Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
(1)
(1)
Program Magister Perencanaan Wilayah dan Kota, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan kebijakan (SAPPK), ITB.
Kelompok Keahlian Perencanaan dan Perancangan Kota, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK), ITB.
(2)
Abstrak
Tujuan penelitian ini mengkaji ketercapaian konsep kota nyaman/layak huni (liveable city) di Kota
Balikpapan. Metoda analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan
pendekatan analisis data kuantitatif dan kualitatif (pendekatan campuran/mix approach). Analisis
kuantitatif pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Importance Performance Analysis dan
analisis kualitatif pada penelitian ini dilakukan dengan metoda content analysis (analisis isi). Pencapaian
konsep liveable city di Kota Balikpapan mencapai 30 (tiga puluh) indikator atau sebesar 71,43% dari 42
indikator konsep liveable city dengan rincian untuk distribusi masing masing indikator secara berurutan:
aspek fisik 10 (sepuluh) indikator, aspek lingkungan manusia 9 (sembilan), aspek lingkungan alam 7
(tujuh) indikator dan aspek ekonomi 4 (empat) indikator. Secara keseluruhan untuk hasil analisis aspek
manajemen pengembangan kota di Kota Balikpapan sudah berjalan dengan baik. Kemudian untuk
aspek komunikasi yang dianggap aspek penting maka perlu diketahui komponen audit komunikasi yang
berjalan di Kota Balikpapan, hasilnya komponen audit komunikasi sebagian besar dipersepsikan sangat
baik hal ini terbukti dari berbagai penghargaan yang diperoleh Kota Balikpapan sebagai akibat dari
komunikasi antara stakeholder di Kota Balikpapan yang baik. Faktor kepemimpinan, komitmen dan
political will serta aspek koordinasi dan komunikasi merupakan faktor kunci yang mendorong
pencapaian konsep liveable city di Kota Balikpapan. Pada dasarnya pengembangan liveable city Kota
Balikpapan memang belum bisa sepenuhnya tercapai karena dalam mencapai liveability yang ideal
membutuhkan sebuah proses yang panjang. Walaupun demikian, pengembangan liveable city di Kota
Balikpapan bisa dijadikan lesson learn dan model pengembangan kota layak/nyaman huni bagi
kota/kabupaten lain yang ingin mengembangkan liveable city serupa.
Kata-kunci: indikator, Ketercapaian, liveable city, manajemen, pengembangan
Pendahuluan
Kota nyaman/layak huni (liveable city)
menggambarkan
sebuah
kota
dengan
lingkungan dan atmosfer yang nyaman untuk
ditinggali dan bekerja yang dilihat dari berbagai
aspek, baik itu fisik maupun non fisik, pinsipnya
adalah ketersediaan kebutuhan dasar, fasilitas
publik, ruang terbuka untuk interaksi sosial,
keamanan, dukungan fungsi ekonomi sosial, dan
sanitasi. Livability adalah nilai tertinggi dari new
urbanism dengan fokus managemen konflik
pertumbuhan dengan mengintegrasikan nilai
livability dan ekonomi melalui desain urban.
Selama kurun waktu 5 (lima) tahun Balikpapan
telah
menetapkan
visi
sebagai
kota
Gina Nawangwulan
Tabel 1 Penentuan Faktor, Indikator dan Sub-indikator Liveable city
Ekonomi
Faktor
Indikator
Tenaga Kerja
dan
Pendapatan
Pendidikan
Alat Ukur
Laju Pertumbuhan PDB
Orang
yang
Menganggur
yang
Dinyatakan
Sebagai
Persentase
Dari Angkatan Kerja
Orang Yang Bekerja, Dinyatakan
Sebagai Persentase Penduduk Usia
15 Tahun Ke Atas
Persentase Perubahan Pertumbuhan
Lapangan Kerja
Indeks Gini
Jumlah Sekolah Dasar Negeri per
1000 Penduduk
Jumlah Sekolah Menengah Negeri per
1000 Penduduk
Ratio Guru Terhadap Murid pada
Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah
Jumlah Perguruan Tinggi, Universitas,
Sekolah Profesional Dalam Radius 30
Mil Dari Pusat Kota
Jumlah Masyarakat yang Dapat
Mengakses Internet dan Jumlah
Masyarakat
yang
Mengakses
Literatur/Sumber
Community
Indicators
Jumlah
Korban
Jiwa
Akibat
Kecelakaan di Jalan Per 100.000
Penduduk
Jumlah Kecelakaan di Jalan Per
100.000 Penduduk
Jumlah Rak Sepeda yang Dapat
Diakses di Ruang Publik
Jumlah Kecelakaan Lalu Lintas
( Korban Cacat dan Korban Jiwa) Per
Kapita
Jumlah Tenaga Kesehatan per Jumlah
Penduduk
Jarak Rata Rata Ke Pelayanan
Kesehatan Terdekat (Km)
Jumlah Tempat Tidur di Rumah Sakit
per Jumlah Penduduk
Banyaknya Klinik Medis Terhadap
Angka (Jumlah) Tenaga Medis Tiap
1000 Penduduk
Jumlah Fasilitas Kesehatan Dalam
Radius 32 Km Dari Pusat Lingkungan
Kepadatan Penduduk, Diukur Dengan
Tiap Orang Per Hektar
Community
Community
Indicators
Victoria. Data Framework.
2013
Money Magazine. Best
Places to Live: Compare
Cities. 2011
Findlay, A., A. Morris, and
R. Rogerson, 1988
Internet Broadband
Transportasi
Korban
Jiwa
Akibat
Kecelakaan Lalu Lintas di
Jalan
Kecelakaan Lalu Lintas Di
Jalan
Rak Sepeda
Fisik
Tingkat
Lintas
Kecelakaan
Lalu
Tenaga
Kesehatan
per
Jumlah Penduduk
Jarak
Ke
Pelayanan
Kesehatan
Kesehatan
Perumahan
Keterjangkauan
Lingkungan Alam
Udara
Air
Kualitas Udara
Penggunaan
Listrik
Iklim
Kualitas Air
Timbulan Sampah Rumah
Tangga
Konsumsi Listrik Rumah
Tangga
-
Biodiversity
Sampah
Ruang Terbuka
Hijau
Indicators
Victoria. Data Framework.
2013
Honey-Ray, L. and C.
Enns, 2009
Litman, T. and D. Burwell,
2006.
R. Rogerson, 1988
Indicators
Victoria. Data Framework.
2013
Design For Health, Health
Impact
Assessment:
Threshold
Analysis
Workbook, 2008
Community
R. Rogerson, 1988
Cicerchia., 1999
Li, F.Z., et al., 2008
Economist Intelligence
Kodama, 1997.
Community
Indicators
Victoria. Data framework.
2013
Indikator
Sub-indikator +/-
Alat Ukur
Ketersediaan Areal Hijau Menurut
Unit Lingkungan dan Jenis Areal Jijau
Literatur/Sumber
Peraturan
Menteri
Lingkungan Manusia
Kriminalitas
Tingkat Tindak Kejahatan
Terhadap Orang
Tingkat Kejahatan
Kenyamanan
dan Budaya
Fasilitas
Berbelanja
Makanan dan
Barang Lokal
Lainnya
Ketersediaan Tempat
Hiburan/Rekreasi
Keterjangkauan Terhadap
Toko Makanan Sehat
Akses Terhadap
Pasar/Hipermarket
Berdasarkan
justifikasi
manajemen
pengembangan
kota
nyaman/layak
huni
(liveable city) dari berbagai literatur maka
diperoleh kriteria faktor sebagai berikut:
1. kepemimpinan;
2. kelembagaan (adanya instansi pengelola dan
kewenangan secara formal);
3. sumber pembiayaan;
4. keterlibatan dan partisipasi stakeholder;
5. transparansi dan akuntabilitas;
6. koordinasi dan komunikasi;
7. komitmen dan political will;
8. ketersediaan
sarana
dan
prasarana
penunjang; dan
9. kerjasama dengan berbagai pihak.
Sementara itu untuk variabel manajemen audit
komunikasi peneliti mengacu hasil studi Jeffres,
318 | Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota B SAPPK V4N2
R. Rogerson, 1988
R. Rogerson, 1988
Gina Nawangwulan
Tabel 2 Variabel Audit Komunikasi dalam Pencapaian Liveable city di Kota Balikpapan
No.
Ekonomi
18
16
14
12
10
8
6
Lingkungan Manusia
4
2
0
Fisik
Lingkungan Alam
28,57%
71,43 %
Gina Nawangwulan
Gambar 3 Diagram Kartesius Posisi Indikator Ketercapaian Liveable City di Kota Balikpapan
Sumber: Hasil Pengolahan Data Kuesioner 2015
Tabel 3 Posisi Indikator Liveable City Terhadap Data Saat Ini
Hasil Perhitungan
IPA untuk
(Posisi Kartesius)
Indikator
indikator
Ketercapaian
dibandingkan data
liveable city
kondisi terkini
10, 16, 19, 24,
Data dan persepsi/kinerja aktual menunjukan
Sesuai
29, 30, 31, 32, 42
adanya kesesuaian. Indikator pada bagian ini
Penting dengan
dianggap penting. Analisis: indikator ini tercapai.
persepsi/kinerja
aktual
Data/persepsi kinerja aktual menunjukan adanya
Tidak Sesuai
6,7, 17, 18, 26
memuaskan
ketidaksesuaian. Analisis: indikator ini belum
tercapai.
Data dan persepsi/kinerja aktual menunjukan
Sesuai
3, 8, 22
adanya kesesuaian. Analisis: indikator ini belum
Penting dengan
tercapai.
persepsi /kinerja
Data dan persepsi/kinerja aktual menunjukan tidak
aktual kurang
Tidak Sesuai
1, 2, 4, 21, 23,
adanya kesesuaian. Data saat ini menunjukan
memuaskan
indikator tersebut memiliki kinerja yang baik.
25, 41
Analisis: indikator ini tercapai.
5, 9, 11, 12, 20,
Sesuai
Data dan persepsi/kinerja aktual menunjukan
Kurang penting
28, 33, 35, 37,
adanya kesesuaian. Analisis: indikator ini tercapai.
dengan
39, 40
persepsi/kinerja
Data dan persepsi/kinerja aktual menunjukkan
aktual
Tidak Sesuai
15
tidak adanya kesesuaian. Analisis: indikator ini
memuaskan
belum tercapai.
Data dan Persepsi/Kinerja Aktual Menunjukan
Sesuai
13, 27, 38
Adanya Kesesuaian. Analisis: indikator ini belum
Kurang penting
tercapai.
dengan
persepsi/kinerja
Data dan Persepsi/Kinerja Aktual Menunjukan
aktual kurang
Tidak Sesuai
14, 34, 36
Tidak Adanya Kesesuaian. Namun data saat ini
memuaskan
menunjukan indikator tersebut memiliki kinerja
yang baik . Analisis: indikator ini tercapai.
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2015
Keterangan :
:
:
:
:
Manajemen
Pengembangan
Pencapaian Liveable City
Kota
dalam
Gina Nawangwulan
Gina Nawangwulan
b.
c.
d.
e.
Gina Nawangwulan
penilaian
konsep
liveable city yang
independen. Pada kenyataannya visi liveable
city tersebut dinilai atau audit secara rutin
menggunakan indikator Permendagri.
Ucapan Terima Kasih
Ucapan terima kasih peneliti berikan dengan
setulus-tulusnya kepada Dr. Ridwan Sutriadi
selaku
dosen
pembimbing
yang
telah
memberikan masukan, dukungan serta kritikan
yang membangun dalam penelitian ini.
Daftar Pustaka
Australian Bureau of Statistics. (2005). Crime
and Safety. Canberra: Australian Bureau of
Statistics.
Backus, M. (2001). E-governance in Developing
Countries. IICD Research Brief.
Badan Pusat Statistik Kota Balikpapan. (2014).
Balikpapan Dalam Angka. Balikpapan: BPS .
Bigio, A. G. and B.Dahiya. (2004). Urban
Managing
Fast/Growing
Cities:
New
Approches
to
Urban
Planning
and
Management in Development World. New
York: Wiley
Economist Intelligence Unit. (2011). Liveability
Ranking
Report.
London:
Economist
Intelligence Unit.
Edward III, Gorge CM. (1980). Implementing
Public Policy. Washington DC: Congessional
Quarterly Inc.
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota B SAPPK V4N2 | 325