Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hakikat Permainan
Setiap orang tidak akan asing dengan istilah bermain. Mulai anak-anak,
remaja, orang dewasa hingga lanjut usia tentu mengenal dengan istilah
bermain. Dalam kehidupan sehari-hari mereka semua tentu membutuhkan
situasi bermain. Sejak anak-anak, kata bermain sudah merupakan sebagian
besar dari kehidupannya.
Hal ini sangat penting bagi dirinya dan merupakan syarat mutlak untuk
merangsang pertumbuhan dan perkembangannya. Bermain dan permainan
adalah suatu kegiatan yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia
(hartati, 2012:1). Setiap ingsan manusia pada dasarnya membutuhkan
membutuhkan
aktifitas
bermain
tidak
hanya
untuk
meningkatkan
Lokomotor
Jalan
Lari
Merangkak
Lompat
Loncat
Dll
Kombinasi
Menderap
Memanjat
Slide
Rolling
Dll
Non Lokomotor /
Stabilitas
Peregangan
Memutar
Menarik
Mendorong
Membungkuk
Manipulatif
A. Merangkak
Menendang
Memukul
Melempar
Memantul
Dll
B. Menerima
Mengontrol
Menangkap
Dll
10
keterampilan
manipulatif,
sehingga
semakin
banyak
11
12
keberhasilan
dalam
memainkanya
dikarenakan
13
C. Permainan Tradisional
Istilah tradisional berasal dari kata tradisi. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, edisi kedua, terbitan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Balai Pustaka arti kata tradisi adalah adat kebiasaan yang turun temurun dan
masih dijalankan di masyarakat; atau penilaian/anggapan bahwa cara-cara
yang telah ada merupakan cara yang paling baik. Adat adalah aturan berupa
perbuatan dan sebagainya yang lazim diturut atau dilakukan sejak dahulu
kala. Kebiasaan adalah sesuatu yang biasanya dilakukan. Tradisional
mempunyai arti sikap dan cara berfikir serta bertindak yang selalu berpegang
teguh pada norma-norma dan adat kebiasaan secara turun temurun.
Menurut James Danandjaja (1987), permainan tradisional adalah salah
satu bentuk yang berupa permainan anak-anak, yang beredar secara lisan di
antara anggota kolektif tertentu, berbentuk tradisional dan diwarisi turuntemurun, serta banyak mempunyai variasi. Sifat atau ciri dari permainan
tradisional anak adalah sudah tua usianya, tidak diketahui asal-usulnya, siapa
penciptanya, dan dari mana asalnya. Biasanya disebarkan dari mulut ke mulut
14
15
gerak akan didasarkan oleh dasar gerak yang baik, yang dimaksud baik
artinya organ tubuh berfungsi dengan baik dalam melakukan gerak.
Keterampilan neuromuskuler atau motoric adalah keterampilan yang
dipelajari untuk kinerja yang efisien, konsisten dan aman (Widodo,2008).
Menurut Soesasmito (1988:6) menyatakan gerak adalah medium untuk
belajar, sehingga tampak potensial. Memahami dan memiliki sikap positif
terhdap motorik sangat perlu mengenal rentangan yang luas dari keterampilan
motorik, memiliki waktu yang cukup untuk belajar, berlatih, menghaluskan,
dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Motorik dapat diuraikan dengan kata seperti otomatis, cepat, dan akurat
atau dengan kata lain titik beratnya adalah pada ketelitian dan ketepatan.
Kemampuan motoric anak berkembang sesuai tingkatan dan taraf
pertumbuhan fisiknya sesuai dengan kodrat alamiah pada manusia, seseorang
pada manusia muda mengalami pertumbuhan dan perkembangan seiring
dengan bertambahnya usia, anak mengalami pertumbuhan, perkembangan
dan kematangan baik fisik, fisiologis maupun psikologis. Oleh karena itu
perkembangan keterampilan motorik menurut Rahantokman (1988:18) adalah
perubahan keahlian pada suatu keterampilan motorik yang berupa hasil dari
kematangan dan belajar.
Belajar gerak menuru Schmidt (dalam Saputra dan Mahendra, 2006:4)
adalah serangkaian proses yang dihubungkan dengan latihan atau pengalaman
yang mengarah pada perubahan yang relative permanen dalam kemampuan
seseorang untuk menampilkan gerakan yang terampil. Belajar gerak
merupakan studi tentang proses keterlibatan dalam memperoleh dan
16
17
18
menendang,
Menambah
penguasaan:
menangkap,
mengumpulkan, mengambil. Bergerak bersama: membawa, memantulmantulkan. (a) Menggelindingkan benda dapat berupa benda bulat seperti
bola, atau benda yang berbentuk lingkaran seperti cakram, ban sepeda dan
sebagainya.
(b)
Melempar
merupakan
gerak
manipulatif
untuk
menjauhkan objek dari tubuh dengan menggunakan satu atau dua tangan.
(c) Menangkap adalah keterampilan gerak dasar manipulative untuk
menghentikan momentum suatu objek dengan menggunakan tangan. (d)
Menendang keterampilan gerak manipulative di mana kaki digunakan
untuk memukul objek. (e) Menggiring adalah keterampilan gerak
manipulatif yang menggunakan koordinasi antara mata-kaki dan matatangan untuk membawa bola dari satu tempat ke tempat lain. (f) Memukul
adalah suatu aksi menggunakan satu atau dua tangan atau suatu alat untuk
mendorong (memberikan daya pada) suatu objek.
Keterampilan gerak manipulative dikembangkan ketika anak tengah
menguasai macam-macam objek. Gerak manipulative terdiri dari:
a) Gerakan mendorong (melempar, memukul,menendang)
b) Gerakan menerima
19
20
1. Tahap 1 fase prenatal sebelum lahir)\ mulai masa konsepsi sampai proses
2.
3.
4.
5.
21
timbul/terjadi. 6) dari segi fisiologis anak wanita satu tahun lebih maju
daripada anak pria. 7) gigi yang tetap mulai tampak. 8) perbedaan seksual
banyak pengaruhnya. 9) adanya perbedaan individu mulai nyata dan terang.
10) timbulnya kecelakaan banyak disebabkan mobilitas pada masa ini.
Karakteristik jasmani anak kelas empat SD adalah sebagai berikut:
1)perbaikan koordinasi dalam keterampilan gerak, 2) daya dan tahan
berkembang, 3) pertumbuhan tetap, 4) koordinasi mata dan tangan baik, 5)
sikap tubuh yang tidak baik mungkin diperlihatkan, 6) pembedaan jenis
kelamin tidak menimbulkan konsekuensi yang benar, 7) secara fisiologik putri
pada umumnya mencapai kematangan lebih dahulu daripada laki-laki, 8) gigi
tetap, mulai tumbuh, 9) perbedaan secara perorangan dapat dibedakan dengan
nyata, 10) kecelakaan cenderung memacu mobilitas.
Minat terhadap aktivitas fisik dan atau olahraga sangat dipengaruhi oleh
lingkungan keluarganya. Pada anak-anak yang melakukan aktivitas fisik
dipengaruhi oleh kecenderungan sifat yang dimiliki antara lain:
1. Kemampuan memusatkan perhatian pada suatu macam aktivitas yang
sedang dilakukan makin meningkat. Hal ini dapat dilihat dari tingkat
konsentrasi yang cukup tinggi pada anak yang terlibat dalam aktivitas
yang dilakukannya.
2. Semangat untuk mencari pengalaman baru cukup tinggi
3. Perkembangan sosialnya makin baik yang ditunjukkan dengan luasnya
pergaulan dengan semakin mendalamnya pergaulan dengan teman
sebayanya.
4. Perbedaan perilaku antara anak laki-laki dan perempuan semakin jelas, ada
kecenderungan kurang senang bermain dengan lawan jenisnya. Ini
22
23
24
25
26
1) Kecepatan (Speed)
Kecepatan merupakan kemampuan berpindah dengan cepat
dari
satu
tempat
ke
tempat
lain.
Kecepatan
merupakan
dalam
aktivitas
sehari-hari,
lebih-lebih
dalam
27
5) Koordinasi (Coordination)
Koordinasi merupakan kemampuan untuk melakukan gerak
dengan tepat dan efisien. Komponen koordinasi menjadi dasar bagi
usaha belajar yang bersifat sensomotorik. Makin tinggi tingkat
kemampuan koordinasi akan makin cepat dan efektif dalam
mempelajari suatu gerakan.
6) Kecepatan Reaksi (Reaction Speed)
Kecepatan reaksi merupakan waktu yang diperlukan dari
saat diterimanya stimulus yang dapat diterima melalui organ
penglihatan, pendengaran, gabungan, keduanya, dan sentuhan
(kinestik) (Nurhasan dkk, 2005: 18).
28
a. Genetik
Faktor keturunan adalah sifat-sifat bawaan yang dibawa sejak
lahir, yang didapat dari sifat kedua orang tua. Pengaruh keturunan
terhadap kekuatan otot dan kekuatan otot pada umumnya berhubungan
banyaknya serabut otot dan komposisi serabut merahdan putih.
Seseorang yang lebih banyak serabut otot merah akan lebih baik untuk
melakukan olahraga yang sifatnya aerobic, sedangkan bagi orang yang
mempunyai serabut otot putih, maka akan lebih ungul dalam
melakukan kegiatan olahraga anaerobic.
Besarnya VO2Max pada seseorang mungkin saja terjadi karena
factor bawaan, yang meliputi : banyaknya serabut otot, tipe serabut
otot, emosi, system enzim dan perbedaan karakteristikbiologik
lainnya, yang pada akhirnya menunjukkan variabilitas VO2Max
terhadap latihan.
b. Umur
Umur mempengaruhi hampir semua komponen kebugaran
jasmani. Pada daya tahan kardiovaskuler ditemukan sejak usia anakanak sampai sekitar usia 20 tahun, daya tahan kardiovaskuler
meningkatmencapai maksimal di usia 20 30 tahun. Daya tahan
tersebut akan makin menurun sejalan dengan bertambahnya usia, tetapi
penurunan ini dapat berkurang apabila seseorang berolahraga secara
teratur sejak dini.
c. Jenis Kelamin
29
2) Frekwensi latihan
30
pada
sekelompok
masyarakat
dengan
memperhitungkan
31
32
G. Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan sementara yang diajukan berupa pernyataanpernyataan yang masih harus diajukan kebenarannya (Maksum, 2006:20).
Berdasarkan tinjauan latar belakang dan kajian pustaka yang telah
dikemukakan sebelumnya, maka dibuatlah suatu jawaban sementara dan
selanjutnya akan dibuktikan kebenarannya melalui penelitian. Adapun
hipotesis dalam penelitian ini yaitu:
1. Terdapat peningkatan hasil setelah siswa kelas 4 SD melakukan permainan
kecil yang mengunakan alat terhadap keterampilan gerak dasar lokomotor,
dan manipulatif?
2. Terdapat peningkatan hasil setelah siswa kelas 4 SD melakukan permainan
tradisional terhadap keterampilan gerak dasar lokomotor, dan manipulatif?
3. Terdapat peningkatan hasil setelah siswa kelas 4 SD melakukan permainan
kecil yang mengunakan alat terhadap kebugaran jasmaninya?
4. Terdapat peningkatan hasil setelah siswa kelas 4 SD melakukan permainan
tradisional terhadap kebugaran jasmaninya?
5. Terdapat perbedaan hasil setelah dilakukan permainan kecil mengunakan
alat dengan permainan tradisional terhadap keterampilan gerak dasar
lokomotor, dan manipulatif siswa kelas 4 SD?
6. Terdapat perbedaan hasil setelah dilakukan permainan kecil mengunakan
alat dengan permainan tradisional terhadap kebugaran jasmani siswa kelas 4
SD?