Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Topik
Hr/Tgl/Tmpt
Sasaran
Metode
Media
: Leaflet, X Banner
Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kelompok orang dengan gangguan jiwa dapat
lebih mengetahui aspek dan manajemen bipolar.
Tujuan Khusus
Kegiatan Penyuluhan
No
Tahap
1.
Pendahuluan
Kegiatan
1. Memberi salam terapeutik
Waktu
5 menit
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan
4. Kontrak waktu
2.
Penyajian
Materi
20 menit
Penutup
MATERI PENYULUHAN
GANGGUAN BIPOLAR
5 menit
1. Definisi
Gangguan bipolar (bipolar disorder) adalah gangguan pada perasaan
seseorang akibat masalah di otak. Gangguan ini ditandai dengan perpindahan
mood, pikiran, dan perubahan perilaku. Penderita mengalami perubahan mood
yang dramatis, dari episode maniak dan episode depresi selama periode waktu
tertentu. Gangguan ini biasanya ditunjukkan dengan periode suasana hati yang
tinggi,
dikenal
sebagai
mania.
Peristiwa
mania
muncul
bergantian
dengan onset dini. Gangguan bipolar sering memiliki gejala awal. Penelitian
telah menunjukkan bahwa 1,8% dari anak-anak dan remaja menunjukkan
adanya bipolar. Meskipun begitu, gangguan ini didiagnosis saat usia akhir dua
puluhan atau awal tiga puluhan.
2. Tanda dan Gejala
1) Kenali tanda-tanda mania
Selama periode mania, umumnya terlihat perasaan euforia, kreativitas,
dan kesadaran yang tinggi. Periode mania dapat berlangsung beberapa jam
atau bertahan selama beberapa hari atau minggu. Mayo Clinic menjelaskan
tanda-tanda mania sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
b.
c.
Tidur lebih lama daripada biasanya dan merasa lelah dan lesu
sepanjang waktu.
d.
e.
f.
g.
Merasa gembira
b.
Mudah marah
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
3) Siklotimia
Siklotimia merupakan bentuk bipolar yang lebih ringan. Bipolar jenis
ini melibatkan perubahan suasana hati dengan kejadian mania dan depresi
yang tidak terlalu parah. Perubahan suasana hati ini cenderung terjadi dalam
suatu siklus, dengan periode mania dan depresi terjadi bergantian. Menurut
Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM):
a. Siklotimia dimulai sejak awal kehidupan dan onset-nya biasanya terjadi
pada masa remaja dan awal dewasa.
b. Siklotimia umum terjadi pada pria dan wanita.
c. Sama seperti bipolar I dan II, ada peningkatan risiko penyalahgunaan zat
untuk mereka yang terkena dampak siklotimia.
d. Gangguan tidur juga umum ditemukan bersama siklotimia.
4. Cara Mengenali Gangguan Bipolar
1) Perhatikan perubahan suasana hati. Perubahan ini umumnya sejalan dengan
perubahan musim. Dalam beberapa kasus, penderita akan mengalami
periode mania atau depresif selama musim tertentu, sedangkan dalam kasus
lainnya perubahan musim akan memacu permulaan siklus mania dan juga
depresi.
Periode mania biasanya lebih umum terjadi pada musim panas. Periode
depresi lebih umum ditemukan pada musim gugur, dingin, dan semi.
Aturan ini bukanlah sebuah aturan baku, sebagian orang bisa mengalami
rasa depresi di musim panas dan mania saat musim dingin.
2) Pahami bahwa gangguan bipolar tidak serta-merta membuat seseorang tidak
mampu
beraktivitas
dengan
normal. Sebagian
penderita
mungkin
obat bius untuk menghentikan pikiran berlomba pada periode mania, serta
obat-obatan untuk memberikan semangat saat mengalami depresi.
Zat seperti alkohol memiliki efek tersendiri pada suasana hati dan
perilaku. Gangguan bipolar bisa sulit untuk dibedakan karena konsumsi
zat ini.
Penderita yang menyalahgunakan narkoba dan alkohol memiliki risiko
yang lebih besar untuk bunuh diri. Ini karena penyalahgunaan zat dapat
meningkatkan keparahan mania dan depresi.
Penyalahgunaan zat juga dapat memicu siklus depresi mania.
4) Perhatikan pelepasan diri dari kenyataan. Penderita gangguan bipolar sering
kehilangan kontak dengan kenyataan. Hal ini terjadi baik selama periode
mania ekstrem maupun periode depresi berat.
Hal ini dapat ditunjukkan sebagai ego yang berbahaya maupun rasa
bersalah yang tidak sebanding dengan peristiwa nyata. Dalam beberapa
kasus, terjadi psikosis dan halusinasi.
Pelepasan diri dari kenyataan paling sering terjadi pada bipolar I selama
episode mania dan campuran, namun lebih jarang pada bipolar II dan
hampir tidak pernah pada penderita siklotimia.
5) Kunjungi spesialis. Diagnosis pribadi hanya berguna untuk menentukan
langkah selanjutnya dalam mendapatkan pertolongan. Banyak penderita
bipolar yang hidup tanpa mendapatkan perawatan, tetapi gangguan ini bisa
ditangani dengan lebih baik dengan bantuan pengobatan. Psikoterapi dengan
psikiater atau konselor dapat banyak membantu.
Obat yang digunakan untuk mengobati gangguan bipolar termasuk
stabilisator suasana hati, antidepresan, antipsikosis, dan obat anticemas.
Obat-obatan ini bekerja dengan memblokir dan/atau mengatur bahan
kimia tertentu di otak, dan mengatur dopamin, serotonin, dan asetilkolin.
Stabilisator suasana hati bekerja untuk mengatur suasana hati seseorang,
dengan mencegah tingkat tertinggi dan terendah yang ekstrem dari
gangguan bipolar. Jenis obat ini di antaranya Lithium, Depakote,
Neurontin, Lamictal, dan Topamax.
DAFTAR PUSTAKA
American Psychiatric Association. (2013). Diagnostic and Statistical Manual of
Mental Disorders: DSM-5. Washington DC: American Psychiatric
Association.
Young, L.T. (2004). What exactly is a mood stabilizer? Journal of Psychiatry and
Neuroscience, 29(2), pp. 87-88.
Anonymous.
2005.
Bipolar
Disorder
More
Common
Than
Expected.