Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
ANGINA PECTORIS
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 9
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
IMELSA NAPITU
INTEN SURYANI
SR. IRA DEFANI BARUS
IVO AYU SINAGA
ROY MEX GEVER
SANTA SANTI SAGALA
YESSI SITORUS
Kata pengantar
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa atas segala kasih dan
anugrah yang dilimpahkannya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Asuhan
keperawatan dengan baik.
Adapun judul makalah yang sudah kami kerjakan adalah Asuhan keperawatan klien
dengan angina pectoris .
Kepada bapak/Ibu pembimbing kami, jika ada kesalahan dalam penulisan kami
mohon dimaklumi.kritikan dan saran kami perlukan dari Bapak/Ibu pembimbing kami
dengan tujuan agar tugas yang kami kerjakan akan semakin baik lagi. Atas perhatiannya kami
ucapkan terimakasih.
Kelompok 9
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 Latar belakang
Angina pektoris merupakan suatu sindrom klinis yang ditandai dangan nyeri
proksimal atau perasaan berat pada dada anterior. Aliran darah koroner yang tidak memadai
menjadi penyebabnya meengakibatkan suplai oksigen tidak adekuat untuk memenuhi
kebutuhan miokard. Angina biasanya terjadi akibat penyakit jantung aterosklerosis dan terkait
dengan obstruksi yang signifikan pada arteri koroner mayor. Faktor faktor yang
mempengaruhi nyeri angina antara lain aktivitas fisik, terpapar cuaca dingin, obesitas, sters
yang daapat meningkatkan tekanan daarah, frekuensi jantung dan beban kerja jantung.
Angina tidak stabil akibat foktor tersebut daan dapat terjadi juga pada saat istirahat. (Brunner
and Suddart, 2011)
Di Amerika serikat setiap tahun, 1 juta pasien di rawat di rumah sakit karena angina
pektoris tak stabil; dimana 6 sampai 8 persen kemudian mendapat serangan infark jantung
yang tidak fatal atau meninggal dalam satu tahun setelah diagnosis di tegak kan. Angina
pectoris diterjemahkan sebagai rasa sakit(angina) di dada(pectoris). Angina pektoris adalah
nyeri dada sementara yang disebabkan oleh iskemia miokard dan biasanya hanya berlangsung
selama beberapa menit(3 sampai 5 menit) dan umum nya mereda ketika faktor pencetus
tersebut beristirahat. ( Lewis, Heitkemper, Dirksen, 2002)
2.2 Tujuan
2.2.1 Tujuan umum
Agar mahasiswa mahasiswi mampu memahami Asuhan keperawatan klien dengan
angina pektoris.
2.2.2 Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mampu memahami komsep dasar medik asuhan keperawatan dengan
angina pektoris
2. Mahasiswa /i mampu memahami Asuhan keperawatan klien dengan angina pektoris
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1 Konsep Dasar Medik
2.1.1 Definisi
Angina adalah respon sensorik yang menunjukkan kekurangan oksigen di dalam
miokardium. Angina pektoris adalah penyempitan pembuluhdarah kearteri koroner, sekunder
untuk arteri osclerosis, mengakibatkan aliran darah tidak memadai melalui pembuluh darah
otot jantung, menyebabkan nyeri dada. Episode angina biasanya dipicu oleh aktivitas fisik,
kegembiraan, atau stres emosional. (Mary Dguino, Donna Jackson, 2007)
Angina pektoris merupakan suatu sindrom klinis yang ditandai dangan nyeri
proksimal atau perasaan berat pada dada anterior. Aliran darah koroner yang tidak memadai
menjadi penyebabnya meengakibatkan suplai oksigen tidak adekuat untuk memenuhi
kebutuhan miokard. ( brunner and suddart, 2010)
Angina pectoris diterjemahkan sebagai rasa sakit(angina) di dada(pectoris). Angina
pektoris adalah nyeri dada sementara yang disebabkan oleh iskemia miokard dan biasanya
hanya berlangsung selama beberapa menit(3 sampai 5 menit) dan umum nya mereda ketika
faktor pencetus tersebut beristirahat. ( Lewis, Heitkemper, Dirksen, 2002)
2.1.2 Klasifikasi
Ada tiga kategori angina :
1. Nyeri angina stabil hilang dengan istirah atata unitratdan gejala konsisten
2. Nyeri angina tidak stabil terjadi pada saat istirahat adalah onset baru meningkatkan
intensitas, kekuatan, atau durasi tidak hilang dengan istirahat dan lamba tmereda
dalam menangga pinitrogliserin
3. Prinzmetal atau angina vasospastik biasanya terjad ipada saat istirahat atau dengan
latihan resmi minimal atau tenaga, sering terjadi malam. (Mary Dguino, Donna
Jackson, 2007)
Penyakit jantung aterosklerotik terjadi ketika ada penumpukan plak dalam arteri koroner,
angina sering gejala pertama penyakit jantung ada. Ketika permintaan oksigen oleh otot
jantung melebihi pasokan yang tersedia, nyeri dada terjadi.(Mary Dguino, Donna Jackson,
2007)
2.1.3 Etiologi
Angina biasanya terjadi akibat :
1.
2.
3.
4.
5.
Aterosklerosis
Aktifitas fisik
Terpapar cuaca dingin
Stress atau emosi
Obesitas
( brunner and suddart, 2011)
2.1.4 Prognosa
Pasien sering dapatdikelola dengan perubahan gaya hidupdan obat-obatan untuk
mengontrol gejala angina. Faktor yang paling penting adalah pendidikan pasien. Pasien perlu
memahami pentingnya gejala mereka dan kapan harus mencari bantuan medis. Rasa sakit
harus dievaluasi awalnya dan setiap kali perubahan pola atau kurangnya respon terhadap
pengobatan terjadi.(Mary Diguino, Donna Jackson, 2007)
2.1.5 Tanda - tanda dan Gejala
1. nyeri dada yang berlangsung 3 sampai 5 menit tidak semua pasien mendapatkan sakit
subternal mungkin sebagait ekanan, berat, meremas.
2. dapat terjadi pada saat istirahat atau setelah tenaga, kegembiraan, atau paparan dingin
karena meningkatnya tuntutan oksigen atau vasospasme biasanya hilang dengan
istirahat kesempatan untuk membangun kembali kebutuhan oksigen
3. nyeri dapat menyebar kebagian lain dari tubuh seperti rahang, punggung, atau nyeri
4.
5.
6.
7.
8.
2.1.6 Patofisiologi
Iskemia miokard terjadi ketika permintaan oksigen miokard melebihi kemampuan
arteri koroner untuk supplay itu. Meskipun otot skletal mengambil hanya 20% dari oksigen
yang tersedia dan mempertahankan cadangan, miokardium (saat istirahat) ekstrak 60%
sampai 85% dari yang tersedia oxygen. Jika kebutuhan oksigen miokard tidak terpenuhi dari
ekstraksi - maksimum dekat ini, aliran darah koroner di lipatan melalui vasodilatasi dan
peningkatan laju aliran.
Dalam orang dengan CAD arteri koroner tidak dapat melebar untuk memenuhi
peningkatan kebutuhan metabolik karena mereka sudah cronically melebar di luar daerah
terhambat. Untuk iskemik sekunder untuk aterosklerosis terjadi, arteri biasanya 75% atau
lebih stenosis. Selain itu, perapian sakit memiliki kesulitan meningkatkan laju aliran darah.
ini menciptakan oksigen fisid tersebut. selain stenosis aterosklerosis, defisit oksigen
disebabkan oleh spasme arteri koroner dan trombosis koroner. kejang arteri koroner
penyempitan tersebut transien dan reversibel dan menyebabkan baik subtotal atau
mempersempit arteri koroner. Kejang arteri koroner biasanya dikaitkan dengan plak
aterosklerosis yang mendasari, meskipun kejang memang terjadi di arteri tanpa stenosis
signifikan. Durasi kejang menentukan apakah miokardium akan mempertahankan iskemik
(tidak mengakibatkan kematian sel) atau aktual infark (yang mengakibatkan kematian sel).
( Lewis, dkk, 2002)
2.1.7 Pathway
aterosklerosis,
latihan fisik
makanan berat
kebutuhan jantung
aliran oksigen
vasokontriksi
adrenalin
ke mesenterikus
nyeri
takut mati
cemas
2.1.8 Komplikasi
1. Aritmia, seperti ppremature kontraksi dari fibrilasi, dapat terjadi pada orang dengan
angina.
2.
Kehilangan sel-sel oksigen dan nutrisi mungkin NAS iritasi dan berkembang menjadi
Elektrokardiogram
Pemerikssan laboratrium
X Ray untuk menentukan tanda-tanda gagal jantung
EKG
Arteriografi koroner
PET ( Positron Emission Tomography) jantung
Kardiologi berkonsultasi
Hitung darah lengkap
Panel kolesterol
( Lewis, dkk, 2000)
2.1.10 Penatalaksanaan
Berupa penurunan kebutuhan oksigen miokard dan meningkatkan suplai oksigen.
Secara medis, tujuan ini dicapai melalui terapi farmakologi dan pengontrolan faktor risiko.
Alternatf lainnya berupa prosedur reperfusi yang dapat dilakukan untuk memulihkan suplai
darah ke miokard yang meliputi PCI ( mis, angioplasti koroner transluminal perkutaneus, sten
intrakoroner dan arektomi ) dan operasi pintas arteri koroner CABG ( Coronary Artery
Bypass Garft ). ( Brunner and Suddart, 2013)
Pengkajian:
A. Riwayat keperawatan
1. Keluhan nyeri dada di interior, substernal yang menjalar ke lengan kiri, leher, rahang,
punggunga, dan epigastrium. Nyeri dada seperti tertekan beban berat terasa berat, dan
seperti diremas yang timbul mendadak. Nyeri dada yang timbul berhubungan dngan
aktivitas berat atau emosi yang hebat (marah dan rangsangan seksual). Durasi
C. Pemeriksaan fisik
1. Mengkaji gejala lain guna mengesampingkan keluhan angina non-kardiak seperti
esofagtis, peptic ulcer, ketegangan otot, dan penyakit kantung empedu
2. Kaji semua status yang berhubungan dengan jantung : berat badan dan tinggi
badan, kelelahan (fatique), warna kulit dan suhu kulit, pola respires, toleransi
aktivitas, denyut nadi perifer, tekanan darah, suhu, edema, bunyi jantung, serta
irama dan frekuensi denyut jantung, point of maximal impulse )PMI atau speks
jantung)
3. Kaji pola tidur dan istirahat, tipe kepribadian, serta kecemasan atau kegelisahan.
(Muttaqin. Arif.2011)
no
DATA
1 DS: perawat
mengumpulkan data-data
subjektif melalui proses
pengambilan riwayat
sakit atau wawancara.
Pengambilan riwayat
sakit pasien tidak hanya
meminta pasien satu per
satu dengan
menggunakan format
rutin. Untuk
mendapatkan data yang
akurat dari pasien,
NOC
Intoleransi aktivitas:
Energy conservation
Cardiopulmonary
status
Fatique level
keperawatan selama 24
emosi, fisik,social,
untuk berpartisipasi
hasil:
dalam kegiatan
menyeimbangkan
tertentu
Mandiri:
energy
menyesuaikan gaya
energy
menggunakan teknik
mengembalikan
aktivitas yang
mampu dilakukan
bantu untuk
memilih aktivitas
konsisten yang
sesuai dengan
konservasi energi
kemampuan fisik,
terutama pertanyaan
teridentifikasi data
dan spiritual.
menentukan
lanjuta ketika
monitor respon
kemampuan pasien
mendengarkan secara
sebanyak mungkin,
menggunakan
pertanyaan terbuka
Pengkajian:
perawat harus
keterampilan
NIC
Activity therapy ( 4310)
psikologi, social.
Bantu untuk
mengidentifikasi
dan mendapatkan
sumber yang
diperlukan untuk
aktivitas yang
DO:
-
Pemeriksaan fisik
Hasil tes
diagnostik
Berat badan
Ttv
Saturasi oksigen
diinginkan
Bantu pasien untuk
mengembangkan
motivasi diri dan
penguatan
Penkes:
Tingkat nyeri
menyarankan
metode
peningkatan
aktivitas fisik
sehari-hari, yang
sesuai
anjurkan pasien
dan keluarga
bagaimana
melakukan
kegiatan yang
diinginkan atau
ditentukan
anjurkan pasien
dan keluarga
tentang peran fisik,
sosial, spritual, dan
mendukung
aktifitas kognitif,
dalam menjaga
fungsi dan
kesehatan
kolaborasi:
kolaborasi dengan
tenaga rehabilitasi
medik dalam
merencanakan
program terapi
yang tepat
DS: perawat
mengumpulkan data-data
subjektif melalui proses
pengambilan riwayat
Keletihan
Activity tolerance
Energy conservation
Self-care : activities of
daily living (ADL)
Energy management
(0180)
Pengkajian:
Pengambilan riwayat
yang menyebabkan
keperawatan selama 24
kelelahan
Monitor pasien
satu dengan
akan adanya
rutin. Untuk
melakukan aktivitas
emosi secara
makan
Tidak terganggu dalam
berlebihan
Monitor respon
menggunakan format
perawat harus
melakukan aktivitas
kardiovaskuler
menggunakan
makan
Tidak terganggu dalam
terhadap aktivitas
keterampilan
melakukan aktivitas
mendengarkan secara
aktif, dan menggunakan
pertanyaan terbuka
sebanyak mungkin,
terutama pertanyaan
lanjuta ketika
mandi
Tidak terganggu
Mandiri:
untuk memahami
ndalam melakukan
prinsip konservasi
aktivitas kebersihan
diri sendiri
membantu pasien
energi
membantu pasien
dalam menetapkan
teridentifikasi data
prioritas untuk
kegiatan untuk
mengakomodasi
DO:
tingkat energi
membantu pasien /
penting lainnya
Pemeriksaan fisik
Hasil tes
diagnostik
Berat badan
Ttv
Saturasi oksigen
Tingkat nyeri
untuk menetapkan
tujuan kegiatan
yang realistis
membantu pasien
untuk
menjadwalkan
waktu istirahat
penkes:
mengajar aktivitas
organisasi dan
manajemen waktu
untuk teknik
mencegah
kelelahan
menginstruksikan
pasien untuk
memberitahu
dokter jika tanda
dan gejala-gejala
kelelahan bertahan
kolaborasi:
berkonsultasi
dengan ahli gizi
tentang cara-cara
untuk
meningkatkan
asupan makanan
energi tinggi
Daftar Pustaka