Você está na página 1de 25

Analisis Kurikulum 2013 PAI SMP

ANALISIS KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


(TELAAH KRITIS TERHADAP KURIKULUM 2013 PAI SMP)
A. Pendahuluan
Pendidikan merupakan upaya mengembangkan potensi yang ada dalam diri untuk
menghasilkan manusia yang berkualitas, mencakup pengetahuan yang harus dimiliki dan moral
yang dibentuk dan dilandasi oleh nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan. Pendidikan tidak sekedar
menyampaikan informasi pengetahuan kepada siswa, melainkan menciptakan situasi,
mengarahkan, mendorong dan membimbing aktivitas belajar siswa ke arah perkembangan yang
optimal.
Dalam rumusan tujuan Pendidikan Nasional dalam Undang-undang Sisdiknas, terungkap
tiga hal: pertama, karakter manusia Indonesia yang hendak dicapai melalui pendidikan
menyangkut aspek afektif yaitu: keimanan dan ketaqwaan, akhlak mulia, demokratis,
bertanggung jawab dan mandiri, kedua, aspek intelektual (kognitifnya) yaitu berilmu dan cakap
(kecerdasan), ketiga, berkenaan dengan aspek psikomotoriknya yakni membangun manusia yang
cakap dan kreatif mandiri.
Kurikulum merupakan salah satu komponen pendidikan yang sangat penting sebagai
pedoman bagi guru untuk mencapai tujuan yang diharapkan, berfungsi untuk menolong siswa
menggali dan mengembangkan keinginan, bakat, kemampuan, keterampilan dan mempersiapkan
mereka dengan baik untuk menjalankan hak dan kewajiban, memikul tanggung jawab terhadap
diri keluarga masyarakat dan bangsanya.
Kurikulum ibarat jalan untuk mencapai tujuan dalam melaksanakan pendidikan. Menurut
Saylor dan Alexander, kurikulum adalah the total effort of the school situations, yaitu
keseluruhan usaha yang dilakukan oleh lembaga atau sekolah untuk mencapai tujuan yang sudah
direncanakan[1]. Dengan demikian, komponen yang ada di dalam kurikulum bukan sebatas mata
pelajaran, melainkan termasuk proses belajar dan usaha-usaha yang dilakukan untuk mencapai
tujuan tersebut.[2]
Demikian pentingnya kurikulum dalam pendidikan, maka dalam perjalanannya
semestinya harus dikritisi, dianalisis untuk mengetahui kelebihan, kekurangan serta efektivitas
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Dalam tulisan ini, kita akan mencoba melakukan
analisis terhadap kurikulum 2013 mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah
Pertama.
B. Pembahasan
1. Pengertian Analisis Kurikulum
Analisis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, berarti: (1) penyelidikan terhadap
suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab-musabab, duduk
perkaranya), (2) penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu
sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman
arti keseluruhan, (3) penjabaran sesudah dikaji sebaik-baiknya, (4) pemecahan persoalan yang
dimulai dengan dugaan akan kebenarannya.[3]
Kurikulum menurut UU No. 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 9 yaitu seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggara kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Dari rumusan
diatas dapat ditafsirkan bahwa komponen kurikulum meliputi: tujuan, isi dan bahan pelajaran
(materi), metode (proses pembelajaran), evaluasi (penilaian) yang saling berhubungan, setiap
komponennya saling bertalian erat.
Analisis kurikulum dilakukan melalui dua cara, yaitu pemetaan kurikulum (curriculum
mapping) dan penyesuaian kurikulum (curriculum alignment). Pemetaan kurikulum dilakukan
untuk mendapatkan gambaran utuh tentang output/ outcome yang diharapkan, penilaian, kegiatan

a.

b.

1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)

pembelajaran, sumber, materi serta rencana pembelajaran. Penyesuaian kurikulum (curriculum


alignment) dilakukan melalui dua cara, yaitu:
Penyesuaian vertikal: untuk menjamin bahwa suatu mata pelajaran yang diajarkan di jenjang
kelas yang berbeda itu ringkas, padat, tidak ada materi/ bahan yang terlewat,
tidakoverlapping (tumpang tindih) dan disusun secara spiral (tingkat kesulitannya dimulai dari
yang mudah sampai yang paling sulit).
Penyesuaian horizontal: untuk melihat keterkaitan antara berbagai mata pelajaran pada jenjang
kelas yang sama sehingga siswa dapat belajar integrasi lintas ilmu untuk mengerti konsep multi
disiplin.[4]
Analisis kurikulum dilakukan karena berbagai alasan, antara lain[5]:
untuk menilai kurikulum dan memperbaikinya
untuk mengidentifikasi masalah potensial dan aktual sedini mungkin dan merekomendasikan
solusi yang mungkin dilakukan.
untuk membuat keputusan tentang dukungan untuk kelanjutan kurikulum
untuk mengetahui apakah tujuan telah tercapai
untuk mengidentifikasi kekuatan dan keberhasilan
untuk menguji apakah asumsi yang mendasari kurikulum yang sah dan dipertahankan
untuk mengidentifikasi kelemahan dan bias
untuk menunjukkan nilai dari kurikulum pada stakeholder yang berbeda.

Dari penjelasan diatas, makalah ini bermaksud memetakan kurikulum 2013 dengan
menelaah komponen-komponennya, yaitu tujuan, isi/ materi, proses pembelajaran dan penilaian
untuk mendapatkan pemahaman arti keseluruhan dan gambaran utuh kurikulum. Penulis
bermaksud menganalisis isi/ materi, terutama aspek kompetensi dasar yang ada dalam kurikulum
2013 berdasarkan taksonomi Bloom yang sudah direvisi oleh Anderson.
2. Karakteristik Pendidikan Agama Islam
Pendidikan agama merupakan bidang ajaran kajian yang sangat penting dan fundamental
dalam pembentukan manusia secara utuh, dan memiliki peranan yang sangat penting dalam
kehidupan manusia sebagai tata nilai, pedoman, pembimbing dan pendorong atau penggerak
untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik. Pendidikan Agama Islam (PAI) yang merupakan
bagian dari pendidikan agama di Indonesia mempunyai tempat yang sangat strategis dalam
penyelenggaraan pendidikan di Indonesia.
Secara normatif Pendidikan Islam (PAI) di sekolah umum sebagai refleksi pemikiran
pendidikan Islam, sosialisasi, internalisasi, dan rekontruksi pemahaman ajaran dan nilai-nilai
Islam. Secara praxis PAI bertujuan mengembangkan kepribadian muslim yang memiliki
kemampuan kognitif, afektif, normatif, dan psikomotorik, yang kemudian diejawantahkan dalam
cara berfikir, bersikap, dan bertindak dalam kehidupannya. Dengan pembelajaran PAI, siswa
diharapkan mampu mengembangkan kepribadian sebagai muslim yang baik, menghayati dan
mengamalkan ajaran serta nilai Islam dalam kehidupannya. Dengan demikian PAI tidak hanya
dipahami secara teoritis, namun diamalkan secara praxis.
Pendidikan Agama Islam pada dasarnya lebih diorientasikan pada tataran moral action,
yakni agar siswa tidak hanya berhenti pada tataran kompetensi (competence), tetapi sampai
memiliki kemauan (will), dan kebiasaan (habbit) dalam mewujudkan ajaran dan nilai-nilai Islam
dalam kehidupan sehari-hari.
Depdiknas merumuskan tujuan Pendidikan Agama Islam di sekolah, yaitu:
a) Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan
pengetahuan, penghayatan, pembiasaan serta pengamalan siswa tentang agama Islam sehingga
menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanannya kepada Allah SWT.
b) Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu manusia yang
berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, toleransi, menjaga

keharmonisan secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas
sekolah.
Dari rumusan tujuan di atas, dapat disimpulkan bahwa output dari program Pendidikan
Agama Islam adalah terbentuknya siswa yang memiliki akhlak mulia yang merupakan misi
utama dari diutusnya Nabi Muhammad SAW di dunia ini. Pendidikan akhlak adalah jiwa
Pendidikan dalam Islam, sehingga pencapaian akhlak mulia adalah tujuan sebenarnya
Pendidikan.
Berikut karakteristik Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMP[6]:
1) PAI merupakan mata pelajaran yang dikembangkan dari ajaran-ajaran pokok yang terdapat
dalam agama Islam, sehingga PAI merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari ajaran
Islam.
2) Ditinjau dari segi muatan pendidikannya, PAI merupakan mata pelajaran pokok yang menjadi
satu komponen yang tidak dapat dipisahkan dengan mata pelajaran lain yang bertujuan untuk
pengembangan moral dan kepribadian siswa.
3) PAI di SMP bertujuan terbentuknya siswa yang beriman dan bertakwa kepada Allah Swt.,
berakhlak mulia, dan memiliki pengetahuan yang cukup tentang Islam, sehingga dapat dijadikan
bekal untuk memelajari berbagai bidang ilmu tanpa harus terbawa oleh pengaruh-pengaruh
negatif yang mungkin ditimbulkan oleh ilmu tersebut.
4) PAI tidak hanya menekankan pada aspek kognitif saja, tetapi yang lebih penting adalah pada
aspek afektif dan psikomotornya. Siswa dapat menguasai berbagai kajian keislaman sekaligus
mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari di tengah-tengah masyarakat.
5) Secara umum mata pelajaran PAI didasarkan pada ketentuan-ketentuan yang ada pada al-Quran
dan Hadits Nabi. Melalui metode Ijtihad (dalil aqli) para ulama mengembangkan prinsip-prinsip
PAI tersebut dengan lebih rinci dan mendetail dalam bentuk fiqih dan hasil-hasil ijtihad lainnya.
6) Prinsip-prinsip dasar PAI tertuang dalam aqidah, syariah, dan akhlak. Aqidah: penjabaran dari
konsep iman; syariah: penjabaran dari konsep Islam berupa ibadah dan muamalah, dan akhlak
merupakan penjabaran dari konsep ihsan.
7) Tujuan akhir dari mata pelajaran PAI di SMP adalah terbentuknya siswa yang memiliki akhlak
mulia yang merupakan misi utama diutusnya Nabi Muhammad Saw. di dunia. Dengan demikian,
Pendidikan akhlak adalah jiwa Pendidikan Agama Islam (PAI). Mencapai akhlak
yang karimah (mulia) adalah tujuan sebenarnya dari Pendidikan.
8) PAI merupakan mata pelajaran wajib yang harus diikuti oleh setiap siswa, terutama yang
beragama Islam, atau bagi yang beragama lain yang didasari dengan kesadaran yang tulus dalam
mengikutinya.
3. Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 diberlakukan karena ditemukan beberapa kelemahan yang ada dalam
kurikulum sebelumnya (KTSP), antara lain: materi/ isi dalam kurikulum yang masih padat,
belum mengembangkan potensi secara utuh, kompetensi yang dikembangkan masih didominasi
aspek kognitif, Belum terakomodirnya keseimbangan antara soft skill dengan hardskill, belum
peka dan tanggap terhadap berbagai persoalan, belum menggambarkan urutan pembelajaran
yang rinci, pembelajaran masih teachered centered dan penilaian belum menggunakan standar
penilaian berbasis kompetensi.
a. Aplikasi filosofi dalam Kurikulum 2013[7]:
1) Aspek pembelajaran: langsung dan tidak langsung, aplikatif, relevan dengan kehidupan,
menggunakan scientific approach (mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah

2)
b.
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
c.

d.
1)
2)

3)
4)
5)
6)

7)
e.

dan mengkomunikasikan temuan), menekankan pada kemampuan berpikir kritis, kreatif dan
produktif dan mengembangkan kemampuan belajar.
Aspek penilaian hasil belajar: bersifat otentik, menekankan pada kemampuan berpikir dan
melakukan, sikap dan perilaku, menghargai pengetahuan.
Penyempurnaan Pola Pikir Perumusan Kurikulum 2013.
pola pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered).
pola pembelajaran interaktif (guru-siswa-masyarakat-lingkungan alam, sumber/ media lainnya);
pola pembelajaran secara jejaring (siswa menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang
dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet);
pola pembelajaran aktif-mencari (diperkuat dengan model pembelajaran pendekatan sains);
pola belajar berbasis kelompok (tim);
pola pembelajaran berbasis alat multimedia;
pola pembelajaran berbasis kebutuhan pelanggan (users) dengan memperkuat pengembangan
potensi khusus yang dimiliki setiap siswa;
pola pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines); dan
pola pembelajaran kritis, kreatif dan inovatif.
Tujuan kurikulum 2013 yaitu: mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan
hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif
serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban
dunia.
Karakteristik kurikulum 2013:
Mengembangkan keseimbangan antara sikap spiritual, sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja
sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik.
Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar terencana
dimana siswa menerapkannnya dalam masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai
sumber belajar.
Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai
situasi di sekolah dan masyarakat.
Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti yang dirinci lebih lanjut dalam
kompetensi dasar.
Kompetensi inti menjadi unsur pengorganisasi kompetensi dasar, dimana semua kompetensi
dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan
dalam kompetensi inti.
Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat dan
memperkaya antar mata pelajaran dan jenjang Pendidikan.[8]
Elemen perubahan dalam Kurikulum 2013
Dalam kurikulum 2013 terdapat empat elemen perubahan dalam Standar Nasional
Pendidikan, yaitu: Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Isi, Standar Proses dan Standar
Penilaian. Berikut tabel elemen perubahan kurikulum 2013 tingkat SMP:
ELEMEN
DESKRIPSI
1. Standar
Adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard
Kompetensi
skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, ketrampilan dan
Lulusan (SKL)
pengetahuan.
2. Standar Isi:
a) Kedudukan Mata Mata pelajaran dikembangkan dari kompetensi
Pelajaran.
b) Pendekatan
Kompetensi dikembangkan melalui mata pelajaran
c) Struktur
TIK menjadi media semua mata pelajaran
Kurikulum
dan
Pengembangan diri terintegrasi pada setiap mata pelajaran
alokasi waktu
dan ekstrakurikuler

Jumlah mata pelajaran menjadi 10 (sebelumnya 12)


Jumlah jam bertambah 6 JP/minggu akibat perubahan
pendekatan pembelajaran.

3.
Standar Proses pembelajaran yang semula menggunakan eksplorasi,
elaborasi dan konfirmasi dilengkapi dengan mengamati,
Proses
menanya,
mengumpulkan
informasi,
mengolah
dan
mengkomunikasikan.
Belajar tidak hanya dalam ruang kelas, tetapi juga di
lingkungan sekolah dan masyarakat.
Guru bukan satu-satunya sumber belajar
Sikap tidak diajarkan secara verbal tetapi melalui contoh/
teladan.
o Penilaian otentik: mengukur semua kompetensi yang meliputi:
4. Standar
sikap, ketrampilan dan pengetahuan berdasarkan proses dan
Penilaian
hasil.
o Memperkuat PAP (penilaian Acuan Patokan): pencapaian hasil
belajar berdasarkan skor yang diperoleh terhadap skor
maksimal (ideal).
o Penilaian tidak hanya level KD tetapi pada KI dan SKL.
o Mendorong pemanfaatan portofolio siswa sebagai instrumen
utama penilaian.

f.

Struktur Mata Pelajaran


Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum dalam struktur kurikulum, ada
kegiatan ekstrakurikuler: Pramuka (Wajib), Organisasi Siswa Intra sekolah, Usaha Kesehatan
Sekolah, dan Palang Merah Remaja. Di kurikulum ini juga terjadi pengelompokan mata
pelajaran, kelompok A: Pendidikan Agama, PKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS dan
Bahasa Inggris, kelompok B: seni budaya, penjaskes, dan prakarya (termasuk muatan lokal).
Mata Pelajaran ketrampilan/ TIK diintegrasikan dalam setiap mata pelajaran.
Mata Pelajaran
Alokasi Waktu Belajar Per
Minggu
VII
VIII
IX
Kelompok A
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
3
3
3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
3
3
3
3. Bahasa Indonesia
6
6
6
4. Matematika
5
5
5
5. IPA
5
5
5
6. IPS
4
4
4
7. Bahasa Inggris
4
4
4
Kelompok B
1.
Seni Budaya
3
3
3
2.
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan
2
2
2
Kesehatan
3.
Prakarya
2
2
2
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu
38
38
38

g. Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD)


Kompetensi Inti (KI): (1) operasionalisasi SKL dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki
siswa yang telah menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan atau jenjang pendidikan
tertentu, (2) gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang harus dipelajari siswa untuk suatu jenjang sekolah, kelas
dan mata pelajaran.
Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas
yang diturunkan dari kompetensi inti. Kompetensi dasar terdiri atas sikap, pengetahuan, dan

ketrampilan yang bersumber pada kompetensi inti yang harus dikuasai siswa. Kompetensi
tersebut dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik siswa, kemampuan awal, serta ciri
dari suatu mata pelajaran.[9]Berikut ditampilkan tabel Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
PAI dan Budi Pekerti di SMP:
Kelas VII:

KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI
DASAR

1. Menghargai dan menghayati


1.1. Menghayati Alajaran agama yang dianutnya
Quran
sebagai
implementasi
dari pemahaman
rukun iman.
1.2. Beriman kepada
Allah SWT
1.3. Beriman kepada
malaikat
Allah
SWT
1.4. Menerapkan
ketentuan
bersuci
dari
hadats kecil dan
hadats
besar
berdasarkan
syariat Islam
1.5. Menunaikan
wajib
2. Menghargai dan menghayati shalat
berjamaah
perilaku
jujur,
disiplin,
tanggungjawab,
peduli sebagai
(toleransi,
gotong
royong), implementasi
santun, percaya diri, dalam dari pemahaman
berinteraksi
secara
efektif rukun Islam
1.6. Menunaikan
dengan lingkungan sosial dan
Jumat
alam
dalam
jangkauan shalat
sebagai
pergaulan dan keberadaannya
implementasi
dari pemahaman
Q.S. Al-Jumuah
(62): 9
1.7. Menunaikan
shalat
jamak
qasar
ketika
bepergian
jauh
(musafir) sebagai
implementasi
dari pemahaman
ketaatan
beribadah
2.1 Menghargai
perilaku
jujur
sebagai
implementasi
dari pemahaman
Q.S. Al-Baqarah
42
dan
3. Memahami
pengetahuan (2):
hadits
terkait
(faktual,
konseptual,
dan
2.2 Menghargai
prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu perilaku hormat
patuh
pengetahuan, teknologi, seni, dan
budaya terkait fenomena dan kepada orang tua
dan guru sebagai
kejadian tampak mata
implementasi
dari
Q.S.
Al-

Baqarah (2): 83
dan hadits terkait
2.3 Menghargai
perilaku empati
terhadap sesama
sebagai
implementasi
dari Q.S. An-Nisa
(4): 8 dan hadits
terkait
2.4 Menghargai
perilaku
ikhlas,
sabar,
dan
pemaaf sebagai
implementasi
dari pemahaman
Q.S.An-Nisa
(4):146, Q.S. Al
Baqarah (2):153,
dan
Q.S.
Ali
Imran
(3):134,
dan hadits terkait
2.5
4. Mencoba,
mengolah,
dan Menghargai
menyaji dalam ranah konkret perilaku amanah
(menggunakan,
mengurai, sebagai
merangkai, memodifikasi, dan implementasi
membuat) dan ranah abstrak dari Q.S. Al-Anfal
27
dan
(menulis,
membaca, (8):
hadits
terkait
menghitung, menggambar, dan
2.6 Menghargai
mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan perilaku
sumber lain yang sama dalam istiqamah
sebagai
sudut pandang/teori
implementasi
dari pemahaman
QS Al-Ahqaf (46):
13 dan hadits
terkait
2.7 Menghargai
perilaku
semangat
menuntut
ilmu
sebagai
implementasi
dari pemahaman
sifat
Allah
(Al-Alim,
alKhabir,
asSami, dan alBashir)
dan
Q.S.Al-Mujadilah
(58):11 dan Q.S.
Ar-Rahman
(55):33
serta
hadits terkait
2.8 Meneladani
perjuangan Nabi
Muhammad SAW
periode
Mekah
dan Madinah
2.9 Meneladani
sikap
terpuji
khulafaurrasyidin
3.1

Memahami
makna
alAsmaul-Husna:

Al-Alim,
alKhabir,
asSami, dan alBashir
3.2 Memahami
makna
iman
kepada malaikat
berdasarkan dalil
naqli
3.3 Memahami
kandungan Q.S.
AlMujadilah
(58): 11 dan Q.S.
Ar-Rahman (55):
33 serta hadits
terkait
tentang
menuntut ilmu.
3.4 Memahami
makna
empati
terhadap sesama
sesuai
kandungan Q.S.
An-Nisa (4): 8
dan hadits terkait
3.5 Memahami
kandungan
Q.S.An-Nisa
(4):146, Q.S. AlBaqarah (2):153,
dan
Q.S.
Ali
Imran
(3):134
serta
hadits
terkait
tentang
ikhlas,sabar, dan
pemaaf
3.6 Memahami
makna amanah
sesuai
kandungan Q.S.
Al-Anfal (8): 27
dan hadits terkait
3.7 Memahami
istiqamah sesuai
kandungan Q.S.
Al-Ahqaf (46): 13
dan hadits terkait
3.8 Memahami
ketentuan
bersuci
dari
hadats kecil dan
hadats
besar
berdasarkan
ketentuan
syariat Islam
3.9 Memahami
ketentuan shalat
berjamaah
3.10 Memahami
ketentuan shalat
Jumat
3.11 Memahami
ketentuan shalat
Jamak Qasar
3.12 Memahami
sejarah
perjuangan Nabi
Muhammad SAW

periode
Mekah
dan Madinah
3.13 Mengetahui
sikap
terpuji
khulafaurrasyidin
4.1

Membaca
Q.S.
AlMujadilah
(58):11, Q.S. ArRahman (55): 33,
Q.S.An-Nisa (4):
146,
Q.S.
AlBaqarah (2): 153,
dan
Q.S.
Ali
Imran (3): 134
dengan tartil
4.2 Menunjukkan
hafalan Q.S. AlMujadilah
(58):
11,
Q.S.
ArRahman (55): 33,
Q.S.
An-Nisa
(4):146, QS. Al
Baqarah (2):153,
dan
Q.S.
Ali
Imran (3): 134
dengan lancar
4.3 Mencontohkan
perilaku empati
terhadap sesama
sesuai
kandungan
QS
An-Nisa (4): 8
dan hadits terkait
4.4 Mencontohkan perilaku amanah sesuai
kandungan Q.S. Al-Anfal (8): 27 dan hadits
terkait
4.5 Mencontohkan perilaku istiqamah sesuai
kandungan QS. Al-Ahqaf (46): 13 dan hadits
terkait
4.6 Mempraktikkan tata cara bersuci dari hadats
kecil dan besar
4.7 Mempraktikkan shalat jamak dan qashar
4.8 Mempraktikkan shalat berjamaah
4.9 Mempraktikkan shalat Jumat

KELAS: VIII

KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI DASAR

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang


1.1. Menghayati Al-Quran sebagai
dianutnya
implementasi dari pemahaman
rukun iman.
1.2. Meyakini Kitab suci Al-Quran
sebagai pedoman hidup seharihari
1.3. Meyakini
Nabi
Muhammad
SAW sebagai nabi akhir zaman
1.4. Menunaikan shalat sunnah
1.5. Menerapkan ketentuan sujud
syukur, sujud tilawah dan sujud
syahwi
berdasarkan
syariat
Islam
1.6. Menunaikan puasa Ramadhan
dan puasa sunnah sebagai
implementasi dari pemahaman
rukun Islam

1.7. Menerapkan ketentuan syariat


Islam
dalam
mengonsumsi
makanan
yang
halal
dan bergizi
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur,
disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong
2.1 Menghargai
perilaku
jujur
royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi
implementasi
dari
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam sebagai
pemahaman Q.S. Al-Maidah (5):
dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
8 dan hadits terkait
2.2 Menghargai perilaku hormat
dan patuh kepada orang tua
dan guru sebagai implementasi
dari pemahaman Q.S. An-Nisa
(4): 36 dan hadits terkait
2.3 Menghargai perilaku gemar
beramal saleh dan berbaik
sangka kepada sesama sebagai
implementasi dari pemahaman
Q.S. Al- Ashr (103):2-3, Q.S. AlHujurat (49):12 dan hadits
terkait
2.4 Menghargai perilaku rendah
hati,
hemat,
dan
hidup
sederhana
sebagai
implementasi dari pemahaman
Q.S. Al Furqan (25): 63, Q.S. Al
Isra(17):27 dan hadits terkait
2.5 Menghargai
perilaku
mengonsumsi makanan dan
minuman yang halal dan bergizi
dalam kehidupan sehari-hari
sebagai
implementasi
dari
pemahaman
Q.S.
An-Nahl
(16):114 dan hadits terkait
2.6 Menghargai
perilaku
menghindari minuman keras,
judi, dan pertengkaran sebagai
implementasi dari pemahaman
Q.S. Al-Maidah (5): 9091 dan
32 serta hadits terkait.
2.7 Menghargai perilaku semangat menumbuh
kembangkan
ilmu
pengetahuan
sebagai
implementasi dari pemahaman sifat Allah (AlAlim, al-Khabir, as-Sami, dan al-Bashir) dan
Q.S.Al- Mujadilah (58):11 dan Ar-Rahman (55):
33 serta hadits terkait
2.8 Meneladani semangat ilmuwan muslim dalam
menumbuhkembangkan
ilmu
pengetahuan
dalam kehidupan sehari-hari
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual,3.1 Memahami makna Q.S. Al-Furqan (25):63; Q.S.
konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
Al Isra(17): 27; Q.S. An Nahl (16):114; Q.S. Altahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
Maidah (5): 9091 dan32 serta hadits terkait
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata3.2 Memahami makna beriman kepada Kitab-kitab
Allah
3.3 Memahami makna beriman kepada Rasul Allah
SWT
3.4 Memahami hikmah shalat sunnah berjamaah
dan munfarid
3.5 Memahami hikmah sujud syukur, sujud sahwi,
dan sujud tilawah
3.6 Memahami hikmah puasa wajib dan sunnah
3.7 Memahami hikmah penetapan makanan dan
minuman yang halal dan haram berdasarkan AlQuran dan Hadits
3.8 Memahami
sejarah
pertumbuhan
ilmu
pengetahuan sampai masa Umayah dan masa
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah
Abbasiyah

konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,


memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak4.1 Membaca Q.S. Al Furqan (25): 63, Al-Isra
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
27; Q.S. An Nahl (16): 114; Q.S. Al-Maidah (5):
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
9091 dan32 dengan tartil
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut4.2 Menunjukkan hafalan Q.S. Al-Furqan (25) ayat
pandang/teori
63, Q.S. Al- Q.S. Al Furqan (25): 63, Al-Isra
27; Q.S. An Nahl (16): 114; Q.S. Al-Maidah (5):
9091 dan32 serta Hadits terkait
4.3 Mempraktikkan shalat sunnah berjamaah dan
munfarid
4.4 Mempraktikkan sujud syukur, sujud sahwi, dan
sujud tilawah
4.5 Merekonstruksi sejarah pertumbuhan ilmu
pengetahuan sampai masa Umayah dan masa
Abbasiyah untuk kehidupan sehari-hari

KELAS IX
KOMPETENSI INTI

KOMPETE
NSI
DASAR

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

1.1 Menghaya
ti Al-Quran
sebagai
implement
asi

dari

pemaham
an

rukun

iman
1.2 Beriman
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,

kepada

Hari Akhir
dalam
1.3 Beriman
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam kepada
peduli

(toleransi,

gotong

royong),

santun,

jangkauan pergaulan dan keberadaannya

percaya

diri,

Qadha dan
Qadar
1.4 Menerapk
an
ketentuan
syariat
Islam
dalam
pelaksana
an
penyembel
ihan
hewan
1.5 Menunaik
an ibadah
qurban
dan
aqiqah
sebagai

implement
asi
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural)

berdasarkan

rasa

ingin

tahunya

tentang

ilmu

dari

surah

al-

Kautsar

pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian


2.1 Mengharg
tampak mata
ai perilaku
jujur
dalam
kehidupan
sehai-hari
sebagai
implement
asi

dari

pemaham
an Q.S. Ali
Imran (3):
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/teori

77;

Q.S.

Al-Ahzab
(33):

70

dan hadits
terkait.

2.2 Mengharg
ai perilaku
hormat
dan

taat

kepada
orang
da

tua
guru

sebagai
implement
asi

dari

pemaham
an Q.S. AlIsra

(17):

23

dan

Q.S.
Luqman
(31):

14

dan hadits
terkait.
2.3 Mengharg
ai perilaku
yang
mencermi
nkan

tata

krama,
sopansantun,
dan

rasa

malu
sebagai
implement
asi

dari

pemaham
an Q.S. AlBaqarah
(2): 83 dan
hadits
terkait.
2.4 Mengharg
ai

sikap

optimis,
ikhtiar,
dan
tawakal
sebagai
implement
asi

dari

pemaham
an Q.S. AzZumar
(39):

53;

Q.S.

An-

Najm
(53):3942; Q.S. Ali
Imran (3):
159dan
hadits
terkait.
2.5 Mengharg
ai perilaku
toleran
dan
mengharg
ai
perbedaan
dalam
pergaulan
di sekolah
dan
masyaraka
t

sebagai

implement
asi

dari

pemaham
an Q.S. AlHujurat
(49):

13

dan hadits
terkait.
2.6 Mengharg
ai

sikap

empati,
peduli, dan
gemar
menolong
kaum
dhuafa
sebagai
implement
asi

dari

pemaham
an makna
ibadah
qurban
dan
aqiqah
2.7 Mengharg
ai

sikap

mawas diri
sebagai
implement
asi

dari

pemaham
an

iman

kepada
Hari Akhir
2.8 Mengharg
ai

sikap

tawakal
kepada
Allah
sebagai
implement
asi

dari

pemaham
an

iman

kepada
Qadha dan
Qadar
3.1 Memaham
i Q.S. AzZumar
(39):

53;

Q.S.

An-

Najm
(53):39-

42;

dan

Q.S.

Ali

Imran (3):
159tentan
g optimis,
ikhtiar,
dan
tawakalser
ta

hadits

terkait.
3.2 Memaham
i Q.S. AlHujurat
(49):

13

tentang
toleransi
dan
mengharg
ai
perbedaan
dan
haditst
terkait.
3.3 Memaham
i

makna

iman
kepada
hari

Akhir

berdasark
an
pengamat
an
terhadap
dirinya,
alam
sekitar,
dan
makhluk
ciptaanNy
a.
3.4 Memaham
i

makna

iman
kepada
Qadha dan
Qadar
berdasark
an
pengamat
an

terhadap
dirinya,
alam
sekitar
dan
makhluk
ciptaanNya
3.5 Memaham
i
ketentuan
penyembel
ihan
hewan
dalam
Islam
3.6 Memaham
i

hikmah

qurban
dan
aqiqah
3.7 Memaham
i
ketentuan
haji

dan

umrah
4.1 Membaca
Q.S.

Az-

Zumar
(39):

53;

Q.S.

An-

Najm (53):
39-42, dan
Q.S.

Ali

Imran (3):
159

dan

QS.

Al

Hujurat
(49) : 13
sesuai
dengan
kaedah
tajwid dan
makhrajul
huruf
4.2 Menunjuk
kan
hafalan
Q.S.

Az-

Zumar
(39):

53;

Q.S.

An-

Najm (53):
39-42, dan
Q.S.

Ali

Imran (3):
159

dan

QS.

Al

Hujurat
(49) : 13
4.3 Menconto
hkan
perilaku
yang
mencermi
nkan

tata

krama,
sopansantun,
dan

rasa

malu
sebagai
implement
asi

dari

pemaham
an Q.S. AlBaqarah
(2): 83 dan
hadits
terkait
4.4 Mempera
gakan tata
cara
penyembel
ihan
hewan
4.5 Memprakt
ikkan
manasik
haji
4.6 Memprakt
ikkan
pelaksana
an ibadah
qurban
dan akikah
di
lingkungan
sekitar

rumah
4.7 Melakuka
n
rekonstruk
si

sejarah

perkemba
ngan Islam
di
Nusantara
4.8 Mencerita
kan
sejarah
tradisi
Islam
Nusantara

4. Analisis Kurikulum 2013 PAI SMP


Dalam analisis ini, penulis mencoba menganalisis komponen-komponen kurikulum 2013
yang bertujuan untuk mengetahui apa saja komponen pengembangan kurikulum yang terdapat
pada kurikulum 2013 dan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan komponen
pengembangan kurikulum 2013.
Batasan analisis yang dilakukan adalah hanya menganalisis kurikulum 2013 yang akan
diberlakukan di SMP pada mata pelajaran PAI. Hasil analisis ini diharapkan dapat meningkatkan
pengetahuan dan pemahaman mengenai aplikasi dari komponen-komponen pengembangan
kurikulum. Komponen yang dimaksud adalah:
a. Komponen Tujuan
Dalam kurikulum 2013, Pendidikan bertujuan membangun landasan bagi berkembangnya potensi siswa
agar menjadi manusia yang:

1.
2.
3.
4.

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, dan berkepribadian luhur
berilmu, cakap, kritis, kreatif, dan inovatif;
sehat, mandiri, dan percaya diri; dan
toleran, peka sosial, demokratis, dan bertanggung jawab[10]
Tujuan diatas dipetakan menjadi[11]:
Ranah Afektif Siswa di tingkat SMP dituntut memiliki sikap kepribadian yang
baik serta dapat menerapkan pada lingkungan pergaulannya
dimanapun ia berada.
Ranah
Siswa dituntut memiliki ketrampilan dapat mempelajari
Psikomotor
sesuatu yang tidak hanya berasal dari satu sumber saja,
melainkan dari sumber lain juga dituntut untuk dipelajari.
Jenis pengetahuan yang dituntut untuk dimiliki adalah faktual,
konseptual, dan prosedural, serta ruang lingkup objek masih
berada di lingkungan sekitar maupun di tempat yang berbeda dan
masih terlihat.
Tujuan pendidikan yang dimuat dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, yaitu:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
Ranah
Kognitif

warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

b.

1.
2.

3.

Melihat rumusan tujuan pendidikan yang ada dalam Kurikulum 2013 sejalan dan tidak
bertentangan dengan tujuan yang dirumuskan dalam UU Sisdiknas diatas, bahkan dalam
kurikulum 2013 nampak memperluas pada ranah afektif/ sikap (berkepribadian luhur, kritis,
inovatif, toleran dan peka sosial).
Komponen Isi/ Materi
Komponen isi/ materi yang dimaksud adalah segala sesuatu yang diberikan kepada siswa
dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan yang meliputi mata pelajaran dan alokasi waktu.
Materi dalam kurikulum 2013:
Materi al-Quran dan Hadis bukan sekedar dibaca dan dihafal tapi harus diamalkan ajaran yang
terkandung di dalamnya.
Materi akhlak mendapat porsi yang sangat besar dan tidak diajarkan tersendiri namun tergabung
dalam materi al-Quran. Hal ini menggambarkan bahwa akhlak tidak hanya bersifat teori tapi
bersifat praxis, ada kemauan secara sadar untuk mengaplikasikan dan membiasakan dalam
kehidupan sehari-hari. Proporsi materi akhlak yang besar menunjukkan bahwa tujuan PAI adalah
terbentuknya akhlak mulia setiap siswa setelah mengikuti program ini.
Materi zakat tidak ada. Seharusnya materi ini diajarkan karena merupakan salah satu pilar ajaran
Islam. Banyak ayat al-Quran yang menggandengkan kewajiban shalat dengan zakat, hal ini
menunjukkan betapa pentingnya masalah zakat. Pembelajaran zakat sangat erat kaitannya
dengan infaq dan shadaqah. Jika siswa dianggap belum berkewajiban mengeluarkan zakat, maka
dilatih untuk berinfaq/ bershadaqah sesuai dengan kemampuannya dan menambah wawasan
dengan membiasakan berbagi antar sesama siswa.[12]
Analisis Taksonomi Bloom terhadap Kompetensi Dasar di Kelas VII:
Kompetensi Dasar

Taksonomi
Bloom

1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
1.7

Menghayati Al-Quran sebagai implementasi dari pemahaman


rukun iman.
Beriman kepada Allah SWT
Beriman kepada malaikat Allah SWT
Menerapkan ketentuan bersuci dari hadats kecil dan hadats
besar berdasarkan syariat Islam
Menunaikan shalat wajib berjamaah sebagai implementasi
dari pemahaman rukun Islam
Menunaikan shalat Jumat sebagai implementasi dari
pemahaman Q.S. Al-Jumuah (62): 9
Menunaikan shalat jamak qasar ketika bepergian jauh
(musafir) sebagai implementasi dari pemahaman ketaatan
beribadah

Melihat
kata kerja
yang
digunaka
n, pada KI
1
(spiritualit
as)
sebagian
besar
masih
pada

2.1 Menghargai perilaku jujur sebagai implementasi dari


pemahaman Q.S. Al-Baqarah (2): 42 dan hadits terkait
2.2 Menghargai perilaku hormat dan patuh kepada orang tua dan
guru sebagai implementasi dari Q.S. Al-Baqarah (2): 83 dan
hadits terkait
2.3 Menghargai perilaku empati terhadap sesama sebagai
implementasi dari Q.S. An-Nisa (4): 8 dan hadits terkait
2.4 Menghargai perilaku ikhlas, sabar, dan pemaaf sebagai
implementasi dari pemahaman Q.S.An-Nisa (4):146, Q.S. Al
Baqarah (2):153, dan Q.S. Ali Imran (3):134, dan hadits terkait
2.5 Menghargai perilaku amanah sebagai implementasi dari Q.S.
Al-Anfal (8): 27 dan hadits terkait
2.6 Menghargai perilaku istiqamah sebagai implementasi dari
pemahaman QS Al-Ahqaf (46): 13 dan hadits terkait
2.7 Menghargai perilaku semangat menuntut ilmu sebagai
implementasi dari pemahaman sifat Allah (Al-Alim, al-Khabir,
as-Sami, dan al-Bashir) dan Q.S.Al-Mujadilah (58):11 dan Q.S.

dimensi
kognitif
(pengeta
huan),
meskipun
ada
beberapa
dimensi
afektif
(beriman,
menghay
ati).

Ar-Rahman (55):33 serta hadits terkait


2.8 Meneladani perjuangan Nabi Muhammad SAW periode Mekah
dan Madinah
2.9 Meneladani sikap terpuji khulafaurrasyidin

3.1

Memahami makna al-Asmaul-Husna: Al-Alim, al-Khabir, asSami, dan al-Bashir


3.2 Memahami makna iman kepada malaikat berdasarkan dalil
naqli
3.3 Memahami kandungan Q.S. Al- Mujadilah (58): 11 dan Q.S. ArRahman (55): 33 serta hadits terkait tentang menuntut ilmu.
3.4 Memahami makna empati terhadap sesama sesuai
kandungan Q.S. An-Nisa (4): 8 dan hadits terkait
3.5 Memahami kandungan Q.S.An-Nisa (4):146, Q.S. Al-Baqarah
(2):153, dan Q.S. Ali Imran (3):134 serta hadits terkait tentang
ikhlas,sabar, dan pemaaf
3.6 Memahami makna amanah sesuai kandungan Q.S. Al-Anfal
(8): 27 dan hadits terkait
3.7 Memahami istiqamah sesuai kandungan Q.S. Al-Ahqaf (46): 13
dan hadits terkait
3.8 Memahami ketentuan bersuci dari hadats kecil dan hadats
besar berdasarkan ketentuan syariat Islam
3.9 Memahami ketentuan shalat berjamaah
3.10 Memahami ketentuan shalat Jumat
3.11 Memahami ketentuan shalat Jamak Qasar
3.12 Memahami sejarah perjuangan Nabi Muhammad SAW periode
Mekah dan Madinah
3.13 Mengetahui sikap terpuji khulafaurrasyidin

Sebagian
kata kerja
operasion
al

yang

digunaka
n

sudah

masuk
dimensi
afektif
namun
masih
pada
level
yang
paling
rendah
yaitu
penerima

4.1 Membaca Q.S. Al- Mujadilah (58):11, Q.S. Ar-Rahman (55): 33,
Q.S.An-Nisa (4): 146, Q.S. Al-Baqarah (2): 153, dan Q.S. Ali
Imran (3): 134 dengan tartil
4.2 Menunjukkan hafalan Q.S. Al- Mujadilah (58): 11, Q.S. ArRahman (55): 33, Q.S. An-Nisa (4):146, QS. Al Baqarah (2):153,
dan Q.S. Ali Imran (3): 134 dengan lancar
4.3 Mencontohkan perilaku empati terhadap sesama sesuai
kandungan QS An-Nisa (4): 8 dan hadits terkait
4.4 Mencontohkan perilaku amanah sesuai kandungan
Q.S. Al-Anfal (8): 27 dan hadits terkait
4.5 Mencontohkan
perilaku
istiqamah
sesuai
kandungan QS. Al-Ahqaf (46): 13 dan hadits terkait
4.6 Mempraktikkan tata cara bersuci dari hadats kecil
dan besar
4.7 Mempraktikkan shalat jamak dan qashar
4.8 Mempraktikkan shalat berjamaah
4.9 Mempraktikkan shalat Jumat

an.

Semua
kata kerja

operasion
al

yang

digunaka
n berada
pada
dimensi
kognitif

Sebagian
kata kerja
operasion
al

yang

digunaka
n

masuk

dalam
kognitif
dan
psikomot
orik.

c.

Komponen Proses Pembelajaran


Proses pembelajaran yang semula menggunakan eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi
dilengkapi dengan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah dan
mengkomunikasikan. Belajar tidak hanya dalam ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah
dan masyarakat. guru bukan satu-satunya sumber belajar, sikap tidak diajarkan secara verbal
tetapi melalui contoh/ teladan.
Para ahli meyakini bahwa melalui pendekatan saintifik, siswa menjadi lebih aktif
mengkonstruksi pengetahuan dan keterampilannya, juga mendorong siswa untuk melakukan
penyelidikan guna menemukan fakta-fakta dari suatu fenomena atau kejadian. Proses
pembelajaran dengan pendekatan saintifik, siswa dibiasakan untuk menemukan kebenaran ilmiah
dalam melihat suatu fenomena, mereka dilatih untuk berfikir logis dan sistematis.
d. Komponen Penilaian
Komponen evaluasi merupakan bagian dari pembentuk kurikulum yang berperan sebagai
cara untuk mengukur apakah tujuan yang telah dibuat itu tercapai atau tidak. Selain itu, dengan
melakukan evaluasi, kita dapat mengetahui apabila ada kesalahan pada materi yang diberikan
atau metode yang digunakan dalam menjalankan kurikulum yang telah dibuat dengan melihat
hasil dari evaluasi tersebut dan dapat segera memperbaiki kesalahan atau meningkatkan hal-hal
yang sudah baik.
Pada komponen penilaian di kurikulum 2013 ini, guru dituntut ekstra kerja keras karena
penilaian yang dilakukan harus komprehensif dan kompleks (model penilaian otentik). Guru
harus menilai sikap spiritual (KI 1) dan sosial (KI 2) secara terukur disamping penilaian
psikomotor (KI 4) dan kognitif (KI 3). Permasalahan berikutnya adalah format penilaian KI 1
dan 2 yang cukup rumit dan butuh kecermatan yang tinggi dan berkelanjutan. Teknik penilaian
sikap yang mengacu pada penilaian otentik dapat dilakukan dengan cara: observasi
(pengamatan), penilaian diri, laporan pribadi (buku laporan ibadah), Penilaian sejawat dan jurnal
(catatan).[13] Namun penilaian ini membtuthkan keseriusan, kecermatan, pengawasan dan kerja

sama antara siswa, guru, pihak sekolah dan orang tua siswa, sehingga penilaian yang dilakukan
tidak sekedar formalitas sekedar diisi, dikumpulkan tanpa tindak lanjut, tidak bermakna dan
berimplikasi apapun.[14]
Secara umum, kurikulum ini diharapkan menghasilkan insan yang produktif, kreatif,
inovatif berbasis pada pengetahuan, ketrampilan dan sikap sosial, maka harus ada integrasi
sikap, ketrampilan dan pengetahuan. Kompetensi pengetahuan, ketrampilan dan sistem nilai
menentukan terhadap aktualisasi sikap/ watak islami. Sikap itu tahu mengapa, ketrampilan itu
tahu bagaimana, pengetahuan itu tahu apa.
Contoh KI: menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya; siswa harus
membaca al-Quran dengan tartil, beriman kepada Allah, beriman kepada malaikat,
melaksanakan thaharah, melaksanakan shalat wajib dan lain-lain yang didalamnya ada ranah
pengetahuan dan pengamalan melalui pentradisian.
Pendekatan holistik digunakan dalam kurikulum ini, jadi tidak lagi berbicara tentang AlQuran, hadits, shalat, akhlak dan sebagainya, tetapi terintegrasi dalam suatu tema. Sumber
kompetensi adalah mata pelajaran per kelas, lalu dijadikan sebagai kompetensi inti dan
dituangkan dalam kompetensi dasar.
Perbedaan dengan kurikulum yang lalu adalah bahwa penyatuan semua dalam tema-tema
yang dibicarakan. Kelihatannya dalam kurikulum 2013 akan terjadi integrasi internal, artinya
terjadi pengintegrasian antar berbagai bidang studi di dalam matapelajaran, misalnya ketika tema
menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya maka di dalamnya akan terdapat
bahasan al-Quran, fiqih, dan budaya beragama.
Di sisi lain, yang lebih urgen adalah integratif eksternal, dimana mata pelajaran agama
diintegrasikan dalam mata pelajaran lain dalam suatu tema yang dibicarakan. Misalnya, ketika
berbicara tentang tema indahnya kebersamaan, maka mata pelajaran lain bisa terintegrasi,
seperti IPA, IPS, kewarganegaraan, seni budaya dan sebagainya. Seharusnya PAI bisa
diintegrasikan sedemikian rupa mengingat bahwa agama sangat sarat dengan tema indahnya
kebersamaan. Dengan cara seperti ini, maka integrasi tuntas akan dapat terjadi, bukan hanya
integrasi parsial.[15]
C. Penutup
Kurikulum 2013 lahir dengan berbagai alasan, antara lain: kondisi pendidikan yang
belum sesuai dengan standar nasional, usia produktif yang melimpah, arus globalisasi, berbagai
isu lingkungan hidup, perkembangan ilmu dan teknologi, pola pikir dalam pembelajaran yang
harus selalu diperbaiki dan ditingkatkan.
Sebagai dokumen panduan pelaksanaan pembelajaran, kurikulum 2013 mata pelajaran
PAI SMP, memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya, antara
lain: KI dan KD yang mengintegrasikan ketiga ranah yaitu afektif, psikomotor dan kognitif
sehingga pembelajaran tidak sendiri-sendiri. Al-Quran dan Hadis tidak hanya bersifat teoritis
tetapi juga diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Materi akhlak yang selama ini cenderung
teoritis, dalam kurikulum ini diberikan porsi yang lebih besar dan bersifat praxis tidak lagi
diajarkan secara verbal.
Sosialisasi yang singkat sebagai penyebab kurang kesiapan pelaksanaannya, sehingga
timbul berbagai kendala, antara lain: pada komponen isi, ternyata kompetensi dasar yang
dirumuskan masih sarat pada dimensi kognitif. Pada komponen penilaian, untuk menilai sikap
spiritualitas dan sosial dirasa masih sulit dilaksanakan karena membutuhkan kemauan,
kemampuan, kecermatan dan pengawasan dari banyak pihak.
Suatu keniscayaan perubahan dan perkembangan suatu kurikulum agar selalu sesuai
dengan perkembangan zaman. Hanya saja dalam tradisi kita biasanya berhenti pada
aspekcurriculum plan (kurikulum sebagai dokumen), sedangkan pada aspek actual
curriculumsering terlupakan. Apa artinya kurikulum sebagai dokumen jika tidak ditindaklanjuti
denganactual curriculum, sebaik apapun dokumen yang dimiliki tidak akan bermakna jika tidak

diimplementasikan dengan baik, dalam hal ini guru sebagai pelaksanan di tingkat satuan
Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting agar terwujud tujuan yang dicita-citakan.

DAFTAR PUSTAKA
Basri, Hasan dan Beni Ahmad Saebani, Ilmu Pendidikan Islam, Bandung: Pustaka Setia, 2010.
Wandie Razif Sutikno, Disain Kurikulum Digital, Yogyakarta: Smart writing, 2013.
Tim Penyusun Modul LPTK Rayon 206 IAIN Walisongo Semarang, Modul Pendidikan dan
Pelatihan Profesi Guru (PLPG) Tahun 2013, Semarang
Anonymous Ranah Penilaian Kognitif, Psikomotor
Zaifbio.wordpress.com, diunduh Sabtu, 16 Nopember 2013.

dan

Afektif,

www.

Ari
Widodo, Taksonomi
Tujuan
Pembelajaran,
(Bandung: Didaktis, 2005),www.upi.edu, diunduh Rabu, 13 Nopember 2013.
Balitbang Kemdikbud, Kurikulum 2013; Kompetensi Dasar,www.kemendikbud.go.id.
Deden Cahaya Kusuma, Analisis Komponen-Komponen Pengembangan Kurikulum 2013 pada Bahan Uji Publik Kurikulum
2013, http://berita.upi.edu.

Eka Nuraini, Kata Operasional Taksonomi Bloom Versi Baru, www.uny.ac.id, diunduh Kamis,
14 Nopember 2013
Jonathan D. Jansen and Vijay Reddy, Curriculum analysis, a reference manual,http://curranal1.pdf.com.
Kamus Besar Bahasa Indonesia online, http://kbbi.web.id/analisis.
MGMP PAI SMP Kota Bogor: Analisis Dan Usulan Terhadap Isi Kurikulum 2013 (PAI SMP) Serta
Strategi Pembelajarannya, www.mgmp-pai.blogspot.com.
Nur Syam, Kurikulum PAI, www.nursyamsunanampel.ac.id, diunduh Sabtu, 26 September 2013.
Retno
Utari,
Taksonomi
Bloom,
Apa
dan
Bagaimana
Menggunakannya?,www.bppk.depkeu.go.id, diunduh Kamis, 14 Nopember 2013.
Richard C. Overbaugh Lynn Schultz, Bloom's Taxonomy, Old Dominion University,
www. Googlescholar.com, Diunduh Kamis, 14 Nopember 2013.
Salinan Lampiran Permendikbud
MTs,www.kemdikbud.go.id.

No.

68

tahun

2013

tentang

kurikulum

SMP-

Sukirman, Analisis Kritis Kurikulum Pendidikan Agama Islam di SMP, makalah lomba guru berprestasi
kemenag prov. Jatim 2010, www.scribd.com.
Tasman Hamami, Materi Perkuliahan Pengembangan Kurikulum Pendidikan Islam Berbasis IT, SPAI
MSI UMY 2013.

[1] Hasan Basri dan Beni Ahmad Saebani, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2010), hlm. 176.
[2] Wina Sanjaya, Kurikulum Dan Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Prenada Media, 2009), hlm. 31.
[3] Kamus Besar Bahasa Indonesia online, http://kbbi.web.id/analisis, diunduh Senin, 4 Nopember
2013.
[4] Wandie Razif Sutikno, Disain Kurikulum Digital, Yogyakarta: Smart writing, 2013, hlm. 6-7.
[5]Jonathan D. Jansen and Vijay Reddy, Curriculum analysis, a reference manual,http://curranal1.pdf.com,
diunduh: Ahad, 3 Mopember 2013.
[6] Sukirman, Analisis Kritis Kurikulum Pendidikan Agama Islam di SMP, makalah lomba guru berprestasi
kemenag prov. Jatim 2010, www.scribd.com, diunduh Rabu, 17 Oktober 2013.
[7] Tasman Hamami, Materi Perkuliahan Pengembangan Kurikulum Pendidikan Islam Berbasis IT, SPAI
MSI UMY 2013.
[8]Salinan Lampiran Permendikbud No. 68 tahun 2013 tentang kurikulum SMPMTs,www.kemdikbud.go.id, diunduh Kamis, 17 Oktober 2013.
[9] Balitbang Kemdikbud, Kurikulum 2013; Kompetensi Dasar,www.kemendikbud.go.id., diunduh
Kamis, 17 Oktober 2013.

[10] Balitbang Kemdikbud, Kurikulum 2013; Kompetensi Dasar,www.kemendikbud.go.id., diunduh


Kamis, 17 Oktober 2013.
[11] Deden Cahaya Kusuma, Analisis Komponen-Komponen Pengembangan Kurikulum 2013 pada Bahan Uji
Publik Kurikulum 2013, http://berita.upi.edu, diunduh Selasa, 5 Nopember 2013.

[12]MGMP PAI SMPKota Bogor: Analisis Dan Usulan Terhadap Isi Kurikulum 2013 (PAI SMP) Serta
Strategi Pembelajarannya, www.mgmp-pai.blogspot.com, diunduh Ahad, 3 Nopember 2013.
[13] Disampaikan dalam perkuliahan : Pengembangan Kurikulum PAI Berbasis IT oleh Dr. Tasman
Hamami di SPAI MSI UMY, Kamis, 8 Nopember 2013.
[14] MGMP PAI SMPKota Bogor: Analisis Dan Usulan Terhadap Isi Kurikulum 2013 (PAI SMP) Serta
Strategi Pembelajarannya, www.mgmp-pai.blogspot.com, diunduh Ahad, 3 Nopember 2013.
[15] Nur Syam, Kurikulum PAI, www.nursyamsunanampel.ac.id, diunduh Sabtu, 26 September 2013.
Diposkan oleh nisma khoiriyah di 11.10
Kirimkan Ini lewat Email

Você também pode gostar