Você está na página 1de 10

ANALISIS MASALAH

1. Ny. Mima, 38 tahun, G4P3A0, gestasi 39 minggu, dibawa oleh suaminya ke Puskesmas
karena konvulsi 2 jam yang lalu.
a. Bagaimana keterkaitan usia kehamilan, usia ibu dan riwayat kehamilan terhadap kasus?
Jawab:
Pada kasus ini, kejang yang dialami Ny.Mima (eklampsia) disebabkan karena Ny.
Ima menderita hipertensi dalam kehamilan yang merupakan komplikasi dari riwayat
penyakit grave disease yang tidak terkontrol. Usia ibu yang kurang dari 20 tahun dan
lebih dari 35 tahun merupakan salah satu faktor resiko terjadinya hipertensi kronis dalam
kehamilan yang bertumpang tindih dengan preeklamsia. Riwayat G4P3A0 menunjukkan
bahwa Mrs. Mima telah mengalami kehamilan multipel Meskipun hipertensi gestasional
paling sering pada wanita nulipara. Mekanismenya sendiri masih belum jelas dan banyak
teori yang menjelaskan faktor-faktor resiko lain juga berperan untuk terjadinya
eklampsia. Selain itu preeklampsia biasanya muncul setelah usia kehamilan 20 minggu.
Gejalanya adalah kenaikan tekanan darah. Jika terjadi di bawah 20 minggu, masih
dikategorikan hipertensi kronis. Sebagian besar kasus preeklampsia terjadi pada usia
kehamilan > 37 minggu dan makin tua kehamilan makin berisiko untuk terjadinya
preeklampsia yang dapat meningkatkan resiko terjadinya eklampsia.
b. Apa dampak bagi ibu yang sedang hamil jika mengalami kejang ?
Jawab:
Komplikasi ibu:

Dapat menimbulkan sianosis


Aspirasi air ludah menambah gangguan fungsi paru
Tekanan darah meningkat menimbulkan perdarahan otak dan kegagalan jantung

mendadak
Lidah dapat tergigit
Jatuh dari tempat tidur menyebabkan fraktura dan luka luka
Gangguan fungsi ginjal
Perdarahan

Gangguan fungsi hati dan menimbulkan ikterus

c. Apa saja penyakit yang menyebabkan kejang pada ibu hamil ?


Jawab:

Hipertensi dalam kehamilan (eklampsia)


Perdarahan otak
Lesi otak
Kelainan metabolisme
Meningitis
Epilepsi iatrogenik

d. Mekanisme kejang pada kasus ?


Jawab:
Faktor resiko (usia ibu, riwayat kehamilan, usia kehamilan) + Grave disease yang tidak
terkontrol

Hipertensi dalam Kehamilan

Vasokontriksi pembulu darah menyeluruh termasuk pembuluh darah serebri

Iskemia serebri

Kejang

6. Pemeriksaan laboratorium : Hb: 11,2 g/dl; she had 2+ protein on urine, cylinder (-)
a. Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormal hasil pemeriksaan laboratoris ?

Jawab:
i.

Hb 11,2 gr/dL

Kadar Hb pada wanita hamil dikatakan anemia bila pada trimester 1 dan 3 <10,5 gr/dL dan
pada trimester 2 <11gr/dL. Pasien ini telah memasuki usia kehamilan trimester 3 dan dengan
kategori Hb normal. Pasien tidak mengalami anemia.
ii.

Protein Urine 2+

Protein urine 2+ atau 0,19/L. Hal itu diduga disebabkan oleh adanya kerusakan endotel
vaskuler dan vasospasme yang disebabkan oleh aktivasi trombosit yang mengakibatkan
pelepasan tromboksan (TxA2) dan serotonin. Karena adanya kerusakan endotel tersebut maka
pasokan aliran darah ke organ-organ juga tidak memadai, termasuk ke ginjal. Lama kelamaan
hal itu akan merusak fungsi ginjal dan menyebabkan fungsi filtrasi glomerulus terganggu dan
bermanifestasi pada ditemukannya protein dalam urine. Proteinuria pada Ny.Mima
menandakan telah terjadinya preeklampsia pada Ny.Mima.
iii.

Cylinder (-)

Silinder adalah masssa protein berbentuk silindris yang terbentuk di tubulus ginjal dan dibilas
masuk ke dalam urine. Silinder hanya terbentuk dalam nefron tubulus kontortus distal.
Faktor-faktor yang mendukung terbentuknya silinder adalah laju aliran yang rendah,
konsentrasi garam tinggi, volume urine yang rendah, dan pH rendah (asam)yang menyebabkan
denaturasi dan precipitasi protein.
Pada pasien ini tidak ditemukan cylinder yang artinya belum terjadinya kerusakan pada nefron
di tubulus kontortus distal ginjal

b. Apa indikasi dari pemeriksaan laboratoris ?


Jawab:

Hb untuk mengetahui anemia, protein urin untuk mengetahui apakah telah terjadi pre eklampsia,
cilynder untuk mengetahui apakah terlah terjadi kerusakan pada nefron di tubulus kontortus
ginjal.

LEARNING ISSUE

Anatomi Fisiologi Kelenjar Tiroid


1. Anatomi Tiroid
Kelenjar tiroid merupakan organ endokrin yang terletak pada leher bagian bawah di sebelah
anterior trakea (Gambar 1). Kelenjar ini merupakan kelenjar endokrin yang paling banyak
vaskularisasinya, dibungkus oleh kapsula yang berasal dari lamina pretracheal fascia profunda.
Kapsula ini melekatkan tiroid ke laring dan trakea. Kelenjar ini terdiri atas dua buah lobus
lateral yang dihubungkan oleh suatu jembatan jaringan isthmus tiroid yang tipis dibawah
kartilago kriko idea di leher, dan kadang-kadang terdapat lobus piramidalis yang muncul dari
isthmus di depan laring. Kelenjar tiroid mempunyai panjang 5 cm, lebar 3 cm, dan dalam
keadaan normal kelenjar tiroid pada orang dewasa beratnya antara 10 sampai 20 gram. Aliran
darah kedalam tiroid per gram jaringan kelenjar sangat tinggi ( 5 ml/menit/gram tiroid).

Gambar 1. Anatomi kelenjar tiroid


Sel-sel epitel folikel merupakan tempat sintesis hormon tiroid danmengaktifkan pelepasannya
dalam sirkulasi. Zat koloid, triglobulin, merupakan tempat hormon tiroid disintesis dan pada
akhirnya disimpan.
Dua hormon tiroid utama yang dihasilkan oleh folikel-folikel adalah tiroksin (T4) dan
triiodotironin (T3). Sel pensekresi hormon lain dalam kelenjar tiroid yaitu sel parafolikular yang

terdapat pada dasar folikel dan berhubungan dengan membran folikel, sel ini mensekresi hormon
kalsitonin, suatu hormon yang dapat merendahkan kadar kalsium serum dan dengan demikian
ikut berperan dalam pengaturan homeostasis kalsium.
Tiroksin (T4) mengandung empat atom yodium dan triiodotironin (T3) mengandung tiga atom
yodium. T4 disekresi dalam jumlah lebih banyak dibandingkan dengan T3, tetapi apabila
dibandingkan milligram per milligram, T3 merupakan hormon yang lebih aktif daripada T4.
Fungsi utama hormon tiroid T3 dan T4 adalah mengendalikan aktivitas metabolik seluler.
Kedua hormon ini bekerja sebagai alat pacu umum dengan mempercepat proses metabolisme.
Hormon tiroid merangsang konsumsi O2 pada sebagian besar sel di tubuh, membantu mengatur
metabolisme lemak dan karbohidrat, dan penting untuk pertumbuhan dan pematangan normal.
Hormon-hormon tiroid memiliki efek pada pertumbuhan sel, perkembangan dan metabolisme
energi. Efek-efek ini bersifat genomic, melalui pengaturan ekspresi gen, dan yang tidak bersifat
genomic, melalui efek langsung pada sitosol sel, membran sel, dan mitokondria. Hormon tiroid
juga merangsang pertumbuhan somatis dan berperan dalam perkembangan normal sistem saraf
pusat. Hormon ini tidak esensial bagi kehidupan, tetapi ketiadaannya menyebabkan perlambatan
perkembangan mental dan fisik, berkurangnya daya tahan tubuh terhadap dingin, serta pada
anak-anak timbul retardasi mental dan kecebolan (dwarfisme). Sebaliknya, sekresi tiroid yang
berlebihan menyebabkan badan menjadi kurus, gelisah, takikardia, tremor, dan kelebihan
pembentukan panas.
2. Fungsi Hormon-Hormon Tiroid
Fungsi hormon-hormon tiroid antara adalah:
a) Mengatur laju metabolisme tubuh. Baik T3 dan T4 kedua-duanya meningkatkan metabolisme
karena peningkatan komsumsi oksigen dan produksi panas. Efek ini pengecualian untuk
otak, lien, paru-paru dan testis
b)

Kedua hormon ini tidak berbeda dalam fungsi namun berbeda dalam intensitas dan cepatnya
reaksi. T3 lebih cepat dan lebih kuat reaksinya tetapi waktunya lebih singkat dibanding

dengan T4. T3 lebih sedikit jumlahnya dalam darah. T4 dapat dirubah menjadi T3 setelah
dilepaskan dari folikel kelenjar.
c) Memegang peranan penting dalam pertumbuhan fetus khususnya pertumbuhan saraf dan
tulang
d)

Mempertahankan sekresi GH dan gonadotropin

e)

Efek kronotropik dan Inotropik terhadap jantung yaitu menambah kekuatan kontraksi otot
dan menambah irama jantung.

f) Merangsang pembentukan sel darah merah


g) Mempengaruhi kekuatan dan ritme pernapasan sebagai kompensasi tubuh terhadap kebutuhan
oksigen akibat metabolisme.
h) Bereaksi sebagai antagonis insulin. Tirokalsitonin mempunyai jaringan sasaran tulang dengan
fungsi utama menurunkan kadar kalsium serum dengan menghambat reabsorpsi kalsium di
tulang. Faktor utama yang mempengaruhi sekresi kalsitonin adalah kadar kalsium serum.
Kadar kalsium serum yang rendah akan menekan ;pengeluaran tirokalsitonin dan sebaliknya
peningkatan kalsium serum akan merangsang pengeluaran tirokalsitonin. Faktor tambahan
adalah diet kalsium dan sekresi gastrin di lambung.
3. Pengaturan Faal Tiroid
a.

Hipotalamus mensekresikan TRH (Thyroid Releasing Hormon). TRH akan berikatan


dengan reseptornya di hipofisis anterior dan memicu hipofisis anterior untuk
menserkresikan TSH (Thyroid Stimulating hormon).

b.

TSH yang disekresikan oleh hipofisis anterior akan berikatan dengan reseptornya di sel
folikel, hal ini menyebabkan sel folikel menyekresikan tiroglobulin ke dalam lumen
(rongga berkoloid). Tiroglobulin ini mengandung tirosin, bahan baku pembentukan T3 dan
T4.

c.

Iodida dari makanan yang kita konsumsi (dari makanan beryodium) akan diserap oleh GI
tract ke sirkulasi. Ketika sampai di sel folikel tiroid, ia akan masuk ke dalamnya
(fagositosis) dan dioksidasi menjadi Iodium lalu disekresikan ke lumen koloid dengan
bantuan Sodium Iodide Symporter.

d.

Tirosin dan Iodium yang bertemu di lumen koloid akan bereaksi membentuk
Monoiodotirosin dan Diiodotirosin. Satu molekul Monoiodotirosin dan satu molekul
diiodotirosin akan membentuk Triiodotironin (T3), sedangkan dua molekul diiodotirosin
akan membentuk Tetraiodotironin/ Tiroksin (T4). Fase ini disebut fase Coupling. Kadar T4
yang dihasilkan biasanya jauh lebih tinggi dibandingkan T3, dan T4 bisa dikonversi
menjadi T3.

e.

T3 dan T4 untuk sementara akan tetap disimpan di dalam tiroglobulin, bahkan bisa
berminggu-minggu lamanya. Saat ada stimulasi dari TSH lagi, enzim proteolitik akan
teraktivasi dan bekerja memisahkan molekul T3 dan T4 dari tiroglobulin, kemudian kedua
hormon ini akan berdifusi ke sel folikel, tembus ke sirkulasi.

f.

Di sirkulasi, sebagian besar hormon tiroid terutama T4 akan berikatan dengan protein
pengikat tiroksin (Tiroksin Binding Globulin/ TBG) yang dihasilkan oleh Hepar. T3 yang
jumlahnya sedikit tidak terikat oleh protein ini, sehingga ia beredar di sirkulasi dalam
bentuk Free-T3 yang bersifat aktif. Namun ada juga T4 yang tidak berikatan dengan TBG,
yakni yang beredar di sirkulasi dalam bentuk Free-T4 yang bersifat aktif. Free-T3 dan
Free-T4 adalah hormon yang bisa berikatan dengan reseptornya di sel target, sementara T4
yang terikat TBG harus lepas terlebih dahulu dari ikatannya sebelum berikatan dengan
reseptornya di sel target.

g.

Mekanisme negative feedback akan diperankan oleh hormon tiroid untuk menekan
produksi TRH dan TSh di pusat kendali sentral untuk tetap mengontrol kadarnya dalam
batas normal.
Efek hormon tiroid (T3 dan T4) adalah meningkatkan metabolism rate sel di
seluruh tubuh dengan cara meningkatkan konsumsi oksigen dan peningkatan katabolisme

sel. Selain itu hormon ini juga berfungsi untuk stimulasi pertumbuhan terutama saat usia
kanak-kanak, serta maturasi berbagai organ penyokong tubuh seperti tulang, gigi, jaringan
ikat dan saraf. Fungsinya pada ibu hamil jauh lebih penting lagi, yakni untuk perkembangan
sistem saraf janin baik pusat maupun perifer. Mengingat fungsinya yang begitu besar, dan
karena sintesis hormon tiroid sangat dependen dengan keberadaan yodium, maka dari itu
kita harus mengkonsumsi cukup yodium setiap hari, yakni sekitar 150-200 mikrogram/hari.
4. Fisiologi Hormon Tiroid saat Hamil
Ada beberapa hal yang penting mengenai perubahan keseimbangan hormon tiroid ini saat
kehamilan. Diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Saat hamil, kadar estrogen meningkat, hal ini akan memicu hepar untuk memproduksi
TBG lebih banyak. Akibatnya banyak hormon T4 yang diikat olehnya, sehingga terjadi
penurunan kadar Free-T4. Hal ini akan memicu peningkatan sekresi TRH dan TSH,
sehingga kadar total T3 dan T4 akan lebih ditingkatkan..
b. Saat hamil akhir trimester I, plasenta akan mulai memproduksi hormon HCG (Human
Corionic Gonadotropin) yang molekulnya mirip dengan TSH. HCG ini akan berikatan
dengan reseptor hormon TSH di sel folikel kelenjar tiroid dan memicu pelepasan hormon
tiroid, sehingga pada akhir trimester I ini ibu hamil akan mengalami hipertiroidisme
trancient (sementara).
c. Kebutuhan Iodium sebagai bahan baku pembentukan hormon tiroid akan lebih meningkat
dari biasanya, yakni > 200 mikrogram/hari. Hal ini disebabkan karena peningkatan
klirens di ginjal dan masuknya yodium ibu ke janin melalui plasenta. Oleh karenanya
seorang ibu hamil dianjurkan meningkatkan konsumsi yodium
5. Fisiologi Hormon Tiroid pada Janin
Sebelum usia kehamilan 10-12 minggu, janin sangat bergantung pada hormon tiroid ibu
karena belum memproduksi hormon tiroid sendiri. Kelenjar tiroid janin mulai memproduksi

hormon tiroid pada usia kehamilan 12 minggu atau akhir trimester pertama kehamilan. Namun,
janin masih tetap membutuhkan masukan iodium dari ibu untuk memproduksi hormon tiroid
sehingga World Health Organization (WHO) manyarankan asupan iodium untuk ibu hamil lebih
tinggi dibanding orang dewasa normal.
TSH mulai terdeteksi di serum janin pada usia 10 minggu. Konsentrasi TSH, TBG,FT4
dan FT3 janin terus meningkat seiring usia kehamilan dan mencapai kosentrasi dewasa pada
minggu 36. Selama kehamilan, beberapa hormon maternal (kecuali TSH) seperti iodium, obat
golongan tionamid dan antibodi reseptor tiroid dapat dengan bebas melewati plasenta.

DAFTAR PUSTAKA:
Cunningham, Garry F. dkk. 2009. Obstetri Williams Vol. 1. Edisi 23. Diterjemahkan oleh dr.
Brahm U. Pendit dkk. Jakarta: EGC.
Marks, Dawn B. dkk. 2000. Biokimia Kedokteran Dasar: Sebuah Pendekatan Klinis.
Diterjemahkan oleh dr. Brahm U. Pendit. Jakarta: EGC.
Anonim.

"Anatomi

dan

Fungsi

Kelenjar

Tiroid".

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789 /23151/4/Chapter%20II.pdf. Diakses 27


Januari 2015.
Putra,

Mochamad

Iqbal

http://id.scribd.com

Hassarief.

2012.

"Referat

Grave

pada

Kehamilan".

/doc/98250572/Referat-Graves-Pada-Kehamilan-Iqbal-Maret-

2012#scribd. Diakses 27 Januari 2015.

Você também pode gostar

  • IT 49 - Ilmu Penyakit Dalam Pada Obstetrik - ALW
    IT 49 - Ilmu Penyakit Dalam Pada Obstetrik - ALW
    Documento59 páginas
    IT 49 - Ilmu Penyakit Dalam Pada Obstetrik - ALW
    Syeba Dinda Hasianna
    Ainda não há avaliações
  • Cover Referat Radio
    Cover Referat Radio
    Documento3 páginas
    Cover Referat Radio
    Syeba Dinda Hasianna
    Ainda não há avaliações
  • IT 3 - Perubahan Morfologi Dan Fisiologi Janin - AAB
    IT 3 - Perubahan Morfologi Dan Fisiologi Janin - AAB
    Documento49 páginas
    IT 3 - Perubahan Morfologi Dan Fisiologi Janin - AAB
    Syeba Dinda Hasianna
    Ainda não há avaliações
  • IT 3 - Perubahan Pada Janin - AAB
    IT 3 - Perubahan Pada Janin - AAB
    Documento23 páginas
    IT 3 - Perubahan Pada Janin - AAB
    Syeba Dinda Hasianna
    Ainda não há avaliações
  • Absensi Penyuluhan
    Absensi Penyuluhan
    Documento1 página
    Absensi Penyuluhan
    Syeba Dinda Hasianna
    Ainda não há avaliações
  • KRIPTORKISMUS
    KRIPTORKISMUS
    Documento2 páginas
    KRIPTORKISMUS
    Syeba Dinda Hasianna
    Ainda não há avaliações
  • IT 3 - Anatomi Fisiologi Kehamilan - AAB
    IT 3 - Anatomi Fisiologi Kehamilan - AAB
    Documento33 páginas
    IT 3 - Anatomi Fisiologi Kehamilan - AAB
    Syeba Dinda Hasianna
    Ainda não há avaliações
  • Bab I
    Bab I
    Documento1 página
    Bab I
    Syeba Dinda Hasianna
    Ainda não há avaliações
  • Bab I
    Bab I
    Documento2 páginas
    Bab I
    Syeba Dinda Hasianna
    Ainda não há avaliações
  • Udara Ambien
    Udara Ambien
    Documento6 páginas
    Udara Ambien
    Syeba Dinda Hasianna
    Ainda não há avaliações
  • Jadwal Jaga Dokter Muda Bedah
    Jadwal Jaga Dokter Muda Bedah
    Documento2 páginas
    Jadwal Jaga Dokter Muda Bedah
    Syeba Dinda Hasianna
    Ainda não há avaliações
  • Referat Radiologi
    Referat Radiologi
    Documento18 páginas
    Referat Radiologi
    Syeba Dinda Hasianna
    Ainda não há avaliações
  • Zat Pencemar Udara Ambien (Syeba)
    Zat Pencemar Udara Ambien (Syeba)
    Documento10 páginas
    Zat Pencemar Udara Ambien (Syeba)
    Syeba Dinda Hasianna
    Ainda não há avaliações
  • Nilai Vital Tugas Isbd Syeba
    Nilai Vital Tugas Isbd Syeba
    Documento8 páginas
    Nilai Vital Tugas Isbd Syeba
    Syeba Dinda Hasianna
    Ainda não há avaliações
  • Tugas Isbd
    Tugas Isbd
    Documento2 páginas
    Tugas Isbd
    Syeba Dinda Hasianna
    Ainda não há avaliações
  • Tugas DR Bily
    Tugas DR Bily
    Documento12 páginas
    Tugas DR Bily
    Syeba Dinda Hasianna
    Ainda não há avaliações
  • Referat Varicella
    Referat Varicella
    Documento3 páginas
    Referat Varicella
    Syeba Dinda Hasianna
    Ainda não há avaliações
  • Calgary TB
    Calgary TB
    Documento4 páginas
    Calgary TB
    Syeba Dinda Hasianna
    Ainda não há avaliações
  • PR Laporan Kasus
    PR Laporan Kasus
    Documento3 páginas
    PR Laporan Kasus
    Syeba Dinda Hasianna
    Ainda não há avaliações
  • PR Laporan Kasus
    PR Laporan Kasus
    Documento3 páginas
    PR Laporan Kasus
    Syeba Dinda Hasianna
    Ainda não há avaliações
  • Referat Varisela
    Referat Varisela
    Documento21 páginas
    Referat Varisela
    Syeba Dinda Hasianna
    Ainda não há avaliações
  • Vari Sela
    Vari Sela
    Documento10 páginas
    Vari Sela
    Praditya Briyandi
    Ainda não há avaliações
  • Referat Varisela
    Referat Varisela
    Documento21 páginas
    Referat Varisela
    Syeba Dinda Hasianna
    Ainda não há avaliações
  • Tata Laksana BPPV
    Tata Laksana BPPV
    Documento5 páginas
    Tata Laksana BPPV
    Syeba Dinda Hasianna
    Ainda não há avaliações
  • Referat DBD
    Referat DBD
    Documento39 páginas
    Referat DBD
    Syeba Dinda Hasianna
    Ainda não há avaliações
  • Vari Sela
    Vari Sela
    Documento10 páginas
    Vari Sela
    Praditya Briyandi
    Ainda não há avaliações
  • All
    All
    Documento26 páginas
    All
    Syeba Dinda Hasianna
    Ainda não há avaliações
  • MoCA-Ina Mmse Terbaru
    MoCA-Ina Mmse Terbaru
    Documento6 páginas
    MoCA-Ina Mmse Terbaru
    Gusnella Iswardhani
    100% (1)
  • Case HNP Lumbal
    Case HNP Lumbal
    Documento36 páginas
    Case HNP Lumbal
    Syeba Dinda Hasianna
    Ainda não há avaliações
  • Asma Bronkial Pada Anak
    Asma Bronkial Pada Anak
    Documento29 páginas
    Asma Bronkial Pada Anak
    Syeba Dinda Hasianna
    Ainda não há avaliações