Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Laporan penelitian ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA KEDOKTERAN
Disusun oleh:
Aliefa Asyifa
1112103000070
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1437 H / 2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur, penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
membeikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan penelitian ini. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rasullah
SAW yang telah memberi teladan bagi penulis untuk menjalani kehidupan.
Laporan penelitian ini terselesaikan karena adanya bantuan dan dukungan dari
banyak pihak. Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1.
Prof. Dr (hc). dr. M.K Tadjudin, Sp. And yang merupakan sosok teladan bagi
penulis dan dr. Djauhari Widjajakusuma yang banyak memotivasi mahasiswa
PSPD 2012 agar menjadi dokter muslim pembelajar yang membanggakan.
2. Dr. Arif Sumantri, SKM, M.Kes selaku dekan FKIK UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, Prof. Dr. dr. Sardjana, SpOG (K), SH, Maftuhah, M.Kep, Ph.D, dan
Fase Badriah, SKM, Mkes, Ph.D selaku pembantu dekan FKIK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3.
dr. Ahmad Zaki, Sp. OT, M. Epid selaku Dekan FKIK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang banyak menginspirasi
5.
dr. Zulhafdy, Sp.M selaku pembimbing 2 yang motivasi, kritik dan sarannya
membangun sehingga penulis terbantu untuk menyelesaikan penelitian ini
tepat waktu.
6. dr. Dwi Tyastuti, MPH, PhD selaku ketua KPKM Buaran yang ikut
memberikan saran dan kritiknya untuk uji validitas dan reliabilitas dalam
penelitian ini serta menyemangati penulis.
7.
8.
Ummi dan Abi atas luahan kasih sayang yang diberikan, doa yang tidak
pernah putus, serta suntikan semangat agar penulis menyelesaikan penelitian
dengan baik. Terima kasih atas teladan dalam kegigihan dan perjuangan yang
pantang mengeluh. Both of you are the number one for me.
9.
Penulis
vi
ABSTRAK
Aliefa Asyifa. Program Studi Pendidikan Dokter. Penilaian Penyakit dan
Tingkat Risiko serta Faktor yang Berhubungan dengan Hipertensi pada
Masyarakat Binaan KPKM Buaran FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
tahun 2015.
Hipertensi merupakan penyakit yang paling banyak menyebabkan morbiditas dan
mortalitas. Mayoritas dari total kematian yang disebabkan hipertensi terjadi di
negara berkembang, termasuk Indonesia. Satu dari 3 orang mengalami hipertensi
dan hipertensi menyumbang 1 dari 10 kematian. Banyak penelitian yang
mengungkapkan bahwa penilaian risiko hipertensi pada seseorang menggunakan
Framingham Risk Score for Hypertension sebagai bentuk pencegahan primer
dapat mengurangi angka mortalitas. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui
tingkat risiko hipertensi pada masyarakat sekitar KPKM Buaran dan sebaran
faktor risikonya. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan
responden sejumlah 134 orang yang terbagi dari tiga RW dan RT yang diambil
berdasarkan two stage cluster sampling. Responden mengisi kuesioner dan
dilakukan pemeriksaan berat badan, tinggi badan, dan tekanan darah kemudian
dihitung dengan instrumen Framingham Risk Score for Hypertension. Hasil yang
didapatkan adalah masyarakat binaan KPKM Buaran memiliki tingkatan risiko
untuk mengalami hipertensi dalam 4 tahun sebesar 7,5 % risiko rendah, 15,7 %
risiko sedang dan 41,8 % risiko tinggi. Berdasarkan analisis Chi-square
didapatkan hubungan yang bermakna antara tingkatan risiko dengan variabel usia,
tekanan darah, dan kadar kolesterol (p<0,05).
Kata kunci: Hipertensi, tingkatan risiko, Framingham Risk Score for
Hypertension
vii
ABSTRACT
Aliefa Asyifa. Medical Education Study Program. The Assessment of Disease,
Risk Levels, and Risk Factors Associated with Hypertension in the
Community of KPKM Buaran in 2015.
Hypertension is a common problem and a major cause of morbidity and mortality.
Most of the total deaths caused by hypertension occur in developing countries,
including Indonesia. One out of three people have hypertension and it accounted
for one in ten deaths. Many studies reveal that risk assessment of hypertension
using Framingham Risk Score for Hypertension as primary prevention can reduce
mortality. The aim of this study is to know risk stratification of hypertension in
the community around the KPKM Buaran and distribution of the risk factor. This
study is using cross sectional design with 134 respondents from three RW and RT
and taken by two stages cluster sampling. Respondents filled the questionnaire
and did some examinations of body weight, body height, and blood pressure then
calculated by Framingham Risk Score for Hypertension tool. The results is the
community around KPKM Buaran have risk stratification of hypertension within
4 years respectively 41,8 % at high risk, 15,7 % at moderate risk and 7,5 % at low
risk. Based on Chi-square test, there is a significant relationship between the risk
stratification and the risk factors distribution of some variables, that are age, total
cholesterol, and blood pressure (p<0,05).
Key words: Hypertension, risk stratification, Framingham Risk Score for
Hypertension.
viii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. ... Latar belakang........................................................................................................1
1.2. ... Rumusan Masalah..................................................................................................4
1.3. ... Tujuan Penelitian ...................................................................................................4
1.4. ... Manfaat Penelitian ................................................................................................ 5
Hipertensi......................................................................... .................................... 6
2.1.1 Definisi ....................................................................................................... 6
2.1.2 Faktor Risiko .............................................................................................. 6
2.1.3 Klasifikasi hipertensi .................................................................................. 9
2.1.4 Patogenesis dan patofisiologi ..................................................................... 9
2.1.5 Gejala klinis dan diagnosis ......................................................................... 12
2.1.6 Pencegahan primer......................................................................................13
ix
2.3.
2.4.
Kerangka Konsep................................................................................................ 19
2.5.
3.2.
3.3.
3.4.
3.5.
3.6.
4.4.
4.5.
Keterbatasan penelitian........................................................................................ 50
Kesimpulan .......................................................................................................... 51
5.2.
Saran .................................................................................................................... 51
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Tabel 2.2
Tabel 2.3
Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Tabel 4.5
Tabel 4.6
Tabel 4.7
Tabel 4.8
Tabel 4.9
xii
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1
Patofisiologi hipertensi................................................................... 12
Bagan 2.2
Bagan 2.3
Bagan 2.4
Bagan 2.5
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Dokumentasi ................................................................................... 91
Lampiran 6
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
besar penyakit di rumah sakit yaitu berjumlah 19.874 orang dan 955 orang
diantaranya meninggal dunia.9 Tak jauh berbeda, data Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) tahun 2013 juga menyebutkan prevalensi hipertensi di Indonesia
sebesar 26,5 persen.10
Hipertensi dan Non Communicable Disease (NCD) telah menjadi penyakit
yang umum ditemui. Globalisasi dan urbanisasi yang kurang terencana
mengarahkan pada pola hidup tidak sehat pada masyarakat, seperti meningkatkan
konsumsi makanan cepat saji yang memiliki kandungan garam berlebihan,
aktivitas fisik yang minimal, dan konsumsi rokok dan minuman beralkohol yang
meningkat. Peningkatan stres mental juga memiliki kontribusi pada kebiasaan
tidak sehat sehingga mengarahkan seseorang pada tingkat risiko tinggi hipertensi
dan Non Communicable Disease (NCD).8 Hipertensi dapat mengenai setiap orang
tidak memandang usia, ras, etnis, jenis kelamin maupun jumlah pendapatan.7
Seiring bertambahnya usia, setiap orang lebih berkemungkinan untuk menderita
hipertensi.
signifikan
ini
berkat
ditemukannya
instrumen
skoring
untuk
1.4 Tujuan
1.4.1
Tujuan Umum
a. Mengetahui gambaran tingkat risiko hipertensi pada masyarakat
binaan KPKM Buaran pada tahun 2015.
b. Mengetahui gambaran faktor risiko hipertensi pada masyarakat binaan
KPKM Buaran pada tahun 2015.
1.4.2
Tujuan Khusus
1. Mengetahui jumlah yang memiliki risiko rendah, risiko sedang, risiko
tinggi hipertensi menurut Framingham Risk Score for Hypertension
pada masyarakat binaan KPKM Buaran pada tahun 2015.
2. Mengetahui jumlah pasien hipertensi pada masyarakat binaan KPKM
Buaran pada tahun 2015.
3. Mengetahui hubungan antara jenis kelamin, usia, IMT, tekanan darah
sistol, tekanan darah diastol, status merokok dan riwayat orang tua
hipertensi dengan kejadian hipertensi menurut Framingham Risk
Score for Hypertension pada masyarakat binaan KPKM Buaran pada
tahun 2015.
Bagi Peneliti
Bagi peneliti, penelitian ini dapat menjadi bahan pembelajaran tentang
wawasan peneliti terhadap hubungan faktor risiko hipertensi dengan hipertensi itu
sendiri.
1.5.2
Bagi Institusi
Bagi FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, hasil penelitian ini dapat
Bagi Masyarakat
Bagi masyarakat binaan KPKM Buaran, hasil dari penelitian ini dapat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Definisi Hipertensi
Hipertensi adalah peningkatan menetap tekanan arteri sistemik dimana
tekanan darah sistolik 140 mmHg, tekanan darah diastolik 90 mmHg atau
menggunakan obat antihipertensi. Sumber lain mengatakan hipertensi adalah
peningkatan tekanan darah 140/90 mmHg secara kronis. Berdasarkan klasifikasi
JNC VIII, hipertensi dapat dikategorikan menjadi prehipertensi, hipertensi derajat
I dan hipertensi derajat II.21,22
2.1.2 Faktor Risiko Hipertensi
Berdasarkan etiologinya, hipertensi diklasifikasikan menjadi:
1. Hipertensi primer/esensial: hipertensi yang tidak diketahui pasti
penyebabnya;
2. Hipertensi sekunder: akibat suatu penyakit atau kelainan mendasari,
seperti stenosis arteri renalis, penyakit parenkim ginjal, freokromositoma,
hiperaldosteronisme, dan sebagainya.
Hipertensi esensial adalah penyakit yang dapat diobati dan dikontrol
namun tidak dapat disembuhkan. Hipertensi esensial merupakan penyakit
multifaktor yang timbul terutama karena interaksi faktor-faktor risiko yang
menimbulkan peningkatan tekanan darah. Hipertensi esensial terjadi pada 97-98%
kasus hipertensi. Awitan hipertensi esensial biasanya terjadi antara 20 dan 50
tahun. Hipertensi esensial memiliki kecenderungan genetik yang kuat, yang dapat
diperparah oleh faktor-faktor kontribusi. Dalam penelitian ini peneliti berfokus
pada hipertensi esensial. Berikut faktor risiko hipertensi:
a. Riwayat hipertensi pada orang tua
Predisposisi genetik penyakit hipertensi dipercaya poligenik. Defek
genetik yang diturunkan ini berhubungan dengan ekskresi sodium oleh ginjal,
insulin dan sensitivitas insulin, aktivitas sistem saraf simpatis, dan Sistem
renin-angiotensin-aldosteron (SRAA) dan transport sodium atau kalsium
6
membran sel. Orang dengan riwayat orang tua hipertensi memiliki risiko
lebih tinggi mengalami hipertensi dibanding yang tidak.21 Riwayat hipertensi
pada orang tua terutama ibu dilaporkan memiliki hubungan dengan kejadian
hipertensi pada saat dewasa.23
b. Usia
Prevalensi hipertensi pada kelompok usia 35-44 tahun dengan 24,8%
meningkat pada usia lebih dari 65 tahun menjadi 57,6%.10 Prevalensi
hipertensi meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Kelompok usia 45
tahun atau lebih mempunyai peluang mendapatkan hipertensi 2,4 kali
dibandingkan dengan kelompok umur kurang dari 45 tahun.24 Satu dari dua
orang diatas 60 tahun mengalami hipertensi. Hal yang melandasi ini adalah
proses penuaan yang terjadi berdampak pada disfungsi endotel sehingga arteri
kekurangan elastisitasnya.19
c. Jenis kelamin
Menurut data WHO, dari seluruh region wilayah, prevalensi hipertensi
pada laki-laki lebih tinggi dibanding pada wanita. Namun perbedaan ini
hanya signifikan secara stastistik pada regional wilayah Amerika dan Eropa.11
Di indonesia, prevalensi hipertensi pada laki-laki sebanyak 22,8%, tidak
berbeda jauh dengan perempuan dengan prevalensi sebesar 28,8%.10
d. Obesitas
Obesitas adalah keadaan dimana terjadi kelebihan simpanan lemak di
jaringan adipose sehingga dampaknya adalah peningkatan indeks massa
tubuh dan lingkar pinggang. Kelebihan simpanan lemak pada bagian perut
disebut obesitas sentral. Obesitas sentral dapat dinilai salah satunya dengan
mengukur lingkar perut. Lingkar perut >90 cm pada laki-laki dan > 80 pada
wanita berhubungan dengan peningkatan risiko obesitas dan sindrom
metabolik. Obesitas sentral dapat terjadi pada individu walaupun individu
tersebut memiliki IMT < 25 kg/m2. Berikut klasifikasi keadaan berdasarkan
berat badan:
IMT
Underweight
Normal Weight
18,5-22,9 kg/m2
Overweight
Obesitas I
25,0-29,9 kg/m2
Obesitas II
darah
dalam
meningkatkan
kerja
jantung
untuk
dapat
tahun atau lebih memberikan peluang menderita hipertensi 1,5 kali dibandingkan
lama merokok kurang dari 20 tahun.24
tanpa
mengelompokkan seseorang hipertensi dengan ada atau tidaknya faktor risiko atau
kerusakan organ, yaitu:
Tabel 2.2 Klasifikasi tekanan darah menurut JNC VIII20
Klasifikasi tekanan darah
Tekanan darah
sistolik
Tekanan darah
diastolik
Normal
<120 mmHg
<80 mmHg
Prehipertensi
80 89 mmHg
Hipertensi derajat 1
90 99 mmHg
Hipertensi derajat 2
160 mmHg
100 mmHg
Patogenesis Hipertensi
Hipertensi merupakan penyakit multifaktorial. Hipertensi merupakan hasil
10
hipertensi,
aktivitas
berkontribusi pada retensi air dan garam serta meningkatkan resistensi vaskuler.
Angiotensin II pada level yang tinggi berkontribusi pada disfungsi endotelial,
resistensi insulin dan agregasi platelet. Lebih jauh lagi, angiotensin II memediasi
terjadinya remodelling arteriol sehingga terjadi perubahan struktur pembuluh
darah yang mengakibatkan peningkatan resistensi perifer secara permanen.
Angiotensin II juga berkaitan dengan kerusakan organ akibat hipertensi, termasuk
diantaranya artherosklerosis, gangguan ginjal, dan hipertrofi jantung.
11
12
13
funduskopi,
USG
ginjal,
foto
toraks
dan
ekokardiografi.
14
15
2.1.8
dokter untuk fokus terhadap keluhan utama. Dari keluhan utama tersebut
kemudian digali riwayat penyakit sekarang dan dahulu sampai didapatkan
diagnosis kerja dan tata laksana yang sesuai dengan diagnosis pasien. Sistem
pelayanan yang berjalan sekarang tidak memberikan fokus pada promosi
kesehatan dan pencegahan penyakit, padahal pendekatan melalui promosi
kesehatan dan pencegahan bisa meminimalisir beban penyakit untuk individu dan
beban finansial untuk negara.14
Pelayanan Kesehatan Prospektif memfasilitasi pasien dengan rencana
pelayanan kesehatan personal. Hal ini mencakup profil kesehayan, deskripsi status
kesehatan pasien sekarang, dan analisis risiko kesehatan yang diperbarui setiap
tahunnya. Dengan bantuan teknologi, maka diharapkan sistem baru ini bisa
mengidentifikasi individu dengan risiko tinggi dan sekaligus bisa melakukan
intervensi yang agresif untuk melakukan pencegahan berkembangnya penyakit
pada individu dan suatu komunitas. Hubungan antara individu dan dokter dalam
konteks prospective medicine tergambar dalam diagram di bawah.14
Hasil dari penilaian risiko pada pasien di komunitas adalah pasien yang
memiliki risiko rendah, risiko tinggi dan pasien pengidap penyakit kronik. Pasien
yang memiliki risiko tinggi adalah fokus utama yang nantinya akan dilakukan
16
17
18
Dilakukan pengukuran:
-
Tekanan darah
BB/TB
Lingkar
pinggang
Risiko rendah
Risiko sedang
Risiko tinggi
Pasien hipertensi
19
20
Variabel
Definisi
Alat Ukur
Cara
Skala
Pengukuran
1.
Pasien
Bila TD 140/90
hipertensi
pengukuran
diambil
hipertensi.
Spygmomanometer
21
Hasil
Ordinal
berdasarkan
rerata dari dua
kali
pemeriksaan
2.
Berat badan
Timbangan jarum
Baca
Ordinal
Rekam medik
Baca
Ordinal
Rekam medik
Baca
Nominal
Framingham risk
Baca
Ordinal
Baca
Ordinal
Baca
Ordinal
Wawancara
Ordinal
Usia
4.
Jenis kelamin
5.
Risiko rendah
Hasil
hipertensi
Framingham
<5%.
6.
year
risk
score
22
Hasil
hipertensi
Framingham score 5-
year
Framingham risk
score: hypertension
calculator
Risiko tinggi
Hasil
hipertensi
Framingham
8.
risk
22
>10%.
score: hypertension
calculator
Risiko sedang
10%.
7.
year
risk
score
22
Dibagi
Framingham risk
score: hypertension
calculator
menjadi
kelompok:
1.
Tinggi
Aktivitas
responden
fisik
kegiatan
apabila
melakukan
fisik
berat
300
menit
Kuesioner
21
Sedang
apabila
melakukan
kegiatan
tidak
memenuhi
kriteria
9.
Seseorang
yang
Perokok
batang
rokok
dalam
sebulan
atau
sedang
mencoba
Kuesioner
Wawancara
Nominal
Kuesioner
Wawancara
Nominal
berhenti
Riwayat
memiliki
Riwayat
tekanan
hipertensi
pada
140/90
tua
orang
darah
tinggi
mmHg
pada
ibu
atau
ayah,
keduanya.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Lokasi
Penelitian dilaksanakan di wilayah binaan KPKM Buaran, Kelurahan
3.2.2
Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan September tahun 2014 - Agustus
tahun 2015.
Populasi
Populasi terjangkau pada penelitian ini adalah masyarakat binaan di
KPKM Buaran FKIK UIN Jakarta yang berusia lebih dari 34 tahun pada tahun
2015.
3.3.2
Jumlah Sampel
Besar sampel dihitung dengan menggunakan rumus besar sampel
Keterangan nilai:
N = Besar sampel
= Deviat baku alfa (1,96)
P = 0,23 (Prevalensi hipertensi di provinsi Banten Riskesdas 2013)
Q = 1-P = 0,77
22
23
d = Presisi (0,075)
=
=
=
= 120,88
Dari hasil perhitungan tersebut didapatkan hasil sebanyak 120 sampel
minimal yang diambil.
Sedangkan, bila menghitung besar sampel dengan menggunakan
rumus untuk penelitian analitik dengan variabel kategorik adalah sebagai
berikut:
Keterangan nilai:
N = Besar sampel
= Deviat baku alfa (1,96)
= Deviat baku beta (0,84)
P2 = Proporsi kejadian hipertensi yang tidak mendapat pengaruh faktor risiko
(0,62)
P1 = Proporsi kejadian hipertensi yang mendapat pengaruh faktor risiko (0,38)
P = Proporsi total (P1+P2)/2 = 0,5
Q = 1-P = 0,5
Q1 = 1- P1
Q2 = 1- P2
d = Presisi (0,02)
24
Sehingga dapat dihitung jumlah sampel:
= 103,3
Perhitungan jumlah sampel rumus untuk penelitian analitik dengan
variabel kategorik didapatkan 103 orang sampel minimal yang diambil. Pada
penelitian ini jumlah sampel yang diambil memenuhi.
3.3.3
Kriteria Sampel
3.3.4.1
-
Kriteria Inklusi
Masyarakat yang tinggal di wilayah cakupan kerja KPKM Buaran
dan Reni Jaya
3.3.4.2
Kriteria Eksklusi
Pemilihan
Sampel
Pengambilan
Data
Pengolahan
Data
Penulisan
Laporan
Penelitian
Analisis
Data
25
spygmomanometer.27
dimodifikasi
dari
Framingham
Risk
Score
for
Hypertension,
26
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui ketepatan istrumen yang
digunakan sebagai alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.29 Suatu item
dikatakan memiliki nilai validitas yang baik apabila memiliki nilai Pearson
correlation (r hitung) lebih dari r tabel.30
Item Pemeriksaan
Pearson
P value
Tabel r
Keterangan
correlation
1.
0,001
0,361
Validitas baik
0,000
0,361
Validitas baik
3.
Tekanan
darah 0,591
sistolik
Tekanan darah
0,622
diastolik
Berat badan
0,491
0,006
0,361
Validitas baik
4.
Tinggi badan
0,219
0,246
0,361
5.
Lingkar pinggang
0,449
0,013
0,361
Validitas baik
4.
Kolesterol
0,811
0,000
0,361
Validitas baik
5.
0,508
0,004
0,361
Validitas baik
2.
27
28
1.
Item Kuesioner
Pearson
correlation
value
Tabel r
Keterangan
0,005
0,306
Validitas baik
0,699
0,000
0,306
Validitas baik
0,755
0,000
0,306
Validitas baik
0,509
0,004
0,306
Validitas baik
0,614
0,000
0,306
Validitas baik
ini?
2.
3.
4.
5.
6.
0,570
0,001
0,306
Validitas baik
7.
0,472
0,008
0,306
Validitas baik
penyakit gula/kencing
manis ?
29
8.
0,428
0,018
0,306
Validitas baik
0,068
0,721
0,306
Validitas
10.
kurang baik
0,293
0,116
0,306
Validitas
kurang baik
Bagaimana kebiasaan
0,260
0,164
0,306
Anda dalam
Validitas
kurang baik
mengkonsumsi makanan
berlemak? Bandingkan
makanan tinggi lemak dan
rendah lemak.
12.
Bagaimana kebiasaan
-0,137
0,469
0,306
Anda dalam
Validitas
kurang baik
mengkonsumsi makanan
berserat? Bandingkan
makanan tinggi serat dan
rendah serat.
13.
Apakah Anda
0,263
0,161
0,306
Validitas
kurang baik
0,654
0,000
0,306
Validitas baik
tidak
mengkonsumsi sayur dan atau buah setiap hari dalam porsi yang cukup sehingga
30
data yang didapat untuk item nomor 11, 12 dan 13 kurang bervariasi. Begitu juga
untuk item nomor 9 dan 10, hasil validitas yang kurang baik disebabkan
kurangnya variasi data yang diperoleh.
Kuesioner yang digunakan pada penelitian ini adalah terjemahan dari
kuesioner yang sudah valid di skala internasional sehingga untuk kepentingan
perhitungan skor risiko hipertensi maka item nomor 9 dan 10 pada item
wawancara ini akan tetap dimasukkan ke dalam kuesioner.
4.1.2
Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui kehandalan instrumen
N of items
0,726
10
Dari tabel di atas didapatkan bahwa uji reliabilitas dilakukan pada 10 item
dan didapatkan nilai Cronbachs Alpha sebesar 0,726. Nilai Cronbachs Alpha
31
tersebut lebih besar dari nilai r tabel (0,361) sehingga dapat disimpulkan bahwa
instrumen ini memiliki nilai reliabilitas yang baik.
Item Kuesioner
Cronbcahs Alpha
Keterangan
if item deleted
1.
0,665
Reliabel
0,697
Reliabel
0,714
Reliabel
0,692
Reliabel
0,700
Reliabel
0,711
Reliabel
0,713
Reliabel
0,738
Reliabel
0,725
Reliabel
Anda biasanya?
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
32
0,696
Reliabel
Tabel 4.3 dan tabel 4.4 menunjukkan bahwa semua item pemeriksaan
memiliki nilai Cronbachs Alpha > 0,6 yang artinya item-item tersebut reliabel.
Tingginya nilai reliabilitas ini disebabkan oleh pengambilan data yang
menggunakan metode wawancara sehingga responden mendapatkan penjelasan
langsung dari pewawancara mengenai item-item kuesioner.
4.2
4.2.1
33
4.2.3
(RT) dengan Jumlah penduduk sebanyak 13.064 jiwa. Jumlah kepala keluarga
(KK) terhitung sebanyak 3.783 KK dengan rata-rata jumlah penduduk per KK
sebanyak 3 orang.44
Tabel 4.5 Demografi Kelurahan Buaran (N=13.064)44
Jumlah
No
Variabel
Jenis Kelamin
Usia
Pendidikan Terakhir
Pekerjaan
Kategori
Persentase
(%)
Perempuan
6332
48,5
Laki-laki
6732
51,5
<45
9166
70,2
45-54
2141
16,4
>55
1757
13,4
Tidak sekolah
2433
18,6
SD
2504
19,2
SMP
2834
21,7
SMA
9246
29,9
Perguruan tinggi
1385
10,6
Tidak/Belum bekerja
934
7,1
Mengurus Rumah
3445
26,4
3035
23,2
Pensiunan
50
0,4
77
0,6
30
0,2
Tangga
Pelajar / Mahasiswa
(PNS)
Tentara Nasional
34
Indonesia (TNI)
Polisi Republik
29
0,2
1279
9,8
Petani
0,1
Peternak
0,0
Nelayan
0,0
2833
21,7
1020
7,8
Guru
136
1,0
Dosen
0,0
Dokter
16
0,1
Perawat
17
0,1
Bidan
17
0,1
Lainnya
126
1,0
Indonesia (POLRI)
Pedagang
Karyawan
BUMN/BUMD/Swasta
terbesar
adalah
pengurus
rumah
tangga
(23,2%),
pelajar/
35
4.3
Analisis Univariat
Pada analisis univariat akan dideskripsikan mengenai karakteristik
Variabel
Kategori
n
1.
2.
3.
4.
5.
Jenis kelamin
Usia
Pendidikan terakhir
Pekerjaan
Persentase
(%)
Laki-laki
26
29,9
Perempuan
61
70,1
<45 tahun
37
42,5
45-54 tahun
36
41,4
55-64 tahun
9,2
>64 tahun
6,9
Tidak sekolah
14
16,1
SD
34
39,1
SMP
15
17,2
SMA
23
26,4
Perguruan tinggi
1,1
Tidak bekerja
55
63,2
Bekerja
32
36,8
Underweight
4,6
Normal weight
28
32,2
36
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Aktivitas fisik
Diet sayur-buah
Kolesterol total
Overweight
15
17,2
Obesitas I
28
32,2
Obesitas II
12
13,8
Normal
65
74,7
Obesitas sentral
22
25,3
Tinggi
56
64,4
Rendah
31
35,6
Tidak
54
62,1
Ya
33
37,9
Rendah lemak
35
40,2
Seimbang
20
22,9
Tinggi lemak
32
36,8
Rendah serat
73
83,9
Seimbang
9,2
Tinggi serat
6,9
<200 mg/dl
37
31,0
200-239 mg/dl
30
34,5
>=240 mg/dl
30
34,5
GDP 90
15
17,2
GDP 91-110
39
44,8
33
37,9
21
24,1
120-139 mmHg
59
67,8
8,0
140mmHg
37
14.
15.
< 80 mmHg
16
18,4
80-89 mmHg
39
44,8
90 mmHg
32
30,6
79
90,8
9,2
Tidak
65
74,7
Ya
22
25,3
Tidak ada
62
71,3
Satu orang
21
24,1
Keduanya
4,6
Tidak
79
94,1
Ya
5,9
Risiko rendah
10
11,5
Risiko sedang
21
24,1
Risiko tinggi
56
64,4
Tidak
Ya
16.
17.
18.
19.
Perokok
Berdasarkan tabel 4.6, sebaran jenis kelamin responden tidak merata untuk
laki-laki dan perempuan. Paling banyak responden berjenis kelamin perempuan
yaitu sebanyak 61 orang (70,1%), sedangkan untuk jenis kelamin laki-laki
sebanyak 26 orang (29,9%). Hal ini dikarenakan peneliti mengambil data pada
jam kerja di akhir pekan sehingga kebanyakan laki-laki sedang tidak berada di
rumah. Selain itu, banyaknya laki-laki yang menolak untuk menjadi responden
menjadi faktor yang membuat tidak meratanya sebaran responden berdasarkan
jenis kelamin.
Sebaran pendidikan terakhir responden bervariasi untuk semua tingkat
pendidikan. Paling banyak responden berpendidikan SD yaitu sebanyak 34 orang
38
(39,1%), diikuti pendidikan SMA 23 orang (26,4%), SMP 15 orang (17,2%), tidak
sekolah 14 orang (16,1%), dan perguruan tinggi 1 orang (1,1%). Mayoritas
masyarakat binaan KPKM Buaran berpendidikan menengah ke bawah.
Kebanyakan responden berusia diantara kurang dari 45 tahun, yaitu
sebanyak 37 orang (42,5%), diikuti responden dalam kelompok usia 45-54 tahun
36 orang (41,4%), responden dalam kelompok usia 55-64 tahun 8 orang (9,2%),
dan responden berusia lebih dari 64 tahun sebanyak 6 orang (6,9%).
Indeks massa tubuh (IMT) dikelompokkan menjadi lima kategori. IMT
kurang dari 18,5 kg/m2 dimasukkan ke dalam kategori underweight IMT antara
18,5-22,9 kg/m2 dimasukkan ke dalam kategori normal weight, IMT 23,0 kg/m2
atau lebih dimasukkan ke dalam kategori overweight, IMT 25,0-29,9 kg/m2 masuk
kategori obesitas I, dan IMT 30,0 kg/m2. Berdasarkan IMT, jumlah terbanyak
responden yaitu masing-masing 28 orang (32,2%) masuk ke dalam kategori
normal weight dan obesitas I, diikuti kategori overweight sebanyak 15 orang (17,2
%), kategori obesitas II sebanyak 12 orang (13,8%) dan 4 orang (4,6%) lainnya
masuk ke dalam kategori underweight.
Terdapat dua kategori untuk lingkar pinggang yaitu normal dan obesitas
sentral. Lingkar pinggang dikatakan normal apabila kurang dari 90 cm pada lakilaki dan kurang dari 80 cm pada perempuan. Apabila lingkar pinggang lebih dari
nilai tersebut, maka masuk kategori obesitas sentral. Hasil analisis menunjukan
bahwa kebanyakan responden memiliki ukuran lingkar pinggang yang masuk
kategori obesitas sentral sebanyak 65 orang (74,7%) dan kategori normal 22 orang
(25,3%).
Aktivitas fisik responden dikelompokkan menjadi tiga kategori. Aktivitas
fisik tinggi apabila responden melakukan kegiatan fisik berat minimal 150 menit
atau kegiatan fisik sedang minimal 300 menit dalam satu minggu. Aktivitas fisik
sedang apabila melakukan kegiatan fisik berat minimal 75 menit atau kegiatan
fisik sedang minimal 150 menit dalam satu minggu. Aktivitas fisik rendah apabila
kegiatan fisik responden tidak memenuhi kriteria aktivitas fisik sedang dan tinggi.
Berdasarkan tabel 4.5 didapatkan bahwa kebanyakan responden yaitu sebanyak 56
orang (64,4%) masuk ke dalam kategori aktivitas fisik tinggi, sedangkan
39
40
41
4.4
Analisis Bivariat
Pada analisis bivariat dilakukan uji antara setiap variabel bebas dengan
variabel terikat. Tujuan dilakukannya uji ini adalah untuk mengetahui adanya
hubungan antara masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat.
4.4.1
Jenis Kelamin
Rendah-Sedang
Tinggi
Laki-laki
10
38,5
16
61,7
26
100
Perempuan
21
34,4
40
65,6
61
100
Total
31
35,6
56
64,4
87
100
p-value= 0,719
Setelah dapat mengetahui tingkat risiko hipertensi, diharapkan dapat
dilakukan tatalaksana termasuk didalamnya langkah preventif dan promotif agar
risiko tersebut tidak berkembang menjadi penyakit. Pembagian tingkat risiko
rendah-sedang dan risiko tinggi didasarkan pada tatalaksana preventif dan
promotif yang diberikan kurang lebih sama. Di sisi lain, karakteristik responden
pun kurang lebih sama. Oleh karena itu tingkat risiko rendah dan tingkat risiko
sedang hipertensi digabungkan.
Hasil analisis hubungan antara jenis kelamin dengan tingkat risiko
hipertensi diperoleh bahwa jumlah responden perempuan yang memiliki risiko
rendah-sedang, dan risiko tinggi lebih banyak dibanding responden laki-laki.
Berdasarkan hasil uji chi square didapatkan nilai p=0,719. Hal ini menunjukkan
tidak ada hubungan bermakna antara jenis kelamin dengan tingkat risiko
hipertensi.
42
Hasil ini tidak sejalan dengan data WHO, bahwa dari seluruh region
wilayah, prevalensi hipertensi pada laki-laki lebih tinggi dibanding pada wanita.
Namun perbedaan ini hanya signifikan secara stastistik pada regional wilayah
Amerika dan Eropa.11 Di Indonesia, prevalensi hipertensi pada laki-laki sebanyak
22,8%, tidak berbeda jauh dengan perempuan dengan prevalensi sebesar 28,8%.10
4.4.2
Rendah-Sedang
Tinggi
35-45 tahun
20
50,0
20
50,0
40
100
46-55 tahun
10
27,8
26
72,2
36
100
56 tahun
9,1
10
90,9
11
100
Total
31
35,6
56
64,4
134
100
p-value= 0,019
Hasil analisis hubungan antara usia dengan tingkat risiko hipertensi
diperoleh bahwa jumlah responden dengan kelompok usia 46-55 tahun memiliki
tingkat risiko hipertensi terbanyak dibanding kelompok usia lainnya, yaitu 26
orang (72,2%). Hanya satu orang (3,4%) responden pada kelompok usia 56
tahun yang memiliki risiko rendah-sedang hipertensi.
Hal ini sesuai dengan patofisiologi dan data Riskesdas tahun 2013 bahwa
insidensi hipertensi meningkat seiring pertambahan usia karena terjadi proses
penuaan yang mengakibatkan disfungsi endotel pembuluh darah.10,21 Tingkat
risiko tinggi hipertensi paling banyak dimiliki oleh kelompok usia 46-55 tahun
(26 orang; 72,2%) bila dibandingkan kelompok usia lainnya. Sedangkan pada
kelompok usia 35-45 tahun memiliki jumlah responden risiko sedang-rendah
hipertensi paling banyak yaitu (20 orang; 50%). Berdasarkan hasil uji chi square
43
4.4.3
Rendah-Sedang
Tinggi
<120 mmHg
21
100,0
<5
<5
21
100
120-139 mmHg
10
15,2
56
84,8
66
100
Total
31
35,6
56
64,4
87
100
p-value= 0,001
Hasil analisis hubungan antara nilai sistol dengan tingkat risiko hipertensi
diperoleh bahwa jumlah responden dengan nilai sistol
140 mmHg
yang
memiliki risiko rendah sedang, risiko tinggi dan penderita lebih banyak
dibandingkan responden dengan nilai sistol 120 mmHg 139 mmHg.
Responden dengan nilai sistol 120 mmHg 139 mmHg memiliki risiko tinggi
hipertensi lebih banyak (56 orang; 84,8%) dibanding responden dengan nilai sistol
<120 mmHg. Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai p=0,001. Hal ini
menunjukkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara nilai sistol dengan
tingkat risiko hipertensi.
44
4.4.4
Hipertensi
Tabel 4.10 Sebaran Responden Berdasarkan Tekanan Darah Diastol dan
Tingkat Risiko Hipertensi
Tingkat Risiko Hipertensi
Total
Diastol
Rendah-Sedang
Tinggi
<80 mmHg
15
93,8
6,3
16
100
80-89 mmHg
16
22,5
55
77,5
71
100
Total
31
35,6
56
64,4
87
100
p-value= 0,001
Hasil analisis hubungan antara nilai diastol dengan tingkat risiko
hipertensi diperoleh bahwa jumlah responden dengan nilai diastol 80 mmHg
89 mmHg yang memiliki risiko tinggi lebih banyak (55 orang; 77,5%)
dibandingkan responden <80 mmHg. Jumlah responden dengan nilai diastol
80 mmHg 89 mmHg (16 orang; 22,5%) memiliki risiko rendah-sedang
hipertensi tidak jauh berbeda dibandingkan responden yang nilai diastolnya <80
mmHg (15 orang;93,8%). Tidak jauh berbeda dengan analisis nilai sistol, hasil
uji chi square didapatkan nilai p=0,001. Ini menunjukkan bahwa ada hubungan
bermakna antara nilai diastol dengan tingkat risiko hipertensi.
45
4.4.5
Rendah-Sedang
Tinggi
Normal weight
14
43,8
18
56,3
32
100
Overweight
46,7
53,3
15
100
Obesitas
10
25,0
30
75,0
40
100
Total
31
35,6
56
64,4
87
100
p-value= 0,158
Hasil analisis hubungan antara IMT dengan tingkat risiko hipertensi
diperoleh bahwa jumlah responden obesitas memiliki risiko tinggi lebih banyak
(30 orang; 75%) dibandingkan responden normal weight dan overweight. Pada
risiko rendah-sedang hipertensi didominasi oleh responden dengan normal
weight, kemungkinan hal ini dikarenakan responden dengan overweight dan
obesitas lebih banyak
penelitian Julianty tahun 2010 bahwa risiko terkena hipertensi dengan berat
badan lebih, berpeluang 2,3 kali dibandingkan dengan berat badan normal.
Responden dengan berat badan lebih akan terjadi penumpukan jaringan lemak,
yang dapat menyebabkan peningkatan resistensi pembuluh darah dalam
meningkatkan kerja jantung untuk dapat memompakan darah ke seluruh tubuh.24
Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan nilai p=0,158. Hal ini
menunjukkan tidak ada hubungan bermakna antara IMT dengan tingkat risiko
hipertensi. Bila nilai p tidak bermakna dan bernilai <0,4 terdapat beberapa hal
yang dapat menyebabkan hal ini. Nilai p yang kurang signifikan dalam penelitian
ini kemungkinann disebabkan oleh jumlah responden yang kurang dan bias
dalam pengukuran karena terdapat inter-rater antar observer.
46
4.4.6
Rendah-Sedang
Tinggi
Tidak
22
33,8
43
66,2
65
100
Ya
40,9
13
59,1
22
100
Total
31
35,6
56
64,4
87
100
p-value= 0,550
Hasil analisis hubungan antara perokok dengan tingkat risiko hipertensi
diperoleh bahwa jumlah responden yang bukan perokok yang memiliki risiko
tinggi hipertensi lebih banyak (43 orang; 66,2%) dibandingkan responden perokok
(13 orang; 59,1%). Berdasarkan hasil uji chi square didapatkan nilai p=0,550. Hal
ini menunjukkan tidak ada hubungan bermakna antara perokok dengan tingkat
risiko hipertensi.
Hasil uji statistik diatas tidak sejalan dengan penelitian kohort yang
dilakukan oleh Khsirsagar bahwa merokok merupakan karakteristik yang
berhubungan dengan kejadian hipertensi.34 Seperti halnya yang dikemukakan oleh
Thuy bahwa risiko hipertensi bagi mereka yang telah merokok selama 30 tahun
atau lebih adalah 1,52 kali (95% CI 0,95-2,44) dibandingkan dengan perokok
kurang dari 30 tahun, tanpa memperhitungkan apakah mereka sebagai perokok
saat ini atau sebagai mantan perokok.35
47
4.4.7
Hipertensi
Tabel 4.13 Sebaran Responden Berdasarkan Riwayat Orang Tun
Hipertensi dan Tingkat Risiko Hipertensi
Tingkat Risiko Hipertensi
Total
Riwayat Orang
Tua Hipertensi
Rendah-Sedang
Tinggi
Tidak ada
24
38,7
38
61,3
62
100
Ada
28,0
18
72,0
25
100
Total
31
35,6
56
64,4
87
100
p-value= 0,345
Hasil analisis hubungan antara riwayat orang tua hipertensi dengan
tingkat risiko hipertensi diperoleh bahwa jumlah responden tanpa riwayat
hipertensi orang tua memiliki rrisiko tinggi hipertensi lebih banyak (38 orang;
61,3%) dibandingkan responden dengan riwayat hipertensi pada orang tua (18
orang; 72%). Berdasarkan hasil uji chi square didapatkan nilai p=0,345. Hal ini
menunjukkan tidak ada hubungan bermakna antara jenis kelamin dengan tingkat
risiko hipertensi.
Hasil analisis diatas tidak sejalan dengan penelitian Jonna dkk yang
menyatakan bahwa seseorang yang memiliki riwayat hipertensi pada orang tua
berhubungan dengan risiko tinggi hipertensi (p=0,0001) dengan riwayat
hipertensi pada ibu adalah 2,14 kali (95% CI 1,52-3,01) lebih tinggi dibanding
riwayat hipertensi pada ayah.23 Hal yang menyebabkan nilai p kurang signifikan
kemungkinannya adalah responden tidak mengetahui dengan pasti apakah
terdapat riwayat hipertensi pada orang tua atau tidak sehingga terjadi recall bias.
Nilai validitas pada item pertanyaan ini juga kurang baik, sehingga
mempengaruhi hasil analisis. Selain itu, riwayat penyakit hipertensi dalam keluarga
bukan faktor risiko utama namun riwayat keluarga akan meningkatkan angka kejadian
48
jika responden sudah memiliki gaya hidup yang berisiko terhadap penyakit.
4.4.8
Rendah-Sedang
Tinggi
200-239 mg/dl
29,6
19
70,4
27
100
<200 mg/dl
12
40,0
18
60,0
30
100
240 mg/dl
11
36,7
19
63,3
30
100
Total
31
35,6
56
64,4
87
100
p-value= 0,709
Hasil analisis hubungan antara kolesterol dengan tingkat risiko hipertensi
diperoleh bahwa jumlah responden dengan kolesterol 240 mg/dl yang memiliki
risiko rendah-sedang, risiko tinggi dan penderita hipertensi lebih banyak (32
orang; 50%) dibandingkan dengan kelompok kolesterol lainnya. Pada kelompok
penderita hipertensi didominasi oleh responden dengan kolestrol 240 mg/dl
(32/47 orang) disusul responden dengan kolesterol 200-239 mg/dl (8/47 orang)
dan responden dengan kolesterol <200 mg/dl (7/47 orang). Hal ini sejalan dengan
penelitian multivariat Volpe bahwa peningkatan kadar kolesterol merupakan
faktor predisposisi terjadinya hihpertensi, penyakit jantung kororner dan stroke.36
Berdasarkan hasil uji chi square didapatkan nilai p=0,709. Hal ini menunjukkan
tidak ada hubungan bermakna antara jenis kelamin dengan tingkat risiko
hipertensi.
49
4.4.9
Lingkar
Pinggang (LP)
Rendah-Sedang
Tinggi
Normal
33,3
14
66,7
21
100
Obesitas sentral
24
36,4
42
63,6
66
100
Total
31
35,6
56
64,4
87
100
p-value= 0,801
Hasil analisis hubungan antara lingkar pinggang dengan tingkat risiko
hipertensi diperoleh bahwa jumlah responden dengan obesitas sentral yang
memiliki risiko tinggi hipertensi lebih banyak (42 orang; 63,6%) dibandingkan
responden dengan lingkar pinggang normal (14 orang; 66,7%). Berdasarkan hasil
uji statistik didapatkan nilai p=0,801. Hal ini menunjukkan tidak ada hubungan
bermakna antara lingkar pinggang dengan tingkat risiko hipertensi.
Hasil analisis tersebut tidak sejalan dengan teori bahwa obesitas sentral
berhubungan erat dengan resistensi insulin yang berperan dalam patogenesis
hipertensi dengan cara meningkatkan resistensi perifer.21 Khsirsagar pada tahun
2010 juga menyatakan bahwa obesitas sentral merupakan prediktor kuat terhadap
kejadian hipertensi.34 Namun, penelitian multivariat Guliano Tocci tahun 2009
mengungkapkan bahwa bila faktor risiko utama (peningkatan tekanan darah,
merokok, kolesterol tinggi, usia tua, ras Asia-Afrika, jenis kelamin) sudah dimiliki
seseorang, maka faktor risiko lainnya tidak terlalu berperan dalam kejadian
hipertensi.36
4.5
Kelebihan Penelitian
Untuk penilaian yang bertujuan menilai tingkat risiko hipertensi,
penelitian
50
4.6
Keterbatasan Penelitian
Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan oleh 5 orang observer
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
1. Sebaran tingkat risiko hipertensi dalam 4 tahun pada masyarakat binaan KPKM
Buaran FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2015 adalah sebagai berikut:
sebanyak 10 orang (11,5%) memiliki risiko rendah, 21 orang (24,1%) memiliki
risiko sedang dan 56 orang (64,4%) memiliki risiko tinggi.
2. Jumlah pasien hipertensi pada masyarakat binaan KPKM Buaran FKIK UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta adalah 47 orang (35%) dari total responden.
3. Variabel yang terbukti memiliki hubungan yang bermakna dengan tingkat risiko
hipertensi (p<0,05) adalah kelompok usia 46-55 tahun, tekanan darah sistol, dan
tekanan darah diastol.
4. Variabel kolesterol dan lingkar pinggang tidak memiliki hubungan bermakna
dengan tingkat risiko hipertensi (p>0,05) pada masyarakat KPKM Buaran FKIK
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5.2 SARAN
1. Untuk meneliti
Framingham Risk Score for Hypertension dengan jumlah sampel lebih banyak
dan pengukuran yang lebih valid sehingga dapat bermanfaat lebih banyak.
2. Melakukan analisis multivariat dengan desain kohort untuk mengetahui ods ratio
dari variabel yang dianalisis sehingga dapat diketahui faktor risiko yang paling
dominan pada responden penelitian.
3. Memperbaiki dan mengembangkan kuesioner juga melakukan pelatihan pada
observer terutama pada item yang memiliki nilai validitas yang kurang baik untuk
menghindari bias yang dapat mempengaruhi hasil penelitian serta lebih jauh lagi
agar dapat membuat kuesioner baku bagi Indonesia yang diadaptasi dari
Framingham Risk Score for Hypertension.
51
DAFTAR PUSTAKA
1. Depkes RI. Hipertensi Faktor Risiko Utama Penyakit Kardiovaskuler. Jakarta. [cited
2015 Aug 15]. Available from: http://www.depkes.go.id/index.php/berita/pressrelease/157-hipertensi.
2. WHO-ISH Hypertension Guideline Committee. Guidelines of the management of
hypertension. J Hypertension. 2003; 21 (11): 1983-1982
3. Joint National Committee of Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of
High Blood Pressure (JNC). The Seventh Report of the JNC (JNC-7). JAMA. 2003
4. Yugiantoro Muhammad. Hipertensi Esensial: dalam Sudoyo S. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam. Jilid II. Edisi 5. Jakarta: Interna Publishing. 2010;p.1079-81
5. Ekowati Rahajeng, Sulistyowati Tuminah. Prevalensi Hipertensi dan Determinannya
di Indonesia. Artikel penelitian: IDI. 2009.
6. Samuel Klien, dkk. Obesity. In: Larsen PR, Kronenberg, Melmed S, Polonsky KS.
Williams Textbook of Endpocrinology, 10th e. 2003: p. 1605-15.
7. Message from Regional Director on World Health Day 2013-High Blood Pressure.
WHO Regional Office for South-East Asia. 2013.
8. Parikh, Pencina, Wang, Benjamin, Lanier, dkk. [Internet] A Risk Score for Predicting
Near-Term Incindence of Hypertension: The Framingham Heart Study. Framingham
risk score. 2008. [date unknown; cited 2015 Aug 16]. Available from:
www.framinghamheartstudy.org/risk-function/hypertension.
9. Ministry of Health Republic of Indonesia. Indonesia health profile 2010. [Serial on
the
internet].
2011.
[cited
2015
Apr
15].
Available
from:
http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/157-hipertensi.
10. Hasil Riskesdas tahun 2013
11. World Health Organization (WHO) Regional Office for South-East Asia. High blood
pressure: a public health problem. [Serial on the internet]. 2014. [cited 2015 Apr 15].
Available from: www.who.int/campaigns/world-health-day/2013/en/
12. World Health Organization (WHO) Regional Office for South-East Asia. High blood
pressure: global and regional overview. [Serial on the internet]. 2014. [cited 2015 Apr
15]. Available from: www.who.int/campaigns/world-health-day/2013/en/
13. World Health Organization (WHO). Global status report of noncommunicable
disease.
2010.
[cited
2015
Apr
15].
Available
http://www.who.int/about/licensing/copyright_form/en/index.html.
52
from:
53
14. Snyderman R, Williams R.S. Prospective medicine: the next health care
transformation. Academic medicine. San Francisco; 2003.
15. The Framingham Heart Studys Impact The Global Risk. NIH Public access.
16. Ramachandran S. Vasan. A risk score for risk factors; rationale and roadkkmap for
preventing hypertension. AHA Journals. American Heart Association. 2009. [cited
2015 Feb 17]. Available from: http://www.hyper.ahajournals.org
17. James PA, Oparil S, Carter BL, Cushman WC, Dennison-Himmelfarb C, Handler J,
dkk. 2014 Evidence-based guidelines for the management of high blood pressure in
adults: Reports from the panel members appointed to the Eight Joint National
Committee (JNC8). JAMA. 2013.
18. Bitton A, Gaziano T. The framingham heart studys impact on global risk. NIH Public
access. USA. 2010. Published in final edited form as: Prog Cardiovasc Dis. 2010 ;
53(1): 6878. doi:10.1016/j.pcad.2010.04.001.
19. US Department of Health and Human Resources. Primary prevention of hypertension;
clinical adn publication health; advisory for the national high blood pressure;
education program;. USA. NiIH Publication. 2002.
20. Newcastle Guideline Development and Research Unit. Hypertension: clinical
management of primary hypertension in adults. London: National Institute for Health
and Clinical Excellence; 2013.
21. Sue E Huether, Kathryn L (editors). Understanding patophisiology. Elseviere Mosby.
Missouri. 2012. p 587-590.
22. Nisha I.P, Michael J.P, Thomas J.W, et al. A rsik score for predicting near-term
incidence of hypertension: the framingham heart study. ANNALS of internal
medicine. 2008.
23. Juhola J, Oikonem P, Magnusen CG, et al. Childhood physical and environtmental
and genetic predictors of adult hypertension. Finlandia. 2012.
24. Pradono J. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi di daerah
perkotaan. Gizi Indonesia. Jakarta. 2010.
25. Schmieder, RE, Messerli, FH. Does obesity influence early target organ damage in
hypertensive patients. Circulation 1993; 87:1482.
26. Barton M. Aging and endothelin: determinants of disease. Life Sci. 2014: S00243205(14): 758-9.
54
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/18868/1/ikm-okt2005-
9%20(6).pdf
31. Thuy, et.all. The association between smoking and hypertension in a population-based
sample of Vietnamese men. Journal of Hypertension, 2010, 28(2): p 245250.
32. Giuliano T, Valentin V, Sebastiamo S, Massimo V. Mutivariate rsik assessment and
risk score cards in hypertension. Vascular health and risk management. Italy 2007:
3(3). p.313-310.
33. Raharjo S. Cara melakukan Uji Reliabilitias Alpha Cronbachs dengan SPSS
[Internet]. [Place unknown]: SPSS Indonesia. 2014 Jan 30 [Cited 2015 Aug 16].
Available
from:
http://www.spssindonesia.com/2014/01/uji-reliabilitas-alpha-
spss.html
34. Kaplan NM, Victor RG. Kaplans clinical hypertension. Edisi ke-10. Philadephia:
Lippincot Williams & Wilkins; 2010.
35. Newcastle Guideline Development and Research Unit. Hypertension: clinical
management of primary hypertension in adults. London: National Institute for Health
and Clinical Excellence; 2013.
36. Tobe S, Poirier L. 2012 CHEP recommendations for management of hypertension.
Marhkan: Hypertension Canada: 2012.
37. Barton M. Aging and endothelin: determinants of disease. Life Sci. 2014: S00243205(14): 758-9.
38. Neupane D, McLachlan CS, sharma R, Gyawali B, Khanal V, Mishra SR, Christesen
B, Kallestrup P. Prevalence of hypertension in member countries of South Asian
55
Lampiran 1
Lembar surat persetujuan responden
KUESIONER PENELITIAN
Penilaian Penyakit dan Identifikasi Faktor Risiko Hipertensi pada
Masyarakat Binaan KPKM Buaran FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
tahun 2015
SURAT PERSETUJUAN PARTISIPAN
Assalamualaikum Wr.Wb.
Saya mahasiswi Program Studi Pendidikan Dokter dalam Fakultas Kedokteran
dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah sedang melakukan penelitian sebagai salah
satu syarat menjadi sarjana kedokteran. Penelitian ini tentang penilaian faktor risiko
terhadap penyakit hipertensi atau biasa disebut penyakit darah tinggi.
Pada penelitian ini saya akan menanyakan beberapa pertanyaan tentang riwayat
kesehatan Bapak/Ibu dan keluarga. Setelah itu saya akan melakukan pemeriksaan berupa
berat badan, tinggi badan, dan tekanan darah.
Dengan surat ini, kami meminta persetujuan Bapak/Ibu untuk menjadi partisipan
penelitian kami. Data dari Bapak/Ibu hanya akan kami gunakan sebagai bahan penelitian
dan akan kami rahasiakan.
Atas pengertian dan pertisipasinya kami ucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Jakarta, 28 April 2015
Hormat saya,
Aliefa Asyifa
1112103000070
Nama
: _____________________________
Usia
: ___________ tahun
Alamat
: _____________________________
No. Hp
: _____________________________
(___________________)
Partisipan
Lampiran 2
VARIABEL
A01
Nama
A02
Usia
A03
Jenis Kelamin
A04
Pekerjaan
HASIL
.....................................................................................
........ tahun
o PNS
o Wiraswasta
o Karyawan
o Honorer
o Tidak
sekolah
Pendidikan
A05
Terakhir
INDIKATOR
o SD
o SMP
o SMA
o 30 - 34 tahun o 55 - 59 tahun
o 35 - 39 tahun o 60 - 64 tahun
o 40 - 44 tahun o 65 - 69 tahun
o 45 - 49 tahun o 70 74 tahun
o 50 54 tahun o >75 tahun
o Perempuan
o Laki laki
o TNI/ABRI/ POLISI
o Satpam
o Ibu Rumah Tangga
o Lainnya ..........
o Sempat/sedang kuliah
o Diploma
o Sarjana
o Pascasarjana
Pertanyaan
Jawaban
Tekanan darah saya biasanya sebesar
........ mmHg
biasanya?
o Tidak tahu
o Tidak, saya
tidak
pernah
o Ya,
B02
Apakah
Anda
pernah
meminum obat darah tinggi?
rutin
meminum
obat
darah
tinggi?
adalah ....................................
o Tidak tahu
o Tidak
o Ya
o Tidak tahu
o Tidak ada
o Ya, satu orang (Ayah/Ibu)
o Ya, keduanya
NO.
E01
VARIABEL
HASIL
INDIKATOR
BB = ......... kg
TB = ........ cm
IMT= .............
E02
Hasil (dalam
mmHg)
Pengukuran 1:
.........
E04
Tekanan Darah
Pengukuran 2:
.........
o 18,5 22,9
o 23,0 24,9
o 25,0 29,9
o 30,0 atau lebih
o kurang dari 120/80
mmHg
o (120-129)
/ (80-84)
mmHg
o (130-139)
/ (85-89)
mmHg
o (140-159)
/ (90-99)
mmHg
Rata-rata:
.........
TERIMA KASIH
Lampiran 3
Hasil uji validitas dan reliabilitas
1. Uji Validitas item kuesioner
Correlations
Usia
Usia
Riw TD
Pearson
Pernah
OAH
Gula
Gula
OAH
Rutin_coded
biasa
tinggi
Keluarga
DM
Koles
Merokok
HTN
Diet sayurLemak
Serat
buah
Akt. Fisik
TOTAL
,368*
,462*
,444*
,105
,279
,113
,093
,230
,014
,257
,016
,118
,376*
,503**
,045
,010
,014
,579
,136
,553
,625
,221
,942
,171
,935
,536
,040
,005
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
,368*
,636**
,354
,325
,411*
,316
,205
-,050
,177
-,047
-,069
-,289
,453*
,699**
,000
,055
,080
,024
,089
,278
,793
,350
,804
,716
,122
,012
,000
1
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Riw TD
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pernah OAH
Pearson
,045
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
,462*
,636**
,657**
,233
,247
,287
,371*
-,245
,138
,296
-,095
,085
,558**
,755**
,010
,000
,000
,215
,187
,124
,044
,193
,466
,113
,618
,656
,001
,000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
,444*
,354
,657**
,026
,112
,160
,266
,000
-,042
-,033
,049
,102
,405*
,509**
,014
,055
,000
,894
,556
,399
,156
1,000
,827
,861
,797
,591
,026
,004
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
,105
,325
,233
,026
,616**
,391*
,059
,000
,281
,123
-,180
,042
,078
,570**
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
OAH
Pearson
Rutin_coded
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Gula biasa
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Gula tinggi
,579
,080
,215
,894
,000
,033
,756
1,000
,133
,518
,341
,827
,680
,001
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
,279
,411*
,247
,112
,616**
,400*
,065
,032
,112
-,060
-,088
,091
,172
,614**
,136
,024
,187
,556
,000
,029
,734
,868
,556
,754
,645
,631
,364
,000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
,113
,316
,287
,160
,391*
,400*
,231
-,226
,319
,043
-,125
,000
-,123
,472**
,553
,089
,124
,399
,033
,029
,219
,230
,085
,823
,509
1,000
,518
,008
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
,093
,205
,371*
,266
,059
,065
,231
-,205
,024
,019
-,170
,138
,229
,428*
,625
,278
,044
,156
,756
,734
,219
,278
,899
,919
,368
,467
,224
,018
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
,230
-,050
-,245
,000
,000
,032
-,226
-,205
-,177
,236
-,277
,144
,181
,068
,221
,793
,193
1,000
1,000
,868
,230
,278
,350
,209
,138
,447
,338
,721
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
,014
,177
,138
-,042
,281
,112
,319
,024
-,177
,134
-,196
,102
-,021
,293
,942
,350
,466
,827
,133
,556
,085
,899
,350
,481
,299
,591
,911
,116
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
DM
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Koles
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Merokok
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Keluarga HT
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
30
Lemak
Pearson
-,419*
,082
,240
,260
,021
,667
,202
,164
30
30
30
30
30
-,196
-,419*
,080
,025
-,137
,138
,299
,021
,674
,895
,469
30
30
30
30
30
30
30
30
,000
,138
,144
,102
,082
,080
,314
,263
,631
1,000
,467
,447
,591
,667
,674
,091
,161
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
,405*
,078
,172
-,123
,229
,181
-,021
,240
,025
,314
,654**
,001
,026
,680
,364
,518
,224
,338
,911
,202
,895
,091
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
,503**
,699**
,755**
,509**
,570**
,614**
,472**
,428*
,068
,293
,260
-,137
,263
,654**
,005
,000
,000
,004
,001
,000
,008
,018
,721
,116
,164
,469
,161
,000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
,257
-,047
,296
-,033
,123
-,060
,043
,019
,236
,134
,171
,804
,113
,861
,518
,754
,823
,919
,209
,481
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
,016
-,069
-,095
,049
-,180
-,088
-,125
-,170
-,277
,935
,716
,618
,797
,341
,645
,509
,368
30
30
30
30
30
30
30
,118
-,289
,085
,102
,042
,091
,536
,122
,656
,591
,827
30
30
30
30
,376*
,453*
,558**
,040
,012
30
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Serat
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Sayur&b Pearson
uah
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Akt. Fisik
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
TOTAL
Pearson
,000
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
30
Pearson Correlation
Sistol
1
Sig. (2-tailed)
N
Sistol
Pearson Correlation
,182
Sig. (2-tailed)
,336
N
Diastol
GDP
Chol
,182
,246
,024
,061
,056
,220
-,091
,336
,191
,900
,747
,770
,243
,633
30
30
30
30
30
30
30
**
-,155
-,064
-,109
,309
,383
,000
,413
,737
,565
,096
,037
,866
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlation
,246
-,192
-,032
-,241
,129
,417
Sig. (2-tailed)
,191
,000
,310
,868
,200
,498
,022
30
30
30
30
30
30
30
**
**
,173
-,184
,005
,000
,361
,330
30
,866
30
,024
-,155
-,192
Sig. (2-tailed)
,900
,413
,310
30
30
30
30
30
30
30
**
,138
-,053
,466
,780
,004
,497
,497
,834
Pearson Correlation
,061
-,064
-,032
Sig. (2-tailed)
,747
,737
,868
,005
30
30
30
30
30
30
30
30
**
,138
,290
,039
,119
,839
Pearson Correlation
,056
-,109
-,241
Sig. (2-tailed)
,770
,565
,200
,000
,466
30
30
30
30
30
30
30
30
,220
,309
,129
,173
-,053
,290
-,012
Pearson Correlation
,834
-,512
**
Pearson Correlation
N
GDP
LP
**
N
LP
TB
30
N
TB
BB
30
N
BB
30
Diastol
Sig. (2-tailed)
N
Chol
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,243
,096
,498
,361
,780
,119
30
30
30
30
30
30
30
30
-,091
,383
-,184
**
,039
-,012
,633
,037
,022
,330
,004
,839
,948
30
30
30
30
30
30
30
,417
-,512
,948
30
3. Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
,726
11
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Scale Variance if
Corrected Item-
Cronbach's Alpha if
Deleted
Item Deleted
Total Correlation
Item Deleted
Riw TD
29,13
36,671
,720
,665
Pernah OAH
29,43
41,289
,703
,697
OAH Rutin_coded
29,60
43,283
,469
,714
Gula biasa
29,00
41,103
,518
,700
Gula tinggi
29,13
39,913
,571
,692
DM
29,63
42,654
,436
,711
Koles
28,50
42,259
,351
,713
Merokok
29,47
45,913
-,028
,738
Keluarga HT
29,60
44,524
,234
,725
Akt. Fisik
29,10
40,162
,513
,696
TOTAL
15,40
11,490
1,000
,711
Lampiran 4
Hasil Uji Statistik
ANALISIS UNIVARIAT
1. Sebaran karakteristik responden
Usia_coded
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
35-45 th
54
40,3
40,3
40,3
46-55 th
50
37,3
37,3
77,6
>=56 th
30
22,4
22,4
100,0
134
100,0
100,0
Total
Jk_coded
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Lk
41
30,6
30,6
30,6
Pr
93
69,4
69,4
100,0
134
100,0
100,0
Total
Job_coded
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Bekerja
49
36,6
36,6
36,6
Tidak bekerja
85
63,4
63,4
100,0
134
100,0
100,0
Total
Pend1
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Menengah
62
46,3
46,3
46,3
Rendah
70
52,2
52,2
98,5
1,5
1,5
100,0
134
100,0
100,0
Tinggi
Total
Percent
Valid Percent
Percent
Normal
21
15,7
15,7
15,7
Pre-HTN
66
49,3
49,3
64,9
HTN1
27
20,1
20,1
85,1
HTN2
20
14,9
14,9
100,0
Total
134
100,0
100,0
Diastol1
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Normal
16
11,9
11,9
11,9
Pre-HTN
40
29,9
29,9
41,8
HTN1
41
30,6
30,6
72,4
HTN2
37
27,6
27,6
100,0
Total
134
100,0
100,0
IMT1
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Normal Weight
34
25,4
25,4
25,4
Obesitas I
42
31,3
31,3
56,7
Obesitas II
23
17,2
17,2
73,9
Overweight
26
19,4
19,4
93,3
Underweight
6,7
6,7
100,0
134
100,0
100,0
Total
Merokok1
Cumulative
Frequency
Valid
Tidak
Ya
Total
Percent
Valid Percent
Percent
100
74,6
74,6
74,6
34
25,4
25,4
100,0
134
100,0
100,0
Parents_coded
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Keduanya
3,7
3,7
3,7
Satu orang
37
27,6
27,6
31,3
Tidak ada
92
68,7
68,7
100,0
134
100,0
100,0
Total
RisikoHTN
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Penderita
47
35,1
35,1
35,1
Rendah
10
7,5
7,5
42,5
Sedang
21
15,7
15,7
58,2
Tinggi
56
41,8
41,8
100,0
Total
134
100,0
100,0
ANALISIS BIVARIAT
1.
Laki-laki
10
16
26
Expected Count
9,3
16,7
26,0
38,5%
61,5%
100,0%
21
40
61
21,7
39,3
61,0
34,4%
65,6%
100,0%
31
56
87
31,0
56,0
87,0
35,6%
64,4%
100,0%
Count
Expected Count
% within JK_coded
Total
Total
Count
% within JK_coded
Perempuan
Risiko Tinggi
Count
Expected Count
% within JK_coded
Chi-Square Tests
Value
Pearson Chi-Square
Continuity Correction
Likelihood Ratio
sided)
sided)
sided)
,719
,013
,908
,129
,720
,129
b
df
,808
,128
,721
87
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 9,26.
b. Computed only for a 2x2 table
,450
35-45
Count
Expected Count
% within Umur11
46-55
Count
Expected Count
% within Umur11
>=56
Count
Expected Count
% within Umur11
Total
Count
Expected Count
% within Umur11
Risiko Tinggi
20
20
40
14,3
25,7
40,0
50,0%
50,0%
100,0%
10
26
36
12,8
23,2
36,0
27,8%
72,2%
100,0%
10
11
3,9
7,1
11,0
9,1%
90,9%
100,0%
31
56
87
31,0
56,0
87,0
35,6%
64,4%
100,0%
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2Value
df
sided)
,019
Likelihood Ratio
8,627
,013
Linear-by-Linear Association
7,832
,005
Pearson Chi-Square
N of Valid Cases
7,947
87
Total
<120
21
21
Expected Count
7,6
13,4
21,0
100,0%
0,0%
100,0%
10
55
65
23,4
41,6
65,0
15,4%
84,6%
100,0%
31
55
86
31,0
55,0
86,0
36,0%
64,0%
100,0%
Count
Expected Count
% within sistol111
Total
Total
Count
% within sistol111
120-139
Risiko Tinggi
Count
Expected Count
% within sistol111
Chi-Square Tests
Value
Pearson Chi-Square
Continuity Correction
Likelihood Ratio
sided)
sided)
sided)
df
a
,000
45,693
,000
56,622
,000
49,295
b
,000
Linear-by-Linear Association
N of Valid Cases
48,722
,000
,000
86
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7,57.
b. Computed only for a 2x2 table
<79
Total
Count
15
16
Expected Count
5,8
10,2
16,0
93,8%
6,3%
100,0%
16
54
70
25,2
44,8
70,0
22,9%
77,1%
100,0%
% within diastol222
80-89
Risiko Tinggi
Count
Expected Count
% within diastol222
Total
Count
31
55
86
31,0
55,0
86,0
36,0%
64,0%
100,0%
Expected Count
% within diastol222
Chi-Square Tests
Value
Pearson Chi-Square
Continuity Correction
Likelihood Ratio
sided)
sided)
sided)
df
a
,000
25,400
,000
29,696
,000
28,392
b
,000
Linear-by-Linear Association
28,062
N of Valid Cases
,000
,000
86
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,77.
b. Computed only for a 2x2 table
Normal weight
Count
Expected Count
% within IMT
Overweight
Count
Expected Count
% within IMT
Obesitas I
Count
Expected Count
% within IMT
Total
Count
Expected Count
% within IMT
Risiko Tinggi
Total
14
18
32
11,4
20,6
32,0
43,8%
56,3%
100,0%
15
5,3
9,7
15,0
46,7%
53,3%
100,0%
10
30
40
14,3
25,7
40,0
25,0%
75,0%
100,0%
31
56
87
31,0
56,0
87,0
35,6%
64,4%
100,0%
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2Value
df
sided)
,158
Likelihood Ratio
3,747
,154
Linear-by-Linear Association
2,838
,092
Pearson Chi-Square
3,687
N of Valid Cases
87
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected
count is 5,34.
Tidak
Ya
Total
Risiko Tinggi
Count
Total
22
43
65
Expected Count
23,2
41,8
65,0
% within Smoke
33,8%
66,2%
100,0%
13
22
Expected Count
7,8
14,2
22,0
% within Smoke
40,9%
59,1%
100,0%
31
56
87
Expected Count
31,0
56,0
87,0
% within Smoke
35,6%
64,4%
100,0%
Count
Count
Chi-Square Tests
Value
Pearson Chi-Square
Continuity Correction
Likelihood Ratio
sided)
sided)
sided)
,550
,116
,734
,353
,552
,358
b
df
,611
,353
,552
87
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7,84.
b. Computed only for a 2x2 table
,363
Tidak ada
Count
HTN
Expected Count
Orangtua
% within Keluarga
Ada
Risiko Tinggi
24
38
62
22,1
39,9
62,0
38,7%
61,3%
100,0%
18
25
8,9
16,1
25,0
28,0%
72,0%
100,0%
31
56
87
31,0
56,0
87,0
35,6%
64,4%
100,0%
Count
Expected Count
% within Keluarga
Total
Count
Expected Count
% within Keluarga
Total
Chi-Square Tests
Value
Pearson Chi-Square
Continuity Correction
Likelihood Ratio
sided)
sided)
sided)
,345
,485
,486
,912
,340
,891
b
df
,460
,881
,348
87
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8,91.
b. Computed only for a 2x2 table
,245
<200
Count
200-239
19
27
9,6
17,4
27,0
29,6%
70,4%
100,0%
12
18
30
10,7
19,3
30,0
40,0%
60,0%
100,0%
11
19
30
10,7
19,3
30,0
36,7%
63,3%
100,0%
31
56
87
31,0
56,0
87,0
35,6%
64,4%
100,0%
Count
Expected Count
% within Chol
>=240
Count
Expected Count
% within Chol
Total
Count
Expected Count
% within Chol
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2Value
df
sided)
,709
Likelihood Ratio
,696
,706
Linear-by-Linear Association
,282
,595
Pearson Chi-Square
N of Valid Cases
,688
87
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected
count is 9,62.
Total
Expected Count
% within Chol
Risiko Tinggi
LP normal
Risiko Tinggi
Count
14
21
7,5
13,5
21,0
33,3%
66,7%
100,0%
24
42
66
23,5
42,5
66,0
36,4%
63,6%
100,0%
31
56
87
31,0
56,0
87,0
35,6%
64,4%
100,0%
Expected Count
% within LP_coded
Obesitas sentral
Count
Expected Count
% within LP_coded
Total
Count
Expected Count
% within LP_coded
Total
Chi-Square Tests
Value
Pearson Chi-Square
Continuity Correction
df
Likelihood Ratio
sided)
sided)
sided)
,801
,000
1,000
,064
,800
,064
b
1,000
,063
,802
87
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7,48.
b. Computed only for a 2x2 table
,509
Lampiran 5
Dokumentasi
Lampiran 6
Nama
: Aliefa Asyifa
Alamat
No. HP
: 081318504999
: syifpicagreen@gmail.com
Riwayat Pendidikan
1. TK Bina Insan Kamil Jakarta Pusat
(1999-2000)
(2000-2005)
(2005-2006)
4. SMPN 2 Depok
(2006-2009)
5. SMAN 1 Depok
(2009-2012)
(2012-sekarang)