferensial (differential assets). 3. Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban
(Responbility Accounting ) Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan
informasi aktiva, pendapatan, dan/atau biaya yang dihubungkan dengan
manajer yang bertanggungjawab atas pusat pertanggungjawaban tertentu.
Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan informasi yang penting
dalam proses pengendalian manajemen karena informasi tersebut menenkankan
hubungan antara informasi keuangan dengan manajer yang bertanggungjawab
terhadap
perencanaan
dan
pelaksanaannya.
Informasi
akuntansi

pertanggungjawaban dengan demikian merupakan dasar untuk menganalisis


kinerja manajer dan sekaligus untuk memotivasi para manajer dalam
melaksanakan rencana mereka yang dituangkan dalam anggaran mereka
masing-masing. Adapun karakteristik informasi yang berkualitas: 1. Tepat Waktu:
Informasi harus tepat waktu karena apabila telat maka informasiinformasi harus
tepat waktu karena apabila telat maka informasi itu 2. Relevan: Relevan adalah
kesesuaian informasi tersebut dengan kebutuhan manajemen.Informasi yang
relevan akan sangat mendukung manajemen dalam pengambilan keputusan. 3.
Akurat:Informasi yang akuratakanmenjamin ketepatan dalam pengambilan
keputusan manajemen. 4. Broadscope: Broadscope adalah keluasan informasi.
Dengan informasi yang luas manajemen dapat meminimalisir resiko yang
mungkin timbul dari keputusan yang dibuat. Dengan adanya karaktristik
Informasi dari informasi yang disajikan akuntansi manajemen diantaranya
informasi itu akan bermanfaat untuk sebagai berikut : 1. Dapat mengurangi
ketidakpastian. 2. Membantu manajemen untuk bertindak lebih baik. 3.
Membantu manajemen untuk mengenali lingkungan internal maupun eksternal.
4. Membantu manajemen dalam penilaian kinerja. 5. Membantu perencanaan
manajemen. 6. Memotivasi Manajemen. Disamping itu secara hirarki manajemen
dalam perusahaan dapat dikelompokan menjadi tiga bagian yaitu manajemen
atas(senior executive), manajemen menengah(middle management), dan
manajemen
bawah(operational
level).
Masing-masing
tingkatan
ini
membutuhkan
informasi
yang
berbeda-beda
disesuaikan
dengan
kepentingannya.( Samsryn, L.M, Akuntansi Manajerial Suatu Pengantar 2002).
Dalam arti lain akan ada perbedaan porsi informasi yang dibutuhkan di setiap
bagian atau divisi. Contoh Kasus : Pada organisasi bengkel supervisor merupakan
manajemen tingkat bawah (operational level). Tugas supervisor adalah
memeriksa sepeda motor dll. Informasi yang dibutuhkan adalah jumlah
kerusakan, keseringan kerusakan, jumlah komponen yang dibutuhkan dan
sebagainya. Sementara manajer bengkel merupakan tingkatan manajemen
menengah, informasi yang dibutuhkan berbeda dari level operasional. Level
menengah membutuhkan informasi seperti yang berkaitan dengan cara
meningkatkan pendapatan (laba) perusahaan. Manajemen tingkat menengah ini
lebih terfokus pada cara atau strategi yang dapat meningkatkan laba
perusahaan. Sedangkan pemilik (owner) atau jajaran direksi merupakan contoh
dari manajemen atas (senior executive). Pada level ini membutuhkan informasi
tentang bagaimana cara untuk menyusun strategi mempertahankan market
share bengkel, memperbesar omset perusahaan, diversifikasi perusahaan,
loyalitas dan kepuasan pelanggan dan sebagainya. Dari contoh diatas tampak
jelas terlihat peran akuntansi manajemen pada organisasi atau perusahaan yaitu
sebagai tipe akuntansi yang merupakan suatu proses untuk mengolah informasi
yang disajikan untuk memenuhi keperluan para manajer dan pihak perusahaan
lainnya dalam perencanaan dan pengendalian aktivitas organisasi dalam
prncapaian tujuan perusahaan. D. Kesimpulan Menurut Charles T. Homgren
(1993, hal.4) definisi akuntansi manajemen diartikan sebagai berikut : "Akuntansi
manajemen (Management Accounting) adalah proses identifIkasi, pengukuran,
akumulasi, analisa, penyiapan, penafsiran, dan komunikasi tentang informasi
yang membantu masing-masing eksekutif untuk memenuhi tujuan organisasi".

Sedangkan organisasi dapat didefenisikan sebagai sekelompok orang yang


menyatu bersama karena beberapa tujuan bersama. Dengan kata lain Akuntansi
Manajemen dan Laporan Akuntansi menyajikan informasi yang terutama
ditujukan untuk memberi gambaran kondisi financial dalam pencapaian tujuan
perusahaan. Dilain pihak para manajer harus menentukan tujuan perusahan,
menjabarkan tujuan tersebut, mengevaluasi dan mengambil tindakan untuk
pencapaian, sesudah itu mengendalikan apa yang telah ditetapkan. Informasi
akuntansi sangat membantu menjalankan fungsi manajer tersebut, baik dalam
pengambilan keputusan atau perencanaan srta pengawasan 1. Akuntansi biaya
penuh (full cost accounting) 2. Informasi Akuntansi Diferensial (Differential
Accounting
Information)
3.
Informasi
Akuntansi
Pertanggungjawaban
(Responbility Accounting ) Adapun karakteristik informasi yang berkualitas: 5.
Tepat Waktu: Informasi harus tepat waktu karena apabila telat maka
informasiinformasi harus tepat waktu karena apabila telat maka informasi itu 6.
Relevan: Relevan adalah kesesuaian informasi tersebut dengan kebutuhan
manajemen.Informasi yang relevan akan sangat mendukung manajemen dalam
pengambilan keputusan. 7. Akurat:Informasi yang akuratakanmenjamin
ketepatan dalam pengambilan keputusan manajemen. 8. Broadscope:
Broadscope adalah keluasan informasi. Dengan informasi yang luas manajemen
dapat meminimalisir resiko yang mungkin timbul dari keputusan yang dibuat.
Daftar Pustaka Hariadi, Bambang, Akuntansi Manajemen, edisi 1. Yogyakarta :
BPFE 2002 Machfoedz, Masud, Akuntansi Manajemen, Jakarta : BPFE 2002
Samsryn, L.M, Akuntansi Manajerial Suatu Pengantar, Jakarta : Rajawali Pers,
2002 Ray, H, Garrinson, D.B.A, Akuntansi Manajemen, Yogyakarta : Ak Group
1987 www.google.com

AKUNTANSI MANAJEMEN DAN AKUNTANSI KEUANGAN

Sistem informasi akuntansi pada suatu organisasi memiliki dua subsistem


utama : sistem akuntansi manajemen dan sistem akuntansi keuangan. Sistem
informasi akuntansi adalah suatu subsistem dari system informasi manajemen
perusahaan secara keseluruhan.

Sistem akuntansi manajemen yaitu penyatuan bagian manajemen yang


mencakup, penyajian dan penafsiran informasi yang digunakan untuk
perumusan strategi, aktivitas perencanaan dan pengendalian, pembuatan
keputusan, optimalisasi penggunaan sumber daya, pengungkapan kepada
pemilik dan pihak luar, pengungkapan kepada pekerja, pengamanan asset guna
menghasilkan informasi untuk pengguna internal, seperti manajer, eksekutif, dan
pekerja.

Secara spesifik akuntansi manajemen mengidentifikasikan, mengumpulkan,


mengukur, mengklasifikasikan, dan melaporkan informasi, yang bermanfaat bagi
pengguna internal dalam merencanakan, mengendalikan, dan membuat
keputusan. Bagian integral dari manajemen yang berkaitan dengan proses
identifikasi penyajian dan interpretasi/penafsiran atas informasi yang berguna
untuk:
Merumuskan strategi.
Proses perencanaan dan pengendalian.
Pengambilan keputusan.
Optimalisasi keputusan.
Pengungkapan pemegang saham dan pihak luar.
Pengungkapan entitas organisasi bagi karyawan.
Perlindungan atas asset organisasi.
Sedangkan akuntansi keuangan adalah bagian dari akuntansi yang berkaitan
dengan penyiapan laporan keuangan untuk pihak luar, seperti pemegang saham,
kreditor, pemasok, serta pemerintah. Prinsip utama yang dipakai dalam
akuntansi keuangan adalah persamaan akuntansi (Aktiva = Kewajiban + Modal).

Akuntansi keuangan berhubungan dengan masalah pencatatan transaksi untuk


suatu perusahaan atau organisasi dan penyusunan berbagai laporan berkala dari
hasil pencatatan tersebut. Laporan ini yang disusun untuk kepentingan umum
dan biasanya digunakan pemilik perusahaan untuk menilai prestasi manajer atau
dipakai manajer sebagai pertanggungjawaban keuangan terhadap para
pemegang saham.

Hal penting dari akuntansi keuangan adalah adanya Standar Akuntansi Keuangan
(SAK) yang merupakan aturan-aturan yang harus digunakan didalam pengukuran
dan penyajian laporan keuangan untuk kepentingan eksternal. Dengan demikian,
diharapkan pemakai dan penyusun laporan keuangan dapat berkomunikasi
melalui laporan keuangan ini, sebab mereka menggunakan acuan yang sama
yaitu SAK. SAK ini mulai diterapkan di Indonesia pada 1994, menggantikan
Prinsip-prinsi Akuntansi Indonesia tahun 1984.
Perbandingan antara akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan dapat
diklasifikasikan dalam beberapa faktor:
Pengguna
Pembatasan pada masukan dan proses

Jenis Informasi
Orientasi Waktu
Tingkat agregasi
Keluasan

KRISIS DALAM AKUNTANSI MANAJEMEN


Bob Eiler dan Tom Cucuzza

Selama beberapa bulan lalu, profesi akuntansi mengalami peristiwa dan


perubahan besar, yang kebanyakan hanya berfokus pada kinerja dan isu
akuntansi keuangan ( seperti aturan-aturan akuntansi keuangan yang kompleks,
aspek etis dalam profesi dan sebagainya). Sedangkan dalam jurnal yang kami
ambil berargumen bahwa krisis dalam akuntansi manajemen sama besar dengan
krisis dalam akuntansi keuangan. Maka dapat disimpulkan dengan kaitannya
krisis yang terjadi pada akuntansi manajemen adalah :

A. DARI FAKTOR PENGGUNANYA


Dalam akuntansi manajemen tradisional hanya berfokus pada penyediaan
kepada pengguna internal seperti pabrik, divisi, atau lingkungan internal
perusahaan dan tidak mengikuti perluasan ekonomi perusahaan, terutama pada
bagian eksternal dari bisnis yang terdiri dari persediaan, joint venture, dan
tujuan khusus perusahaan yang lain. Seiring dengan tuntutan global lebih
diperhatikan focus pada kemampuan akuntansi manajemen untuk mengukur dan
mengevaluasi secara internal dan eksternal bidang-bidang dalam perusahaan
guna mengoptimalisasikan keputusan yang akan diambil oleh pihak eksternal.
Pihak-pihak tersebut adalah :

1. Pihak internal
Pihak internal adalah pihak yang berada dalam struktur organisasi. Manajemen
adalah pihak yang paling membutuhkan laporan akuntansi yang tepat dan
akurat untuk mengambil keputusan yang baik dan benar. Contohnya seperti
manajer yang melihat posisi keuangan perusahaan untuk memutuskan apakah
akan membeli gedung untuk kantor cabang baru atau tidak.

2. Pihak eksternal

a. Investor
Investor membutuhkan informasi keuangan perusahaan untuk menentukan
apakah akan menanamkan modalnya atau tidak. Jika dalam prediksi investor
akan memberikan keuntungan yang baik, maka investor akan menyetorkan
modal ke perusahaan, dan begitu juga sebaliknya.

b. Pemegang saham / pemilik perusahaan


Para pemilik perusahaan yang mempunyai bagian saham perusahaan
membutuhkan informasi keuangan perusahaan untuk dapat mengetahui sejauh
mana kemajuan atau kemunduran yang dialami perusahaan. Pemegang saham
akan mendapatkan keuntungan dari dividen yang akan semakin besar jika
perusahaan untung besar.

c. Pemerintah
Besarnya pajak yang harus dibayarkan perusahaan atau organisasi kepada
pemerintah sebagaian besar berdasarkan atas informasi pada laporan keuangan
perusahaan.

d. Kreditur
Jika perusahaan sedang terdesak dan membutuhkan dana segar perusahaan
mungkin akan meminjam uang pada kreditor seperti meminjam uang di bank,
berhutang barang pada supplyer / pemasok. Kreditur akan memberikan dana jika
perusahaan memiliki kondisi keuangan yang baik dan tidak akan memiliki
potensi yang besar untuk merugi.

e. Pihak lainnya
Sebenarnya masih banyak pihak lain dari luar perusahaan perusahaan yang
mungkin saja akan menggunakan laporan / informasi akuntansi suatu organisasi
seperti para karyawan, serikat pekerja, auditor akuntan publik, polisi, pelajar /
mahasiswa, wartawan, dan banyak lagi lainnya.

B. DARI FAKTOR PEMBATASAN PADA MASUKAN DAN PROSES

Akuntansi manajemen tidak tergantung pada prinsip-prinsip akuntansi. SEC dan


FASB menetapkan prosedur akuntansi yang harus di dikuti untuk laporan
keuangan.masukan dan prosess dari akuntansi keuangan harus jelas dan

terbatas. Hanya kegiatan-kegiatan ekonomi tertentu yang memenuhi kualifikasi


sebagai masukan dan proses, harus mengikuti metode yang di terima oleh
umum. Tidak seperti akuntansi keuangan, akuntansi manajemen tidak
mempunyai lembaga khusus yang mengatur format, isi, aturan dalam memilih
masukan serta proses, dan penyusunan laporan keuangan. Manajer bebas
memilih informasi yang apa pun yang mereka inginkan-penyediaanya dapat di
benarkan atas dasar analisis biaya-mamfaat (cost-benefit analysis).

Dewasa ini pembebanan biaya secara konvensional sudah mulai ditinggalkan


dan beralih ke pembebanan biaya berdasarkan aktivitas/activity based costing
system (ABC-system). Dalam perkembangan akuntansi manajemen banyak
sekali isu kontemporer dalam teknik-teknik manajemen mulai diterapkan, seperti
metode just in time (JIT), total quality management (TQM), target costing, dan
orientasi pelanggan.

Penilaian kinerja manajer saat ini sudah mulai mengalami pergeseran. Jika
dahulu menilai kinerja seorang manajer cukup hanya dari perspektif keuangan,
tetapi sekarang untuk mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif harus
dari dua perspektif yang dikenal dengan istilah balanced scorecard. Penilaian
kinerja akan dilakukan dari dua sisi, yaitu keuangan (financial) dan non financial
seperti penilaian pelanggan/ customer, pertumbuhan dan pembelajaran, serta
proses bisnis internal.

Balanced scorecard merupakan isu-isu terbaru dalam akuntansi manajemen.


Balanced scorecard merupakan suatu sistem manajemen strategic yang
menjabarkan misi dan strategi suatu organisasi ke dalam tujuan operasional dan
tolak ukur kinerja untuk empat perspektif yang berbeda, yaitu perspektif
keuangan, perspektif pelanggan, perspektif bisnis internal, serta pembelajaran
dan pertumbuhan.

C. JENIS INFORMASI
Tipe informasi akuntansi manajemen
Informasi akuntansi manajemen dapat dihubungkan dengan tiga hal, yaitu obyek
informasi (produk, departemen, aktivitas), alternatif yang akan dipilih, dan
wewenang manajer. Oleh karena itu, informasi akuntansi manajemen dibagi
menjadi tiga tipe informasi:

1. Informasi Akuntansi Penuh (Full Accounting Information).

Informasi akuntansi penuh mencakup informasi masa lalu maupun informasi


masa yang akan datang. Informasi akuntansi penuh yang berisi informasi masa
lalu bermanfaat untuk pelaporan informasi keuangan kepada manajemen puncak
dan pihak luar perusahaan, analisis kemampuan menghasilkan laba, pemberian
jawaban atas pertanyaan berapa biaya yang telah dikeluarkan untuk sesuatu,
dan penentuan harga jual dalam cost type contract.
Informasi akuntansi penuh yang berisi informasi masa yang akan datang
bermanfaat untuk penyusunan program, penentuan harga jual normal,
penentuan harga transfer, dan penentuan harga jual yang diatur oleh
pemerintah.

2. Informasi Akuntansi Diferensial (Differential Accounting Information).


Informasi akuntansi diferensial merupakan taksiran perbedaan aktiva,
pendapatan, dan/atau biaya dalam alternatif tindakan yang lain. Informasi
akuntansi diferensial mempunyai dua unsur pokok, yaitu merupakan informasi
masa yang akan datang dan berbeda di antara alternatif yang dihadapi oleh
pengambil keputusan. Informasi akuntansi diferensial yang hanya bersangkutan
dengan biaya disebut biaya diferensial (differential costs), yang hanya
bersangkutan dengan pendapatan disebut pendapatan diferensial (differential
revenue), dan yang bersangkutan dengan aktiva disebut aktiva diferensial
(differential assets).

3. Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban (Responbility Accounting )


Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan informasi aktiva,
pendapatan, dan/atau biaya yang dihubungkan dengan manajer yang
bertanggungjawab atas pusat pertanggungjawaban tertentu. Informasi akuntansi
pertanggungjawaban merupakan informasi yang penting dalam proses
pengendalian manajemen karena informasi tersebut menenkankan hubungan
antara informasi keuangan dengan manajer yang bertanggungjawab terhadap
perencanaan dan pelaksanaannya. Informasi akuntansi pertanggungjawaban
dengan demikian merupakan dasar untuk menganalisis kinerja manajer dan
sekaligus untuk memotivasi para manajer dalam melaksanakan rencana mereka
yang dituangkan dalam anggaran mereka masing-masing.

Sistem informasi akuntansi manajemen tidak terikat oleh suatu kriteria formal
yang menjelaskan sifat dari masukan, proses dan keluarannya. Kriteria tersebut
fleksibel dan berdasarkan pada tujuan yang hendak dicapai manajemen.
Tujuan umum sistem akuntansi manajemen:
Menyediakan informasi yang diperlukan dalam penghitungan harga pokok
jasa,produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.

Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian,


pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan. Informasi akuntansi
manajemen dapat membantu mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan
masalah, dan mengevaluasi kinerja. Jadi, informasi akuntansi manajemen
dibutuhkan dan dipergunakan dalam semua tahapmanajemen, termasuk
perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan.
Informasi Akuntansi Keuangan
Informasi akuntansi keuangan adalah informasi bertujuan umum (general
purposes) yang disajikan sesuai dengan Prinsip Akuntansi Berterima Umum
(PABU). Informasi ini digunakan untuk pihak internal dan eksternal. Informasi
Akuntansi Keuangan disajikan dengan asumsi bahwa informasi yang dibutuhkan
investor, kreditor, calon investor dan kreditor, manajemen, pemerintah, dan
sebagainya dapat mewakili kebutuhan informasi pihak lain selain investor dan
kreditor. Dengan demikian dibutuhkan satu informasi seragam untuk semua
pihak yang berkepentingan dengan bisnis perusahaan. Pada umumnya, Informasi
Akuntansi Keuangan disusun dan dilaporkan secara periodik sehingga tidak
dapat memenuhi kebutuhan manajemen terhadap informasi yang tepat waktu.
Selain itu, Informasi Akuntansi Keuangan disajikan dengan format yang terlalu
kaku sehingga kurang mampu memenuhi informasi yang dibutuhkan
manajemen.
Menurut Statement of Financial Accounting (SFAC) No. 2 karakteristik kualitatif
dari informasi keuangan adalah sebagai berikut :

1. Relevan maksudnya adalah kapasitas informasi yang dapat mendorong suatu


keputusan apabila dimanfaatkan oleh pemakai untuk kepentingan memprediksi
hasil di masa depan yang berdasarkan kejadian waktu lalu dan sekarang. Ada
tiga karakteristik utama, yaitu:
Ketepatan waktu (timeliness), yaitu informasi yang siap digunakan para pemakai
sebelum kehilangan makna dan kapasitas dalam pengambilan keputusan.
Nilai prediktif (predictive value), yaitu informasi dapat membantu pemakai dalam
membuat prediksi tentang hasil akhir dari kejadian yang lalu, sekarang dan masa
depan.
Umpan balik (feedback value), yaitu kualitas informasi yang memngkinkan
pemakai dapat mengkonfirmasikan ekspektasinya yang telah terjadi di masa
lalu.
2. Reliable, maksudnya adalah kualitas informasi yang dijamin bebas dari
kesalahan dan penyimpangan atau bias serta telah dinilai dan disajikan secara
layak sesuai dengan tujuannya. Reliable mempunyai tiga karakteristik utama,
yaitu:

Dapat diperiksa (veriviability), yaitu konsensus dalam pilihan pengukuran


akuntansi yang dapat dinilai melalui kemampuannya untuk meyakinkan bahwa
apakah informasi yang disajikan berdasarkan metode tertentu memberikan hasil
yang sama apabila diverivikasi dengan metode yang sama oleh pihak
independen.
Kejujuran penyajian (representation faithfulness), yaitu adanya kecocokan antara
angka dan diskripsi akunatnsi serta sumber-sumbernya.
Netralitas (neutrality), informasi keuangan yang netral diperuntukkan bagi
kebutuhan umum para pemakai dan terlepas dari anggapan mengenai
kebutuhan tertentu dan keinginan tertrentu para pemakai khusus informasi.
3. Daya Banding (comparability), informasi keuangan yang dapat dibandingkan
menyajikan kesamaan dan perbedaan yang timbul dari kesamaan dasar dan
perbedaan dasar dalam perusahaan dan transaksinya dan tidak semata-mata
dari perbedaan perlakuan akuntansinya.
4. Konsistensi (consistency), yaitu keseragaman dalam penetapan kebijaksanaan
dan prosedur akuntansi yang tidak berubah dari periode ke periode.

D. ORIENTASI WAKTU
Akuntansi keuangan lebih cenderung ke orientasi masa lalu dan dilaporkan
setelah kejadian tersebut terjadi. Meskipun akuntansi manajemen juga dicatat
dan dilaporkan setelah kejadian tersebut berlangsung. Hal tersebut secara kuat
menegaskan penyediaan informasi. Manajemen, sebagai contoh, tidak hanya
ingin tahu berapa biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi, tetapi juga
ingin mengetahui biaya apa saja yang akan dikeluarkan untuk memproduksi
sebuah produk. Dengan mengetahui biaya apa saja yang digunakan untuk
sebuah produksi tersebut dapat membantu perencanaan pembelian bahan baku
dan penetapan harga, disamping hal-hal lainnya. Orientasi masa depan ini
digunakan untuk mendukung perencanaan manajerial dan pengambilan
keputusan.

Dalam artikel ini banyak kritik mengatakan bahwa akuntansi manajemen telah
menjadi berorientasi jangka pendek. Sebuah perusahaan membutuhkan
kebenaran informasi untuk mengukur kinerja perusahaan secara efektif, oleh
karena itu pada balance scorecard seharusnya tidak hanya satu laporan saja
yang menjelaskan apa yang terjadi tetapi harus berdasar pada variabilitas factor
kunci yang berdampak pada kinerja ekonomi perusahaan di masa yang akan
datang. Dan perusahaan sering tidak melaporkan keseluruhan secara internal
untuk memahami tujuan perusahaan jangka panjang. Sehingga tidak ada
gambaran seluruh perusahaan, yang pada akhirnya menyebabkan krisis di
akuntansi manajemen

E. TINGKAT AGREGASI
Akuntansi manajemen menyediakan ukuran dan laporan internal yang digunakan
untuk mengevaluasi kinerja perusahaan, lini produk, departemen, dan manajer.
Intinya informasi yang sangat terinci di butuhkan dan disediakan. Akuntansi
keuangan di lain pihak memfokuskan pada kinerja perusahaan secara
keseluruhan dan memberikan sudut pandang yang lebih agregat.
Ada beberapa tahap dalam mengukur kinerja internal :

1. Melaporkan pendapatan bersih atas pembelian material di garis awal pada


pelaporan manajemen dan menggunakan biaya modal untuk asset-asset. Dalam
tahap ini menggunakan dasar,laporan laba rugi perusahaan terdiri dari beberapa
komponen :
Pendapatan kotor
(-) biaya bahan baku (BBB)
Pendapatan setelah BBB
Penyesuaian pendapatan (kembalian ,diskon)
Pendapatan bersih setelah BBB
Biaya internal dan outsource
Margin operasi
Interest (cost of capital x asset bersih)
Laba bersih sebelum pajak
Pajak
Laba bersih setelah pajak

2. Untuk tujuan pengukuran kinerja internal,presentasi margin seharusnya di


laporkan adalah laba bersih setelah pajak atas pendapatan bersih setelah BBB.

3. Laporan ukuran tambahan (operating leverage), yang mengukur perubahan


persentase laba bersih antar dua periode atas perubahan persentase
pendapatan bersih sehingga mencapai economies of scale yang positif.

4. Focus pada aktivitas outsource, seperti biaya teknologi informasi. Ukuran dari
total biaya aktivitas outsource tidak hanya yang tercantum dalam tagihan tapi
juga termasuk biayadari aktivitas internal seperti utang dagang, pengadaan
barang, dan manajemen yang diperlukan untuk mendukung aktivitas outsource.
Sedangkan untuk elemen pelaporan eksternal bisa digambarkan sbb :

F. KELUASAN
Akuntansi manajemen jauh lebih luas daripada akuntansi keuangan. Akuntansi
manajemen meliputi aspek-aspek ekonomi manajerial, rekayasa industry
(industial reengineering), ilmu manajemen, dan juga bidang-bidang lainnya.
Keluasan pada akuntansi manajemen memiliki sifat objektivitas dan
keberdayaujian yang relative tidak sepenting akuntansi keuangan, karena pada
akuntansi manajemen berorientasi pada masa depan dan tidak mempengaruhi
pihak luar. Keputusan yang diambil pada akmen hanya berdasarkan pada
informasi taksiran (perkiraan atau amatan), tanpa melihat terlebih dahulu
realitas yang sebenarnya terjadi. Oleh karena itu, keputusan yang diambil
haruslah cepat sebagai tindakan yang akan dilakukan dari hasil amatan yang
diperoleh. Dengan kata lain, tindakan yang diambil berupa tindakan preventif.
Yakni, mencoba menaksir apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang
pada jangka pendek, meresponnya dengan harapan dapat menghasilkan
keuntungan yang lebih besar.

KESIMPULAN
Ada beberapa isu yang dihadapi oleh para profesi. Akuntansi manajemen
membutuhkan kebenaran informasi untuk pengukuran kinerja efektif. Akuntansi
manajemen harus siap untuk menyediakan manajemen dengan seluruh
gambaran perusahaan. Melapor kepada pihak-pihak di dalam organisasi untuk :
Perencanaan
Pengarahan dan pemberian motivasi
Pengendalian
Evaluasi kerja
Penekanan pada pengambilan keputusan yang memengaruhi masa depan.
Penekanan pada data yang relevan.
Dibutuhkan informasi yang tepat waktu.
Yang di susun adalah laporan segmen terinci mengenai departemen, produk,
pelanggan, dan pegawai.

tidak perlu mengikuti prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.


Tidak bersifat wajib.

Pengertian Akuntansi Manajemen

Pengertian Akuntansi Manajemen Menurut Ahli

Menurut Halim dan Supomo (2000 : 3) menyatakan bahwa akuntansi manajemen


adalah suatu kegiatan (proses) yang menghasilkan informasi keuangan bagi
manajemen untuk pengambilan keputusan ekonomi dalam melaksanakan fungsi
manajemen.

Sedangkan menurut Mulyadi (2001 : 2) menyatakan bahwa pengertian akuntansi


manajemen adalah informasi keuangan yang merupakan keluaran yang
dihasilkan oleh tipe akuntansi manajemen, yang dimanfaatkan terutama oleh
pemakai intern organisasi.
Menurut Charles T. Homgren (1993, hal.4) definisi akuntansi manajemen
(Management Accounting) adalah proses identifIkasi, pengukuran, akumulasi,
analisa, penyiapan, penafsiran, dan komunikasi tentang informasi yang
membantu masing-masing eksekutif untuk memenuhi tujuan organisasi.

Akuntansi manajemen merupakan suatu sistem informasi yang mana dengan


informasi ini manajemen dapat mengambil keputusan-keputusan dalam hal
memimpin selia mengendalikan kegiatan-kegiatan perusahaan.

Akuntansi Manajemen merupakan akuntansi yang bertujuan menghasilkan


informasi keuangan untuk kepentingan manajemen (pihak intern perusahaan)
dalam usaha mencapai tujuan perusahaan (Rita Eni Purwanti & Indah
Nugraheni).

Definisi di atas menjelaskan tentang fungsi akuntansi sebagai sumber informasi


keuangan yang dibutuhkan oleh pihak eksternal untuk pengambilan keputusan,
dan informasi keuangan tersebut digunakan oleh pihak internal untuk
pengambilan keputusan dalam pemilihan alternatif.

Akuntansi manajemen timbul karena akibat adanya kebutuhan akan informasi


akuntansi yang dapat membantu manajemen dalam memimpin suatu
perusahaan yang semakin besar dan semakin kompleks. Seorang manajer harus
dapat menjabarkan teori manajemen dan teori-teori lainnya dalam bentuk
angka-angka yang nyata, sehingga manajemen dapat menganalisa dan
menginterprestasikan angka-angka tersebut dalam rangka pengambilan
keputusan. Dengan demikian pengertian lain dari akuntansi manajemen adalah
bagaimana menggunakan data yang tersedia untuk tujuan pengambilan
keputusan.
Dalam rangka pengambilan keputusan manajemen harus mempertimbangkan
tindakan-tindakan alternatif. Oleh karena itu akuntan manajemen harus
menyediakan data-data yang cukup lengkap tentang perhitungan masing-masing
altematif, dan yang akan dipilih tentunya altematif yang memberikan
keuntungan lebih besar bagi perusahaan. Dalam hal ini akuntan manajemen
akan mencatat dan mengwnpulkan data-data yang ada di perusahaan baik data
moneter maupun non moneter dan juga data-data di luar perusahaan, sehingga
apabila manajer membutuhkan data yang dimaksud dapat dengan segera
dipenuhi. Dalam akuntansi manajemen, informasi atau laporan yang sudah
daluwarsa tidak berguna lagi, laporan yang ada pada waktunya meskipun tidak
komplit lebih baik dari laporan yang lengkap tetapi telah daluwarsa. Pentingnya
laporan yang aktual ini terutama untuk melakukan tindakan koreksi yang harus
dilaksanakan sebelurn kesalahan-kesalahan menjadi serius.

Definisi akuntansi manajemen yang mempunyai lingkup luas diberikan oleh


Management Accounting Practices (MAP) Comite yang dibentuk oleh National
Association of Accountants (NAA) seperti yang dikutip RA Supriyono (1993, hal.8)
yang berbunyi "Akuntansi manajemen adalah proses identifikasi, pengukuran,
pengumpulan, analisis, penyiapan, dan komunikasi informasi finansial yang
digunakan oleh manajemen untuk perencanaan, evaluasi, pengendalian dalam
suatu organisasi, serta untuk menjamin ketepatan penggunaan sumber-sumber
dan pertanggungjawaban atas sumber-sumber tersebut. Akuntansi manajemen
juga meliputi penyiapan laporan finansial untuk kelompok-kelompok non
manajemen seperti misalnya para pemegang saham, para kreditur, lembagalembaga pengaturan, dan penguasa perpajakan".

Definisi akuntansi manajemen di atas merupakan definisi akuntansi manajemen


yang seharusnya ada atau apa yang dicita-citakan (nonnatif) dan tidak
menjelaskan tentang akuntansi manajemen yang ada sekarang (positif).
Akuntansi manajemen menurut komite MAP tidak hanya menyediakan infonnasi
untuk pihak inter perusahaan tetapi juga untuk para ekstem. Informasi finansial
yang telah diidentifikasikan dan dianalisis oleh akuntan manajemen digunakan
oleh manajemen untuk perencanaan, evaluasi, pengendalian dan sebagai
pertanggungjawaban atas penggunaan sumber-sumber yang ada dalam
perusahaan. Peran fundamental akuntansi manajemen di organisasi sektor publik
adalah membantu manajer/pimpinan dengan informasi akuntansi yang
dibutuhkan agar fungsi perencanaan dan pengendalian dapat dilakukan.

Jenis Informasi Akuntansi Manajemen

Informasi yang digunakan manajemen sebagai dasar pengambilan keputusan


adalah informasi akuntansi manajemen dan merupakan informasi yang utama
yang dimiliki perusahaan. Informasi akuntansi manajemen terutama digunakan
oleh pimpinan perusahaan di dalam menunjang pelaksanaan fungsi-fungsi
manajemen khususnya fungi perencanaan dan pengawasan.

Informasi akuntansi manajemen dapat dihubungkan dengan tiga hal objek


informasi, altematif yang akan dipilih dan wewenang manajer. informasi
akuntansi manajemen dihubungkan dengan objek informasi, seperti produk,
departemen, dan aktivitas perusahaan maka akan dihasilkan konsep informasi
akuntansi penuh. Jika informasi akuntansi manajeinen dihubungkan dengatl
alternatif yang akan dipilih, maka akan dihasilkan konsep infonnasi akuntansi
diferensial, yang sangat diperlukan oleh manajemen dalam pengambilan
keputusan pemilihan altematif. Jika informasi akuntansi manajemen dihubungkan
dengan wewenang yang dimiliki oleh manajer, maka akan dihasilkan konsep
informasi akuntansi pertanggungjawaban, yang terutama manfaat untuk
mempengaruhi perilaku manusia dalam organisasi.

Menurut Masud Macfoedz (1990,


manajemen adalah sebagai berikut :

hal.17)

jenis-jenis

informasi

akuntansi

Akuntansi biaya penuh (full cost accounting)


Full Accounting Information, menyajikan informasi mengenai total pendapatan,
total biaya, dan atau total aktiva baik pada masa lalu maupun masa yang akan
datang.

Akuntansi biaya diferensial (differential accounting)


Differential Accounting Information, menyajikan informasi mengenai taksiran
pendapatan, biaya dan atau aktiva yang berbeda jika suatu tindakan tertentu
dipilih.
Akuntansi pertanggungjawaban (responsibility accounting)
Responsibility Accounting Information, menyajikan informasi mengenai
pendapatan, biaya dan atau aktiva yang dikaitkan dengan suatu bagian atau unit
di dalam perusahaan, dimana masing-masing bagian dipimpin oleh seorang
manajer yang bertanggung jawab terhadap bagian yang bersangkutan.

Você também pode gostar