Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Keluarga Berencana
Jenis jenis
Kontrasepsi
1. Kontrasepsi Pil
3. Kontrasepsi Implan
2. Kontrasepsi Suntik
Cont...
Kekurangan Program Keluarga Berencana :
Program KB ini dirasa dianggap kurang memadai, karena tidak semua Posyandu di pedesaan dibekali dengan infrastruktur
dan keahlian pemeriksaan KB.
Kurangnya presentasi tentang pengetahuan KB di daerah pedesaan, sehingga kebanyakan masyarakat indonesia yang
berdomisili di pedesaan masih kurang pengetahuaannya tentang Program KB dan manfaatnya
Masyarakat masih beranggapan bahwa banyak anak banyak rezeki, padahal zaman semakin maju dan harus diimbangi
dengan pemikiran yang semakin maju pula.
Stakeholders Program KB
Redesign Sistem
Sistem program berencana dari tahun ke tahun mengalami perubahan, pada masa orba Program KB
harus ditempuh dengan cara-cara sukarela , dengan mempertimbangkan nilai-nilai agama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Kemudian, Perbandingan Program KB Orba-Reformasi
Perempuan menjadi sasaran utama program penurunan jumlah penduduk dengan berbagai alat
kontrasepsi. Sejak Pemerintahan Gusdur dilacarkan program peningkatan partisipasi KB untuk lakilaki , peserta KB meningkat 1.1% pada tahun 1999 menjadi 18% pada tahun 2000. Perkembangan
positif dengan adanya perubahan orientasi proram KB dan KK dari kepentingan strategis gender pada
masa reformasi.
Era Reformasi Keputusan Presiden Nomor 20 tahun 2000 Tentang Badan Koordinasi Keluarga
Berencana Nasional yang ditandatangani oleh Presiden Abdurrahman Wahid a. bahwa program
keluarga berencana nasional dan pembangunan keluarga sejahtera serta pemberdayaan perempuan
sebagai bagian integral dari pembangunan nasional perlu ditingkatkan dengan memperluas
pemanfaatan sumber daya yang tersedia.
Pada dasa warsa awal program Keluarga Berencana (KB) berjalan (1970-1980) Indonesia telah
dapat menekan laju pertumbuhan penduduk menjadi 2,34 % dari 2.8 % lebih pada dasa warsa
sebelumnya, kemudian pada 10 tahun berikutnya (1980-1990) laju pertumbuhan penduduk dapat
ditekan lagi menjadi 1,98 % dan pada dekade berikutnya (1990-2000) tingkat pertumbuhannya
menjadi 1,49 %.
Advokasi
Upaya-upaya dalam Program KB terkonsentrasi pada penyediaan data dan fakta untuk para pembuat
keputusan yang mengontrol sumber daya bagi keluarga berencanadana, manusia, dan komoditas
serta pengelolaannya. Fokusnya adalah dalam meningkatkan sumber daya dan menyempurnakan
lingkungan kebijakan bagi keluarga berencana dan kesehatan reproduksi serta memobilisasi para
pembuat keputusan yang terlibat dalam alokasi sumber daya dan kebijakan kesehatan reproduksi.
Program KB berkonsentrasi pada peluang advokasi yang memungkinkan dalam mempengaruhi
kebijakan, memiliki hasil nyata dan dapat diukur. Selain itu, Program KB bekerja di tingkat lokal,
kabupaten, provinsi, nasional, regional dan global, karena pembuatan keputusan di satu tingkat akan
mempengaruhi proses pembuatan keputusan di tingkat lainnya.
Program KB berfokus pada hasil advokasi yang spesifik dan nyata dan akan menggunakan
dokumentasi pemantauan yang bersifat transparan dan diperbaharui terus menerus untuk seluruh
peluang advokasi, sebagai bagian dari rencana pemantauan dan evaluasi. Walaupun dokmentasi ini
akan juga memantau variabel proses dan pengembangan kapasitas, seperti jumlah champion yang
sudah mendapatkan pelatihan dan lain-lain, namun nilai sesungguhnya dari dokumentasi ini adalah
pemantauan atas perubahan pada aspek program dan pendanaan.
Kelompok 6
Terima Kasih