Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Pendahuluan
Pendidikan merupakan upaya mengembangkan potensi yang ada dalam diri untuk
menghasilkan manusia yang berkualitas, mencakup pengetahuan yang harus dimiliki dan moral
yang dibentuk dan dilandasi oleh nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan. Pendidikan tidak sekedar
menyampaikan informasi pengetahuan kepada siswa, melainkan menciptakan situasi,
mengarahkan, mendorong dan membimbing aktivitas belajar siswa ke arah perkembangan yang
optimal.
Dalam rumusan tujuan Pendidikan Nasional dalam Undang-undang Sisdiknas, terungkap
tiga hal: pertama, karakter manusia Indonesia yang hendak dicapai melalui pendidikan
menyangkut aspek afektif yaitu: keimanan dan ketaqwaan, akhlak mulia, demokratis,
bertanggung jawab dan mandiri, kedua, aspek intelektual (kognitifnya) yaitu berilmu dan cakap
(kecerdasan), ketiga, berkenaan dengan aspek psikomotoriknya yakni membangun manusia yang
cakap dan kreatif mandiri.
Kurikulum merupakan salah satu komponen pendidikan yang sangat penting sebagai
pedoman bagi guru untuk mencapai tujuan yang diharapkan, berfungsi untuk menolong siswa
menggali dan mengembangkan keinginan, bakat, kemampuan, keterampilan dan mempersiapkan
mereka dengan baik untuk menjalankan hak dan kewajiban, memikul tanggung jawab terhadap
diri keluarga masyarakat dan bangsanya.
Kurikulum ibarat jalan untuk mencapai tujuan dalam melaksanakan pendidikan. Menurut
Saylor dan Alexander, kurikulum adalah the total effort of the school situations, yaitu
keseluruhan usaha yang dilakukan oleh lembaga atau sekolah untuk mencapai tujuan yang sudah
direncanakan[1]. Dengan demikian, komponen yang ada di dalam kurikulum bukan sebatas mata
pelajaran, melainkan termasuk proses belajar dan usaha-usaha yang dilakukan untuk mencapai
tujuan tersebut.[2]
Demikian pentingnya kurikulum dalam pendidikan, maka dalam perjalanannya semestinya harus
dikritisi, dianalisis untuk mengetahui kelebihan, kekurangan serta efektivitas pencapaian tujuan
yang telah ditetapkan. Dalam tulisan ini, kita akan mencoba melakukan analisis terhadap
kurikulum 2013 mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Pertama.
B.
Pembahasan
1.
3)
4)
5)
6)
7)
8)
Dari penjelasan diatas, makalah ini bermaksud memetakan kurikulum 2013 dengan
menelaah komponen-komponennya, yaitu tujuan, isi/ materi, proses pembelajaran dan penilaian
untuk mendapatkan pemahaman arti keseluruhan dan gambaran utuh kurikulum. Penulis
bermaksud menganalisis isi/ materi, terutama aspek kompetensi dasar yang ada dalam kurikulum
2013 berdasarkan taksonomi Bloom yang sudah direvisi oleh Anderson.
2.
dalam pembentukan manusia secara utuh, dan memiliki peranan yang sangat penting dalam
kehidupan manusia sebagai tata nilai, pedoman, pembimbing dan pendorong atau penggerak
untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik. Pendidikan Agama Islam (PAI) yang merupakan
bagian dari pendidikan agama di Indonesia mempunyai tempat yang sangat strategis dalam
penyelenggaraan pendidikan di Indonesia.
Secara normatif Pendidikan Islam (PAI) di sekolah umum sebagai refleksi pemikiran
pendidikan Islam, sosialisasi, internalisasi, dan rekontruksi pemahaman ajaran dan nilai-nilai
Islam. Secara praxis PAI bertujuan mengembangkan kepribadian muslim yang memiliki
kemampuan kognitif, afektif, normatif, dan psikomotorik, yang kemudian diejawantahkan dalam
cara berfikir, bersikap, dan bertindak dalam kehidupannya. Dengan pembelajaran PAI, siswa
diharapkan mampu mengembangkan kepribadian sebagai muslim yang baik, menghayati dan
mengamalkan ajaran serta nilai Islam dalam kehidupannya. Dengan demikian PAI tidak hanya
dipahami secara teoritis, namun diamalkan secara praxis.
Pendidikan Agama Islam pada dasarnya lebih diorientasikan pada tataran moral action,
yakni agar siswa tidak hanya berhenti pada tataran kompetensi (competence), tetapi sampai
memiliki kemauan (will), dan kebiasaan (habbit) dalam mewujudkan ajaran dan nilai-nilai Islam
dalam kehidupan sehari-hari.
Depdiknas merumuskan tujuan Pendidikan Agama Islam di sekolah, yaitu:
a. Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan
pengetahuan, penghayatan, pembiasaan serta pengamalan siswa tentang agama Islam
sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanannya kepada Allah
SWT.
b. Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu manusia
yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin,
toleransi, menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta mengembangkan
budaya agama dalam komunitas sekolah.
Dari rumusan tujuan di atas, dapat disimpulkan bahwa output dari program Pendidikan
Agama Islam adalah terbentuknya siswa yang memiliki akhlak mulia yang merupakan misi
utama dari diutusnya Nabi Muhammad SAW di dunia ini. Pendidikan akhlak adalah jiwa
Pendidikan dalam Islam, sehingga pencapaian akhlak mulia adalah tujuan sebenarnya
Pendidikan.
Berikut karakteristik Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMP[6]:
1)
PAI merupakan mata pelajaran yang dikembangkan dari ajaran-ajaran pokok yang
terdapat dalam agama Islam, sehingga PAI merupakan bagian yang tidak dapat
2)
3)
4)
5)
masyarakat.
Secara umum mata pelajaran PAI didasarkan pada ketentuan-ketentuan yang ada pada
al-Quran dan Hadits Nabi. Melalui metode Ijtihad (dalil aqli) para ulama
mengembangkan prinsip-prinsip PAI tersebut dengan lebih rinci dan mendetail dalam
6)
7)
8)
Mencapai akhlak yang karimah (mulia) adalah tujuan sebenarnya dari Pendidikan.
PAI merupakan mata pelajaran wajib yang harus diikuti oleh setiap siswa, terutama
yang beragama Islam, atau bagi yang beragama lain yang didasari dengan kesadaran
yang tulus dalam mengikutinya.
3.
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 diberlakukan karena ditemukan beberapa kelemahan yang ada dalam
kurikulum sebelumnya (KTSP), antara lain: materi/ isi dalam kurikulum yang masih padat,
belum mengembangkan potensi secara utuh, kompetensi yang dikembangkan masih didominasi
aspek kognitif, Belum terakomodirnya keseimbangan antara soft skill dengan hardskill, belum
peka dan tanggap terhadap berbagai persoalan, belum menggambarkan urutan pembelajaran
yang rinci, pembelajaran masih teachered centered dan penilaian belum menggunakan standar
penilaian berbasis kompetensi.
a.
1)
Aspek pembelajaran: langsung dan tidak langsung, aplikatif, relevan dengan kehidupan,
menggunakan scientific approach (mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
mengolah dan mengkomunikasikan temuan), menekankan pada kemampuan berpikir
2)
b.
1)
2)
3)
lainnya);
pola pembelajaran secara jejaring (siswa menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja
4)
5)
6)
7)
sains);
pola belajar berbasis kelompok (tim);
pola pembelajaran berbasis alat multimedia;
pola pembelajaran berbasis kebutuhan
8)
9)
c.
pelanggan
(users)
dengan
memperkuat
kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif,
dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara,
dan peradaban dunia.
d.
1)
Mengembangkan keseimbangan antara sikap spiritual, sosial, rasa ingin tahu, kreativitas,
kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik.
2)
3)
4)
5)
dan keterampilan.
Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti yang dirinci lebih lanjut dalam
6)
kompetensi dasar.
Kompetensi inti menjadi unsur pengorganisasi kompetensi dasar, dimana semua
kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi
7)
e.
Pendidikan, yaitu: Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Isi, Standar Proses dan Standar
Penilaian. Berikut tabel elemen perubahan kurikulum 2013 tingkat SMP:
ELEMEN
DESKRIPSI
1.
Standar
Kompetensi
Lulusan (SKL)
pengetahuan.
2.
Standar Isi:
a)
Kedudukan
Mata Pelajaran.
b)
Pendekatan
c)
Struktur
Kurikulum
dan
alokasi waktu
3. Standar Proses
penilaian
f.
kegiatan ekstrakurikuler: Pramuka (Wajib), Organisasi Siswa Intra sekolah, Usaha Kesehatan
Sekolah, dan Palang Merah Remaja. Di kurikulum ini juga terjadi pengelompokan mata
pelajaran, kelompok A: Pendidikan Agama, PKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS dan
Bahasa Inggris, kelompok B: seni budaya, penjaskes, dan prakarya (termasuk muatan lokal).
Mata Pelajaran ketrampilan/ TIK diintegrasikan dalam setiap mata pelajaran.
Mata Pelajaran
Alokasi
Minggu
VII
VIII
IX
Kelompok A
1.
2.
3.
Bahasa Indonesia
4.
Matematika
5.
IPA
6.
IPS
7.
Bahasa Inggris
Kelompok B
1.
Seni Budaya
2.
38
38
38
Kesehatan
3.
Prakarya
g.
dimiliki siswa yang telah menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan atau jenjang
pendidikan tertentu, (2) gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam
aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dipelajari siswa untuk suatu jenjang
sekolah, kelas dan mata pelajaran.
Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas
yang diturunkan dari kompetensi inti. Kompetensi dasar terdiri atas sikap, pengetahuan, dan
ketrampilan yang bersumber pada kompetensi inti yang harus dikuasai siswa. Kompetensi
tersebut dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik siswa, kemampuan awal, serta ciri
dari suatu mata pelajaran.[9]Berikut ditampilkan tabel Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
PAI dan Budi Pekerti di SMP:
Kelas VII:
KOMPETENSI
KOMPET
INTI
ENSI
DASAR
1.
menghayati
agama
dianutnya
dari
pemahama
n
rukun
iman.
1.2. Berim
an kepada
Allah
SWT
1.3. Berim
an kepada
malaikat
Allah
SWT
1.4. Mener
apkan
ketentuan
bersuci
dari hadats
Menghargai dan kecil dan
menghayati perilaku hadats
2.
disiplin, besar
berdasarka
tanggungjawab,
jujur,
peduli
gotong
(toleransi, n syariat
royong), Islam
efektif shalat
dengan lingkungan wajib
sosial
dan
dalam
alam berjamaah
jangkauan sebagai
pergaulan
dan implement
keberadaannya
asi
dari
pemahama
n
rukun
Islam
1.6. Menu
naikan
shalat
Jumat
sebagai
implement
asi
dari
pemahama
n Q.S. AlJumuah
(62): 9
1.7. Menu
naikan
shalat
jamak
qasar
ketika
bepergian
jauh
(musafir)
sebagai
3.
implement
Memahami
asi
pengetahuan
dari
berdasarkan
ingin
tahunya
tentang
pengetahuan,
teknologi,
ilmu
2.1 Meng
seni, hargai
budaya
terkait perilaku
fenomena
dan jujur
kejadian
tampak sebagai
mata
implement
asi
dari
pemahama
n Q.S. AlBaqarah
(2): 42 dan
hadits
terkait
2.2 Meng
hargai
perilaku
hormat
dan patuh
kepada
orang tua
dan
guru
sebagai
implement
asi
dari
Q.S.
Al-
Baqarah
(2): 83 dan
hadits
terkait
2.3 Meng
hargai
perilaku
empati
terhadap
sesama
sebagai
4.
Mencoba,
mengolah,
menyaji
implement
dan asi
dari
dalam Q.S.
An-
ranah
(menggunakan,
dan hadits
mengurai,
terkait
merangkai,
memodifikasi,
dan
(menulis,
membaca,
mengarang)
dengan
dan
sesuai
yang
dipelajari di sekolah
dan
sumber
hargai
perilaku
ikhlas,
sabar, dan
menghitung,
menggambar,
2.4 Meng
lain
pemaaf
sebagai
implement
asi
dari
pemahama
n Q.S.AnNisa
(4):146,
Q.S.
Al
Baqarah
(2):153,
dan
Q.S.
Ali Imran
(3):134,
dan hadits
terkait
2.5 Meng
hargai
perilaku
amanah
sebagai
implement
asi
dari
Q.S.
Al-
Anfal (8):
27
dan
hadits
terkait
2.6 Meng
hargai
perilaku
istiqamah
sebagai
implement
asi
dari
pemahama
n QS AlAhqaf
(46):
13
dan hadits
terkait
2.7 Meng
hargai
perilaku
semangat
menuntut
ilmu
sebagai
implement
asi
dari
pemahama
n
sifat
Allah
(Al-Alim
,
al-
Khabir, asSami,
dan
al-
Bashir)
dan
Q.S.AlMujadilah
(58):11
dan
Q.S.
ArRahman
(55):33
serta
hadits
terkait
2.8 Mene
ladani
perjuangan
Nabi
Muhamma
d
SAW
periode
Mekah dan
Madinah
2.9 Mene
ladani
sikap
terpuji
khulafaurr
asyidin
3.1
Me
mahami
makna alAsmaulHusna:
Al-Alim,
al-Khabir,
as-Sami,
dan
al-
Bashir
3.2
Me
mahami
makna
iman
kepada
malaikat
berdasarka
dalil
naqli
3.3
Me
mahami
kandungan
Q.S.
Al-
Mujadilah
(58):
dan
11
Q.S.
ArRahman
(55):
33
serta
hadits
terkait
tentang
menuntut
ilmu.
3.4
Me
mahami
makna
empati
terhadap
sesama
sesuai
kandungan
Q.S.
An-
Nisa (4): 8
dan hadits
terkait
3.5
Me
mahami
kandungan
Q.S.AnNisa
(4):146,
Q.S.
Al-
Baqarah
(2):153,
dan
Q.S.
Ali Imran
(3):134
serta
hadits
terkait
tentang
ikhlas,saba
r,
dan
pemaaf
3.6
Me
mahami
makna
amanah
sesuai
kandungan
Q.S.
Al-
Anfal (8):
27
dan
hadits
terkait
3.7
Me
mahami
istiqamah
sesuai
kandungan
Q.S.
Al-
Ahqaf
(46):
13
dan hadits
terkait
3.8
Me
mahami
ketentuan
bersuci
dari hadats
kecil
dan
hadats
besar
berdasarka
n
ketentuan
syariat
Islam
3.9
Me
mahami
ketentuan
shalat
berjamaah
3.10 Me
mahami
ketentuan
shalat
Jumat
3.11 Me
mahami
ketentuan
shalat
Jamak
Qasar
3.12 Me
mahami
sejarah
perjuangan
Nabi
Muhamma
d
SAW
periode
Mekah dan
Madinah
3.13 Men
getahui
sikap
terpuji
khulafaurr
asyidin
4.1
Me
mbaca
Q.S.
Al-
Mujadilah
(58):11,
Q.S.
Ar-
Rahman
(55):
33,
Q.S.AnNisa
(4):
146, Q.S.
AlBaqarah
(2):
153,
dan
Q.S.
Ali Imran
(3):
134
dengan
tartil
4.2
Me
nunjukkan
hafalan
Q.S.
Al-
Mujadilah
(58):
11,
Q.S.
Ar-
Rahman
(55):
33,
Q.S.
An-
Nisa
(4):146,
QS.
Al
Baqarah
(2):153,
dan
Q.S.
Ali Imran
(3):
134
dengan
lancar
4.3
Me
ncontohka
n perilaku
empati
terhadap
sesama
sesuai
kandungan
QS
An-
Nisa (4): 8
dan hadits
terkait
4.4
KELAS: VIII
4.7
4.8
4.9
KOMPETENSI INTI
1.
KOMPETENSI DASAR
dianutnya
implementasi
dari
pemahaman
rukun iman.
1.2.
Meyakini
Quran
Kitab
sebagai
suci
pedoman
Alhidup
sehari-hari
1.3.
1.5.
dan
puasa
sunnah
implementasi
dari
sebagai
pemahaman
rukun Islam
1.7.
jujur
dari
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan pemahaman Q.S. Al-Maidah (5): 8
dan keberadaannya
dan hadits terkait
2.2 Menghargai perilaku hormat
dan patuh kepada orang tua dan
guru sebagai implementasi dari
pemahaman Q.S. An-Nisa (4): 36
dan hadits terkait
2.3 Menghargai
perilaku
gemar
sesama
sebagai
implementasi
dari
perilaku
makanan
dan
perilaku
pertengkaran
sebagai
kembangkan
ilmu
pengetahuan
sebaga
3.
konkret
(menggunakan,
mengurai,
merangkai,
sejarah
pertumbuhan
ilm
KELAS IX
KOMPETENSI INTI
KOMPETENS
I DASAR
1.
1.1 Menghaya
ti
Al-Quran
sebagai
implementasi
dari
pemahaman
rukun iman
1.2 Beriman
kepada
Hari
Akhir
1.3 Beriman
kepada Qadha
dan Qadar
2.
Menghargai
dan
menghayati
perilaku
jujur,
disiplin,
ibadah
dan
aqiqah sebagai
implementasi
dari surah alKautsar
2.1 Mengharg
ai perilaku jujur
dalam
kehidupan
sehai-hari
sebagai
implementasi
dari
pemahaman
Q.S. Ali Imran
(3): 77; Q.S.
Al-Ahzab (33):
70 dan hadits
terkait.
2.2 Mengharg
ai
perilaku
orang
da
guru
3.
23
dan
Q.S.
Luqman
(31):
14
dan
hadits terkait.
2.3 Mengharg
ai
perilaku
yang
mencerminkan
tata
krama,
sopan-santun,
dan rasa malu
sebagai
implementasi
dari
4.
Mengolah,
menyaji,
dan
menalar
dalam
ranah
konkret
pemahaman
Al-
dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan Baqarah (2): 83
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain dan
yang sama dalam sudut pandang/teori
hadits
terkait.
2.4 Mengharg
ai
sikap
optimis, ikhtiar,
dan
tawakal
sebagai
implementasi
dari
pemahaman
Q.S. Az-Zumar
(39): 53; Q.S.
An-Najm
(53):39-42;
Q.S. Ali Imran
(3):
159dan
hadits terkait.
2.5 Mengharg
ai
perilaku
toleran
dan
menghargai
perbedaan
dalam
pergaulan
sekolah
di
dan
masyarakat
sebagai
implementasi
dari
pemahaman
Q.S. Al-Hujurat
(49):
13
dan
hadits terkait.
2.6 Mengharg
ai sikap empati,
peduli,
dan
gemar
menolong
kaum
dhuafa
sebagai
implementasi
dari
pemahaman
makna
ibadah
qurban
dan
aqiqah
2.7 Mengharg
ai sikap mawas
diri
sebagai
implementasi
dari
pemahaman
iman
kepada
Hari Akhir
2.8 Mengharg
ai
sikap
tawakal kepada
Allah
sebagai
implementasi
dari
pemahaman
iman
Qadha
kepada
dan
Qadar
3.1 Memaham
i
Q.S.
Az-
(3): 159tentang
optimis, ikhtiar,
dan
tawakalserta
hadits terkait.
3.2 Memaham
i
Q.S.
Hujurat
13
Al(49):
tentang
toleransi
dan
menghargai
perbedaan dan
haditst terkait.
3.3 Memaham
i makna iman
kepada
hari
Akhir
berdasarkan
pengamatan
terhadap
dirinya,
alam
sekitar,
dan
makhluk
ciptaanNya.
3.4 Memaham
i makna iman
kepada Qadha
dan
Qadar
berdasarkan
pengamatan
terhadap
dirinya,
alam
sekitar
dan
makhluk
ciptaan-Nya
3.5 Memaham
ketentuan
penyembelihan
hewan
dalam
Islam
3.6 Memaham
i
hikmah
qurban
dan
aqiqah
3.7 Memaham
i ketentuan haji
dan umrah
4.1 Membaca
Q.S. Az-Zumar
(39): 53; Q.S.
An-Najm (53):
39-42, dan Q.S.
Ali Imran (3):
159 dan QS. Al
Hujurat (49) :
13
sesuai
dengan kaedah
tajwid
dan
makhrajul
huruf
4.2 Menunjuk
kan
hafalan
Q.S. Az-Zumar
(39): 53; Q.S.
An-Najm (53):
39-42, dan Q.S.
Ali Imran (3):
159 dan QS. Al
Hujurat (49) :
13
4.3 Menconto
hkan
perilaku
yang
mencerminkan
tata
krama,
sopan-santun,
dan rasa malu
sebagai
implementasi
dari
pemahaman
Q.S.
Al-
Baqarah (2): 83
dan
hadits
terkait
4.4 Memperag
akan tata cara
penyembelihan
hewan
4.5 Memprakt
ikkan manasik
haji
4.6 Memprakt
ikkan
pelaksanaan
ibadah qurban
dan akikah di
lingkungan
sekitar rumah
4.7 Melakuka
n rekonstruksi
sejarah
perkembangan
Islam
di
Nusantara
4.8 Mencerita
kan
sejarah
tradisi
Islam
Nusantara
4.
yang bertujuan untuk mengetahui apa saja komponen pengembangan kurikulum yang terdapat
pada kurikulum 2013 dan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan komponen
pengembangan kurikulum 2013.
Batasan analisis yang dilakukan adalah hanya menganalisis kurikulum 2013 yang akan
diberlakukan di SMP pada mata pelajaran PAI. Hasil analisis ini diharapkan dapat meningkatkan
pengetahuan dan pemahaman mengenai aplikasi dari komponen-komponen pengembangan
kurikulum. Komponen yang dimaksud adalah:
a. Komponen Tujuan
Dalam kurikulum 2013, Pendidikan bertujuan membangun landasan bagi berkembangnya
potensi siswa agar menjadi manusia yang:
1.
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, dan
2.
3.
4.
berkepribadian luhur
berilmu, cakap, kritis, kreatif, dan inovatif;
sehat, mandiri, dan percaya diri; dan
toleran, peka sosial, demokratis, dan bertanggung jawab[10]
Ranah
Psikomotor
Ranah
masih terlihat.
Kognitif
Tujuan pendidikan yang dimuat dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, yaitu:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Melihat rumusan tujuan pendidikan yang ada dalam Kurikulum 2013 sejalan dan tidak
bertentangan dengan tujuan yang dirumuskan dalam UU Sisdiknas diatas, bahkan dalam
kurikulum 2013 nampak memperluas pada ranah afektif/ sikap (berkepribadian luhur, kritis,
inovatif, toleran dan peka sosial).
b.
Komponen isi/ materi yang dimaksud adalah segala sesuatu yang diberikan kepada siswa dalam
kegiatan belajar untuk mencapai tujuan yang meliputi mata pelajaran dan alokasi waktu.
Materi dalam kurikulum 2013:
1.
Materi al-Quran dan Hadis bukan sekedar dibaca dan dihafal tapi harus diamalkan
2.
3.
Taksonomi
Bloom
1.1
rukun iman.
kerja
1.2
digunakan,
1.3
1.4
pada KI 1
(spiritualitas
Menunaikan
shalat
pada
dimensi
kognitif
Jumat
sebagai
implementasi
dari (pengetahua
sebagian
besar masih
yang
n),
meskipun
ada
beberapa
dimensi
afektif
(beriman,
menghayati)
2.1 Menghargai
perilaku
jujur
sebagai
implementasi
dari .
perilaku
empati
terhadap
sesama
sebagai
operasional
yang
digunakan
2.7 Menghargai
perilaku
semangat
menuntut
ilmu
sebagai sudah
implementasi dari pemahaman sifat Allah (Al-Alim, al-Khabir, as- masuk
Sami, dan al-Bashir) dan Q.S.Al-Mujadilah (58):11 dan Q.S. Ar- dimensi
Rahman (55):33 serta hadits terkait
2.8 Meneladani perjuangan Nabi Muhammad SAW periode Mekah
dan Madinah
2.9 Meneladani sikap terpuji khulafaurrasyidin
afektif
namun
masih pada
level
yang
paling
rendah yaitu
penerimaan.
3.1
naqli
3.3
(2):153, dan Q.S. Ali Imran (3):134 serta hadits terkait tentang
ikhlas,sabar, dan pemaaf
3.6
Semua kata
4.1 Membaca Q.S. Al- Mujadilah (58):11, Q.S. Ar-Rahman (55): 33, kerja
Q.S.An-Nisa (4): 146, Q.S. Al-Baqarah (2): 153, dan Q.S. Ali Imran operasional
(3): 134 dengan tartil
yang
4.2 Menunjukkan hafalan Q.S. Al- Mujadilah (58): 11, Q.S. ArRahman (55): 33, Q.S. An-Nisa (4):146, QS. Al Baqarah (2):153, dan
Q.S. Ali Imran (3): 134 dengan lancar
4.3 Mencontohkan
perilaku
empati
digunakan
berada pada
dimensi
kognitif
terhadap
sesama
sesuai
perilaku
amanah
sesuai
perilaku
istiqamah
sesuai
Sebagian
kata
kerja
operasional
yang
digunakan
masuk
dalam
kognitif dan
psikomotori
k.
c.
dilengkapi
dengan
mengamati,
menanya,
mengumpulkan
informasi,
mengolah
dan
mengkomunikasikan. Belajar tidak hanya dalam ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah
dan masyarakat. guru bukan satu-satunya sumber belajar, sikap tidak diajarkan secara verbal
tetapi melalui contoh/ teladan.
Para ahli meyakini bahwa melalui pendekatan saintifik, siswa menjadi lebih aktif
mengkonstruksi pengetahuan dan keterampilannya, juga mendorong siswa untuk melakukan
penyelidikan guna menemukan fakta-fakta dari suatu fenomena atau kejadian. Proses
pembelajaran dengan pendekatan saintifik, siswa dibiasakan untuk menemukan kebenaran
ilmiah dalam melihat suatu fenomena, mereka dilatih untuk berfikir logis dan sistematis.
d.
Komponen Penilaian
Komponen evaluasi merupakan bagian dari pembentuk kurikulum yang berperan sebagai
cara untuk mengukur apakah tujuan yang telah dibuat itu tercapai atau tidak. Selain itu, dengan
melakukan evaluasi, kita dapat mengetahui apabila ada kesalahan pada materi yang diberikan
atau metode yang digunakan dalam menjalankan kurikulum yang telah dibuat dengan melihat
hasil dari evaluasi tersebut dan dapat segera memperbaiki kesalahan atau meningkatkan hal-hal
yang sudah baik.
Pada komponen penilaian di kurikulum 2013 ini, guru dituntut ekstra kerja keras karena
penilaian yang dilakukan harus komprehensif dan kompleks (model penilaian otentik). Guru
harus menilai sikap spiritual (KI 1) dan sosial (KI 2) secara terukur disamping penilaian
psikomotor (KI 4) dan kognitif (KI 3). Permasalahan berikutnya adalah format penilaian KI 1
dan 2 yang cukup rumit dan butuh kecermatan yang tinggi dan berkelanjutan. Teknik penilaian
sikap yang mengacu pada penilaian otentik dapat dilakukan dengan cara: observasi
(pengamatan), penilaian diri, laporan pribadi (buku laporan ibadah), Penilaian sejawat dan jurnal
(catatan).[13] Namun penilaian ini membtuthkan keseriusan, kecermatan, pengawasan dan kerja
sama antara siswa, guru, pihak sekolah dan orang tua siswa, sehingga penilaian yang dilakukan
tidak sekedar formalitas sekedar diisi, dikumpulkan tanpa tindak lanjut, tidak bermakna dan
berimplikasi apapun.[14]
Secara umum, kurikulum ini diharapkan menghasilkan insan yang produktif, kreatif,
inovatif berbasis pada pengetahuan, ketrampilan dan sikap sosial, maka harus ada integrasi
sikap, ketrampilan dan pengetahuan. Kompetensi pengetahuan, ketrampilan dan sistem nilai
menentukan terhadap aktualisasi sikap/ watak islami. Sikap itu tahu mengapa, ketrampilan itu
tahu bagaimana, pengetahuan itu tahu apa.
Contoh KI: menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya; siswa harus
membaca al-Quran
melaksanakan thaharah, melaksanakan shalat wajib dan lain-lain yang didalamnya ada ranah
pengetahuan dan pengamalan melalui pentradisian.
Pendekatan holistik digunakan dalam kurikulum ini, jadi tidak lagi berbicara tentang AlQuran, hadits, shalat, akhlak dan sebagainya, tetapi terintegrasi dalam suatu tema. Sumber
kompetensi adalah mata pelajaran per kelas, lalu dijadikan sebagai kompetensi inti dan
dituangkan dalam kompetensi dasar.
Perbedaan dengan kurikulum yang lalu adalah bahwa penyatuan semua dalam tema-tema
yang dibicarakan. Kelihatannya dalam kurikulum 2013 akan terjadi integrasi internal, artinya
terjadi pengintegrasian antar berbagai bidang studi di dalam matapelajaran, misalnya ketika tema
menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya maka di dalamnya akan terdapat
bahasan al-Quran, fiqih, dan budaya beragama.
Di sisi lain, yang lebih urgen adalah integratif eksternal, dimana mata pelajaran agama
diintegrasikan dalam mata pelajaran lain dalam suatu tema yang dibicarakan. Misalnya, ketika
berbicara tentang tema indahnya kebersamaan, maka mata pelajaran lain bisa terintegrasi,
seperti IPA, IPS, kewarganegaraan, seni budaya dan sebagainya. Seharusnya PAI bisa
diintegrasikan sedemikian rupa mengingat bahwa agama sangat sarat dengan tema indahnya
kebersamaan. Dengan cara seperti ini, maka integrasi tuntas akan dapat terjadi, bukan hanya
integrasi parsial.[15]
C.
Penutup
Kurikulum 2013 lahir dengan berbagai alasan, antara lain: kondisi pendidikan yang
belum sesuai dengan standar nasional, usia produktif yang melimpah, arus globalisasi, berbagai
isu lingkungan hidup, perkembangan ilmu dan teknologi, pola pikir dalam pembelajaran yang
harus selalu diperbaiki dan ditingkatkan.
Sebagai dokumen panduan pelaksanaan pembelajaran, kurikulum 2013 mata pelajaran PAI SMP,
memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya, antara lain: KI dan
KD yang mengintegrasikan ketiga ranah yaitu afektif, psikomotor dan kognitif sehingga
pembelajaran tidak sendiri-sendiri. Al-Quran dan Hadis tidak hanya bersifat teoritis tetapi juga
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Materi akhlak yang selama ini cenderung teoritis,
dalam kurikulum ini diberikan porsi yang lebih besar dan bersifat praxis tidak lagi diajarkan
secara verbal.
Sosialisasi yang singkat sebagai penyebab kurang kesiapan pelaksanaannya, sehingga
timbul berbagai kendala, antara lain: pada komponen isi, ternyata kompetensi dasar yang
dirumuskan masih sarat pada dimensi kognitif. Pada komponen penilaian, untuk menilai sikap
spiritualitas dan sosial dirasa masih sulit dilaksanakan karena membutuhkan kemauan,
kemampuan, kecermatan dan pengawasan dari banyak pihak.
Suatu keniscayaan perubahan dan perkembangan suatu kurikulum agar selalu sesuai
dengan perkembangan zaman. Hanya saja dalam tradisi kita biasanya berhenti pada
aspekcurriculum
plan (kurikulum
sebagai
dokumen),
sedangkan
pada
aspek actual
curriculumsering terlupakan. Apa artinya kurikulum sebagai dokumen jika tidak ditindaklanjuti
denganactual curriculum, sebaik apapun dokumen yang dimiliki tidak akan bermakna jika tidak
diimplementasikan dengan baik, dalam hal ini guru sebagai pelaksanan di tingkat satuan
Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting agar terwujud tujuan yang dicita-citakan.
DAFTAR PUSTAKA
Basri, Hasan dan Beni Ahmad Saebani, Ilmu Pendidikan Islam, Bandung: Pustaka Setia, 2010.
Wandie Razif Sutikno, Disain Kurikulum Digital, Yogyakarta: Smart writing, 2013.
Tim Penyusun Modul LPTK Rayon 206 IAIN Walisongo Semarang, Modul Pendidikan dan
Pelatihan Profesi Guru (PLPG) Tahun 2013, Semarang
Ari
Widodo, Taksonomi
Tujuan
Pembelajaran,
Eka Nuraini, Kata Operasional Taksonomi Bloom Versi Baru, www.uny.ac.id, diunduh Kamis,
14 Nopember 2013
Jonathan
D.
Jansen
and
Vijay
Reddy, Curriculum
analysis, a
reference
manual,http://curranal1.pdf.com.
MGMP PAI SMP Kota Bogor: Analisis Dan Usulan Terhadap Isi Kurikulum 2013 (PAI
SMP) Serta Strategi Pembelajarannya, www.mgmp-pai.blogspot.com.
Utari,
Taksonomi
Bloom,
Apa
dan
Bagaimana
Richard C. Overbaugh Lynn Schultz, Bloom's Taxonomy, Old Dominion University, www.
Googlescholar.com, Diunduh Kamis, 14 Nopember 2013.
Salinan
Lampiran
Permendikbud
No.
68
tahun
2013
tentang
kurikulum
SMP-
MTs,www.kemdikbud.go.id.
Sukirman, Analisis Kritis Kurikulum Pendidikan Agama Islam di SMP, makalah lomba guru
berprestasi kemenag prov. Jatim 2010, www.scribd.com.
Tasman Hamami, Materi Perkuliahan Pengembangan Kurikulum Pendidikan Islam Berbasis IT,
SPAI MSI UMY 2013.
[1] Hasan Basri dan Beni Ahmad Saebani, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Setia,
2010), hlm. 176.
[2] Wina Sanjaya, Kurikulum Dan Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Prenada Media, 2009), hlm.
31.
[3] Kamus Besar Bahasa Indonesia online, http://kbbi.web.id/analisis, diunduh Senin, 4
Nopember 2013.
[4] Wandie Razif Sutikno, Disain Kurikulum Digital, Yogyakarta: Smart writing, 2013, hlm. 6-7.
[5]Jonathan
D.
Jansen
and
Vijay
Reddy, Curriculum
analysis, a
reference
[6] Sukirman, Analisis Kritis Kurikulum Pendidikan Agama Islam di SMP, makalah lomba guru
berprestasi kemenag prov. Jatim 2010, www.scribd.com, diunduh Rabu, 17 Oktober 2013.
[7] Tasman Hamami, Materi Perkuliahan Pengembangan Kurikulum Pendidikan Islam Berbasis
IT, SPAI MSI UMY 2013.
[8]Salinan Lampiran Permendikbud No. 68 tahun 2013 tentang kurikulum SMPMTs,www.kemdikbud.go.id, diunduh Kamis, 17 Oktober 2013.
[9] Balitbang Kemdikbud, Kurikulum 2013; Kompetensi Dasar,www.kemendikbud.go.id.,
diunduh Kamis, 17 Oktober 2013.
[12]MGMP PAI SMPKota Bogor: Analisis Dan Usulan Terhadap Isi Kurikulum 2013 (PAI
SMP) Serta
diunduh
Ahad,
Nopember 2013.
[13] Disampaikan dalam perkuliahan : Pengembangan Kurikulum PAI Berbasis IT oleh Dr.
Tasman Hamami di SPAI MSI UMY, Kamis, 8 Nopember 2013.
[14] MGMP PAI SMPKota Bogor: Analisis Dan Usulan Terhadap Isi Kurikulum 2013 (PAI
SMP) Serta
diunduh
Ahad,
Nopember 2013.